Anda di halaman 1dari 92

PENGANTAR REDAKSI

Pembaca yang tercinta,

Dengan penuh rasa syukur dan sukacita kami kembali menyapa pembaca dengan
hadirnya KLIMA Edisi V/2021. Disini kami hadir sebagai representasi dari Kedeputian
Bidang Klimatologi BMKG yang turut berperan aktif di bidang layanan informasi
iklim, perubahan iklim, dan kualitas udara bagi masyarakat luas.

KLIMA kali ini merupakan edisi khusus yang menghadirkan beberapa tulisan
berkualitas dari para pakar iklim. Disarikan dari makalah-makalah yang dipaparkan
pada forum Webinar Kedai Iklim Seri #4: La Niña, Manfaatkan Air Hujan Berlimpah
untuk Kesejahteraan dan Pengurangan Risiko Bencana Hidrometeorologi pada
tanggal 29 Desember 2020 yang lalu, KLIMA edisi V/2021 banyak mengulas tentang
fenomena La Niña yang menyertai musim hujan di Indonesia pada periode musim
hujan tahun 2020/2021 lengkap dengan upaya-upaya mitigasinya. Selain itu,
masih dalam suasana pandemi Covid-19, Kedeputian Bidang Klimatologi tetap
aktif menjalankan kegiatannya diantaranya kegiatan literasi iklim untuk generasi
muda dan masyarakat berbasis komunitas yang bertujuan meningkatkan resiliensi
masyarakat dan membangun perilaku sadar dan peduli iklim pada generasi muda.
Begitu juga dengan kegiatan Sekolah Lapang Iklim yang tampil dengan wajah
baru. Figur KLIMA kali ini menghadirkan profil Stasiun Klimatologi Yogyakarta yang
meskipun masih tergolong UPT berusia muda tetapi kiprahnya di bidang layanan
informasi iklim cukup luar biasa.

Pembaca yang budiman, kebahagiaan kami atas terbitnya majalah KLIMA Edisi
V/2021 belum terasa lengkap tanpa adanya ungkapan rasa syukur kepada Allah
SWT dan terima kasih kami atas segala dukungan dari para kontributor dan para
pembaca yang setia. Semoga kehadiran majalah ini dapat mengisi ruang literasi
masyarakat dan memenuhi kebutuhan informasi iklim yang aktual dan terpercaya.
Semoga pula kehadiran kami dapat senantiasa menebarkan manfaat bagi pembaca.

Salam
Redaksi

KLIMA - Tahun 2021 1


ISSN 2655-3619
DITERBITKAN OLEH
KEDEPUTIAN BIDANG KLIMATOLOGI,
BMKG
Jl. Angkasa I, No. 2, Kemayoran
Jakarta Pusat 10610

PENANGGUNG JAWAB
Kepala Pusat Layanan Informasi
Iklim Terapan
Ardhasena Sopaheluwakan

PENGARAH
Hary Tirto Djatmiko

PIMPINAN REDAKSI
Siswanto
Redaksi menerima kiriman artikel atau REDAKTUR PELAKSANA
tulisan lain yang bersifat ilmiah populer
Alifi Maria Ulfah
dan sesuai dengan isi majalah KLIMA.
Panjang tulisan minimal 300 kata,
maksimal 1500 kata. Pengiriman naskah DEWAN REDAKSI
dapat dilakukan melalui email ke alamat Rendy Artha Luvian
proklimkubmkg@gmail.com disertai Nizar Manarul Hidayat
data diri (biografi singkat). Naskah yang R. Hikmat Kurniawan
tidak dimuat dapat dikembalikan atas Nisa Farhana
permintaan penulis. Redaksi berhak Sekar Anggraeni Nur Permatasari
melakukan perubahan naskah tanpa
mengubah isi tulisan. ARTISTIK & TATA LETAK
Imam Yunanda Putra

EDITOR BAHASA
Dwi Indriyati

SEKRETARIAT
Puput Priwarastuti

Telp : (021) 4246321 - Ext. 2201


Email : proklimku@bmkg.go.id
proklimkubmkg@gmail.com

2 KLIMA - Tahun 2021


KLIMADITORIAL Sekolah Lapang Iklim
Operasional 2021: Inovasi
La Niña, Tak Hanya dan Tak
Harus Dibaca dari Sisi Bencana 4 Baru Pembelajaran Iklim di 50
saja Masa Kebiasaan Baru

ANALISIS IKLIM AKTIVITAS


Memahami Fenomena
La Niña 6 Literasi Iklim Bersama
Komunitas Tangsi Lestari 57
Magelang
FENOMENA EKSTREM
La Niña: Mendulang
Keberkahan dan Mengurangi 13 Aksi Iklim untuk Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim dari 63
Risiko Kebencanaannya Masyarakat Pulau

Strategi Mitigasi dalam GAGASAN


Mengantisipasi Bencana
Hidrometeorologi
20 Optimalisasi Pengelolaan
Waduk dan Peningkatan
Pembangkit Listrik pada Saat
68
CLIMATE INNOVATION Kondisi La Niña
Strategi dan Kebijakan
Peningkatan Produktivitas
Pertanian Tanaman Pangan 26 Sinergi Pengurangan Risiko
dalam Menghadapi Tahun
Bencana Hidrometeorologi
dalam Tahun Basah La Niña
72
Basah La Niña

GMAH: Menghadapi La Niña FIGUR KLIMA


Sekaligus Mensejahterakan 31
Masyarakat
Mengenal Lebih Dekat Stasiun
Klimatologi Yogyakarta 78
KABAR KLIMA Ibu Reni Kraningtyas,
Webinar Generasi Millenial Mengoptimalkan Sumber 81
2021: Peran Generasi Muda
dalam Melakukan Aksi Literasi
39 Daya di UPT Berusia Muda

dan Mitigasi Perubahan Iklim KLIMA BAKTI


Hujan La Niña 2020 dan
46
In Memoriam: Dwi Hartomo
Ramdani
86
Dampaknya

KLIMA - Tahun 2021 3


KLIMADITORIAL

LA NIÑA, TAK HANYA DAN


TAK HARUS DIBACA DARI SISI
BENCANA SAJA
Pada bulan Agustus 2020 yang lalu, 2011, namun memiliki keistimewaan
Badan Meteorologi Dunia atau World tersendiri. La Niña 2020-2021
Meteorological Organization (WMO) dinyatakan tak mampu memberikan efek
mengumumkan kemungkinan terjadinya pendinginan global. WMO mencatat,
La Niña lemah dengan peluang sebesar suhu bumi terus berlanjut menghangat
60% pada bulan September hingga dengan tren peningkatan 1.2°C sejak
November 2020. Fenomena iklim zaman pra industri (bersama sederetan
global itu diidentifikasi dari pemantauan kejadian La Niña terdahulu). La Niña
terhadap menghangatnya suhu muka 2020-2021 juga memiliki kekhususan
laut di wilayah perairan Pasifik Ekuator karena terjadi di masa-masa pandemi
bagian tengah dan timur. La Niña sudah yang mengharuskan diterapkannya
diketahui umumnya memberikan efek pembatasan aktivitas sosial di hampir
pendinginan suhu bumi secara global, seluruh dunia. Kekhawatiran pun
meskipun dampaknya dapat berbeda- bertemu, antara kebijakan lebih
beda di setiap wilayah di dunia. Wilayah banyak diam di rumah dengan ancaman
Asia Selatan, Asia Tenggara termasuk La Niña terhadap pembentukan
Indonesia dan sebagian Australia pada cuaca berdampak signifikan kepada
umumnya berpeluang mengalami curah masyarakat.
hujan diatas normal selama periode La
Niña berlangsung. Dampak negatif La Niña terhadap
kecenderungan kondisi iklim di
Sesuai dengan prediksi tersebut, Indonesia yang lebih basah sudah
akhirnya memang La Niña benar-benar diketahui oleh peneliti dari beberapa
terjadi, bahkan berlangsung hingga awal pengkajian data. Penguatan “hujan
Juni 2021 dengan intensitas sedang La Niña” diketahui lebih kuat pada
hingga kuat. Walaupun La Niña kali periode September - November, yaitu
ini tidak sekuat La Niña tahun 2010- masa peralihan musim kemarau menuju

4 KLIMA - Tahun 2021


KLIMADITORIAL

musim penghujan, terutama di wilayah mata air/sendang dan wisata kolam ikan
Indonesia bagian selatan. Penguatan di sepanjang saluran pembuangan air
itu juga masih akan dirasakan pada (selokan).
periode musim hujan (Desember -
Februari). Bencana banjir dan longsor Upaya-upaya nyata ini sebenarnya sejalan
menjadi momok yang menakutkan pada dengan apa yang direkomendasikan
periode ini. Langkah-langkah mitigasi dalam Laporan WMO, State of Climate
dan antisipatif perlu dirumuskan oleh Services 2020 Report: Move from Early
para pemangku kebijakan. Kewaspadaan Warnings to Early Action yang dirilis
dan kesiagaan menjadi utama dalam pada 13 Oktober 2020 yang lalu. Layanan
skala tapak masyarakat. Fokus utama tak informasi dari badan-badan layanan
lagi sebatas hanya pada “zero victim”, iklim dan cuaca mulai ditekankan untuk
meminimalisir kerusakan dan kerugian, beralih ke layanan informasi prakiraan
atau menyusun langkah antisipasi dari berbasis dampak (impact-based
sisi bencana, namun kini juga orang forecasting), mengedepankan evolusi
mulai fokus pada sisi sebaliknya yaitu dari “what the weather will be” menjadi
keberkahan, bagaimana memanfaatkan “what the weather will do” sehingga
kelimpahan air hujan La Niña ini. para pengguna dapat bertindak lebih
awal berdasarkan peringatan yang
Sehingga selain fokus berbagai pihak diterimanya.
pada pembangunan infrastruktur
bebas banjir, penyiapan sistem Peningkatan bencana hidrometeorologi
drainase perkotaan yang lebih baik, memang nyata seiring dengan
pengendalian air limpasan melalui perubahan iklim yang terjadi. Berbagai
sumur-sumur resapan, kini mulai skenario telah diproyeksikan dan
nampak banyak usaha untuk menjaga menunggu aksi nyata penduduk bumi
ketersediaan dan ketahanan air melalui untuk menyikapi dan mengatasinya.
upaya memanen dan mengolah air PR kita adalah mengejawantahkan
hujan, pembangunan waduk-waduk transformasi early warning dari
dan kolam penampung air hujan. pihak-pihak yang mempunyai otoritas
Pengelolaan kelimpahan air pada danau dijawab menjadi early action oleh
dan bendungan dapat dikelola untuk seluruh komponen masyarakat dan
aktivitas intensifikasi pertanian tadah diturunkan dari generasi ke generasi
hujan maupun sebagai sumber energi demi terciptanya masa depan bumi yang
pembangkit listrik. Pengembangan lebih aman, nyaman dan sejahtera. Dan
obyek-obyek wisata di pedesaan juga kitalah yang bisa mewujudkannya!
mulai memanfaatkan momen La Niña
dengan dikembangkannya wahana- Salam,
wahana wisata air seperti arung jeram, Tim Redaksi
susur sungai, restorasi sumber-sumber

KLIMA - Tahun 2021 5


ANALISIS IKLIM

Memahami
Fenomena
La Niña
Mengenal Variabilitas Iklim di Indonesia dari keragaman itu diantaranya
disarikan dalam Gambar 1. Keragaman
Secara umum variabilitas atau harian misalnya tampak dari perbedaan
keragaman iklim di Indonesia dapat waktu terjadinya hujan dalam skala
digolongkan kedalam beberapa jenis, harian. Ada suatu daerah yang lebih
yaitu keragaman harian (diurnal banyak menerima hujan pada dini
variability), keragaman dalam satu hari hingga pagi hari (biasanya daerah
musim (intra-seasonal variability), pantai) dan ada pula daerah yang lebih
keragaman musiman (seasonal sering mengalami hujan di sore hari
variability), keragaman antar tahun hingga petang hari (biasanya daerah
(inter-annual variability) dan keragaman daratan). Keragaman dalam satu musim
dekade (decadal variability). Penggerak dapat kita kenali misalnya dengan

6 KLIMA - Tahun 2021


ANALISIS IKLIM

adanya perbedaan pola hujan di musim atmosfer tersebut terhadap variabilitas


yang sama. Sebagai contoh, pada saat iklim di Indonesia, misalnya dalam
musim kemarau yang biasanya jarang Lubis dan Respati (2020), Muhammad
terjadi hujan, kadang kita jumpai dkk (2020), dan Worku dkk (2020).
adanya wilayah yang mengalami Secara umum, kajian-kajian tersebut
deret hari hujan yang panjang. Atau menyimpulkan bahwa fenomena
sebaliknya, pada musim penghujan gelombang atmosfer yang sedang
yang umumnya sering terjadi hujan, aktif di Indonesia dapat meningkatkan
kadang kita jumpai wilayah yang potensi terjadinya hujan ekstrem.
mengalami deret hari kering yang cukup
panjang. Keragaman dalam satu musim Selanjutnya, iklim di Indonesia juga
umumnya berkaitan dengan terjadinya memiliki keragaman musiman.
fenomena gelombang atmosfer tropis Keragaman ini dapat dilihat dari adanya
seperti Madden-Julian Oscillation musim hujan dan musim kemarau.
(MJO), gelombang Kelvin (Kelvin wave), Keragaman musiman disebabkan
gelombang Rossby ekuator (equatorial oleh pergantian angin monsun yang
rossby wave), dan gelombang Mixed melintasi Indonesia. Angin monsun Asia
Rossby-Gravity (MRG, Mixed Rossby- umumnya berkaitan dengan musim
Gravity wave). Telah banyak kajian hujan, sedang angin monsun Australia
dilakukan para peneliti tentang umumnya berkaitan dengan musim
pengaruh gelombang-gelombang kemarau. Karena luasnya bentangan

Gambar 1. Fenomena atmosfer skala luas (global dan regional) yang


menjadi pengatur keragaman cuaca dan iklim di Benua Maritim
Indonesia dari skala sub-musiman hingga antar tahunan

KLIMA - Tahun 2021 7


ANALISIS IKLIM

wilayah Indonesia maka perjalanan angin literatur iklim adalah keragaman antar
monsun memerlukan waktu penjalaran tahunan. Keragaman ini dibuktikan
ketika melintasi Indonesia. Misalnya dengan adanya tahun-tahun dengan
saja, angin monsun Asia akan masuk sifat iklim yang berbeda, misalnya ada
ke Indonesia melalui wilayah-wilayah tahun basah (curah hujannya di atas
di bagian utara misalnya Sumatera normal) dan ada tahun kering (curah
bagian utara lalu menjalar ke selatan hujannya di bawah normal). Keragaman
dan berbelok ke timur ke arah Nusa antar tahunan umumnya disebabkan
Tenggara Timur. Oleh karena itu wilayah oleh fenomena atau pengendali iklim
utara umumnya akan mengalami musim dalam skala besar seperti ENSO (El
hujan lebih awal dibanding wilayah yang Niño Southern Oscillation) dan IOD
di selatan. Proses penjalaran datangnya (Indian Ocean Dipole). ENSO adalah
angin monsun ini menyebabkan fenomena anomali iklim global yang
perbedaan awal musim dan juga durasi ditandai dengan penyimpangan kondisi
panjang musim di berbagai wilayah di suhu muka laut di Samudra Pasifik
Indonesia. Keberagaman awal musim bagian tengah dan timur (selanjutnya
ini kemudian menjadi dasar bagi BMKG dikenal sebagai wilayah Nino3.4). ENSO
dalam menyusun pewilayahan iklim dibedakan dalam dua fase yaitu fase
(climate regime) yang disebut sebagai hangat yang disebut fenomena El Niño
Zona Musim (ZOM). Zona Musim (ZOM) dan fase dingin yang dikenal dengan
didefinisikan sebagai daerah yang pola istilah La Niña. El Niño dicirikan oleh
hujan rata-ratanya memiliki perbedaan suhu muka laut di wilayah Nino3.4 yang
yang jelas antara periode musim menghangat hingga di atas normalnya,
kemarau dan musim hujan. Daerah- sedang La Niña adalah ketika suhu muka
daerah yang pola hujan rata-ratanya laut di wilayah Nino3.4 mengalami
tidak memiliki perbedaan yang jelas anomali negatif (mendingin). Untuk
antara periode musim kemarau dan bisa dikategorikan sebagai fenomena
musim hujan, disebut daerah Non-ZOM. ENSO, penyimpangan suhu muka laut
Pewilayahan iklim berbasis pola curah ini haruslah terjadi dalam beberapa
hujan ini sudah mulai dikenalkan oleh bulan, sehingga bukan sekedar
ahli meteorologi di jaman kolonial dulu, penyimpangan sesaat. El Niño umumnya
misalnya dalam buku berjudul “Typen menyebabkan kondisi iklim kering di
van den regenval in Nederlandsch- Indonesia sedangkan La Niña secara
Indië (Rainfall Types in The Netherlands umum menyebabkan iklim basah. Mirip
Indies)” karangan Dr. Boerema yang dengan ENSO, IOD juga memiliki dua
terbit pada tahun 1926. Hingga kini fase yaitu fase positif dan fase negatif.
BMKG selalu melakukan pemutakhiran Di Indonesia, IOD positif umumnya
Buku Zona Musim setiap 10 tahun sekali. berdampak pada berkurangnya curah
hujan, sedangkan IOD negatif dapat
Keragaman lain yang juga dikenal dalam berdampak pada meningkatnya curah

8 KLIMA - Tahun 2021


ANALISIS IKLIM

hujan. Dampak ENSO dan IOD dalam dengan terjadinya musim hujan dan
mempengaruhi keragaman curah hujan ketika bersamaan dengan terjadinya
di Indonesia dapat kita temui dalam musim kemarau.
berbagai literatur, misalnya dalam Avia
dan Sofiati (2018), Kirono dkk (1999), Evolusi La Niña 2020 dan Potensi
Lestari dkk (2018), Qian dkk (2010) dan Dampaknya
Qian dkk (2013).
Pada awal bulan Oktober 2020,
Perlu dipahami masyarakat bahwa ketika BMKG telah merilis informasi tentang
terjadi El Niño dan La Niña, maka dampak berkembangnya fenomena La Niña. Rilis
yang dirasakan tidaklah seragam di ini dikeluarkan setelah selama enam
sepanjang durasi kejadiannya. Begitupun dasarian berturut-turut (satu dasarian
secara keruangan, dampaknya tidaklah sama dengan sepuluh hari), nilai anomali
seragam untuk seluruh wilayah suhu muka laut (sea surface temperature
Indonesia. Dari literatur-literatur yang anomaly atau SSTA) di wilayah Nino3.4
disebutkan tadi, kita memahami bahwa berada di bawah ambang normalnya.
dampak ENSO dan IOD bervariasi Pada pertengahan Oktober 2020,
bergantung kepada waktu kejadiannya intensitas La Niña semakin meningkat
(bersamaan dengan musim apa), lokasi hingga mencapai level moderate
wilayah yang merasakan, dan intensitas (intensitas sedang). Kondisi level
dari fenomenanya. Misalnya, dampak La moderate ini terus berlangsung hingga
Niña tidaklah sama ketika bersamaan akhir Desember 2020 (lihat Gambar 2).

Gambar 2. Grafik
indeks ENSO sejak
bulan Juli 2019
hingga Desember
2020 (atas), dan
peta spasial anomali
suhu muka laut pada
bulan Desember 2020
(bawah), kotak hitam
menunjukkan wilayah
Nino3.4

KLIMA - Tahun 2021 9


ANALISIS IKLIM

Gambar 3. Respon curah hujan tiga-bulanan terhadap kejadian La Niña berdasarkan metode
komposit untuk bulan (a) Juni-Juli-Agustus (JJA), (b) September-Oktober-November (SON),
(c) Desember-Januari-Februari (DJF) dan (d) Maret-April-Mei (MAM), mengikuti urutan
waktu dalam siklus umum La Niña. Analisis dinyatakan dalam persen, relatif terhadap nilai
rata-rata tahun netral (dimodifikasi dari Supari dkk, 2018)

Kajian historis menggunakan data Januari, ditandai dengan nilai anomali


kejadian La Niña sejak tahun 1982 suhu muka laut yang mencapai titik
menunjukkan bahwa La Niña umumnya terendah.
mulai berkembang pada pertengahan
tahun yaitu tepatnya bulan Juli dan Namun demikian, puncak kejadian
kemudian berakhir pada April tahun La Niña tidaklah berarti bahwa
berikutnya. Satu siklus La Niña umumnya pengaruhnya terhadap iklim Indonesia
memang terjadi hingga menyeberang juga mengalami puncak. Sebagaimana
ke tahun berikutnya. Kejadian La dijelaskan dalam penelitian Supari
Niña paling awal dalam sebuah tahun dkk (2018) yang dipublikasikan
kalender, terjadi pada tahun 1988, yaitu dalam jurnal Climate Dynamics, pada
mulai berkembang pada Maret 1988. periode Desember-Januari-Februari
Sementara itu, La Niña tahun 2005 (DJF), umumnya dampak La Niña
tercatat sebagai kejadian La Niña yang yang berupa peningkatan curah hujan
berkembangnya paling lambat yaitu hanya dirasakan di Kalimantan bagian
dimulai pada Desember 2005. Hasil timur, Sulawesi bagian utara dan
kajian historis ini juga menunjukkan Maluku hingga Maluku Utara. Untuk
bahwa kejadian La Niña umumnya wilayah-wilayah lain, curah hujan tidak
mencapai puncaknya pada Desember - mengalami anomali, bahkan beberapa

10 KLIMA - Tahun 2021


ANALISIS IKLIM

lokasi justru menunjukkan terjadinya Mei (MAM), dampak La Niña teramati


pengurangan curah hujan (Gambar 3c). hanya terjadi di wilayah Bali, NTB, NTT,
Sulawesi bagian selatan, Sulawesi bagian
Jika dipelajari lebih jauh, kajian Supari utara dan Maluku hingga Maluku Utara
dkk (2018) menunjukkan bahwa dampak (Gambar 3d).
La Niña paling besar justru terjadi
pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA) dan Mengapa Puncak La Niña tidak
September-Oktober-Nopember (SON). Berdampak Signifikan?
Pada periode JJA, La Niña berdampak
pada seluruh wilayah Indonesia Telah dijelaskan bahwa saat puncak
dengan peningkatan curah hujan kejadian La Niña yaitu pada periode
dapat mencapai 20% hingga 40%. DJF, justru dampak di Indonesia tidaklah
Beberapa lokasi bahkan dapat mencapai dirasakan secara merata, melainkan
peningkatan hingga lebih dari 50% hanya dirasakan di sebagian wilayah
(Gambar 3a). Selanjutnya pada periode timur. Di wilayah bagian barat, justru
SON, peningkatan curah hujan sebagai secara umum mengalami kondisi curah
akibat La Niña terjadi di wilayah tengah hujan normal atau malah di bawah
dan timur Indonesia meliputi sebagian normal, misalnya Sumatera dan Jawa.
besar Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Mengapa bisa terjadi demikian? Analisis
bagian timur, Sulawesi dan Maluku menunjukkan bahwa pada periode DJF
hingga Maluku Utara (Gambar 3b). di tahun La Niña, ketika indeks La Niña
Sedangkan untuk periode Maret-April- mencapai titik terendah, sebagian

