Anda di halaman 1dari 4

Biografi Laksamana Malahayati

Nama Asli Keumalahayati

Dikenal Laksamana Malahayati

Lahir Aceh Besar, 1550

Wafat Juni 1615

Ayah Laksamana Zainal Abidin

Perjalanan Hidup sang Laksamana Wanita Asal Aceh

Sebagai seorang anak yang terlahir dari keturunan pendiri kerajaan di Aceh, membuat beliau
dianugerahi semangat juang tinggi.

Bagaimana tidak, sang kakek tercinta yang berasal dari ayahnya bernama Laksamana Muhammad
Said Syah ternyata merupakan putra dari Sultan Salahuddin Syah.

Adapun Sultan Salahuddin Syah sendiri, merupakan putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah
yang merupakan sang pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Diturunkan dari sang ayah yang seorang laksamana, ternyata sejak belia Keumalahayati telah
menyadari adanya semangat juangnya yang menggebu gebu.

Berdasarkan dari kemauannya sendiri, akhirnya beliau memutuskan untuk memperdalam ilmunya
dengan belajar di Akademik Mahad Baitul Maqdis.

Meski terlahir sebagai wanita, beliau tetap membuktikan bakat terbaiknya di bidang militer hingga
menjadi lulusan terbaik.

Dalam biografi Laksamana Malahayati, beliau bertemu dengan pria idamannya yang ternyata
merupakan seniornya sendiri ketika belajar di akademi.

4.5 (109)

Biografiku.com | ProfiJika berbicara mengenai pahlawan, maka hal pertama yang dibayangkan yaitu
sosoknya yang gagah berani dan tangguh melawan para penjajahan.
Pahlawan yang dimaksudkan tidak selalu berasal dari kaum lelaki. Hal itu mengingat Indonesia
memiliki segudang wanita tangguh yang berjuang melawan penjajah.

Dari sekian banyak pahlawan wanita, terdapat nama Malahayati yang dijuluki sebagai Laksamana
Wanita pertama di dunia. Penasaran dengan sosoknya ? Simak biografi Laksamana Malahayati
berikut.

Daftar Isi

Biografi Laksamana Malahayati

Nama Asli Keumalahayati

Dikenal Laksamana Malahayati

Lahir Aceh Besar, 1550

Wafat Juni 1615

Ayah Laksamana Zainal Abidin

Perjalanan Hidup sang Laksamana Wanita Asal Aceh

Sebagai seorang anak yang terlahir dari keturunan pendiri kerajaan di Aceh, membuat beliau
dianugerahi semangat juang tinggi.

Bagaimana tidak, sang kakek tercinta yang berasal dari ayahnya bernama Laksamana Muhammad
Said Syah ternyata merupakan putra dari Sultan Salahuddin Syah.

Adapun Sultan Salahuddin Syah sendiri, merupakan putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah
yang merupakan sang pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Diturunkan dari sang ayah yang seorang laksamana, ternyata sejak belia Keumalahayati telah
menyadari adanya semangat juangnya yang menggebu gebu.

Berdasarkan dari kemauannya sendiri, akhirnya beliau memutuskan untuk memperdalam ilmunya
dengan belajar di Akademik Mahad Baitul Maqdis.

Meski terlahir sebagai wanita, beliau tetap membuktikan bakat terbaiknya di bidang militer hingga
menjadi lulusan terbaik.
Dalam biografi Laksamana Malahayati, beliau bertemu dengan pria idamannya yang ternyata
merupakan seniornya sendiri ketika belajar di akademi.

Pria yang berhasil mencuri hati wanita tangguh ini bernama Mahad Baitul Maqdis, dan berhasil
menjadi panglima protokol istana.

Usai kelulusan, pasangan tangguh ini pun menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga seperti
pada umumnya pasangan suami istri umumnya.

Memulai kehidupan baru, pasangan ini pun tetap mempertahankan keamanan serta ketenteraman
Kerajaan dari berbagai gangguan eksternal.

Sayangnya setelah lama sempat hidup bersama, sang suami gugur di medan pertempuran saat
melawan Portugis di Teluk Haru.

Hasil peperangan tersebut memang dimenangkan pihak Kerajaan Darussalam, namun sayangnya
harus ada banyak korban berguguran termasuk suaminya sendiri.

Laksamana Wanita Pertama Di Dunia

Rasa sedih ditinggalkan pasangan hidup, justru membuat beliau semakin bangkit dan berubah
menjadi Panglima Angkatan Laut Wanita pertama yang ada di dunia

Armada yang dipimpinnya pun berisikan para janda dan diberi nama Inong Balee, yang mana suami
dari para janda tersebut juga gugur di medan perang

Jumlah anggotanya pun kian meningkat, lantaran para gadis muda yang belum menikah turut
bergabung dalam tim tersebut. Perjuangan Laksamana Malahayati Semua anggotanya memanglah
dari kaum wanita, namun keganasannya tidak boleh diremehkan begitu saja. Bahkan dalam catatan
biografi Laksamana Malahayati, kapal yang digunakan telah dilengkapi dengan meriam. Sebagai
pelengkapnya, armada ini pun memiliki benteng serta menara pengawas yang berlokasi di atas bukit.
Ketika berlayar ke luasnya lautan, Inong Balee menunjukkan ketangguhannya dengan memporak
porandakan Belanda dan begitu ditakuti.

Selama sembilan tahun, beliau telah menjadi pemimpin Inong Balee yang terkenal hingga ke seluruh
penjuru negeri. Dalam rentan waktu itu pula, beliau berhasil memenangkan peperangan yang
beranggotakan kaum lelaki dengan semangat di dalam dadanya

Tidak heran jika Inggris yang saat itu dipimpin oleh Ratu Elizabeth I lebih memilih jalur damai,
dengan cara membawa surat bagi Sultan Kerajaan Aceh Darussalam untuk membukakan jalur
perdagangan.

Pada akhirnya sang Laksamana pun gugur ketika melawan pasukan Portugis di Selat Malaka, lalu
jenazahnya dimakamkan di sebuah bukit yang berada di daerah Krueng raya, Aceh Besar.
Masyarakat pun hingga kini masih mengingat perjuangan kerasnya dengan cara merawat makamnya
dengan baik, dan ditemukan pula sekumpulan peziarah tengah berdoa. Penghargaan Laksamana
Malahayati Dengan segala perjuangan dan keberaniannya, Presiden Joko Widodo pun
menganugerahi dan memberikan penghargaan kepada laksamana Malahayati dengan gelar
Pahlawan Nasional. Berdasarkan biografi Laksamana Malahayati, dikatakan jika namanya telah
disematkan pada beberapa tempat.

Penerapan namanya tersebut dapat ditemukan di salah satu kapal perang milik Angkatan Laut,
Universitas di Bandar Lampung, Pelabuhan di Aceh Besar, serta digunakan oleh Ormas divisi wanita.

Terkenal sebagai panglima perang dari Kesultanan Aceh, dimana nama beliau semakin tersohor dari
keberaniannya untuk melawan angkatan laut asal Belanda dan Portugis.

Ternyata darah juangnya tersebut diturunkan dari sang kakek dan ayahnya sendiri yang merupakan
seorang bangsawan asal Aceh. Bahkan berkat keberaniannya mengusir penjajah, membuat beliau
dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai