Anda di halaman 1dari 67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN


MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR
BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS
TAHUN 2012

Skripsi

Oleh:
KRISTANTO ADI NUGROHO
NIM. K 5608056

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
Januarito2013
user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Kristanto Adi Nugroho


NIM : K5608056
Jurusan/Program Studi : JPOK/PENKEPOR
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH LATIHAN LEMPAR
BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP
KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET
SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012” ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini jiplakan
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Kristanto Adi Nugroho

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN


MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR
BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS
TAHUN 2012

Oleh :

Kristanto Adi Nugroho

NIM K5608056

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
Januarito2013
user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapkan Tim Penguji


Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Surakarta, Januari 2013

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Agustyanto, M. Pd Drs. Sugiyoto, M. Pd


NIP. 19680818 199403 1 001 NIP. 19541112 198403 1 001

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :
Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Fadilah Umar, S. Pd., M.Or ...............

Sekretaris : Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or ................

Anggota I : Drs. Agustiyanto, M.Pd ...............

Anggota II : Drs. Sugiyoto, M.Pd ................

Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd


NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Kristanto Adi Nugroho. PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA


SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP
KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET
SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pedidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.Januari.2013.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan lempar atas (over
head throw) dengan menggunakan sasaran pada atlet softball putra Buffaloes
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau
quasi experiment, dengan rancangan eksperimen pre test-post test. Subjek
penelitian ini adalah atlet putra klub softball Buffaloes Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang berjumlah 20 orang. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah
seluruh populasi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui tes ketepatan
lempar atas softball menurut The O’Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007:243)
untuk mengukur ketepatan lempar atas (over head throw) tingkat perguruan tinggi
(mahasiswa/mahasiswi). Teknik analisis data menggunakan computer dengan
program SPSS-18.
Hasil penelitian lempar atas (over head throw) antara pre test dengan post
test ada perbedaan yang signifikan dan nilai rata-rata post test sebesar 14.60 lebih
tinggi dari nilai pre test yaitu sebesar 13.85 sehingga terdapat peningkatan
mencapai 5,24%.
Dari hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan ternyata
hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Terdapat perbedaan yang signifikan
antara data awal dan data akhir pada kemampuan lempar atas bola softball pada
atlet softball putra Buffaloes UNS tahun 2012 (thit 2.319 > ttabel 5% sebesar 2.093). (2)
Setelah diadakan pelatihan melempar atas bola softball dengan sasaran, maka
kemampuan lempar atas bola softball meningkat pada atlet softball putra
Buffaloes UNS tahun 2012 sebesar 5,24%.

Kata Kunci : Lempar atas (over head throw) softball

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Kristanto Adi Nugroho. INFLUENCE of EXERCISE BALL THROWING


SOFTBALL GOALS AGAINST by USING the PRECISION THROWS the
BALL SOFTBALL on SOFTBALL ATHLETE BUFFALOES UNS in 2012
A Thesis, Surakarta: Teacher Training and Educational Faculty Sebelas
Maret University Surakarta.January.2013.
This study aims to improve the precision of throwing up (over head throw)
using targeted at men's softball athletes Buffaloes University Eleven March
Surakarta.
The method used in this study is quasi-experimental or quasi-experiment,
the experimental design of pre-test-post-test. The subject of this research is the
son of club softball athlete of March Buffaloes University of Surakarta,
amounting to 20 people. As the subjects in this study were the entire population.
Data collection techniques gained through the softball throwing accuracy tests
according to The O'Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007:243) to measure the
accuracy of throwing up (over head throw) the college level (student / student).
Data analysis techniques using the computer program SPSS-18.
The results throw up (over head throw) between the pre-test to post-test no
significant difference and the average post-test of 14.60 is higher than the value of
pre test is equal to 13.85 so there is an increased reaching 5.24%.
From the results of research and data analysis has been done apparently
hypothesis can be accepted as true. Thus the conclusion can be obtained as
follows: (1) There are significant differences between baseline and final data on
the ability to throw the ball softball softball athletes son UNS Buffaloes in 2012
(thit 2319> ttabel 5% of 2,093). (2) After the training was held on the softball
throw at the target, then the ability to throw the ball up on the softball athletes
UNS Buffaloes men's softball in 2012 amounted to 5.24%.

Key Word : over head throw softball

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

۞ Jadikanlah dirimu seorang yang istimewa jika ingin diperlakukan


istimewa oleh orang lain.

(Ayahanda Tercinta)

۞ Jangan pernah tergantung kepada orang lain tetapi jadikanlah dirimu


bermanfaat bagi semua orang.

(Penulis)

۞ Sukses ada ditangan kita semua, tergantung usaha kita untuk meraihnya.

(Penulis)

۞ Disiplin adalah nafasku, Putus asas berarti mati, Berpikir, berbuat yang
terbaik
.

(Penulis)

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-MU, kupersembahkan karya ini untuk :

1. Bapak dan Ibu Tercinta yang selalu mendidik, mensuport dan


mengiringi dalam setiap langkahku. Matur sembah nuwun.

2. Mbak Pita Tercinta, kakak perempuan satu-satunya yang selalu


memberiku motivasi dan selalu mengingatkanku.

3. Puput Fauziah Septia Wulandari Tersayang yang selalu bisa membuatku


nyaman dan menyemangati dalam melewati setiap hari-hariku.

4. Keluarga besar Resimen Mahasiswa 905 Universitas Sebelas Maret yag


telah memberiku banyak pelajaran tentang arti hidup.

5. Rekan – rekan Pra Gladi Patria 24MENWA UNS


(Kesit,Ihwan,Danang,Yosef,Lina,Kafa…… dll )kita pernah merasakan
pahit manisnya berorganisasi dan terima kasih atas kerja samanya
selama ini, sukses untuk kita semua.

6. Teman-teman senasib seperjuangan PENKEPOR 2008.

7. Buffaloes Softball Club, terima kasih atas kerja samanya.

8. Almamater.

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberiilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENGARUH LATIHAN LEMPAR
BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP
KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET
SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Jurusan Pendidikan olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa
terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas


Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Agustiyanto, M.Pd., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan
motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Sugiyoto, M.Pd. selaku pembimbing II, yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Bapak/Ibu dosen JPOK FKIP UNS yang telah memberikan
bekal ilmu pengetahuan, sehingga dapat membantu peniliti
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Ketua Pengurus Buffaloes UNS Surakarta yang telah memberikan ijin
penelitian.
commit
8. Rekan POK 2008 yang telah to user pelaksanaan penelitian.
membantu
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan


Yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini
dapat bermanfaat.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN.............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Kajian Teori .......................................................................................... 7
1. Softball ............................................................................................. 7
a. Permainan Softball.................................................................... 7
b. Teknik Dasar Permainan Softball ............................................. 22
c. Teknik Melempar commit to user...............................................
Bola Softball 23
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

d. Analisis Teknik Lemparan Atas Softball .................................. 25


2. Metode Latihan................................................................... .............. 29
a. Pengertiaan Metode Latihan ....................................... ............. 29
b. Latihan Teknik ................................. ....................................... 30
c. Prinsip-prinsip Latihan.......................................................... .. 31
d. Komponen-komponen Latihan……………………………… 33
3. Sasaran................. ........................................................................... 35
a. Latihan Untuk Meningkatkan Ketepatan Lempar Atas Softball
Dengan Sasaran............................... ........................................ 35
b. Pelaksanaan Latihan Lempar Atas Softball Dengan
Sasaran........... ......................................................................... 36
B. Kerangka Berpikir................................................................................ .. 38
1. Ketepatan Lempar Bola Softball Pada Atlet Softball Buffaloes Tahun
2012 .................................................................................................. 38
2. Lempar Atas Softball Dengan Sasaran ............................................. 38
C. Hipotesis......................................................................... ........................ 39
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 40
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 40
1. Tempat Penelitian ............................................................................. 40
2. Waktu Penelitian .............................................................................. 40
B. Subyek Penelitian .................................................................................. 41
C. Metode Penelitian.................................................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………. 42
E. Uji Validitas Data .................................................................................. 42
F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44
A. Deskripsi Data ....................................................................................... 44
B. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 45
C. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................. 46
1. Uji Normalitas .................................................................................. 46
commit to user
2. Uji Homogenitas ............................................................................... 46
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Hasil Analisis Data ............................................................................... 47


E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 48

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................... 49


A. Simpulan ............................................................................................... 49
B. Implikasi ............................................................................................... 49
C. Saran ..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 52

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Posisi Siap Lempar Atas .............................................................. 26

Gambar 2. Gerakan Awalan Lempar Atas ..................................................... 27

Gambar 3. Gerakan Melempar Bola .............................................................. 28

Gambar 4. Gerak Lanjutan ............................................................................. 29

Gambar 5. Melempar Bola Dengan Sasaran Lingkaran ................................ 37

Gambar 6. Melempar Bola Dengan Sasaran Kotak ....................................... 37

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ................... 40

Tabel 2. Deskripsi Data Tes Awal Ketrampilan Lempar Atas Bola Softball .. 43

Tabel 3. Test Reliabilitas ................................................................................. 44

Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas ............................................................... 44

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ............................................. 45

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data .......................................... 46

Tabel 7. Hasil Analisis Data ............................................................................ 46

commit to user

xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data .............................................................................................. 53

Lampiran 2. Analisis Data ................................................................................ 56

Lampiran 3. Program Latihan Lempar Dengan Sasaran .................................. 61

Lampiran 4. Petunjuk Pelaksanaan Tes Ketepatan Lempar Atas ..................... 62

Lampiran 5. Dokumentasi ................................................................................ 65

commit to user

xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga adalah kegiatan olah tubuh yang menyenangkan bagi semua


orang dan menyehatkan. Dewasa ini masyarakat lebih meluangkan waktu bahkan
uang demi melakukan olahraga. Olahraga telah menjadi kebutuhan oleh semua
masyarakat. Ada banyak cabang olahraga saat ini salah satunya adalah olahraga
softball. Softball masih dianggap sebagai olahraga yang mahal dan asing bagi
masyarakat Indonesia. Anggapan itu memang beralasan karena softball
memerlukan modal besar untuk dapat memainkannya. Pemukul, sarung tangan
(glove), bola dll, peralatan yang harus dimiliki oleh pemain softball yang tentu
saja tidak murah dan tidak mudah mendapatkannya, sehingga masih perlu adanya
sosialisasi untuk memasyarakatkan olahraga softball.
Softball yang merupakan penyederhanaan dari permainan baseball adalah
olahraga yang menyenangkan dan sudah mulai berkembang pesat dikota-kota
besar Indonesia. Tim-tim dibentuk dan kejuaraan antar tim juga sudah terlaksana
demi untuk memasyarakatkan olahraga softball. Olahraga ini mengutamakan
kecepatan, ketangkasan, kekuatan dan strategi bermain baik dalam bertahan atau
menyerang saat pertandingan.
Induk organisasi olahraga yang menaungi baseball softball di Indonesia
adalah Persatuan Baseball Softball Amatir Seluruh Indonesia atau disingkat
PERBASASI, sementara induk organisasi softball didunia adalah International
Softball Federation atau disingkat ISF. Salah satu tim softball yang ada di Solo
adalah Buffaloes. Tim yang terbentuk pada tanggal 10 September 2010 dihitung
masih baru dalam dunia softball Indonesia. Buffaloes dibawah payung Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang terdapat tim putra dan putri. Usia yang seumur
jagung tidak menghalangi Buffaloes untuk meraih prestasi. Buktinya tim ini
mampu meraih Juara I putra dan putri dalam kejuaraan softball antar perguruan
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tinggi se - Jawa Tengah pada tanggal 1 Mei s/d 4 Mei 2011 di Universitas Negeri
Semarang. Alasan inilah yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian.
Setiap tim dalam setiap cabang olahraga pasti mempunyai hambatan untuk
mengembangkan timnya menjadi tim yang baik. Begitu pula dalam olahraga
softball pada umumnya dan khususnya tim softball Buffaloes. Hambatan dalam
tim Buffaloes sangat kompleks mengingat begitu banyaknya hal yang perlu
dibutuhkan untuk latihan demi tercapainya tujuan tim yaitu kemenangan dalam
setiap pertandingan. Perlengkapan tim adalah hambatan terbesar dalam tim
Buffaloes. Buffaloes hanya memiliki pemukul dan bola untuk latihan permainan,
sedangkan untuk permainan dibutuhkan lapangan, marka (base), body catcher,
helm batter dll. Kekurangan perlengkapan tim di Buffaloes dalam berlatih
tertutupi dengan bantuan lapangan dan perlengkapan dari pengcap PERBASASI
Surakarta.
Latihan adalah kegiatan rutin untuk menambah kemampuan dan
pengetahuan atlet dalam permainan softball. Pelatih yang baik harus dapat
memberikan program latihan yang terstruktur dan terencana. Dalam permainan
softball semua keputusan di tangan pelatih. Dari strategi, pemilihan pemain, dan
saat latihan sudah menjadi kewajiban pelatih. Di tim ini kemampuan pelatih masih
kurang berkompeten dalam memberikan program latihan dan membawa tim.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan didapatkan bahwa lemparan atas
merupakan teknik yang sering digunakan oleh pemain dalam permainan softball,
untuk itu perlu penguasaan yang baik oleh semua pemain softball. Untuk pemula
teknik lemparan yang pertama kali perlu dikuasai adalah teknik lemparan atas,
karena lemparan atas merupakan lemparan yang mudah dipelajari dan jika terjadi
kesalahan dalam melempar dapat diblok dengan badan oleh yang menangkap bola
dari pada dua jenis lemparan lainnya yaitu lemparan samping dan lemparan
bawah (Parno, 1992: 18). Dalam hal ini Housewarth dan Rivkin dalam buku
Parno menganjurkan kepada guru dan pelatih untuk mengajarkan lemparan atas
sampai pemain memahami dan dapat melakukannya dengan baik sebelumnya
mengajarkan teknik yang lain. Jika lemparan yang dasar saja belum bisa dikuasai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan benar maka jangan beranjak dahulu terhadap lemparan yang lebih sulit
yaitu lemparan bawah dan lemparan samping.
Dalam permainan softball diperlukan stamina serta konsentrasi yang bagus
untuk memenangkan pertandingan. Lemparan adalah salah satu teknik yang
sangat penting dalam bertahan saat permainan softball. Teknik lemparan atas bola
softball yang benar adalah melempar bola dengan salah satu tangan terkuat dan
melempar dengan sasaran kepala pemain. Pemain dalam kondisi baik saja dapat
melakukan kesalahan dalam lempar atas bola softball apalagi jika pemain dalam
kondisi lelah, sangat berpontensi melakukan kesalahan dalam teknik lempar atas
bola softball. Kondisi ini yang sering dialami oleh atlet softball khususnya di tim
Buffaloes.
Pada setiap latihan beberapa teknik selalu dilatih dan diulang-ulang untuk
mencapai gerakan otomatis dalam pertandingan. Lemparan atas bola softball
dilatihkan dengan metode pemain saling berhadapan dimulai dengan jarak yang
dekat, setelah dirasa cukup kemudian salah satu pemain menjauh dengan mundur
kebelakang sampai jarak maksimal lemparan bias dicapai. Cara ini dirasa penulis
belum begitu efektif mengingat tidak sedikit para pemain melakukan kesalahan
(eror) saat melakukan lemparan atas bola softball.
Kunci untuk dapat melempar dengan baik adalah bola selalu tepat
mengenai sasaran dalam hal ini dapat ditangkap oleh pemain lain. Sasaran untuk
mempermudah pemain lain menangkap bola saat dilempar adalah kepala. Dengan
latihan yang ada di tim Buffaloes seperti yang sudah dituliskan diatas perlu
ditambahkan untuk dapat melatih ketepatan melempar bola softball. Penggunaan
sasaran adalah salah satu cara untuk mempermudah pemain untuk memfokuskan
lemparan pada suatu titik.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas penelitian akan
menkaji dan meneliti pengaruh latihan lempar bola softball dengan menggunakan
sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball. Dengan demikian muncul
masalah, yaitu adakah pengaruh latihan lempar bola softball dengan menggunakan
sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk dapat mengetahui dan menjawab masalah tersebut, maka perlu


dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori maupun praktik melalui
penelitian pre-eksperimental. Atlet softball putra Buffaloes adalah orang yang
akan dijadikan subyek dalam penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan
mengikuti penelitian ini dapat membantu atlet dalam menguasai teknik melempar
atas bola softball dengan baik. Guna meningkatkan kemampuan lempar atas bola
softball para atlet secara optimal perlu latihan, namun belum mencapai hasil yang
maksimal. Kondisi semacam ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya dan semua
aspek baik pemain, pelatih maupun metode latihan yang digunakan.
Permasalahan yang telah dikemukakan diatas merupakan dasar yang dapat
melatarbelakangi judul penelitian “Pengaruh Latihan Lempar Bola Softball
dengan Menggunakan Sasaran Terhadap Ketepatan Melempar Bola Softball pada
Atlet Softball Buffaloes UNS Tahun 2012”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya sarana dan prasarana dalam tim softball Buffaloes UNS.
2. Belum adanya perhatian dari pihak Universitas untuk memfasilitasi dan
memajukan tim Buffaloes UNS.
3. Pelatih di tim Buffaloes kurang kompeten.
4. Program latihan kurang bervariasi dan terkesan menjenuhkan.
5. Sering terjadi kesalahan (eror) dalam melakukan teknik lempar atas.
6. Ketrampilan melempar atas bola softball pemain Buffaloes UNS dalam
permainan masih kurang dan perlu ditingkatkan.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar ke berbagai masalah dan mengarah pada
tujuan yang dikehendaki maka perlucommit to user masalah, sebagai berikut :
pembatasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“Pengaruh sasaran terhadap ketrampilan lempar atas bola softball dalam


permainan softball bagi klub softball Buffaloes UNS Tahun 2012”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan yang telah dibahas


diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Adakah pengaruh latihan menggunakan sasaran terhadap ketepatan
melempar bola softball pada atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahn yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini


mempunyai tujuan untuk mengetahui:
“Meningkatkan ketepatan lempar atas (over head throw) dengan
menggunakan sasaran pada atlet softball Buffaloes putra Universitas
Sebelas Maret Surakarta”

F. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti dengan harapan
dapat memberi manfaat antara lain:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan
pengetahuan.
2. Dapat membantu atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012 yang dijadikan subjek
penelitian dalam meningkatkan kemampuan melempar bola softball menjadi
lebih baik.
3. Dapat menjadi masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih softball
terhadap atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012 untuk meningkatkan
pembinaan dan pelatihan lebih maksimal untuk mencapai prestasi yag lebih
baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Memberikan alternatif latihan bagi atlet softball.


5. Menjadikan pembanding program latihan bagi atlet atau tim lain di Surakarta
atau di Indonesia.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Softball
a. Permainan Softball
Sofbol atau dikenal dengan softbal adalah olahraga bola beregu yang
terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di
Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887
secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Sejarah lahirnya olahraga softball awalnya terdapat beberapa alumni
Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan
sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor
akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias
melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek
mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu
memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George
Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan
dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil
sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya
menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai
lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan
Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu
dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan
dikenal. Dinamakan indoor baseball Karena bentuk bola yang berubah-ubah.
Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat
bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball,
mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.
commit to user

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana


dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru
ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States)
mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang
lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (The National Recreation
Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926
nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan
Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America)
dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol
kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita
yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang
dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri
di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi Dan pada
tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan
standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu,
khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam
satu tim dari 10 ke 9 orang Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada
saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di
belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah
untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).
Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim
yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun
pria dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan
sebagai kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas
sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam
bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125.000 tim telah terdaftar di Asosiasi
Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini
commit
tidak termasuk anggota pria maupun to useryang bertanding dalam kompetisi
wanita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria
wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi
kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol
Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan
tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi
Sofbol Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan
kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.
Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation) badan
inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan
olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini.
Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-
negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan
diadakannya pertandingan antar Negara yang bersifat internasional. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan
Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball
Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara
anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan
kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan
bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding
untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship.
Juara terdahulu:
1) 2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1
2) 2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
3) 2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0
Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World
Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara
lainnya di Oklahoma City dalam World Cup of Softball setelah berhasil memasuki
peringkat 3 dalam kualifikasi antarcommit
negaratoAsia.
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

Perkembangan olahraga sofbol di Indonesia terjadi sebelum perang


kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya
masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja.
Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas
dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun
1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh puteri.
Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya
olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu
itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol. Melihat perkembangan
sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya.
Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol
hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya.
Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari
masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan
suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama
PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol
tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di
samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan.
Liga Sofbol Indonesia (LSI) dibentuk dalam upaya lebih memperkenalkan
olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi membentuk Liga Sofbol
Indonesia. LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama
diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung
di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di
Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga saat ini masih
terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels
(Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda
(Lampung), dan Pirates (Kaltim).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan


pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub
peserta LSI dapat menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan
mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat
memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat
menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya
bisa menggantikan pemain asing.
Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter, bola tersebut dilempar
oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan,
yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah
regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba
mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari
hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Terdapat tiga tipe permainan
sofbol :
1) Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar
bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa
dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola
dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama
dari posisi glove.

2) Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball.


Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai
di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa
tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang ketat di sofbol
seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-
lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di
antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan
putaran lengan melebihi bahu.
3) Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk
memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar
bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan
melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial
commit totanpa
sebagaimana sebuah kompetisi, user dibatasi umur dan gender.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Fast pitch softball tipe permainan yang paling digemari dan dilombakan.
Tipe permainan ini terdapat beberapa model bola saat dimainkan. Menurut
Jacquei Josep (2002: 195-204) macam bola main dalam fast pitch softball adalah
sebagai berikut :
1) Fastball
Mengendalikan fastball (bola cepat) adalah dasar pitching spot dan
awal strategi pitching. Fastball harus mencengkeram longgar dengan
lipatan atas jari-jari dan ibu jari bertumpu pada jahitan bola. Cengkeraman
dasar bola kadang-kadang dapat menyebabkan gerakan acak terjadi pada
rilis. Dua grip umum termasuk C-grip dan cengkeraman tapal kuda.
Masing-masing grip dapat menyebabkan bola untuk mengambil jalan yang
berbeda ke depan target. C-grip melepaskan bola di rotasi empat jahitan.
Ketika dirilis dengan benar dari ujung jari, C-grip menyebabkan bola
untuk mengadakan garis lurus ke target. Pegangan tapal kuda melepaskan
bola dalam rotasi dua jahitan dengan jahitan panjang bola berputar ke
bawah. Ini panjang jahitan, rotasi ke bawah sering menyebabkan bola
untuk membelok atau istirahat ke sisi lengan lempar pemukul tersebut.
Agar efektif, pitcher (orang yang melambungkan bola) harus mampu
melempar bola ke kelemahan pemukul sampai di zona, turun di zona, di
dalam, atau di luar. Karena fastball memiliki hasil lokasi konsisten dan
dapat dengan mudah melihat ke target, pitcher banyak menggunakannya
untuk maju dalam hitungan atau ketika mereka membutuhkan pemogokan.
Menemukan fastball yang masuk dan keluar dapat dilakukan dengan salah
satu dari dua metode.
Pertama pitcher dapat mencoba untuk mengarahkan bola dengan
lengan dan tangan. Metode ini bisa efektif untuk beberapa, tetapi tidak
meminjamkan dirinya untuk lemparan yang canggih. Gerakan lemparan
pitcher seperti itu naik dan penurunan bola memerlukan lokasi khusus
untuk tangan dan pergelangan tangan untuk mempengaruhi spin yang
benar secepat mungkin. Jika pelempar juga berusaha untuk mengarahkan
bola dengan tangan dancommit to user
lengan, ketajaman lemparan mereka dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

dipengaruhi oleh sedikit perubahan dalam mekanika. Juga kemudi dengan


tangan dan lengan, meskipun efektif di kali, tidak seakurat opsi kedua.
Pilihan kedua adalah untuk mengarahkan atau membimbing bola
dengan kaki langkahnya. Metode sederhana ini memungkinkan
menentukan penyesuaian akurasi tetap menjaga mekanisme yang sama di
atas pinggang tidak peduli di mana lemparan berada. Menemukan bola
masuk dan keluar dengan langkah kaki bergantung pada premis dasar
saluran listrik. Saluran listrik berjalan dari kaki menuju ke target.
Targetnya adalah tengah plate (base pijakan untuk sasaran pitcher), tetapi
di mana pun target berada, garis lurus berjalan kaki dari perjalanan ke
target. Pada gilirannya, tanah kaki langkah pada sudut 45 derajat dengan
kaki pada baris power, kepala seimbang di atas lutut, garis kaki perjalanan
turun baris, dan melemparkan lengan memberikan bola ke bawah garis.
Cara mudah untuk mengingat ini adalah bahwa tidak peduli di mana
lemparan berada, harus selalu ada garis langsung sampai kaki (drive foot),
kaki (foot stride).
2) Change up
Change-up biasanya lemparan pertama yang dikembangkan setelah
fastball tersebut. Lemparan ini sangat efektif karena mengganggu timing
(pemilihan waktu) dari pemukul tersebut. Di softball fastpitch, memukul
efektif adalah saat timing tepat, dan pitching yang efektif adalah gangguan
timing itu. Ketika pitcher memiliki lemparan change-up solid dan dapat
membuang repertoar lebih efektif. Idealnya, change-up harus setidaknya
15 mil per jam lebih lambat dari lemparan tercepat pitcher. Ada banyak
cara untuk membuang change-up, tapi tiga tujuan utama harus tetap di
tempat.
Pertama kebutuhan pitcher untuk mempertahankan kecepatan
lengan penuh melewati pinggul. Banyak pitcher pertama belajar change-
up dengan memperlambat lengan melempar turun sebelum rilis, sehingga
memperlambat kecepatan lemparan. Metode ini hanya bekerja ketika
commit
tingkat kemampuan pitcher to user
yang lebih setara, metode ini tidak lagi efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

Hitter (pemukul) berpengalaman melihat perbedaan dalam kecepatan


lengan dan memukul bola kokoh tanpa tertipu.
Tujuan kedua dari change-up adalah untuk menjaga penampilan
datar di lemparan. Ini tidak berarti lemparan tidak dapat miring atas atau
bawah, itu hanya berarti bahwa jalan dari lemparan harus tetap pada garis
lurus sebanyak mungkin. Mengambil lengkungan atau punuk di tengah
lemparan sering memungkinkan pemukul untuk membaca lemparan
sebagai terlalu tinggi pada titik keputusan setengah. Hal ini menyebabkan
pemukul untuk menahan, berpikir lemparan tidak dalam zona strike. Saat
bola datang kembali, pemukul memiliki banyak waktu untuk memuat dan
ayunan. Pelatih sering percaya kecepatan lemparan menjadi biang keladi
dalam kasus mereka, bahwa lemparan terlalu lambat, sehingga pemukul
untuk menahan, reload, dan ayunan. Dalam kebanyakan kasus, namun,
jika lemparan diratakan dengan kecepatan yang sama, pemukul akan
berkomitmen untuk ayunan sebelum kedatangan bola.
Tujuan ketiga change-up adalah pitcher untuk dapat membuang
lemparan ke zona pemogokan. Mengapa pitcher ingin membekukan
pemukul dengan membingungkan change-up hanya untuk memiliki wasit
menyebutnya ball, satu atau dua inci keluar dari zona tersebut? Kecuali
pitcher membuktikan konsistensi di zona strike dengan pitch, semua hitter
yang harus dilakukan adalah cukup disiplin untuk membaca lokasi dan
tahan untuk bola diambil. Jika hitter bisa tahan selama bola disebut,
change-up menjadi sia-sia.
3) Drop ball
Drop ball (bola yang lintasannya diagonal melengkung kebawah)
adalah lemparan yang sering menjadi gerakan pertama ditambahkan ke
repertoar pitcher. Drop ball adalah lemparan yang populer pada setiap
tingkat karena efektivitasnya tidak hanya dalam mencolok keluar pemukul
tetapi dalam mengendalikan pemukul ketika dia tidak membuat kontak.
Sebuah lemparan di bagian bawah dari strike zone (zona serang) lebih
commit
sering cenderung memukul pada to
sisiuser
atas, membuat bola lebih meluncur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

ketanah dan hits (bola yang terpukul) berada di in field (daerah dalam
lemparan).
Ada dua metode umum untuk melakukan putaran lemparan kebawah.
Biasanya, penurunan termudah pitcher untuk belajar adalah peel (gerakan
seperti mengupas) atau pull-up drop (menurunkan lintasan bola). Drop
ball ini dapat diajarkan dari rilis fastball langsung dari ujung jari.
Pegangan pitcher untuk mengupas atau pull-up (baik C-grip atau karya
tapal kuda) menempatkan jari di atas dan di jahitan bola. Teknik ini
memungkinkan untuk snap (hentakan saat melempar) cepat di rilis,
menanamkan berputar ke bawah ketat seperti bola meninggalkan jari.
Metode kedua putaran lemparan kebawah disebut turnover drop.
Lemparan ini sedikit lebih sulit tapi pada kecepatan yang lebih tinggi
mempertahankan dipotong curam ke bawah. Pegangan pitcher untuk
omset menempatkan dua jari memanjang pada lapisan, baik indeks dan jari
tengah pada jahitan dekat atau jari telunjuk dan jari manis pada jahitan
lagi. Pada rilis, tangan pitcher harus bergerak di atas bola dalam garis
lurus ke arah penangkap. Lemparan ini adalah langkah pergelangan tangan
saja dan jika dilakukan secara tidak benar dengan kecepatan penuh dapat
menyebabkan cedera pada bahu. Banyak pitcher membuat kesalahan
berputar diseluruh bola dengan siku bergerak keluar dari badan bukan atas
bola dengan siku tinggal ketat terhadap sisi.
4) Rise ball
Rise ball (bola yang mempunyai lintasan cenderung naik keatas)
adalah salah satu lemparan yang paling populer di softball fastpitch.
Dominasi dalam penghitungan strikeout dari pitcher memiliki rise ball
efektif membuat pitcher ingin mempelajarinya. Namun, kurangnya lengan
genetik bertenaga ditambah dengan lulus cepat yang dibutuhkan di bawah
softball di rilis sering membuat lemparan ini sulit bagi perempuan untuk
menguasai.
Ketrampilan kenaikan putaran bola yang benar sering yang paling
commit(putaran
sulit dari semua. The backspin to user belakang) lurus yang diinginkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

