Anda di halaman 1dari 6

1

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Makalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa


dan Sastra Indonesia Semester 6 Universitas Wisnuwardhana Malang

Jheane Intan Nichella Veronica1


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Wisnuwardhana Malang
1
Email: jheaneintannichellaveronica@gmail.com

ABSTRAK
Bahasa menjadi alat komunikasi untuk menyalurkan informasi baik secara lisan maupun
tulis. Bahasa yang digunakan secara lisan maupun tertulis terkadang masih terdapat
kesalahan dalam penggunaannya. Kesalahan tersebut dapat berupa tataran Eyd, Fonologi,
Morfologi, Semantik, dan Sintaksis. Penelitian ini difokuskan pada analisis kesalahan
berbahasa dalam tataran morfologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan
informasi berupa deskripsi: 1) kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi dalam makalah
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 6 Universitas Wisnuwardhana
Malang, 2) bentuk kesalahan berbahasa, dan 3) penulisan pembenarannya. Bentuk penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif, dengan sumber data yang diperoleh dari kesalahan berbahasa
dalam tugas makalah mahasiswa. Kesalahan berbahasa yang dianalisis berupa kesalahan
dalam tataran morfologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teori Miles and
Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data (display), dan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bentuk kesalahan berbahasa dalam tugas makalah
mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia semester 6 tahun akademik
2022/2023 universitas Wisnuwardhana Malang, yakni: kesalahan pemilihan afiks, bentuk
pilihan kata, pemilihan kata ulang, dan penyusunan kalimat.
Kata kunci: Kesalahan berbahasa, Bahasa Indonesia, makalah, dan morfologi.

PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia dijadikan mata kuliah pengembangan kepribadian setiap perguruan tinggi,
dengan tujuan agar Mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bangsa Indonesia. Selain itu, tujuan
khusus pelajaran bahasa Indonesia di Pergunakan tinggi ialah, agar mahasiswa terampil menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara lisan maupun tertulis sebagai sarana.
Apabila dibedakan berdasarkan sumber kekhilafannya, maka kekhilafan (kesalahan) itu terjadi
pada (1) kategori linguistik, (2) kategori strategi performasi, (3) strategi komparatif, dan (4) kategori efek
komunikasi. Oleh karena itu, analisis kesalahan berbahasa dapat diimplementasikan sebagai salah satu
solusi alternatif untuk pengajaran bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil bacaan peneliti terhadap makalah yang ditulis oleh mahasiswa program studi
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia semester VI, Universitas Wisnuwardhana Malang. Ditemukan
banyak kesalahan morfologi bahasa seperti pemilihan kata yang kurang tepat, imbuhan yang kurang tepat,
kesalahan pemilihan kata ulang atau reduplikasi, dan penyusunan kosakata kalimat yang kurang padu.
Hal ini dapat mengaburkan makna dari tulisan yang dibuat mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti akan
melakukan penelitian mengenai Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Makalah Mahasiswa.

Penelitian sejenis telah dilakukan setelah dilakukan seperti yang diteliti oleh Bayu Dwi
Wicaksono (2018:138) tentang Analisis Kesalahan Berbahasa pada Teks Ilmiah Mahasiswa. Dalam
penelitian tersebut membuktikan bahwa kompetensi mahasiswa dalam Program studi Penerbitan dalam
penguasaan Ejaan Bahasa Indonesia sangat perlu ditingkatkan.

KERANGKA TEORI
Sikap positif terhadap bahasa Indonesia diwujudkan dengan, a) kesetiaan bahasa, mendorong
bangsa memelihara bahasa nasional, b) kebanggaan bahasa, mendorong mahasiswa mengutamakan
bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai lambang identitas bangsa dan, c) kesadaran
akan adanya norma bahasa, mendorong mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah aturan
yang berlaku (Qadriyanti, 2017:2).
Menurut Dulay, Burt, dan Krashen, paling sedikit ada empat landasan yang dapat digunakan
dalam mengklasifikasikan kesalahan berbahasa. Keempat landasan atau yang sering dikenal dengan
taksonomi itu adalah taksonomi kategori linguistik, siasat permukaan, komparatif, dan taksonomi efek
komunikatif. Akan tetapi, jenis analisis kesalahan berbahasa yang digunakan dalam penelitian ini lebih
didasarkan pada tinjauan dari sudut pandang linguistik (Ariningsih, 2012:42).

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesalahan pada bidang
morfologi dalam penelitian ini akan difokuskan pada kesalahan – kesalahan berbahasa pada makalah
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester VI, Universitas Wisnuwardhana Malang.

METODE PENELITIAN

Jheane Intan Nichella Veronica 2


3

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilakukan pada makalah Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester VI, di Universitas Wisnuwardhana Malang. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari
makalah mahasiswa Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 6, mata kuliah
Anakes.

