– menjaga level glukosa darah serta simpanan energi (glikogen) di dalam hati dan otot yang
optimal melalui konsumsi karbohidrat yang tinggi
– moderat dalam konsumsi protein untuk perbaikan serta pembentukan otot
– moderat dalam konsumsi lemak untuk menjaga kesehatan
– memperhatikan level cairan di dalam tubuh (hidrasi) dengan minum yang cukup
– memenuhi kebutuhan mineral, vitamin dan antioksidan untuk kesehatan tubuh
Oleh karenanya maka atlet endurans di rekomendasikan untuk memenuhi kebutuhan energi
(kalori) dan makro nutrisinya melalui pola makan sbb :
Berdasarkan dari berat badan masing-masing atlet, kebutuhan energi dan makro nutrisi bagi
atlet endurans juga dapat dipenuhi melalui pola makan sebagai berikut :
Contoh perhitungan :
Jika seorang atlet marathon mempunyai berat badan 60 kg, maka tiap harinya akan
membutuhkan jumlah konsumsi karbohidrat sebanyak 480 – 720 gram, protein sebanyak 72
gram dan lemak sebanyak 60 gram.
Agar kebutuhan energi, nutrisi dan lebih juga lebih optimal serta efektif dalam mengisi
simpanan energi terutama simpanan di otot (glikogen otot), bagi pola makan menjadi beberapa
kelompok utama :
– makan utama (makan pagi, makan siang, makan malam)
– mid morning snack dan mid afternoon snack,
– post exercise recovery (makan setelah olahraga)
– nutrisi pada hari H atau race day nutrition.
Sumber protein :
daging sapi, dada ayam, daging ikan, telur, tempe, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai,
kacang almond
Sebagai indikator sederhana untuk mengetahui apakah jumlah yang diminum sudah cukup
gunakan data berat badan dan warna urin. Warna urin yang cerah dan berat badan yang
kembali ke berat awal saat sebelum olahraga menandakan jumlah konsumsi cairan sudah
cukup.
Seperti yang tertulis pada tips diatas, atlet agar secara optimal dapat mengantikan cairan yang
keluar, konsensus nutrisi olahraga merekomendasikan bagi atlet untuk minum sekurangnya 1.5
L tiap berkurangnya 1 kg berat badan setelah latihan. Jika ingin secara akurat mengetahui
jumlah yang harus diminum setelah latihan, dapat dilakukan penimbangan berat badan
sebelum latihan dan setelah latihan.
contoh :
jika mengunakan timbangan digital
berat sebelum latihan! : 61.4 kg
berat setelah latihan! : 60.9 kg
jumlah berkurangnya berat badan = 61.4 kg – 60.9 kg = 0.5 kg
maka kebutuhan konsumsi cairan = 0.5 kg x 1.5 L = 0.75 liter atau sekitar 750 mL
Beberapa tips untuk memenuhi kebetuhan nutrisi terutama karbohidrat dan cegah dehidrasi
saat lomba :
– minim air putih atau minuman olahraga (sports drink) secara rutin (tiap 15 menit, 20 menit,
30 menit) sesuai dengan kebiasaan dan strategi masing-masing atlet
– minuman olahraga yang umumnya mengandung 5-7% karbohidrat dan mineral elektrolit
bermanfaat karena secara simultan mencegah dehidrasi, menambah tenaga, menjaga level
glukosa darah dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
– makan buah-buahan seperti pisang, semangka, jeruk, kismis saat lari juga bisa menjadi
alternatif sumber karbohidrat dan mineral elektrolit.
Catatan :
– Air putih, minuman olahraga (sports drink) dan juga buah-buahan adalah alternatif bagi pelari
jarak jauh sebagai sumber karbohidrat, mineral elektrolit dan juga antioksidan
– Ada atlet yang memilih kombinasi air putih + buah, ada juga air putih + sports drink, ada yang
terbiasa makan yang sedikit padat seperti pisang saat berlari dan ada pula yang membawa
sports bar atau sports gel.
– Untuk konsumsi saat berlari, atlet hendaknya membiasakan dirinya terlebih dahulu pada saat
latihan dan tidak mencoba hal-hal baru saat perlombaan.
– Tempatkan drink on the run sebagai bagian dari strategi nutrisi saat pra kompetisi/pra
perlombaan, sehingga saat lomba berlangsung menjadi terbiasa untuk minum/makan sambil
berlari.
– Pola makan seperti yang tertulis diatas juga dilakukan oleh para pelari juara dunia yang
berasal dari Kenya. (kbl)