Anggota :
1. Dea Oftaviyani
2. Varin Melyanti
3. Fajar Revaldi
4. Solekan
5. M. Aldi Reyhansyah
Martabak Manis
Sejarah
Salah satu makanan yang tampil sebagai identitas Bangka dan terkenal di nusantara
adalah martabak manis. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyebut martabak manis
dengan istilah martabak bangka. Di kalangan masyarakat Bangka ada beberapa istilah
untuk menyebut makanan ini, yaitu Hok Lo Pan yang jika diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia berarti kue orang Hok Lo, Pandekuk atau Pande Cock yang menurut perkiraan
berarti kue yang dimasak dalam belanga, dan kue tabok. Istilah yang disebut terakhir
ini, menurut seorang informan, biasanya digunakan di kalangan masyarakat melayu.
Ditilik dari perjalanan keberadaan kue martabak manis, kue ini memang merupakan salah
satu jenis kue yang merupakan warisan kuliner yang menampilkan jejak budaya cina yang
pada perkembangannya sejalan dengan proses akulturasi budaya yang berlangsung di
Bangka, kue ini juga menjadi salah satu jenis kue yang dinikmati bukan saja oleh orang
Cina tetapi juga oleh seluruh kelompok masyarakat yang ada di Bangka.
Menurut masyarakat Bangka, isi martabak manis yang orisinal berupa wijen sangrai.
Dalam perkembangannya, isi martabak menjadi lebih bervariasi, sesuai dengan
pergeseran selera makan masyarakat. Oleh karena itu, penjual martabak manis, paling
tidak menyediakan lebih dari dua pilihan isi martabak, seperti keju,kacang, coklat, atau
gabungan dari pilihan isi yang ada, sesuai dengan permintaan pembeli.
kacang, coklat, atau gabungan dari pilihan isi yang ada, sesuai dengan permintaan
pembeli. Bahkan, menurut seorang informan, tidak semua penjual martabak manis
menyediakan wijen sebagai pilihan isi martabak.Bahkan, menurut seorang informan, tidak
semua penjual martabak manis menyediakan wijen sebagai pilihan isi martabak.
aneka varian rasa hok lo pan pada umumnya
Kami juga melakukan wawancara langsung ke pedagang hok lo pan yang sudah berjualan
sejak lama.Beliau sudah berjualan hok lo pan selama 40 tahun lebih.biasanya,dalam
sehari berjualan,beliau dapat menjual hingga 15 loyang hok lo pan ketika dagangannya
sedang sepi pembeli.Beliau juga berjualan hok lo pan ini karena meneruskan usaha dari
Almarhum suaminya yang dulu berjualan hok lo pan bersama dirinya.banyaknya pembeli
juga tak menentu setiap harinya.Sekarang,beliau berhenti berjualan hok lo pan
dikarenakan kesulitan untuk mendapatkan tabung gas elpiji.
foto anggota kelompok setelah kegiatan wawancara dengan narasumber(ketiga dari kanan)
Penyajian
Berikut adalah beberapa foto saran penyajian hok lo pan dari kelompok kami