sering berubah menjadi torpedo atau screwing spin (putaran sekrup)


karena sekejap menekuk pergelangan, tindak lanjut, atau ketidakmampuan
untuk menjaga pinggul dan posisi bahu. Biasanya, dalam mencengkeram
meningkat, jari telunjuk menggali ke dalam gulungan terhadap bola. Jika
metode menggali digunakan, pitcher di rilis harus menempatkan tekanan
pada bola dengan jari telunjuk dan mendorong keluar dan ke atas. Jika
metode rolling digunakan, pitcher harus merasakan mencubit sedikit jari
telunjuk ke arah jari tengah di lecutkan.
Kedua metode membantu mengarahkan bola dari belakang tangan,
yang bertentangan dengan ujung jari atau samping jari telunjuk. Pitcher
harus mencoba untuk menempatkan jari tengah dan mungkin bahkan jari
manis pada jahitan untuk mendapatkan pegangan yang lebih baik dan
snap. Jawaban atas perdebatan empat atau dua jahitan terletak pada
pitcher. Setelah mendapatkan putaran yang benar, masing-masing individu
pitcher harus bereksperimen dengan dua dan empat-jahitan mengatasi dan
memutuskan mana grip (pegangan bola) memberikan hasil terbaik pada
softball.
5) Curve ball
Curve ball, jika dilempar dengan benar dengan istirahat yang tajam,
bisa menjadi lemparan yang sangat sukses mengelabui lawan. Namun,
tidak seperti drop dan rise ball, curve ball biasanya tetap relatif sama di
jalan untuk pemukul tersebut. Untuk alasan itu, pitcher biasanya mencoba
untuk menjaga curve ball di pinggiran plate (home base), tinggal jauh dari
pemukul. Ayunan strike sering berada, di finish, di luar jangkauan
pemukul itu sendiri. Curve ball dari pegangan atau menyebabkan meleset
dari ujung pemukul.
Putaran yang benar untuk curve ball harus dalam arah menyamping
atau horisontal. Sering disebut sebagai putaran datar, bola strike tepat
kanan ke kiri untuk pegangan pemukul kanan dan kiri ke kanan untuk
pegangan pemukul kiri. Cengkeraman bola menempatkan jari tengah dan
kadang-kadang jari maniscommit to user Jari telunjuk dapat terselip atau
pada jahitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

digulung jika diinginkan. Banyak curve ball pitcher identik dengan


kenaikan mereka untuk keseragaman dalam penampilan. Beberapa pitcher
lebih memilih untuk memiliki telunjuk dan jari tengah pada jahitan.
Apapun yang efektif, dan seperti meningkat, pitcher harus bereksperimen
dengan ke empat dan rotasi jahitan setelah mendapat berputar yang tepat
untuk memeriksa gerakan yang optimal.
Postur untuk curve ball harus sedikit membungkuk ke arah sisi glove
(sarung tangan) atau arah gerakan yang dimaksudkan. Berat harus bergeser
ke sebagian kaki melangkah dengan kepala terletak sedikit ke arah
gerakan. Sepanjang lemparan, tangan mengarah tubuh. Pada selesai,
pitcher jatuh sedikit menuju arah gerakan (pemukul kanan sedikit ke kiri
dan kidal sedikit ke kanan).
6) Screw ball
Pitcher kidal menggunakan screw ball banyak untuk menganggu
pemukul tangan kanan atau untuk membuang kesempatan memukul dari
Slappers (pemukul slapping) yang setengah ayunan kadang-kadang
membuat mereka sulit untuk memukul bola. Pitcher kidal ingin
menggunakan screw ball untuk mempersulit slappers atau membuang
sudut luar terhadap tangan kanan hitter. Meskipun screw dapat
dilemparkan tinggi dan rendah ke zona, seperti cureve ball, tidak
melompat atau dipotong untuk taktik yang berbeda. Bagi banyak pitcher,
screw adalah lemparan besar untuk mencampur dengan lemparan lain
tetapi biasanya tidak dianggap sebagai lemparan dominan.
Putaran yang benar screw ball, jika benar ke arah gerakan, akan
membutuhkan bola berputar ke dalam menuju lengan pitching. Putaran ini
hampir mustahil dalam gerakan curang. Namun, untuk mencapai gerakan
batin, dua variasi spin digunakan. Salah satunya adalah screw vertikal atau
torpedo seperti ketika berputar ketika dirilis kiri ke kanan oleh tangan
kanan tunas pitcher baik ke sisi tangan lempar. Gerakan ini biasanya tidak
memotong tapi tetap konsisten. Untuk mendapatkan putaran ini, tempatkan
commit to user
telunjuk dan jari tengah memanjang di sepanjang jahitan atau cincin dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

jari tengah memanjang sepanjang jahitan dengan jari telunjuk digulung


atau terselip. Tangan melewati bawah bola ke arah persimpangan kanan ke
kiri (pegangan kanan) bukan arah lurus seperti bola kenaikan. Putaran
screw ball ini sering apa yang terjadi ketika membuat kesalahan dengan
putaran rise ball.
Putaran jenis lainnya untuk screw sebenarnya rilis berputar ke
bawah. Grip (pegangan bola) harus terletak di tapal kuda persis seperti
fastball tersebut. Pitcher harus pegangan sedikit lebih ketat dengan jari
telunjuk dan tengah dan menekankan pelepasan ujung jari dari kedua jari
khusus. Hal ini sebenarnya susunan bola dan jahitan panjang berputar
dengan udara yang menyebabkan lemparan ini untuk membelok ke dalam.
Keparahan gerakan dapat bervariasi dengan jenis bola yang berbeda.
Postur untuk lemparan ini adalah sedikit ke arah sisi lengan
melempar dengan berat pitcher bergeser ke kaki langkahnya dan kepala
terletak sedikit di arah gerakan. Seperti curve ball, untuk meningkatkan
cakupan pitcher plate harus melangkah sedikit ke arah sisi sarung tangan
dan jauh dari arah gerakan. Penyesuaian ini memungkinkan untuk sudut
yang lebih besar dari rilis.
Titik pelepasan harus sedikit kiri ke kanan untuk pitcher tangan
kanan atau kanan ke kiri untuk pitcher kidal atau kanan ke kiri untuk
pitcher kidal. Kecepatan spin memiliki dampaknya di lemparan ini
meskipun arah spin tidak persis ke arah gerakan.

Permainan softball dilakukan pada suatu lapangan yang berbentuk sektor,


yang didalamnya terdapat diamond berbentuk bujur sangkar dengan tiap sisi
berukuran 16,78 m. Pada tiap sudut diletakkan base atau tempat untuk hinggap
yang berbentuk segi empat yang berukuran 38 × 38 cm, kecuali pada tempat
pemukul atau base empat (home plate) berbentuk segi lima dengan ukuran 43-43-
22-30-30-22 cm dan pada pelempar atau pitcher plate berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 15 × 60 cm. Lapangan softball yang baik terdiri dari lapangan
commit
berumput pada bagian out field yang to userpendek dan bagian in field terbuat
dipotong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

dari gravel atau sejenisnya yang lunak dan permukaan rata dan dilengkapi oleh
back stop yang dirangkai dengan pagar kawat pembatas lapangan permainan.
Lamanya permainan dalam suatu pertandingan softball, diatur dengan
inning, yaitu masing-masing regu pernah mengalami menjadi regu pemukul dan
regu penjaga dengan jumlah yang sama. Dalam permainan softball terdiri atas
tujuh inning maka masing-masing regu mengalami tujuh inning regu penjaga dan
regu pemukul. Seperti yang dikemukakan oleh Komisi Perwasitan PB. Perbasasi
(1993:7) sebagai berikut :
Suatu inning adalah bagian dari pertandingan pada kedua tim yang saling
bertanding, yang bergantian menjadi offensive dan defensive tim dan sudah
terjadi tiga mati bagi masing-masing regu. Inning baru dimulai segera
setelah mati terakhir dari inning sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, pergantian untuk menjadi regu pemukul
dan penjaga lapangan, setelah tiga kali regu lapangan dapat mematikan regu
pemukul. (Dell Bethel 1987: 31) mengemukakan seorang pemain dinyatakan mati
atau out apabila :
1) Telah memukul tiga kali dan yang ketiga ini tidak kena, sedangkan
catcher dapat menangkap lambungan pitcher sebelum bola jatuh. Jika
catcher tidak dapat menangkap lambungan pitcher pun, tetapi semua
base isi, maka si pemukul tetap mati.
2) Memukul betul atau salah, sedang partai lapangan dapat menangkap
bola pukulannya.
3) Belum sampai di base I, sedang base I ini telah dibakar.
4) Dia tidak menginjak base yang dilewati.
5) Dia menghindar agar tidak disentuh bola, sehingga menyimpang lebih
dari satu meter di luar garis antara kedua base.
6) Dapat ditik sewaktu-waktu dan di mana saja, asal dia tidak menginjak
base.
7) Membuat “Infield fly”
8) Membuat “Bunting” pada pukulan ketiga, sedang hasilnya adalah
pukulan salah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

9) Pada “lari keharusan” belum sampai di base yang dituju, dan base ini
telah dibakar, atau dia ditik diperjalanan.
10) Langsung kena bola yang dipukul temannya.
Dalam permainan softball, dari 9 (sembilan) orang pemain dalam menjadi
regu atau partai lapangan menempati posisinya masing-masing. Seperti yang
dikemukakaan oleh A. Sarumpaet dkk (1992:144) disebutkan bahwa : “Posisi
pemain ditentukan sebagai berikut : pitcher, catcher, first basemen, second
basement, third basement, shortstop, left fielder, center fielder, right fielder ”
Adapun tugas-tugas dari masing-masing penjaga tersebut adalah :
1) Posisi satu adalah pitcher, bertugas melambungkan bola.
2) Posisi dua adalah catcher, bertugas menangkap bola dari pitcher dan
menjaga home base.
3) Posisi tiga adalah first base, bertugas menjaga base satu.
4) Posisi empat adalah second base, bertugas menjaga antara base satu
dan base dua.
5) Posisi lima adalah third base, bertugas menjaga base tiga.
6) Posisi enam adalah shortstop, bertugas menjaga base dua dan base
tiga.
7) Posisi tujuh adalah left fielder, bertugas menjaga di lapangan luar (out
fielder bagian kiri).
8) Posisi delapan adalah center fielder, bertugas menjaga lapangan luar
bagian tengah.
9) Posisi sembilan adalah right fielder, bertugas menjaga lapangan luar
bagian kanan.
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan softball
adalah sebuah bola. Softball menggunakan bola berwarna kuning dengan benang
grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung
tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola,
sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove mempunyai
jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam
pertandingan resmi adalah bat commit
khususto yang
user diperuntukkan untuk softball.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

Ketentuan pemakaian dan karakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam
peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk
melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan bola dan cedera,
sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola,
dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain
menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama.
Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan
seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim
dalam melaksanakan pertandingan resmi.