Hal ini sesuai dengan pendapat Meleong (2011:6), bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena atau kejadian unik/istimewa tentang apa yang dialami oleh
subyek penelitian, dan dilakukan secara deskripsi dalam bentukan kata-kata dari Bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah”.
Dengan teknik atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini berupa teknik
metode observasi, dokumentasi, dan trigulasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian model interaktif Miles and Huberman. Dengan proses analisis data
berupa reduksi data (merangkum), penyajian data (display), dan kesimpulan (verifikasi).
Tabel 1 Identifikasi dari kesalahan Morfologi
Jenis kesalahan
Bentuk
Pilihan Kalimat atau Frasa
No. Kalimat atau Frasa Pemilihan dan Penyususuna
kata Perbaikan
afiks pilihan n kalimat
ulang
kata
Utamanya dalam Terutama dalam
1. 
pengertian, pengertian,
Dan konsep-konsep Dan konsep-konsep
2. tersebut terugkapkan  tersebut diungkap
melalui Bahasa, melalui Bahasa,
3. filsof  filsuf
Yang digolongkan Yang digolongkan
4. sebagai yang memiliki  memiliki
logosentrisme logosentrisme
Sebagaimana tersebut Sebagaimana
5. 
sebelumnya disebutkan sebelumnya
6. plopor  pelopor
Kemudian akhirnya Kemudian
7. menerbitkannya dalam  menerbitkannya dalam
sebuah buku sebuah buku
8. empirik  empiris
Seperti penjelasan
Seperti penjelasan
9. tersebut pada makalah 
pada makalah ini
ini
10. hirarkinya  hierarkinya
11. Antar unsur  antarunsur
Mekanisme psikis- Mekanisme-
12. psikis yang  mekanisme psikis yang
memungkinkan memungkinkan
Orang sering
Orang sering Strauss
menganggap Strauss
sebagai “Bapak
13.  sebagai “Bapak
Strukturalisme
Strukturalisme
Perancis”
Perancis”
Pertama, Bahasa
Pertama, kesamaan
dalam pandangan Levi
pandangan Bahasa
14. Strauss adalah sama 
antara Levi Strauss dan
dengan pandangan
Saussure
Saussure
Bertitik pangkal atau
15. Bertitik tolak 
bertolak belakang
Sebagian didasarkan
16.  Sebagian didasari oleh
pada
Adalah berkaitan berkaitan dengan
17. 
dengan kompetensi kompetensi
Yang disebut pertama Yang pertama disebut
18. 
ini berurusan dengan ini berurusan dengan
19. memayungi  Melingkupi
20. resepsi  Presepsi
Dan benar-benar
Dan mampu membuat
membuat kita
21.  kita melihatnya secara
melihatnya secara
berbeda
berbeda
22. kedalam  Ke dalam
Ada sesejajaran Ada kesejajaran
23. 
dengan dengan

Jheane Intan Nichella Veronica 4


5

Setelah melakukan proses identifikasi dan penggolongan jenis kesalahan berbahasa, selanjutnya
ialah menerapkan perhitungan presentasenya.

Total dari masing-masing jenis kesalahan


Presentase = X 100%
Total dari keseluruhan jenis kesalahan

Klasifikasi dan penghitungan dari kesalahan tersebut akan digambarkan dalam tabel di bawah
sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisis penelitian, dalam makalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia semester 6 Universitas Wisnuwardhana Malang ditemukan kesalahan – kesalahan berbahasa,
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Table 2 Jumlah Kesalahan Berbahasa Morfologi

No
Jenis Jumlah Presentase
.

1. Kesalahan dalam afiksasi 4 17%

2. Kesalahan dalam komposisi 9 39%

3. Kesalahan dalam reduplikasi 3 13%

4. Kesalahan dalam abreviasi 7 30%


Pada makalah yang disusun oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 6
Universitas Wisnuwardhana Malang, terdapat 4 kesalahan berbahasa , yakni (17%) dalam afiksasi, 9
kesalahan (39%) dalam komposisi, 3 kesalahan (13%) dalam reduplikasi, dan 7 kesalahan (30%) dalam
abreviasi.
Berdasarkan presentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia semester 6 Universitas Wisnuwardhana Malang masih mengalami kesulitan saat
membentuk atau memadukan suatu kata atau kalimat dalam kelas kata, dan yang paling dominan ialah
kesalahan dalam komposisi berupa membentuk dan memilih kata yang sesuai dengan unsur atau konteks
kalimat.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ditemukan bentuk kesalahan pembentukan
kata dan reduplikasi dalam makalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 6
Universitas Wisnuwardhana Malang.
Bentuk keseluruhan terdapat 23 total kasus kesalahan bahasa berupa aspek bentukan kata, afiksasi,
reduplikasi, dan komposisi.
Maka berdasarkan penelitian yang telah dikaji di atas beserta hasil dan pembahasannya, dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini diharapkan dapat berguna menambah wawasan dan pengetahuan
tentang disiplin ilmu morfologi dalam penyususunan suatu wacana terutama untuk pihak terkait penelitian
ini, yaitu bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 6 Universitas
Wisnuwardhana Malang. Bagi guru diharapkan penelitian ini mampu digunakan sebagai dasar acuan
dalam proses pembelajaran yang edukatif sesuai dengan materi. Dan untuk penelitian selanjutnya dapat
digunakan sebagai bahan referensi dalam mengembangkan penelitian menjadi lebih baik lagi. Selain itu,
penelitian ini juga dilakukan sebagai acuan dalam Menyusun berita dengan penulisan yang lebih baik dan
benar, dan untuk menghindari kesalahan berbahasa dalam aspek pemilihan kata dan mningkatkan dari
segi kualitasnya.

REFERENSI
Ariningsih, Nur Endah. (2012). “Sumarwati, Kundharu Saddhono, Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi siswa Sekolah Menengah Atas”, BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Vol. 1 No. 1, Universitas Sebelas Maret.

Nurwicaksono, Bayu Dwi dan Diah Amelia. (2018). “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Pada Teks Ilmiah Mahasiswa”, AKSIS Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2 No. 2,
Politeknik Negeri Media Kreatif.

Qadrianti, Laeli. (2017). Pembinaan Bahasa Indonesia, Sinjai: CV Latinulu.

S. Eko Putro Widoyoko. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Tussolekha, Rohmah. (2019). “Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada Makalah
Karya Mahasiswa”, Aksara Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 20 No. 1, STKIP Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.

Jheane Intan Nichella Veronica 6

Anda mungkin juga menyukai