id
Skripsi
Oleh:
KRISTANTO ADI NUGROHO
NIM. K 5608056
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini jiplakan
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh :
NIM K5608056
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
(Ayahanda Tercinta)
(Penulis)
۞ Sukses ada ditangan kita semua, tergantung usaha kita untuk meraihnya.
(Penulis)
۞ Disiplin adalah nafasku, Putus asas berarti mati, Berpikir, berbuat yang
terbaik
.
(Penulis)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
8. Almamater.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberiilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENGARUH LATIHAN LEMPAR
BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP
KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET
SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Jurusan Pendidikan olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa
terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. Deskripsi Data Tes Awal Ketrampilan Lempar Atas Bola Softball .. 43
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tinggi se - Jawa Tengah pada tanggal 1 Mei s/d 4 Mei 2011 di Universitas Negeri
Semarang. Alasan inilah yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian.
Setiap tim dalam setiap cabang olahraga pasti mempunyai hambatan untuk
mengembangkan timnya menjadi tim yang baik. Begitu pula dalam olahraga
softball pada umumnya dan khususnya tim softball Buffaloes. Hambatan dalam
tim Buffaloes sangat kompleks mengingat begitu banyaknya hal yang perlu
dibutuhkan untuk latihan demi tercapainya tujuan tim yaitu kemenangan dalam
setiap pertandingan. Perlengkapan tim adalah hambatan terbesar dalam tim
Buffaloes. Buffaloes hanya memiliki pemukul dan bola untuk latihan permainan,
sedangkan untuk permainan dibutuhkan lapangan, marka (base), body catcher,
helm batter dll. Kekurangan perlengkapan tim di Buffaloes dalam berlatih
tertutupi dengan bantuan lapangan dan perlengkapan dari pengcap PERBASASI
Surakarta.
Latihan adalah kegiatan rutin untuk menambah kemampuan dan
pengetahuan atlet dalam permainan softball. Pelatih yang baik harus dapat
memberikan program latihan yang terstruktur dan terencana. Dalam permainan
softball semua keputusan di tangan pelatih. Dari strategi, pemilihan pemain, dan
saat latihan sudah menjadi kewajiban pelatih. Di tim ini kemampuan pelatih masih
kurang berkompeten dalam memberikan program latihan dan membawa tim.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan didapatkan bahwa lemparan atas
merupakan teknik yang sering digunakan oleh pemain dalam permainan softball,
untuk itu perlu penguasaan yang baik oleh semua pemain softball. Untuk pemula
teknik lemparan yang pertama kali perlu dikuasai adalah teknik lemparan atas,
karena lemparan atas merupakan lemparan yang mudah dipelajari dan jika terjadi
kesalahan dalam melempar dapat diblok dengan badan oleh yang menangkap bola
dari pada dua jenis lemparan lainnya yaitu lemparan samping dan lemparan
bawah (Parno, 1992: 18). Dalam hal ini Housewarth dan Rivkin dalam buku
Parno menganjurkan kepada guru dan pelatih untuk mengajarkan lemparan atas
sampai pemain memahami dan dapat melakukannya dengan baik sebelumnya
mengajarkan teknik yang lain. Jika lemparan yang dasar saja belum bisa dikuasai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan benar maka jangan beranjak dahulu terhadap lemparan yang lebih sulit
yaitu lemparan bawah dan lemparan samping.
Dalam permainan softball diperlukan stamina serta konsentrasi yang bagus
untuk memenangkan pertandingan. Lemparan adalah salah satu teknik yang
sangat penting dalam bertahan saat permainan softball. Teknik lemparan atas bola
softball yang benar adalah melempar bola dengan salah satu tangan terkuat dan
melempar dengan sasaran kepala pemain. Pemain dalam kondisi baik saja dapat
melakukan kesalahan dalam lempar atas bola softball apalagi jika pemain dalam
kondisi lelah, sangat berpontensi melakukan kesalahan dalam teknik lempar atas
bola softball. Kondisi ini yang sering dialami oleh atlet softball khususnya di tim
Buffaloes.
Pada setiap latihan beberapa teknik selalu dilatih dan diulang-ulang untuk
mencapai gerakan otomatis dalam pertandingan. Lemparan atas bola softball
dilatihkan dengan metode pemain saling berhadapan dimulai dengan jarak yang
dekat, setelah dirasa cukup kemudian salah satu pemain menjauh dengan mundur
kebelakang sampai jarak maksimal lemparan bias dicapai. Cara ini dirasa penulis
belum begitu efektif mengingat tidak sedikit para pemain melakukan kesalahan
(eror) saat melakukan lemparan atas bola softball.
Kunci untuk dapat melempar dengan baik adalah bola selalu tepat
mengenai sasaran dalam hal ini dapat ditangkap oleh pemain lain. Sasaran untuk
mempermudah pemain lain menangkap bola saat dilempar adalah kepala. Dengan
latihan yang ada di tim Buffaloes seperti yang sudah dituliskan diatas perlu
ditambahkan untuk dapat melatih ketepatan melempar bola softball. Penggunaan
sasaran adalah salah satu cara untuk mempermudah pemain untuk memfokuskan
lemparan pada suatu titik.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas penelitian akan
menkaji dan meneliti pengaruh latihan lempar bola softball dengan menggunakan
sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball. Dengan demikian muncul
masalah, yaitu adakah pengaruh latihan lempar bola softball dengan menggunakan
sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya sarana dan prasarana dalam tim softball Buffaloes UNS.
2. Belum adanya perhatian dari pihak Universitas untuk memfasilitasi dan
memajukan tim Buffaloes UNS.
3. Pelatih di tim Buffaloes kurang kompeten.
4. Program latihan kurang bervariasi dan terkesan menjenuhkan.
5. Sering terjadi kesalahan (eror) dalam melakukan teknik lempar atas.
6. Ketrampilan melempar atas bola softball pemain Buffaloes UNS dalam
permainan masih kurang dan perlu ditingkatkan.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melebar ke berbagai masalah dan mengarah pada
tujuan yang dikehendaki maka perlucommit to user masalah, sebagai berikut :
pembatasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti dengan harapan
dapat memberi manfaat antara lain:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan
pengetahuan.
2. Dapat membantu atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012 yang dijadikan subjek
penelitian dalam meningkatkan kemampuan melempar bola softball menjadi
lebih baik.
3. Dapat menjadi masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih softball
terhadap atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012 untuk meningkatkan
pembinaan dan pelatihan lebih maksimal untuk mencapai prestasi yag lebih
baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Softball
a. Permainan Softball
Sofbol atau dikenal dengan softbal adalah olahraga bola beregu yang
terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di
Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887
secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Sejarah lahirnya olahraga softball awalnya terdapat beberapa alumni
Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan
sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor
akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias
melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek
mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu
memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George
Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan
dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil
sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya
menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai
lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan
Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu
dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan
dikenal. Dinamakan indoor baseball Karena bentuk bola yang berubah-ubah.
Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat
bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball,
mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria
wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi
kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol
Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan
tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi
Sofbol Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan
kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.
Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation) badan
inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan
olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini.
Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-
negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan
diadakannya pertandingan antar Negara yang bersifat internasional. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan
Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball
Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara
anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan
kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan
bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding
untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship.
Juara terdahulu:
1) 2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1
2) 2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
3) 2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0
Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World
Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara
lainnya di Oklahoma City dalam World Cup of Softball setelah berhasil memasuki
peringkat 3 dalam kualifikasi antarcommit
negaratoAsia.
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
11
12
Fast pitch softball tipe permainan yang paling digemari dan dilombakan.
Tipe permainan ini terdapat beberapa model bola saat dimainkan. Menurut
Jacquei Josep (2002: 195-204) macam bola main dalam fast pitch softball adalah
sebagai berikut :
1) Fastball
Mengendalikan fastball (bola cepat) adalah dasar pitching spot dan
awal strategi pitching. Fastball harus mencengkeram longgar dengan
lipatan atas jari-jari dan ibu jari bertumpu pada jahitan bola. Cengkeraman
dasar bola kadang-kadang dapat menyebabkan gerakan acak terjadi pada
rilis. Dua grip umum termasuk C-grip dan cengkeraman tapal kuda.
Masing-masing grip dapat menyebabkan bola untuk mengambil jalan yang
berbeda ke depan target. C-grip melepaskan bola di rotasi empat jahitan.
Ketika dirilis dengan benar dari ujung jari, C-grip menyebabkan bola
untuk mengadakan garis lurus ke target. Pegangan tapal kuda melepaskan
bola dalam rotasi dua jahitan dengan jahitan panjang bola berputar ke
bawah. Ini panjang jahitan, rotasi ke bawah sering menyebabkan bola
untuk membelok atau istirahat ke sisi lengan lempar pemukul tersebut.
