Anda di halaman 1dari 5

Slide 1 Hal ini yang menarik perhatian peneliti untuk mengetahui

Selamat pagi, Frau Mega, Frau Yati dan Herr Widodo. apakah ini merupakan salah satu bentuk gaya bahasa ironi
Pada kesempatan pagi hari ini, saya Dwiki Ardiansyah akan dalam bahasa jerman.
mempresentasikan tugas akhir skripsi saya dengan judul Gaya Penggunaan gaya bahasa tidak hanya menampilkan nilai
Bahasa dalam film Wolkenbruchs wunderliche Reise in die estetika, tetapi juga menunjukan fungsi dari penggunaan gaya
Arme einer Schickse. bahasa tersebut. Berdasarkan hal inilah, yang mendasari
peneliti untuk meneliti gaya bahasa dalam film Wolkenbruchs
Slide3: wunderliche Reise in die Arme einer Schickse.
Pada latar belakang, peneliti menjelaskan:
komunikasi merupakan proses pertukaran ide gagasan yang Slide 10:
mana dalam komunikasi penggunaan bahasa yang diberikan Teori yang digunakan peneliti pada fungsi bahasa diambil dari
efek tertentu untuk estetika berbahasa merupakan gaya teori Jakobson 1987, yang mana fungsi bahasa berkaitan pada
bahasa. peristiwa tuturan. apabila tuturan terfokus pada konteks,
Bahasa Jerman merupakan bahasa yang banyak digunakan maka fungsi bahasanya adalah referensial. apabila tuturan
diberbagai negera. salah satunya dalah Swiss. Swiss memiliki terfokus pada pengirim, maka fungsi bahasanya adalah emotif.
industri perfilman yang tak kalah hebat. salah satu film swiss apabila tuturan terfokus pada penerima, maka fungsi
yang terkenal dan masuk dalam Netflix Indonesia adalah bahasanya adalah konatif. apabila tuturan terfokus pada
Wolkenbruchs wunderliche Reise in die Arme einer Schickse. kontak, maka fungsi bahasanya adalah fatik. apabila tuturan
Dalam film ini terdapat penggunaan bahasa yang diduga terfokus pada kode, maka fungsi bahasanya adalah
merupakan bentuk dari gaya bahasa. Contoh penggunaan metalingual. dan apabila tuturan terfokus pada pesan, maka
gaya bahasa dalam film ini ada pada adegan di ruang makan fungsi bahasanya adalah puitik.
(beim Essen), dialog antara ibu dan Motti.
Ibu berkata "selber ist es aber nicht gerade der Konig der Slide 16:
Juden". yang berarti "sayangnya, pak Wolkenbruchs bukan Gaya bahasa anafora
raja orang Yahudi". Data 13 : Was für eine Freude! Was für ein Glück! Sungguh
pada contoh tersebut, peneliti menduga adanya penggunaan menyenangkan! Sungguh beruntung
gaya bahasa kiasan yang menyindir yaitu gaya bahasa ironi. Peneliti menduga bahwa kalimat tersebut merupakan gaya
bahasa anaphora. Peneliti membuktikan dengan cara, Yang
pertama adalah dengan metode padan referensial yaitu Antonomasia
menyamakan dengan referensi/teori yang digunakan. Gaya
bahasa anafora adalah gaya bahasa yang terdapat Data 6 : Guten Tag, Herr Psychologe. Selamat siang, pak
pengulangan kata atau frase diawal kalimat yang psikologi.
diberikan penekanan. Dalam kalimat tersebut terdapat
pengulangan frase yaitu pada frase Was für. Dan penutur Peneliti menduga bahwa kalimat tersebut merupakan gaya
membunyikan frase ini dengan diberikan penekanan. Hal ini bahasa antonomasia. Peneliti membuktikan dengan cara, Yang
difungsikan untuk menegaskan perasaan penutur tentang apa pertama adalah dengan metode padan referensial yaitu
yang dialaminya. menyamakan dengan referensi/teori yang digunakan. Gaya
Selanjutnya peneliti menggunakan metode agih untuk bahasa antonomasia adalah gaya bahasa yang
mempertegas hasil analisis. Yang pertama dengan teknik bilah menggunakan nama atau istilah tertentu untuk
unsur langsung (BUL) yaitu memecah/menguraikan kalimat mengambarkan seseorang atau sesuatu yang memiliki
menjadi unsur-unsur penentu kalimat. Lalu peneliti kualitas atau karakteristik tertentu dengan tujuan untuk
menentukan unsur yang diduga mengandung gaya bahasa. menghormati. Dalam kalimat tersebut penutur (Motti)
Unsur yang diduga mengandung gaya bahasa adalah Was für. menyamakan temannya yang merupakan mahasiswa
Selanjutnya peneliti menggunakan teknik lanjutan yaitu teknik psikologi dengan sebutkan pak psikolog. Sebenarnya
lesap yang menghilangkan unsur yang diduga mengandung kalimat ini dapat berupa gaya bahasa ironi karena
gaya bahasa. Setelah dilesapkan, peneliti menganalisis bahwa mengandung sindirian. Hal ini dikarenakan teman Motti
kalimat tersebut tetap komunikatif dan tetap sesuai tata bahasa yaitu Yossi belum mendapat gelar psikolognya. Namun
jerman. namun kehilangan makna dari gaya bahasa dan dalam dialog ini, motti sengaja memanggil Yossi dengan
mengubah makna dari kalimatnya. Sehingga meneliti pak psikolog. Karena motti ini bertanya hal berkaitan
menyimpulkan bahwa frasa tersebut tetap harus digunakan dengan ilmu psikologi yang mana dipahami Yossi
untuk memberikan penekanan perasaan penutur yang mana sebagai mahasiswa yang mempelajari fokus ilmu ini.
merupakan gaya bahasa anafora dengan fungsi bahasa ekspresif Motti memposisikan diri sebagai orang yang mencari
dan puitis karena kalimat terfokus pada perasaan penutur dan pengetahuan dari Yossi yang telah memiliki pengetahuan
dengan adanya pengulangan frase dengan tujuan estetika tersebut. Sehingga konteks dialog ini, motti memberikan
bahasa. penghormatan pada Yossi karena yossi memiliki ilmu
pengetahuan yang tidak dimiliki motti.
Slide 17:
Selanjutnya peneliti menggunakan metode agih untuk mitra tutur. Dalam kalimat tersebut terdapat kata dreckiges
mempertegas hasil analisis. Yang pertama dengan teknik bilah yang merupakan kata sifat untuk prilaku yang tidak baik atau
unsur langsung (BUL) yaitu memecah/menguraikan kalimat bejat. Kata ini ditunjukkan kepada seorang wanita yang ditemui
menjadi unsur-unsur penentu kalimat. Lalu peneliti Motti di Tel Aviv, israel ketika hendak melakukan tradisi
menentukan unsur yang diduga mengandung gaya bahasa. Shidduch. Ibu motti sengaja mengambarkan wanita yang
Unsur yang diduga mengandung gaya bahasa adalah ditemui Motti di Israel dengan kata bejat karena Motti dan Yael
Psychologe. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik lanjutan melakukan hubungan badan tanpa adanya pernikahan. Dan
yaitu teknik ganti yang mengantikan unsur yang diduga menurut hukum Taurat ini merupakan prilaku berdosa dan
mengandung gaya bahasa dengan unsur yang memiliki melanggar hukum Taurat. Sehingga ibu motti mengatakan
kesetaraan, yaitu dengan kata Yossi. Setelah diganti, peneliti kalimat ini untuk menyindir pedas prilaku tersebut.
menganalisis bahwa kalimat tersebut tetap komunikatif dan Selanjutnya peneliti menggunakan metode agih untuk
tetap sesuai tata bahasa jerman. namun kehilangan makna dari mempertegas hasil analisis. Yang pertama dengan teknik bilah
gaya bahasanya. Sehingga meneliti menyimpulkan bahwa kata unsur langsung (BUL) yaitu memecah/menguraikan kalimat
tersebut digunakan untuk memberikan penghormatan pada menjadi unsur-unsur penentu kalimat. Lalu peneliti
mitra tutur. Sehingga mengandung gaya bahasa antonomasia menentukan unsur yang diduga mengandung gaya bahasa.
dan gaya bahasa ini memiliki fungsi fatik karena penutur Unsur yang diduga mengandung gaya bahasa adalah dreckiges.