Gambar 4. Peta spasial anomali suhu


muka laut bulan DJF pada kejadian La
Niña 1988/1989 (atas-kiri), 1998/1999
(atas-kanan) dan 2010/2011 (bawah-
kiri)

KLIMA - Tahun 2021 11


ANALISIS IKLIM

perairan Indonesia justru sedang seragam di hampir seluruh wilayah


mendingin, sebagaimana terlihat dalam Indonesia. Pada periode JJA tersebut,
Gambar 4. Gambar ini menampilkan laut Indonesia umumnya lebih hangat
peta suhu muka laut wilayah Indonesia dibanding normalnya dan kondisi
pada bulan DJF saat terjadi La Niña atmosfernya didominasi oleh pola angin
tahun 1988/1989, 1998/1999 dan convergen (mengumpul) yang kondusif
2010/2011. Mendinginnya suhu muka untuk pertumbuhan awan-awan hujan.
laut di Indonesia terutama di perairan
bagian barat berkontribusi dalam Demikianlah, tidak semua wilayah
mengurangi tingkat pertumbuhan awan- Indonesia menerima dampak La Niña
awan hujan sehingga dampak La Niña yang sama. Sepanjang durasi kejadian
berupa peningkatan curah hujan tidak La Niña, dampaknya berubah-ubah
terjadi. Di samping itu, pada periode bergantung kepada periode bulannya.
DJF di tahun La Niña, kondisi atmosfer Dampak La Niña terlihat sangat
Indonesia didominasi oleh konfigurasi signifikan dan juga merata di hampir
angin yang divergen (menyebar) yang seluruh wilayah Indonesia pada periode
kurang mendukung untuk tumbuhnya JJA, namun tidak terlalu signifikan pada
awan-awan konvektif (Supari dkk, 2018). periode DJF.
Hal ini sangat kontras dengan kondisi
laut dan atmosfer pada periode JJA, Kontributor: Supari dan Siswanto
periode ketika dampak La Niña terlihat

Referensi

Avia LQ and Sofiati I. 2018. Analysis of El Niño and Qian J, Robertson AW, Moron V. 2010. Interactions
IOD Phenomenon 2015/2016 and Their Impact on among ENSO, the Monsoon, and Diurnal Cycle in
Rainfall Variability in Indonesia, IOP Conf. Series: Earth Rainfall Variability over Java, Indonesia, Journal of the
and Environmental Science 166 (2018) 012034. DOI Atmospheric Sciences, 67(11), 3509-3524
:10.1088/1755-1315/166/1/012034
Qian J, Robertson AW, Moron V. 2013. Diurnal Cycle in
Boerema J. 1926. Typen van den regenval in Nederlandsch- Different Weather Regimes and Rainfall Variability over
Indië (Rainfall types in the Netherlands Indies), Javasche Borneo Associated with ENSO, Journal of Climate, 26(5),
Boekhandel en Drukkerij, 107 Pages 1772-1790

Lestari DO, Sutriyono E, Sabaruddin, Iskandar I. 2018. Supari, Tangang F, Salimun E. Aldrian E, Sopaheluwakan
Respective Influences of Indian Ocean Dipole and El A, Juneng L. 2018. ENSO modulation of seasonal rainfall
Niño-Southern Oscillation on Indonesian Precipitation, J. and extremes in Indonesia. Clim Dyn 51, 2559–2580. DOI:
Math. Fund. Sci., Vol. 50, No. 3, 2018, 257-272 257, DOI: 10.1007/s00382-017-4028-8
10.5614/j.math.fund.sci.2018.50.3.3
Worku LY, Mekonnen A, Schreck CJ. 2020. The Impact
Lubis, SW, Respati, MR. 2020. Impacts of convectively of MJO, Kelvin, and Equatorial Rossby Waves on the
coupled equatorial waves on rainfall extremes in Java, Diurnal Cycle over the Maritime Continent. Atmosphere.
Indonesia. Int J Climatol. 1– 23. DOI: 10.1002/joc.6967 11(7):711. DOI: 10.3390/atmos11070711
Muhammad FR, Lubis SW, Setiawan S. 2020. Impacts of
the Madden–Julian oscillation on precipitation extremes
in Indonesia. Int J Climatol. 2020; 1– 15. DOI: 10.1002/
joc.6941

12 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

La Niña
Mendulang Keberkahan dan
Mengurangi Risiko Kebencanaannya
Foto: republika.co.id

La Niña dan El Niño adalah kejadian alami juga tercatat setidaknya dengan jumlah
yang terjadi berulang dan mewarnai yang sama dengan empat diantaranya
variabilitas iklim di Indonesia dengan mencapai kategori moderate
periode perulangan dua hingga delapan (1986/1987, 1994/1995, 2002/2003
tahun. Sejak tahun 1980 tercatat telah dan 2009/2010), dua kejadian
terjadi empat belas kejadian La Niña mencapai kategori kuat (1987/1988
dengan lima kejadian diantaranya masuk dan 1991/1992), serta tiga kejadian
kategori kuat (1988/1989, 1998/1999, merupakan El Niño dengan kategori
1999/2000, 2007/2008 dan 2010/2011) sangat kuat (1982/1983, 1997/1998 dan
dan tiga kejadian masuk kategori 2015/2016).
moderate (1995/1996 dan 2011/2012).
Pada periode tersebut kejadian El Niño La Niña terakhir dengan intensitas kuat

KLIMA - Tahun 2021 13


FENOMENA EKSTREM

Gambar 1. Nilai Indeks Niño 3.4 periode 1950-2020

pernah terjadi pada tahun 2010/2011, Niña yang terjadi pada tahun tersebut
yang menyebabkan sebagian besar telah menyebabkan cuaca ekstrim di
wilayah Indonesia terkesan tidak ada Indonesia, Asia dan Australia yang
musim kemarau sepanjang tahun akibat berdampak pada terjadinya bencana
curah hujan dan hari hujan yang berlebih banjir dan longsor. Banjir besar terjadi
daripada biasanya. Tahun tersebut di Pakistan, Bangladesh dan sejumlah
dikenal sebagai “tahun basah”. Badan daerah di Indonesia. Selain itu, curah
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika hujan yang lebih tinggi dari biasanya
(BMKG) dan Bureau of Meteorology juga menyebabkan bencana banjir
(BoM) Australia mencatat bahwa La dan longsor terjadi di sejumlah negara

Gambar 2. Karakteristik curah hujan di Indonesia pada saat kejadian


El Niño, La Niña, dan kondisi netral (normal)

14 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

Gambar 3. Perbedaan curah hujan bulanan di Indonesia periode


September-Oktober-November 2020 terhadap normalnya

Asia (seperti Cina dan Indonesia) dan barat Amerika Serikat. Sebaliknya,
Amerika, tepatnya di Meksiko. La Niña diketahui menyebabkan
pengurangan curah hujan di sebagian
Pada kuartal akhir tahun 2020 hingga pantai timur Asia, bagian tengah Afrika,
awal tahun 2021, kondisi iklim global dan sebagian Amerika bagian tengah.
dihadapkan pada gangguan anomali La Niña diketahui menyebabkan iklim
berupa fenomena La Niña dengan lebih dingin di sebagian wilayah barat
intensitas moderate di Samudera dan timur Afrika, Jepang, sebagian besar
Pasifik ekuator. Pemantauan BMKG pantai barat Amerika Serikat dan Brazil
terhadap indikator laut dan atmosfer bagian selatan, namun juga berkaitan
menunjukkan suhu permukaan laut dengan iklim yang lebih hangat dan
di wilayah Samudera Pasifik ekuator kering di sebagian wilayah lain seperti
bagian tengah dan timur mendingin di Amerika Serikat bagian selatan,
-0,5°C hingga -1,5°C selama tiga Meksiko, dan Teluk Meksiko.
bulan berturut-turut diikuti oleh
penguatan angin pasat. La Niña telah Pada awal September 2020, BMKG
lama diketahui memiliki dampak yang merilis Prakiraan Musim Hujan Tahun
bersifat global berupa peningkatan 2020/2021 dan menyatakan bahwa
curah hujan di wilayah Pasifik Barat musim hujan 2020/2021 akan diwarnai
meliputi Indonesia, sebagian Asia oleh fenomena iklim global La Niña.
Tenggara, bagian utara Australia, Brazil Pada awal Oktober 2020, pantauan suhu
bagian utara, dan sebagian pantai muka laut di Pasifik menunjukkan bahwa

KLIMA - Tahun 2021 15


FENOMENA EKSTREM

La Niña sudah terjadi dan diprediksi Presiden RI Joko Widodo pada Rapat
akan berlangsung sampai April 2021 Terbatas (RATAS) Antisipasi Bencana
dengan intensitas lemah hingga Hidrometeorologi yang dilakukan secara
moderate. Sebagai langkah antisipasi, daring di Istana Merdeka pada tanggal
maka pada tanggal 7 Oktober 2020 13 Oktober 2020 juga menyampaikan
dilaksanakan rapat koordinasi tingkat bahwa berdasarkan laporan BMKG
nasional (RAKORNAS) yang melibatkan akan terjadi potensi peningkatan
kementerian dan lembaga terkait akumulasi curah hujan bulanan di
khususnya di sektor: Indonesia sebesar 20% hingga 40%
• transportasi; diatas normal yang diakibatkan oleh
• pertanian dan kehutanan; fenomena La Niña. Sehingga perlu
• pariwisata; dilakukan kajian dampaknya di sektor
• pertahanan dan keamanan; pertanian, perikanan, perhubungan,
• konstruksi; serta penyampaian informasi cuaca ke
• tata ruang; daerah guna mengantisipasi terjadinya
• kesehatan; bencana hidrometeorologi.
• sumber daya air;
• energi dan pertambangan; Selama ini La Niña lebih sering dipandang
• industri; sebagai gangguan iklim skala global yang
• kelautan dan perikanan; dan memiliki sisi buruk (negatif) berupa
• penanggulangan bencana. bencana saja. Padahal, beberapa kajian
menunjukkan ada sisi positif yang dapat
Rakornas tersebut dilaksanakan dalam dimanfaatkan dari fenomena La Niña.
rangka menyiapkan antisipasi potensi Nangimah, dkk. (2018) menyatakan
bencana hidrometeorologi di wilayah dari enam kali kejadian La Niña selama
Indonesia dengan tujuan mewujudkan periode 30 tahun terakhir, telah terjadi
Zero Victims. Sejalan dengan target surplus air tanah tahunan sebesar 775
tersebut, saat ini BMKG telah dan mm atau 222% dari kondisi normalnya di
sedang menjalankan program-program wilayah Waeapo, Pulau Buru. Sehingga
peringatan dini, antara lain: periode tumbuh tanaman yang tersedia
1. Sistem Peringatan Dini Cuaca berlangsung sepanjang tahun (12
(Meteorology Early Warning System bulan), lebih panjang dari biasanya
– MEWS); yaitu delapan bulan. Ini merupakan
2. Sistem Peringatan Dini Iklim (Climate salah satu contoh potensi pemanfaatan
Early Warning System – CEWS); dari hujan yang banyak terjadi selama
3. Sistem Peringatan Dini Tsunami periode La Niña. Perkebunan karet dan
(Tsunami Early Warning System – sawah lahan kering atau tadah hujan
TEWS); berpotensi mendapatkan manfaat
4. Peringatan Dini Gelombang Laut dari melimpahnya air pada periode La
Berbahaya. Niña tersebut. Hal ini mengindikasikan

16 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

bahwa La Niña selain memiliki sisi di berbagai sektor.


ancaman namun juga memiliki peluang
positif yang dapat dimanfaatkan Tuntutan penggunaan dan pemanfaatan
seperti panen hujan, surplus air tanah, teknologi terkini membuat
peningkatan produktivitas pertanian perkembangan layanan informasi di
yang memerlukan banyak air dan BMKG saat ini sudah dilengkapi dengan
pemanfaatan telaga yang muncul informasi prakiraan berbasis dampak
selama tahun basah untuk budidaya ikan (impact based forecast) dari fenomena
air tawar semusim. cuaca, iklim, gempa bumi dan tsunami.
Fitur yang sama juga disediakan untuk
Sebagai bagian dari program literasi layanan informasi fenomena iklim global
iklim dalam rangka meningkatkan La Niña. Selanjutnya untuk tindak lanjut
kesadaran publik tentang isu-isu iklim, terkait kebijakan dan aksi di berbagai
perubahan iklim serta kualitas udara, sektor memerlukan diskusi lebih lanjut
BMKG merasa perlu mengarusutamakan untuk menjawab beberapa pertanyaan
pemahaman isu La Niña yang lebih seperti:
utuh dan komprehensif. Pemahaman
tersebut sesuai dengan kerangka Apakah dapat disusun petunjuk
ilmiah yang berbasis data dan pemanfaatan tahun basah, La Niña?
pengkajian, penyampaian diseminasi
informasi yang komprehensif berbasis Ketersediaan air hujan yang lebih
sistem pemantauan observasi, serta banyak pada periode La Niña dapat
analisis, prediksi dan peringatan dimanfaatkan untuk mendukung
dini yang otoritatif dan bertanggung sektor-sektor atau kegiatan-kegiatan
jawab sehingga dapat menjadi acuan yang membutuhkan cukup atau banyak
masyarakat dalam meningkatkan air. Agar pemanfaatannya optimal
public awareness. Salah satu usaha dan terdapat sinergitas antar sektor
yang dilakukan oleh Kedeputian Bidang perlu penyusunan panduan yang
Klimatologi BMKG ialah mengadakan komprehensif dan memperhatikan
seri webinar dengan menghadirkan para peran berbagai pemangku kepentingan.
pembicara ahli yang membahas aspek-
aspek kunci dari La Niña, dampak dan Bagaimana dengan Potential Benefit
opsi mitigasi maupun adaptasi untuk dan Potential Negative Impact?
menghadapi tantangan dan peluang
sebagaimana disebutkan di atas. BMKG Perlu dilakukan identifikasi kembali
diharapkan mampu menyediakan mengenai potensi pemanfaatan dan
informasi cuaca dan iklim yang cepat juga dampak lebih lanjut dari kejadian
dan akurat, sehingga dapat bermanfaat La Niña, misalnya kenaikan curah
dan menjadi pertimbangan dalam hujan pada periode La Niña berpotensi
pengambilan kebijakan atau keputusan menyebabkan banjir di suatu wilayah,

KLIMA - Tahun 2021 17


FENOMENA EKSTREM

tetapi tidak di daerah lainnya. Bahkan


pada bulan-bulan tertentu, interaksi
La Niña dengan faktor penggerak
cuaca lainnya dapat menyebabkan
berkurangnya curah hujan dibandingkan
kondisi normalnya. Variabilitas iklim
secara spasial dan temporal tersebut,
jika terdapat petunjuk dan panduan
pemanfaatannya akan mampu
memberikan manfaat yang optimal.

Bagaimana aksi nyata untuk wilayah


yang hujannya akan berlimpah atau
untuk wilayah yang hujannya akan
kurang/rendah?

Pada sektor tertentu yang memerlukan


perencanaan dan respon cepat seperti
antisipasi kebencanaan diperlukan
rencana aksi yang nyata untuk
mengurangi korban atau kerugian yang
muncul jika terjadi curah hujan yang
melebihi daya tampung permukaan.

Rencana aksi yang cepat dan efektif yang komprehensif dari pemangku
memerlukan koordinasi antar kepentingan berdasarkan masukan
kementerian/lembaga terkait selain dari para pakar yang berpengalaman
peran masyarakat. Bentuk sinergitas sehingga mampu mengidentifikasi sisi
antar pemangku kepentingan ini positif dan menyusun pedoman aksi
dikenal juga dengan istilah kolaborasi nyata dalam menyikapi setiap kejadian
pentahelix. La Niña.

Kolaborasi ini melibatkan pemerintah, Disarikan dari makalah


media, pelaku usaha, akademisi dan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, PhD
masyarakat. Pelaksanaan diskusi, (BMKG)
workshop, focus group discussion, Kontributor: Indra Gustari, Hasalika
time table exercise dan berbagai Nurjannah dan Damiana F. Kussatiti
forum ilmiah yang membahas tentang Penyunting: Rendy Artha Luvian
fenomena La Niña serta dampaknya
diharapkan dapat menjadi usaha

18 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

Gambar 4.
Kerjasama multipihak (Sinergitas Pentahelix) dan contoh implementasinya dalam menghadapi
dampak La Niña Tahun 2020

Referensi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020.
La Niña Sedang Berkembang di Samudra Pasifik, Tanggap Hadapi Potensi Banjir di Jabodetabek, BMKG
Waspadai Dampaknya di Indonesia. https://www. Berpartisipasi dalam Tactical Floor Game BNPB. https://
bmkg.go.id/berita/?p=la-nina-sedang-berkembang- www.bmkg.go.id/berita/?p=tanggap-hadapi-potensi-
d i - s a m u d r a - p a s i f i k- w a s p a d a i - d a m p a k n y a - d i - banjir-di-jabodetabek-bmkg-berpartisipasi-dalam-
indonesia&lang=ID&s=detil. tactical-floor-game-bnpb&lang=ID.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Nangimah, S.L., Laimeheriwa, S., Tomasoa, R. 2018.
Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 di Indonesia. Jakarta: Dampak Fenomena El Niño dan La Niña Terhadap
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Keseimbangan Air Lahan Pertanian dan Periode Tumbuh
Tersedia di Daerah Waeapo Pulau Buru. Jurnal Budidaya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Pertanian, 14(2), 66-74. https://doi.org/10.30598/
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Antisipasi Bencana jbdp.2018.14.2.66
Hidrometeorologi, Gempabumi-Tsunami Tahun 2020/2021
untuk Mewujudkan Zero Victims. https://www.bmkg. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2020. Presiden:
go.id/berita/?p=rapat-koordinasi-nasional-rakornas- Antisipasi Dampak La Niña di Sektor Pertanian, Perikanan
antisipasi-bencana-hidrometeorologi-gempabumi- dan Perhubungan. https://setkab.go.id/presiden-
tsunami-tahun-2020-2021-untuk-mewujudkan-zero- antisipasi-dampak-la-nina-di-sektor-pertanian-perikanan-
victims&lang=ID&tag=press-release dan-perhubungan/. Akses tanggal 4 Januari 2021.

KLIMA - Tahun 2021 19


FENOMENA EKSTREM

STRATEGI MITIGASI
DALAM MENGANTISIPASI BENCANA
HIDROMETEOROLOGI
Bencana hidrometeorologi merupakan oleh bencana hidrometeorologi yaitu
bencana yang dipicu oleh parameter- banjir dan tanah longsor. Dalam laporan
parameter cuaca dan iklim seperti CRED (2009), peningkatan kejadian
curah hujan, temperatur, gelombang bencana alam selama tiga dasawarsa
dan angin yang mengakibatkan banjir, terakhir mencapai hampir 350%.
kekeringan, kebakaran hutan, longsor, Kejadian bencana dunia meningkat
angin puting beliung, gelombang dan 76% diantaranya adalah bencana
dingin dan gelombang panas. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah
tersebut dikategorikan sebagai bencana longsor, siklon tropis dan kekeringan.
hidrometeorologi karena disebabkan Bencana ini sebagian besar terjadi
atau dipengaruhi oleh faktor-faktor di negara-negara berkembang dan
meteorologi dan hidrologi. Berdasarkan trennya semakin meningkat dikarenakan
catatan Badan Nasional Penanggulangan meningkatnya jumlah penduduk, arus
Bencana (BNPB), pada periode 1 Januari urbanisasi, degradasi lingkungan,
sampai 28 Desember 2020, kejadian kemiskinan dan pengaruh perubahan
bencana di tanah air masih didominasi iklim global.

20 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

Gambar 1. Program Pencegahan Bencana 2020-2024 (Sumber: BNPB)

Di Indonesia sendiri, demi menunjang melalui infrastruktur tangguh


program penanggulangan kebencanaan bencana, pariwisata aman, bandara
Nasional, BNPB membuat Program aman, hotel tangguh, dan lain-lain.
Pencegahan Bencana 2020-2024 3. Penguatan budaya sadar bencana
(Gambar 1) yang isinya antara lain melalui edukasi dan literasi seperti
meliputi: satuan pendidikan aman bencana,
pasar tangguh, Puskesmas/Rumah
1. P e n g u a t a n ke l e m b a g a a n Sakit tangguh, rumah ibadah
penanggulangan bencana di tangguh, dan lain-lain.
daerah melalui asistensi terkait 4. Menyiapkan kesiapsiagaan
penyusunan peta risiko bencana, masyarakat melalui program
rencana penanggulangan bencana, keluarga tangguh bencana (KATANA)
rencana kontijensi, penguatan dengan memperhatikan budaya dan
Pusat Pengendalian Operasi kearifan lokal.
(PUSDALOPS), tim reaksi cepat dan 5. Mengajak kepedulian multipihak
desa tangguh bencana (DESTANA) dengan meningkatkan kapasitas
berbasis livelihood. dan koordinasi organisasi dan
2. Penguatan struktur buatan dan relawan penanggulangan bencana,
vegetasi dalam mitigasi bencana, forum pengurangan risiko bencana,

KLIMA - Tahun 2021 21


FENOMENA EKSTREM

lembaga usaha, perguruan tinggi, pemahaman masyarakat mengenai


pakar kebencanaan dan media risiko bencana (banjir, tanah longsor,
massa. gempa bumi dan tsunami). Aplikasi
6. Penguatan sistem peringatan dini ini juga menyajikan kegiatan antisipasi
multi ancaman yang terintegrasi dalam dua aspek yakni:
antar Kementerian/Lembaga 1. Antisipasi jangka panjang yaitu
dan diseminasi informasi yang upaya pencegahan (penataan
menjangkau masyarakat secara ruang, perbaikan daya dukung dan
inklusif serta penyiapan tempat lingkungan) dan upaya mitigasi
evakuasi dan papan informasi (penanaman vegetasi, peningkatan
ancaman bencana. kapasitas pemerintah daerah dan
7. Penyempurnaan informasi masyarakat).
risiko bencana (risiko geologi, 2. Antisipasi jangka pendek yaitu
hidrometeorologi, dan teknologi). pemantauan dan analisis data,
diseminasi informasi dan penguatan
BNPB juga membuat sistem aplikasi respon masyarakat.
yang dinamakan InaRISK yang berisi
peta risiko bencana untuk meningkatkan Demi mewujudkan tujuan berbangsa

Gambar 2. Kolaborasi pentahelix

22 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

dan bernegara menurut UUD 1945 dampak La Niña, melakukan sosialisasi


untuk melindungi segenap bangsa di daerah-daerah rawan bencana,
dan seluruh tumpah darah Indonesia memastikan seluruh kecamatan/
tentunya harus melibatkan berbagai kelurahan/desa melakukan upaya
pihak diantaranya pemerintah, swasta, kesiapsiagaan di daerah masing-masing,
masyarakat, akademisi dan media yang memastikan seluruh OPD kabupaten/
dapat dikemas dalam suatu kolaborasi kota sudah mempersiapkan sumberdaya
berbasis komunitas. BNPB bersama dalam mendukung kesiapsiagaan, dan
Kementerian terkait, akademisi, swasta, aktivasi PUSDALOPS di lingkungan
media dan masyarakat berkolaborasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
membentuk komunitas yang dinamakan (BPBD). Selain itu dapat pula dilakukan
“Kolaborasi Pentahelix” yang dapat simulasi Tactical Floor Game (TFG) dan
bersama-sama mengurangi risiko Field Training Exercise (FTX) sesuai
bencana, khususnya yang terjadi saat rencana kontijensi yang sudah disiapkan
ini yaitu bencana hidrometeorologi untuk antisipasi di level kabupaten/kota.
(Gambar 2).
Selanjutnya upaya antisipasi bencana
Contoh kasus, upaya antisipasi hidrometeorologi akibat La Niña di
bencana hidrometeorologi akibat level kecamatan/desa/kelurahan
dampak fenomena La Niña tahun dapat dilakukan dengan memastikan
2020 di level provinsi dapat dilakukan setiap daerah rawan bencana
dengan mengadakan rapat koordinasi memiliki tempat evakuasi sementara
kesiapsiagaan menghadapi dampak yang dapat digunakan, memastikan
La Niña dengan memastikan masyarakat yang terpapar mengetahui
seluruh Bupati/Walikota melakukan apa yang harus dilakukan dengan
kesiapsiagaan di daerahnya masing- tetap mempertimbangkan protokol
masing, memastikan seluruh Organisasi kesehatan, melakukan sosialisasi
Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi informasi kepada masyarakat dengan
sudah mempersiapkan sumberdaya bijak (tanpa adanya unsur menakuti,
dalam mendukung kesiapsiagaan, hoax dan intimidasi) dan tertulis sebagai
melakukan simulasi Table Text of bagian dari birokrasi dan administrasi,
Exercise (TTX) sesuai rencana kontijensi serta melakukan simulasi mandiri sesuai
yang sudah disiapkan, menghimpun rencana kontijensi yang sudah dibuat.
relawan dan dukungan lainnya untuk Upaya selanjutnya juga dilakukan di level
kesiapsiagaan di level provinsi. Demikian masyarakat yaitu dengan memastikan
pula dengan upaya antisipasi bencana informasi sampai kepada masyarakat,
hidrometeorologi sebagai dampak La masyarakat memahami informasi
Niña di level kabupaten/kota, dapat tersebut dan meresponnya dengan cara
dilakukan melalui rapat koordinasi melakukan evakuasi ke tempat yang
terkait kesiapsiagaan menghadapi aman.

