Anda di halaman 1dari 2

Water Filtration yang Berfungsi Untuk Menjernihkan Air

Sungai agar Layak Dikonsumsi Untuk Kebutuhan Sehari-Hari

Arya Wicaksana Kurniawan, Febri Cahyaningrum, Kurniawati, Nabilla Kusuma Ramadhani,


Naura Huwayda Fitriazalfa, Shivania Zahra Arasha
Jalan MT. Haryono No.47, Suryodiningratan, Mantrijeron, Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta,

Daerah Istimewa Yogyakarta 55141, Indonesia

Email: aryawicaksanak@gmail.com

PENDAHULUAN

Air bersih sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Tanpa air bersih
manusia tidak dapat melakukan berbagai aktivitas konsumtif. Sering kita mendengar
bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi
tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat
musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang,
tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur
atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau,
selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan
air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. (PARAGRAF 1)

Indeks Kualitas Air (IKA) pada sungai-sungai di Kota Jogja terus


menunjukkan kemerosotan. Dalam kurun tiga tahun terakhir saja, tren pencemaran
terpantau semakin parah. Sub-Koordinator Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Intan Dewani, mengungkapkan bahwa pada
2019 lalu, IKA sungai di wilayahnya masih berada di angka yang cukup wajar, yakni
41. Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi degradasi. "Memasuki semester dua
tahun 2022 ini, sudah turun menjadi 38.44. Artinya, indeks kualitas air memburuk,"
paparnya, Kamis (29/9/2022). Intan menjelaskan, angka IKA tersebut didapat dari
hasil pengukuran di empat sungai di Kota Jogja, yang meliputi Sungai Winongo,
Code, Gajahwong, dan Manunggal. Seluruhnya, ditemukan memiliki tingkat
keparahan yang hampir sama. (PARAGRAF 2)

Alamsyah (2006) berpendapat bahwa secara fisik, beberapa air sungai terlihat
keruh dan berwarna coklat. Hal ini disebabkan karena air sungai bercampur dengan
pasir, lumpur, kayu, dan kotoran lainnya. Kualitas air sungai juga dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Misal, limbah industri dan rumah tangga yang dibuang langsung
di sungai tanpa adanya proses pengolahan. Akibatnya, secara kualitas fisika, kimia,
maupun biologi, air sungai di daerah hilir (muara) sangat rendah dan tidak layak
dikonsumsi dibandingkan dengan air sungai di daerah hulu (mata air).

Penelitian tentang kualitas air sungai di Yogyakarta telah dilakukan oleh


Yogafanny E. (2015) tentang rendahnya kualitas air Sungai Winongo dapat dilihat
dari nilai konsentrasinya yang melebihi baku mutu air kelas II (Pergub no 20 Tahun
2008 tentang Baku Mutu Air di Provinsi DIY). Sedangkan penelitian tentang alat
filtrasi disusun sesuai standar proses sand filtration berbahan/memanfaatkan arang
dari limbah tempurung kelapa telah dilakukan oleh Atyani, Damajanti, dan Hamad
(2014). Berdasarkan dua penelitian di atas menunjukkan kebaruan dari penelitian ini
yang berjudul Water Filtration yang Berfungsi untuk Menjernihkan Air Sungai agar
Layak Dikonsumsi untuk Kebutuhan Sehari-hari. (PARAGRAF 3)

Penelitian ini sangat penting dilakukan dalam rangka memberikan edukasi


kepada warga sekitar dalam hal penjernihan air sungai dengan alat sederhana. Oleh
karena itu tujuan penelitian ini yaitu untuk memberitahu masyarakat sekitar Sungai
Winongo bahwa air tersebut belum layak dikonsumsi karena rendahnya kualitas dan
harus mencari sumber air yang lainnya. Maka dari itu kami mencoba membantu
dengan membuat alat filtrasi sederhana.

DAFTAR PUSTAKA
Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap
Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 7(1), 41-50
Alamsyah, S. (2006). Merakit Sendiri Alat Penjernihan Air untuk Rumah Tangga.
Jakarta: Lembaga Penerbit Kawan Pustaka Penerbit Buku Umum
Atyani, F., Damajanti, N., Hamad, A. (2014). Pemanfaatan Arang Dari Limbah
Tempurung Kelapa Sebagai Variasi Material Dalam Sand Filtration Untuk
Penjernihan Air Sumur Di Kelurahan Tegalkamulyan Cilacap. Proceeding Seminar
Nasional LPPM 2014.

Anda mungkin juga menyukai