Agar efektif, pitcher (orang yang melambungkan bola) harus mampu
melempar bola ke kelemahan pemukul sampai di zona, turun di zona, di
dalam, atau di luar. Karena fastball memiliki hasil lokasi konsisten dan
dapat dengan mudah melihat ke target, pitcher banyak menggunakannya
untuk maju dalam hitungan atau ketika mereka membutuhkan pemogokan.
Menemukan fastball yang masuk dan keluar dapat dilakukan dengan salah
satu dari dua metode.
Pertama pitcher dapat mencoba untuk mengarahkan bola dengan
lengan dan tangan. Metode ini bisa efektif untuk beberapa, tetapi tidak
meminjamkan dirinya untuk lemparan yang canggih. Gerakan lemparan
pitcher seperti itu naik dan penurunan bola memerlukan lokasi khusus
untuk tangan dan pergelangan tangan untuk mempengaruhi spin yang
benar secepat mungkin. Jika pelempar juga berusaha untuk mengarahkan
bola dengan tangan dancommit to user
lengan, ketajaman lemparan mereka dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
14
15
ketanah dan hits (bola yang terpukul) berada di in field (daerah dalam
lemparan).
Ada dua metode umum untuk melakukan putaran lemparan kebawah.
Biasanya, penurunan termudah pitcher untuk belajar adalah peel (gerakan
seperti mengupas) atau pull-up drop (menurunkan lintasan bola). Drop
ball ini dapat diajarkan dari rilis fastball langsung dari ujung jari.
Pegangan pitcher untuk mengupas atau pull-up (baik C-grip atau karya
tapal kuda) menempatkan jari di atas dan di jahitan bola. Teknik ini
memungkinkan untuk snap (hentakan saat melempar) cepat di rilis,
menanamkan berputar ke bawah ketat seperti bola meninggalkan jari.
Metode kedua putaran lemparan kebawah disebut turnover drop.
Lemparan ini sedikit lebih sulit tapi pada kecepatan yang lebih tinggi
mempertahankan dipotong curam ke bawah. Pegangan pitcher untuk
omset menempatkan dua jari memanjang pada lapisan, baik indeks dan jari
tengah pada jahitan dekat atau jari telunjuk dan jari manis pada jahitan
lagi. Pada rilis, tangan pitcher harus bergerak di atas bola dalam garis
lurus ke arah penangkap. Lemparan ini adalah langkah pergelangan tangan
saja dan jika dilakukan secara tidak benar dengan kecepatan penuh dapat
menyebabkan cedera pada bahu. Banyak pitcher membuat kesalahan
berputar diseluruh bola dengan siku bergerak keluar dari badan bukan atas
bola dengan siku tinggal ketat terhadap sisi.
4) Rise ball
Rise ball (bola yang mempunyai lintasan cenderung naik keatas)
adalah salah satu lemparan yang paling populer di softball fastpitch.
Dominasi dalam penghitungan strikeout dari pitcher memiliki rise ball
efektif membuat pitcher ingin mempelajarinya. Namun, kurangnya lengan
genetik bertenaga ditambah dengan lulus cepat yang dibutuhkan di bawah
softball di rilis sering membuat lemparan ini sulit bagi perempuan untuk
menguasai.
Ketrampilan kenaikan putaran bola yang benar sering yang paling
commit(putaran
sulit dari semua. The backspin to user belakang) lurus yang diinginkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
17
18
19
dari gravel atau sejenisnya yang lunak dan permukaan rata dan dilengkapi oleh
back stop yang dirangkai dengan pagar kawat pembatas lapangan permainan.
Lamanya permainan dalam suatu pertandingan softball, diatur dengan
inning, yaitu masing-masing regu pernah mengalami menjadi regu pemukul dan
regu penjaga dengan jumlah yang sama. Dalam permainan softball terdiri atas
tujuh inning maka masing-masing regu mengalami tujuh inning regu penjaga dan
regu pemukul. Seperti yang dikemukakan oleh Komisi Perwasitan PB. Perbasasi
(1993:7) sebagai berikut :
Suatu inning adalah bagian dari pertandingan pada kedua tim yang saling
bertanding, yang bergantian menjadi offensive dan defensive tim dan sudah
terjadi tiga mati bagi masing-masing regu. Inning baru dimulai segera
setelah mati terakhir dari inning sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, pergantian untuk menjadi regu pemukul
dan penjaga lapangan, setelah tiga kali regu lapangan dapat mematikan regu
pemukul. (Dell Bethel 1987: 31) mengemukakan seorang pemain dinyatakan mati
atau out apabila :
1) Telah memukul tiga kali dan yang ketiga ini tidak kena, sedangkan
catcher dapat menangkap lambungan pitcher sebelum bola jatuh. Jika
catcher tidak dapat menangkap lambungan pitcher pun, tetapi semua
base isi, maka si pemukul tetap mati.
2) Memukul betul atau salah, sedang partai lapangan dapat menangkap
bola pukulannya.
3) Belum sampai di base I, sedang base I ini telah dibakar.
4) Dia tidak menginjak base yang dilewati.
5) Dia menghindar agar tidak disentuh bola, sehingga menyimpang lebih
dari satu meter di luar garis antara kedua base.
6) Dapat ditik sewaktu-waktu dan di mana saja, asal dia tidak menginjak
base.
7) Membuat “Infield fly”
8) Membuat “Bunting” pada pukulan ketiga, sedang hasilnya adalah
pukulan salah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
9) Pada “lari keharusan” belum sampai di base yang dituju, dan base ini
telah dibakar, atau dia ditik diperjalanan.
10) Langsung kena bola yang dipukul temannya.
Dalam permainan softball, dari 9 (sembilan) orang pemain dalam menjadi
regu atau partai lapangan menempati posisinya masing-masing. Seperti yang
dikemukakaan oleh A. Sarumpaet dkk (1992:144) disebutkan bahwa : “Posisi
pemain ditentukan sebagai berikut : pitcher, catcher, first basemen, second
basement, third basement, shortstop, left fielder, center fielder, right fielder ”
Adapun tugas-tugas dari masing-masing penjaga tersebut adalah :
1) Posisi satu adalah pitcher, bertugas melambungkan bola.
2) Posisi dua adalah catcher, bertugas menangkap bola dari pitcher dan
menjaga home base.
3) Posisi tiga adalah first base, bertugas menjaga base satu.
4) Posisi empat adalah second base, bertugas menjaga antara base satu
dan base dua.
5) Posisi lima adalah third base, bertugas menjaga base tiga.
6) Posisi enam adalah shortstop, bertugas menjaga base dua dan base
tiga.
7) Posisi tujuh adalah left fielder, bertugas menjaga di lapangan luar (out
fielder bagian kiri).
8) Posisi delapan adalah center fielder, bertugas menjaga lapangan luar
bagian tengah.
9) Posisi sembilan adalah right fielder, bertugas menjaga lapangan luar
bagian kanan.
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan softball
adalah sebuah bola. Softball menggunakan bola berwarna kuning dengan benang
grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung
tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola,
sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove mempunyai
jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam
pertandingan resmi adalah bat commit
khususto yang
user diperuntukkan untuk softball.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Ketentuan pemakaian dan karakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam
peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk
melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan bola dan cedera,
sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola,
dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain
menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama.
Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan
seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim
dalam melaksanakan pertandingan resmi.
22
23
24
Teknik lemparan ini merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para
pemain dalam permainan dari pada jenis teknik lemparan yang lain. Lemparan ini
disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerakan ayunan lengan dilakukan ke
atas melewati garis horisontal pada persendian bahu. Disamping itu teknik ini
memungkinkan bola dilempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi
dan lebih jauh.
Lemparan banyak dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan, pusatkan
perhatian terhadap sasaran atau target sampai berakhir gerak lanjutan, posisi bahu
dalam keadaan sama rata atau sama tinggi sampai terjadi gerak lanjutan, lecutkan
pergelangan tangan dengan membuat putaran bola kearah belakang, perlepasan
lengan demikian adalah baik untuk memperoleh lintasan bola pada garis lurus.
Lemparan atas banyak digunakan oleh pemain luar (out fields) daripada
pemain dalam (in fields), karena dengan menggunaan lemparan atas yang
dibutuhkan adalah kekuatan agar bola sampai kepada pemain in field selain itu
putaran bola akan mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin
maka bola akan melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak
cepat jatuh ke bawah. Berbeda dengan kedua lemparan yang lain yaitu hanya
untuk jarak dekat karena bola berputar dengan side spin dan top spin bola akan
cepat jatuh ke tanah.
Meskipun lemparan atas banyak digunakan oleh pemain out fields dari
para pemain in fields tetapi jika tidak dikuasai dengan benar maka akan berakibat
fatal. Sebagai contoh jika ada seorang pemukul memukul bola hingga jauh ke
daerah out field dan setiap base ada pelari, apa yang akan terjadi jika penjaga out
field tidak dapat melempar bola dengan kuat dan tepat tentunya dengan jenis
lemparan atas maka semua pelari dan yang memukul tadi akan berlari dan masuk
ke home base dan memperoleh poin empat sekaligus. Apalagi jika terjadi pada
inning terakhir dalam keadaan poin tertinggal maka ini sangat merugikan terutama
tim itu sendiri. Jadi meskipun pemain out fields hanya bertiga tetapi sangatlah
berpengaruh terhadap permainan.
Untuk meningkatkan teknik lemparan atas bermain softball para pemain
commit
biasanya melakukan latihan dengan carato pemain
user berpasangan dan berhadapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
dalam jarak yang pendek atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain melakukan
lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-angsur, tetapi lemparan tidak
keras dan enak diterima oleh teman. Latihan ini dilakukan dengan waktu yang
lama sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas dengan sangat bagus.
Sesudah melakukan teknik lemparan atas denganbaik, jaraknya mulai diperjauh
dan lemparan bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan intensitas serta
repetisi melakukan gerakan lemparan atas juga diperbanyak agar dapat
menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga dapat menghasilkan lemparan atas
yang cepat.
26
Gambar 1
Posisi Siap Lempar Atas
(Dellbethell.PetunjukLengkap Baseball dan Softball.: 1993)
2) Gerak Awalan
Pada saat melakukan gerak awalan, pergantian posisi dari posisi siap
dilakukan dengan memindahkan berat badan pada salah satu kaki yang berada di
belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan dan kaki kanan bagi pelempar kiri,
sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan mengangkat kaki ke arah
samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang
memegang bola ayunkan ke belakang secara maksimal dengan mengacungkan
commit
pergelangan tangan. Momen ini to user
adalah momen krusial saat pitcher akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Gambar 2
Gerakan Awalan Lemparan Atas
(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Baseball dan Softball.: 1993).
28
Hal ini akan membantu menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada
sasaran. Sebelum lengan digerakkan kedepan, lepaskan bola disertai dengan
lecutan pergelangan tangan. Lecutan tangan hendaknya lebih diperhatikan karena
jika salah saat melepas bola hasil lemparan tidak maksimal, dan hasil lemparan
pasti eror dan akan memudahkan lawan untuk save atau mencetak nilai. Saat yang
tepat untuk melecut adalah bola didepan mata.
Gambar 3
Gerakan Melempar Bola
(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Baseball dan Softball.: 1993)
4) Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan adalah gerakan terakhir dalam rangkaian lempar atas
(overhead) softball. Gerak lanjutan dilakukan setelah bola lepas dari tangan yang
disertai dengan gerak lecutan tangan, seolah-olah gerakan tersebut mengikuti
commit to
gerak jalannya bola yang dilemparkan. user tersebut berakhir pada samping
Gerak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
badan atau kaki pada tangan yang memakai glove. Posisi badan condong kedepan
dan pandangan mata masih menatap pada sasaran lempar.
Saat itu berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang
mendorong mengikuti gerak maju kedepan tetap terletak pada tanah sebagai
stabilisator dengan glove di samping kaki. Gerak lanjut juga harus diperhatikan
sebab jika salah dalam melakukan gerak lanjut tersebut akan mengakibatkan
cedera dan akan mempengaruhi otot yang ada dalam tubuh.
Gambar 4
Gerak Lanjutan
(Dell Bethell. Petunjuk Lengkap Baseball dan Sofftball.: 1993)
2. Metode Latihan
a. Pengertian Metode Latihan
Latihan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh seorang
pemain untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Berikut ini disajikan
pengertian latihan secara umum yang dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
b. Latihan Teknik
Setiap cabang olahraga selalu berisikan teknik-teknik dari cabang olahraga
yang bersangkutan. Untuk menguasai teknik dengan baik, diperlukan latihan
teknik yang sistematis dan kontinyu. Berikut ini disajikan pengertian-pengertian
latihan teknik yang disajikan oleh beberapa ahli, sebagai berikut :
1) Menurut Sudjarwo (1993: 41), ”latihan teknik bertujuan untuk
pengembangan dan pembentukan sikap dan gerak melalui
pengembangan motorik dan sistem persyarafan menuju gerakan
otomatis” commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
c. Prinsip-prinsip Latihan
Di dalam pelaksanaan latihan, baik maupun pelatih harus memperhatikan
prinsip-prinsip latihan. Dengan memperhatikan prinsip latihan maka diharapkan
kemampuan akan meningkat dan mengurangi akibat yang buruk yang terjadi
pada fisik maupun teknik . Menurut A. Hamidsyah Noer (1996: 8-11) prinsip-
prinsip latihan dalam olahraga meliputi : “(1) Latihan-latihan yang dilakukan
hendaknya diulang-ulang, (2) Latihan yang dilakukan harus cukup berat, (3)
Latihan yang diberikan harus cukup meningkat, (4) Latihan harus dilakukan
secara teratur, dan (5) Kemampuan berprestasi” Untuk lebih jelasnya, maka
prinsip-prinsp latihan diuraikan sebagai berikut :
1) Latihan Harus Diulang-ulang
Mengulang-ulang terhadap bentuk gerakan yang dipelajari adalah sangat
penting untuk menguasai teknik suatu cabang olahraga atau meningkatkan
kemampuan fisik. Pengulangan gerakan hendaknya dilakukan dengan
frekuensi yang sebanyak-banyaknya. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermahir teknik yang dipelajari menuju otomatisasi gerakan yang
efektif dan efisien. Seperti dikemukakan oleh Sudjarwo (1993: 44) bahwa,
”Latihan teknik yang dilakukan secara berulang-ulang bertujuan untuk
mengotomatisasikan gerakan sesuai dengan teknik yang dikehendaki. Pada
hakekatnya pengembangan teknik merupakan bagian dari usaha
commit
meningkatkan keterampilan to gerakan
menuju user cermat, efisien, dan efektif”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
33
d. Komponen-komponen Latihan
Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan oleh akan mengarah kepada
sejumlah perubahan yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia, dan kejiwaan.
Menurut Depdiknas (2000: 105) bahwa,”Dalam proses latihan yang efisien
dipengaruhi : (1) Volume latihan, (2) Intensitas latihan, (3) Densitas latihan,dan
(4) Kompleksitas latihan” Apabila seorang pelatih merencanakan suatu latihan
yang dinamis, maka harus mempertimbangkan semua aspek yang menjadi
komponen latihan tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya komponen-komponen
latihan dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1) Volume Latihan
Sebagai komponen utama, volume adalah syarat yang sangat penting
untuk mendapatkan teknik yang tinggi dan pencapaian fisik yang lebih
baik. Bompa (1999: 77) berpendapat bahwa, ”Volume adalah hal penting
prasyarat yang kuantitatif untuk taktis tinggi dan terutama prestasi”
Sedangkan repetisi menurut Suharno HP (1993: 32) adalah “Ulangan
gerak berapa kali harus melakukan gerak setiap giliran” Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut menunjukkan bahwa, volume latihan
mencerminkan kuantitas atau banyaknya latihan yang dilakukan pada saat
latihan.
2) Intensitas Latihan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Menurut Bompa (1999: 79) bahwa, “Intensitas adalah fungsi dari kekuatan
rangsangan syaraf yang dilakukan dalam latihan, dan kekuatan rangsangan
tergantung dari beban kecepatan geraknya, variasi interval atau istirahat di
antara tiap ulangannya” Suharno HP (1993: 31) menyatakan bahwa,
“Intensitas adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan
pengeluaran energi dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun
pertandingannya”
3) Densitas Latihan
Bompa (1999: 91) menyatakan bahwa, ”Densitas adalah frekuensi dimana
ditunjukkan ke suatu rangkaian stimuli per bagian waktu” Dengan
demikian densitas berkaitan dengan suatu hubungan yang dinyatakan
dalam waktu antara kerja dan pemulihan. Densitas yang mencukupi akan
menjamin efisiensi latihan dan menghindarkan dari kelelahan yang
berlebihan. Densitas yang seimbang akan mengarah kepada pencapaian
rasio optimal antara rangsangan latihan dan pemulihan.
4) Kompleksitas Latihan
Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan
dalam latihan. Hal ini sesuai pendapat Depdiknas (2000: 108) bahwa,
”Kompleksitas latihan menunjukkan tingkat keragaman unsur yang
dilakukan dalam latihan” Kompleksitas dari suatu keterampilan
membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab yang penting dalam
menambah intensitas latihan.
Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan
permasalahan dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan
terhadap otot, khususnya selama tahap dimana koordinasi syaraf otot
berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok individual
terhadap keterampilan yang kompleks dan dapat membedakan dengan
cepat mana yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek.
Komponen-komponen latihan yang disebutkan di atas, harus dipahami dan
diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
3. Sasaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:735) sasaran
adalah: ”kb, bulan-bulanan, objek yang disasarkan, sesuatu yang menjadi tujuan”
Sasaran merupakan tujuan akhir dari lempar atas bola softball. Pemain dapat
bermain bertahan dengan bagus ketika setiap lemparan dapat mengenai sasaran
yang diinginkan oleh pemain lain untuk mematikan lawan.
36
Alat bantu atau media latihan memiliki fungsi yang sangat luas dalam
kegiatan latihan. Dengan menggunakan alat bantu latihan yang baik dan tepat,
maka akan mendukung pencapaian hasil latihan yang optimal. Oleh karena itu,
seorang guru penjas atau pelatih harus mampu memanfaatkan berbagai macam
alat bantu pembelajaran atau latihan, jika dalam membelajarkan materi penjas
atau latihan banyak kendala.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Gambar 5
Melempar Bola Dengan Sasaran Lingkaran
(Adang Suherman. dkk. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan &
Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK.: 2001)
2) Latihan lempar atas bola softball dengan sasaran kotak. Latihan ini
dilakukan dengan melempar bola pada sasaran, yaitu kotak. Sasaran
lempar yaitu kotak diletakkan didepan pemain dengan jarak tertentu
yang diukur dan disesuaikan dengan tingkatan latihan. Pemain berdiri
menghadap kotak dan melempar kotak tersebut. Lemparan dilakukan
dengan teknik lempar atas bola softball yang benar.
Gambar 6
Melempar Bola Dengan Sasaran Kotak
commit to Atletik
(Adang Suherman. dkk. Pembelajaran user Pendekatan Permainan &
Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK.: 2001)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
B. Kerangka Berfikir
Lempar atas bola softball dalam permainan softball adalah teknik yang
banyak dilakukan, maka teknik lempar atas bola softball merupakan dasar di
dalam bermain softball. Teknik ini digunakan pemain saat bertahan agar tim lain
tidak dapat mencetak poin. Berarti pemain harus menguasai keterampilan lempar
atas bola. Lempar bola softball ini harus tepat pada sasaran yang diinginkan oleh
pemain lain untuk mematikan lawan.
2. Lempar Atas Bola Softball Dengan Sasaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
C. Hipotesis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di lapangan softball Manahan Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan selama satu setengah bulan (6 Minggu)
dengan tiga kali latihan dalam seminggu yaitu, pada bulan September sampai
dengan bulan Oktober 2012.
Seminar √
2 Pelaksanaan
Tes awal √
Treatment √ √ √ √ √ √
Tes akhir √
Analisis data √ √ √ √
Penyelesaia
3 Penyusunan
n √ √ √ √
laporan
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
B. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan untuk penelitian ini adalah atlet softball putra
Buffaloes UNS tahun 2012 yang berjumlah 20 orang. Sebagai subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh populasi.
C. Metode Penelitian
Keterangan:
1. Kelompok : Kelompok Eksperimen
2. Pre-Test : Tes Awal
3. Treatment : Perlakuan
4. Post-Test commit to user
: Tes Akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes ketepatan lempar atas (over
head) softball menurut The O’Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007:243), untuk
mengukur teknik dasar permainan softball tingkat perguruan tinggi
(mahasiswa/mahasiswi). Tes ini dipergunakan sebagai suatu tes untuk mengukur
ketepatan lempar atas softball dalam olahraga Softball. Petunjuk pelaksanaan tes
terlampir.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content
validity) yang mana teknik tes yang akan diberikan kepada subjek penelitian
sudah sesuai dengan isi yang seharusnya diberikan.
43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Deskripsi Data
Penelitian ini diawali dengan membuat satu kelompok yang terdiri dari 20
orang. Langkah selanjutnya dengan memberikan tes awal untuk mengukur dan
mengetahui kemampuan dari subjek dalam ketrampilan lempar atas bola softball.
Setelah itu dilakukan tes akhir untuk mengetahui perbandingan dari subjek
setelah diberi perlakuan dan sebelum diberi perlakuan. Adapun hasil tes awal dan
Tabel 2. Deskripsi Data Tes Awal Ketrampilan Lempar Atas Bola Softball.
Tes Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Awal 20 6 23 13.85 5.184
Akhir 20 8 23 14.60 4.762
Tabel 1 menunjukkan perbedaan hasil tes penelitian antara data awal dan
data akhir. Pada data awal nilai minimum sebesar 6, nilai maksimum 23, mean
13,885 dan standar deviasi 5,184. Sedangkan hasil tes akhir nilai minimum 8,
nilai maksimum 23, mean 14.60 dan standar deviasi 4.762. Sehingga dapat
disimpulkan nilai mean dari data awal dan data akhir berbeda.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
B. UJI RELIABILITAS
tabel berikut:
pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip Mulyono
Kategori Reliabilitas
Tinggi 0.80-0.89
Cukup 0.60-0.79
Kurang 0.40-0.59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas
1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari data tes
awal kemampuan servis bawah bawah bola voli mini. Uji normalitas data dalam
penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan
terhadap hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada tes awal diperoleh nilai
Lhitung = 0,128 dan tes akhir 0.143. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas
penolakan pada taraf signifikan 5% yaitu 0,190. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data pada tes awal dan tes akhir termasuk berdistribusi normal..
2. Uji Homogenitas
kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka apabila
perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji homogenitas data antara kelompok awal
commit to user
dan kelompok akhir sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Awal 20 5,184
0,227. Sedangkan dengan db =1 lawan 38, angka Ft 5%= 4,080, ternyata nilai
Fhitung 0,227 lebih kecil dari Ft 5%= 4,080. Karena Fhitung < Ftabel 5%, maka
Setelah dilakukan perlakuan maka hasil tes dilakukan uji perbedaan antara test
awal (sebelum diberi perlakuan) dan tes akhir (setelah diberi perlakuan).Adapun hasil
Peningkatan
Awal 20 13.85
Berdasarkan hasil uji perbedaan dengan analisis statistik t-test antara data
awal dan data akhir diperoleh nilai t hitung sebesar 2,319 dan nilai t tabel taraf
signifikansi 5% sebesar 2.093. Karena thitung >ttabel maka dapat disimpulkan bahwa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
terdapat perbedaan yang signifikan antara data awal dan data akhir pada
kemampuan lempar atas bola softball pada atlet softball putra Buffaloes UNS
tahun 2012.
Hasil analisis data secara statistik dengan uji T tes diperoleh nilai t hitung
sebesar 2,319 dan t tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 2.093. Oleh karena
thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
adanya peningkatan sebesar 5,24%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah subyek
diberi perlakuan ketrampilan lempar atas bola softball yang merupakan latihan
kekuatan agar bola sampai kepada pemain in field selain itu putaran bola akan
mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin maka bola akan
melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak cepat jatuh ke
bawah. Berbeda dengan kedua lemparan yang lain yaitu hanya untuk jarak dekat
karena bola berputar dengan side spin dan top spin bola akan cepat jatuh ketanah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik maka uji hipotesis yang
maka ada pengaruh latihan lempar atas (over head throw) softball dengan
lempar atas bola softball meningkat pada atlet softball putra Buffaloes UNS tahun
2012 sebesar 5,24%. Hasil diperoleh dari perbedaan antara data awal dan data
akhir pada kemampuan lempar atas bola softball pada atlet softball putra
Buffaloes UNS tahun 2012 (thit 2.319 > ttabel 5% sebesar 2.093).
B. Implikasi
lempar atas merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam
permainan dari pada jenis teknik lemparan yang lain. Lemparan ini disebut
lemparan atas karena sesuai dengan gerakan ayunan lengan dilakukan ke atas
melewati garis horisontal pada persendian bahu. Disamping itu teknik ini
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
dan lebih jauh dan dengan menggunakan lemparan atas yang dibutuhkan adalah
kekuatan agar bola sampai kepada pemain in field selain itu putaran bola akan
mempengaruhi jauhnya bola, artinya dengan putaran back spin maka bola akan
melaju dengan melawan gaya gravitasi bumi sehingga bola tidak cepat jatuh ke
bawah.
C. Saran
2. Meskipun lemparan atas banyak digunakan oleh pemain out fields dari para
pemain in fields tetapi jika tidak dikuasai dengan benar maka akan berakibat
fatal, sehingga perlu adanya pelatihan dengan metode yang tepat, untuk
commit to user