KLIMA - Tahun 2021 23


FENOMENA EKSTREM

Sedangkan strategi gerakan mitigasi


bencana yang dapat dilakukan antara
lain :
1. Optimalisasi kearifan lokal dalam
menjaga alam.
2. Gerakan bersih sungai maupun
susur sungai (dilakukan saat musim
kemarau untuk mengurangi risiko).
3. Panen air hujan dengan biopori,
embung desa, dan lain-lain untuk
menjaga stabilitas pasokan air. Gambar 3. (LandSlide Early Warning System
(LEWS)
4. Pengecekan jalur evakuasi (saat
pandemi diperlukan treatment
khusus).
5. Vegetasi.
6. Pengelolaan air secara bijak yang
akan menghasilkan “Emas Biru”.
7. Penguatan program tata kelola air
berbasis komunitas.
8. Pelibatan masyarakat untuk
kepemilikan air di masa mendatang.
9. Hentikan eksploitasi lahan tambang
yang berisiko banjir berulang.
10. Penegakan hukum dan regulasi. Gambar 4. Flood Early Warning System (FEWS)
11. Penguatan sinergitas antar
lembaga (sosialisasi, edukasi dan proses mitigasi bencana dapat berjalan
mitigasi). dengan baik dengan cara menghidupkan
komunitas seperti RT, RW dan Desa
Berbagai langkah antisipasi bencana sebagai basis masyarakat dalam
hidrometeorologi yang dicanangkan merespon krisis-krisis kebencanaan.
oleh BNPB didukung pula dengan sarana Komunitas-komunitas pada level ini
dan prasarana antisipasi bencana yang merupakan bentuk universal dari
meliputi alat observasi dan berbagai kehidupan sosial bermasyarakat.
komponen jaringan monitoring yang Pendekatan yang dapat dilakukan untuk
tergabung dalam LEWS (LandSlide menghidupkan komunitas tersebut
Early Warning System) dan FEWS (Flood antara lain:
Early Warning System) seperti yang 1. Pendekatan Lokalitas,
terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. pendekatan ini mengkonsepsikan
Selain itu, diperlukan pula koordinasi komunitas secara tradisional,
dan komunikasi di setiap level agar yaitu komunitas terbentuk karena

24 KLIMA - Tahun 2021


FENOMENA EKSTREM

semata-mata kedekatan secara fisik dan Papua. Pemerintah daerah


antara orang-orang yang berada juga dapat direkomendasikan agar
dalam batas geografis yang sama. menggerakkan masyarakatnya
2. Pendekatan Relasional, untuk melakukan penyimpanan air
terbentuk karena relasi pada musim hujan melalui gerakan
interpersonal. panen air hujan.
3. Pendekatan Konstruksionis, 3. Dijadikannya pembangunan
komunitas merupakan sebuah berbasis pengurangan risiko
konstruksi sosial, yang artinya bencana sebagai investasi
komunitas dikonstruksi oleh berkelanjutan.
kesadaran bersama-sama di antara 4. Penyiapan agen-agen perubahan
individu-individu yang bersepakat untuk mendukung penguatan
untuk menggapai mimpi atau tujuan sosialisasi dan edukasi melalui
bersama. program DESTANA dan KATANA.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat Disarikan dari makalah


disimpulkan bahwa BNPB berfungsi Dra. Eny Supartini, M.Si (BNPB)
sebagai pelaksana dan koordinator Kontributor: Adi Ripaldi dan Yasinta
dalam sinergi upaya terkait: Devytasari
Penyunting: Imam Yunanda Putra
1. Pra, saat, dan pemulihan bencana,
penanggulangan bencana termasuk Referensi
ancaman hidrometeorologi
Supartini, Eny. 2020. Strategi Mitigasi dalam
merupakan urusan semua pihak Mengantisipasi Bencana Hidrometeorologi. Materi
sesuai dengan tugas dan fungsi Presentasi pada Webinar La-Nina: Manfaatkan Air Hujan
Berlimpah untuk Kesejahteraan dan Pengurangan Risiko
masing-masing Kementerian/ Bencana Hidrometeorologi. Jakarta: BMKG
Lembaga atau organisasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020.
2. Pentingnya penguatan Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 di Indonesia. Jakarta:
infrastruktur termasuk sistem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
peringatan dini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020.
yang perlu dilakukan adalah Hadapi La Niña, Manfaatkan Peluang Positif Untuk
Kesejahteraan. Yogyakarta: BPBD DIY.
meningkatkan kewaspadaan dan
antisipasi dini di wilayah-wilayah Aprionis. 2019. Rakornas PRB di Pangkalpinang Hasilkan
10 Rekomendasi. Diambil dari https://www.antaranews.
rentan bencana hidrometeorologi, com/berita/1110610/rakornas-prb-di-pangkalpinang-
seperti di wilayah yang diprediksi hasilkan-10-rekomendasi, 4 Januari 2021.
akan mengalami sifat hujan Atas Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2019.
Normal (lebih basah dari biasanya), Sinergitas Pentahelix dalam Mitigasi Bencana. Jakarta:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
contohnya Sumatera, Jawa,
dan sebagian kecil Kalimantan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016. Tentang
InaRISK. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Bencana.

KLIMA - Tahun 2021 25


CLIMATE INNOVATION

STRATEGI DAN KEBIJAKAN


PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PERTANIAN TANAMAN PANGAN
DALAM MENGHADAPI TAHUN
BASAH LA NIÑA

T
erjadinya La Niña yang banjir, (2) pemantauan rutin terhadap
m e m b e r i ka n dampak early warning system dan informasi
cuaca yang berbeda di dari BMKG, (3) pengerahan Brigade La
Indonesia berdampak juga Niña (Brigade DPI-OPT), Brigade Alsin
pada pertanian tanaman dan Tanam, Brigade Panen dan Serap
pangan di wilayah ini. Peningkatan Gabah Kostraling, (4) pompanisasi in-
curah hujan pada saat terjadi La Niña out dari sawah dan rehabilitasi jaringan
menjadi tantangan tersendiri bagi irigasi tersier/kuarter, (5) penggunaan
pemerintah untuk dapat tetap menjaga benih tahan genangan seperti Inhara
terpenuhinya kebutuhan pangan 1-10, Inpari 29, Inpari 30, Ciherang
masyarakat, terutama yang berasal dari dan lain sebagainya, (6) penggunaan
hasil pertanian tanaman pangan. Dalam asuransi usaha tani padi dan/bantuan
rangka menghadapi fenomena La Niña benih gratis bagi daerah puso, (7) panen
ini, Kementerian Pertanian melakukan menggunakan dryer/pengering dan rice
tindakan antisipasi dan mitigasi milling unit (RMU).
dengan cara berusaha meningkatkan
produktivitas pertanian tanaman Selain itu, Kementerian Pertanian
pangan melalui kegiatan (1) pemetaan melalui Pusat Data dan Sistem Informasi
(mapping) wilayah-wilayah rawan Pertanian bekerjasama dengan BMKG,

26 KLIMA - Tahun 2021


CLIMATE INNOVATION

LAPAN, KLHK, dan Kementerian digunakan untuk mendukung persiapan


PUPR juga telah mengembangkan sebelum terjadi bencana banjir maupun
Sistem Informasi Peringatan Dini dan kekeringan sehingga dapat mengurangi
Penanganan Dampak Perubahan dampak kerugian yang ditimbulkan dari
Iklim Sektor Pertanian (Si-PERDITAN), kedua bencana tersebut. Fitur-fitur Si-
sesuai amanah dari UU Nomor 19 PERDITAN antara lain berisi:
Tahun 2013 tentang Perlindungan dan 1. Peta informasi curah hujan real time
Pemberdayaan Petani dan Permentan per jam dari citra satelit Himawari-8,
Nomor 39 Tahun 2018 tentang Sistem 2. Prediksi ENSO terkait prediksi
Peringatan Dini dan Penanganan kejadian kekeringan (El Niño)
Dampak Perubahan Iklim pada Sektor maupun banjir (La Niña) hingga
Pertanian. Sistem informasi ini berisi delapan bulan ke depan,
data dan peta sebaran perubahan iklim 3. Prakiraan curah hujan enam harian
dan dampaknya serta rekomendasi dan bulanan hingga enam bulan
terkait penanganan dampak perubahan ke depan yang sangat bermanfaat
iklim di sektor pertanian. untuk perencanaan pola tanam,
4. Peta potensi kebakaran lahan,
Aplikasi Si-PERDITAN ini menyediakan 5. Peta sebaran dan prakiraan
fitur-fitur yang lengkap dan dapat organisme pengganggu tanaman

KLIMA - Tahun 2021 27


CLIMATE INNOVATION

(OPT) dan penyakit hewan, Perbenihan Tanaman Pangan yaitu:


6. Peta sebaran monitoring tinggi 1. Perbaikan sistem dan tata kelola
muka air (TMA) yang ada di 180 perbenihan berbasis IT,
waduk/bendungan, 2. Pemetaan sebaran pasokan dan
7. Kamus tentang penanganan OPT kebutuhan benih,
yang sangat bermanfaat bagi petani 3. Membangun sentra penangkaran
dalam melakukan pengendalian dan produksi benih luar Jawa,
OPT. 4. Inovasi berkelanjutan dan
penyebaran benih unggul
Selain Si-PERDITAN, pemerintah juga produktivitas tinggi secara tepat,
mempunyai program peningkatan 5. Kapasitas sumber daya manusia
produksi pangan dalam bentuk Sapta (SDM) dan kelembagaan perbenihan
Usaha Tani. Sapta Usaha Tani bertujuan yang kuat.
meningkatkan produktivitas dan juga
pendapatan/income petani, dilakukan Sebagai bahan pangan utama
dengan cara (1) menyiapkan lahan di Indonesia, produksi padi juga
yang baik, (2) menggunakan benih diupayakan peningkatannya sehingga
unggul dan varietas spesifik lokasi, (3) ketersediaan beras nasional dapat
menggunakan pupuk berimbang spesifik tetap terjamin. Penerapan pola tanam
lokasi, (4) melaksanakan program padi IP400 merupakan salah satu upaya
Pengendalian Hama Terpadu (PHT), meningkatkan produksi padi agar
(5) melakukan pengelolaan air dan ketersediaan beras dalam negeri benar-
sumber air efisien (AWD atau Alternate benar mampu dipenuhi sendiri, bahkan
Wet and Dry), (6) mekanisasi pra dan surplus produksinya dapat diekspor ke
pasca panen serta pengolahan hasil, mancanegara. IP400 adalah cara tanam
dan (7) pemasaran berbasis teknologi dan panen padi sebanyak empat kali
informasi (information technology, IT) dalam satu tahun pada lahan yang sama
dan kelembagaan petani tangguh. (Gambar 1).

Hingga saat ini Kementerian Pertanian Secara singkat, konsep teknik IP400
terus berusaha memenuhi capaian menerapkan mekanisasi pra dan pasca
sasaran produksi tanaman pangan. panen, meliputi lima hari olah lahan,
Benih juga merupakan salah satu pola dan waktu tanam sesuai kalender
objek yang tidak lepas dari fokus tanam. Pola tanam yang digunakan
program Kementerian Pertanian, yaitu IP400 ini adalah Padi - Palawija - Padi
digunakannya benih varietas unggul - Palawija, Padi - Padi - Palawija - Padi,
bersertifikat. Penggunaan benih varietas Padi - Padi - Padi - Padi atau pola lainnya
unggul bersertifikat dibarengi dengan sesuai dengan kondisi setempat. Selain
penerapan teknologi yang tepat dan itu juga perlu melakukan penghematan
masuk kedalam Lima Program Reformasi air sawah dengan memperhatikan

28 KLIMA - Tahun 2021


CLIMATE INNOVATION

Gambar 1. Konsep Teknik IP 400 (Sumber: Kementan)

sumur/embung/pompa di lahan kering/ lahan tanaman belum menghasilkan


tadah hujan dimana air diputar untuk (TBM), lahan Perhutani dan Inhutani,
berbagai aktivitas pertanian terlebih hutan tanaman industri (HTI), eks cetak
dahulu. sawah dan eks tambang. Komponen
bantuan dari program ini berupa sarana
Selain program-program pertanian yang produksi pertanian (saprodi), sumur
telah diuraikan diatas, Kementerian dangkal/sumur pantek dan olah lahan
Pertanian juga menitikberatkan fokusnya padat karya. Selanjutnya pendataan luas
pada upaya Perluasan Areal Tanam Baru tanam PATB dilakukan menggunakan
(PATB). Target dari PATB ini meliputi titik koordinat pada aplikasi ArcGIS
lahan kering, lahan tadah hujan, rawa agar hasilnya bisa didaftarkan ke Badan
pasang surut, rawa lebak, lahan yang Pusat Statistik (BPS) untuk menambah
belum/tidak pernah ditanami padi, data Luas Tanam. Sedangkan Dinas
lahan perkebunan, lahan peremajaan, Pertanian Provinsi/Kabupaten berperan

Gambar 2. Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Tanaman Padi tahun


2020 dan 2021

KLIMA - Tahun 2021 29


CLIMATE INNOVATION

memfasilitasi mobilisasi alat produksi tentu saja melibatkan kerjasama dan


pertanian (alsintan) untuk olah tanah kerja keras dengan lembaga/instansi
berupa traktor, pompa air, combined terkait lainnya. Berbagai upaya dan
harvester, dryer dan RMU. program-program yang merupakan
strategi dalam menghadapi tahun
La Niña memang merupakan tantangan basah La Niña dapat berguna dalam
nyata yang akan kita hadapi. Namun meningkatkan dan menjaga ketahanan
alih-alih hanya menerimanya, kita pangan bagi masyarakat Indonesia.
juga harus bersiap dengan strategi
dan mewujudkan kebijakan-kebijakan Disarikan dari makalah
di berbagai sektor sehingga tercipta Dr. Ir. Suwandi, M.Si (KEMENTAN)
adaptasi dan mitigasi. Kementerian Kontributor: Kadarsah dan Aulia Nisa’ul
Pertanian secara bersungguh-sungguh Khoir
telah menyusun strategi-strategi yang Penyunting: Dwi Indriyati

Referensi
Anonim. 2018. Menyiasati Fenomena Anomali Iklim untuk Handoko, I., Y. Sugiarto, dan Y. Syaukat. 2008. Keterkaitan
Kemantapan Produksi Padi Nasional dalam Era Revolusi Perubahan Iklim dan Produksi Pangan Strategis: Telaah
Hijau Lestari (Strategi dan Inovasi Teknologi untuk Kebijakan Independen dalam Bidang Perdagangan dan
Antisipasi, Penanggulangan dan Pemanfaatannya). Pidato Pembangunan. Seameo Biotrop for Partnership for
Kepala Badan Litbang Pertanian. Government Reform Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Irawan B. 2006. Fenomena Anomali Iklim El Niño dan La
La Niña Sedang Berkembang di Samudra Pasifik, Niña: Kecenderungan Jangka Panjang dan Pengaruhnya
Waspadai Dampaknya di Indonesia. https://www. terhadap Produksi Pangan. Forum Penelitian Agro
bmkg.go.id/berita/?p=la-nina-sedang-berkembang- Ekonomi (24) 1: 28-45.
d i - s a m u d r a - p a s i f i k- w a s p a d a i - d a m p a k n y a - d i -
indonesia&lang=ID&s=detil. Irawan, B. 2013. Dampak El Niño dan La Niña terhadap
Produksi Padi dan Palawija. Hlm. 29-51 dalam Politik
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Pembangunan Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim
Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 di Indonesia. Jakarta: (Eds. Soeparno et al.). IAARD-PRESS. Jakarta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Las I., E. Surmaini, N. Widiarta dan G. Irianto. 2018. Potensi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Dampak Anomali Iklim El-Niño La-Niña terhadap Produksi
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Antisipasi Bencana Pangan, Strategi dan Teknologi Penanggulangannya.
Hidrometeorologi, Gempa Bumi-Tsunami Tahun 2020/2021 Makalah disampaikan pada FGD Strategi dan Teknologi
untuk Mewujudkan Zero Victims. https://www.bmkg.go.id/ Penanggulangan Kekeringan, 4 Februari 2018.
press-release/?p=rapat-koordinasi-nasional-rakornas-
antisipasi-bencana-hidrometeorologi-gempabumi- Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2020. Presiden:
tsunami-tahun-2020-2021-untuk-mewujudkan-zero-v- Antisipasi Dampak La Niña di Sektor Pertanian, Perikanan
ictims&tag=press-release&lang=ID#:~:text=Jakarta%20 dan Perhubungan. https://setkab.go.id/presiden-
(7%20Oktober%202020)%20%2D,2021%20untuk%20 antisipasi-dampak-la-nina-di-sektor-pertanian-perikanan-
mewujudkan%20Zero%20Victims%22. dan-perhubungan/.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2020. Setiawan, B.I., Y.C. Wirasembada, M.P. Kuswanda,
Tanggap Hadapi Potensi Banjir di Jabodetabek, BMKG S.L. Jannati dan A. Andayani. 2016. Penentuan Lokasi,
Berpartisipasi dalam Tactical Floor Game BNPB. https:// Rancangan dan Pembuatan Embung untuk Pertanian.
www.bmkg.go.id/berita/?p=tanggap-hadapi-potensi- Kementan dan IPB. Jakarta. 38 Hlm.
banjir-di-jabodetabek-bmkg-berpartisipasi-dalam-tactical-
floor-game-bnpb&lang=ID.

30 KLIMA - Tahun 2021


CLIMATE INNOVATION

GMAH: Menghadapi La Niña


Sekaligus Mensejahterakan
Masyarakat

La Niña: Bencana dan Rahmat pengelolaan yang tepat terhadap


potensi dampak yang ditimbulkan.
Pada hakikatnya, bencana merupakan Namun sayangnya, seringkali kita lebih
salah satu rahmat yang dikirimkan disibukkan dengan upaya mengantisipasi
oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita dampak negatif yang ditimbulkan
semua agar kita bisa menjadi lebih La Niña, sehingga tidak mampu
tangguh dan maju dibandingkan kondisi mengoptimalkan dampak positifnya.
semula. Dalam satu dekade terakhir, Media, baik secara langsung maupun
terdapat kecenderungan meningkatnya tidak langsung juga turut memiliki andil
kejadian bencana hidrometeorologi. dalam menciptakan stigma negatif ini.
Salah satu penyebab terjadinya bencana La Niña lebih sering diberitakan sebagai
hidrometeorologi tersebut adalah suatu ancaman dibandingkan dengan
terjadinya fenomena La Niña. manfaat yang dapat ditimbulkannya, dan
pemberitaannya pun sering dilakukan
La Niña merupakan peristiwa anomali secara masif.
iklim penting yang tidak hanya dapat
menimbulkan ancaman bencana, Alih-alih menginformasikan berbagai
namun juga bisa menjadi rahmat yang upaya memaksimalkan potensi
dapat diambil manfaatnya. Tentunya dampak La Niña sebagai rahmat Tuhan,
hal ini akan terwujud apabila dilakukan pemberitaan di berbagai media justru

KLIMA - Tahun 2021 31


CLIMATE INNOVATION

lebih banyak didominasi oleh informasi ini dapat dijadikan sebagai langkah
yang menyatakan bahwa fenomena ini antisipasi dalam mengatasi minimnya
telah menimbulkan berbagai ancaman ketersediaan air di musim kemarau
bencana seperti potensi kerusakan sehingga budidaya tanaman pangan
tanaman akibat banjir yang didahului dapat tetap dioptimalkan, hasil panen
curah hujan tinggi, bencana rob (banjir dapat ditingkatkan, begitu juga dengan
dari laut) atau pembuangan air dari pendapatan petaninya.
bagian lain di lahan-lahan pertanian
wilayah pesisir, serta peningkatan Berbicara tentang La Niña, fenomena
kelembaban udara yang berpotensi anomali iklim yang terjadi pada musim
memunculkan berbagai jenis penyakit hujan periode 2020/2021 ini seharusnya
tanaman hingga mengakibatkan gagal menjadi rahmat dan dapat digunakan
panen, meskipun hal ini belum tentu untuk meningkatkan kemakmuran.
terjadi. Berbagai manfaat dapat diperoleh
dari terjadinya La Niña, misalnya di
Antisipasi adanya La Niña dapat bidang irigasi, sumber daya air dan
dilakukan dengan berbagai gerakan di ekologi. Adapun dampak positif dari
masyarakat. Bencana atau ancaman, tahun basah ini antara lain munculnya
bahkan energi yang muncul sebagai peluang dilakukannya percepatan
akibat dari rasa takut terhadap tanam, perluasan area tanam padi
fenomena tersebut dapat mendorong baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan
kelompok-kelompok masyarakat untuk maupun ladang, serta peningkatan
berusaha membuat penemuan dan produksi lahan pasang surut. Lahan
mengembangkan ilmu pengetahuannya. pesisir akan berkembang lebih baik
Sejatinya setiap bencana maupun karena salinitas dapat dikurangi. Begitu
ancaman akan membawa kepada juga dengan budidaya perikanan darat
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat yang bisa dikembangkan lebih awal dan
di tahap berikutnya. Contohnya kegiatan berlimpahnya ketersediaan air dapat
susur sungai sebagai salah satu upaya dimanfaatkan di daerah kering dan
melakukan restorasi untuk mencegah semi kering. Selain itu, air tanah, situ,
terjadinya bencana banjir bandang, danau atau telaga bisa maksimal terisi,
juga dapat difungsikan sebagai upaya alur sungai bisa sempurna terbentuk,
mengidentifikasi potensi wisata sungai ekosistem dan lingkungan terbaharui.
yang dapat dikembangkan, sehingga
berdampak cukup signifikan bagi Ancaman Bencana Sebagai Pemantik
perekonomian masyarakat yang tinggal Kemajuan Bangsa
di sepanjang aliran sungai. Contoh lain
adalah munculnya gerakan memanen Tidak dapat dipungkiri bahwa
air hujan yang melimpah ketika adanya fenomena La Niña juga dapat
terjadi fenomena La Niña. Gerakan menimbulkan dampak negatif atau

32 KLIMA - Tahun 2021


CLIMATE INNOVATION

ancaman bencana. Meskipun demikian, yang saat ini tengah dihadapi, sekaligus
ancaman tersebut harus dapat dijadikan mengambil manfaat secara optimal dari
sebagai pemantik kemajuan bangsa potensi dampak fenomena anomali
yang dahsyat di segala bidang, antara iklim seperti La Niña.
lain kemajuan di semua bidang ilmu
pengetahuan, penemuan rekayasa, Banjir Bandang dan Kegiatan Susur
teknologi, dan industri; penyediaan Sungai
sandang, pangan, papan; daya juang
dan motivasi bangsa; sikap tanggap Adanya fenomena La Niña dijadikan
dan peduli; gotong royong dan sebagai salah satu pertimbangan dalam
persatuan; serta upaya menjaga alam membuat prediksi ancaman banjir
dan lingkungan. Untuk mencapai bandang yang kemungkinan akan terjadi
kemajuan tersebut, pemerintah dalam waktu dekat di beberapa daerah.
sebaiknya membuat suatu gerakan Ancaman banjir bandang ini dapat
tangguh bencana sebagai pemantik memberikan dampak yang teramplifikasi
semangat meningkatkan kesejahteraan jika disertai dengan adanya sumbatan
masyarakat. Kita juga sebaiknya tidak alur sungai, dua periode puncak banjir
hanya fokus pada upaya mengantisipasi bertemu, adanya bendungan yang jebol,
kemungkinan terjadinya bencana saja, Daerah Aliran Sungai (DAS) yang rusak
namun juga dapat lebih meningkatkan dan hujan ekstrim. Waktu yang tersisa
fokus pada upaya mempersiapkan sebelum bencana tersebut terjadi dapat
kehadiran masyarakat untuk ikut terlibat dijadikan sebagai momentum untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan menggerakkan masyarakat sekitar DAS

Gambar 1. Ilustrasi pelaksanaan kegiatan susur sungai di sungai Batu Bulan, Ambon
(Sumber: Maryono, 2020)

KLIMA - Tahun 2021 33


CLIMATE INNOVATION

agar lebih mengenal potensi sungai potensi kelembagaan. Contoh hasilnya


di wilayahnya, salah satunya dengan berupa terbentuknya objek wisata di
melakukan aktivitas susur sungai. sekitar DAS (Gambar 2), sumber energi
untuk pembangkit listrik mikro hidro,
Susur sungai ini harus dilakukan oleh potensi sumber daya perikanan, irigasi
peserta yang terlatih dan menguasai pertanian, dan lain-lain. Potensi sungai
teritorial sungai. Peserta kegiatan ini harus diketahui oleh masyarakat
ini biasanya melibatkan personil sekitar sebagai bentuk kekayaan yang
terlatih dari TNI, POLRI, relawan dimiliki daerah tersebut.
BPBD, komunitas sungai, remaja desa,
mahasiswa pecinta alam dari perguruan Kegiatan susur sungai ini sangat
tinggi, perangkat desa sekitar DAS, bermanfaat bagi masyarakat, terutama
tukang dan pembantu tukang, serta untuk mencegah terjadinya banjir
dinas PUPR atau KLHK (Gambar 1). bandang di waktu yang akan datang
Kegiatan susur sungai salah satunya (Grehenson, 2020). Dengan mengetahui
bertujuan untuk mengetahui potensi karakteristik sungai, maka masyarakat
dampak negatif pembentukan endapan akan lebih siap dalam menghadapi
dan sumbatan di sepanjang alur sungai bencana melalui berbagai upaya

Gambar 2. Kegiatan susur sungai oleh masyarakat di Kali Pusur, Klaten. Hasilnya sungai
tidak banjir dan bahkan menjadi objek wisata/rekreasi (Sumber: Maryono, 2020).

dari material yang terbawa oleh aliran mitigasi, salah satunya identifikasi untuk
air. Aktivitas ini tentunya dapat sekaligus mengetahui titik fokus bagian sungai
dilakukan untuk mengetahui potensi yang dapat menjadi pemicu bencana.
positif sungai yang terdiri dari potensi
ekologi, hidrologi, energi, keindahan Kolaborasi informasi BMKG dan BNPB
morfologi, sosial budaya masyarakat dan sangat diperlukan dalam kegiatan susur

34 KLIMA - Tahun 2021


CLIMATE INNOVATION

sungai ini. Penggabungan informasi tanpa dapat memberikan kontribusi


tersebut dapat digunakan untuk bagi kesejahteraan masyarakat secara
menemukan lokasi-lokasi yang rawan signifikan. Namun, apabila air hujan
dan akan menjadi prioritas susur sungai. yang ada dapat dikelola dengan
Selain itu, dapat pula mendorong baik dengan cara melakukan panen
masyarakat yang tinggal di sekitar DAS air hujan, maka dapat memberikan
dengan potensi bencana minimal untuk manfaat yang lebih besar. Selain
ikut bergerak memanfaatkan alam tanpa mengurangi banjir, pemanenan hujan
merusaknya. juga dapat mengurangi kekeringan;
meningkatkan kesehatan keluarga;
Gerakan Memanen Air Hujan (GMAH) bermanfaat bagi pertanian, perkebunan
dan juga perikanan; mengisi air tanah
Sangat ironis ketika memperoleh dan menjaga lingkungan agar tetap
informasi dari media yang memberitakan subur; sebagai sumber air bersih dan
antrian warga Kelurahan Baru Ulu Tengah air minum; serta mendukung aktivitas
(Kecamatan Balikpapan Barat) di tengah budaya dan religi. Manfaat-manfaat
guyuran hujan untuk memperoleh air tersebut tentunya dapat menjadikan air
bantuan (Firmanto, 2016). Padahal, jika hujan sebagai rahmat untuk Indonesia
air hujan tersebut dapat dimanfaatkan yang lebih maju.
secara optimal, maka permasalahan
kekurangan air ini dapat diminimalkan. Konsep pemanenan air hujan di wilayah
Pembuatan saluran drainase untuk perumahan dan pertanian ini sangatlah
membuang air ketika banjir biasanya sederhana (Gambar 3). Tangki air hujan
membutuhkan biaya yang cukup besar, dibuat untuk menampung air yang jatuh

Gambar 3. Skema konsep pemanenan hujan di wilayah perumahan (kiri) dan lahan
pertanian (kanan) (Sumber: Prinz, D., Karlsruhe, Jerman dalam Maryono, 2020)

KLIMA - Tahun 2021 35


CLIMATE INNOVATION

dari atap, kemudian dialirkan menuju dialirkan pada sistem kanal yang ada.
tangki untuk disimpan dan dapat Aplikasi dari teknik memanen hujan ini
digunakan ketika diperlukan. Setelah juga dapat memberikan kontribusi yang
tangki penampungan penuh, kelebihan cukup signifikan dalam mengurangi
air hujan tersebut selanjutnya dapat masalah banjir. Salah satu daerah yang
dimasukkan ke dalam air tanah. Pengisian mulai mencoba mensosialisasikan
air tanah ini nantinya dapat digunakan pemanfaatan potensi air hujan adalah
untuk meminimalisir kekeringan saat Yogyakarta (Aprita, 2018 dan Sabandar,
kemarau dan mencukupi kebutuhan air 2018). Berbagai komunitas yang ada
pada tanaman di pekarangan sehingga di daerah ini mulai giat mengenalkan
akan tetap tumbuh dengan baik potensi pemanfaatan air hujan kepada
(Gambar 4). masyarakatnya.

Sedangkan lahan pertanian dibuat Pemanenan air hujan ini tidak


menggunakan sistem gundukan dan hanya dapat dilakukan di lingkungan
kanal berjarak teratur, sehingga air perumahan saja, namun dapat
hujan yang jatuh di atasnya akan dapat dilakukan pula di kawasan perkantoran

Gambar 4. Skema konsep pemanenan hujan di lingkungan pemukiman untuk


pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga serta proses pengisian cadangan
suplai air tanah (Sumber: Prinz, D., Karlsruhe, Jerman dalam Maryono, 2020)

36 KLIMA - Tahun 2021


CLIMATE INNOVATION

Gambar 5. Contoh aplikasi gerakan air minum kemasan dari air hujan (Sumber: Maryono, 2020).

maupun industri yang nantinya dapat hujan dan injeksi air hujan, masih ada
digunakan untuk memenuhi kebutuhan gerakan lain yang bisa dilakukan, yaitu
kantor/industri itu sendiri, sekaligus gerakan pertanian pada sawah tadah
mengisi cadangan air tanah. Selain hujan, gerakan perikanan menggunakan
itu, gerakan air minum kemasan dari air hujan dan gerakan tanam buah
hasil pemanenan air hujan juga dapat dengan air hujan yang menghasilkan
diterapkan dengan cara menggunakan pupuk dan pestisida alami, dan lain-lain.
sistem pipa ultraviolet yang dapat
langsung mengubah air hujan menjadi Penelitian tentang kualitas air hujan
air minum (Gambar 5). telah dilakukan di lebih dari 25 lokasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas
Inovasi gerakan memanen hujan lainnya air hujan sangat baik dan sangat bersih,
adalah gerakan injeksi air hujan ke yakni 20-50 kali lebih baik dari standar air
dalam sumur penduduk pada musim yang ditetapkan Kementerian Kesehatan
hujan. Pengisian air hujan ke sumur dengan zat padat terlarut hanya 15 mg/L,
dilakukan melalui berbagai proses kekeruhan hanya 2 NTU, dan unsur kimia
filtering (misalnya menggunakan daun, lain yang terkandung di dalamnya relatif
debu kasar, dan debu halus), sehingga masih rendah. Sifat mikrostruktur air
dapat meningkatkan kualitas air sumur. hujan memberikan efek yang sangat
Gerakan ini dilakukan karena kualitas baik terhadap kesehatan, karena mudah
air hujan pada umumnya memang lebih menembus dinding sel. Air hujan dapat
baik dari kualitas air tanah biasa. memasukkan nutrisi ke dalam sel dan
mengeluarkan oksidan dari dalam sel
Selain gerakan susur hujan, memanen dengan relatif lebih mudah.

KLIMA - Tahun 2021 37


CLIMATE INNOVATION

Oleh karena itu, diperlukan suatu dengan berbagai upaya meningkatkan


gerakan untuk tidak membuang begitu kesejahteraan masyarakat. Pada
saja air hujan yang ada, melainkan harus akhirnya, ketika terjadi suatu bencana,
ditampung, dimanfaatkan, diresapkan masyarakat harus bisa mengatasi kondisi
ke tanah, dan dialirkan ke drainase. tersebut. Sedangkan ketika tidak ada
Harus diingat pula bahwa kejadian bencana yang mengancam, masyarakat
anomali iklim tidak hanya berupa La mampu meningkatkan kesejahteraannya
Niña saja, namun pada saatnya nanti secara optimal.
akan muncul El Niño juga. Oleh karena
itu, seyogyanya fenomena La Niña ini Disarikan dari makalah
dapat dijadikan sebagai momen untuk Dr. Ing. Agus Maryono (UGM)
menabung air hujan yang kemudian Kontributor: Amsari M. Setiawan dan
dapat digunakan sewaktu-waktu Yasinta Devytasari
untuk persiapan menghadapi El Niño. Penyunting: Puput Priwarastuti
Meskipun demikian, fenomena El
Niño juga harus bisa dimanfaatkan Referensi
dengan sebaik-baiknya dengan cara
Aprita, Alexander. 2018. Komunitas Banyu Bening Berikan
menggerakkan masyarakat dan ilmuwan Tips Sederhana Memanfaatkan Air Hujan. https://jogja.
di seluruh Indonesia. Momen ini bisa tribunnews.com/2018/12/04/komunitas-banyu-bening-
berikan-tips-sederhana-memanfaatkan-air-hujan. Artikel
digunakan untuk menyusun langkah- Berita : Tribun News Jogja. Diakses 04 Januari 2021.
langkah inovatif terkait upaya mengatasi
Firmanto, Rudy. 2016. Guyuran Hujan tak Menghalangi
ancaman bahaya kekeringan, upaya Warga Antre Ambil Air Bantuan. https://kaltim.
penghematan air, mencari sumber- tribunnews.com/2016/03/18/guyuran-hujan-tak-
menghalangi-warga-antre-ambil-air-bantuan?page=all.
sumber air, dan menghidupkan kembali Artikel Berita: Tribun News Kaltim. Diakses 04 Januari
mata air. 2021.

Grehenson, Gusti. 2020. Kegiatan Susur Sungai


Berdasarkan uraian di atas maka Efektif Cegah Banjir Bandang. https://ugm.ac.id/id/
berita/19029-kegiatan-susur-sungai-efektif-cegah-banjir-
dapat disimpulkan bahwa upaya bandang. Liputan Berita UGM. Yogyakarta: Universitas
penanggulangan bencana yang sedang Gadjah Mada. Diakses 7 Januari 2021
terjadi tidak hanya difokuskan pada Maryono, Agus. 2020. Menghadapi La Niña Sekaligus
penanganan bencana saja, namun Mensejahterakan Masyarakat. Materi Presentasi pada
Webinar La-Nina: Manfaatkan Air Hujan Berlimpah
juga harus dapat dimanfaatkan untuk Kesejahteraan dan Pengurangan Risiko Bencana
untuk meningkatkan kesejahteraan Hidrometeorologi. Jakarta: BMKG
masyarakat. Menilik fenomena anomali Sabandar, Switzy. 2018. Jangan Takut Konsumsi Air Hujan,
iklim seperti La Niña ataupun potensi Begini Alasannya. https://www.liputan6.com/regional/
read/3462958/jangan-takut-konsumsi-air-hujan-begini-
bencana lainnya, tidak cukup hanya dari alasannya. Artikel Berita: Liputan 6. Diakses 04 Januari
sisi sudut pandang sektoral saja, namun 2021
harus dilihat secara komprehensif-
sistemik. Menghadapi ancaman bencana
juga harus sekaligus dihubungkan

38 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

WEBINAR GENERASI MILLENIAL 2021:


PERAN GENERASI MUDA DALAM
MELAKUKAN AKSI LITERASI DAN
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
Isu perubahan iklim merupakan salah oleh perubahan kondisi iklim (climate
satu tantangan paling besar yang akan refugee). Di Indonesia, salah satu
dihadapi umat manusia di masa depan. dampak perubahan iklim dapat dilihat
Dampak dari perubahan iklim sudah dari meningkatnya intensitas dan
dapat diamati dan dirasakan saat ini, frekuensi bencana hidrometeorologi
baik secara lokal maupun global. Mulai seperti banjir dan longsor yang terjadi
dari naiknya suhu rata-rata permukaan di berbagai wilayah selama beberapa
bumi, meningkatnya tinggi muka laut tahun terakhir.
yang disebabkan mencairnya lapisan
es di berbagai belahan dunia, hingga Hingga saat ini, gaung dari isu perubahan
perpindahan penduduk yang disebabkan iklim di Indonesia belum mendapat

KLIMA - Tahun 2021 39


KABAR KLIMA

perhatian yang signifikan, padahal muda. Selain membahas isu perubahan


Indonesia diproyeksikan sebagai salah iklim, webinar ini juga menjadi ajang
satu negara yang paling awal merasakan bertukar informasi mengenai aksi-aksi
dampak terburuk perubahan iklim di komunitas yang sudah diinisiasi untuk
masa depan. Rumitnya isu perubahan menghadapi dampak perubahan iklim
iklim, kurangnya penyampaian yang di Indonesia.
efektif, rendahnya literasi masyarakat
Indonesia dan minimnya aksi nyata Webinar diselenggarakan secara daring
dari masyarakat dalam menanggapi oleh Kedeputian Bidang Klimatologi
isu perubahan iklim menjadikan isu BMKG pada tanggal 24 Februari 2021
perubahan iklim tenggelam dalam diskusi menggunakan online platform media.
sosial. Oleh karena itu, masih diperlukan Webinar ini diikuti sekitar 622 peserta
forum khusus untuk membahas adaptasi yang didominasi generasi muda pegiat
dan mitigasi dampak perubahan iklim di perubahan iklim yang berasal dari
Indonesia serta penyampaiannya yang berbagai kalangan, seperti kementerian
efektif agar tumbuh kesadaran dan dan lembaga terkait termasuk BMKG,
peningkatan kemampuan literasi iklim akademisi (pelajar/mahasiswa/dosen),
di kalangan masyarakat. Mainstreaming jurnalis, perkumpulan/perhimpunan
isu perubahan iklim khususnya kepada bidang keahlian, kelompok-kelompok
generasi muda merupakan usaha yang lembaga swadaya masyarakat (LSM/
penting, mengingat generasi muda NGO), dan lain-lain.
adalah agent of change atau generasi
yang akan berperan sebagai penggerak Kegiatan webinar diawali dengan
negara di masa depan. Menjawab keynote speech oleh Deputi Bidang
tantangan ini, BMKG mulai berperan Klimatologi BMKG, Bapak Drs. Herizal,
aktif dalam menyikapi isu perubahan M.Si (Gambar 1). Dalam paparannya
iklim dengan cara menggerakkan beliau menyatakan bahwa perubahan
generasi mudanya yang dituangkan iklim itu nyata. Banjir dan kekeringan
dalam bentuk forum diskusi berbentuk merupakan salah satu dampaknya. Untuk
webinar bertajuk “Webinar Kedai Iklim itu diperlukan keterlibatan semua pihak
Seri #5 Klimatalk: Generasi Muda dalam dalam mengawal dan menanggulangi
Aksi Literasi dan Mitigasi Perubahan perubahan iklim, terutama para generasi
Iklim”. muda. Dalam upaya membangun
kesadaran masyarakat akan pentingnya
Webinar yang membicarakan peran memahami isu perubahan iklim, perlu
generasi muda dalam melakukan aksi adanya informasi yang memadai terkait
literasi dan mitigasi perubahan iklim ini perubahan-perubahan yang terjadi
bertujuan melakukan sosialisasi serta supaya iklim kita dapat dikendalikan
kampanye peduli perubahan iklim di dan tidak semakin memburuk. Oleh
Indonesia, khususnya pada generasi karena itu dengan adanya forum

40 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

Gambar 1. Keynote speech oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Drs. Herizal, M.Si

seperti webinar ini sangat baik untuk Stasiun Meteorologi Biak, Papua Barat
dijadikan sebagai sarana menyampaikan sebagai moderator, acara webinar kali
pesan-pesan tentang perubahan iklim ini diisi oleh para pembicara muda
khususnya kepada generasi muda di dari BMKG, Kementerian Lingkungan
Indonesia. Hidup dan Kehutanan (KLHK),
komunitas Climate Reality Indonesia,
Menampilkan Graziela A. Olua dari Waste4Change dan IYKRA.

KLIMA - Tahun 2021 41


KABAR KLIMA

Dalam paparannya, pembicara Yesy hingga sekarang. Banyak kesepakatan


Christy Ulina S. berbicara tentang iklim, yang telah dihasilkan dalam usaha
perubahan iklim, sejarah perubahan menanggulangi dampak perubahan
iklim, serta bagaimana perubahan iklim, diantaranya adalah Perjanjian
iklim telah terjadi di dunia termasuk di Paris atau Paris Agreement untuk
Indonesia. Fenomena ini dapat dilihat mengurangi emisi gas rumah kaca serta
dari banyaknya bukti yang menandakan tindak lanjutnya dalam platform seperti
bahwa iklim telah berubah sejak dari ratifikasi dan program kerja Perjanjian
dulu, terutama sejak era revolusi industri Paris, hingga terakhir Conference of The
pada abad ke-19 hingga sekarang. Parties ke-16 (COP-16) di Inggris yang
Bahkan tahun 2020 kemarin tercatat mencapai implementasi NDC terutama
sebagai salah satu tahun terpanas di sektor kehutanan yang merupakan
dalam sejarah meskipun pada tahun sektor dengan target pengurangan
2020 terjadi dua fenomena penting emisi terbesar. Komitmen Indonesia
yang seharusnya dapat menurunkan pada NDC untuk menurunkan emisi gas
suhu bumi, yaitu La Niña dan pandemi rumah kaca adalah sebesar 29% dengan
Covid-19. usaha sendiri dan 41% dengan bantuan
internasional.
Di Indonesia sendiri, bukti terjadinya
perubahan iklim ditandai oleh Lia Zakiyah, pembicara dari Climate
kenaikan gas rumah kaca yang akhirnya Reality Indonesia membahas bagaimana
mengakibatkan peningkatan frekuensi selama beberapa dekade ini berbagai
bencana. Proyeksi perubahan iklim pertemuan dan komunikasi mengenai
ke depan juga menunjukkan bahwa perubahan Iklim telah banyak dilakukan.
terdapat potensi peningkatan intensitas Terdapat beberapa event penting yang
hujan ekstrem di musim hujan serta telah dilakukan, diantaranya pada tahun
kemarau yang semakin kering dan 1988 National Aeronautics and Space
semakin panjang. Administration (NASA) mencetuskan
istilah “global warming”, lalu pada tahun
Sedangkan pembicara dari KLHK, Rizky 2000 membahas isu “climate change”,
Maulana menjelaskan mengenai NDC dan seterusnya. Pembahasan perubahan
(Nationally Determined Contribution) iklim dan gas rumah kaca juga telah
serta usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan oleh negara-negara di dunia
dilakukan dunia dalam mengatasi dalam bentuk forum atau wadah, baik
pemanasan global dan perubahan yang dibawahi oleh WMO seperti Panel
iklim, mulai dari dibentuknya konferensi Antarpemerintah tentang Perubahan
negara-negara anggota di dunia yang Iklim atau Intergovernmental Panel on
membahas perubahan iklim. Konferensi Climate Change (IPCC) maupun yang
ini diselenggarakan untuk pertama bernaung dibawah PBB langsung seperti
kalinya pada tahun 1995 dan berlanjut Konvensi Kerangka Kerja Perubahan

42 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

Gambar 2. Penampilan dari para pembicara

KLIMA - Tahun 2021 43


KABAR KLIMA

Iklim PBB (UNFCCC) yang konferensi alternatif dalam pengelolaan sampah


pertamanya dilakukan sejak tahun 1992 yang bersifat holistik, diantaranya
(COP-1) hingga terakhir COP ke-16 di adalah memberikan layanan 4C (Consult,
Inggris. Konferensi ini telah menghasilkan Campaign, Collect, dan Create). Dengan
beberapa kesepakatan seperti Protokol adanya alternatif solusi tersebut
Kyoto, Komunike Bali, Perjanjian Paris, diharapkan nantinya ada pemberdayaan
dan sebagainya. Sementara itu menurut operator pengelolaan sampah sehingga
Lia, pada beberapa tahun terakhir ini, mampu memberikan dampak positif
tren climate influencer yang berasal dari terhadap lingkungan seperti mengurangi
kalangan generasi muda juga telah mulai emisi dan sebagainya.
berkembang dalam mengkampanyekan
aksi perubahan iklim. Pembicara terakhir pada webinar kali ini
menampilkan Amira Hasan dari IYKRA
Penanganan masalah sampah yang yang banyak berbicara tentang program-
dihasilkan dari berbagai aktivitas program di IYKRA. IYKRA merupakan
manusia juga menjadi bagian yang sebuah perusahaan yang bergerak
perlu diperhatikan karena sampah di bidang pengembangan artificial
dalam jumlah besar bisa memperburuk intelligence (AI) dan pemanfaatan
dampak perubahan iklim di masa data (data science) untuk berbagai
mendatang. Diawali dengan cerita bidang usaha. Salah satu program
tentang peristiwa longsor di Tempat IYKRA yang dipaparkan oleh Amira
Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah Hasan adalah Solver Society yang
Cimahi yang disebabkan oleh terjadinya didirikan pada awal tahun 2020 dimana
ledakan hingga menelan 150 korban program ini berupaya memanfaatkan
jiwa, Bilqis Rulista dari Waste4Change data science untuk tujuan sosial,
mengungkapkan peristiwa yang terjadi termasuk yang berhubungan dengan
pada tanggal 21 Februari 2005 tersebut isu perubahan iklim. Solver society
kini diperingati sebagai Hari Peduli menggandeng para akademisi, institusi
Sampah di Indonesia. Lebih lanjut, dan juga para pebisnis, agar dapat
menurutnya, sistem pengelolaan mengkomunikasikan dampak perubahan
sampah di Indonesia selama ini belum iklim kepada masyarakat luas dengan
baik dan masih banyak mengalami menggunakan metode pembelajaran
kendala. Mulai dari emisi yang dan sharing sehingga masyarakat dapat
dihasilkan di setiap prosesnya, sistem lebih sadar dan peduli terhadap dampak
kumpul-angkut-buang yang sering tidak perubahan iklim. Selain itu, IYKRA
menjangkau semua wilayah, kebutuhan juga mendukung program-program
biaya logistik yang cukup tinggi, hingga pemerintah seperti membantu satuan
timbunan sampah yang menggunung tugas penanganan wabah pandemi
di TPA. Untuk menanggulanginya, Covid-19, mengaplikasikan machine
Waste4Change menawarkan solusi learning model yang dapat digunakan

44 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

Gambar 3. Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan

untuk memprediksi curah hujan serta tindakan awal sebagai agent of change
melaksanakan beberapa project lain, atau generasi penggerak di masa depan
diantaranya menganalisis dampak dengan keterlibatan mereka pada
konsumsi masyarakat sehari-hari diskusi kali ini. Beliau juga berharap
terhadap perubahan iklim, dampak kegiatan seperti ini dapat dijadikan
perubahan iklim di sektor kesehatan, sebagai media untuk terus melakukan
dan lain-lain. kajian dan diskusi ilmiah, khususnya
terkait mitigasi perubahan iklim yang
Di akhir acara, webinar ditutup dengan melibatkan generasi muda. Keterlibatan
closing remarks dari Kepala Pusat semua pihak dalam mengawal dan
Layanan Informasi Iklim Terapan, Dr. menanggulangi perubahan iklim,
Ardhasena Sopaheluwakan, yang terutama peran aktif generasi mudanya,
menyampaikan pesannya bahwa forum sangat diperlukan dalam meningkatkan
diskusi “Generasi Muda dalam Aksi kemampuan adaptasi dan mitigasi
Literasi dan Mitigasi Perubahan Iklim” perubahan iklim di kalangan masyarakat.
merupakan wadah untuk menyampaikan
informasi terkait perubahan iklim Kontributor: R. Hikmat Kurniawan dan
(Gambar 3). Beliau melihat para Sekar Anggraeni Nur Permatasari
peserta webinar yang didominasi
oleh kalangan generasi milenial sudah
mulai berperan aktif dalam mengambil

KLIMA - Tahun 2021 45


KABAR KLIMA

HUJAN LA NIÑA 2020


DAN DAMPAKNYA
La Niña 2020 dan Musim di Indonesia kerancuan paham. Sering dianggap
oleh publik bahwa La Niña hadir dari
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Samudera Pasifik lalu tinggal di Indonesia
sejak Agustus 2020 BMKG telah untuk menyiramkan air hujan yang lebih
menyampaikan tentang adanya potensi banyak. Fenomena La Niña tidak terjadi
kejadian La Niña yang dapat berkembang di Indonesia, namun dampaknya lah
di akhir tahun. Sama dengan bulan-bulan yang kita rasakan sebagai bentuk respon
ini dimana BMKG sudah menyampaikan iklim wilayah kita terhadap kondisi yang
secara dini tentang potensi kejadian La berkembang di Samudera Pasifik tengah
Niña untuk kembali muncul pada akhir tersebut. Dampak La Niña di sebuah
2021 nanti. Pada bulan Oktober 2020, wilayah dapat beragam dan dipengaruhi
BMKG menyatakan bahwa kondisi oleh faktor-faktor lain, misalnya lokasi
La Niña telah benar-benar terjadi di wilayah, tipe iklim yang dominan, musim
Samudera Pasifik sekaligus memberikan yang sedang berjalan dan juga oleh
peringatan dini secara luas akan potensi intensitas La Niña itu sendiri.
dampaknya di Indonesia, khususnya
terhadap peningkatan curah hujan. La Penelitian oleh Qian (2010 dan 2013)
Niña saat itu berlangsung hingga Maret menunjukkan bahwa pada musim DJF
2021 dengan kategori La Niña Lemah (Desember-Januari-Februari), dampak
hingga moderat. La Niña akan berkebalikan antara Jawa
bagian utara dengan bagian selatan dan
Salah satu ciri yang cukup jelas ketika antara Kalimantan bagian timur laut
terjadi kondisi La Niña adalah semakin dengan bagian barat laut. Penelitian
kuatnya angin pasat. Sirkulasi angin skala Supari (2018) juga menunjukkan
luas dengan komponen arah dari timur bahwa pada periode DJF dan MAM
ke barat akan semakin kuat sehingga (Maret-April-Mei) terjadi dampak
muncul peningkatan anomali suhu berkebalikan antara Indonesia bagian
udara permukaan dan suhu permukaan barat dan Indonesia bagian timur. Hal ini
laut di Samudera Pasifik Tropis yang menegaskan bahwa setiap wilayah akan
lebih dingin dari normalnya. memiliki respon yang berbeda terhadap
kejadian La Niña.
Di tengah masyarakat seringkali terjadi

46 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

Gambar 1.Penambahan (warna hijau) dan pengurangan (warna cokelat) curah hujan
bulanan di wilayah Indonesia pada saat berlangsungnya La Niña 2020-2021

Seberapa Basah Hujan La Niña 2020? Barat dan Kalimantan Selatan, Sulawesi
Barat dan Sulawesi Utara. Bulan Agustus
Hasil evaluasi data BMKG terhadap merupakan bulan dimana secara umum
kejadian La Niña 2020/2021 wilayah Indonesia sedang mengalami
menunjukkan bahwa secara umum puncak musim kemarau. Wilayah lainnya
curah hujan mengalami peningkatan tidak menunjukkan respon peningkatan,
pada Oktober-November-Desember bahkan beberapa daerah di NTB dan
(OND) dan Januari terutama di wilayah NTT masih menggambarkan dampak
Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali musim kemarau dengan curah hujan
hingga NTT, pada saat kondisi La Niña yang relatif berkurang. Penguatan hujan
dinyatakan persisten di Samudera Pasifik La Niña tidak begitu kentara pada bulan
(Gambar 1). Namun begitu, tingkat “lebih September. Pada bulan Oktober, hujan
basah” dari hujan bulanan ini bervariasi La Niña menguat lagi di bagian selatan
dari bulan ke bulan. Pada saat La Niña ekuator, terutama di Sumatera bagian
terpantau sebagai “gejala” di bulan selatan, seluruh Pulau Jawa hingga
Agustus, tampak penguatan curah hujan NTT, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
sudah terjadi antara 70% hingga 100% di Selatan. Penguatan hujan La Niña pada
sebagian Aceh, Sumatera bagian utara, wilayah-wilayah tersebut, terutama
Lampung, wilayah pesisir utara dan di Jawa, masih terbaca hingga bulan
pegunungan Jawa, sebagian Kalimantan Februari 2021, meskipun sebaran spasial

KLIMA - Tahun 2021 47


KABAR KLIMA

dan intensitasnya berkurang. Evaluasi menampilkan catatan kejadian bencana


hujan La Niña ini agak berbeda dengan banjir dari bulan Agustus 2020 hingga
komposit analisis historis dampak La Maret 2021 sebagaimana dikompilasi
Niña pada curah hujan musiman dalam oleh Badan Nasional Penanggulangan
kajian Supari, dkk (2018), sebagaimana Bencana (BNPB) yang dapat diakses
dijelaskan pada artikel sebelumnya secara luas pada laman https://dibi.
(Gambar 1). bnpb.go.id. Data tersebut secara umum
berkaitan dengan peningkatan curah
Seberapa Signifikan Dampak La Niña hujan pada Gambar 1. Pada bulan
2020? Agustus, sebaran kejadian banjir lebih
banyak terkonsentrasi di Sulawesi bagian
Curah hujan bisa sangat kuat terjadi tengah dan utara, serta di Kepulauan
pada musim hujan dan dapat berdampak Maluku. Demikian juga beberapa
sosial secara signifikan pada terjadinya kejadian tercatat di Aceh, Lampung dan
bencana banjir dan tanah longsor. Jawa Barat. Untuk tanah longsor, BNPB
Terjadinya peningkatan curah hujan pada mencatat sebaran kejadian sebagian
periode musim peralihan dan musim besar di Sumatera dan Pulau Jawa.
hujan pada saat episode La Niña 2020 Peningkatan jumlah kejadian banjir dan
juga disertai dengan kejadian bencana longsor meningkat di bulan September,
banjir dan tanah longsor. Gambar 2 Oktober, November, paling banyak di

BANJIR TANAH LONGSOR

48 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

Gambar 2. Peta catatan BNPB untuk kejadian bencana banjir (kiri) dan longsor (kanan)
pada bulan Agustus 2020 hingga Maret 2021 saat berlangsungnya La Niña
(https://dibi.bnpb.go.id/)

Pulau Sumatera dan Jawa, dan beberapa terbukti bersesuaian dengan sebaran
kejadian di Kalimantan, Sulawesi dan kejadian bencana hidrometeorologi,
Maluku. Pada bulan Desember dan khususnya banjir dan longsor.
Januari, kejadian banjir dan tanah
longsor mencapai puncaknya secara Kontributor: Siswanto, Supari dan Adi
jumlah dan jangkauan sebarannya. Ripaldi
Pada periode November hingga Maret,
kejadian banjir dan tanah longsor lebih Referensi
terkonsentrasi di wilayah Indonesia Qian J, Robertson AW, Moron V. 2010. Interactions
bagian selatan, dari Jawa hingga Nusa among ENSO, the Monsoon, and Diurnal Cycle in
Rainfall Variability over Java, Indonesia, Journal of the
Tenggara. Hal ini sesuai dengan evolusi Atmospheric Sciences, 67(11), 3509-3524
dan penjalaran peningkatan curah hujan
Qian J, Robertson AW, Moron V. 2013. Diurnal Cycle in
La Niña sebagaimana Gambar 1. Different Weather Regimes and Rainfall Variability over
Borneo Associated with ENSO, Journal of Climate, 26(5),
1772-1790
Analisis ini harus menjadi pelajaran
pada kondisi La Niña di masa yang akan Supari, Tangang F, Salimun E. Aldrian E, Sopaheluwakan
A, Juneng L. 2018. ENSO modulation of seasonal rainfall
datang karena sebaran penambahan and extremes in Indonesia. Clim Dyn 51, 2559–2580. DOI:
curah hujan tinggi terkait La Niña 10.1007/s00382-017-4028-8

KLIMA - Tahun 2021 49


KABAR KLIMA

SEKOLAH LAPANG IKLIM OPERASIONAL 2021:

INOVASI BARU PEMBELAJARAN


IKLIM DI MASA KEBIASAAN
BARU
Sejak tahun 2011 BMKG telah Dalam pelaksanaannya, kegiatan SLI
melaksanakan salah satu program kerja berperan sebagai jembatan antara
unggulannya yaitu Sekolah Lapang Iklim BMKG sebagai penyedia layanan
(SLI). Kegiatan ini dimaksudkan untuk informasi iklim dan cuaca dengan para
meningkatkan jangkauan pelayanan petani sebagai end-user yang bisa
informasi BMKG untuk sektor pertanian memanfaatkan layanan informasi BMKG
dalam rangka mendukung prioritas untuk mendukung aktivitas pertanian
nasional terkait ketahanan pangan mereka. Kegiatan ini merupakan kegiatan
melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Prioritas Nasional yang tertuang di
tahun 2011 tentang “pengamanan dalam RPJMN 2015-2019 dengan fokus
produksi beras nasional dalam utama mengenalkan informasi iklim
menghadapi kondisi iklim ekstrim” kepada para petugas penyuluh pertanian
dan program “Nawacita” tentang dan kelompok tani. Sedangkan dalam
kemandirian ekonomi. Renstra BMKG 2020-2024, kegiatan

50 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

SLI ditingkatkan dari mengenalkan itu juga perlu mempererat kerjasama


menjadi membudayakan agar petani dengan pemerintah daerah/instansi
bisa memanfaatkan informasi iklim dari terkait, para petugas lapang dan

Gambar 1. Transformasi kegiatan SLI BMKG

BMKG dalam setiap kegiatan budidaya penyuluh pertanian yang langsung


pertanian mereka dengan mengusung bersentuhan dengan masyarakat
konsep belajar sambil praktek di lahan- petani untuk dapat melakukan langkah
lahan milik petani. strategis agar para petani tetap bisa
beraktivitas dan mampu meningkatkan
SLI Operasional di Masa Kebiasaan Baru produksi pertaniannya dalam rangka
menjaga ketahanan pangan di tengah
Pada tahun 2020, terjadi wabah situasi pandemi. Langkah strategis ini
pandemi COVID-19 yang melanda dunia selanjutnya diimplementasikan dengan
tak terkecuali Indonesia. Pemerintah cara tetap melaksanakan SLI berbasis
pun melakukan langkah-langkah konsultasi virtual/daring.
antisipasi seperti menerapkan kebijakan
pembatasan sosial dan protokol Melaksanakan kegiatan SLI di tengah
kesehatan yang ketat demi mengurangi situasi pandemi COVID-19 ini tentunya
resiko penularan virus COVID-19. tidak mudah. Oleh sebab itu diperlukan
Adanya kebijakan tersebut menjadi inovasi baru dalam mengembangkan
salah satu tantangan bagi aktivitas kegiatan SLI yang semula berformat
SLI, dimana dalam pelaksanaannya klasikal menjadi SLI yang menerapkan
kegiatan ini dituntut untuk lebih intens kebiasaan baru (new normal),
dalam berkoordinasi antara BMKG yang kemudian disebut sebagai SLI
Pusat dan UPT BMKG di daerah. Selain Operasional (Gambar 1).

KLIMA - Tahun 2021 51


KABAR KLIMA

BMKG mengusung konsep kegiatan SLI


Operasional dengan target kegiatan
fokus pada kelompok tani binaan,
dilakukan secara berkelanjutan
selama beberapa tahun kedepan
dan menggandeng Dinas Pertanian
setempat untuk berbagi sumber daya.
SLI Operasional mempunyai tahapan
strategis untuk mencapai tujuan Gambar 2. Penerapan protokol kesehatan
utamanya, diawali dengan mendatangi untuk aktivitas pembelajaran tatap muka
lokasi–lokasi usaha tani atau pertemuan pada SLI Operasional tahun 2021 di
Bantimurung, Sulawesi Selatan.
rutin yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian dengan kelompok taninya.
Pelaksanaan SLI Operasional bertujuan
untuk memberikan informasi iklim
secara mendalam dan secara langsung
kepada para penyuluh pertanian dan
kelompok tani pada tataran operasional
(level tapak) serta diharapkan mampu
merubah persepsi, sikap perilaku,
dan pengalaman mereka terkait
pemanfaatan informasi iklim.
Gambar 3. Praktek lapangan dalam
Konsep SLI Operasional “Kebiasaan pengamatan unsur iklim SLI Operasional tahun
Baru” dilaksanakan dengan menerapkan 2021 di Desa Penyaringan, Jembrana, Bali.
aturan protokol kesehatan untuk
aktivitas pembelajaran yang bisa menjadi lebih interaktif.
mengharuskan pertemuan secara fisik/
offline (Gambar 2). Sedangkan untuk Pendampingan BMKG dalam
pembelajaran jarak jauh (online) sudah operasional pertanian dilakukan secara
disiapkan modul-modul yang dapat intensif untuk memperoleh informasi
dimanfaatkan oleh para peserta SLI tentang pengaruh dan dampak SLI di
berupa video pembelajaran materi wilayah setempat. Pendampingan ini
terkait iklim, serta praktek lapangan dilakukan secara (1) Efisien, dalam
yang menyesuaikan pola iklim dengan hal penggunaan anggaran perjalanan
budidaya tanamannya (Gambar 3). dinas, lama waktu pelaksanaan dan
Selain itu, konsep SLI Operasional alat dukung media daring/virtual; (2)
juga menyediakan media konsultasi Fokus, pada target peningkatan produksi
iklim dengan memanfaatkan media komoditas unggulan di daerahnya
komunikasi whatsapp group sehingga (commodity-based) seperti yang terlihat

52 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

Tabel 1. Target SLI Operasional

pada Tabel 1; (3) Keberlanjutan, pada menyelenggarakan acara pembukaan


suatu lokasi hingga adanya peningkatan dan tanam perdana SLI Operasional di
produksi atau menjadi Desa Unggulan Lahan Tanam Desa Tuksari Kecamatan
dengan jangka waktu 3-5 tahun; dan Kledung, Temanggung, Jawa Tengah
(4) Measurable, dapat diukur dengan
beberapa indikator, diantaranya hasil
pre-test dan post-test peserta, serta
pertemuan evaluasi kegiatan dan
penyusunan rekomendasi dalam bentuk
Focus Group Discussion (FGD).

Dari rangkaian kegiatan SLI Operasional


tahun 2021, beberapa UPT BMKG di
daerah telah sukses menyelenggarakan
kegiatan tersebut dengan berfokus
pada komoditas unggulannya, seperti
di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi
Bengkulu.

Alami Pancaroba Panjang, Petani


SLI Tuksari Tetap Produktif di Masa
Pandemi

Pada tanggal 11 April 2021,


Gambar 4. Acara pembukaan dan tanam
Stasiun Klimatologi Semarang perdana SLI Operasional tahun 2021 Tuksari,
Temanggung, Jawa Tengah.

KLIMA - Tahun 2021 53


KABAR KLIMA

dengan menerapkan protokol kesehatan sedang mengalami masa peralihan


yang ketat (Gambar 4). Acara pembukaan musim yang panjang sehingga membuat
ini dihadiri langsung Anggota Komisi pertumbuhan tanaman bawang merah
V DPR RI, Ir. Sudjadi, Kepala BMKG, menjadi kurang optimal dan serangan
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Ph.D, Sekretaris Daerah Temanggung, semakin mengganas. Pada kondisi iklim
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, yang demikian, OPT dapat dengan
Pertanian dan Perikanan Kabupaten mudah berkembang untuk menyerang
Temanggung, dan perwakilan instansi tanaman bawang merah dan membuat
terkait, serta disaksikan secara virtual penggunaan pestisida dan fungisida
oleh Deputi Bidang Klimatologi, Kepala dikondisikan selalu terkontrol agar
Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, hasil panen layak untuk dikonsumsi.
dan para Kepala Stasiun Klimatologi Dengan adanya kegiatan SLI Operasional
BMKG dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini, kendala pertumbuhan dan
ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari perkembangan tanaman saat terserang
27 petani dari Desa Tuksari, Desa OPT dapat diminimalkan.
Petarangan, dan Desa Kwadungan serta
3 penyuluh pertanian dengan komoditas Setelah melaksanakan lima kegiatan
pertanian tanaman bawang merah pertemuan dan diskusi dengan penyuluh,
varietas Batu Hijau (bawang merah peserta dan Pemerintah Desa Tuksari,
konsumsi). diputuskan melakukan pemanenan
untuk menghindari kerugian yang lebih
Hasil pendampingan Stasiun Klimatologi besar. Pemanenan dapat dilakukan
Semarang dalam pelaksanaan SLI karena umur tanaman telah memasuki
Operasional menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan dan Tabel 2. Analisa Tani SLI Operasional Tuksari,
pemahaman petani terkait informasi Temanggung, Jawa Tengah tahun 2021
iklim dan cuaca yang berpengaruh
terhadap usaha tani mereka. Peningkatan ● Penggunaan bibit bawang
ini terlihat dari perbandingan hasil tes sebanyak 1,5 Ton/Ha
menghasilkan 7,2 Ton/Ha (1
yang diberikan kepada peserta sebelum
: 48)
dan sesudah mengikuti SLI. Melalui
hasil tes ini terlihat peserta mengalami ● Biaya operasional sebesar
Rp 44.900.000 memperoleh
peningkatan sebesar 34%, dihitung dari hasil penjualan sebesar
persentase hasil tes sebelum mengikuti Rp 66.000.000 (dengan
SLI (pre-test) sebesar 35% dan setelah asumsi harga bawang merah
Rp 8.000/kg, serta usaha
mengikuti SLI (post-test) sebesar 69%. sampingannya menjual bunga
bawang merah)
Selama kegiatan SLI Operasional
berlangsung, kondisi iklim setempat

54 KLIMA - Tahun 2021


KABAR KLIMA

● Usaha Tani Bawang Merah di dan masa awal tanam yang sama. Hal
lahan SLI Tuksari menghasilkan ini dikarenakan dalam proses kegiatan
keuntungan ekonomi sebesar pertemuan SLI di lahan Tuksari, peserta
Rp 21.000.000.
memperoleh pembelajaran tentang
● B/C Ratio dari hasil analisa us- informasi iklim dan cuaca yang bisa
aha tani sebesar 1.47 (nilai >1 dimanfaatkan dan diterapkan ketika
semakin baik)
melakukan pengambilan keputusan,
terutama dalam menentukan langkah
genap dua bulan sehingga sudah perencanaan usaha tani yang akan
memasuki masa generatif terakhir. Dari dilakukan selanjutnya (Gambar 5).
hasil pengubinan di lahan obyek SLI Desa
Tuksari, diperoleh hasil penghitungan Sarana Pembelajaran Iklim untuk
produktivitas dengan menggunakan Petani Kopi dan Padi sebagai Komoditi
hasil Analisa Tani yang dapat dilihat pada Unggulan Bengkulu
Tabel 2.
Pada tanggal 7 April 2021, Stasiun
Klimatologi Bengkulu melaksanakan
pembukaan kegiatan SLI Operasional
di dua lokasi yaitu Desa Batu Ampar,
Kecamatan Merigi, Kabupaten
Kepahiang dan Desa Sumber Agung,
Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten
Bengkulu Utara. Komoditas unggulan
pada kegiatan SLI Operasional kali ini
untuk masing-masing lokasi antara lain
komoditas kopi di Desa Batu Ampar dan
komoditas padi di Desa Sumber Agung.
Kegiatan SLI Operasional di Bengkulu
dilaksanakan secara bersamaan selama
tiga bulan (April - Juni 2021) dan diikuti
Gambar 5. Aktivitas SLI Operasional Tuksari, 25 peserta yang terdiri dari penyuluh
Temanggung, Jawa Tengah tahun 2021.
dan petani. Kegiatan dibuka secara
virtual oleh Deputi Bidang Klimatologi
Dari hasil analisa tani tersebut, BMKG, Drs. Herizal, M.Si dan dihadiri
produktivitas di lahan SLI Tuksari masih oleh perwakilan dari instansi terkait
lebih baik jika dibandingkan dengan serta Kepala Stasiun Klimatologi dari
lahan-lahan lain di sekitarnya. Pada lahan seluruh Indonesia.
tanpa pendampingan SLI diperoleh hasil
yang jauh dibawah produktivitas lahan Dalam sambutannya, beliau
dengan pendampingan SLI, dengan bibit menyampaikan bahwa SLI merupakan

KLIMA - Tahun 2021 55


KABAR KLIMA

hasil pembelajarannya di lapangan,


mulai dari penerapan pemahaman
iklim, teknik pemanenan, pengolahan
pasca panen, pengolahan biji hingga
pengelolaan limbahnya. Dari sini lebih
lanjut diharapkan nantinya juga bisa
membantu meningkatkan produktivitas
tanaman kopi dan kesejahteraan petani/
masyarakatnya.

SLI Operasional di Desa Sumber Agung


dilaksanakan bersamaan dengan Sekolah
Gambar 6. Aktivitas SLI Operasional Lapang Pengendalian Hama Terpadu
Bengkulu Tahun 2021
(SL-PHT). Kolaborasi ini digagas oleh
Fakultas Proteksi Tanaman, Universitas
kegiatan kerjasama antara BMKG dengan Bengkulu bekerjasama dengan Dinas
Pemerintah Daerah yang bertujuan Tanaman Pangan Hortikultura dan
menjembatani BMKG dan petani. Dalam Perkebunan Kabupaten Bengkulu
hal ini BMKG berperan sebagai penyedia Utara. Sekolah Lapang untuk komoditas
layanan informasi iklim dan cuaca padi ini diharapkan bisa membantu
sedangkan petani berperan sebagai meningkatkan kemampuan petani
end-user. dalam memahami informasi iklim
dan mengaplikasikan System of Rice
Pertemuan dengan narasumber SLI Intensification atau SRI sehingga nantinya
dilaksanakan setiap minggu baik melalui mampu meningkatkan produktivitas
kegiatan tatap muka maupun secara padi yang mereka budidayakan.
daring. Pertemuan tatap muka selalu
dilaksanakan dengan menerapkan Hasilnya, kegiatan tersebut mampu
protokol kesehatan yang ketat dalam membantu meningkatkan produktivitas
upaya memutus mata rantai penyebaran padi sawah organik yang ramah
virus COVID-19 di musim pandemi. lingkungan dan baik untuk kesehatan,
dengan rata-rata hasil panen 7
Pelaksanaan SLI Operasional di Desa hingga 8 ton/hektar, lebih banyak jika
Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang dibandingkan dengan pertanian sistem
melibatkan Dinas Pertanian dan konvensional yang menghasilkan 4-5
Perkebunan, petani, ahli budidaya kopi ton/hektar.
dan para pengusaha/pihak swasta di
bidang tanaman kopi. Dari kegiatan Kontributor: Novana Sari dan Yanti Mala
ini diharapkan setelah mengikuti SLI
Operasional peserta dapat menerapkan

56 KLIMA - Tahun 2021


AKTIVITAS

LITERASI IKLIM BERSAMA


KOMUNITAS TANGSI LESTARI
MAGELANG
Sejumlah kalangan terus menyuarakan menghadiri Indonesia Net-Zero Summit
pentingnya menyatukan fokus pada 2021 yang dilaksanakan secara daring
satu isu global yakni perubahan pada 20 April 2021 yang lalu.
iklim. Mengapa isu ini menjadi urgen
dan mendesak untuk disuarakan? Banyak ilmuwan menegaskan jika tak
Karena bumi telah mendekati fase ada upaya signifikan saat ini untuk
paling mencemaskan akibat dampak menurunkan emisi gas rumah kaca
perubahan iklim. Bahkan Profesor Emil (GRK), maka pada tahun 2050 suhu
Salim, mantan Menteri Lingkungan bumi bakal naik tajam antara 1,5 hingga
Hidup RI periode 1978 - 1993, sempat 3 derajat Celcius. Lalu pada tahun 2100
menyebutkan dunia akan menjadi suhu bumi bakal naik 4 - 8 derajat
neraka bagi generasi mendatang bila Celcius. Itu artinya, generasi pelanjut
kita gagal mewujudkan negative zero kita yang saat ini sedang berusia 5
emission atau minus karbon. Pernyataan tahun akan menemui masa tuanya (80
tegas tersebut disampaikan beliau ketika tahun) dalam situasi bumi yang sangat

KLIMA - Tahun 2021 57


AKTIVITAS

panas. Ilmuwan juga menyebutnya mempengaruhi pola pikir masyarakat


sebagai neraka bagi manusia. Tak hanya secara luas.
manusia, hewan dan tumbuhan pun
akan mendekati kepunahan. Sudah waktunya kita mengusung
nasionalisme iklim (climate nationalism),
Oleh sebab itu, negatif emisi pada saat yaitu dimana kecintaan dan kebanggaan
ini merupakan keharusan. Pernyataan kita terhadap bangsa Indonesia bersatu
ini sekaligus sebagai warning pada padu dengan perjuangan kita yang gigih
pemerintah yang tampaknya tidak untuk mencegah ancaman perubahan
membuat target ambisius dalam capaian iklim terhadap masa depan Indonesia.
minus karbon. Pemerintah melalui
Kementerian Lingkungan Hidup dan Ada pandangan bahwa jangka waktu
Kehutanan (KLHK) bahkan menargetkan untuk mencapai net zero yang paling
minus karbon yang lebih lambat yakni tepat adalah tahun 2050 dan bahkan
2070. 2045. Mereka juga berharap konsep net
zero dapat menjadi suatu jargon publik
Padahal, perlunya ambisi lebih dan politik yang merakyat. Oleh sebab
progresif lagi untuk mencapai negatif itu, semangat anak-anak muda saat ini
zero emission justru di tahun 2050. Ini perlu diperluas dan dikolaborasikan
penting sebab Indonesia adalah salah dengan lebih kuat lagi. Pertama, adanya
satu negara yang terkena dampak keterlibatan para komunitas dalam
perubahan iklim yang mengerikan. menyuarakan aksi-aksi perubahan
Karena negara kita berbentuk kepulauan iklim. Kedua, pentingnya mendorong
dan berada di khatulistiwa. Menteri penguatan literasi iklim baik itu melalui
Koordinator Bidang Maritim dan pendidikan formal maupun informal.
Investasi, Luhut Binsar Panjaitan juga
termasuk yang bersuara keras dan Isu-isu perubahan iklim sudah saatnya
mendesak agar Indonesia sejatinya diintegrasikan lebih lanjut ke dalam
harus dapat mencapai net-zero emission kurikulum pendidikan di sekolah-
di tahun 2050. sekolah. Para siswa sejak di level
pendidikan usia dini sudah harus diberi
Melek Literasi Iklim pemahaman yang lebih mendalam
tentang lingkungan dan bagaimana
Pada level akar rumput, anak-anak hubungannya dengan ekonomi dan
muda khususnya Generasi-Z sudah kehidupan sosial.
sepatutnya ikut menyuarakan aksi-aksi
mitigasi perubahan iklim dengan lebih Literasi lingkungan menjadi penting
kuat lagi. Diperlukan semakin banyak khususnya di sekolah. Literasi akan
influencer dari kalangan muda yang memungkinkan kaum muda memperoleh
menyuarakan isu ini agar lebih masif dan pengetahuan tentang literasi iklim dan

58 KLIMA - Tahun 2021


AKTIVITAS

berbagi informasi dengan komunitas (DAS), khususnya Sungai Tangsi di


dan keluarga mereka. Hal ini penting daerah Magelang. Sungai Tangsi sendiri
sebab dampak perubahan iklim justru merupakan anak sungai Progo yang
dirasakan oleh penduduk yang rentan. memiliki luas 2.421 km².

Ambisi yang meningkat terhadap literasi Menurut salah satu berita yang dimuat
iklim akan memainkan peran kunci di laman sda.pu.go.id, DAS Progo
dalam mencapai nol-bersih emisi dan merupakan kesatuan ekosistem yang
akan memberikan perspektif dan solusi meliputi wilayah kabupaten dan kota
unik untuk masalah lingkungan pada di provinsi Jawa Tengah (Kabupaten
generasi berikutnya. Dalam praktik lebih Temanggung, Kabupaten Magelang
sederhana melek literasi iklim dapat dan Kota Magelang) dan Provinsi
kita jadikan sebagai suatu “diskursus Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten
wacana” dominan. Diskusi-diskusi intens Sleman, Kabupaten Kulon Progo, Kota
mengenai perubahan iklim perlu dibuka Yogyakarta dan Kabupaten Bantul).
seluas-luasnya begitu pula di media
sosial. Sungai Progo merupakan sungai
terpanjang di wilayahnya dengan
Oleh sebab itu, sebagai wujud nyata panjang sungai mencapai 57 km.
dari bentuk partisipasi menggiatkan Kondisi di aliran sungai ini ketika tidak
literasi iklim dalam upaya meningkatkan terjadi hujan berwarna coklat. Kondisi
kesadaran dan kepedulian masyarakat seperti ini termasuk masalah yang
terhadap isu perubahan iklim, Badan perlu diselesaikan dan memerlukan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pengecekan dari hulu ke hilir untuk
(BMKG) melalui Kedeputian Bidang memastikan apakah ada masalah pada
Klimatologi melakukan penjajakan sistem pengairannya.
dan silaturahmi dengan komunitas
Kelompok Peduli Sungai (KPS) Tangsi Dalam kesempatannya menjalin
Lestari, Magelang. Penjajakan awal kerjasama dan silaturahmi dengan
ini merupakan upaya menggali KSP Tangsi Lestari, Kedeputian Bidang
masalah-masalah lingkungan di Kota/ Klimatologi BMKG kali ini mengemas
Kabupaten Magelang mengingat setiap kegiatannya dalam bentuk roadshow
wilayah di Indonesia khususnya Pulau yang dihadiri oleh 30 peserta, terdiri
Jawa memiliki tingkat permasalahan dari perwakilan Kabupaten dan Kota
lingkungan yang berbeda-beda. Magelang, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), Dinas
KPS Tangsi Lestari merupakan salah Pertanian, BUMDes, Pengelola Air Bersih
satu komunitas yang dibentuk oleh dan KPS Tangsi Lestari. Diselenggarakan
masyarakat dan bergerak di bidang pada 11 November 2020, acara tersebut
pelestarian Daerah Aliran Sungai dibuka oleh Bapak Sri Eko perwakilan

KLIMA - Tahun 2021 59


AKTIVITAS

dari Pemerintah Kabupaten Magelang. harus saling bersinergi untuk menjaga


Program literasi iklim berbasis keberlangsungan program-program
komunitas kali ini sangat tepat pembangunannya yang berkelanjutan.
mengingat Kabupaten Magelang sedang
menghadapi masalah lingkungan yang Literasi Iklim BMKG
cukup banyak sehingga diharapkan dari
sini bisa muncul ide-ide solutif untuk Pada kegiatan literasi iklim kali ini, BMKG
dikembangkan kedepannya. Solusi diwakili oleh Tim Diseminasi Informasi
yang diharapkan muncul tidaklah muluk Iklim dan Kualitas Udara dari Kedeputian
melainkan sederhana tapi berdampak Bidang Klimatologi yang berkesempatan
lebih besar dan bermanfaat daripada menyampaikan beberapa informasi
terlalu tinggi tapi sulit direalisasikan. penting tentang bagaimana mendorong
Dari hal kecil kita bisa melakukan aksi masyarakat dalam upaya melakukan aksi
nyata untuk peduli lingkungan. adaptasi dan mitigasi terhadap dampak
perubahan iklim dimulai dari kelompok
masyarakat terkecil dan komunitas,
memahami iklim yang sudah berubah,
how to be climate influencer dan
pelatihan singkat membuat infografis
menggunakan media smartphone.

Adanya pelatihan singkat pada


acara sehari ini dimaksudkan untuk
mengenalkan salah satu trik sederhana
menyampaikan pesan yang bisa
menjangkau masyarakat luas dalam
waktu relatif singkat. Disini Tim
BMKG memaparkan bagaimana cara
menyampaikan pesan atau informasi
iklim dalam bentuk infografis yang
menarik dan bisa disebarkan melalui
Gambar 1. Ketua KPS Tangsi Lestari, berbagai media, baik media cetak
Bapak Heri Sambak
maupun media digital.

Cukup banyak masalah lingkungan yang Hingga acara berakhir, respon yang
dihadapi Kabupaten/Kota Magelang. diterima dari peserta cukup baik.
Kerusakan lingkungan menjadi Kegiatan literasi iklim semacam ini
sorotan akhir-akhir ini dan menjadi isu diharapkan tidak hanya dilaksanakan
utama di wilayah tersebut. Untuk itu, sekali saja mengingat pentingnya
penataan di level Kota dan Kabupaten informasi yang disampaikan, terutama

60 KLIMA - Tahun 2021


AKTIVITAS

Gambar 2.
Pemaparan oleh Tim
Diseminasi Informasi
Iklim dan Kualitas
Udara BMKG

tentang pemahaman iklim yang lebih wawasan/pengetahuan masyarakat


baik. Disamping itu masyarakat awam terutama masyarakat kelas menengah
juga masih membutuhkan informasi ke bawah. Sejauh ini BMKG sudah
cuaca/iklim yang mudah dipahami dan dikenal dengan program Sekolah
dipraktekkan dalam kehidupan sehari- Lapang Iklim (SLI), program literasi
hari mereka. iklim di sektor pertanian yang sudah
dirasakan manfaatnya oleh para petani
Program kerja BMKG seperti kegiatan di Magelang. Namun itu saja belum
literasi iklim sangat diharapkan bisa cukup, literasi iklim di sektor pertanian
meningkatkan pemahaman dan akan lebih optimal jika dilengkapi

KLIMA - Tahun 2021 61


AKTIVITAS

Gambar 3. Pemaparan oleh Bapak Gambar 4. Penyerahan cinderamata


Heri Sambak secara simbolis

dengan literasi iklim di sektor lainnya, Pusat melalui Kementerian/Lembaga


berkolaborasi dengan komunitas dan yang berwenang dengan program-
instansi-instansi terkait. program kerja daerah. Sebagai
contoh, informasi cuaca/iklim yang
Sebagai instansi pemerintah yang disediakan BMKG dapat digunakan
bergerak di bidang layanan publik, sebagai salah satu referensi dalam
BMKG juga bersinergi dengan lembaga mengeksekusi program-program
pemerintah pembuat kebijakan seperti kerja ramah lingkungan yang sudah/
Kementerian Lingkungan Hidup dan akan dilaksanakan. Dengan demikian
Kehutanan (KLHK) dan bersama-sama akan terwujud program-program
merumuskan langkah-langkah yang pembangunan ramah lingkungan
tepat dalam menangani masalah- yang bisa menjamin kelestarian
masalah kerusakan lingkungan dan lingkungan di masa mendatang, mampu
upaya mitigasi perubahan iklim di masa mengembangkan potensi daerah
mendatang. dan meningkatkan daya tarik Kota/
Kabupaten Magelang sebagai salah satu
Demikian halnya dengan Kabupaten/ daerah destinasi wisata di Indonesia.
Kota Magelang. Untuk bisa menjadi
kota wisata yang semakin nyaman dan Kontributor: Nizar Manarul Hidayat
kondusif, pemerintah daerah di wilayah
Referensi
ini perlu melakukan sinkronisasi antara
program-program kerja Pemerintah https://sda.pu.go.id/balai/bbwsserayuopak/bbws-
serayu-opak-diskusi-dengan-kelompok-peduli-sungai/

62 KLIMA - Tahun 2021


AKTIVITAS

AKSI IKLIM UNTUK ADAPTASI


DAN MITIGASI PERUBAHAN
IKLIM DARI MASYARAKAT
PULAU
Dalam rangka menumbuhkembangkan oleh 30 orang peserta yang terdiri dari
pemahaman dan kesadaran masyarakat pemuda (pelajar) dan unsur masyarakat
akan pentingnya melakukan aksi serta melibatkan kerjasama dengan
adaptasi dan mitigasi sejak dini terhadap komunitas Yayasan Rumah Literasi Hijau,
perubahan iklim, Kedeputian Bidang Kepulauan Seribu.
Klimatologi BMKG menyelenggarakan
kegiatan Literasi Iklim untuk Generasi Yayasan Rumah Literasi Hijau merupakan
Muda dan Masyarakat Berbasis komunitas yang bergerak di bidang
Komunitas di Kepulauan Seribu. Kegiatan pemberdayaan pemuda dan masyarakat
dengan tema “Membentuk Kelompok yang aktif melakukan gerakan-gerakan
Masyarakat Generasi Muda yang Sadar pelestarian lingkungan, khususnya
Perubahan Iklim, Peduli dan Mau lingkungan di wilayah pesisir pantai dan
Beraksi Nyata” ini dilaksanakan selama pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu.
dua hari pada 9 - 10 April 2021 di Pulau
Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Selama dua hari peserta Literasi
DKI Jakarta. Dilaksanakan masih dalam Iklim dibekali pemahaman tentang
musim pandemi, kegiatan hanya diikuti pemanasan global, pemanasan

KLIMA - Tahun 2021 63


AKTIVITAS

lokal, bencana hidrometeorologi dan dan analisis sampah yang berasal dari
kaitannya dengan perubahan iklim tiga lokasi berbeda yaitu pesisir pantai,
serta upaya mitigasi dan adaptasi yang tempat pembuangan sementara (TPS)
dapat dilakukan mulai saat ini dalam dan rumah tangga.
mengantisipasi risiko dampaknya.
Selain itu, peserta juga dibekali Baik sesi knowledge sharing maupun
pemahaman tentang pengelolaan aksi iklim bersama dilakukan oleh
sampah 3R (Reduce-Reuse-Recycle) dan tim BMKG berkolaborasi dengan para
keterampilan membuat infografis/video narasumber dari Yayasan Rumah Literasi
grafis yang dapat digunakan sebagai alat Hijau. Kegiatan ini dipimpin oleh Bapak
kampanye peduli iklim dan lingkungan Siswanto, Sub Koordinator Bidang
melalui media sosial. Produksi Informasi Iklim dan Kualitas
Udara beserta Ibu Hj. Mahariah, Ketua
Tidak hanya terbatas pada knowledge Yayasan Rumah Literasi Hijau, Kepulauan
sharing, kegiatan kali ini dilengkapi Seribu. Dalam sambutannya, Ibu Hj.
juga dengan aksi iklim bersama Mahariah sempat menyampaikan secara
dimana seluruh peserta melakukan umum sampah di Pulau Pramuka tidak
pengumpulan, pemilahan, penghitungan hanya terdiri dari sisa-sisa konsumsi

Gambar 2. Penancapan kapak ke batang pohon oleh peserta termuda disaksikan Ketua Yayasan
RLH, Ibu Hj. Mahariah; Plt. Lurah Panggang, Ibu Sofia; Sub Koordinator Bidang Produksi Informasi
Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Bapak Siswanto dan Kepala PTN Wilayah III Pulau Pramuka Balai
Taman Nasional Kepulauan Seribu, Bapak Kusminardi (dari kiri ke kanan)

64 KLIMA - Tahun 2021


AKTIVITAS

penduduk di sekitar pulau saja tetapi Hari kedua kegiatan, agenda difokuskan
juga sampah kiriman dari daratan pada pelaksanaan aksi iklim pengelolaan
Jakarta yang terbawa arus laut hingga sampah 3R Pulau Pramuka, penyusunan
terdampar di Pulau Pramuka. Bahkan rencana aksi untuk aksi iklim lanjutan,
pantai Pulau Pramuka dan sekitarnya
pernah dihadiahi tumpukan sampah
pada saat terjadi banjir besar di Jakarta
tahun 2007. Selain itu, pulau ini juga
semakin terasa panas akibat semakin
berkurangnya pepohonan dan hutan
mangrove.

Selain melibatkan kerjasama dengan


Yayasan Rumah Literasi Hijau, kegiatan
Literasi Iklim kali ini juga dihadiri oleh
Ibu Sofia, Plt. Lurah di Kelurahan Pulau
Panggang dan Bapak Kusminardi, Kepala
SPTN Wilayah III Pulau Pramuka Balai
Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Acara dibuka secara simbolik dengan


ayunan kapak pada sebongkah kayu yang
dilakukan oleh salah satu peserta. Ayunan
kapak ini merupakan tradisi warga di
Kepulauan Seribu ketika mengawali
pekerjaan yang baik. Setelah dibuka,
acara dilanjutkan dengan pemberian Gambar 3. Hasil karya salah satu peserta pada
materi atau knowledge sharing yang sesi praktek pembuatan infografis menggunakan
aplikasi smartphone yang dipublikasikan melalui
disampaikan oleh para narasumber media sosial
dari BMKG dan Yayasan Rumah Literasi
Hijau. Materi yang disampaikan berupa
pemahaman tentang perubahan iklim, dan penanaman bibit pohon mangrove
dampak bencana hidrometeorologi, secara simbolik di sisi utara pantai
pengelolaan sampah TPS3R (tempat yang sekaligus menandai berakhirnya
pengolahan sampah reuse-reduce- rangkaian kegiatan Literasi Iklim di Pulau
recycle), kampanye aksi iklim oleh Pramuka.
generasi milenial, serta praktek
keterampilan membuat infografis dan Pada sesi penyusunan rencana aksi
video grafis menggunakan aplikasi pada untuk aksi iklim lanjutan, peserta dilatih
smartphone. menyusun semacam rencana dalam

KLIMA - Tahun 2021 65


AKTIVITAS

Gambar 4.
Aksi pengumpulan dan
pemilahan sampah oleh
peserta setelah dilakukan
pengumpulan sampah
dari tiga lokasi berbeda

bentuk proposal dengan tema Aksi Iklim sebagai penahan abrasi dan terjangan
Generasi Muda Pulau Pramuka. Peserta gelombang. Rencana aksi ini selanjutnya
dibagi menjadi tiga kelompok dimana akan direalisasikan dalam rentang waktu
masing-masing kelompok menyusun sekitar tiga bulan dan dievaluasi pada
rencana aksi berisi problem solving kegiatan Literasi Iklim tahap berikutnya.
program dari tujuh permasalahan Kegiatan dengan tagline “Sadar
terkait iklim yang dirasakan masyarakat Iklim, Peduli Iklim dan Aksi Iklim” ini
pulau, terutama permasalahan sampah diharapkan dapat menjadi bagian
yang masih banyak diabaikan orang, dari upaya meningkatkan kesadaran
pulau yang kian terasa panas, peringatan publik dan sumber motivasi bagi
dini bahaya angin kencang di sekitar generasi muda, khususnya di Pulau
dermaga dan pantai, ketersediaan Pramuka, untuk ikut serta bersama-
air pada musim kemarau, pencarian sama melakukan aksi nyata peduli
ikan yang dirasa semakin jauh oleh perubahan iklim dalam kehidupan
nelayan dan giat tanam mangrove sehari-hari. Seperti yang disampaikan

66 KLIMA - Tahun 2021


AKTIVITAS

Gambar 5. Aksi simbolik penanaman bibit


pohon mangrove

gencar melakukan kampanye iklim


melalui media sosial. Sebab kelompok
generasi muda inilah nanti yang akan
merasakan dampak perubahan iklim di
masa mendatang, sekaligus yang akan
kita titipkan tanggung jawab menjaga
kelangsungan hidup bumi”. Pesan
tersebut beliau sampaikan di depan
Gambar 6. Pemaparan materi tentang peserta yang tetap antusias mengikuti
climate influencer oleh Tim Diseminasi
Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG kegiatan Literasi Iklim meskipun selama
kegiatan berlangsung harus selalu
mematuhi protokol kesehatan yang
oleh Bapak Siswanto, “BMKG berharap ketat di musim pandemi ini.
generasi muda saat ini dapat berperan
optimal dalam melakukan aksi tanggap Kontributor: R. Hikmat Kurniawan
perubahan iklim, terutama menjadi
bagian dari climate influencer yang

KLIMA - Tahun 2021 67


GAGASAN

OPTIMALISASI PENGELOLAAN
WADUK DAN PENINGKATAN
PEMBANGKIT LISTRIK PADA SAAT
KONDISI LA NIÑA

Gambar 1. Peta sebaran bendungan di Indonesia yang dibangun oleh Kementerian PUPR

Fenomena global La Niña menimbulkan pada Peraturan Presiden Nomor 109


dampak yang sangat berpengaruh Tahun 2020 tentang perubahan ketiga
terhadap Indonesia terutama pada atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun
pasokan air akibat meningkatnya 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
jumlah curah hujan yang terjadi. Air Proyek Strategis Nasional, rencana
yang melimpah pada saat terjadi La pembangunan bendungan untuk tahun
Niña ini dapat menjadi sumber bencana 2014 - 2024 sebanyak 70 bendungan,
hidrometeorologi apabila tidak dikelola dimana 18 bendungan telah selesai,
dengan strategi yang baik. Waduk sebagai 43 bendungan sedang dalam proses
tempat utama penyimpanan air dikelola pembangunan, dan 9 bendungan baru
oleh Kementerian Pekerjaan Umum mulai dikerjakan tahun 2020 - 2024.
dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk
dimanfaatkan semaksimal mungkin Potensi manfaat bendungan antara lain
untuk kesejahteraan masyarakat. Hingga digunakan untuk layanan irigasi, layanan
Desember 2020 ini, bendungan yang reduksi banjir, layanan listrik dan layanan
dibangun oleh Kementerian PUPR telah air baku. Layanan irigasi yang disediakan
mencapai 192 bendungan (Gambar 1) oleh Kementerian PUPR memiliki total
dan non-Kementerian PUPR sebanyak luas irigasi hingga 7.145.168 Ha. Terkait
31 bendungan di Indonesia. Merujuk dengan penguatan layanan irigasi

68 KLIMA - Tahun 2021


GAGASAN

ini, terdapat program Percepatan irigasi, dan kinerja irigasi dalam bentuk
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3- Sistem Informasi Geospasial (Gambar 2).
TGAI) dengan cara Pemberdayaan
Petani Pemakai Air (P3A) atau Gabungan Untuk layanan reduksi banjir yang
Perkumpulan Petani Pemakai Air dilakukan oleh Kementerian PUPR, pada
(GP3A) atau induk Perkumpulan Petani tahun 2019 sendiri dapat mereduksi
Pemakai Air (P3A). Program P3-TGAI 1.860 m3/detik dan diharapkan hingga
tersebut merupakan salah satu program tahun 2024 akan mencapai 17.078
pembangunan Infrastruktur Berbasis m3/detik. Pembangunan bendungan
Masyarakat (IBM) yang diselenggarakan yang sedang dilanjutkan pada tahun
dalam bentuk pemberdayaan dan 2020 hingga 2024 diproyeksikan untuk
partisipasi masyarakat sehingga memenuhi target Visium Kementerian
mampu memberikan kontribusi PUPR Tahun 2030 yakni rasio tampungan
dalam pengentasan kemiskinan dan air terhadap jumlah penduduk bisa
penyediaan lapangan kerja. mencapai sebesar 120 meter kubik per
kapita per tahun. Artinya, meningkat
dari kondisi saat ini yang baru mencapai
50 meter kubik per kapita per tahun.

Menurut Menteri PUPR Basuki


Hadimuljono, potensi air di Indonesia
cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/
tahun. Dari volume tersebut, air yang
bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar
m3/tahun, dimana sudah dimanfaatkan
sekitar 222 miliar m3/tahun untuk
Gambar 2. Contoh penerapan sistem informasi
geospasial dalam pembuatan Peta Sebaran berbagai keperluan seperti kebutuhan
Pembangunan Irigasi tahun 2015 - 2019 di rumah tangga, peternakan, perikanan
Indonesia
dan irigasi. Namun beliau menambahkan
bahwa dengan potensi tersebut,
Sejalan dengan meningkatnya keberadaannya tidak merata dalam
kebutuhan akan informasi yang dimensi ruang dan waktu, sehingga
aktual dan komprehensif mengenai dibutuhkan tampungan-tampungan
status dan kondisi irigasi di Indonesia, air baru. Adapun 15 bendungan yang
pemerintah Indonesia telah mendorong selesai pada kurun waktu 2015-2019
kebijakan Manajemen Tunggal untuk telah menambah volume tampung
mengakomodasi pengembangan sebesar 1.106,04 juta m 3 untuk
informasi melalui “Kebijakan Satu Peta” dimanfaatkan sebagai irigasi tanah
(One Map One Policy) yang menyajikan seluas 109.790 Ha. Disamping itu juga
informasi daerah irigasi, infrastruktur untuk persediaan air baku 6,28 m3/detik,

KLIMA - Tahun 2021 69


GAGASAN

Gambar 3. Produksi listrik dari PLTA pada saat terjadi La Niña, El


Niño dan pada saat kondisi Normal

reduksi banjir sebesar 1.860 m3/detik maka semakin besar pula produksi listrik
dan tambahan energi listrik sebesar yang dihasilkan.
113,42 MW sehingga total energi listrik
menjadi 6.009 MW (di tahun 2019). Kondisi iklim global saat terjadi
fenomena La Niña dan El Niño tentu
Dari beberapa keunggulan dalam akan berbeda dengan kondisi saat
pemanfaatan bendungan untuk normal. Debit air yang dihasilkan saat
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), La Niña lebih banyak dan berbanding
salah satunya adalah respon pembangkit terbalik dengan kondisi saat terjadi
listrik yang cepat dalam menyesuaikan El Niño (Gambar 3). Hal ini akan
kebutuhan beban. Kapasitas daya berdampak pada jumlah debit air yang
keluaran PLTA juga relatif besar tertampung untuk menggerakkan turbin
dibandingkan dengan pembangkit listrik yang akan menghasilkan listrik serta
lainnya. Hasil ini tentunya didapat jika rencana tahunan kebutuhan air seperti
debit air mencapai kurva target sebagai irigasi, air baku, dan lain-lain. Kegiatan
panduan muka air yang jika diikuti pengendalian ini membutuhkan strategi
akan memberikan hasil yang optimal yang optimal dalam melaksanakan pola
(produksi listrik maksimal). Semakin operasional setiap harinya.
besar air yang keluar melalui turbin

70 KLIMA - Tahun 2021


GAGASAN

Kegiatan pengendalian air yang keluar b. Perhitungan debit (outflow)


dari waduk membutuhkan penyusunan berdasarkan kebutuhan yang
Pola Operasi Waduk (POW) sejak awal berlaku/ditetapkan pada masa
waduk tersebut dioperasikan dan berlakunya ROTW tersebut.
direviu minimal lima tahun sekali. c. Pengeluaran air ke hilir pada saat
POW memuat tata cara pengeluaran banjir harus memperhitungkan
air dari waduk sesuai dengan kondisi kapasitas sungai di hilir.
volume dan/atau elevasi air waduk dan d. Fleksibilitas terhadap perubahan
kebutuhan air serta kapasitas sungai di pengoperasian waduk akibat
hilir bendungan. POW diwujudkan dalam adanya perubahan parameter
bentuk “Rule Curve Zona Operasi” yang rencana.
dibatasi lengkung batas operasi normal 2. Mengoptimalkan peran Tim
atas (BONA) dan batas operasi normal Koordinasi Pengelolaan Sumber
bawah (BONB) serta rencana air masuk Daya Alam (TKPSDA) sebagai wadah
dan pengeluaran. koordinasi seluruh pemangku
kepentingan dalam penyusunan
POW nantinya akan dijadikan dasar RTOW maupun dalam penyesuaian
dalam pembuatan Rencana Tahunan operasi waduk akibat adanya
Operasi Waduk (RTOW) sebagai perubahan parameter rencana.
panduan pelaksanaan operasi harian 3. Monitoring/evaluasi pelaksanaan
yang disusun setiap tahun berdasarkan RTOW yang sudah disusun dan
data teknis (prakiraan tinggi muka air dapat secepatnya melakukan
pada awal tahun, kondisi/kesiapan unit penyesuaian bilamana diperlukan.
pembangkit listrik, rencana tahunan
kebutuhan air irigasi, air baku, dan Dengan demikian, mengoptimalkan
lain-lain), kondisi hidrologi terakhir dan informasi prediksi cuaca/iklim dalam
prakiraan musim yang diperoleh dari pengoperasian waduk tidak hanya
BMKG. dilakukan untuk keperluan penyusunan
perencanaan operasi satu tahun pada
Adapun strategi yang dapat disusun awal tahun saja, tetapi juga dilakukan
dalam mengoptimalkan pengelolaan pada saat evaluasi dan penyesuaian
waduk dan peningkatan pembangkit operasi tiap bulan agar waduk siap
listrik dalam menghadapi kondisi dalam kondisi apapun, baik kondisi
peningkatan curah hujan antara lain: basah, normal, maupun kering.
1. Penyusunan ROTW berdasarkan
POW yang sudah ditetapkan dengan Disarikan dari makalah
mempertimbangkan : Prof. Dr. Eko Winar Irianto (PUPR)
a. Perhitungan debit masuk dengan Kontributor: Aulia Nisa’ul K. dan M. Reza
keandalan sesuai dengan kondisi Penyunting: Nizar Manarul Hidayat
prakiraan musim dari BMKG.

KLIMA - Tahun 2021 71


GAGASAN

SINERGI PENGURANGAN RISIKO


BENCANA HIDROMETEOROLOGI
DALAM TAHUN BASAH LA NIÑA
Indonesia merupakan negara kepulauan wilayah masing-masing. Kondisi iklim
dengan kondisi geografis yang unik, dan cuaca di Indonesia yang dinamis
diapit dua benua yakni benua Asia tersebut mengakibatkan munculnya
dan Australia, serta dua samudera potensi bencana hidrometeorologis
yakni Samudera Hindia dan Samudera yang dapat mengintai sepanjang
Pasifik. Kondisi ini membuat iklim dan tahun, mulai dari periode musim
cuaca di Indonesia juga menjadi unik, hujan, peralihan antara musim hujan
yang dipengaruhi oleh fenomena- ke musim kemarau atau sebaliknya,
fenomena pada skala global hingga serta saat musim kemarau. Oleh karena
lokal. Demikian pula dengan itu perlu adanya kesiapsiagaan semua
variabilitasnya, sangat beragam dan sektor Kementerian dan Lembaga (K/L)
sangat tergantung pada karakteristik di Indonesia dalam mengantisipasi

72 KLIMA - Tahun 2021


GAGASAN

ancaman bencana hidrometeorologi Terdapat beberapa data yang


yang dapat terjadi sewaktu-waktu. diperlukan oleh petugas/prakirawan
khususnya prakirawan cuaca dalam
Berdasarkan Undang Undang Nomor melaksanakan tugasnya (Gambar 1),
31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, yaitu data berupa laporan pengamatan
Klimatologi dan Geofisika (UU MKG), permukaan baik manual maupun
sistem operasional BMKG sesuai otomatis, laporan pengamatan tiap

Gambar 1. Data yang diperlukan oleh petugas/prakirawan dalam membuat prakiraan cuaca

tugas pokok dan fungsinya adalah lapisan udara (udara atas), laporan
memberikan layanan informasi cuaca, cuaca perairan, penginderaan jauh baik
iklim dan gempa bumi ke masyarakat. citra satelit maupun radar satelit, serta
Penyediaan layanan informasi ini model cuaca atau Numerical Weather
dimulai dari kegiatan pengamatan, Prediction (NWP). Untuk melakukan
pengolahan data, analisis oleh petugas/ analisis fenomena-fenomena atmosfer
prakirawan hingga pengemasan produk yang sudah dan sedang terjadi, para
informasi yang sesuai dengan kebutuhan prakirawan memanfaatkan data
masyarakat dan berbagai sektor penting observasi dan penginderaan jauh.
yang memerlukannya. Data observasi dan penginderaan jauh
ini juga digunakan untuk mengamati

KLIMA - Tahun 2021 73


GAGASAN

kecenderungan sesaat dari fenomena- Metode ensemble yang digunakan di


fenomena cuaca yang teramati. Data BMKG terdiri dari dua metode, yakni
luaran model prediksi numerik dari time-lagged ensemble dan multi-model
produk NWP kemudian digunakan untuk ensemble. Time-lagged ensemble
melihat potensi atau prediksi iklim dan merupakan metode ensemble model
cuaca yang akan terjadi. dengan NWP member berupa model
yang sama namun dengan waktu inisiasi
Sedangkan sumber-sumber produk NWP atau kondisi inisial (initial condition)
yang bisa digunakan dalam membuat yang berbeda. Metode ini didasari oleh
prakiraan di BMKG antara lain UK dari fakta bahwa initial condition merupakan
Inggris, ECMWF dari Eropa, ARPEGE dari salah satu faktor penting yang dapat
Perancis, Access-R dari Australia, GFS menentukan model uncertainty atau

Gambar 2. Metode time-lagged ensemble

dari Eropa, dan WRF yang merupakan bias pada model cuaca. Oleh karena
hasil pengembangan beberapa negara itu, untuk mendapatkan nilai bias
di dunia. Secara umum, terdapat tiga sekecil-kecilnya maka digunakan
jenis model NWP yang sering digunakan metode ensemble. Metode ensemble
prakirawan dalam membuat prakiraan diaplikasikan dengan cara melakukan
cuaca yakni, model deterministik yang pembobotan atau rata-rata nilai dari 10
merupakan jenis yang paling umum atau lebih hasil running model (initial
digunakan, model ensemble yang condition yang berbeda) untuk target
merupakan gabungan dari beberapa jam prediksi yang sama (Brankovic, dkk.,
NWP member dan model probabilistik 1990). Gambar 2 memperlihatkan skema
yang menampilkan nilai peluang suatu dari metode time-lagged ensemble.
kondisi cuaca dapat terjadi. Pemrosesan
model ensemble juga dilakukan di BMKG Multi-Model Ensemble (MME) adalah
dengan data input yang berasal dari metode pemodelan cuaca dengan
model-model global seperti yang telah menggabungkan dua atau lebih
disebutkan sebelumnya. model cuaca numerik (NWP member)
menjadi satu model keluaran. Metode

74 KLIMA - Tahun 2021


GAGASAN

ini sering juga disebut dengan poor kondisi tertentu. Sementara model
man’s ensemble. Salah satu keunggulan deterministik atau model ensemble
metode ini adalah kemudahan proses menampilkan nilai atau kondisi fisis
perhitungannya hingga menghasilkan dari parameter cuaca yang diprediksi
keluaran model prediksi parameter (Talagrand, dkk., 1997). Dengan tidak
cuaca tertentu tanpa melakukan hanya berpatokan pada data model
sendiri perhitungan dan pemrosesan deterministik namun juga data model
model cuaca (Ebert, 2001). Terdapat ensemble dan probabilistik, diharapkan
delapan NWP member dari seluruh prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG
dunia yang saat ini digunakan dalam mampu mendekati kondisi sebenarnya
melakukan pemodelan MME di BMKG, di lapangan.
yakni ECMWF (Eropa), ACCESSR
(Australia), ARPEGE (Perancis), GFS (AS), Dengan mengacu pada UU Nomor 31
WRFULL0.3, WRFULL0.1, WRFDY0.3 dan Tahun 2009 khususnya mengenai tugas
WRFDY0.1. pokok dan fungsi (tupoksi) BMKG, maka
terdapat dua belas sektor yang diberikan
Saat ini produk model time-lagged layanan informasi cuaca, iklim dan gempa
ensemble dan MME yang dijalankan bumi, dengan salah satu sektor yang
di BMKG adalah untuk parameter terpenting adalah sektor kebencanaan.
presipitasi (hujan) yang sudah mampu Dalam merealisasikan tupoksinya,
memprediksi hingga satu minggu BMKG secara aktif memberikan layanan
kedepan, dengan rentang waktu selama informasi prakiraan iklim dan cuaca
6 jam dan waktu pembaharuan untuk kepada masyarakat dan terus berinovasi
data inisial (initial time) setiap 12 jam agar informasi yang diberikan sesuai
atau dua kali sehari. dengan kebutuhan pengguna. Salah
satu inovasi yang dikembangkan BMKG
Selain model ensemble, BMKG juga terkait kebutuhan pengguna (user
menggunakan model probabilistik needs) khususnya di sektor kebencanaan
dari model time-lagged ensemble adalah dilakukannya transformasi
dan MME tadi. Model probabilistik produk informasi cuaca dari paradigma
atau Probabilistic Prediction System lama ke paradigma baru. Paradigma
(PPS) memiliki spesifikasi yang sama lama lebih berorientasi kepada kondisi
dengan model ensemble, baik dari cuaca yang akan terjadi, sedangkan
segi parameter cuaca yang diprediksi paradigma baru berorientasi kepada
maupun resolusi spasial dan temporal dampak yang diakibatkan dari kondisi
produknya. Perbedaan hanya terletak cuaca yang akan terjadi tersebut. Produk
pada nilai akhir yang ditunjukkan, yakni informasi cuaca berbasis dampak
PPS menunjukkan fungsi distribusi (impact based forecast/IBF) merupakan
kemungkinan atau probability produk peringatan dini berbasis risiko
distribution function (pdf) untuk suatu yang sudah menggabungkan antara

KLIMA - Tahun 2021 75


GAGASAN

Gambar 3. Contoh produk IBF dari BMKG

bahaya, kerentanan dan keterpaparan terlibat dalam menjalankan IBF, dengan


dari potensi bencana hidrometeorologi penggerak utamanya adalah BMKG
di suatu daerah di Indonesia. Informasi dan Badan Nasional Penanggulangan
berbasis dampak yang disampaikan Bencana (BNPB). Peran masyarakat yang
BMKG meliputi besar parameter cuaca diperlukan adalah mempersiapkan diri
pada suatu waktu tertentu diikuti dengan mengikuti instruksi pemerintah
oleh cuaca signifikan yang menyertai, daerah, relawan dan perangkat
dampak yang akan ditimbulkan, serta pemerintah lain, terutama dalam
respon yang perlu dilakukan dalam melakukan validasi dan pemutakhiran
menghadapi dampak tersebut. informasi cuaca terkini. Gambar 3
merupakan contoh produk prakiraan
Dalam rangka implementasi IBF agar berbasis dampak atau produk IBF yang
dapat mencapai sasarannya dalam dirilis BMKG setiap hari untuk wilayah
mengurangi dampak resiko bencana,
maka diperlukan sinergitas antar
Kementerian/Lembaga baik dalam
bentuk koordinasi, komunikasi,
pelatihan, diskusi, dan lain-lain.
Implementasi IBF sendiri saat ini
telah melibatkan berbagai pihak
Kementerian/Lembaga terkait, dimana
produk prakiraannya dapat diakses
secara langsung oleh masyarakat
melalui website IBF BMKG (https://
signature.bmkg.go.id). Di sisi lain,
berbagai pihak dalam setiap elemen
pemerintah dan masyarakat juga perlu Gambar 4. Contoh produk IBF yang berhasil
memprediksi bencana banjir di Aceh

76 KLIMA - Tahun 2021


GAGASAN

Indonesia bagian barat (kiri) dan bagian yang berhubungan dengan resiko
timur (kanan). bencana hidrometeorologi. Kegiatan
lainnya yang mendukung langkah
Salah satu contoh performa IBF dapat tersebut adalah dukungan BMKG
dilihat pada kejadian bencana banjir di terhadap kegiatan operasi Teknologi
Aceh pada tanggal 5 Desember 2020 Modifikasi Cuaca (TMC), yakni dengan
sebagai dampak cuaca ekstrim yang menyediakan informasi potensi awan
terjadi sebelumnya. Kejadian tersebut yang layak disemai. Table Top Exercise
telah berhasil diprediksi oleh sistem IBF. (TTX) dan Tactical Floor Game (TFG)
Gambar 4 adalah peta prediksi IBF tanggal juga dilakukan untuk memberikan suplai
5 Desember 2020 yang menunjukkan informasi cuaca dan iklim dengan skala
Aceh memperoleh peringatan dengan waktu berlapis agar dapat digunakan
kategori 8 pada matriks resiko. Pada oleh berbagai pihak dan penentu
gambar yang sama juga ditunjukkan kebijakan untuk antisipasi dampak
detail peringatan wilayah Aceh, yakni negatif cuaca ekstrim yang mungkin
mencakup wilayah terdampak, dampak, dapat terjadi. Dengan adanya dukungan
tindakan yang harus dilakukan dalam BMKG terhadap terciptanya sinergitas
menghadapi dampak yang ditimbulkan, antar Kementerian/Lembaga dalam
serta keterangan pada matriks dampak. upaya mewujudkan zero victim ini,
Masih banyak lagi kisah sukses IBF diharapkan dapat mengurangi resiko
dalam memprediksi wilayah potensi bencana hidrometeorologi yang dapat
bencana hidrometeorologi di Indonesia, berdampak pada berbagai sektor di
termasuk kejadian banjir di Jawa Barat Indonesia.
pada tanggal 24 Desember 2020.
Disarikan dari makalah
Secara keseluruhan sistem diseminasi Dr. A. Fachri Radjab, M.Si (BMKG)
informasi BMKG didukung berbagai Kontributor: Ida Pramuwardani dan
sarana dan prasarana serta berbagai M. Reza Ferdinsyah
media komunikasi, seperti laman Penyunting: R. Hikmat Kurniawan
resmi BMKG, media sosial InfoBMKG,
Referensi
hingga aplikasi mobile InfoBMKG.
BMKG mendiseminasikan berbagai Brankovic C., Palmer T.N., Molteni, F., dkk., 1990.
Extended-range prediction with ECMWF models: Time-
informasi khususnya informasi cuaca lagged ensemble forecasting. Q.J.R.Meteorol.Soc.,
melalui radio, televisi, media online 116:867-912
maupun media cetak. Selain itu, Ebert, E.E., 2001. Ability of a Poor Man’s Ensemble to
BMKG juga berpartisipasi aktif dalam Predict the Probability and Distribution of Precipitation.
Moth. Weather Rev. 129: 2461-2480
mendukung terciptanya sinergitas
antar Kementerian/Lembaga sebagai Talagrand O., Vautard R., Strauss B, 1997. Evaluation
of Probabilistic Prediction Systems. Workshop on
upaya antisipasi bencana untuk Predictability ECMWF (20-22 October 1997), <https://
mewujudkan zero victim terutama www.ecmwf.int/node/12555>

KLIMA - Tahun 2021 77


FIGUR KLIMA

MENGENAL LEBIH DEKAT STASIUN


KLIMATOLOGI YOGYAKARTA
Stasiun Klimatologi Yogyakarta Peraturan Kepala BMKG Nomor 9 Tahun
merupakan salah satu Unit Pelaksana 2016 sebagai stasiun tersendiri dengan
Teknis (UPT) BMKG yang didirikan nama Stasiun Klimatologi Klas IV Mlati,
sejak tahun 2014. UPT yang terletak Yogyakarta.
di Jalan Kabupaten KM. 5,5 Duwet,
Sendangadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Tugas pokok Stasiun Klimatologi
Yogyakarta ini mulai beroperasi pada Yogyakarta adalah melaksanakan
pertengahan bulan April 2015. Stasiun kegiatan di bidang Meteorologi,
Klimatologi Yogyakarta pada awalnya Klimatologi dan Kualitas Udara yang
adalah Pos Pengamatan Klimatologi meliputi observasi/pengamatan,
yang berada dibawah Stasiun Geofisika pengolahan dan analisis data, melakukan
Klas I Yogyakarta. Pada tanggal 21 penyebaran atau diseminasi informasi
Oktober 2015, UPT ini diresmikan serta memberikan pelayanan informasi
oleh mantan Wakil Gubernur Daerah cuaca, iklim dan kualitas udara kepada
Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusti masyarakat.
Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku
Alam IX, Bendoro Raden Mas Haryo Dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
(Alm). Selanjutnya pada tanggal 29 Stasiun Klimatologi Yogyakarta
November 2016, Stasiun Klimatologi dilengkapi dengan berbagai sarana dan
Yogyakarta resmi ditetapkan dalam prasarana mulai dari gedung operasional

78 KLIMA - Tahun 2021


FIGUR KLIMA

dan tata usaha seluas 200 m2, taman alat Yogyakarta saat ini diperkuat oleh
seluas 2.400 m2 yang berisi peralatan- kurang lebih 26 orang pegawai yang
peralatan pengamatan cuaca, iklim dan terdiri dari Kepala Stasiun, lima orang
kualitas udara, kemudian gedung radar pengamat (observer), tujuh orang
cuaca setinggi empat lantai dan kebun prakirawan iklim (climate forecaster),
percobaan seluas 3.600 m2. enam orang prakirawan cuaca (weather
forecaster), lima orang teknisi, dan
Selain itu, Stasiun Klimatologi Yogyakarta dua orang pegawai tata usaha. Selain
juga mengelola ratusan pos kerjasama itu juga terdapat enam orang pegawai
yang tersebar di seluruh wilayah tidak tetap/honorer. Sebagian besar
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. pegawainya memiliki latar belakang
Pos-pos kerjasama tersebut digunakan pendidikan setingkat Diploma-IV atau
untuk melakukan pengamatan hujan. S-1 yang terbagi menjadi tiga kelompok
Data hasil pengamatan hujan dari kerja, antara lain kelompok observasi
seluruh pos inilah yang selanjutnya atau pengamatan, kelompok pengolahan
dikumpulkan, diolah dan dianalisis dan analisis data (prakirawan atau
hingga menghasilkan layanan informasi forecaster) dan unit tata usaha.
cuaca dan iklim seperti informasi dan
prakiraan cuaca harian, informasi hujan Dalam kesehariannya, Stasiun
dan prakiraannya dengan rentang waktu Klimatologi Yogyakarta secara rutin
per dasarian (sepuluh hari), bulanan memberikan layanan informasi iklim
hingga musiman (setahun dua kali). wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
seperti informasi prakiraan musim
Dipimpin oleh seorang Kepala Stasiun hujan dan musim kemarau, analisis dan
atau KUPT, Stasiun Klimatologi prakiraan hujan dasarian hingga bulanan,

KLIMA - Tahun 2021 79


FIGUR KLIMA

Gambar 4. Tampilan
website SIPORA yang
tengah dikembangkan
oleh Stasiun Klimatologi
Yogyakarta, bekerjasama
dengan Balai Teknik Sabo

monitoring hari tanpa hujan berturut- yang berada dibawah Direktorat


turut dan analisis kekeringan yang Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
disebarkan kepada masyarakat melalui Pekerjaan Umum dan Perumahan
berbagai media. Layanan informasi ini Rakyat (PUPR), Stasiun Klimatologi
tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Yogyakarta mengembangkan media
tetapi juga menjadi salah satu sumber diseminasi berbasis website yang diberi
rujukan bagi para stakeholder dan nama SIPORA atau Sistem Informasi
instansi lain yang menggunakannya Peringatan Dini Longsor. Media ini
sebagai dasar membuat kebijakan sesuai merupakan platform yang digunakan
bidang kerjanya masing-masing. untuk membuat dan mengeluarkan
informasi peringatan dini bencana
Walaupun usianya masih tergolong longsor yang diakibatkan oleh peristiwa
muda, namun UPT yang satu ini cuaca ekstrim seperti hujan lebat.
memiliki prestasi yang membanggakan.
Diantaranya pada tahun 2020 Stasiun Capaian yang berhasil diperoleh hingga
Klimatologi Yogyakarta berhasil saat ini tentunya tak lepas dari peran
memperoleh penghargaan sebagai kerja tim yang kompak dengan dukungan
Stasiun Klimatologi Terbaik Ketiga Tahun penuh dari masyarakat yang selalu setia
2020 dari Kepala BMKG untuk kategori memanfaatkan layanan informasi dari
UPT Klas III/IV. Penghargaan ini tentunya Stasiun Klimatologi Yogyakarta. Apa
merupakan wujud dari kinerja Stasiun yang telah berhasil diraih akan menjadi
Klimatologi Yogyakarta yang berkualitas, jembatan bagi kemajuan demi kemajuan
layak diacungi jempol dan menjadi berikutnya di masa mendatang untuk
contoh bagi UPT yang lain. Tidak hanya BMKG yang lebih baik. Bravo Stasiun
berhenti sampai disitu, UPT yang saat Klimatologi Yogyakarta!
ini dipimpin oleh seorang wanita ini
juga dikenal aktif melakukan inovasi di Kontributor : R. Hikmat Kurniawan dan
bidang layanan informasi. Bekerjasama Nisa Farhana
dengan Balai Teknik Sabo, Yogyakarta

80 KLIMA - Tahun 2021


FIGUR KLIMA

IBU RENI KRANINGTYAS,


MENGOPTIMALKAN SUMBER
DAYA DI UPT BERUSIA MUDA

Beberapa waktu lalu tim redaksi


KLIMA berkunjung ke Stasiun
Klimatologi Yogyakarta untuk
melakukan liputan di kantor yang
terletak di Jalan Kabupaten KM.
5,5 Duwet, Sendangadi, Mlati,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Selain meliput tentang profil dan


keseharian kegiatan operasional di
stasiun, tim redaksi KLIMA juga
berkesempatan melakukan
wawancara dengan Ibu Reni
Kraningtyas yang saat ini
menjabat sebagai Kepala
Stasiun Klimatologi
Yogyakarta. Hasil
wawancara dengan
beliau disajikan
secara eksklusif pada
rubrik Figur KLIMA
kali ini.

KLIMA - Tahun 2021 81


FIGUR KLIMA

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) apa yang selama ini dirasakan dalam
BMKG yang tergolong masih berusia melakukan aktivitas pengamatan,
muda, bagaimana sejarah berdirinya pengolahan, analisis dan pelayanan
Stasiun Klimatologi Yogyakarta? data hingga penyebaran informasinya?
Stasiun Klimatologi Yogyakarta berdiri Kendala yang dihadapi saat ini lebih
sejak tahun 2014 dan diresmikan kepada kelengkapan sarana prasarana
oleh mantan Wakil Gubernur Daerah operasional. Stasiun Klimatologi
Istimewa Yogyakarta pada tanggal 21 Yogyakarta belum dilengkapi dengan
Oktober 2015. Stasiun ini dibangun shelter dan laboratorium mini untuk
untuk memenuhi keinginan masyarakat melakukan pemantauan dan analisis
yang menginginkan adanya kantor BMKG data kualitas udara, terutama untuk
tersendiri yang dapat menyediakan parameter CO2.
layanan informasi cuaca dan iklim di
sekitar Yogyakarta. Sebagai UPT BMKG yang bertugas di
bidang pelayanan informasi untuk
Jika mengacu pada Undang-Undang publik, cara apa saja yang ditempuh
Nomor 31 Tahun 2009 tentang Stasiun Klimatologi Yogyakarta dalam
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, melakukan penyebaran informasi
kira-kira apa saja yang menjadi cuaca dan iklim kepada masyarakat?
tugas dan fungsi Stasiun Klimatologi Selama ini kami menggunakan berbagai
Yogyakarta? media dalam menyebarkan informasi
Tugas pokok Stasiun Klimatologi cuaca dan iklim kepada masyarakat,
Yogyakarta yang utama adalah seperti media sosial (Whatsapp,
melaksanakan tugas di bidang Facebook, Instagram dan Twitter),
meteorologi, klimatologi, dan kualitas telepon dan radio. Dengan beragamnya
udara. Sedangkan fungsinya adalah media yang digunakan ini diharapkan
melakukan observasi atau pengamatan informasi yang kami sebarkan dapat
cuaca dan iklim, pengolahan dan analisis tersampaikan kepada masyarakat
data, diseminasi atau penyebaran dengan cepat, lengkap, akurat dan
informasi, hingga pelayanan informasi jangkauannya juga luas.
terkait meteorologi, klimatologi dan
kualitas udara kepada masyarakat. Untuk Untuk program-program kerjasama
melaksanakan tugas dan fungsinya antar instansi di UPT, seperti kita tahu
ini, Stasiun Klimatologi Yogyakarta bahwa salah satu program unggulan
dilengkapi dengan radar cuaca untuk BMKG adalah kegiatan Sekolah
mengakomodir permintaan masyarakat Lapang Iklim atau SLI yang melibatkan
terkait kebutuhan informasi cuaca di kerjasama antar instansi/lembaga di
wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. sektor pertanian. Kegiatan ini telah
berjalan sejak tahun 2011 di hampir
Berbicara tentang fungsinya, kendala seluruh wilayah provinsi di Indonesia.

82 KLIMA - Tahun 2021


FIGUR KLIMA

Lalu bagaimana pelaksanaan kegiatan sangat antusias sekali memperoleh


SLI di Yogyakarta selama ini? pembelajaran tentang cuaca dan iklim.
SLI di Yogyakarta diselenggarakan Mereka menginginkan pelaksanaan
bekerjasama dengan Bank Indonesia. SLI ini tetap dilakukan pada tahun-
Kerjasama ini dimaksudkan sebagai tahun berikutnya. Mereka juga masih
upaya meningkatkan pemahaman menginginkan dilakukan pendampingan
informasi di kalangan petani dan petugas oleh BMKG dalam hal budidaya pertanian
penyuluh pertanian terkait pemasaran (yang sangat tergantung pada kondisi
produk-produk pertanian, terutama cuaca dan iklim), baik budidaya tanaman
alpukat sebagai tanaman pendamping padi, palawija, maupun hortikultura.
palawija yang rutin dibudidayakan. Mereka berharap pembinaan melalui
Alpukat merupakan salah satu tanaman SLI ini tidak hanya dilakukan kepada
yang bernilai ekonomi cukup tinggi beberapa kelompok tani di lingkungan
dan harganya tidak mudah anjlok. mereka saja, tetapi juga ke kelompok-
Program kerjasama ini rencananya akan kelompok tani di kecamatan lain.
dilaksanakan hingga tahun 2022.
Selain kegiatan SLI, apakah juga
Menurut Ibu, apakah kegiatan SLI yang ada upaya melakukan inovasi dan
telah dilaksanakan telah berhasil? Kira- apa saja rencana ke depan dalam
kira apa tolok ukurnya? mengembangkan Stasiun Klimatologi
Keberhasilan kegiatan SLI di Yogyakarta Yogyakarta?
terlihat dari terjadinya peningkatan hasil Kami saat ini sedang berkolaborasi
produksi pertanian jika dibandingkan dengan instansi lain, terutama
dengan produksi pada tahun-tahun dengan Balai Teknik Sabo, untuk
sebelumnya. Catatan keberhasilan ini mengembangkan sistem peringatan
disampaikan pada kegiatan focus group dini banjir dan longsor di Yogyakarta.
discussion (FGD) yang membahas Sistem ini diberi nama SIPORA yang
evaluasi pelaksanaan SLI di tiga tempat dirancang untuk mengetahui potensi
pendampingan, yaitu SLI di Kecamatan banjir dan longsor di wilayah Yogyakarta
Rongkop, Ponjong dan Gedangsari. berdasarkan curah hujan, elevasi dan
Ketiganya berada di wilayah Kabupaten analisis topografi. Karena informasi
Gunung Kidul. dari radar cuaca tidak sepenuhnya bisa
menjangkau seluruh wilayah di DIY,
Kalau untuk masyarakat sendiri, maka Balai Teknik Sabo menyediakan
khususnya masyarakat petani, informasi terkait daerah-daerah rawan
bagaimana respon mereka selama longsor di wilayah ini.
ini terhadap kegiatan SLI yang
diselenggarakan di wilayahnya? Dalam melaksanakan tugas dan
Para petani yang kita bina di fungsinya, tentunya Stasiun Klimatologi
tiga kapanewon atau kecamatan Yogyakarta digerakkan oleh sumber

KLIMA - Tahun 2021 83


FIGUR KLIMA

daya manusia. Kira-kira bagaimana dilibatkan dalam diskusi-diskusi terkait


profil sumber daya manusia yang ada teknis dan arah pengembangan stasiun
di Stasiun Klimatologi Yogyakarta ini? kedepannya. Mereka disatukan dalam
Sumber daya manusia di Stasiun sebuah forum yang rutin mengadakan
Klimatologi Yogyakarta sebenarnya sudah pertemuan seperti rapat bulanan agar
cukup memadai. Namun dikarenakan semua bagian dapat mengambil peran
tahun lalu ada pembangunan Stasiun dan berkolaborasi dengan baik satu
Meteorologi di Yogyakarta International sama lain.
Airport, beberapa pegawai di Stasiun
Klimatologi harus dipindahkan ke Pertanyaan terakhir, sebagai pemimpin
Stasiun Meteorologi yang baru tersebut. UPT yang bergerak di bidang pelayanan
Akan tetapi hal itu dapat kami sesuaikan publik, kira-kira apa pesan dari Ibu Reni
sehingga kegiatan operasional dapat untuk masyarakat terkait layanan yang
tetap berjalan dengan baik. Kendala disediakan oleh Stasiun Klimatologi
saat ini hanya pada kurangnya tenaga Yogyakarta?
staf tata usaha dan teknisi yang masing- Kami dari Stasiun Klimatologi Yogyakarta
masing hanya berjumlah dua orang. selain menyediakan informasi iklim
Dari segi latar belakang pendidikan, juga menyediakan layanan informasi
pegawai disini rata-rata berpendidikan cuaca, karena disini sudah dilengkapi
D4 dan S1. Mereka bekerja dengan baik dengan peralatan radar cuaca. Terkait
dan mampu melakukan inovasi-inovasi dengan adanya potensi bencana
yang sesuai dengan kebutuhan. Kalau hidrometeorologi yang dapat terjadi di
dari segi usia, pegawai disini umumnya wilayah DIY, kami menghimbau kepada
tergolong pegawai senior, sedangkan masyarakat agar jangan khawatir, jangan
pegawai berusia muda belum banyak. panik, tetap waspada, dan cross check
berita-berita yang beredar tentang
Berdasarkan pengalaman Ibu Reni peringatan dini cuaca dan iklim kepada
memimpin Stasiun Klimatologi instansi yang berwenang, yaitu BMKG
Yogyakarta, langkah apa saja yang Ibu yang diwakili oleh Stasiun Klimatologi
tempuh dalam mengelola sumber daya Yogyakarta untuk wilayah DIY. Dengan
manusia yang dimiliki UPT ini? begitu masyarakat akan terhindar dari
Kami disini menerapkan kinerja informasi yang tidak benar dan tidak
berdasarkan kemampuan, bakat dan dapat dipertanggungjawabkan.
minat masing-masing pegawai. Sebagai
contoh, pegawai generasi muda lebih Liputan wawancara oleh R. Hikmat
cenderung dilibatkan dalam tim yang Kurniawan dan Nisa Farhana
banyak bekerja di bidang inovasi,
karena pada umumnya mereka bagus
dalam pengembangan teknologi.
Sedangkan pegawai yang relatif senior

84 KLIMA - Tahun 2021


FIGUR KLIMA

RENI
KRANINGTYAS,
SP, M.Si
Yogyakarta, 3 Februari 1974

• D-III Meteorologi, Akademi


Meteorologi dan Geofisika (AMG),
Jakarta, lulus tahun 1996
• S-1 Pertanian, Universitas Islam
Makassar (UIM), lulus tahun 2005
• S-2 Ilmu Lingkungan, Universitas
Diponegoro, Semarang, lulus tahun
2012

• 1997 - 2008, Forecaster di Stasiun


Klimatologi Makassar
• 2008 - 2012, Forecaster di Stasiun
Klimatologi Semarang
• 2012 - 2016, Kepala Seksi Data dan
Informasi di Stasiun Klimatologi
Semarang
• 2016 - 2019, Kepala Seksi Observasi
di Stasiun Klimatologi Semarang
• 2019 - sekarang, Kepala Stasiun
Klimatologi Yogyakarta

reni.link@gmail.com

KLIMA - Tahun 2021 85


KLIMA BAKTI

In Memoriam
DWI HARTOMO RAMDANI
PERGINYA SANG PROTOKOLER MURAH SENYUM

Tak terasa hampir dua tahun sudah RS Hermina Kemayoran, Jakarta pada 8
pandemi COVID-19 menghantui kita April 2021.
semua. Tak terhitung pula berapa banyak
jiwa yang telah gugur karenanya, berapa Semasa hidupnya, putera kelahiran
banyak anak yang kehilangan orang tua Jakarta tiga puluh tahun yang lalu ini
mereka dan keluarga-keluarga yang mengawali karirnya di BMKG dengan
harus merelakan sebagian anggotanya bertugas di Stasiun Meteorologi Maritim
ikut gugur melawan pandemi yang Klas IV Tanjung Karang, Lampung sejak
seolah tak berkesudahan ini. Duka tahun 2010, setelah menyelesaikan
mendalam pun dirasakan oleh keluarga Pendidikan Diploma di Akademi
besar Kedeputian Bidang Klimatologi Meteorologi dan Geofisika (AMG).
ketika salah satu pegawai terbaiknya ikut Selang enam tahun kemudian, tepatnya
gugur setelah terpapar virus Covid-19. tahun 2016 ia berhasil menyelesaikan
Dialah Dwi Hartomo Ramdani, yang pendidikan setara Diploma-IV di Sekolah
biasa akrab dipanggil Ramdani. Ramdani Tinggi Meteorologi Klimatologi dan
menghembuskan nafas terakhirnya di Geofisika (STMKG) dan mulai bertugas

86 KLIMA - Tahun 2021


KLIMA BAKTI

di Kedeputian Bidang Klimatologi,


BMKG Pusat. Sempat mengalami
mutasi sementara selama setahun
di Sub Bagian Rumah Tangga dan
Protokol, Ramdani pun kembali bertugas
di Kedeputian Bidang Klimatologi,
tepatnya di Pusat Layanan Informasi
Iklim Terapan. Disini selain bertugas
di bagian operasional, Ramdani juga
ditugaskan menjadi protokoler Deputi
yang mengharuskannya mendampingi
dan membantu Deputi di hampir setiap
kesempatan.

Lahir dan besar di Jakarta rupanya tak


menjauhkan garis takdir Ramdani dari
kota ini. Pada tanggal 18 Februari 2018
ia menikahi seorang
dokter bernama
Maulina Sulpi dan
dikaruniai dua
orang anak yang
diberi nama Anbiya
dan Hamizan. Di mata
keluarga, Ramdani dikenal
sebagai suami dan ayah yang
baik dan bertanggung jawab.
Selalu mendukung karir istrinya dan
menjadi ayah yang selalu dirindukan
bagi anak-anaknya. Tak heran jika setiap
bertemu, putri sulungnya yang tinggal
di Lubuk Linggau selalu minta tidur
ditemani sang ayah. Sebagai pemimpin
keluarga, Ramdani juga selalu berusaha
mendahulukan keluarga kecilnya.
Bahkan yang mengharukan, beberapa
hari sebelum kepergiannya, ia masih
sempat membelikan susu untuk buah
hatinya.

KLIMA - Tahun 2021 87


KLIMA BAKTI

Selama menjalankan tugasnya sebagai


staf operasional dan protokoler,
Ramdani dikenal oleh rekan-rekannya
sebagai rekan kerja yang supel, baik,
murah senyum, riang, cekatan dan siap
membantu dalam segala hal. Ia juga
dikenal sebagai pribadi yang sangat ahli
bekerja secara multitasking di beberapa
jenis pekerjaan sekaligus, orang yang
selalu bersemangat mempelajari hal-
hal baru.

Ada cerita unik tentang Ramdani


ketika masih tinggal bersama teman- Ramdani juga dikenal menggemari
teman dekatnya di sebuah rumah kegiatan olahraga, terutama basket dan
kontrakan yang diberi nama “Pondok futsal. Ia pernah didaulat menjadi kiper
Arjuna”. Persahabatan yang terbangun terbaik untuk tim futsal Kedeputian
di kontrakan ini bertahan hingga para Bidang Klimatologi. Ia juga aktif menjadi
penghuninya lulus pendidikan dan anggota basket semenjak menempuh
lanjut ke dunia kerja. Idhan, salah pendidikan di STMKG, sempat menjadi
satu mantan penghuni “Pondok mayoret tim marching band dan meraih
Arjuna” mengungkapkan mereka juara kedua di festival marching band
mempertahankan komitmen untuk yang diikutinya.
datang dan menghadiri setiap
pernikahan yang dilangsungkan oleh Kini Ramdani telah pergi meninggalkan
para anggota “Pondok Arjuna” yang berjuta kenangan. Namun kesan yang
berjumlah delapan orang. ditinggalkannya akan tetap hidup
dan menjadi sumber inspirasi bagi
Sikap dan perilaku keseharian Ramdani orang-orang yang mengenal dan
yang santun, hormat kepada orang menyayanginya.
yang lebih tua, dan bertanggung jawab
pada setiap tugas yang diamanahkan Selamat jalan, Ramdani…
membuatnya banyak disukai tak hanya Doa kami selalu menyertaimu. Semoga
oleh mereka yang lebih muda dan Allah menghadiahkan surga untukmu.
sebaya tetapi juga para pimpinan serta Terima kasih atas semua kebaikan dan
rekan-rekan seniornya. Ramdani dikenal dedikasimu yang akan selalu kami
sebagai pribadi yang jarang berkeluh kenang disini, di tengah-tengah keluarga
kesah serta rajin beribadah. besar BMKG.

Tak hanya itu, semasa hidupnya Ditulis oleh Rendy Artha Luvian

88 KLIMA - Tahun 2021


Source:
World Meteorological Organization

KLIMA - Tahun 2021 89

Anda mungkin juga menyukai