Anda di halaman 1dari 26

INOVASI DAERAH

DALAM PENDANAAN
PERUBAHAN IKLIM

Kementerian Keuangan

https://unsplash.com/photos/XYQPyn4KkiY?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink 1
INDONESIA DAN AGENDA
1 PERUBAHAN IKLIM

2
INDONESIA RENTAN TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Indonesia merupakan negara Dari tahun 2010-2018, emisi GRK


kepulauan yang memiliki nasional mengalami tren kenaikan
>17.000 pulau dan rentan akan sekitar 4,3% per tahun.
risiko perubahan iklim seperti
kenaikan permukaan laut
Sumber Data: KLHK (2020), data diolah

Dari tahun 1981-2018, Indonesia Indonesia mengalami kenaikan


mengalami tren kenaikan suhu permukaan laut 0,8-1,2 cm/tahun,
sekitar 0.03 °C per tahun sementara sekitar 65% penduduk
tinggal di wilayah pesisir
Indonesia merupakan negara yang sangat Sumber: BMKG (2020) Sumber: Bappenas (2021)
rentan terhadap perubahan iklim

RISIKO DARI PERUBAHAN IKLIM

KELANGKAAN AIR PENURUNAN KUALITAS KESEHATAN


Meningkatnya tingkat banjir dan kekeringan yang parah akan Banjir dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang ditularkan
Perubahan Iklim dapat Potensi kerugian ekonomi
memperparah kelangkaan air bersih. melalui vektor dan kematian akibat tenggelam. Kenaikan suhu meningkatkan risiko bencana Indonesia dapat mencapai
dapat menyebabkan kematian akibat serangan panas.
hidrometeorologi, yang saat ini
mencapai 0,66% s.d. 3,45%
KERUSAKAN EKOSISTEM LAHAN KELANGKAAN PANGAN
PDB pada tahun 2030
Secara ilmiah diprediksi bahwa kebakaran hutan yang parah akan
sangat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya ekosistem,
keanekaragaman hayati, dan perubahan Biomasa.
Perubahan produksi bioma dan ekosistem dapat menyebabkan
kelangkaan pangan bagi semua makhluk.
80% dari total bencana
yang terjadi di Indonesia.
Sumber: Roadmap NDC Adaptasi, 2020
KERUSAKAN EKOSISTEM LAUTAN Sumber: NDC, 2016
Naiknya suhu permukaan laut menyebabkan punahnya
terumbu karang, rumput laut, mangrove, beberapa
keanekaragaman hayati dan ekosistem laut.
3

KEMENTERIAN KEUANGAN 3
Komitmen Pengendalian Perubahan Iklim
KOMITMEN PENGENDALIAN
PERUBAHAN IKLIM DAN NET ZERO EMISSION 2060 OR SOONER

LINI MASA KEBIJAKAN PERUBAHAN AGENDA PERUBAHAN IKLIM RESPON KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP ISU RENCANA PENGUATAN KEBIJAKAN KE
IKLIM NASIONAL NASIONAL DAN GLOBAL PERUBAHAN IKLIM DEPAN

1994 Ratifikasi UNFCCC ke UU Kerangka Fiskal Mitigasi


No.6/1994 Perubahan Iklim Penyusunan Climate
(Mitigation Fiscal Framework) Change Fiscal
Framework
Ratifikasi Kyoto Protokol ke Insentif Perpajakan untuk (updating Mitigation
2004
UU No.17/2004 pengembangan EBT dan Fiscal Framework)
Nationally SDGs 13: teknologi bersih
Determined Penanganan
2011 Rencana Aksi Nasional Contribution (NDC) Perubahan Iklim
dan Mitigasi dan Adaptasi Kebijakan Pencabutan Penyiapan instrumen
2014 (RAN-GRK dan RAN-API) Subsidi BBM fiskal terkait
pungutan atas karbon
CO (pajak karbon)
Penguatan Belanja K/L 2
Ratifikasi Paris Agreement ke
2016 melalui Penerapan Climate
UU No.16/2016
Budget Tagging
Integrasi Sistem
Perpres Mainstreaming Climate Perencanaan,
Penyampaian First NDC ke UU HPP
2016 Penganggaran, dan
UNFCCC NEK 98/2021 7/2021 Budget Tagging dalam APBD
MRV Perubahan Iklim
nasional
Penguatan Transfer Fiskal
2020 RPJMN 2020-2024
berbasis ekologi Bauran kebijakan pajak
Prioritas Nasional 6
karbon, pasar karbon
Indonesia’s Green dan mekanisme
2021 Penyampaian Updated NDC Bond/Sukuk dan SDGs transisi energi (ETM)
Indonesia’s Green
dan LTS-LCCR 2050 Frameworks
Bond/Sukuk Framework
Updated NDC LTS-LCCR 2050 4
Komitmen Pemerintah telah dirumuskan dalam
Nationally Determined Contribution (NDC) 2030
Nationally Determined
Contribution (NDC) AGENDA PERUBAHAN IKLIM INDONESIA Long-Term Strategy for
Merupakan komitmen nasional untuk Low Carbon and Climate
berkontribusi pada penanganan
perubahan iklim global dalam rangka
MITIGASI Resilience (LTS-LCCR)
mencapai tujuan Persetujuan Paris atas
Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai
Target Penurunan Emisi Per Sektor (MTon CO2e) 2050
Mandat dari:
Perubahan Iklim (Paris Agreement to the TARGET
United Nations Framework Convention PENURUNAN • Paris Agreement Article. 4.19
on Climate Change).
EMISI • Menjadi pedoman pencapaian NDC
INDONESIA KEHUTANAN ENERGI DAN
TRANSPORTASI
LIMBAH PERTANIAN IPPU
ke depannya;
Tujuan: 29% 497 314 11 9 3 CM1
a. mendukung penurunan emisi gas Skenario LCCP (low carbon compatible
rumah kaca global sebesar 29% 41% 692 446 40 4 3.25 CM2 with Paris Agreement) :
dengan upaya sendiri dan sampai • Net-Sink sektor kehutanan dan
dengan 41% dengan kerjasama ADAPTASI perubahan tata guna lahan di tahun
internasional pada tahun 2030 dari 2030;
skenario business as usual Ketahanan Iklim • Net Zero Emission tahun 2060 atau

3
b. meningkatkan ketahanan iklim

1 2
Ketahanan lebih cepat
nasional Ketahanan Ketahanan
ekosistem dan
c. menuju masa depan Indonesia yang ekonomi Sosial
lingkungan
rendah emisi GRK dan berketahanan a. Ketahanan iklim bagi a. Sistem peringatan a. Restorasi ekosistem dan
iklim petani dan nelayan;
b. Pemanfaatan limbah
bencana; konservasi; Menuju Net Zero
b. Pengurangan risiko b. Manajemen air bersih;
First NDC ditetapkan pada tahun 2016 dan telah organik; bencana; c. DAS terintegrasi Emission tahun 2060
diperbaharui melalui Updated NDC (2021) dengan c. Manajemen lahan yang c. Kesehatan public terkait
memasukkan tambahan sub sektor adaptasi efisien dampak perubahan iklim
d. Kota berketahanan iklim
e. Manajemen pantai atau lebih cepat
berkelanjutan
*CM1= Counter Measure 1 (kondisi pemenuhan target 29% )
*CM2= Counter Measure 2 (kondisi pemenuhan target hingga 41% ) 5
Estimasi Biaya Pencapaian Target NDC
Referensi Ruang Lingkup Estimasi Biaya/Dampak
Second Biennial Biaya mitigasi perubahan iklim untuk Biaya mitigasi akumulatif mencapai
Kebutuhan Update Report, KLHK
(2018)
mencapai NDC Rp3.461 triliun hingga tahun 2030

Pendanaan Roadmap NDC Mitigasi


Indonesia, KLHK (2020)
Biaya mitigasi perubahan iklim untuk
mencapai NDC (menggunakan
Biaya mitigasi akumulatif dari tahun
2020-2030 mencapai Rp3.779 triliun
Perubahan Iklim pendekatan biaya aksi mitigasi) (Rp343,6 triliun per tahun)

untuk mencapai Kebutuhan Pendanaan NDC per Sektor


target NDC 2030 Second BUR Roadmap NDC Mitigasi

(29%) Sektor (Rp triliun) (billion USD) (Rp triliun) (billion USD)

