Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS METAFORA MULTIMODAL

Pada Iklan
Teh Pucuk Harum

NOVHIRA PUTRI PAINO – 8236191002


PASCASARJANA – DIKBIN A 2023
Metafora adalah perbandingan tersirat
dalam penggunaan istilah tersebut dan
menambahkan bahwa hal tersebut sesuai
dengan keadaannya karena kita terbatas
Apa itu pada sebuah kata, atau paling banyak
sebuah ekspresi (Black, 2016)
Metafora?
Keraf (2006) berpendapat bahwa metafora adalah
sejenis gaya bahasa perbandingan yang singkat, padat
dan tersusun rapi.

Metafora adalah pemakaian kata atau


ungkapan lain untuk objek atau
konsep lainnya berdasarkan kiasan atau
persamaan.
Pengertian Multimodal
• Menurut Kress (2011), multimodal ialah pendekatan analisis wacana yang memiliki
beragam material yang dapat dianalisis, seperti gerakan, ucapan, gambar (diam atau
bergerak), tulisan, musik, atau pun film yang terdapat dalam website (dalam Alfajri,
2020).
• Chen (2010) memaknai multimodal sebagai "memahami bagaimana sumber semiotik
verbal dan visual dapat digunakan untuk merealisasikan jenis dan tingkatan keterlibatan
dialogis dalam sebuah buku teks (dalam Alfajri, 2020).
• Menurut Ledema (2003) multimodal dapat juga dikatakan sebagai "istilah teknis yang
bertujuan menunjukkan bahwa pemaknaan yang kita lakukan selama ini memanfaatkan
beragam semiotik "(dalam Hermawan, 2013).
• O'Halloran dan Smith menyatakan analisis multimodal meliputi analisis dari semua
komunikasi yang memiliki interaksi dan intengrasi teks berdasarkan pada dua atau lebih
sumber semiotika sebagai media komunikasi untuk menjangkau fungsi komunikatif dari
sebuah teks (dalam Sinar, 2012).
Pengertian Multimodal
• Secara sederhana, analisa multimodal menekankan bahwa media komunikasi verbal dan
visual memiliki peran penting dalam mengungkapkan makna.

• Dalam konteks analisa teks, multimodality dapat dipahami sebagai sebuah 'prosedur
analisis' yang menggabungkan alat dan langkah analisis linguistik seperti misalnya
Linguistic Systemic Fungsional (LSF) atau tata bahasa fungsional, yaitu alat analisis
untuk memahami gambar, bila teks yang dianalisis menggunakan dua mode yaitu verbal
dan gambar. Gambar atau imej dapat memiliki tata bahasa yang dengannya orang dapat
membaca imej dengan 'benar untuk mengungkap makna yang disampaikan,

• Bahasa verbal, non verbal, dan teks visual dalam sebuah iklan mengandung makna yang
kompleks yang dapat dianalisis dengan multimodal berdasarkan Linguistic Systemic
Fungsional (LSF).
Metafora Multimodal
yaitu metafora yang digunakan
Pengertian penulis untuk mengekspresikan ide
Metafora dan perasaannya ke dalam sebuah
bahasa tulisan ataupun visual,
Multimodal sehingga bahasa tersebut menjadi
mudah dipahami oleh pembaca.
Mengapa Muncul Metafora Multimodal?

• Metafora multimodal muncul karena adanya penggunaan beberapa mode atau media
dalam menyampaikan pesan atau makna. Dalam era modern, media baru seperti video,
gambar, dan suara dapat digunakan bersama-sama pada satu alat perekam atau pemancar.
Metafora dan metonimi berperan aktif dalam proses pemahaman linguistik kognitif
dimana metafora bertindak sebagai konsep penghubung agar bahasa itu lebih mudah
dipahami. Analisis multimodal pada teks iklan dapat membantu mengidentifikasi aspek
kebermaknaan dalam iklan.

• Metafora dan metonimi juga sering digunakan dalam iklan, seperti pada iklan Rokok
Gudang Garam "Nyalakan Merahmu“ yang berarti bangkitkan semangat, berani, percaya
diri, dan kekuatan dalam diri seseorang untuk terus berkarya.

metafora membandingkan dua hal yang memiliki metonimi merupakan perbandingan dua hal
kedekatan jauh bahkan tidak ada ikatannya yang memiliki kedekatan yang sudah ada
Fokus Kajian dalam Penelitian
● Untuk analisis bahasa verbal digunakan analisis metafungsi bahasa menurut Halliday.
Komponen metafungsi bahasa yang berupa verbal dan visual terdiri dari: 1)
Ideasional; struktur naratif dan struktur analitik, 2) Interpersonal: makna interaktif, 3)
Tekstual: komposisi. Fungsi-fungsi ini diarahkan menjadi instrumen atau alat dalam
proses mengkomunikasikan pesan tentang suatu produk agar dapat diterima dan atau
diminati oleh individu atau masyarakat.

● Untuk analisis teks visual memakai teori kombinasi multimodal dari Kress dan van
Leeuwen (1996) yang merupakan hasil pengembangan terhadap metafungsi bahasa.
Untuk mengungkapkan arti pesan dalam iklan digunakan teori struktur iklan oleh
Cheong (Dalam Sinar, 2013: 136-138). Struktur iklan terdiri dari kalimat verbal, visual,
dan teks verbal- visual. Adapun tanda-tanda linguistik yang mengungkapkan dan
menjelaskan inti pesan dalam sebuah iklan adalah announcement, enhancer, call-
andvisit Information, lead, display, emblem, tag, conversion, setting, additive, demand,
social and equality, sallance, dan reactor.
Tujuan Penelitian

● Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa makna dari teks verbal dan visual
secara kompleks yang dianalisis dengan metafora multimodal berdasarkan
teori kombinasi Linguistic Systemic Fungsional (LSF) Halliday dan struktur
pesan iklan Cheong.
● Data penelitian ini bersumber dari laman Youtube dapat dilihat melalui
tautan sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=kzi37atRshI .
Iklan Teh Pucuk Harum
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
kualitatif deskriptif, analisis data dalam ● Mengunduh iklan dari youtube
penelitian ini adalah kata dan kalimat ● Mendengarkan dan membaca kalimat
dalam iklan video “Teh Pucuk Harum" yang terdapat dalam iklan.
dengan menggunakan Teori LSF oleh ● Memeriksa video iklan secara verbal
Halliday dan mengetahui struktur pesan dan visual.
iklan oleh Cheong. Dalam mengalasisis ● Mengidentifikasi data.
aspek metafungsi bahasa dan dengan ● Mentranskripsikan teks verbal menjadi
pertimbangan iklan tersebut memiliki teks tertulis.
data yang menarik karena durasinya yang ● Menggunakan teknik analisa deskriptif
singkat untuk sebuah iklan. Kemudian untuk hasil dan kesimpulan.
data dikonversi kedalam kalimat tertulis.
Analisis Data
I. Analisis Metafora Multimodal pada Iklan “Teh Pucuk Harum” menggunakan teori (LSF) Halliday

Iklan Teh Pucuk Harum dianalisis berdasarkan teori Linguistic Systemic Fungsional (LSF) dengan metode
multimodal sebagai berikut:
1) Analisa Lingustik

Dalam iklan Teh Pucuk Harum yang diperankan oleh para aktor dan aktris pemuda-pemudi milenial menggunakan
bahasa verbal lisan dan tertulis. Akan tetapi lebih didominasi oleh bahasa verbal lisan dalam iklan Teh Pucuk Harum.
Adapun analisanya sebagai berikut:
Bahasa Verbal Lisan Bahasa Verbal Tertulis
Haus di luar,haa... Manisnya pas...
Haus di rumah, haa... Gak nyangkut di leher...
Dalam tuturan di atas lebih banyak didominasi
Makan pedas di luar. Gak bikin haus lagi.
oleh bahasa verbal lisan. Bahasa yang digunakan Makan pedas di rumah. Bikin seger dimana aja!
merupakan bahasa informal yang digunakan Paling nikmat minumnya..
sehari-hari terutama digunakan oleh penduduk Teh Pucuk Harum,
di kota besar, penggunaan bahasa informal Teh Pucuk Harum..
digunakan untuk mengeliminasi kesenjangan Teh Pucuk Harum..
pesan diantara konsumen sehingga dapat dengan Manisnya pas...
mudah dipahami. Oh Teh Pucuk Harum.
Mau dong!!!
Gak nyangkut di leher...
Gak bikin haus lagi.
Mau di dalam atau di luar rumah,
Minumnya ya Teh Pucuk Harum.
Bikin seger dimana aja!
Analisis Data
I. Analisis Metafora Multimodal pada Iklan “Teh Pucuk Harum” menggunakan teori (LSF) Halliday

Iklan Teh Pucuk Harum dianalisis berdasarkan teori Linguistic Systemic Fungsional (LSF) dengan metode
multimodal sebagai berikut:
1) Analisa Lingustik (LSF)

Untuk analisis fungsi ideasional berkaitan dengan pengungkapan realitas fisik (bahasa digunakan untuk
mengungkapkan hal yang didengar, dilakukan, dilihat, dipikirkan,dll). Dalam fungsu ideasional terdapat metafungsi
bahasa Linguistic Systemic Fungsional (LSF) terdiri dari enam macam proses, yaitu material, mental, verbal, perilaku,
relasional, dan eksistensial.
Sehingga dapat disimpulkan metafungsi bahasa dalam bentuk persentase terbagi menjadi: material 46%, mental
32,4%, verbal 2,7%, perilaku 8,1%, relasional 8,1%, dan eksistensial 2,7%.

• Material sebanyak 17 data


• Mental sebanyak 12 data
• Verbal sebanyak 1 data
• Perilaku 3 data
• Relasional 3 data
• Eksistensial 1 data
Analisis Data
I. Analisis Metafora Multimodal pada Iklan “Teh Pucuk Harum” menggunakan teori (LSF) Halliday

Iklan Teh Pucuk Harum dianalisis berdasarkan teori Linguistic Systemic Fungsional (LSF) dengan metode
multimodal sebagai berikut:
1) Analisa Lingustik (LSF)

Untuk fungsi Interpersonal mengungkapakan realitas sosial, yaitu bahasa digunakan untuk memanfaatkan atau
menjalin hubungan sosial. Pada iklan Teh Pucuk Harum semua klausa menggunakan Declarative Mood (jenis verba yang
digunakan untuk membuat pernyataan (statement) yang berisi fakta, mengungkapkan pertanyaan atau mempertanyakan
fakta, menolak fakta, atau bisa juga untuk mengungkapkan opini). Pesan dalam iklan Teh Pucuk Harum tersebut
disampaikan dalam bentuk pengumuman (announcement) yang memberikan penjelasan bahwa pengumuman satu-satunya
pesan iklan, aspek terpenting secara interpersonal diantara pesan-pesan yang lain dalam teks, dan aspek catch prase.
Proses yang terjadi pada announcement sebagai pesan utama iklan adalah proses ajakan “Mau di dalam atau di luar
rumah, Minumnya ya Teh Pucuk Harum, Bikin seger dimana aja!”. Proses ajakan tersebut memiliki modus imperatif
dengan komoditas barang. Modus seperti ini merupakan realisasi dari suatu ajakan untuk mengkonsumsi produk minuman,
yaitu Teh Pucuk Harum.
Residu
MOOD
S F P Keterangan
Makan pedas di luar
Makan pedas di rumah
Paling nikmat minumnya Teh Pucuk Harum
Bikin segar dimana aja
Analisis Data
I. Analisis Metafora Multimodal pada Iklan “Teh Pucuk Harum” menggunakan teori (LSF) Halliday

Iklan Teh Pucuk Harum dianalisis berdasarkan teori Linguistic Systemic Fungsional (LSF) dengan metode
multimodal sebagai berikut:
1) Analisa Lingustik (LSF)

Untuk fungsi Tekstual mengungkapakan realitas simbol, bahasa merupakan simbol untuk menyusun atau menata
teks yang kohesif. Tema tekstual dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu kontinuatif, struktural, dan konjungtif. (1)
Kontinuatif merupakan struktural kecil wacana yang ditandai dengan ekspresi lisan, seperti oh, ya, bukan, baiklah; (2)
Struktural diekspresikan bentuk konjungsi seperti dan, atau, tetapi, karena, ketika, sebelum, sesudah; sementara itu (3)
Konjungtif diekspresikan melalui konjungtif adjunct, seperti dengan kata lain, di pihak lain, namun demikian, akhirnya,
sebagai tambahan, meskipun, demikian, sebaliknya, selain itu, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, fungsi tekstual
terdapat topik tema dan rema impikasi hasilnya bahwa pesan dalam iklan ini dapat dengan mudah dipahami oleh
konsumen melalui klausa atau kalimatnya.

Tema Tekstual Rema


Kontinuatif Struktural Kongjungtif
Baiklah sesudah ketika beraktivitas di dalam ataupun di luar rumah
minumnya tetap Teh Pucuk Harum
Analisis Data
Iklan Teh Pucuk Harum dianalisis berdasarkan teori struktur pesan iklan Cheong dengan metode multimodal
sebagai berikut:

2) Analisa Visual

Tampilan (visual) dalam iklan Teh Pucuk Harum ini

direalisasikan dalam tujuh tahapan visual yaitu

a) visual partisipan yang diperagakan oleh aktor dan

aktris pemuda-pemudi milenial, berjumlah 4 orang;

b) visual lead, c) visual emblem, d) reactor, e) tag,

f) demand, dan g) display. Ketujuh tampilan visual

ini berlangsung selama 00:30 detik. Realisasi ketujuh

visual tersebut terdeskripsi pada gambar berikut.

Pengambilan elemen visual pada iklan adalah dengan


memberikan informasi kepada khalayak bahwa produk
tersebut adalah produk yang dapat dimiliki dan dapat
dikonsumsi dengan mudah. Kedua hal ini terealisasi dan
dapat ditemukan pada Display dan Emblem.
Analisis Data
3) Analisa Audio

Musik yang mengiringi aktivitas dalam iklan Teh Pucuk Harum berupa musik intrumental dengan ritme up-beat
yang disesuaikan dengan bahasa verbal yang diucapkan oleh para partisipan. Jenis musik yang digunakan dalam iklan ini
untuk memberi kesan bahwa produk Teh Pucuk Harum dapat membuat konsumennya merasakan sensasi menyegarkan
sehingga menimbulkan semangat baru dalam beraktivitas. Hal ini dibuktikan dengan penegasan dari keunggulan produk
itu adalah dengan penggunaan verbal lisan biar “Bikin seger dimana aja!”, dan penggunaan Silence yaitu penyampaian
keunggulan produk kepada khalayak pada visual aktivitas partisipan.

4) Analisa Spatial

Keseluruhan ruang pada iklan Teh Pucuk Harum menunjukan perpaduan makna diantara gambar-gambar tersebut.
Setiap gambar memiliki arti dan saling mendukung satu sama lain. "Lead" dalam iklan tersebut berfungsi memberikan arti
dan kesan yang untuk konsumen produk. Penggambaran semangat aktivitas partisipan, keunggulan produk, dan
kemudahan produk tersebut ditunjukkan dengan jarak image partisipan yang aktif dan munculnya Reactor dan Display
serta penggambaran dari Lead pada gambar akhir iklan tersebut. Hal tersebut direalisasikan pada gambar berikut.
Analisis Data
5) Analisa Gestur
Gestur pada pemeran dalam iklan Teh Pucut Harum tersebut dapat dilihat gerakan dan kecepatan anggota tubuh
aktor dan aktris dalam iklan tersebut serta ekspresinya. Gestur diwujudkan oleh setiap aktor dan aktris dalam iklan
tersebut dalam memulai aktifitas dengan semangat. Gestur dalam iklan Teh Pucuk Harum tersebut dicitrakan oleh aktris
ke-2 melalui perannya sebagai partisipan secara aktif dan partispan pasif terdapat pada peran aktor ke-1 dan 2, serta aktris
ke-1. Partisipasi aktif dan pasif oleh aktor dan aktris dalam iklan tersebut divisualisasikan dengan melalui gestur aktris ke-
2 (partisipan aktif) meminum Teh Pucuk Harum ”Wahh”, dan aktor 1, 2, dan aktris 1 (partisipan pasif) ”Mau dongg!!”
serta diikuti dengan verbal tertulis dari emblem produk. Gambaran proses tersebut terealisasi pada gambar berikut.
• Walaupun iklan ini memiliki durasi yang sangat
singkat, akan tetapi iklan ini mengandung
keseluruhan pesan iklan yang sangat penting

KESIMPULAN untuk disampaikan kepada penonton.

• Dalam iklan ini terdapat 5 aspek semiotik


multimodal yaitu: linguistik, visual, audio,
spatial (ruang), dan gestural.

• Berdasarkan hasil analisa, ditemukan bahwa


iklan “Teh Pucuk Harum” dibentuk oleh 7 struktur
generik sebagai berikut: a) visual partisipan,
b) visual lead, c) visual emblem, d) reactor,
e) tag, f) demand, dan g) display.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai