Anda di halaman 1dari 74

PERANAN PENYULUH TERHADAP EFEKTIVITAS

KELOMPOK PETERNAK SAPI POTONG


DI KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

SKRIPSI

MOH. ALDIKA LATIF


621418047

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2023
PERANAN PENYULUH TERHADAP EFEKTIVITAS
KELOMPOK PETERNAK SAPI POTONG
DI KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

SKRIPSI

MOH. ALDIKA LATIF


621418047

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Peternakan Pada Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


`FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2023
PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Peranan Penyuluh Terhadap Efektifitas Kelompok


Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Suwawa Kabupaten
Bone Bolango
Nama : Moh. Aldika Latif
NIM : 621418047

Telah diperiksa dan disetujui oleh komisi pembimbing :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Sri Yenny Pateda, S.Pt, M.Si Drh. Tri Ananda Erwin Nugroho, M.Sc
NIP. 196901042005012001 NIP. 198010062008011010

Menyetujui Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Jurusan Peternakan

Dr. Ir. Asda Rauf, M.Si Ir. Nibras Karnain Laya, M.P
NIP. 196207061994032001 NIP. 196612062001122001

Tanggal Seminar : 12 Januari 2023

i
DAFTAR TIM KOMISI PENGUJI

Judul : Peranan Penyuluh Terhadap Efektifitas Kelompok


Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Suwawa Kabupaten
Bone Bolango
Nama : Moh. Aldika Latif
NIM : 621418047

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang ujian pada: 12 Januari 2023
di Depan Komisi Penguji

Tanda
Nama Jabatan Tanggal
Tangan
12
Prof. Dr. Mohammad Ikbal Ketua Penguji Januari
Bahua, SP. M.Si 2023

12
Dr. La Ode Sahara, S.Pt, M.Si Anggota Penguji Januari
2023
12
Anggota Penguji/ Januari
Dr. Sri Yenny Pateda, S.Pt,
Ketua 2023
M.Si.
Pembimbing
12
Drh. Tri Ananda Erwin Anggota Penguji / Januari
Nugroho, M.Sc. Anggota 2023
Pembimbing

Gorontalo, Januari 2023

Menyetujui Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Jurusan Peternakan

Dr. Ir. Asda Rauf, M.Si Ir. Nibras Karnain Laya, M.P
NIP. 196207061994032001 NIP. 196612062001122001
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Moh. Aldika Latif


NIM : 621418047
Program Studi : Peternakan
Judul Penelitian : Peranan Penyuluh Terhadap Efektifitas Kelompok
Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Suwawa
Kabupaten Bone Bolango

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan


hasil karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan bukan merupakan
pemgambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan atau tidak diterbitkan oleh penulis
lain telah dituliskan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila di
kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan
skripsi ini merupakan hasil karya orang lain atau terbukti melakukan plagiasi,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik/hukum atas perbuatan tersebut.

Gorontalo, 12 Januari 2023

Moh. Aldika Latif

iii
ABSTRAK

Moh. Aldika Latif. Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok Peternak


Sapi Potong Di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bone Bolango. Di bimbing
olehSri Yenny Pateda dan Tri Ananda Erwin Nugroho.

Peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong sangat


dibutuhkan melalui perannya sebagai motivator, dinamisator, fasilitator dan
inovator sehinnga dapat mempercepat tumbuhnya peternak yang berkualitas
dalam peningkatan produktifitas serta terciptanya kepuasan dan semangat
anggota kelompok. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peranan penyuluh
terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong dan tingkat efektivitas
kelompok peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2022.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan
menghimpun data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kuantitatif, Penentuan sampel dilakukan secara (purposive
sampling) yaitu dengan pertimbangan bahwa penyebaran kelompok peternak sapi
potong pada tahun 2018, status kelompok masih aktif dalam mengelola usaha
ternaknya dan tetap berkomunikasi dengan penyuluh. Hasil penelitian
menunjukan bahwa peran penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi
potong memperoleh nilai sebesar 76,4%. meliputi peranan penyuluh sebagai
motivator 79,5%, dinamisator 79%, fasilitator 74,5% dan inovator 72,7%. serta
tingkat efektivitas kelompok peternak sapi potong yaitu dengan memperoleh nilai
sebesar 80%. Meliputi produktivitas 76,8%, kepuasan anggota 82,3% dan
semangat anggota 88,6%.

Kata kunci : Peranan Penyuluh; Sapi Potong; Efektivitas Kelompok

ABSTRACT

iv
Moh. Aldika Latif. The Role of Extension Workers on the Effectiveness of Beef
Cattle Breeding Groups in Suwawa District, Bone Bone Bolango Regency.
Supervised by Sri Yenny Pateda and Tri Ananda Erwin Nugroho.
The role of extension agents in the effectiveness of beef cattle breeding groups is
urgently needed through their roles as motivators, dynamists, facilitators and
innovators so that they can accelerate the growth of quality breeders in increasing
productivity and creating satisfaction and enthusiasm for group members. The aim
of this study was to determine the role of extension workers on the effectiveness
of beef cattle breeders' groups and the level of effectiveness of beef cattle
breeders' groups in Suwawa District, Bone Bolango Regency. This research was
conducted from October to December 2022. The research method used was a
survey method, namely by collecting primary and secondary data. The data
analysis used was a qualitative descriptive analysis. The determination of the
sample was carried out (purposive sampling), with the consideration that the
spread of beef cattle breeding groups in 2018, the status of the group was still
active in managing their livestock business and kept in touch with extension
workers. The results showed that the role of extension workers on the
effectiveness of the beef cattle breeder group obtained a value of 76.4%. includes
the role of extension workers as motivators 79.5%, dynamists 79%, facilitators
74.5% and innovators 72.7%. as well as the level of effectiveness of the beef
cattle breeder group, namely by obtaining a value of 80%. Includes 76.8%
productivity, 82.3% member satisfaction and 88.6% member enthusiasm.
Keywords: The Role of Extension; Beef Cattle; Group Effectiveness

v
RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Desa Inomata pada tanggal 11 Pebruari


2000 sebagai anak kedua dari empat bersaudara dari
pasangan bapak Arton Latif dan Ibu Nurhajati J. Alim, S.Pd.
Penulis mengawali pendidikan Sekolah Dasar Negeri 4
Bone Raya pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2012.
Kemudian melanjutkan studi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bone Raya
dan lulus pada tahun 2015, lalu melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Bone Raya dan lulus pada tahun 2018. Kemudian Penulis
melanjutkan ke perguruan tinggi dan diterima di Fakutas Pertanian Jurusan
Peternakan Universitas Negeri Gorontalo melalui seleksi SBMPTN.

Pendidikan Non Formal yang pernah di jalani penulis.


1. Peserta Kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) Universitas Negeri
Gorontalo tahun 2018.
2. Peserta Pelatihan Komputer dan Internet di Universitas Negeri Gorontalo pada
tahun 2018 yang di selenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi (PUSTIKOM).
3. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV. RS Bintang Farm tahun 2021.
4. Peserta Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri
Gorontalo di Desa Moahudu, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo.

Pengalaman Organisasi yang telah di lalui:


1. Pernah Menjadi Pengurus Persatuan Aksi Pelajar Mahasiswa Indonesia Bone
Bolango (PAPMIB-G) Periode 2019 sampai dengan 2021.
2. Pernah Menjadi Pengurus Lembaga Dakwah Gamis Fakultas Pertanian (LDF
Gamis) pada tahun 2018 sampai dengan 2019.
3. Pernah Menjadi Pengurus Himpunan Mahasiswa (HMJ) Peternakan periode
tahun 2019 sampai dengan 2020.
4. Pernah menjadi pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat
Universitas Negeri Gorontalo periode 2019 sampai dengan 2021.
5. Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Bone bolango.
vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Shalawat beserta salam tak
hentinya tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Penulis
menyadari sejak awal menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas
Kelompok Peternak Sapi Potong Di Kecamtan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.
Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Yenny Pateda, S.Pt. M.Si, selaku
dosen pembimbing utama dan Drh. Tri Ananda Erwin Nugroho, M.Sc selaku
pembimbing pendamping sekaligus dosen penasihat akademik yang selalu
memberikan saran dan masukan serta arahan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
Penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Kedua Orang Tua tercinta Ayah Arton Latif dan Ibu Nurhajati J. Alim S.Pd
yang selalu menasehati, membiayai, mendoakan agar saya bisa sukses dunia
akhirat.
2. Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T. IPM, sebagai Rektor Universitas Negeri
Gorontalo
3. Dr. Ir. Asda Rauf, M. Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Negeri
Gorontalo
4. Ir. Nibras K. Laya, MP, selaku Ketua Jurusan Peternakan dan Dr. Syahruddin,
S.Pt, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Peternakan Universitas Negeri
Gorontalo.
5. Prof. Dr. Mohammad Ikbal Bahua, SP. M.Si selaku dosen penguji pertama
dan Dr. La Ode Sahara, S.Pt. M.Si selaku dosen penguji kedua. terima kasih
atas kritikan, masukan, dan sarannya.
vii
6. Dosen-dosen Program Studi Peternakan, yang banyak membantu dan
memberikan masukan serta dukungan.
7. Staf Administrasi Fakultas Pertanian atas batuan dan kerjasamaanya.
8. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Suwawa dan Kantor Camat
Kecamatan Suwawa atas bantuan dan kerjasamanya dalam penelitian.
9. Moh. Andika Latif selaku kakak dan adik adik saya Tri Wahyuni Latif dan
Moh. Hafizh Taumbe yang telah memberikan semangat serta dukungan dalam
kelancaran penyusunan Skripsi ini.
10. Rekan-rekan Seperjuangan Jurusan Peternakan angkatan 2018.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

Penulis berharap dengan adanya skripsi yang telah diselesaikan ini bisa
dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran atau sebagai bahan reverensi
untuk karya tulis kedepannya. Melalui kesadaran, penulis memohon maaf jika
terdapat banyak kekurangan pada skripsi ini.

Gorontalo, 12 Januari 2023

Moh. Aldika Latif

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... i
DAFTAR TIM KOMISI PENGUJI......................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................... iii
ABSTRAK.................................................................................................. iv
ABSTRACT................................................................................................ v
RIWAYAT HIDUP.................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................ vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii
DAFTAR LAMBANG, SINGAKATAN DAN DEFINISI...................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyuluh ...................................................................................... 4
2.2 Peran Penyuluh Pertanian............................................................. 5
2.3 Usaha Ternak Sapi Potong........................................................... 8
2.4 Efektifitas KelompokTernak Sapi Potong.................................... 10
2.5 Kerangka Berpikir........................................................................ 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian...................................................... 12
3.2 Metode Penelitian ........................................................................ 12
3.3 Jenis Dan Sumber Data ................................................................ 12
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................... 13
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 14
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 14
3.7 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Lokasi Kecamatan Suwawa............................... 17
4.2 Keadaan Umum Responden......................................................... 18
ix
4.3 Peranan Penyuluh Pertanian......................................................... 23
4.4 Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong................................ 27
4.5. Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas kelompok Peternak...... 30
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................... 35
5.2 Saran............................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1. Lokasi dan Jumlah Sampel di Kecamatan Suwawa ................................ 13

2. Luas wilayah dan Presentase terhadap luas Kecamatan menurut desa di


Kecamatan Suwawa................................................................................. 17

3. Responden bedasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Suwawa


Kabupaten Bone Bolango........................................................................ 18

4. Golongan Umur Responden di Kecamatan Suwawa Kabupaten


Bone Bolango........................................................................................... 19

5. Tingkat Pendidikan Responden di Kecamatan Suwawa


Kabupaten Bone Bolango........................................................................ 20

6. Responden Berdasarkan pekerjaan di Kecamatan Suwawa Kabupaten


Bone Bolango........................................................................................... 21

7. Responden Berdasarkan Pengalaman Beternak di Kecamatan Suwawa


Kabupaten Bone Bolango........................................................................ 22

8. Jumlah Kepemilikan Ternak.................................................................... 23

9. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Motivator.......................................... 24

10. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Dinamisator.................................... 25

11. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Fasilitator....................................... 25

12. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Inovator.......................................... 26

13. Produktivitas Kelompok Peternak Sapi Potong..................................... 27

14. Kepuasan Anggota Kelompok Peternak Sapi Potong............................ 28

15. Semangat Anggota Kelompok Peternak Sapi Potong............................ 29

16. Peran Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok Peternak................... 30

17. Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong......................................... 31

xi
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1. Kusioner Penelitian ................................................................................. 38
2. Peta Lokasi Penelitian.............................................................................. 47
3. Identitas Responden................................................................................. 48
4. Rekapitulasi Kusioner Peran Penyuluh.................................................... 51
5. Rekapitulasi Kusioner Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong...... 54
6. Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok Peternak ................ 56
7. Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong .......................................... 58
8. Dokumetasi Penelitian............................................................................. 59

xii
DAFTAR LAMBANG, SINGAKATAN DAN DEFINISI

Lambang/Singkatan Arti Dan Keterangan


et all et alii, dan kawan-kawan
% Persentase
Km Kilo meter

xiii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan sektor peternakan memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap perekonomian nasional, hal ini karena sektor peternakan memiliki peran
penting dalam pemerataan perekonomian, perbaikan gizi masyarakat dan sumber
pendapatan. Salah satu bentuk usaha peternakan yang potensial untuk dikembangkan
masyarakat adalah usaha ternak sapi potong. Keberhasilan usaha sapi potong akan
sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia peternak sebagai pelaku utama aktivitas
usaha ternaknya. Oleh karenanya tantangan terbesar untuk mencapai keberhasilan
peternakan adalah bagaimana mendorong dan menumbuhkembangkan peternak
menjadi lebih berkualitas.
Pilar utama di dalam mempercepat tumbuhnya peternak yang berkualitas adalah
dengan adanya penyuluhan kepada peternak. Penyuluhan adalah sarana yang efektif
untuk mendorong peternak dalam mengembangkan usaha ternaknya dalam
meningkatkan produktivitas ternaknya. Melalui penyuluhan yang merupakan aktivitas
dari kegiatan proses pembelajaran diharapkan akan mampu merubah perilaku,
ketrampilan dan sikap para peternak sehingga mampu menyesuaikan dengan
perubahan ataupun inovasi yang selalu berkembang. Penerimaan inovasi sangat
ditentukan oleh sikap positif peternak yang hingga saat ini sudah banyak tergabung
dalam kelompok peternak namun produktivitas kelompok sapi potong belum optimal
dan perlu mendapat pendampingan dari penyuluh sebagai perantara pemerintah.
Pembinaan kelompok peternak sapi potong melalui penyuluhan pertanian
merupakan solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan Penyuluh peternakan
harus intensif melakukan kerja sama dengan peternak. Komunikasi secara efektif
dengan petani dapat mendorong minat belajar peternak dan berorientasi pada
masalah yang dihadapi oleh peternak. Penyuluh dapat mempengaruhi sasaran melalui
perannya sebagai motivator, dinamisator, fasilitator dan inovator. Kegiatan
penyuluhan merupakan aktivitas dari suatu kegiatan proses pembelajaran, maka

1
keberhasilannya akan sangat bergantung pada sejauh mana proses pembelajaran
tersebut dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya. Sudah saatnya dibutuhkan peran
penting penyuluh sebagai seorang yang diberi tanggung jawab di dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi peternak. Hal ini dikarenakan penyuluh
harus dapat menumbuhkan motivasi pada peternak untuk mau dan terlibat di dalam
kegiatan pembelajaran dimanapun para petani melakukan aktivitasnya .
Kecamatan Suwawa merupakan salah satu daerah wilayah Kabupaten Bone
Bolango yang menjadikan ternak sapi potong sebagai salah satu andalan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyakat. hal ini didukung dengan adanya potensi
ternak yang cukup banyak yaitu 48,317 ekor (Dinas Pertanian dan Peternakan Bone
Bolango, 2021) dan usaha ternak masih dikelola oleh rakyat yang tergabung dalam 36
kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 576 orang yang tersebar pada 10 desa
(BPP Kecamataran Suwawa. 2022) Jumlah kelompok yang cukup banyak belum
menunjukkan peningkatan peroduksi yang maksimal. Para petani sangat
membutuhkan pendamping penyuluh sebagai motivator, dinamisator, fasilitator dan
inovator dalam upaya meningkatkan efektivitas kelompok dalam mengelola usaha
ternak sapi potong namun, hingga saat ini peran para penyuluh masih terbatas,
intensitas kunjungan kepetani belum menunjukkan perannya yang optimal sehingga
perlu dilakukan kajian peneltian “Peran Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok
peternak Sapi Potong Di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan
masalah pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi
potong ?
2. Bagaimana tingkat efektivitas kelompok peternak sapi potong di Kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango?

2
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Peran penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong.
2. Efektivitas kelompok peternak di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Informasi atau acuan dalam melakukan kegiatan penyuluhan dimasa yang
akan datang
2. Bahan informasi bagi penyuluh peternakan dalam meningkatkan kinerja
penyuluh
3. Bahan pembanding atau pustaka bagi peneliti selanjutnya yang relevan
dengan penelitian ini

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyuluh
Penyuluhan pada dasarnya adalah kegiatan professional pelayanan jasa
Pendidikan pembangunan yang bermartabat. Penyuluhan menempatkan manusia
sebagai sujek pembangunan yang mandiri dan berdaya dalam beradaptasi secara adil
dan beradab terhadap perubahan lingkungannya. Penyuluhan juga merupakan proses
pemberdayaan yang dilaksanakan secara partisipatif untuk mengembangkan kapital
manusia dan kapital sosial dalam mewujudkan kehidupan yang mandiri, sejahtera,
dan bermanfaat (Sumardjo, 2010).
UU RI No. 16, tentang Sistem Penyuluh Pertanian, perikanan, dan kehutanan
(SP3K), Tahun 2006 disebutkan bahwa sistem penyuluhan pertanian merupakan
seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap
pelaku utama (Pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan.
Penyuluhan pertanian adalah seuatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku
kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mempu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, efisiensi
usaha, pendapatan, kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
Menurut Roger (1995), pelayanan kegiatan penyuluhan merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan kemampuan peternak dan menunjang perbaikan usaha
ternak melalui upayanya untuk mengubah perilaku peternak ke arah usaha beternak
yang lebih baik (better farming), berusaha ternak lebih baik (better business),
kesejahteraan hidup yang lebih baik (better living), dapat menjaga lingkungan hidup
dengan lebih baik (better environtment), dan mencapai kehidupan masyarakat yang
lebih baik (better community).

4
Kepemimpinan penyuluh peternakan terletak pada kemampuannya untuk
mempengaruhi peternak agar dapat mengadopsi berbagai inovasi sapi potong.
Kepercayaan petani terhadap penyuluh merupakan syarat penting bagi penyuluhan.
Untuk memperoleh kepercayaan ini petani harus diyakinkan bahwa agen penyuluhan
mencoba untuk melayani dan bersimpati pada kepentingan petani dan ahli pada
bidangnya. Agen penyuluhan lebih mungkin untuk memperoleh kepercayaan jika
mengunjungi petani di lapangan atau mengunjungi rumahnya, dan tidak
mengharapkan petani yang harus datang ke kantornya. Dengan bekerjasama dalam
lingkungan mereka, penyuluh dapat menunjukkan kesungguhannya dalam menangani
masalah petani dan sanggup membantu petani memecahkan masalahnya. Pendekatan
ini menjadikan penyuluh lebih mahal (Kartasapoetra, 1994).

2.2 Peran Penyuluh Pertanian


Penyuluh adalah orang yang memiliki peran, tugas atau profesi dalam
memberikan pendidikan, bimbingan dan penerangan kepada masyarakat untuk
mengatasi berbagai masalah, seperti pertanian dan kesehatan, sehingga dapat
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Penyuluh juga dikenal dengan sebutan juru
penerang. Biasanya penyuluh atau juru penerang menjalankan perannya dengan cara
mengadakan ceramah, wawancara, dan diskusi bersama khalayak khusus. Pemegang
peran serupa ini, dalam bahasa Inggris disebut counsellor, yang artinya penasihat.
Peran penyuluh terletak pada kemampuan mendorong dan melatih
petani/peternak sasaran. Selain itu, berusaha untuk mengetahui apa yang dibutuhkan
dan apa yang memuaskan sasaran dari pelayanan yang diberikannya. Menurut
Lionberger dan Gwin (1982), keberhasilan seorang penyuluh tergantung kepada
kemampuannya untuk menyatu (dengan kliennya) dan pengetahuan serta
keterampilan yang diperlukan oleh kliennya. Keberhasilan ini adalah upaya dalam
membantu klien untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.

2.2.1 Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Motivator

5
Penyuluh pertanian senantiasa membuat peternak tahu, mau dan mampu
menerapkan informasi inovasi yang dianjurkan. Penyuluhan sebagai proses
pembelajaran (pendidikan nonformal) yang ditujukan untuk peternak dan keluarganya
yang memiliki peran penting didalam pencapaian tujuan pembangunan bidang
peternakan. Kemampuan penyuluh dalam memberikan semangat kepada anggota-
anggota kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam kegiatan usaha tani,
petugas peyuluh pertanian memotivasi anggota kelompok agar terlibat aktif dalam
kegiatan kelompoknya, petugas peyuluh pertanian memotivasi anggota kelompok
dalam usaha mencapai hasil yang dinginkan oleh kelompoknya, tampak bahwa
keterlibatan penyuluh cukup besar dalam memberikan motivasi dalam pengembangan
usaha tani manfaatnya oleh petani, penyuluh selalu memotivasi anggota kelompoknya
dalam mencapai hasil yang diinginkan kelompoknya, penyuluh harus dapat
memberikan solusi bagi petani binaannya, dan keterlibatan penyuluh sangat besar,
bagi penyuluh yang mempunyai kreativitas untuk melanjutkan pengembangan usaha
taninya.

2.2.2 Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Dinamisator


Penyuluh sebagai dinamisator merupakan kemampuan penyuluh menjembatani
kelompok petani dalam bimbingan teknis dengan pemerintah maupun non-
pemerintah, petugas penyuluh pertanian membantu menjembatani penyelesaian
konflik yang terjadi dalam kelompok petani atau dengan pihak luar, proses mediasi
sangat tergantung pada lakon yang dimainkan oleh pihak yang terlibat dalam
penyelesaian perselisihan tersebut, di mana pihak yang terlibat langsung adalah
mediator dan para pihak yang berselisih itu sendiri. Mediator sebagai negosiator
harus memiliki keterampilan dalam mengelola konflik, melakukan pemecahan
masalah secara kreatif melalui kekuatan komunikasi dan analisis.
Peranan penyuluh pertanian sebagai dinamisator adalah kemampuan penyuluh
pertanian dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk menggerakkan peternak
melakukan perubahan dalam beternak yang lebih maju. Kemampuan peranan

6
penyuluhan pertanian sebagai dinamisator merupakan peran penyuluh dalam merubah
cara beternak petani menjadi lebih maju, peran penyuluh dalam menggerakkan
peternak untuk merubah cara beternak yang masih tradisional menjadi lebih maju dan
kemampuan penyuluh dalam menggerakkan peternak untuk menerapkan inovasi
teknologi.

2.2.3 Penyuluh Pertanian Sebagai Fasilitator


Peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator merupakan tugas yang diharapkan
dapat dijalankan oleh penyuluh pertanian dalam melayani kebutuhan dan keperluan
masyarakat binaannya dalam pelaksanaan suatu proses kegiatan. Salah satu tugas
penyuluh pertanian sebagai fasilitator adalah memberikan pelatihan. Fasilitator atau
pendampingan adalah peran penyuluhan dalam hal melayani, memenuhi kebutahan
petani, memfasilitasi keluhan petani ataupun masalah usahatani yang dihadapi petani.
Fasilitasi yang diberikan penyuluhan ini tidak sepenuhnya dapat membantu petani
mengatasi masalah usaha taninya namun hanya sebagai penengah dalam mengatasi
masalah petani (Mardikanto, 2009).
Peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator adalah menjalankan tugas-tugasnya
sebagai perantara peternak dengan pihak-pihak yang mendukung perbaikan dan
kemajuan usahanya. Penilaian kemampuan peranan penyuluh pertanian sebagai
fasilitator yaitu, penyuluh pertanian sebagai pemberi arahan kepada peternak tentang
sumber informasi inovasi teknologi, penyuluh pertanian sebagai pemberi kemudahan
untuk menyelesaikan permasalahan peternak dan kemampuan penyuluh dalam
menfasilitasi peternak tentang sumber informasi inovasi.

2.2.4 Penyuluh Pertanian Sebagai Inovator


Peran penyuluh sebagai inovator adalah menyebarluaskan informasi, ide,
inovasi, dan teknologi baru kepada petani. Penyuluhan pertanian melakukan
penyuluhan dan menyampaikan berbagai pesan yang dapat digunakan petani untuk
meningkatkan usahatani. Penyuluh memberikan informasi yang disampaikan mudah
dimengerti petani, penyuluh mampu memposisikan diri sebagai bagian dari kelompok

7
ketika berbicara atau berdiskusi dengan kelompok, Informasi dan teknologi tersebut
bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
media penyuluhan. Berbagai media penyuluhan dapat digunakan untuk mengemas
informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada sasaran sebagai pengguna
teknologi seperti media cetak, media audio visual, media berupa obyek fisik atau
benda nyata. Beragamnya media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Karena itu
untuk setiap tujuan yang berbeda diperlukan media yang berbeda pula. Dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan penyuluhan, media tadi sangat penting sebagai
saluran, penyampaian pesan.

2.3 Usaha Ternak Sapi Potong


Sapi potong merupakan penyumbang daging terbesar dari kelompok ruminansia
terhadap produksi daging nasional sehingga usaha ternak ini berpotensi untuk
dikembangkan sebagai usaha yang menguntungkan. Sapi potong telah lama
dipelihara oleh sebagian masyarakat sebagai tabungan dan tenaga kerja untuk
mengolah tanah dengan manajemen pemeliharaan secara tradisional. Pola usaha
ternak sapi potong sebagian besar berupa usaha rakyat untuk menghasilkan bibit atau
penggemukan, dan pemeliharaan secara terintegrasi dengan tanaman pangan maupun
tanaman perkebunan. Pengembangan usaha ternak sapi potong berorientasi agribisnis
dengan pola kemitraan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan
keuntungan peternak (Nurfitri, 2008).
Sapi potong merupakan salah satu ternak yang dipelihara dengan tujuan utama
sebagai penghasil daging. Ciri-ciri sapi potong memiliki tubuh besar, kualitas
dagingnya maksimum, laju pertumbuhan cepat, efisiensi pakan tinggi, dan mudah
dipasarkan (Pawere et All. 2012). Pada umumnya masyarakat membutuhkan hewan
ini untuk dikonsumsi, karena kandungan proteinnya yang tinggi. Laju pertambahan
penduduk yang terus meningkat menuntut ketersediaan daging yang juga meningkat,
oleh karena itu usaha sapi potong merupakan salah satu usaha yang memiliki nilai
ekonomi tinggi.

8
Usaha penggemukan sapi potong biasanya didominasi oleh peternak besar
maupun kecil. Ada juga beberapa peternak perorangan dibeberapa pedesaan di
Indonesia. Masih sangat jarang perorangan di kota-kota besar yang mengalokasikan
investasi mereka pada bisnis ini karena mereka mengganggap bisnis ini awam dan
tidak memberikan keuntungan yang besar, padahal pada kenyataannya bisnis ini tidak
terlalu sulit dan memberikan keuntungan yang cukup besar. Salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh peternak tradisional dalam peternakan sapi adalah produktivitas
ternak sapi yang rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas adalah
pemilihan pakan ternak yang tidak sesuai dengan sistem penggemukan sapi modern
juga sistem kebersihan kandang yang kurang baik (Soerapto dan Abidin, 2002).
Keberhasilan usaha ternak sapi potong bergantung pada tiga unsur yaitu bibit,
pakan, dan manajemen atau pengelolaan. Manajemen mencakup pengelolaan
perkawinan, pemberian pakan, perkandangan, dan kesehatan ternak. Selain itu
pengelolaan maupun manajemen dalam usaha ternak tidak terlepas dari karakteristik
sosial ekonomi peternak sehingga nantinya akan mempengaruhi hasil yang akan
diperoleh oleh peternak. Sistem usaha ternak sapi potong adalah suatu sistem usaha
yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan terhadap usaha
pemeliharaan sapi potong. Peternak memilih mengusahakan ternak sapi dengan
beberapa tujuan. Bagi peternak, ternak sapi potong berfungsi sebagai sumber
pendapatan, protein hewani, dan tenaga kerja serta penghasil pupuk.
Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak hanya
menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai
tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan menarik gerobak, kotoran sapi juga
mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh
semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat
memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur. Semua organ
tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1. Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.

9
2. Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan
kerajinan tangan
3. Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan
masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia (Ferdiman, 2007).

2.4 Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong


Efektivitas adalah suatu pengukuran terhadap penyelesaian suatu pekerjaan
tertentu dalam suatu organisasi atau kelompok (Kumorotomo, 2005:362). Mardikanto
(1933:2001) mendefinisikan keefektifan kelompok sebagai keberhasilan kelompok
untuk mencapai tujuannya yang ditunjukan dengan tercapainya keadaan atau
perubahan-perubahan fisik maupun non fisik.
Kelompok peternak merupakan organisasi yang keberadaannya diakui
pemerintah melalui dinas peternakan. Kelompok ternak memiliki anggaran dasar
(AD) dan anggaran rumah tangga (ART) sebagai dasar menjalankan organisasinya
(Rary AR, 2017). Peternak merupakan sumber daya manusia yang memegang
peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan usaha ternak. Hal ini
karena peternak merupakan pekerja dan manajer dalam usaha ternaknya itu
sendiri(Rary AR, 2017). Menurut Nikmatullah (1995) dan Sakaran (1989) ukuran
Efektivitas kelompok tani dibatasi pada produktivitas kelompok, kepuasan anggota
kelompok dan semangat kelompok.
Pengembangan ternak sapi potong tentunya tidak terlepas dari peranan
kelompok tani/ternak dalam mengembangkan kelompoknya agar efektif serta efisien
dalam pengelolaannya. Upaya yang perlu dikembangkan dalam membina dan
memantapkan kelompok peternak adalah memperkuat kelembagaan ekonomi
petani/peternak di pedesaan, untuk itu diperlukan pendekatan yang efektif agar
petani/peternak dapat memanfaatkan program pembangunan yang ada, secara
berkelanjutan, melalui pertumbuhan rasa memiliki, partisipasi dan pengembangan
kreatifitas, disertai dukungan masyarakat lainnya sehingga dapat berkembang dan
dikembangkan oleh masyarakat tani disekitarnya (Muslim, 2006).

10
2.5 Kerangka Berpikir

Kelompok Peternak Sapi Potong

Peranan Penyuluh Efektivitas Kelompok Peternak

1. Sebagai Motivator
1. Produktivitas kelompok
2. Sebagai Dinamisator
2. Kepuasan anggota kelompok
3. Sebagai Fasilitator
3. Semangat kelompok
4. Sebagai Inovator

Tingkat Efektivitas
Kelompok Peternak

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas


Kelompok Ternak Sapi Potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango.

11
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober Tahun
2022. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu dengan
pertimbangan bahwa pada wilayah tersebut terdapat kelompok tani yang masih aktif
dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong dan didukung oleh penyuluh yang
selalu terlibat dalam aktivitas kelompok peternak sapi potong.

3.2 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Menurut
Wirartha (2006), survei adalah metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh
data, fakta dari gejala yang ada baik tentang institusi sosial ekonomi dan sebagainya.
Cara mengumpulkan data dan informasi menggunakan pertanyaan-pertanyaan dalam
bentuk kuesioner.

3.3 Jenis Dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, atau biasa di artikan data
berupa ciri-ciri, sifat-sifat, kadaan, atau gambaran dari kualitas objek yang diteliti.
Dan data kuantiatif adalah data yang berupa bilangan, nilainya bisa berubah-ubah
atau bersipat variatif.

12
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi melalui
wawancara langsung dan melalui bantuan kusioner. Data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari kepustaakaan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Pusat Statistik
(BPS) serta instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Populasi dalam penelitian ini
adalah kelompok peternak sapi potong yang ada di Kecamatan Suwawa yaitu
sebanyak 10 kelompok dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 124 peternak
yang tersebar di sepuluh desa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti yang
dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dengan menggunakan teknik tertentu
(Simamora, 2022). Penentuan sampel diambil secara acak yaitu berdasarkan
pertimbangan bahwa penyebaran kelompok peternak sapi potong pada tahun 2018,
kelompok peternak tersebut masih aktif dalam mengelola usaha ternaknya dan tetap
berkomunikasi dengan penyuluh. Jumlah sampel sebanyak 55 orang yang diambil
dengan menggunakan rumus slovin (n = N 1+ 𝑁 (𝑒)2). Peternak tersebut tergabung
pada 10 kelompok yang tersebar pada 10 desa di Kecamatan Suwawa. Lokasi dan
jumlah sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Lokasi dan Jumlah Sampel di Kecamatan Suwawa
No Nama Kelompok Nama Desa Jumlah Sampel
1 Huyula Tingkohubu 4
2 Harapan Kita Boludawa 3

13
3 Bersih Hati Bube 6
4 Moopiya Huluduotamo 8
5 Motindahu Bubeya 6
6 Mekar Jaya Tinelo 4
7 Andingi Tingkohubu Timur 4
8 Helumo Jaya Helumo 7
9 Suka Makmur 8
Ulantha
10 Ulantha Bersatu 5
Total 55
Sumber Data : Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suwawa, 2022
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian ini menggunakan teknik survei. Singarimbun dan Effendi
(1995), menyebutkan teknik survei yaitu teknik pengkajian yang mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di lapangan,
baik untuk mengamati gejala fisik maupun kehidupan masyarakat yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.
2. Teknik Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disusun, dari pertanyaan itu diberikan alternatif jawaban dan responden, tinggal
memilih jawaban yang ada. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan
dan akurat sesuai dengan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun dan
mengacu pada permasalahan yang akan diteliti dan diisi langsung responden atau
diisikan oleh peneliti berdasarkan jawaban yang dikemukakannya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yakni membuat catatan atau gambar yang selanjutnya akan
menjadi sumber-sumber data untuk menunjang penelitian.

14
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
yaitu menceritakan atau mengungkapkan fakta, keadaan, yang terjadi saat penelitian
berjalan dan menafsirkan serta menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi
yang sedang terjadi (Sugiyono, 2017).
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah peranan penyuluh dan
efektivitas kelompok ternak sapi potong, tujuan pertama dan kedua pada penelitian
ini dianalisis secara deskiptif yaitu mengkaji dan memberi gambaran serta
menjelaskan kondisi penyuluh dan kelompok ternak sapi potong. Pada hasil
responden yang diperoleh berdasarkan kuesioner dianalisis menggunakan metode
skoring. Semua kriteria penilaian menggunakan skala likert. Sugiyono (2019), dalam
pengukuran untuk masing-masing kriteria penilaian menggunakan variasi kategori
A=4 (Sangat berperan), B=3 (Berperan), C= 2 (Tidak berperan), D=1 (Sangat tidak
berperan). Setelah melakukan penilaian berdasarkan skoring maka hasil data
dituangkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilengkapi dengan garis
kontinum.

3.7 Definisi Operasional Variabel


Adapun definisi operasional dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Penyuluhan peternakan adalah sistem pemberdayaan peternak dan
keluarganya melalui kegiatan pembelajaran.
2. Penyuluh adalah orang yang memiliki peran, tugas atau profesi yang
memberikan pendidikan, bimbingan dan penerangan kepada peternak untuk
mengatasi berbagai masalah, seperti dalam bidang peternakan, sehingga dapat
mencapai sasaran yang ditetapkan.
3. Peranan penyuluh pada kelompok peternak adalah usaha yang dilakukan
kepada anggota kelompok peternak sapi potong berupa pembinaan dalam
meningkatkan hasil produksi ternak dengan tujuan peningkatan pendapatan
peternak.

15
4. Motivator adalah kemampuan penyuluh dalam memberikan semangat kepada
anggotaanggota kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam
kegiatan usaha tani,.
5. Dinamisator, adalah Kemampuan penyuluh menjembatani kelompok petani
dalam bimbingan teknis yaitu menimbulkan perubahan melalui pelayanan,
peragaan atau contoh, pemberian petunjuk kepada petani/peternak.
6. Fasilitator atau pendampingan adalah peran penyuluhan dalam hal melayani,
memenuhi kebutahan petani, memfasilitasi keluhan petani ataupun masalah
usahatani yang dihadapi petani
7. Inovator adalah menyebarluaskan informasi, ide, inovasi, dan teknologi baru
kepada petani
8. Kelompok ternak sapi potong adalah sekelompok orang yang melakukan
ternak sapi potong yang dibina oleh pemerintah.
9. Produktivitas kelompok merupakan tingkat mutu yang diukur dari hasil
kegiatan kelompok yang telah tercapai.
10. Efektivitas adalah keberhasilan suatu kelompok dalam mencapai suatu tujuan.

16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Kecamatan Suwawa


Kecamatan Suwawa adalah salah satu bagian dari wilayah dari kabupaten Bone
Bolango yang di tetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan penggembangan ternak
sapi potong. Bedasarkan letak gografisnya Kecamatan Suwawa merupakan pusat
pemerintahan dari Kabupaten Bone Bolango. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan
Suwawa sebagai berikut :
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Suwawa Tengah
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Suwawa Selatan
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kabila
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Tilogkabila
Kecamatan Suwawa terdiri dari 10 desa dan 30 dusun dengan memiliki luas
wilayah keseluruhan adalah 35,64 km 2.
Tabel 2. Luas Wilayah Dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan Menurut Desa di
Kecamatan Suwawa
Persentase
N Nama Desa Luas (Km)
(%)
o

1 1,62 4,5
Tingkohubu
2 Boludawa 16 45
3 Bube 0,24 0,7

17
4 Huluduotamo 2,93 8,2
5 Bubeya 0,82 2,3
6 Bube Baru 1,32 3,7
7 Tinelo 1 2,8
8 Ulantha 9 25,2
9 Tingkohubu Timur 1,21 3,4
10 Helumo 1,50 4,2
Total 35,64 100
Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabuten Bone Bolango, 2021

Desa terluas di Kecamatan Suwawa adalah desa Boludawa, yang memiliki


persentase sebesar 45% dan Desa yang memiliki luas terkecil adalah Desa Bube,
dengan peresentase sebesar 0,7%.
Kelompok peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango merupakan peternak dengan jumlah populasi sebanyak 576 anggota yang
tergabung dalam 36 kelompok, kelompok tersebut mulai dibentuk pada tahun 2008
sampai dengan tahun 2018. Sebagian besar kelompok peternak yang ada lebih
memilih jenis sapi bali sebagai peliharaan dalam mengembangkan kelompoknya.
Untuk mengembangkan kelompok peternak agar lebih produktif dan efektif maka
dilakukan pembinaan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang terkoordinasi di
Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kabupaten Bone Bolango. Penyuluh berperan
penting dalam meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan anggota kelompok
peternak melalui perannya sebagai motivator, dinamisator, fasilitator, dan inovator.

4.2 Keadaan Umum Responden


4.2.1 Jenis Kelamin
Bedasarkan penelitian lapangan yang dilakukan di Kecamatan Suwawa,
Kabupaten Bone Bolango terdapat sebanyak 55 peternak sebagai responden, terdiri
dari responden laki-laki dan responden perempuan. Keseluruhan responden dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Responden Bedasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Suwawa Kabupaten
Bone Bolango

18
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-Laki 45 81,8
2 Perempuan 10 18,2
Total 55 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022
Tabel 3. Menunjukkan bahwa responden peternak sapi potong di Kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango lebih banyak laki-laki yaitu sebanyak 45 orang
atau sekitar 81,8%. Hal ini dikarenakan pemeliharaan sapi potong oleh peternak di
Kecamatan Suwawa lebih cenderung menggunakan sistem pemeliharaan ekstensif
atau ternak digembalakan. Adapun kaum perempuan yang menekuni usaha ternak
sapi potong sebanyak 10 orang atau sekitar 18,2% hal ini karena menggantikan
suaminya yang merupakan kepala rumah tangga dan bekerja untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga. Data ini sejalan dengan hasil penelitian Virianta. dkk,
(2019), menunjukan bahwa laki-laki lebih dominan sebesar 65,7% dibandingkan
dengan perempuan sebesar 34,3% sehingga pelaku utama dalam usaha tani masih
didominasi oleh laki-laki.

4.2.2 Umur
Umur merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas. Penduduk dalam usia produktif
memiliki kemampuan untuk bekerja lebih produktif secara ekonomis sehingga
mampu memenuhi kebutuhan hidup jika dibandingkan dengan penduduk dalam usia
non produktif. Klasifikasi responden berdasarkan umur di kecamatan Suwawa
Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Responden Berdasarkan Umur
No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 20-35 7 12,7
2 36-55 37 67,3
3 >56 11 20
Total 55 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

19
Tabel 4. menunjukkan bahwa umur peternak di Kecamatan Suwawa Kabupaten
Bone Bolango adalah antara 20 sampai 35 tahun sebanyak 7 orang atau sekitar 12,7%
yang merupakan usia produktif sehingga memungkinkan bagi para peternak tersebut
dapat bekerja lebih baik, bersemangat dalam pemeliharaan, serta mempunyai
motivasi yang tinggi. Chamdi (2003) menyatakan bahwa usia produktif 20-35 tahun
masih memiliki semangat yang tinggi dan mudah mengadopsi hal-hal baru. Berbeda
dengan petani peternak yang telah berusia lanjut (di atas 50 tahun). Sementara
peternak dengan usia 36-55 sebanyak 37 orang atau sekitar 67,3% dan peternak
berada pada umur di atas 56 tahun 11 orang atau sekitar 20% yang telah mengalami
penurunan kamampuan untuk kerja sehingga mereka digolongkan ke dalam umur
nonproduktif. Hal ini sejalan dengan pendapat Suwarta (2012), yang menyatakan
bahwa semakin bertambah umur peternak akan mengakibatkan turunnya
produktivitas usaha peternakan.

4.2.3 Pendidikan
Pendidikan dapat berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya seseorang dalam
menerima teknologi baru yang dapat menambah pengetahuan. Tingkat pendidikan
peternak akan mempengaruhi cara berpikir dalam menjalankan dan mengembangkan
suatu usaha, termasuk usaha peternakan sapi potong yang merupakan modal utama
dalam upaya menerima atau mengadopsi informasi-informasi maupun teknologi-
teknologi tentang ilmu yang berhubungan dengan peternakan untuk meningkatkan
produktivitas dari usaha ternak sapi potong yang dijalaninya. karakteristik responden
berdasarkan pendidkan di kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Tidak Sekolah 1 1,8
2 SD 40 72,7
3 SMP 6 11
4 SMA 8 14,5

20
Total 55 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022
Tabel 5. Menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden di Kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango sangat rendah dimana tingkat pendidikan tertinggi
hanya sampai pada tingkat SMA dan sebagian besar hanya menempuh pendidikan
hingga tingkat SD. Peternak yang tidak sekolah berjumlah 1 orang atau berkisar 1,8%
tingkat SD yang paling banyak berjumlah 40 orang atau 72,7% sedangkan tingkat
SMP sebanyak 6 orang atau berkisar 11% dan sampai tingkat SMA sebanyak 8 Orang
atau 14,5%. Menurut Van Deb Ban dan Hawkins (2003), tingginya tingkat
pendidikan mempengaruhi tingkat penerapan teknologi baru sehingga petani mau
menerapkan teknologi.

4.2.4 Pekerjaan
Status pekerjaan merupakan hal yang penting dalam menentukan banyaknya
waktu seseorang terhadap usaha yang dijalaninya. Pekerjaan pokok adalah pekerjaan
secara rutin ditekuni atau dilakukan sebagai sumber penghasilan keluarga untuk
memenuhi keutuhan hidup. Sementara pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang
dilakukan diwaktu luang sebagai tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Adapun klasifikasi responden berdasarkan pekerjaan responden di kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Keadaan Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Petani 42 76
2 Petani dan Usaha lain 13 24
Total 55 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022
Tabel 6. Menunjukkan bahwa hampir semua responden memiliki pekerjaan
tetap atau pekerjaan pokok sebagai petani. Hal ini dikarenakan Kecamatan Suwawa
merupakan wilayah yang potensi dibidang pertanian. Petani tanpa usaha lain
sebanyak 42 orang atau berkisar 76% dan petani dengan usaha lain sebanyak 13

21
orang atau 24%. Pemeliharaan sapi potong di Kecamatan Suwawa dilakukan secara
tradisonal dan merupakan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Sugeng (2003) umumnya peternak di dalam usaha sapi masih bersifat
subsisten. Pemeliharaan ternak sapi potong yang mereka lakukan hanya sebagai usaha
sampingan saja dari sektor pertanian.

4.2.5 Pengalaman Berternak


Pengalaman berternak dari seorang peternak berpengaruh terhadap pola
pengelolaan usaha ternaknya, karena terdapat kecenderungan bahwa peternak yang
memiliki pengalaman beternak yang cukup lama memiliki kemampuan beternak lebih
baik. Untuk lebih jelasnya mengenai pengalaman beternak responden di Kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 . Responden Berdasarkan Pengalaman Berternak
Pengalaman Beternak
No Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
1 <5 20 36,4
2 6-10 6 11,0
3 > 10 29 52,7
Total 55 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022
Tabel 7. Menunjukkan bahwa peternak di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango bervariasi. Dengan pengalaman dibawah 6 tahun sebanyak 20 orang atau
berkisar 36,4% dengan pengalaman 6 hingga 10 tahun sebanyak 6 orang atau berkisar
11% dan pengalaman diatas 10 tahun sebanyak 29 orang atau berkisar 52,7%.
Semakin lama pengalaman berternak seorang peternak akan mempermudah dan lebih
mengetahui materi yang dibawakan peternak dalam penyuluhan dan juga dapat
menerapkan materi dan pengalaman yang didapat dalam melakukan peternakan.

22
Merurut Mastuti dan Hidayat (2008) menyatakan bahwa, semakin berpengalaman
beternak diharapkan pengetahuan yang didapat semakin banyak sehingga
keterampilan dalam menjalankan usaha peternakan semakin meningkat.

4.2.6 Jumlah Kepemilikan Ternak


Jumlah kepemilikan ternak menunjukan banyaknya ternak sapi potong yang
dimiliki atau dipelihara oleh responden. Kepemilikan ternak setiap peternak
umumnya berbeda-beda diantaranya adalah milik sendiri, warisan, milik orang lain
dan lain-lain. Adapun klasifikasi responden berdasarkan Jumlah kepemilikan ternak
di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 . Responden Berdasarkan Skala Kepemilikan Ternak sapi
Jumlah Kepemilikan
No Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
1 <5 52 94,5
2 5-10 3 5,5
3 > 10 0 0
Total 55 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Tabel 8. Menunjukkan bahwa peternak di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone


Bolango peternak dengan skala kepemilikan dibawah 5 ekor sebanyak 52 orang atau
berkisar 94,5% dari keseluruhan peternak dengan kepemilikan di atas 5-10 ekor
hanya 3 orang atau berkisar dari 5,5% dari total keseluruhan. Sesuai pendapat Damy
(2014), usaha sapi potong di daerah pedesaan indonesia, masih berada pada skala
rumah tangga dengan tingkat kepemilikan dibawah 10 ekor.

4.3 Peranan Penyuluh Pertanian


Penyuluh adalah orang yang memiliki peran, tugas atau profesi dalam
memberikan pendidikan, bimbingan, dan penerangan kepada masyarakat untuk
mengatasi berbagai masalah. Peran penyuluh terletak pada kemampuan mendorong
dan melatih peternak sasaran dan berusaha mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa
yang memuaskan dari pelayanan yang diberikan. untuk itu, seorang penyuluh harus

23
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat diandalkan serta motivasi yang
tinggi. Dari hasil tabulasi nilai responden peran penyuluh terhadap efektivitas
kelompok peternak sapi potong diukur dengan nilai yang meliputi peran penyuluh
sebagai motivator, dinamisator, fasilitator dan inovator.

4.3.1 Motivator
Peran penyuluh sebagai motivator terhadap efektifitas kelompok peternak sapi
potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Motivator


Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat berperan 4 15 60 27,0
Berperan 3 36 108 65,5
Tidak berperan 2 3 6 5,5
Sangat tidak berperan 1 1 1 2
Jumlah 55 175 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022
Tabel 9. Peran penyuluh sebagai motivator dapat dikategorikan sangat berperan
yaitu dengan jumlah skor 175 atau sebanyak 79,5%. Hal ini menunjukan peran
penyuluh sebagai motivator sudah memberian masukan dalam meningkatkan nilai
tambah ekonomis, memberikan masukan dalam cara mendapatkan modal usaha
beternak sapi potong, penyuluh sering melaksanakan peninjauan dan menyadarkan
anggota tentang mengembangkan kelompoknya. Menurut Thoha (1998) motivasi
seseorang tergantung dari kekuatan dari orang itu sendiri. Penyuluh memiliki peran
yang besar dalam memotivasi dan mendorong peternak dalam mencapai tujuan-tujuan
kelompok peternak. Motivasi adalah hal yang penting karena dengan motivasi ini
diharapkan seseorang mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas
yang tinggi.

24
4.3.2 Dinamisator
Peran penyuluh sebagai dinamisator terhadap efektifitas kelompok peternak
sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada
Tabel 10.

Tabel 10. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Dinamisator


Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat berperan 4 18 72 32,7
Berperan 3 28 84 51,0
Tidak berperan 2 9 18 16,3
Sangat tidak berperan 1 0 0 0
Jumlah 55 174 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Tabel 10. Peran penyuluh sebagai dinamisator dapat dikategorikan sangat


berperan yaitu dengan jumlah skor 174 atau sebanyak 79%. Hal ini menunjukan
peran penyuluh sebagai dinamisator sangat berperan dalam membantu kelompok
mengembangkan kerja sama dan pertemuan anggota kelompok, berperan
membimbing, mengaktifkan pengurus dan anggota kelompok serta berperan dalam
menerapkan cara berusaha kepada setiap kelompok peternak sapi potong hingga
mencapai keberhasilan. Hal ini sesuai pernyataan Mardikanto (2009) bahwa hakikat
keberhasilan suatu kelompok terletak pada bagaimana kelompok itu dinamis.

4.3.3 Fasilitator

25
Peran penyuluh sebagai fasilitator terhadap efektifitas kelompok peternak sapi
potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Fasilitator
Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat berperan 4 10 40 18.2
Berperan 3 35 105 63,6
Tidak berperan 2 9 18 16,4
Sangat tidak berperan 1 1 1 1,8
Jumlah 55 164 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Tabel 11. Menunjukan peran penyuluh sebagai fasilitator dapat dikategorikan


berperan yaitu dengan jumlah skor 164 atau sebanyak 74,5%. Hal ini menunjukan
peran penyuluh sebagai fasilitator berperan dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan, menyediakan alat bantu praga dengan usahanya sendiri, membantu
anggota kelompok peternak sapi potong dalam pembuatan kelengkapan administrasi
kelompok, memfasilitasi anggota kelompok dalam mengakses informasi dari berbagai
sumber, memfasilitasi kelompok dan penyuluh berperan dalam mendampingi petani
dalam mengembangkan kelompoknya.

4.3.4 Inovator
Peran penyuluh sebagai inovator terhadap efektifitas kelompok peternak sapi
potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Peran Penyuluh Pertanian Sebagai Inovator
Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat berperan 4 15 60 27,3
Berperan 3 22 66 40,0
Tidak berperan 2 16 32 29,1
Sangat tidak berperan 1 2 2 3,6
Jumlah 55 160 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

26
Tabel 12. Menunjukan peran penyuluh sebagai inovator dapat dikategorikan
berperan yaitu dengan jumlah skor 160 atau sebanyak 72,7%. Hal ini menunjukan
penyuluh sebagai inovator berperan dalam memberikan informasi dan inovasi
teknologi pertanian terbaru, melaksanakan berbagai demplot dalam rangka
mendapatkan atau menguji temuan baru, penyuluh menjelaskan mengenai analisis
usaha dalam menetapkan suatu usaha, memberikan informasi terbaru dalam upaya
mengembangkan kelompok dan tingkat frekuensi penyuluhan tentang pengembangan
kelompok peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Menurut Soekartawi (2005), Peternak yang berpengalaman akan lebih mampu
menyerap inovasi dan teknologi dibandingkan dengan peternak yang belum atau
kurang berpengalaman, maka peran dari penyuluh sebagai inovator akan sangat
mempengaruhi pola pikir anggota kelompok dan meningkatkan keberhasilan dalam
beternak sapi potong.

4.4 Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong


Efektivitas merupakan hal penting bagi suatu organisasi demikian pula pada
suatu kelompok peternak sapi potong. Adanya efektivitas dalam kelompok peternak
akan menjadikan kelompok akan menganalisa tujuan-tujuan kelompok ataupun tujuan
anggota yang belum tercapai sehingga perencanaan kegiatan kelompok ke arah yang
lebih produktif dan efektif. Untuk mencapai efektivitas kelompok peternak sapi
potong, di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat diukur berdasarkan
produktivitas kelompok, kepuasan anggota kelompok dan semangat kelompok.

4.4.1 Produktivitas Kelompok


Tingkat produktivitas kelompok terhadap efektifitas kelompok peternak sapi
potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Produktivitas Kelompok Peternak Sapi Potong
Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat meningkat 4 21 84 38
Meningkat 3 21 63 38

27
Tidak meningkat 2 9 18 16,7
Sangat tidak meningkat 1 4 4 7,3
Jumlah 55 169 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Tabel 13. Menunjukan tingkat produktivitas kelompok dapat dikategorikan


sangat meningkat yaitu dengan jumlah skor 169 atau sebanyak 76,8%. Hal ini dilihat
dari peningkatan produksi ternak sapi potong dalam satu tahun terakhir, kesesuaian
dengan tujuan kelompok dengan tujuan anggota dan hasil penjualan ternak
sapi potong. Berdasarkan hasil identifikasi jawaban responden dapat diketahui
bahwa sabagian besar responden menyatakan bahwa hasil produksi sangat meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya. Tujuan kelompok sudah sesuai dengan tujuan
anggotanya. Tujuan kelompok peternak adalah meningkatkan pendapatan,
meningkatkan produktivitas, memupuk modal usaha bersama, mempererat tali
persaudaraan dan sebagai tempat penyaluran informasi dan teknologi terbaru.
Menurut pendapat Wahdjosumidjo dalam Hambali (2005) keinginan seseorang untuk
menghasilkan (produksi) sangat tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapainya
dan persepsi atas tindakan-tindakan untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan penelitian diperoleh jumlah kelahiran mengalami peningkatan
sebanyak 25,2% setiap tahunnya. Dalam satu tahun terakhir terjadi pertambahan
kelahiran sebanyak 26 ekor. Dengan adanya produktivitas meningkat telah
memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan yang diterima oleh para
peternak. Hal ini disebabkan karena peternak dapat menjual ternaknya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga peran penyuluh mampu merubah kualitas
hidup peternak, hal ini didukung dengan pernyataan Nova Deviyata Yanti (2010),
yang menyatakan bahwa peran penyuluh akan mampu memberikan manfaat dalam
meningkatkan produktivitas ternak sapi serta dapat meningkatkan kualitas hidup
peternak.

4.4.2 Kepuasan Anggota Kelompok

28
Tingkat kepuasan anggota kelompok terhadap efektifitas kelompok peternak
sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada
Tabel 14.
Tabel 14. Kepuasan Anggota Kelompok Peternak Sapi Potong
Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat puas 4 18 72 33
Puas 3 35 105 64
Tidak puas 2 2 4 3
Sangat tidak puas 1 0 0 0
Jumlah 55 181 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Tabel 14. Tingkat kepuasan kelompok dapat dikategorikan sangat meningkat


yaitu dengan jumlah skor 181 atau sebanyak 82,3%. Sebagian besar responden
mengatakan bahwa anggota sangat puas dengan kemajuan kelompok peternak sapi
potong dalam satu tahun terakhir. Kepuasan anggota kelompok karena dapat berperan
dalam kelompoknya. Peran anggota kelompok antara lain dengan mengikuti kegiatan-
kegiatan yang diadakan penyuluh. Menurut Genius (2013) bahwa di dalam
berkelompok fungsi dalam memuaskan anggota sangat penting utamanya
menyediakan segala kebutuhan anggota kelompok agar anggota kelompok tetap
merasa puas dalam berkelompok karena segala keperluannya dapat terpenuhi.

4.4.3 Semangat Anggota Kelompok


Tingkat Semangat anggota kelompok terhadap efektifitas kelompok peternak
sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada
Tabel 15.
Tabel 15. Semangat Anggota Kelompok Peternak Sapi Potong
Responden Persentase
Kategori Skor Total Skor
(Orang) (%)
Sangat bersemangat 4 32 128 58
Bersemangat 3 21 63 38

29
Tidak bersemangat 2 2 4 4
Sangat tidak
1 0 0 0
bersemangat
Jumlah 55 195 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Tabel 15. Menunjukkan bahwa semangat kelompok dapat dikategorikan


sangat bersemangat yaitu dengan jumlah skor 195 atau sebanyak 88,6%. Semangat
kelompok peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango
sebagian besar dalam kategori sangat bersemangat hal ini karena kesetiaan anggota
terhadap kelompok yaitu tidak ada anggota yang mau pindah dari kelompoknya dan
terdapat kerja sama yang baik antar anggota. Kerja sama tersebut hanya ada di
beberapa kelompok saja. Selain itu ketaatan terhadap peraturan kelompok masih ada
pelangaran namun pelanggaran tersebut dalam frekuensi jarang dilakukan.

4.5 Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong


4.5.1 Peranan Penyuluh
Peranan penyuluh sangat penting bagi keberhasilan kelompok tani karna
penyuluh berperan sebagai jembatan antara pemerintah dan petani didalam
menyampaikan informasi, karna dengan adanya informasi akan meningkatkan proses
belajar petani dalam mengembangkan usahanya (Mardikanto, 2009). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango
menunjukan peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong
dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok Peternak
N
Peran Penyuluh Skor Persentase (%)
o
1 Motivator 873 26,0
2 Dinamisator 865 25,7
3 Fasilitator 822 24,5
4 Inovator 801 23,8

30
Jumlah 3.361
100
Rata-Rata 840,2
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 16. Peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok


peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dikategorikan
berperan yaitu dengan skor 840,2 atau sebanyak 76,4%. Hal ini berarti penyuluh
berperan dalam efektivitas kelompok peternak dan juga dapat dilihat pada garis
kontinum.

Sangat tidak berperan Tidak berperan Berperan Sangat berperan

840,2

275 481 687 893 1.100

Gambar 2. Garis kontinum peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak


sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango

4.5.2 Efektivitas Kelompok Peternak


Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango menunjukan bahwa efektivitas kelompok peternak sapi potong setelah
adanya peranan dari penyuluh dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong
N
Efektivitas Kelompok Skor Persentase (%)
o
1 Produktifitas 795 37,6
2 Kepuasan anggota 660 31,2
3 Semangat anggota 660 31,2
Jumlah 2.115
100
Rata-Rata 705
Sumber : Data primer yang diolah, 2022

31
Berdasarkan Tabel 17. Efektivitas kelompok peternak sapi potong di
Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango dikategorikan baik dengan skor 705
atau sebanyak 80%. Hal ini berarti tujuan kelompok peternak sudah tercapai sehingga
perencanaan kegiatan kelompok sudah lebih baik dibandingkan sebelum adanya
peranan dari penyuluh, hal ini dapat dilihat pada garis kontinum yang diperoleh
berdasarkan interval skoring.

Sangat tidak baik Tidak baik Baik Sangat baik

705

220 385 550 715 880


Gambar 3. Garis kontinum efektivitas kelompok peternak sapi potong di Kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok
peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupeten Bone Bolango dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Tingkat peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong
di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango adalah berperan, yaitu
dengan skor 840,2 atau sebanyak 76,4%. Hal ini dikarenakan penyuluh selalu
memberikan pendidikan, bimbingan, dan penerangan kepada kelompok

32
peternak untuk mengatasi berbagai masalah serta berperan dalam mendorong
dan melatih peternak untuk mengembangkan kelompoknya.
2. Efektivitas kelompok peternak sapi potong dapat dikategorikan baik dengan
skor 705 atau sebanyak 80%, yang menunjukan bahwa dengan adanya
peranan penyuluh, tujuan kelompok peternak sudah tercapai, sehingga
perencanaan kegiatan kelompok sudah lebih baik. Hal ini didukung dengan
tingkat kelahiran sebanyak 26 ekor atau berkisar 20,63%. Adanya peranan
penyuluh mampu meningkatkan produktivitas dan merubah kualitas hidup
peternak jauh lebih baik.
5.2 Saran
1. Pemerintah setempat diharapkan dapat menigkatkan intensitas penyuluhan
serta memfasilitasi sarana dan prasana yang dibutuhkan guna meningkatkan
Peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan apabila ingin melakukan penelitian tentang
Peranan penyuluh terhadap efektivitas kelompok peternak sapi potong dapat
memilih metode serta variabel yang berbeda sehingga diperoleh perbandingan
hasil penelitian yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

A. Rahim, G. D. Lenzun, S. O. B. Lombogia, Z. M. Warow. 2021. Peran penyuluh


terhadap pengembangan peternakan sapi di Kecamatan Sangkub. Fakultas
Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Albar M.J. 2016 Peran Penyuluh Dalam Pengembangan Usaha Sapi Perah Di Desa
Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai. Skripsi. Fakultas
Pertanian. Universitas Muhammadiyah. Makassar

33
Asfar I. 2016.Peranan Penyuluh Peternakan Dalam Peningkatan Pendapatan Anggota
Kelompok Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Sinjai. Skripsi. Fakultas
Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Azrizal. M. 2018. Analisis Peran Penyuluh Pertanian (Studi Kasus Di Kelompok Tani
Sinar Mandiri Kelurahan Kampung Enam Kota Tarakan). Skripsi. Fakultas
Pertanian. Universitas Negeri Tarakan. Tarakan

Bahtiar M.F.R. 2021.Peran Penyuluh Terhadap Anggota Kelompok Peternak Sapi Di


Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Universitas Hasanuddin.Makassar.

Damy. I. 2014. Natural Increase (NI) Sapi Peranakan Onggol (PO) di Kecamatan
Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Skripsi. Ambon: Program Studi
Peternakan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.s
Gustina D.S. 2021. Analisis Pendapatan Peternak Sapi Perah di Kabupaten Pelalawan
Provinsi Riau. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Islam Riau.
Pekanbaru.

Lamarang Z, Sondakh B.F.J, Rintjap A.K, Sajow A.A. 2017 Peranan Penyuluh
Terhadap Pengambilan Keputusan Peternak Dalam Adopsi Inovasi
Teknologi Peternakan Di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. Fakultas Peternakan. Universitas Sam Ratulangi
Manado.

Mardikanto T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta(ID): Universitas


Sebelas Maret Press.

Nova Deviyata Yanti. 2010. Peranan Penyuluh Dalam Meningkatkan Kualitas


Peternak Sapi Potong. Kota Singkrak

Pakaya R. 2019. Tingkat Partisipasi Kelompok Terhadap Usaha Sapi Potong Di


Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

Pawere, F. R, Baliarti E, Nurtini S. 2012. Proporsi Bangsa, Umur, Bobot Badan Awal
Dan Skor Kondisi Tubuh Sapi Bakalan Pada Usaha Penggemukan. Buletin
Peternakan 36 : 193-198.

34
Rary AR. 2017. Kelembagaan Pada Kelompok Peternak Sapi Potong. Skripsi.
Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

Sianturi N.L.M. 2019. Peran Penyuluh Dalam Pengembangan Kelompok Tani Di


Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera
Utara. Politeknik Pembangunan Pertanian Medan. Kementrian Pertanian.

Sokertawi. 2002. Biaya dan Efisiensi Biaya kegiatan produksi. Jakarta: Universitas
Indonesia.

Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alphabet.

Suwarta,Irham, dan S. Hartono. 2012.Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak


Ayam Broiler di Kabupaten Seleman. Agrika. 6(1):66-85

Susanti Y, Priyarsono D.S, Mulatsih S. Pengembangan Pterenakan Sapi Potong


Untuk Peningkatan Perokonomian Provinsi Jawa Tengah: Suatu Pendekatan
Perencanaan Wilayah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Yunasaf U, Tasripin.D.S. 2012. Peran Penyuluh Dalam Proses Pembelajaran Peternak


Sapi Perah Di KSU Tandangsari Sumedang. Jurnal Ilmu Ternak Vol. 12,
No. 1. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran.

35
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kusioner Penelitian

KUSIONER PENELITIAN

PERANAN PENYULUH TERHADAP EFEKTIVITAS KELOMPOK


PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN SUWAWA
KABUPATEN BONE BOLANGO

Kusioner ini digunakan sebagai bahan dalam penelitian Skripsi oleh


MOH. ALDIKA LATIF, Mahasiswa Program Studi Peternakan Universitas
Negeri Gorontalo.
Semua informasi dari kusioner ini bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan
akademik saja, juga tidak terkait dengan kepentingan politik dan bisnis.

Pewancara : ..............................
No. Sampel : ..............................
Tanggal wawancara : ..............................

I. Identitas Responden

36
1. Nama : .............................
2. Umur : .............................
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/Wanita
4. Pendidikan terakhir : SD/SMP/SMA/Sarjana
5. Jumlah Tanggungan Keluarga : ................. Orang
6. Pengalaman Beternak : ................. Tahun
7. Pekerjaan pokok : ..............................
8. Pekerjaan sampingan : ..............................
9. Alamat :
a. Dusun : ..............................
b. Desa : ..............................
c. Kecamatan : ..............................
d. Kabupaten : ..............................

II. Identitas Kelompok Ternak Sapi Potong


10. Nama Kelompok Ternak : ..............................
11. Jumlah anggota kelompok : ..............................
12. Berapa jumlah ternak sapi yang dimiliki
Jantan :.................Ekor
Betina :.................Ekor
13. Berapa jumlah ternak sapi yang terjual :.................Ekor
14. Berapa jumlah anak sapi yang lahir/dihasilkan :................Ekor

IIIDaftar Pertanyaan Peranan Penyuluh Pada Kelompok Ternak Sapi Potong


A. Peran Penyuluh Sebagai Motivator
1. Apakah penyuluh berperan dalam melaksanakan peninjauan ke kelompok-
kelompok ternak?
a. Sangat berperan
b. Berperan

37
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
2. Apakah penyuluh berperan dalammemberikan masukan dan saran dalam
meningkatkan nilai tambah ekonomi pada kelompok ternak?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
3. Apakah penyuluh sering berperan dalam memberikan masukan dalam cara
mendapatkan modal usaha ternak sapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
4. Apakah penyuluh berperan dalam meningkatkan potensi dan kemampuan yang ada
pada peternak untuk mengembangkan kelompok ternak sapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
5. Apakah penyuluh berperan dalammenyadarkan anggota tentang pengembangan
kelompok ternak sapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
B. Peran Penyuluh Sebagai Dinamisator
1. Apakah penyuluh berperan dalam membantu kelompok ternak dalam
mengembangkan kerja sama usaha ternak sapi potong?

38
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
2. Apakah penyuluh berperan dalam melakukan kerja sama dan pertemuan antar
kelompok ternak dalam melakukan penyuluhan?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
3. Apakahpenyuluh sering berperan dalammengaktifkan pengurus dan anggota
kelompok ternak sapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
4. Apakah penyuluh sering berperan dalammembimbing setiap kelompok ternak
untuk mengembangkan usahanya?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
5. Apakah penyuluh sering berperan dalam penerapkan cara berusaha kepada setiap
kelompok ternaksapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan

39
C. Peran Penyuluh Sebagai Fasilitator
1. Apakah penyuluh sering berperan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan
menyediakan alat bantu praga dengan usahanya sendiri?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
2. Apakah penyuluh berperan dalam membantu pembuatan kelengkapan administrasi
kelompok ternak?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
3. Apakahpenyuluh sering berperan dalam memfasilitasi anggota kelompok ternak
dalam mengakses informasi dari berbagai sumber?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
4. Apakah penyuluh berperan dalam memfasilitasi pertemuan kelompok ternak sapi
potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
5. Apakah penyuluh sering berperan dalammendampingi peternak dalam
mengembangkan kelompoknya?

40
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
D. Peran Penyuluh Sebagai Inovator
1. Apakah penyuluh sering berperan dalam memberikan informasi dan inovasi
teknologi pertanian terbaru?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
2. Apakah penyuluh berperan dalam melaksanakan berbagai demplot dalam rangka
mendapatkan atau menguji temuan baru?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
3. Apakah penyuluh sering berperan dalam menjelask
an mengenaianalisis usaha dalam menetapkan suatu usaha ternak sapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
4. Apakahpenyuluh berperan dalam memberikan informasi terbaru dalam upaya
mengembangkan kelompok ternak sapi potong
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan

41
5. Apakah penyuluhberperan dalam meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang
pengembangan kelompok ternak sapi potong?
a. Sangat berperan
b. Berperan
c. Tidak berperan
d. Sangat tidak berperan
IV. Efektivitas Kelompok Ternak Sapi Potong

A. Produktivitas kelompok
1. Bagaimana peningkatan produksi ternak sapi potong yang dihasilkan dalam 1
tahun terahir?
a. Sangat meningkat
b. Meningkat
c. Tidak meningkat
d. Tidak meningkat
2. Apakah bapak/ibu puas terhadap peningkatan produksi ternak sapi potong yang
dihasilkan dalam 1 tahun terahir?
a. Sangat puas
b. puas
c. Tidak puas
d. Sangat tidak puas
3. Berdasarkan hasil yang dicapai, apakan sudah sesuai tujuan kelompok dengan
tujuan anggota?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Tidak sesuai
d. Sangat tidak sesuai
4. Apakah hasil penjualan ternak sapi potong dapat memenuhi kebutuhan keluarga?
a. Sangat memenuhi

42
b. Memenuhi
c. Tidak memenuhi
d. Sangat tidak memenuhi
B. Kepuasan Anggota Kelompok
1. Apakah bapak/ibupuas terhadap kemajuan kelompok ternak sapi potong satu tahun
terakhir?
a. Sangat puas
b. puas
c. Tidak puas
d. Sangat tidak puas
2. Apakah bapak/ibupuas berperan dalam meningkatkan kelompok ternak sapi
potong?
a. Sangat puas
b. puas
c. Tidak puas
d. Sangat tidak puas
3. Apakah bapak/ibupuas saat berpatrisipasi dalam hal melakukan perencanaan
kegiatan kelompok ternak sapi potong?
a. Sangat puas
b. puas
c. Tidak puas
d. Sangat tidak puas
4.Apakah bapak/ibupuas dan selalu menaati peraturan dalam kelompok ternak sapi
potong?
a. Sangat puas
b. puas
c. Tidak puas
d. Sangat tidak puas

43
C. Semangat Kelompok
1. Apakah anggota kelompok memiliki semangat dan setia terhadap kelompok ternak
sapi potong?
a. Sangat bersemangat
b. Bersemangat
c. Tidak bersemangat
d. Sangat tidak bersemangat
2. Apakah anggota kelompok selalu bekerja sama dalam mengembangkan
kelompoknya?
a. Sangat bersemangat
b. Bersemangat
c. Tidak bersemangat
d. Sangat tidak bersemangat
3. Apakah anggota kelompok merasa senang dalam mengembangkan kelompoknya?
a. Sangat senang
b. Senang
c. Tidak senang
d. Sangat tidak senang
4. Apakah anggota kelompok taat dalam menjalankan aturan kelompok ternak sapi
potong?
a. Tidak pernah melanggar
b. Jarang melanngar
c. Sering melanggar
d. Sangat sering melanggar

44
Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone
Bolango

Kecamatan Suwawa terdiri dari 10 desa dan 30 dusun dengan memiliki luas
wilayah keseluruhan 35,64 km 2.

45
46
Lampiran 3. Identitas Responden

jumla
Jumlah Pengalam
N Pendidika Pekerjaa h
Nama Jenis Kelamin Umur Tanggunga a
o n n Terna
n Beternak
k
1 Tahir Panto Laki-laki 57 SD Petani 1 Orang 3 20 Tahun
2 Arten Sahali Laki-laki 57 SD Petani 5 Orang 3 30 Tahun
3 Rustam Masuara Laki-laki 63 SD Petani 1 Orang 2 4 Tahun
4 Thamrin Ibrahim Laki-laki 55 SMA Petani 2 Orang 5 15 Tahun
Wiraswast
5 Ucen Hutuo Laki-laki 39 SD 3 Orang 2 4 Tahun
a
Halim
6 Laki-laki 44 SD Petani 4 Orang 3 4 Tahun
Mokoginta
7 Ismail Mahanggi Laki-laki 49 SMA Honorer 4 Orang 2 4 Tahun
8 Nonce Karambut Wanita 55 SD URT 1 Orang 2 20 Tahun
SATPOL
9 Satrio Sahi Laki-laki 29 SMA 1 Orang 2 4 Tahun
PP
10 Idris Abdul Laki-laki 44 SD Petani 3 Orang 3 20 Tahun
Mohamad
11 Laki-laki 52 SD Petani 2 Orang 2 4 Tahun
Usman
12 Anis Ahmad Laki-laki 43 SD Petani 4 Orang 1 4 Tahun
13 Iskandar datau Laki-laki 45 SD Petani 3 Orang 2 4 Tahun
14 Hamid Pinoi Laki-laki 68 SD Petani Tidak Ada 4 20 Tahun
15 Mohamad Jali Laki-laki 35 SMP Petani 2 Orang 3 20 Tahun
16 Haris Kallati Laki-laki 40 SD Petani 5 Orang 5 20 Tahun
17 Hajara Datau Wanita 71 SMA URT 3 Orang 2 30 Tahun

47
18 Yudin Mahmud Laki-laki 36 SD Petani Tidak Ada 3 20 Tahun
19 Hapsa Dalanggo Wanita 40 SD URT 2 Orang 1 5 Tahun
20 Agus P Nusi Laki-laki 42 SMP Petani 2 Orang 2 15 Tahun

jumla
Jumlah Pengalam
N Pendidika h
Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Tanggunga a
o n Terna
n Beternak
k
21 Ahmad Nusa Laki-laki 49 SD Petani 2 Orang 2 4 Tahun
22 Ismail Djafar Laki-laki 32 SD Montir 3 Orang 2 4 Tahun
23 Iskandar Moha Laki-laki 49 SD Petani 3 Orang 2 20 Tahun
24 Adrianto Tobuto Laki-laki 32 SMA Servis 3 Orang 2 4 Tahun
25 Fandi Tangahu Laki-laki 42 SMP Petani 4 Orang 2 4 Tahun
26 Armin Palada Wanita 62 SD URT 2 Orang 1 15 Tahun
Tidak
27 Yudistira Niolo Laki-laki 31 Tidak Ada Tidak Ada 2 4 Tahun
Sekolah
28 Zakaria Amatila Laki-laki 53 SD Petani 3 Orang 2 25 Tahun
29 Jefrianto Amatila Laki-laki 30 SD Petani 4 Orang 2 4 Tahun
30 Idris lasulika Laki-laki 46 SMA Petani 6 Orang 2 10 Tahun
31 Agus Mahmud Laki-laki 51 SMA Security 3 Orang 7 25 Tahun
32 Umar Otane Laki-laki 53 SD Petani 3 Orang 2 20 Tahun
33 Ridwan Abdullah Laki-laki 43 SD Tukang 5 Orang 5 20 Tahun
34 Irwan Musa Laki-laki 51 SD Petani 3 Orang 2 44 Tahun
Wiraswast
35 Eman Mahmud Laki-laki 40 SD 3 Orang 2 4 Tahun
a
36 Rustin Harun Wanita 52 SMA Petani 1 Orang 1 25 Tahun

48
37 Haris Sapii Laki-laki 57 SD Sopir 2 Orang 2 10 Tahun
38 Ramu Pabrik Laki-laki 37 SD Petani 2 Orang 2 20 Tahun
39 Nurlince Hulopi Wanita 32 SD URT 2 Orang 1 4 Tahun
40 Nasrun Monoarfa Laki-laki 69 SMP Tidak Ada 2 Orang 1 40 Tahun
41 Irfan Pakaya Laki-laki 48 SD Petani 5 Orang 1 11 Tahun
42 Ramli Mohune Laki-laki 59 SD Petani 3 Orang 4 40 Tahun
43 Kadir Abdul Laki-laki 32 SMP Tukang 2 Orang 2 10 Tahun

jumla
Jumlah Pengalam
N Pendidika Pekerjaa h
Nama Jenis Kelamin Umur Tanggunga a
o n n Terna
n Beternak
k
44 Jainudin Noho Laki-laki 47 SD Petani 2 Orang 2 20 Tahun
45 Hapni Akase Wanita 40 SD URT 5 Orang 1 30 Tahun
46 Hasni Radjak Wanita 43 SD URT 2 Orang 1 3 Tahun
47 Abas Gesa Laki-laki 45 SD Buruh 2 Orang 2 4 Tahun
48 Marten Anu Laki-laki 48 SD Mekanik 4 Orang 1 26 Tahun
49 Yopin sahali Laki-laki 43 SMP Petani 4 Orang 3 20 Tahun
Hasna Wiraswast
50 Wanita 53 SD 2 Orang 1 4 Tahun
Humalanggi a
51 Djamaludin Taha Laki-laki 78 SD Tidak Ada 1 Orang 1 6 Tahun
52 Fatma Dalila Wanita 63 SD URT 2 Orang 1 50 Tahun
53 Arifin Kasu Laki-laki 40 SD Petani 4 Orang 4 10 Tahun
Mustapa
54 Laki-laki 55 SD Petani 2 Orang 2 45 Tahun
Alentadu
55 Abdulah Manti Laki-laki 49 SD Petani 3 Orang 4 6 Tahun

49
Lampiran 4. Rekapitulasi Kusioner Peran Penyuluh

Motivator dinamisator fasilitator Inovator


No
1 2 3 4 5 Skor 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor
1 3 3 3 2 4 15 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 3 13 3 3 2 3 2 13
2 3 3 3 2 4 15 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 3 13 3 3 2 3 2 13
3 4 4 2 3 4 17 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 3 13 2 2 3 3 2 12
4 3 3 3 2 4 15 2 3 2 3 3 13 2 2 3 3 3 13 3 3 2 3 2 13
5 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 3 13 2 3 3 2 2 12 3 2 2 3 2 12
6 3 3 3 4 4 17 2 3 3 3 2 13 2 3 3 3 2 13 3 2 2 3 2 12
7 3 3 2 3 3 14 1 3 3 3 3 13 2 2 3 3 3 13 3 3 1 3 1 11
8 3 3 2 3 3 14 2 3 2 3 3 13 2 3 3 3 3 14 3 2 2 3 1 11
9 3 3 2 3 3 14 2 3 2 3 3 13 2 3 3 3 3 14 3 2 2 3 1 11
10 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 3 16 4 3 3 2 2 14 4 4 3 4 2 17
11 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 3 16 4 3 3 2 2 14 4 4 3 4 2 17

50
12 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 3 16 4 3 3 2 2 14 4 4 3 4 2 17
13 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 3 16 4 3 3 2 2 14 4 4 3 4 2 17
14 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 3 16 4 3 3 2 2 14 4 4 3 4 2 17
15 3 4 3 4 4 18 3 3 3 4 3 16 4 3 3 2 2 14 4 4 3 4 2 17
16 1 3 3 3 3 13 3 3 2 4 3 15 4 3 3 4 3 17 4 3 3 4 2 16
17 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 3 17 4 3 3 3 3 16 3 3 3 4 2 15
18 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 3 17 4 3 3 3 3 16 3 3 3 4 2 15
19 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 3 17 4 3 3 3 3 16 3 3 3 4 2 15
20 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 3 17 4 3 3 3 3 16 3 3 3 4 2 15
21 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 3 17 4 3 3 3 3 16 3 3 3 4 2 15
22 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 14 4 3 2 3 2 14

Motivator dinamisator fasilitator Inovator


No
1 2 3 4 5 Skor 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor
23 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 14 4 3 2 3 2 14
24 3 3 3 3 3 15 2 4 4 2 2 14 2 2 2 2 3 11 2 2 2 2 2 10
25 1 3 3 3 3 13 2 4 4 2 3 15 2 2 2 3 3 12 4 2 2 3 1 12
26 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 4 3 3 4 3 17 4 3 2 4 3 16
27 3 3 3 4 4 17 4 4 3 3 2 16 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 2 15
28 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 4 3 3 4 3 17 4 3 2 4 3 16
29 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 4 3 3 4 3 17 4 3 2 4 3 16
30 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 4 3 3 4 3 17 4 3 2 4 3 16
31 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 3 3 4 3 3 16 4 3 2 4 3 16
32 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 3 3 4 3 3 16 4 3 2 4 3 16
33 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 3 3 4 3 3 16 4 3 2 4 3 16
34 3 4 3 4 4 18 4 4 2 3 3 16 4 3 4 3 3 17 4 2 2 4 2 14

51
35 3 4 3 4 4 18 4 4 2 3 3 16 4 3 4 3 3 17 4 2 2 4 2 14
36 3 4 3 4 4 18 4 4 2 3 3 16 4 3 4 3 3 17 4 2 2 4 2 14
37 3 4 3 4 4 18 4 4 2 3 3 16 4 3 4 3 3 17 4 2 2 4 2 14
38 1 3 3 3 3 13 2 3 2 3 4 14 1 1 2 3 3 10 4 3 3 2 1 13
39 1 3 3 3 3 13 4 3 2 3 4 16 3 1 4 3 3 14 4 3 3 2 1 13
40 1 3 3 3 3 13 4 3 2 3 4 16 3 1 2 3 3 12 4 3 3 2 1 13
41 1 3 3 3 3 13 4 3 2 3 4 16 3 1 2 3 3 12 4 3 3 2 1 13
42 1 3 3 3 3 13 4 3 2 3 4 16 3 1 2 3 3 12 4 3 3 2 1 13
43 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 4 14 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 2 15

Motivator dinamisator fasilitator Inovator


no
1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 skor
44 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 4 14 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 2 15
45 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 4 14 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 2 15
46 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 4 14 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 2 15
47 2 3 3 3 3 14 2 2 3 3 4 14 3 3 4 3 3 16 3 3 3 4 2 15
48 4 3 3 3 4 17 4 4 4 3 3 18 4 3 3 4 3 17 4 3 2 4 3 16
49 3 3 3 4 4 17 4 4 2 4 3 17 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 2 16
50 3 3 3 4 4 17 4 4 2 4 3 17 4 3 3 4 3 17 4 4 3 3 1 15
51 3 3 3 4 4 17 4 4 2 4 3 17 4 3 3 4 3 17 4 4 3 3 2 16
52 3 3 3 4 4 17 4 4 2 4 3 17 4 3 3 4 3 17 4 4 3 3 2 16
53 3 3 3 4 4 17 4 4 2 4 3 17 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 2 16
54 3 3 3 4 4 17 4 4 2 4 3 17 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 2 16

52
55 3 3 3 3 4 16 4 4 2 3 3 16 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 2 16
156 178 164 184 206 873 176 186 155 176 172 865 176 148 177 164 157 822 197 167 140 189 108 801

53
Lampiran 5. Rekapitulasi Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong

Produktivitas kepuasan anggota semangat anggota


No
1 2 3 4 Skor 1 2 3 4 skor 1 2 3 4 skor
1 4 4 3 3 14 3 4 4 4 15 4 3 4 3 14
2 4 4 4 3 15 4 4 4 3 15 4 3 4 3 14
3 4 4 4 3 15 4 3 3 4 14 4 3 4 4 28
4 4 4 3 4 15 3 3 3 4 13 4 3 4 4 15
5 4 4 3 3 14 4 3 3 4 14 4 3 4 4 15
6 3 2 2 4 11 3 3 3 4 13 4 1 3 3 30
7 1 2 2 3 8 3 3 3 4 13 3 3 3 3 12
8 1 2 2 1 6 3 3 3 3 12 3 1 3 4 11
9 3 4 3 2 12 3 3 3 4 13 4 3 3 4 23
10 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 4 4 3 4 15
11 1 2 2 2 7 3 3 3 4 13 3 2 3 4 12
12 3 3 3 4 13 3 3 3 4 13 4 3 3 4 27
13 4 4 4 3 15 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
14 3 4 3 4 14 3 3 3 4 13 4 3 3 4 14
15 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 4 4 3 4 30
16 3 4 3 4 14 4 4 3 4 15 4 4 3 4 15
17 1 2 2 2 7 3 3 3 4 13 4 4 4 4 16
18 1 2 2 2 7 2 3 3 3 11 3 3 3 3 31
19 1 2 3 4 10 3 4 3 3 13 4 4 4 3 15
20 1 2 3 4 10 3 4 3 3 13 4 3 3 4 14
21 3 3 4 4 14 4 4 3 4 15 4 4 4 4 29
22 4 3 4 4 15 4 3 3 4 14 4 3 3 4 14
23 2 3 2 3 10 3 3 3 4 13 2 3 2 2 9
24 2 3 4 4 13 3 3 3 4 13 4 4 3 4 23
25 2 3 3 3 11 3 3 3 4 13 4 3 3 4 14
26 4 4 4 4 16 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16
27 3 2 2 4 11 3 3 3 4 13 4 4 3 4 30
28 3 3 3 4 13 3 3 3 3 12 4 4 4 3 15
29 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15
30 3 4 4 4 15 3 3 3 3 12 4 4 3 3 30
31 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
32 3 3 3 4 13 3 3 3 4 13 4 4 4 4 16
33 3 3 3 3 12 3 3 3 4 13 4 4 4 3 32

54
Produktivitas kepuasan anggota semangat anggota
No sko Sko sko
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
r r r
34 3 3 3 3 12 2 3 3 3 11 4 3 4 3 14
35 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 2 4 4 14
36 2 1 2 3 8 2 3 3 3 11 3 3 3 3 28
37 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14
38 3 4 4 3 14 4 3 3 3 13 4 3 4 4 15
39 3 4 3 2 12 4 3 3 3 13 4 4 4 3 29
40 3 3 3 3 12 4 3 3 3 13 4 4 4 3 15
41 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 3 4 4 15
42 2 3 3 3 11 3 3 3 4 13 4 3 4 3 30
43 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14
44 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14
45 2 3 3 3 11 2 3 3 3 11 4 4 4 3 28
46 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 4 4 3 15
47 4 4 4 4 16 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16
48 2 2 2 1 7 2 3 3 3 11 3 3 3 4 31
49 3 4 3 3 13 3 2 3 3 11 4 4 4 3 15
50 2 2 2 1 7 3 3 3 3 12 3 4 4 3 14
51 1 1 1 1 4 2 3 3 3 11 3 3 3 3 29
52 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 3 3 3 4 13
53 3 3 3 4 13 4 4 3 3 14 4 3 4 3 14
54 3 3 3 4 13 4 4 3 3 14 4 3 4 3 27
55 3 4 3 4 14 3 3 3 3 12 4 3 4 3 14
15 17 17 18 18 17 16 19 20 18 19 19
680 725 789
6 3 1 0 4 7 9 5 9 3 6 2

55
Lampiran 6. Peranan Penyuluh Terhadap Efektivitas Kelompok Peternak Sapi
Potong Di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango

Motivator
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 9 34 5 7
2 11 44 0 0
3 0 51 4 0
4 18 34 3 0
5 36 19 0 0
Jumlah 74 182 12 7

Dinamisator
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 29 9 16 1
2 27 22 6 0
3 10 25 20 0
4 13 40 2 0
5 10 42 3 0
Jumlah 89 138 47 1

Fasilitator
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 24 19 11 1
2 0 43 7 5
3 18 31 6 0
4 9 36 10 0
5 0 47 8 0
Jumlah 51 176 42 6

56
Inovator
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 34 19 2 0
2 13 31 11 0
3 0 31 23 1
4 30 19 6 0
5 8 37 10
Jumlah 77 108 79 11

57
Lampiran 7. Efektivitas Kelompok Peternak Sapi Potong Di Kecamatan
Suwawa Kabupaten Bone Bolango

Produktivitas
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 15 24 8 8
2 23 19 11 2
3 19 24 11 1
4 28 18 5 4
Jumlah 85 85 35 15

Kepuasan Anggota
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 25 24 6 0
2 13 41 1 0
3 4 51 0 0
4 30 25 0 0
Jumlah 72 141 7 0

Semangat Anggota
Total Skor
No Pertanyaan
A(4) B(3) C(2) D(1)
1 45 9 1 0
2 24 27 2 2
3 32 22 1 0
4 28 26 1 0
Jumlah 129 84 5 2

58
Lampiran 8. Dokumentasi penelitian

Wawancara dengan Peternak sapi potong di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone


Bolango.

59

Anda mungkin juga menyukai