Kehutanan 77,82 5.60 93,28 6.50

Komitmen Indonesia Energi dan Transportasi 3.307,20 236.20 3.500,00 243.90


diturunkan ke dalam IPPU 40,77 2.90 0,92 12.64
agenda tiap sektor. Limbah 30,34 0.40 181,40 0.06
Komitmen tersebut Pertanian 5,18 2.20 4,04 0.28
memiliki konsekuensi Total 3.461,31 247.30 3.779,63 263.39
pembiayaan yang tidak Sumber: Second Biennial Update Report (2018) & Roadmap NDC Mitigasi (2020)
sedikit.

Validitas angka terus dilakukan update dan kalibrasi model


6
ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH
2 UNTUK PERUBAHAN IKLIM

7
Perkembangan Anggaran Perubahan Iklim
Pemerintah berkomitmen mengalokasikan anggaran perubahan iklim dalam APBN sejak tahun 2016

Alokasi dan Realisasi Anggaran Perubahan Iklim 5 K/L dengan Anggaran Perubahan Iklim Terbesar (Rp Triliun)
Pra-pandemi Pasca-pandemi 120.00

97.78
2018 2019 2020 2021
140.00 7.0%

84.87
6.0% 100.00

73.58
120.00 6.0%
4.5%

61.38
100.00 5.0% 80.00
4.0% 3.8%

Persen (%)
Rp Triliun

80.00 3.5% 4.0%


2.8% 60.00
60.00 3.0%

28.10
40.00

15.37
40.00 2.0%

10.23
8.07
4.59
20.00

4.14
20.00 1.0%

3.14

2.87
2.57
2.15
2.05
1.83

1.74
0.66
0.65

0.62
72.35 52.42 95.58 85.01 132.48 126.04 97.66 83.54 77.81 50.99 104.78 0.00
0.00 0.0%
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KEMENTERIAN KLHK KEMENTERIAN ESDM KEMENTERIAN KEMENTERIAN PUPR
Alokasi Anggaran Perubahan Iklim Realisasi Anggaran Perubahan Iklim Porsi dalam APBN PERTANIAN PERHUBUNGAN

1. 2016-2021: APBN konsisten mengalokasikan anggaran perubahan iklim rata-rata Porsi Anggaran Perubahan Iklim dalam Belanja K/L
100%
senilai Rp96,78 triliun per tahun atau sekitar 4,1% dari APBN. 90%
80%
2. Anggaran perubahan iklim di tahun 2021 mengalami rebound pasca-pandemi
70%
dengan pertumbuhan sebesar 35%, dan ini merupakan sinyal positif terhadap 60%
penguatan komitmen Pemerintah dalam mendorong pemulihan hijau ke depan. 50%
40%
3. Lima (5) K/L dengan anggaran perubahan iklim terbesar dipengaruhi oleh perannya
30%
dalam menyediakan infrastruktur hijau baik untuk mitigasi maupun adaptasi. 20%
10%
4. 2016-2021: porsi anggaran perubahan iklim di dalam Belanja K/L rata-rata mencapai 10.6% 12.5% 15.6% 11.2% 7.3% 9.9%
0%
11,2% per tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Anggaran Perubahan Iklim Belanja K/L


INOVASI PEMERINTAH PUSAT
3 TERKAIT PEMBIAYAAN PERUBAHAN
IKLIM

9
INDONESIA GREEN BOND/SUKUK FRAMEWORK

Green Sukuk selama ini telah membiayai proyek hijau


Kementerian Keuangan didukung oleh
di 5 eligible sektor
Innovative Financing Lab UNDP Indonesia
dalam penyiapan, penerbitan, dan
pelaporan Green Sukuk

Renewable Energy Waste to Energy Resilience to Sustainable


Penerbitan Global Green Sukuk Energy Efficiency and Waste Climate Change Transport
Management for Highly
2018 2019 2020 2021 Vulnerable Areas
and Sectors/
• USD 1,25 miliar • USD 750 juta • USD 750 juta • USD 750 juta Disaster Risk
• Yield 3,75% p.a. • Yield 3,90% p.a. • Yield 2,30% p.a. • Yield 3,55% p.a. Reduction
• Tenor 5-tahun • Tenor 5,5-tahun • Tenor 5-tahun • Tenor 30-tahun
• Investor spread: 18% • Investor spread: 23% • Investor spread: 12% • Investor spread: 27% USA,
USA, 15% Europe, 32% USA, 22% Europe, 29% USA, 11% Europe, 32% 25% Europe, 8% Middle East & Penerbitan Green Sukuk pun berkontribusi pada
Middle East, and 35% Middle East, and 25% Middle East, 40% Asia, Malaysia, 34% Asia, and 6% berbagai target SDGs
Asia Asia and 5% Indonesia. Indonesia.

Penerbitan Green Sukuk Ritel


2019 2020
• IDR 1,46 trillion • IDR 5,4 trillion
• 7.735 total investor • 16,500 total investors
• 51.07% millennials, 48.66% Gen • 44.51% millennials, 23.31% baby
X, Baby Boomers, Traditionalist, boomer, 29.4% gen X, 2.19%
0.27% Gen Z traditionalist, 0.34% Gen Z

10
10
Inisiatif Penerbitan SDGs
Bond di tahun 2023
Selain melalui Green Sukuk,
Kementerian Keuangan pun sedang
mempersiapkan instrumen pembiayaan
berkelanjutan lainnya yakni SDGs Bond

GREEN and BLUE


SOCIAL FOCUS
FOCUS
• Energi Terbarukan • Pembiayaan UMKM
Meskipun Pemerintah Indonesia telah • Efisiensi Energi • Ketahanan pangan
mengalokasikan pendanaan untuk • Ketahanan Iklim • Essential Services (Kesehatan &
mendukung pencapaian SDGs, namun • Transportasi Berkelanjutan Pendidikan)
pendanaan tersebut masih belum • Pengelolaan Limbah • Infrastruktur dasar
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. • Pengelolaan SDA Berkelanjutan
Sehingga, pemerintah perlu • Pariwisata Hijau
mengeksplorasi sumber pendanaan lain. • Bangunan Hijau
• Pengelolaan Air Berkelanjutan
11
Green Climate Fund
• GCF adalah entitas • Dana perubahan iklim Arsitektur GCF
pelaksana mekanisme terbesar di dunia
keuangan UNFCCC
yang didirikan oleh • Diperuntukkan bagi negara
Conference of Parties berkembang
(COP) tahun 2010.
• Memiliki instrumen keuangan
• Berpotensi membantu yang beragam
Indonesia mencapai
target Nationally • Memiliki target yang
Determined seimbang antara mitigasi dan
Contribution (NDC) adaptasi No-Objection Proposal
tanpa membebani Letter pendanaan
APBN • Persetujuan pendanaan hanya
berasal dari Dewan GCF

Pendanaan
Arsitektur GCF Permintaan No-Objection
• Lembaga terakreditasi dan NDA merupakan komponen utama dalam No-Objection Letter
Letter (NOL)
akses pendanaan GCF
• GCF bekerja melalui AE untuk menyalurkan pendanaannya ke proyek Entitas
atau program
• Negara-negara berkembang perlu memiliki NDA/focal point agar
dapat mengakses pendanaan GCF Instrumen Pelaporan
Keuangan
• Badan Kebijakan Fiskal mewakili Menteri Keuangan ditetapkan
sebagai NDA-GCF Indonesia, yang bertugas untuk mengawasi
kegiatan GCF di06.04.23
negaranya Entitas Pelaksana 12
BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP

Pengelolaan Dana BPDLH

Penghimpunan Dana Pemupukan Dana Penyaluran Dana

• Dana dari APBN • Instrumen Perbankan • Perdagangan Karbon


• Dana APBD • Instrumen Pasar Modal • Pinjaman
BPDLH bertujuan untuk mendukung • Dana Hibah dan Donasi • Instrumen lain • Hibah
konservasi dan pengelolaan • Sumber Lainnya yang sah • Subsidi
lingkungan hidup, pengelolaan • Mekanisme lain
keanekaragaman hayati, serta
mengatasi dampak perubahan iklim.

Penyampaian Izin Prinsip terkait Penetapan Perpres Nomor 77/2018 Launching BPDLH
Kronologi Pembentukan Satuan Kerja BPDLH oleh tentang Pengelolaan Dana Lingkungan (oleh Menko Perekonomian,
Pembentukan BPDLH Menkeu kepada MenPANRB Hidup Menkeu dan Menlhk)

Des 2015 Sep 2018 9 Okt 2019

Nov 2015 Nov 2017 Okt 2019


Penetapan PP Nomor 46/2017
Surat MenLHK kepada MenPANRB PMK Nomor 137 Tahun 2019 tentang
tentang Instrumen Ekonomi
perihal pembentukan Badan Pengelola Struktur dan Tata Kelola BLU Dana
Lingkungan Hidup
Dana Perubahan Iklim/Lingkungan Lingkungan Hidup 13
INOVASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
4 TERKAIT IKLIM

14
INISIATIF TERKINI DALAM MENDUKUNG MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
Carbon Pricing / Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dapat diterapkan dalam mendorong upaya mitigasi,
termasuk pada sektor energi. Kelebihan dari carbon pricing ini adalah:
1. Penerapan polluters pay principle
2. Internalisasi eksternalitas negatif dari emisi GRK
3. Dapat memberikan price signal yang menunjukkan keberpihakan pemerintah.
4. Menimbulkan dorongan untuk investasi pada sektor energi bersih dan energi terbarukan.
• Secara umum NEK dapat dibagi menjadi dua mekanisme yaitu: Mekanisme perdagangan Karbon (baik
cap and trade, maupun offset mechanism) dan Non Perdagangan (pungutan atas karbon dan result
based payment/RBP)
• NEK saat ini telah menjadi salah satu mekanisme yang dinilai paling efektif di dalam upaya suatu
negara/kawasan di dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.
• Dengan kondisi dimana APBN terbatas dan economic recovery yang memerlukan pembiayaan tinggi,
maka kebijakan pemerintah dalam mendorong penerapan NEK perlu mendapatkan dukungan bersama.

15
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Nilai Ekonomi Karbon


Elemen Dukungan Sumber Daya
Untuk Implementasi Perubahan Iklim

Dukungan Dukungan Peningkatan 3 Dukungan Alih dan


1 2 Perkembangan Teknologi
Pendanaan Kapasitas

Upaya Pendanaan
Sendiri
Skema Pendanaan
Bantuan
Internasional

Mekanisme NEK Mekanisme Non-NEK


o Berbasis pasar: carbon
Regulasi turunan sedang dalam tahap pembahasan:
trading (Emission Trading
APBN, Hibah, pinjaman,
1. Permen LHK tentang Tata Laksana Penyelenggaraan Kontribusi
Yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) System/ETS, Offset KPBU dan skema lainnya
2. Permen LHK tentang Tata Laksana Penyelenggaraan NEK mechanism)
3. Permen ESDM tentang Tata cara Penyelenggaraan NEK pada o Non-Pasar: pungutan atas
Pembangkitan Listrik
karbon (pajak karbon, PNBP),
4. PMK Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak karbon
5. PMK Tata Cara Tata Cara Penghitungan, Pemungutan, RBP
Pembayaran atau Penyetoran, Pelaporan, dan Mekanisme
Pengenaan Pajak Karbon serta Pengurangan Pajak Karbon
6. Permenko Marves tentang Struktur dan Tata Kerja Komite
Pengarah Penyelenggaraan NEK. 17

17
KEMENTERIAN KEUANGAN 17
Keterkaitan NDC dan NEK dalam Konteks Pasar Karbon

1 2 3 Voluntary
Carbon
Market

o Sektor, sub-sektor dan o Sektor-sektor yang belum masuk


aktivitas sudah masuk dalam target 29%
dalam target 29%; o Diusulan untuk dimasukkan o Sektor, sub-sektor maupun
tambahan komitmen NDC aktivitas mitigasi sudah masuk
pemerintah; dalam NDC namun kinerja telah
o Menjadi dasar
melampaui target 29% NDC;
penyusunan baseline Usulan:
sektor, sub sektor o Memasukkan sektor kelautan (blue o Syarat harus melebihi kinerja
maupun aktivitas carbon, sea grass ke dalam updated sektor NDC, mendapatkan
mitigasinya; NDC berikutnya); otorisasi dari pemerintah serta
o Memasukkan efisiensi energi melalui terdaftar dalam Sistem Registri
o Sumber pendanaan dari Nasional (SRN).
APBN/APBD, Green teknologi CCS dan CCUS dari PLTU ke
Sukuk, SDG Bonds, dalam updated NDC berikutnya;
Carbon bonds, NEK o Mengusulkan konsep phassing down
coal dalam updated NDC 2022. Sumber: R-Permen NDC, 2022

INVENTARISASI IN SCOPE, OUT SCOPE dan BEYOND NDC


*CM1= Counter Measure 1 (kondisi skenario tanpa persyaratan mitigasi-unconditional) 18
Pengelolaan Dana Penyelenggaraan NEK

Pengelola Dana
Instrumen NEK
Lembaga Lain
01. Perdagangan Karbon yang Ditunjuk

• PNBP transaksi perdagangan


• PNBP sanksi administrasi o Pasal 59 Perpres 98/2021:
• PPh (final) atas hasil transaksi Pengelolaan dana dapat melalui
BPDLH atau Lembaga lain yang
02. Pembayaran Berbasis Kinerja ditunjuk (i.e.: DJP, Pemda)

• RBP Internasional (i.e.: REDD+) o Dana dari penyelenggaraan Nilai


• Transfer Fiskal (Pusat ke Daerah/ Provinsi Ekonomi Karbon dapat
ke Kab/Kota) dimanfaatkan mendukung Pemanfaatan Dana

03.Pungutan Atas Karbon


pencapaian target NDC.
1 Penyelenggaraan NEK
o Pengelolaan dana mengikuti
• Pajak Karbon mekanisme APBN sesuai dengan
peraturan perundangan yang 2 Mitigasi Perubahan Iklim
berlaku.

3 Adaptasi Perubahan Iklim

19
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Pajak Karbon
Tujuan Pajak Karbon

Pajak karbon adalah salah satu instrumen Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mencapai
target NDC

1 2
MENDORONG INOVASI DAN

3
MENGUBAH PERILAKU MENDUKUNG PENURUNAN
EMISI INVESTASI
Bertujuan untuk mengubah perilaku Mendukung target penurunan emisi Mendorong perkembangan pasar
para pelaku ekonomi untuk beralih GRK dalam jangka menengah dan karbon, inovasi teknologi, dan investasi
kepada aktivitas ekonomi hijau yang Panjang. yang lebih efisien, rendah karbon, dan
rendah karbon. ramah lingkungan.

PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN

1 2 3
ADIL TERJANGKAU BERTAHAP
Memperhatikan aspek Memperhatikan kesiapan sektor agar
Berdasarkan pada “prinsip pencemar
keterjangkauan demi kepentingan tidak memberatkan masyarakat.
membayar” (polluters-pay-principle).
masyarakat luas.

21
Pokok Pengaturan Pajak Karbon

Dalam UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP)

• Pengenaan: dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup.
• Pajak Terutang: atas pembelian barang yang mengandung karbon atau aktivitas yang menghasilkan emisi karbon dalam jumlah tertentu
pada periode tertentu.
• Prinsip: keadilan (just) dan keterjangkauan (affordable) dengan memperhatikan iklim berusaha, dan masyarakat kecil.
• Mekanisme: Pada 2022 - 2024 mendasarkan pada batas emisi (cap and tax), selanjutnya berupa perluasan dengan penahapan sesuai dengan
peta jalan pajak karbon dan/atau peta jalan pasar karbon .
• Tarif: ditetapkan lebih tinggi atau sama dengan harga karbon di pasar karbon dengan tarif paling rendah Rp30,00 per kilogram karbon
dioksida ekuivalen (CO2e).
• Penerimaan: dapat digunakan untuk pengendalian perubahan iklim.
• Pengurangan: Wajib Pajak yang berpartisipasi dalam perdagangan emisi karbon dan pengimbangan emisi karbon dapat diberikan
pengurangan pajak karbon.
• Pemberlakuan: berlaku pada 1 April 2022, dengan pertama kali dikenakan terhadap badan yang bergerak di bidang pembangkit listrik
tenaga uap batubara (ditunda).
• Penerapan dan Perluasan: memperhatikan peta jalan pasar karbon dan/atau peta jalan pajak karbon yang memuat strategi penurunan
emisi karbon, sasaran sektor prioritas, keselarasan dengan pembangunan energi baru dan terbarukan serta keselarasan antar berbagai
kebijakan lainnya.

22
Ilustrasi Cap, Trade dan Tax – PLTU Batu Bara

APRIL – DESEMBER 2022 Paling lambat 30 APRIL 2023


(Periode Perdagangan) (Periode pelaporan)
Perdagangan Emisi Karbon Offset Karbon

Dasar Pengenaan
PTBAE-PU Pajak

PTBAE-PU
Pajak
Defisit

Defisit
SPE
Cap Cap
PTE+

Emisi Karbon
Surpl
Emisi Karbon

PTE
us

Total
Total

SPE
PTBAE-PU
PTBAE-PU

PTBAE-PU

PTBAE-PU
Emisi Karbon
GRK
Total Emisi Total
Baseline Emisi
Karbon

PT A PT B PT C PT A

Pelaku usaha yang mengemisi lebih dari Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi- Untuk pemenuhan kewajiban atas defisit PTBAE-PU tersebut,
Pelaku Usaha (PTBAE-PU) yang diterbitkan (defisit) diharuskan membeli PTBAE- Pelaku usaha harus membeli PTBAE-PU tambahan dan/atau
PU tambahan dari entitas yang mengemisi di bawah PTBAE-PU (surplus) atau SPE-GRK
membeli sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca (SPE GRK/offset karbon).
PTBAE-PU dan/atau SPE GRK tersebut akan menjadi
Selisih lebih Emisi Karbon di atas PTBAE-PU yang diterbitkan merupakan dasar pengurang pajak karbon terutang. Sisa nya dibayar dengan
pengenaan pajak karbon dan terutang pajak karbon. pajak karbon.

23
Pemanfaatan Pendapatan Negara dari Pajak Karbon

Pengenaan carbon tax


memiliki berbagai kemanfaatan:

Pengurangan emisi gas rumah kaca dari sumber


emisi

▪ menambah dana pembangunan,


Penerimaan Pajak ▪ investasi ramah lingkungan, serta
Karbon dapat ▪ dukungan kepada masyarakat
digunakan untuk: berpenghasilan rendah dalam
bentuk bantuan sosial

24
POKOK-POKOK PENGATURAN RPMK TARIF DAN DASAR PENGENAAN PAJAK KARBON

Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak

Selisih lebih emisi 2023 mulai 2024


karbon 1.2 x harga karbon
Rp30/ kg CO2e
dalam 1 tahun pajak di atas rata-rata*
*di pasar karbon tahun Pajak sebelumnya atau
persetujuan*. teknis emisi yang Rp30/kg CO2 (mana yang lebih tinggi)
diterbitkan untuk unit penghasil emisi
tersebut

Tahapan Penerapan di PLTU


Definisi Pasar Karbon

“Tempat terjadinya perdagangan


2023 mulai 2024
terbatas pada
karbon yang terintegrasi dalam Unit pembangkit PLN dan PLTU batubara
Sistem Registri Nasional IPP* dengan kapasitas > dengan
Pengendalian Perubahan Iklim 100 MW** kapasitas ≥
(SRN-PPI)” * Independent Power Producer 25MW
** sesuai piloting perdagangan karbon di
Kementerian ESDM

Perdagangan karbon dan pajak karbon diterapkan secara bertahap 25


sesuai dengan kesiapan MRV
Ministry of Finance Republic of Indonesia
25
TERIMA KASIH

26

Anda mungkin juga menyukai