Dalam pertandingan softball terdapat minimal satu orang hingga tujuh


orang hakim atau wasit (umpire). Terdapat satu orang plate umpire dan tiga wasit
marka yang menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar.
Dalam pertandingan fast pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga
wasit marka). Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam
mereka selalu berwarna biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri dibelakang
penangkap bola dan pemukul bola. Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola
yang di lempar pelempar bola kepenangkap bola apakah itu strike atau ball.

Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk


menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain
mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin pertandingan adalah umpire plate. Karena
sifatnya sebagai pemimpin pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah
pertandingan sofbol adalah mutlak. Walaupun dapat diprotes (appealed)
keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain
atau pelatih atau manajer tim menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan
dan dapat diterima apabila protes dilakukan terhadap salah penerapan rules. Jadi
ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protes,
selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh
ISF). Seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan
seorang pelatih untuk keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya
pertandingan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

b. Teknik Dasar Permainan Softball


Softball harus memiliki ketrampilan-ketrampilan khusus yang harus
dikuasai untuk dapat bermain dengan baik saat pertandingan. Ketrampilan ini
merupakan kecakapan yang dapat diperoleh dari penguasaan teknik dasar yang
ada dalam permainan softball. Teknik dasar ini sangat dibutuhkan karena
nantinya berkaitan erat dengan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung
taktik dan strategi pertahanan dan menyerang dalam pertandingan.
Teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh pemain menurut Arma
Abdoellah (1981:464-465), sebagai berikut :
1) Melambungkan Bola
Yaitu cara menyajikan bola ke suatu sasaran yang telah ditentukan,
yang akan dipukul oleh pemukul (batter) sebagai lawan atau
penyerang.
2) Melempar Bola (Trhowing)
Melempar harus dilakukan dengan cara yang tepat dan cepat yang
ditujukan kepada teman, untuk mematikan pelari yang menuju base
atau menahan lajunya pelari. Jenis lemparan yang ada dan biasa ada
tiga macam yaitu lemparan atas, lemparan samping, lemparan bawah.
3) Menangkap Bola (Catching)
Menangkap adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk
dapat menguasai bola dengan tangan memakai glove, baik itu
menangkap bola dari hasil pukulan lawan maupun lemparan dari
teman dengan tujuan untuk mematahkan serangan lawan atau
mematikan pelari.
4) Memukul Bola (Batting)
Memukul bola dilakukan untuk menyerang. Seorang pemukul yang
berpengalaman bisa mengayunkan alat pemukulnya ke segala arah
hanya dengan merubah posisi kakinya atau dengan melakukan ayunan
pada waktu yang tepat, (Dell Bethel, 1987: 17). Pukulan tehadap bola
yang dilemparkan oleh pitcher bertujuan untuk memperoleh nilai dan
menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain (base runner) untuk
mencapai base berikutnya.
5) Pelari (Runner)
Setelah memukul, pemukul diharuskan untuk berlari menuju base dan
sedapat mungkin untuk mencetak poin atau menyumbangkan angka
bagi regunya.
6) Meluncur (Sliding)
Meluncur merupakan suatu gerakan meluncurkan badan untuk
mencapai base yang dituju. Meluncur dilakukan untuk mengurangi
kecepatan laju lari agar dapat tepat berhenti pada base dan untuk
menghindari sentuhancommit to userbola dari lawan sehingga selamat
atau ketikan
mencapai base yang dituju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

7) Teknik Dasar Pitching


Dalam melakukan pitching terbagi dalam beberapa tahap, yaitu: (1)
Sikap berdiri (stance), seorang pitcher harus berdiri dengan kedua kaki
menginjak pitcher’s plate. Sikap badan menghadap ke pemukul,
sebagai patokan bahu kiri mengarah ke base ketiga. (2) Langkah
(stride) cara melangkah sebelum pitcher melemparkan bola yang
dimulai dengan memindahkan berat badan ke kaki depan (kaki kanan
bagi yang bukan kidal) kemudian melangkahkan kaki belakang (kaki
kiri) ke depan, sehingga bahu kiri mengahdap kearah catcher, kedua
lengan ditarik kedepan dada sebagai awalan untuk melawan wind up
atau putaran lengan. Sedangkan ujung kaki kanan menekan pitcher’s
plate, hal ini berfungsi sebagai poros atau penumpu. (3) Gerakan
lengan (arm action).

c. Teknik Melempar Bola Softball


Pada dasarnya teknik gerakan lemparan dalam permainan softball terdiri
dari tiga macam lemparan :
1) Lemparan Bawah
Lemparan bawah adalah suatu lemparan yang dilakukan dengan cepat.
Dilakukan dalam jarak dekat dengan tujuan agar dapat mematikan lawan dengan
cepat. Teknik lemparan ini bukan seperti yang dilakukan oleh pitcher pada saat
pitch ball terhadap batter. Gerakan lemparan tidak terlalu cepat atau relatif lambat
sesuai dengan jarak kedua pemain, sehingga jalan bola lambat tetapi tepat pada
sasaran. Lemparan dilakukan dengan cara mengayunkan lengan terkuat dari
bawah keatas. Lintasan bola cenderung naik dari bawah keatas.
2) Lemparan Samping
Lemparan samping adalah suatu gerakan lemparan yang dilakukan dengan
mengayunkan lengan dari belakang lurus disamping badan sejajar dengan tanah.
Lintasan jalan bola pada teknik lemparan samping bergerak lurus dan lebih cepat
mencapai sasaran, kemungkinan kesalahan yang terjadi pada lemparan samping
ada dua arah yaitu pada samping kiri dan samping kanan sasaran atau pemain.
Lemparan samping lebih tepat dipergunakan pada jarak pendek, dari base ke base
yang memerlukan kecepatan. Teknik lemparan ini memerlukan koordinasi dan
ketrampilan yang tinggi saat pelaksanaannya.
3) Lemparan Atas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

Teknik lemparan ini merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para
pemain dalam permainan dari pada jenis teknik lemparan yang lain. Lemparan ini
disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerakan ayunan lengan dilakukan ke
atas melewati garis horisontal pada persendian bahu. Disamping itu teknik ini
memungkinkan bola dilempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi
dan lebih jauh.
Lemparan banyak dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan, pusatkan
perhatian terhadap sasaran atau target sampai berakhir gerak lanjutan, posisi bahu
dalam keadaan sama rata atau sama tinggi sampai terjadi gerak lanjutan, lecutkan
pergelangan tangan dengan membuat putaran bola kearah belakang, perlepasan
lengan demikian adalah baik untuk memperoleh lintasan bola pada garis lurus.
Lemparan atas banyak digunakan oleh pemain luar (out fields) daripada
pemain dalam (in fields), karena dengan menggunaan lemparan atas yang
dibutuhkan adalah kekuatan agar bola sampai kepada pemain in field selain itu
putaran bola akan mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin
maka bola akan melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak
cepat jatuh ke bawah. Berbeda dengan kedua lemparan yang lain yaitu hanya
untuk jarak dekat karena bola berputar dengan side spin dan top spin bola akan
cepat jatuh ke tanah.
Meskipun lemparan atas banyak digunakan oleh pemain out fields dari
para pemain in fields tetapi jika tidak dikuasai dengan benar maka akan berakibat
fatal. Sebagai contoh jika ada seorang pemukul memukul bola hingga jauh ke
daerah out field dan setiap base ada pelari, apa yang akan terjadi jika penjaga out
field tidak dapat melempar bola dengan kuat dan tepat tentunya dengan jenis
lemparan atas maka semua pelari dan yang memukul tadi akan berlari dan masuk
ke home base dan memperoleh poin empat sekaligus. Apalagi jika terjadi pada
inning terakhir dalam keadaan poin tertinggal maka ini sangat merugikan terutama
tim itu sendiri. Jadi meskipun pemain out fields hanya bertiga tetapi sangatlah
berpengaruh terhadap permainan.
Untuk meningkatkan teknik lemparan atas bermain softball para pemain
commit
biasanya melakukan latihan dengan carato pemain
user berpasangan dan berhadapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

dalam jarak yang pendek atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain melakukan
lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-angsur, tetapi lemparan tidak
keras dan enak diterima oleh teman. Latihan ini dilakukan dengan waktu yang
lama sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas dengan sangat bagus.
Sesudah melakukan teknik lemparan atas denganbaik, jaraknya mulai diperjauh
dan lemparan bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan intensitas serta
repetisi melakukan gerakan lemparan atas juga diperbanyak agar dapat
menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga dapat menghasilkan lemparan atas
yang cepat.

d. Analisis Teknik Lemparan Atas Softball


Lemparan ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan
lengan dilakukan ke atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik
lemparan atas merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam
permainan softball dari pada dua jenis teknik lemparan yang lain. Teknik
lemparan ini memiliki keuntungan jika dilihat dari gerakan lintasan tangan
bergerak dari atas ke bawah, sehingga kemungkinan kesalahan hasil lemparan
bola ke bawah masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola
dengan badan oleh pemain.
Kesalahan yang sering terjadi adalah apabila bola melambung ke atas,
pemain kesukaran untuk menguasai bola tersebut. Disamping itu teknik lemparan
atas, memungkinkan bola dilempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan
tinggi, dan lebih lanjut, hal ini disebabkan pada saat melempar bola seluruh badan
dimulai dari kaki, pinggang dan tangan bergerak bersama-sama satu kesatuan
gerak.
Analisis gerak lemparan atas adalah :
1) Posisi Siap
Berdiri dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dengan
keadaan seimbang dan memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola. Badan
miring dengan posisi bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri di depan
commit
menuju sasaran dan kaki kanan di to user
belakang, bagi pelempar tangan kanan. Bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

dipegang seperti ketika di dalam glove dengan grip yang disenangi,


dikonsentrasikan pikiran dan pandangan kearah sasaran yang akan dilempar.
Keadaan tubuh serta tujuan harus difokuskan untuk melakukan gerakan
melempar, yang dimaksud adalah lemparan atas dalam permainan softball,
gerakan ini dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 1
Posisi Siap Lempar Atas
(Dellbethell.PetunjukLengkap Baseball dan Softball.: 1993)

2) Gerak Awalan
Pada saat melakukan gerak awalan, pergantian posisi dari posisi siap
dilakukan dengan memindahkan berat badan pada salah satu kaki yang berada di
belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan dan kaki kanan bagi pelempar kiri,
sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan mengangkat kaki ke arah
samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang
memegang bola ayunkan ke belakang secara maksimal dengan mengacungkan
commit
pergelangan tangan. Momen ini to user
adalah momen krusial saat pitcher akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

memaksimalkan lemparannya atau lebih memilih untuk melambatkan bola untuk


mengecoh lawan.
Teknik gerak lemparan dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 2
Gerakan Awalan Lemparan Atas
(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Baseball dan Softball.: 1993).

3) Gerak Melempar Bola


Gerak melempar bola adalah gerakan yang paling vital dari seluruh
rangkaian gerakan lempar atas (overhead throw) softball. Melempar bola akan
menghasilkan lemparan yang tepat dan jauh jika semua bagian tubuh mempunyai
teknik untuk melakukan lemparan dengan baik Pada saat gerak melempar bola,
berat badan berada di muka kaki yang untuk mendorong ke depan posisi kaki
sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu menjaga keseimbangan badan untuk
memindahkan tenaga dorongan kaki ke arah sasaran. Setelah melangkah atau
striding memindahkan dan meletakkan kaki pada bagian depan, putarkan tubuh
bagian atas atau thorak menuju ke arah sasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Hal ini akan membantu menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada
sasaran. Sebelum lengan digerakkan kedepan, lepaskan bola disertai dengan
lecutan pergelangan tangan. Lecutan tangan hendaknya lebih diperhatikan karena
jika salah saat melepas bola hasil lemparan tidak maksimal, dan hasil lemparan
pasti eror dan akan memudahkan lawan untuk save atau mencetak nilai. Saat yang
tepat untuk melecut adalah bola didepan mata.

Gambar 3
Gerakan Melempar Bola
(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Baseball dan Softball.: 1993)

4) Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan adalah gerakan terakhir dalam rangkaian lempar atas
(overhead) softball. Gerak lanjutan dilakukan setelah bola lepas dari tangan yang
disertai dengan gerak lecutan tangan, seolah-olah gerakan tersebut mengikuti
commit to
gerak jalannya bola yang dilemparkan. user tersebut berakhir pada samping
Gerak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

badan atau kaki pada tangan yang memakai glove. Posisi badan condong kedepan
dan pandangan mata masih menatap pada sasaran lempar.
Saat itu berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang
mendorong mengikuti gerak maju kedepan tetap terletak pada tanah sebagai
stabilisator dengan glove di samping kaki. Gerak lanjut juga harus diperhatikan
sebab jika salah dalam melakukan gerak lanjut tersebut akan mengakibatkan
cedera dan akan mempengaruhi otot yang ada dalam tubuh.

Gambar 4
Gerak Lanjutan
(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Baseball dan Sofftball.: 1993)

2. Metode Latihan
a. Pengertian Metode Latihan
Latihan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh seorang
pemain untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Berikut ini disajikan
pengertian latihan secara umum yang dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

1) Menurut Suharno HP. (1993: 7), “latihan adalah suatu proses


penyempurnaan atau pendewasaan secara sadar untuk mencapai mutu
prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental secara
teratur dan terarah, meningkat, bertahap dan berulang-ulang waktunya”
2) Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 145), “latihan
adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara
berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan
serta intensitas latihannya”
3) Menurut A Hamidsyah Noer (1996: 6), “latihan adalah suatu proses yang
sistematis dan kontinyu dari berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan
berulang-ulang secara kontinyu dengan kian hari kian menambah jumlah
beban latihan untuk mencapai tujuan”
Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa, latihan
(training) merupakan proses kerja atau berlatih yang sistematis dan kontinyu serta
berulang-ulang dengan beban latihan dan intensitas latihan yang semakin
meningkat. Peningkatan beban dan intensitas latihan ini dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kemampuan yang berlatih. Dalam pelaksanaan latihan ada
beberapa aspek yang sangat penting untuk mencapai prestasi. Yusuf Hadisasmita
dan Aip Syarifuddin (1996: 145) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang perlu
dilatih dan dikembangkan untuk mencapai prestasi meliputi, “(1) latihan fisik, (2)
latihan teknik, (3) latihan taktik, dan (4) latihan mental”

b. Latihan Teknik
Setiap cabang olahraga selalu berisikan teknik-teknik dari cabang olahraga
yang bersangkutan. Untuk menguasai teknik dengan baik, diperlukan latihan
teknik yang sistematis dan kontinyu. Berikut ini disajikan pengertian-pengertian
latihan teknik yang disajikan oleh beberapa ahli, sebagai berikut :
1) Menurut Sudjarwo (1993: 41), ”latihan teknik bertujuan untuk
pengembangan dan pembentukan sikap dan gerak melalui
pengembangan motorik dan sistem persyarafan menuju gerakan
otomatis” commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

2) Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 127), ”latihan teknik


adalah latihan yang khusus dimaksudkan untuk membentuk dan
mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik dan neuromuskular”
Berdasarkan pengertian latihan teknik di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa latihan teknik merupakan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan
dan menyempurnakan teknik-teknik gerakan pada cabang olahraga. Suatu teknik
dalam cabang olahraga dapat dikuasai dengan baik apabila dilakukan secara
sistematis dan kontinyu dengan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang
tepat.

c. Prinsip-prinsip Latihan
Di dalam pelaksanaan latihan, baik maupun pelatih harus memperhatikan
prinsip-prinsip latihan. Dengan memperhatikan prinsip latihan maka diharapkan
kemampuan akan meningkat dan mengurangi akibat yang buruk yang terjadi
pada fisik maupun teknik . Menurut A. Hamidsyah Noer (1996: 8-11) prinsip-
prinsip latihan dalam olahraga meliputi : “(1) Latihan-latihan yang dilakukan
hendaknya diulang-ulang, (2) Latihan yang dilakukan harus cukup berat, (3)
Latihan yang diberikan harus cukup meningkat, (4) Latihan harus dilakukan
secara teratur, dan (5) Kemampuan berprestasi” Untuk lebih jelasnya, maka
prinsip-prinsp latihan diuraikan sebagai berikut :
1) Latihan Harus Diulang-ulang
Mengulang-ulang terhadap bentuk gerakan yang dipelajari adalah sangat
penting untuk menguasai teknik suatu cabang olahraga atau meningkatkan
kemampuan fisik. Pengulangan gerakan hendaknya dilakukan dengan
frekuensi yang sebanyak-banyaknya. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermahir teknik yang dipelajari menuju otomatisasi gerakan yang
efektif dan efisien. Seperti dikemukakan oleh Sudjarwo (1993: 44) bahwa,
”Latihan teknik yang dilakukan secara berulang-ulang bertujuan untuk
mengotomatisasikan gerakan sesuai dengan teknik yang dikehendaki. Pada
hakekatnya pengembangan teknik merupakan bagian dari usaha
commit
meningkatkan keterampilan to gerakan
menuju user cermat, efisien, dan efektif”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

2) Latihan yang Diberikan Harus Cukup Berat


Latihan yang diberikan harus cukup berat maksudnya adalah, latihan yang
menekankan pada pembebanan latihan yang semakin berat atau prinsip
overload. Beban latihan yang diberikan harus cukup berat, yaitu di atas
ambang rangsang. Jika latihannya terlalu ringan, maka kemampuan tubuh
tidak akan meningkat. Dalam hal ini Yusuf Hadisasmita dan Aip
Syarifuddin (1996: 131) mengemukakan bahwa, ”Kalau beban latihan
terlalu ringan (di bawah ambang rangsang), walaupun latihan sampai
lelah, berulang-ulang dan dengan waktu yang lama, peningkatan prestasi
tidak akan mungkin tercapai”
3) Latihan Harus Cukup Meningkat
Pemberian latihan harus dilakukan secara bertahap yang kian hari kian
bertambah jumlah bebannya yang akan memberikan efektifitas
kemampuan fisik atau teknik. Peningkatan beban latihan hendaknya
disesuaikan dengan tingkat kemampuan serta ditingkatkan bertahap.
Apabila latihan diberikan secara cepat dengan peningkatan beban yang
cepat pula, maka akan mengakibatkan terjadinya kelainan di dalam tubuh
serta munculnya gejala-gejala overtraining. Seperti yang dikemukakan
oleh Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 131), ” Kalau
bebannya terlalu berat, maka perkembangan pun tidak akan mungkin
karena tubuh tidak akan dapat memberikan reaksi terhadap beban latihan
yang terlalu berat tersebut. Hal ini juga dapat mengakibatkan cedera atau
overtraining”.
4) Latihan Harus Dilakukan Secara Teratur
Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 131) bahwa, “
Sistem faaliah tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri
dengan rangsang-rangsang latihan (adaptasi). Adaptasi adalah penyesuaian
fungsi dan struktur organisme atlet akibat beban latihan yang diberikan
oleh pelatih” Latihan yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan
membuat tubuh dapat menyesuaikan diri kembali dengan alam sekitarnya
commit tubuh
secara teratur. Dengan adaptasi to userterhadap situasi latihan ini maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

kemampuan tubuh akan meningkat sesuai dengan rangsangan yang


diberikan.
5) Kemampuan Berprestasi
Kemampuan berprestasi seseorang sangat ditentukan oleh faktor latihan,
Pemberian dosis latihan harus direncanakan, disusun dan diprogramkan
dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai. Kemampuan berprestasi juga
dipengaruhi oleh faktor lain, A. Hamidsyah Noer (1996: 11)
mengemukakan pendapatnya tentang kemampuan berprestasi,
“Kemampuan berprestasi disamping ditentukan oleh faktor latihan juga
ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, bakat, dan kemauan”

d. Komponen-komponen Latihan
Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan oleh akan mengarah kepada
sejumlah perubahan yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia, dan kejiwaan.
Menurut Depdiknas (2000: 105) bahwa,”Dalam proses latihan yang efisien
dipengaruhi : (1) Volume latihan, (2) Intensitas latihan, (3) Densitas latihan,dan
(4) Kompleksitas latihan” Apabila seorang pelatih merencanakan suatu latihan
yang dinamis, maka harus mempertimbangkan semua aspek yang menjadi
komponen latihan tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya komponen-komponen
latihan dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1) Volume Latihan
Sebagai komponen utama, volume adalah syarat yang sangat penting
untuk mendapatkan teknik yang tinggi dan pencapaian fisik yang lebih
baik. Bompa (1999: 77) berpendapat bahwa, ”Volume adalah hal penting
prasyarat yang kuantitatif untuk taktis tinggi dan terutama prestasi”
Sedangkan repetisi menurut Suharno HP (1993: 32) adalah “Ulangan
gerak berapa kali harus melakukan gerak setiap giliran” Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut menunjukkan bahwa, volume latihan
mencerminkan kuantitas atau banyaknya latihan yang dilakukan pada saat
latihan.
2) Intensitas Latihan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

Menurut Bompa (1999: 79) bahwa, “Intensitas adalah fungsi dari kekuatan
rangsangan syaraf yang dilakukan dalam latihan, dan kekuatan rangsangan
tergantung dari beban kecepatan geraknya, variasi interval atau istirahat di
antara tiap ulangannya” Suharno HP (1993: 31) menyatakan bahwa,
“Intensitas adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan
pengeluaran energi dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun
pertandingannya”
3) Densitas Latihan
Bompa (1999: 91) menyatakan bahwa, ”Densitas adalah frekuensi dimana
ditunjukkan ke suatu rangkaian stimuli per bagian waktu” Dengan
demikian densitas berkaitan dengan suatu hubungan yang dinyatakan
dalam waktu antara kerja dan pemulihan. Densitas yang mencukupi akan
menjamin efisiensi latihan dan menghindarkan dari kelelahan yang
berlebihan. Densitas yang seimbang akan mengarah kepada pencapaian
rasio optimal antara rangsangan latihan dan pemulihan.
4) Kompleksitas Latihan
Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan
dalam latihan. Hal ini sesuai pendapat Depdiknas (2000: 108) bahwa,
”Kompleksitas latihan menunjukkan tingkat keragaman unsur yang
dilakukan dalam latihan” Kompleksitas dari suatu keterampilan
membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab yang penting dalam
menambah intensitas latihan.
Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan
permasalahan dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan
terhadap otot, khususnya selama tahap dimana koordinasi syaraf otot
berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok individual
terhadap keterampilan yang kompleks dan dapat membedakan dengan
cepat mana yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek.
Komponen-komponen latihan yang disebutkan di atas, harus dipahami dan
diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

dalm latihan, maka komponen-komponen di atas harus diterapkan dengan baik


dan benar, sehngga tidak terjadi hal-hal yang buruk di dalam latihan.

3. Sasaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:735) sasaran
adalah: ”kb, bulan-bulanan, objek yang disasarkan, sesuatu yang menjadi tujuan”
Sasaran merupakan tujuan akhir dari lempar atas bola softball. Pemain dapat
bermain bertahan dengan bagus ketika setiap lemparan dapat mengenai sasaran
yang diinginkan oleh pemain lain untuk mematikan lawan.

a. Latihan Untuk Meningkatkan Ketepatan Lempar Atas Softball Dengan


Sasaran
Sasaran merupakan salah satu sarana atau alat bantu untuk meningkatkan
ketepatan melempar bola softball. Alat bantu latihan merupakan salah satu bagian
dari cara untuk memodifikasi model latihan sehingga tidak merasa bosan dan
proses latihan dapat berjalan dengan lancar. Kelancaran kegiatan latihan dapat
dipengaruhi oleh tersedianya alat bantu yang baik dan memadai. Srijono
Brotosuryo dkk (1994: 294) menyatakan, ”Alat-alat yang digunakan oleh guru
sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan kegiatan mengajar” Guru diatas
dapat diartikan juga sebagai pelatih dan mengajar diartikan sebagai memberikan
porsi latihan.
Menurut M. Sobry Sutikno (2009: 106-107) menyatakan :
Ada beberapa fungsi penggunaan media atau alat dalam proses
pembelajaran di antaranya:
1) Menarik perhatian siswa
2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses
pembelajaran
3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan)
4) Mengatasi keterbatasan ruang
5) Pembelajaran lebihcommit to userdan produktif
komunikatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan


7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau
menimbulkan gairah belajar
9) Melayani gaya belajar siswa beraneka ragam
10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.

Alat bantu atau media latihan memiliki fungsi yang sangat luas dalam
kegiatan latihan. Dengan menggunakan alat bantu latihan yang baik dan tepat,
maka akan mendukung pencapaian hasil latihan yang optimal. Oleh karena itu,
seorang guru penjas atau pelatih harus mampu memanfaatkan berbagai macam
alat bantu pembelajaran atau latihan, jika dalam membelajarkan materi penjas
atau latihan banyak kendala.

b. Pelaksanaan Latihan Lempar Atas Softball Dengan Sasaran


Untuk mencapai hasil latihan lempar atas yang optimal, maka harus
ditunjang alat bantu yang relevan. Dengan menggunakan alat bantu yang relevan,
maka siswa atau akan menjadi lebih senang dan motivasi belajar atau latihan
meningkat.
1) Latihan lempar atas bola softball dengan sasaran lingkaran. Latihan ini
dilakukan dengan sasaran lingkaran (simpai) atau benda sejenisnya
(yang menyerupai) yang digantungkan pada mistar. Pelaksanaannya
dua orang pemain A dan B yang saling berhadapan dengan sasaran
berada ditengah-tengahnya. Kemudian saling melempar dengan
ketentuan saat pemain A melempar bola harus melewati simpai atau
sasaran, pemain B yang menangkap. Dilakukan dengan teknik lempar
atas bola softball yang benar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

Gambar 5
Melempar Bola Dengan Sasaran Lingkaran
(Adang Suherman. dkk. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan &
Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK.: 2001)

2) Latihan lempar atas bola softball dengan sasaran kotak. Latihan ini
dilakukan dengan melempar bola pada sasaran, yaitu kotak. Sasaran
lempar yaitu kotak diletakkan didepan pemain dengan jarak tertentu
yang diukur dan disesuaikan dengan tingkatan latihan. Pemain berdiri
menghadap kotak dan melempar kotak tersebut. Lemparan dilakukan
dengan teknik lempar atas bola softball yang benar.

Gambar 6
Melempar Bola Dengan Sasaran Kotak
commit to Atletik
(Adang Suherman. dkk. Pembelajaran user Pendekatan Permainan &
Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK.: 2001)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas dapat diajukan


kerangka berfikir sebagai berikut :
1. Ketepatan Lempar Atas Bola Softball Pada Atlet Softball Buffaloes Tahun
2012

Lempar atas bola softball dalam permainan softball adalah teknik yang
banyak dilakukan, maka teknik lempar atas bola softball merupakan dasar di
dalam bermain softball. Teknik ini digunakan pemain saat bertahan agar tim lain
tidak dapat mencetak poin. Berarti pemain harus menguasai keterampilan lempar
atas bola. Lempar bola softball ini harus tepat pada sasaran yang diinginkan oleh
pemain lain untuk mematikan lawan.
2. Lempar Atas Bola Softball Dengan Sasaran

Dalam meningkatkan ketepatan lempar bola softball dapat menggunakan


latihan dengan alat bantu yaitu sasaran. Lempar atas bola softball dengan
menggunakan sasaran adalah latihan lempar untuk meningkatkan ketepatan
melempar bola softball pada Buffaloes. Alat bantu bisa berupa sasaran lingkaran
(simpai), sasaran pada tembok dan lain sebagainya. Keanaekaragaman alat bantu
ini mempunyai banyak manfaat, diantaranya menarik perhatian , membantu untuk
mempercepat pemahaman dalam proses latihan, memperjelas penyajian pesan
agar tidak bersifat verbalitis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan).
Latihan menggunakan alat bantu terlihat lebih menyenangkan dan tidak
membosankan karena ada unsur permainan dan kompetisi di setiap pemain.
Namun dalam setiap metode latihan pasti ada kelemahan, dan kelemahan metode
latihan ini adalah mahasiswa tidak bisa secara langsung mempraktekkan lempar
atas dengan teman karena pemain pasti akan berfikir yang penting bola tepat ke
sasaran alat bantu tersebut tanpa memperhatikan teknik lemparan dan ketepatan
bola pada teman yang ada dihadapannya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dengan


latihan menggunakan sasaran diduga dapat mempengaruhi dalam peningkatan
ketepatan lempar bola softball pada Buffaloes UNS tahun 2012.

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir di atas dapat


dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
- Ada pengaruh latihan lempar atas dengan menggunakan sasaran
terhadap ketepatan melempar bola softball pada atlet softball Buffaloes
UNS tahun 2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di lapangan softball Manahan Surakarta.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan selama satu setengah bulan (6 Minggu)
dengan tiga kali latihan dalam seminggu yaitu, pada bulan September sampai
dengan bulan Oktober 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Tahun 2011 Tahun 2012


No Tahap Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4
Pengajuan judul √ √
1 Persiapan Penyusunan
√ √
proposal √
Konsultasi
√ √
proposal

Seminar √
2 Pelaksanaan
Tes awal √
Treatment √ √ √ √ √ √
Tes akhir √
Analisis data √ √ √ √
Penyelesaia
3 Penyusunan
n √ √ √ √
laporan

commit to user

40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

B. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan untuk penelitian ini adalah atlet softball putra
Buffaloes UNS tahun 2012 yang berjumlah 20 orang. Sebagai subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh populasi.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment atau eksperimen semu.


Penelitian quasi eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek
selidik. Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen (:271) dan John W. Creswell
(2008:313) “Quasi-experimental designs do not include the use of random
assignment. Reseachers who employ these design rely instead on other techniques
to control (or at least reduce) threats to internal validity”, yang artinya “Desain
quasi-eksperimental tidak mencakup penggunaan tugas acak. Penelitian yang
menggunakan desain ini mengandalkan hanya pada teknik lain untuk
mengendalikan (atau setidaknya mengurangi) ancaman validitas internal”.
Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK) ini dilaksanakan dengan desain One-Group
Pre-Test Pos-Test Design. Desain ini terdiri atas satu kelompok yang diberi
perlakuan. Ilustrasi desain PEK tergambar sebagai berikut:

Kelompok Pre-Test Treatment Post-Test

Keterangan:
1. Kelompok : Kelompok Eksperimen
2. Pre-Test : Tes Awal
3. Treatment : Perlakuan
4. Post-Test commit to user
: Tes Akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

John W. Creswell (2010:241) yang menyatakan,“ Rancangan berikut ini


mencakup satu kelompok yang diobservasi pada tahap pre-test yang kemudian
dilanjutkan dengan treatment dan posttest”. Penelitian ini diawali dengan
membuat satu kelompok yang terdiri dari 20 orang. Langkah selanjutnya dengan
memberikan tes awal untuk mengukur dan mengetahui kemampuan dari subjek
dalam ketrampilan lempar atas bola softball. Hasilnya kemudian dicatat untuk
pembanding diakhir penelitian nanti. Setelah tes awal subjek diberi perlakuan
untuk meningkatkan ketrampilan. Setelah itu dilakukan tes akhir untuk
mengetahui perbandingan dari subjek setelah diberi perlakuan dan sebelum diberi
perlakuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes ketepatan lempar atas (over
head) softball menurut The O’Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007:243), untuk
mengukur teknik dasar permainan softball tingkat perguruan tinggi
(mahasiswa/mahasiswi). Tes ini dipergunakan sebagai suatu tes untuk mengukur
ketepatan lempar atas softball dalam olahraga Softball. Petunjuk pelaksanaan tes
terlampir.

E. Uji Validitas Data

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content
validity) yang mana teknik tes yang akan diberikan kepada subjek penelitian
sudah sesuai dengan isi yang seharusnya diberikan.

Sedangkan untuk mendapatkan data yang valid digunakan Ttes yang


terstandar.

F. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data
commit lempar
kuantitatif berupa hasil tes ketepatan to user atas (over head) sebelum dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

sesudah latihan, dihitung menggunakan T Test untuk mengetahui peningkatkan


hasil latihan. Teknik analisis data menggunakan computer dengan program
SPSS-18.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini diawali dengan membuat satu kelompok yang terdiri dari 20

orang. Langkah selanjutnya dengan memberikan tes awal untuk mengukur dan

mengetahui kemampuan dari subjek dalam ketrampilan lempar atas bola softball.

Setelah tes awal subjek diberi perlakuan untuk meningkatkan ketrampilan.

Setelah itu dilakukan tes akhir untuk mengetahui perbandingan dari subjek

setelah diberi perlakuan dan sebelum diberi perlakuan. Adapun hasil tes awal dan

test akhir dapat disajikan berikut ini.

Tabel 2. Deskripsi Data Tes Awal Ketrampilan Lempar Atas Bola Softball.

Tes Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Awal 20 6 23 13.85 5.184
Akhir 20 8 23 14.60 4.762

Tabel 1 menunjukkan perbedaan hasil tes penelitian antara data awal dan

data akhir. Pada data awal nilai minimum sebesar 6, nilai maksimum 23, mean

13,885 dan standar deviasi 5,184. Sedangkan hasil tes akhir nilai minimum 8,

nilai maksimum 23, mean 14.60 dan standar deviasi 4.762. Sehingga dapat

disimpulkan nilai mean dari data awal dan data akhir berbeda.

commit to user

44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

B. UJI RELIABILITAS

Uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3. Test Reliabilitas

Test Nilai Reliabilitas Kategori

Awal 0.781 Cukup

Akhir 0.818 Tinggi

Untuk mengartikan kategori koefisien reliabilita tes tersebut menggunakan

pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip Mulyono

B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Reliabilitas

Tinggi Sekali 0.90-1.00

Tinggi 0.80-0.89

Cukup 0.60-0.79

Kurang 0.40-0.59

Tidak Signifikan 0.00-0.39

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

C. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas

dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari data tes

awal kemampuan servis bawah bawah bola voli mini. Uji normalitas data dalam

penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan

terhadap hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N Mean SD Lhitung Lt 5%

Awal 20 13.85 5.184 0.128 0.190

Akhir 20 14.60 4.762 0.143 0.190

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada tes awal diperoleh nilai

Lhitung = 0,128 dan tes akhir 0.143. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas

penolakan pada taraf signifikan 5% yaitu 0,190. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data pada tes awal dan tes akhir termasuk berdistribusi normal..

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari kedua

kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka apabila

nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, maka perbedaan tersebut disebabkan

perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji homogenitas data antara kelompok awal

commit to user
dan kelompok akhir sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok N SD Fhitung Ftabel

Awal 20 5,184

Akhir 20 4,762 0.227 4,080

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung =

0,227. Sedangkan dengan db =1 lawan 38, angka Ft 5%= 4,080, ternyata nilai

Fhitung 0,227 lebih kecil dari Ft 5%= 4,080. Karena Fhitung < Ftabel 5%, maka

hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok

akhir dan kelompok awal memiliki varians yang homogen.

D. Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan perlakuan maka hasil tes dilakukan uji perbedaan antara test

awal (sebelum diberi perlakuan) dan tes akhir (setelah diberi perlakuan).Adapun hasil

uji perbedaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Analisis Data

Tes N Mean thitung ttabel Keterangan Presentase

Peningkatan

Awal 20 13.85

Akhir 20 14.60 2.319 2.093 Ada Perbedaan 5,24%

Berdasarkan hasil uji perbedaan dengan analisis statistik t-test antara data

awal dan data akhir diperoleh nilai t hitung sebesar 2,319 dan nilai t tabel taraf

signifikansi 5% sebesar 2.093. Karena thitung >ttabel maka dapat disimpulkan bahwa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

terdapat perbedaan yang signifikan antara data awal dan data akhir pada

kemampuan lempar atas bola softball pada atlet softball putra Buffaloes UNS

tahun 2012.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis data secara statistik dengan uji T tes diperoleh nilai t hitung

sebesar 2,319 dan t tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 2.093. Oleh karena

thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

pretest dan postest. Sedangkan dilihat dari prosentase peningkatan menunjukkan

adanya peningkatan sebesar 5,24%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah subyek

diberi perlakuan ketrampilan lempar atas bola softball yang merupakan latihan

melempar dengan sasaran, maka kemampuan lempar atas bola softball

meningkat, karena dengan menggunaan lemparan atas yang dibutuhkan adalah

kekuatan agar bola sampai kepada pemain in field selain itu putaran bola akan

mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin maka bola akan

melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak cepat jatuh ke

bawah. Berbeda dengan kedua lemparan yang lain yaitu hanya untuk jarak dekat

karena bola berputar dengan side spin dan top spin bola akan cepat jatuh ketanah.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data secara statistik maka uji hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya. Sehingga dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Setelah diadakan pelatihan melempar atas bola softball dengan sasaran,

maka ada pengaruh latihan lempar atas (over head throw) softball dengan

menggunakan sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball, kemampuan

lempar atas bola softball meningkat pada atlet softball putra Buffaloes UNS tahun

2012 sebesar 5,24%. Hasil diperoleh dari perbedaan antara data awal dan data

akhir pada kemampuan lempar atas bola softball pada atlet softball putra

Buffaloes UNS tahun 2012 (thit 2.319 > ttabel 5% sebesar 2.093).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian pelatihan melempar atas bola softball dengan

sasaran dapat meningkatkan kemampuan lempar atas bola softball. Teknik

lempar atas merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam

permainan dari pada jenis teknik lemparan yang lain. Lemparan ini disebut

lemparan atas karena sesuai dengan gerakan ayunan lengan dilakukan ke atas

melewati garis horisontal pada persendian bahu. Disamping itu teknik ini

memungkinkan bola dilempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi


commit to user

49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

dan lebih jauh dan dengan menggunakan lemparan atas yang dibutuhkan adalah

kekuatan agar bola sampai kepada pemain in field selain itu putaran bola akan

mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin maka bola akan

melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak cepat jatuh ke

bawah.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, maka dapat dikemukakan

saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan lempar atas perlu diadakan pelatihan yang

kontinyu dan optimal.

2. Meskipun lemparan atas banyak digunakan oleh pemain out fields dari para

pemain in fields tetapi jika tidak dikuasai dengan benar maka akan berakibat

fatal, sehingga perlu adanya pelatihan dengan metode yang tepat, untuk

penguasaan lempar atas.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai