Hukum pidana dan ilmu hukum pidana sebenarnya tidak jauh berbed.
Akan tetapi, signifikansi antara keduanya, yakni hukum pidana lebih terfokus
terhadap aktualisasi dari hukum pidan aitu sendiri. Sedangkan, ilmu hukum
pidana lebih terfokus terhadap pembahasan prinsip,teori dan konsep daripada
hukum pidan aitu sendiri.
PRINSIP HUKUM PIDANA
1. Prinsip Teritorial
Yang dimaksud dari prinsip ini adalah bahwasanya
berlakunyahukum pidana itu dipengaruhi oleh wilayah kedaulatan
suatu negara. Bilamana suatu perbuatan pidan aitu keluar dari
wilayah territorial negara tersebut, maka tidak bisa dituntut.
2. Prinsip personal
Prinsip personal menegaskan bahwa hukum pidana berlaku
terhadap perseorangan atau individu. Prinsip personal dalam
hukum pidana yakni:
a) Geen straaf zonder schuld, yakni suatu prinsip yang mana
seseorang yang dituduh melakukan suatu tindak pidana
belum diputuskan sebagai terpidana apabila belum terbukti.
b) Alasan pembenaran, yakni suatu alasan seseorang yang
melatarbelakangi dirinya melakukan tindak pidana dengan
tujuan agar tidak dihukum.
c) Alasan pemaaf, yakni prinsip yang mana dengan alasan-
alasan tertentu dirinya dimaafkan kesalahannya.
d) Alasan penghapus hukuman, yakni prinsip yang dilakukan
untuk menhapuskan hukuman pidana yang pada awalnya
diebankan terhadap pelaku.
e) Ne bis in idem, yakni prinsip yang menyatakan bahwa tidak
diperkenankan pelaku tindak pidana dihukum kedua kalinya
pada kasus yang sama1.
3. Prinsip legalitas
Prinsip-prinsip legalitas dalam hukum pidana adalah prinsip-
prinsip yang mendasari sistem hukum pidana yang berlaku di
berbagai negara. Prinsip-prinsip ini mengatur bagaimana hukum
pidana diterapkan, siapa yang dapat dihukum, dan dalam situasi
apa hukuman pidana dapat diberlakukan. Berikut adalah beberapa
prinsip legalitas dalam hukum pidana:
2
M.H. Dosen Muchamad Iksan, S.H., ‘Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana : Studi Komparatif Asas Legalitas
Hukum Pidana Indonesia Dan Hukum Pidana Islam (Jinayah)’, Jurnal Serambi Hukum, 11.01 (2017), 1–26
<https://www.neliti.com/publications/163598/asas-legalitas-dalam-hukum-pidana-studi-komparatif-asas-
legalitas-hukum-pidana-i#cite>.
TEORI HUKUM PIDANA
Menurut prof. Sajtipto Rahardjo:
Dalam dunia ilmu teori menempati kedudukan yang penting. Ia
memberikan sarana kepada kita untuk bisa merangkum serta memahami
masalah yang kita bicarakan secara labih baik. Hal-hal yang semula tampak
tersebar dan berdiri sendiri bisa disatukan dan ditunjukkan kaitannya satu
sama lain secara bermakna. Teori dengan demikian memberikan penjelasan
dengan cara mengorganisasikan dan mensistimatiasasikan masalah yang
dibicarakannya. Suatu teori mengandung tiga hal. Pertama, seperangkat
proposisi yang terdiri dari konstruk-konstruk yang terdefiniskan dan saling
berhubungan. Kedua, pandangan sistematis mengenai fenomena yang
dideskripsikan oleh variabel-variabel. Menjelaskan fenomena.3
6
Dra. An fauzia rozani, ‘PERAN KRIMINOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU HUKUM PIDANA (Studi Kasus
Pembunuhan Cakung)’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1.3 (2017), 1–77. Hal. 3