berusaha membangun komunikasi dengan mitra tutur. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik lanjutan yaitu teknik
lesap yang menghilangkan unsur yang diduga mengandung
Slide 18: gaya bahasa. Setelah dilesapkan, peneliti menganalisis bahwa
Sarkasme kalimat tersebut tetap komunikatif dan tetap sesuai tata bahasa
jerman. namun kehilangan makna dari gaya bahasa dan
Data 33 : Jael ist ein dreckiges Mädchen! Yael ini wanita bejat! mengubah makna dari kalimatnya. Sehingga meneliti
menyimpulkan bahwa kata tersebut tetap harus digunakan
Peneliti menduga bahwa kalimat tersebut merupakan gaya untuk memberikan penekanan dan sindiran pedas pada objek
bahasa sarkasme. Peneliti membuktikan dengan cara, Yang yang dituju. Sehingga ini merupakan gaya bahasa sarkasme
pertama adalah dengan metode padan referensial yaitu dengan fungsi bahasa ekspresif karena kalimat terfokus pada
menyamakan dengan referensi/teori yang digunakan. Gaya perasaan kecewa dan marah dari penutur.
bahasa sarkasme adalah gaya bahasa yang bersifat
menyindir dengan pedas yang dapat melukai perasaan Slide 21:
Hasil penelitian tentang gaya bahasa dalam film Kegiatan ini:
Wolkenbruchs wunderliche Reise in die Arme einer Schickse 5. Guru memberikan potongan dialog dalam film
karya Michael Steiner dapat diimplikasikan dalam Wolkenbruchs wunderliche Reise in die Arme einer
pembelajaran bahasa Jerman di SMA untuk mata pelajaran Schickse kepada siswa. Berikut dialog tersebut
menulis (Schreibfähigkeit) dengan materi saran (Ratschläge). Setting dialog: In der kantine
Indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran gaya bahasa Penutur & mitra tutur: Yossi & Motti
ini antara lain: Tema: Ratschlage
1. Siswa dapat menulis tulisan dengan menggunakan bentuk Yossi: Solltest lieber rauchen als Schicksenkaffee
gaya bahasa. trinken.
2. Siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk dan penggunaan Motti: Ich sag nur.
gaya bahasa.
3. Siswa dapat mengetahui fungsi dari penggunaan gaya Yossi: Sebaiknya merokok bersama shiksa daripada
bahasa. minum kopi. Lebih sehat
Slide 22: Motti : Cuma bilang …
Setiap pertemuan diajarkan masing-masing 1 jenis gaya
6. Siswa berlatih dialog di atas bersama guru
bahasa, yaitu gaya bahasa paradoks.
7. Guru menjelaskan tentang potongan dialog tersebut
Berikut ini skenario pembelajaran tersebut
8. Guru memberikan contoh gaya bahasa paradoks di
I. Skenario Pembelajaran Gaya Bahasa Paradoks
lingkungan sekolah.
Berikut ini langkah-langkah pembelajarannya: Setting : in der Klasse, bei der Prüfung,
Kegiatan Pembukaan Lehrer: Besser 50 als 100 wegen Betrug bekommen.
1. Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa Guru : Lebih baik mendapatkan nilai 50 daripada 100
2. Guru memulai pertemuan dengan memimpin doa namun dari hasil curang.
3. Guru melakukan presensi kepada siswa 9. Guru memberikan impuls kepada siswa
4. Apersepsi: Guru mengulas ulang materi pertemuan  Sport treiben
sebelumnya  Gemüse essen
Saran yang dibuat oleh siswa kira-kira seperti di bawah ini:

1. Lieber faul sein als Sport treiben, das macht den Körper fit
Sebaiknya bermalasan saja daripada berolahraga yang
membuat badan menjadi bugar.

2. Es ist besser, Fast Food zu essen, als Gemüse zu essen, das


viele Nährstoffe enthält.
Lebih baik makan makanan cepat saji daripada makan sayuran
yang mengandung banyak nutrisi.

Kegiatan penutup:
10. Siswa dan Guru bersama-sama membuat kesimpulan
tentang pembelajaran
11. Guru menutup dan mengakhiri pembelajaran dengan doa
dan ucapan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai