Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Berpikir Kritis

Kata 'kritis' berasal dari kata Yunani kuno 'kritikos', yang berarti mampu menilai atau
membedakan. Dalam bahasa Inggris modern, 'kritikus' adalah seseorang yang membuat
penilaian evaluatif, misalnya tentang film, buku, musik, atau makanan. Bersikap 'kritis' bukan
sekadar mencari kesalahan atau menyatakan ketidakpuasan, tetapi memberikan pendapat
yang adil dan tidak memihak. Bersikap kritis dan berpikir kritis berbeda. Penilaian kritis yang
serius lebih dari sekedar pernyataan preferensi atau selera, penilaian kritis harus mempunyai
suatu dasar, yang biasanya memerlukan sejumlah pengetahuan atau keahlian dari pihak yang
membuat penilaian, harus ada alasan untuk mengambil keputusan sebelum kita dapat
menyebutnya kritis.
Objek yang menjadi fokus kritis secara umum disebut sebagai 'teks'. sebuah 'teks' bisa
saja berupa lisan atau tulisan atau visual. Dalam buku tersebut memberikan kesan bahwa
berpikir kritis diarahkan hanya pada argumen. Hal tersebut bisa sangat menyesatkan jika
diartikan terlalu harfiah. Banyak hal yang lebih banyak memerlukan tanggapan kritis, karena
banyak hal yang sebenarnya tidak benar, hal-hal tersebut perlu dikaji secara kritis agar kita,
sebagai penonton, tidak ingin disesatkan. Argumen sangat menarik karena tujuan utamanya
adalah untuk membujuk atau mempengaruhi orang agar mendukung suatu klaim. Oleh karena
itu kita tidak boleh membiarkan diri kita terbujuk oleh argumen tersebut, atau tidak.
Pemikiran kritis harus selalu adil dan berpikiran terbuka, Tanpa pikiran terbuka kita
tidak bisa menilai secara adil dan obyektif apakah suatu pernyataan atau cerita benar atau
tidak. Aktif dan terinformasi yang artinya kita tidak dapat menilai suatu klaim jika kita tidak
mengetahui apapaun tentangnya karena penilaian yang tergesa gesa dan tidak berdasarkan
informasi tidak menunjukkan telah bersifat kritis. Skeptis atau Skeptisisme, yakni kesediaan
untuk mempertanyakan atau menyimpan keraguan, skeptisisme tidak sama dengan sinisme.
Dan yang terakhir adalah mandiri, karena berfikir kritis perlu kemandirian, kita boleh saja
mendengarkan orang lain, pendapat orang lain, nasihat guru, dan mendapatkan informasi dari
buku atau sumber lain, akan tetapi untuk berfikir kritis kita harus mengambil inisiatif seperti
berani bertanya dan mengambil kesimpulan sendiri.
Komentar adalah pertanyaan khas ketika sedang berpikir kritis, dan pertanyaan ini
akan ditanyakan dalam berbagai bentuk mengenai topik yang berbeda. Komentar ini akan
memberikan gambaran, secara mendasar, tentang tanggapan kritis seperti apa yang harus kita
berikan.

Solusi Bukan Masalah


Kata 'bermasalah' menyiratkan suatu situasi di mana kita tidak dapat melihat solusi
mudah terhadap sesuatu. Namun, tidak semua permasalahan seperti ini. Kebanyakan orang
mempunyai masalah dalam hidup mereka dan banyak di antaranya dapat diselesaikan dengan
sedikit pemikiran yang cermat, seperti menggunakan logika. Banyak orang menggunakan
logika untuk memecahkan masalah dalam hidupnya. Pemecahan masalah tidak memerlukan
pengetahuan khusus, baik teknik maupun keterampilan, yang diperlukan hanyalah pemikiran
jernih. Keterampilan mendasar dalam pemecahan masalah adalah memilih data yang relevan
juga menemukan prosedur yang tepat untuk memecahkan masalah dan membandingkan data
dalam berbagai bentuk. Tantangan pemecahan masalah, pada prinsipnya, tidak berbeda
dengan mengerjakan teka-teki seperti Sudoku di majalah dan banyak hal yang dilakukan
sebagian orang untuk bersenang-senang. Menyelesaikan tantangan seperti itu adalah hal yang
bermanfaat dan pengalaman yang menyenangkan dan dapat membantu Anda dalam banyak
hal baik di rumah maupun kehidupan kerja. Ketika kita berhasil memecahkan masalah berarti
kita juga berhasil mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari
dan dimanapun kita berada.

Anda mungkin juga menyukai