Anda di halaman 1dari 32

MODUL 2

BUSANA DALAM DASAR DAN PONDASI

Oleh:
Dr. Sitti Aisyah, M.Pd
Dra. Hj. Asiani Abu,M.Pd
Nurhijrah, S.Pd., M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MODUL 2

BUSANA DALAM DASAR DAN PONDASI

BUSTE HOUDER, BRA ATAU BRASSIERE

A. Tujuan Materi
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan pengertian Buste Houder
2. Menguraikan fungsi Buste Houder
3. Mengidentifikasi jenis-jenis model Buste Houder
4. Merekonstruksi pola Buste Houder

B. Uraian Materi
1. Jenis Busana Dalam Pondasi

Busana dalam atau linseri yang sifatnya sebagai busana dasar dan busana fondasi,
sebagai berikut:

1. Pengertian Buste Houder atau Bra

Buste Houder atau Bra adalah pakaian dalam dengan bentuk pas yang
dirancang untuk menopang atau menutupi payudara wanita. Bra dirancang untuk
berbagai tujuan, termasuk memperbesar ukuran payudara, membuat belahan dada,
atau untuk pertimbangan estetika atau praktis lainnya. Pakaian renang, kamisol,
dan gaun tanpa bagian belakang mungkin memiliki penyangga payudara built-
in dengan cup bra yang mendukung. Bra menyusui dirancang untuk
memudahkan menyusui. Beberapa orang memiliki kebutuhan medis dan bedah
untuk bra, tetapi kebanyakan memakainya karena alasan mode atau budaya. Tidak
ada bukti bahwa bra mencegah payudara kendur dan sebuah penelitian bahkan
menunjukkan sebaliknya (melemahnya jaringan pendukung payudara), [1] dengan
pengecualian jika dikenakan selama latihan olahraga.
Bra telah menjadi sangat penting di luar fungsinya sebagai pakaian.
Pilihan wanita mengenai bra seperti apa yang akan dikenakan secara sadar dan
tidak sadar dipengaruhi oleh persepsi sosial tentang bentuk tubuh ideal wanita
yang berubah seiring waktu. Bra telah menjadi item fashion dan pernyataan
budaya yang terkadang sengaja diungkapkan oleh pemakainya atau bahkan
dipakai sebagai pakaian luar, dan memiliki aspek fisiognomi.
Bra adalah pakaian kompleks yang terbuat dari banyak bagian. Standar
manufaktur mengasumsikan bentuk dan ukuran payudara standar yang ideal yang
tidak cocok dengan kebanyakan tubuh. Perusahaan menggunakan ukuran vanity,
mempengaruhi pembelian ukuran yang memberi kesan bahwa pemakainya lebih
ramping atau lebih montok. Selain itu, standar manufaktur internasional dan
metode pengukuran sangat bervariasi. Karena tantangan ini, banyak orang
kesulitan menemukan bra yang pas. Ketika mereka menemukan bra yang tampak
pas, kecenderungan mereka adalah terus memakai bra dengan ukuran yang sama
meski berat badan bertambah atau berkurang. Semua faktor ini menyebabkan
hingga 85 persen wanita yang memakai bra memilih dan memakai ukuran yang
salah. Karena kesulitan menemukan bra yang pas, sebagian besar wanita
umumnya mengalami ketidaknyamanan saat mengenakan bra.
Beberapa memprotes ekspektasi masyarakat dan terkadang aturan
berpakaian sekolah dan tempat kerja yang mengharuskan wanita mengenakan
pakaian pendukung. Pada awal 1873, penulis Elizabeth Stuart Phelps
menganjurkan agar wanita membakar korset mereka. Hal ini digaungkan pada
tahun 1968 pada protes selama kontes Miss America ketika wanita secara
simbolis melemparkan sejumlah produk feminin ke tempat sampah besar. Seorang
reporter menggabungkan protes mereka dengan para pria era Vietnam yang
membakar draf kartu mereka, menciptakan kiasan feminis yang membakar bra.

2. Fungsi Buste Houder

Buste Houder berfungsi untuk mencegah payudara menjadi kendur,


menjaga kekencangan payudara, dan menutupi payudara itu sendiri. Seiring
dengan berjalanya waktu, beberapa produk beha juga menambahkan fungsi beha
yaitu untuk memperbesar dan mengencangkan payudara si pemakai dan berbagai
macam fungsi lainnya. Sekarang telah beredar produk-pruduk beha yang dapat
memperbesar payudara atau memperbaiki struktur payudara. Buste Houder juga
menjaga agar jaringan lemak payudara tidak menyebar ke mana-mana terutama ke
bagian perut karena jika tidak maka tubuh akan terlihat melar dan gemuk.

Fungsi Bra terhadap kesehatan wanita

Nyeri punggung merupakan salah satu akibat dari salah memilih Buste
Houder. Banyak wanita tidak menyadari bahwa jika menggunakan beha yang
tidak sesuai akan berakibat timbulnya rasa pegal di punggung, wanita mengira ini
merupakan gejala masuk angin tetapi sebenarnya ini merupakan tanda wanita
menderita sakit punggung. Gejala penyakit ini timbul apabila ada rasa nyeri
maupun pegal dipunggung karena menyerang saraf punggung. Penyakit ini bisa
terjadi jika wanita salah dalam penggunaan ukuran beha yang tidak mendukung
pada payudara. Jika hal ini dibiarkan dan tidak segera ditangani bukan saja pegal
di punggung yang terasa, malah dalam kasus yang paling parah harus dioperasi.

Mitos yang beredar bahwa menggunakan Buste Houder saat tidur bisa
membantu payudara tumbuh besar ternyata tidaklah benar. Pada saat tidur, bra
sebaiknya dilepaskan karena otot, kelenjar dan organ penting di payudara juga
butuh waktu untuk istirahat, ini sangat penting apalagi bagi wanita sibuk bekerja
di luar rumah dimana wanita akan mengenakan beha hampir seharian penuh.

Ukuran bra setiap wanita dapat berbeda-beda. Untuk wanita yang memiliki
ukuran payudara yang besar, sangat dianjurkan menggunakan beha yang
dilengkapi kawat dan busa dengan ukuran cup B/C, Hal ini sangat dianjurkan
sekali untuk meminimalkan risiko punggung membungkuk yang sering terjadi
pada wanita yang memiliki payudara besar. Karena jika wanita tidak
menggunakan bra yang sesuai, bra tersebut tidak akan mampu bekerja dengan
baik untuk menopang bobot payudara. Sebaiknya pilih bra yang paling sesuai
dengan ukuran payudara, khususnya bagi wanita menyusui.
Sekitar 80 persen kaum perempuan mengenakan bra dengan ukuran yang
salah. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bra yang dikenakan
berukuran salah di antaranya adalah pengait beha yang dikenakan melukai kulit,
buah dada menonjol keluar dari cup, cup beha menjauh dari ujung atas beha, atau
kawat bawah tidak berada tepat pada tulang dada.

Selain masalah punggung, efek samping akibat memakai bra yang salah (terlalu
ketat) adalah kesulitan bernafas. Bila beha terlalu kencang atau jika kawat pengait
tidak pas berada pada tulang dada, pemakai bisa kesulitan bernafas. Beha yang
tidak pas juga bisa menyebabkan pemakai sulit mencerna makanan. Sebab,
ketatnya beha dapat menghalangi aliran masakan yang masuk pada sistem
pencernaan. Beha yang terlalu kencang juga bisa menyebabkan nyeri punggung
dan mengganggu pergerakan. Selain itu, beha juga bisa menyebabkan terbatasnya
sirkulasi darah dan oksigen ke bagian tertentu dari tubuh. Selain membuat tidak
nyaman, kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah lanjutan, misalnya nyeri
dada. Masalah lainnya adalah ukuran dada yang tidak pas bisa juga menyebabkan
kanker payudara. Karena beha tersebut akan menghalangi aliran limfa ke dada.
Kondisi ini bisa meningkatkan kadar toksin ke buah dada, yang akhirnya
menyebabkan kanker. Risiko lainnya adalah sakit kepala. Ketatnya bra yang akan
mengkalangi aliran darah plus oksigen. Inilah yang bisa menyebabkan seseorang
merasa sakit kepala.

3. Penggolongan Buste Houder

Dikembangkan di akhir abad ke-19, ikon feminisme ini menjadi simbol


kedewasaan seorang gadis. Beha tidak hanya menutup, menopang dan
mengangkat payudara saja, tetapi juga memberi ciri khas pada pemakainya.
Bingkai dan tingkat lingkupan beha cukup bervariasi baik dari gaya, model,
fungsi, dan penampilannya. Penting untuk mengetahui tipe beha sehingga beha
tersebut tepat untuk bentuk payudara, ukuran payudara, waktu pemakaian, juga
tepat sebagai perlindungan kesehatan payudara. Berikut ini adalah 29 jenis beha
yang biasa ditemukan:[7]
Secara umum jenis Bra dibagi 3 bagian golongan yaitu:

Plunge Full-cup Balconette


Potongan bra ini Bra jenis ini menutup Tipe bra yang paling populer
cukup rendah dan seluruh bagian karena memiliki bentuk half
mampu menopang sisi payudara sehingga coverage (hanya menutupi
payudara agar terlihat memberi support setengah bagian
penuh di depan. penuh. Alhasil, payudara) yang dilengkapi
payudara bisa terangkat tali yang lebih lebar
dan terasa lebih daripada jenis bra yang
nyaman biasanya

Gambar1. Pengoolongan Buste Houder (Bra)


Sumber: Steifer with help of Gytha

4. Jenis Model Buste Houder/Bra

Berdasarkan jenis Buste Houder/ Bra tersebut maka dikembangkan macam-


macam model bra sebagai berikut:

1. Adhesive Bra; Bra ini menempel dan terlihat menyatu dengan payudara.
Tidak ada kain lingkar dada dan tali bahu. Memiliki daya topang kecil
terhadap payudara. Bra tipe ini cocok ketika mengenakan baju yang bergaya
backless (punggung tidak tertutup) dan strapless (tanpa tali bahu). Terdapat
dua tipe. Pertama, tipe sekali pakai yang terbuat dari kertas dengan perekat
kuat. Kedua, tipe pakai berulang berbahan silicon yang dapat dicuci dan
dipakai kembali.
Gambar 2.
Macam-
macam Bra
jenis
Adhesive Bra
Sumber:

https://www.amazon.com/Wingslove-
Adhesive-

2. Bandeau Bra; Bra ini terbuat dari kain dan berbentuk sederhana, untuk
menutup payudara. Bra tipe ini memberi daya topang kecil pada payudara dan
tidak

sepenuhnya mendukung bentuk payudara.


Gambar 2. Bra jenis Bandeau Bra
Sumber: https://www.elle.com/fashion/shopping/g40461930/best-bandeau-bras/

3. Belly Dance Bra; Asumsi umum mengatakan bahwa ukuran beha belly
dancing (tari perut) sama dengan ukuran beha normal. Contohnya, jika
payudara seseorang berukuran 32C anda dapat mengenakan beha tari perut ini
dengan ukuran 34B. Dengan sedikit penyesuaian, beha ini cukup nyaman
dipakai.

Gambar 3. Belly Dance Bra


Sumber: https://www.tokopedia.com/bellydanceindo/

4. Bridal Bra/Corset; Korset atau beha khusus pengantin harus mampu


membentuk badan bagian atas wanita agar pas dengan gaun pengantinnya.
Sebagai tambahan, beha ini akan memperbaiki kesan postur tubuh wanita
yang mengenakannya. Dibandingkan dengan beha tipe bertali pundak, korset
ini lebih nyaman digunakan asal payudara masuk seluruhnya ke dalam
cupnya.
Gambar 4. Bridal Bra/Corset
Sumber: https://www.amazon.com/Dominique-8949-Womens-Longline

5. Built-in Bra; Beha yang mirip dengan produk garmen lainnya seperti pakaian
renang atau tank top. Beha ini memberi daya topang ke payudara, tanpa harus
terpisah dengan bajunya. Pada hampir semua produk beha tipe ini terdapat tali
elastis horizontal persis di bawah payudara. Beberapa diantaranya dipasang
cup beserta underwire (kawat) seperti desain beha lainnya. Pada beberapa
produk, cup atauun kawat dapat dilepas dengan mudah.

Gambar 5. Built-in Bra


Sumber: https://www.herstylecode.com/lingerie/different-types-of-bras/

6. Convertible Bra; Beha tipe ini memiliki tali pengait belakang, yang dapat
dipasang dan diatur dengan beberapa cara. Dapat menjadi model biasa atau
model silang, dapat pula dipasang memakai tali plastik transparan.
Gambar 6. Convertible Bra
Sumber: https://www.ubuy.co.id/id/search/index/view/product/B08N9JNC21

7. Cupless Bra; Beha tipe ini memiliki "bingkai" bra, tetapi tidak memiliki cup
bra.. Bra ini biasa dipakai sebagai erotic lingerie.

Gambar 7. Cupless Bra


Sumber: https://poshmark.com/listing/VS-cupless-bra

8. Demi Bra; Beha bergaya setengah cup dengan tali belakang lebar, serta kain
penghubung di antara cup branya. Bra jenis ini menggunakan model half cup
dengan strap yang agak lebar sehingga cocok digunakan untuk pakaian yang
berpotongan dada rendah.

Gambar 8. Demi Bra


Sumber: https://www.marliesdekkers.com/en-us/what-is-a-demi-bra.html
9. Front Closure Bra; Bra dengan cup penuh dan pengait di depan. Bra ini
terpasang rata di punggung. Kain lingkar dada dibuat lebar. Beberapa model
bergaya racerback yang sangat cocok saat mengenakan tank top. Sehingga anti
selip.

Gambar 9. Front Closure Bra


Sumber: https://www.rankandstyle.com/top-10-list/best-front-closure-bras

10. Full Support Bra; Bra ini didesain untuk memberikan daya topang yang baik
bagi payudara secara keseluruhan. Bentuknya biasa, praktis, dan dapat dipakai
sehari hari.

Gambar 10. Full Support Bra


Sumber: https://belleamie.se/underklader/bh/abecita-support-mjuk-bh-vit/

11. Mastectomy Bra; Beha ini didesain khusus bagi wanita dalam masa
penyembuhan setelah menjalani operasi mastektomi karena kanker payudara,
baik salah satu ataupun kedua payudaranya.
Gambar 11. Mastectomy Bra
Sumber: https://www.wikihow.com/Make-a-Mastectomy-Bra-from-a-Regular-Bra

12. Maternity Bra; Beha ini ditancang untuk wanita yang payudaranya
bertambah besar pada masa kehamilan.

Gambar 12. Maternity Bra


Sumber: https://iprice.co.id/pakaian/baju-hamil/bra-menyusui/

13. Minimizer Bra; Beha yang didesain untuk memberi kesan payudara terlihat
lebih kecil dari yang sebenarnya. Biasanya digunakan oleh wanita dengan
ukuran payudara 34C ke atas. Mekanisme beha ini adalah dengan menekan
dan membentuk payudara, sehingga terlihat lebih kecil satu atau dua ukuran di
bawahnya.
Gambar 13. Minimizer Bra
Sumber: hopee.co.id/Tulip-Minimizer-Bra

14. Nursing Bra; Bra ini didesain khusus untuk memudahkan proses menyusui,
sehingga bayi tidak akan kesulitan meraih puting ibunya. Pada bratradisional,
cup akan dilengkapi dengan pengait yang dapat dilepas saat akan menyusui.

Gambar 14. Nursing Bra


Sumber: https://motherandbeyond.id/read/17567/5-

15. Padded Bra; Bra dengan padding (ganjalan) di dalam cup branya. Beha ini
didesain untuk memberi kesan bentuk payudara terlihat lebih penuh pada
payudara kecil. Banyak dipakai oleh gadis remaja yang payudaranya baru
tumbuh. Bra tipe ini cukup memberi daya topang namun tidak mampu
mengangkat payudara.

Gambar 15. Padded Bra


Sumber: https://www.daraz.com.bd/products/push-up
16. Peephole Bra; Beha ini memiliki lubang di cup, persis di sekitar puting.

Gambar 16. Peephole Bra


Sumber: https://www.dreamstime.com/peephole-bra-lingerie-technical-fashion

17. Push-up Bra; Bra dengan struktur khusus hingga payudara begitu terangkat
dan tertata saling berdekatan hingga belahan payudara terlihat indah. Beha ini
memiliki padding busa karet atau gel silikon. Perbedaan utama padding beha
biasa dengan push up beha adalah letaknya yang terpusat di bawah payudara
sehingga payudara akan terangkat. Terkadang padding diletakkan terpusat di
bagian luar payudara hingga padding tersebut akan mendorong payudara lebih
ke tengah, dan belahan payudara terlihat lebih seksi.

Gambar 17. Push-up Bra


Sumber: depositphotos.com/vector-images/push-up-bra.html

18. Racerback Bra; Beha ini memiliki tali bahu dengan pola V denga posisi tali
dekat dengan leher. Beha ini sering digunakan saat mengenakan gaun
strapless. Sport bra (beha khusus olahraga)
banyak yang menggunakan desain
racerback ini.
Gambar 18. Racerback Bra
Sumber: https://www.tokopedia.com/erasma/

19. Shelf Bra; Bra ini kuat dengan kawat di sepanjang garis bawah payudara Bra
ini hanya menutup bagian bawah payudara jadi puting payudara akan terlihat.

Gambar 19. Shelf Bra


Sumber: d.aliexpress.com/item/1005002510940758.html

20. Softcup Bra; Bra ini tidak ada kawat bawah pada cup. Beha ini
mengandalkan kekuatan bagian bawah beha untuk menopang payudara.

Gambar 20.Softcup Bra


Sumber:
21. Sport Bra; Beha ini memiliki daya topang kuat ke payudara dan menutup
payudara secara penuh hingga nyaman saat melakukan aktivitas olahraga.
Gambar 21. Sport Bra
Sumber: depositphotos.com/vector-images/push-up-bra.html

22. Strapless Bra; Beha tanpa tali bahu. Didesain saat mengenakan baju dengan
bagian bahu terbuka, seperti baju model halterneck.

Gmbar 22. Strapless Bra


Sumber: depositphotos.com/vector-images/push-up-bra.html

23. Trainer Bra; Bra ini dibuat untuk para gadis yang baru tumbuh payudaranya
(masih kecil dan belum bisa disebut payudara dewasa), sehingga belum dapat
mengenakan beha standar. Bentuknya sederhana dengan daya topang sangat
kecil

Gambar 23. Trainer Bra


Sumber:

24. U-plunge Bra; Beha yng memungkinkan wanita mengenakan baju berleher
rendah.
Gambar 24. U-plunge Bra
Sumber: depositphotos.com/vector-images/push-up-bra.html

25. Vintage Bra; Beha dengan daya topang penuh dengan bentuk
cup paraboloid dengan sumbu tegak lurus terhadap payudara. Pertama dibuat
tahun 1940-an dan bertahan sampai tahun 1960-an.

Gambar 25. vintage 1950s bullet bra & Vintage French 1950s Pink
SatinSumber:
Bulle https://www.etsy.com/market/vintage_bra

26. Water Bra; Beha yang didalamnya ada kantong air atau gel silicon, agar
payudara anda terlihat lebih besar.

Gambar 26. Water Bra


Sumber: ashionforms.com/products/the-original-water-bra

5.
6. Konstruksi Pola Buste Houder
a. Pola Bra,Kutang Beha (Buste Houder)
b. Pola Bh Dengan Pola Dasar
c. Pola Bra modifikasi dari pola dasar
7. Cara Merancang Bahan Bra (B.H)

Meletakkan Pola pada bahan (merancang bahan)


LATIHAN
1. Bentuk kelompok sebanyak 4-5 orang
2. Identifikasi jenis-jenis bra yang ada lagi trend
3. Analisis model Bra berdasarkan desainnya
4. Buat konstruksi polanya
5. Buat rancangan bahan dan harga yang dibutuhkan untuk pembuatan
Bra
6. Buat laporan dari hasil projek pembuatan pola Bra
7. Diskusikan pada forum kelas hasil kolaborasi yang telah dibuat
bersama kelompokya

TES FORMATIF

1. Deskripsikan dengan singkat tentang pengertian bra

2. Uraikan hal-hal yng perlu diperhatikan ketika akan membuat bra


3. Buatlah identifikasi bahan yang cocok digunakan untuk membuat bra sport

4. Deskripsikan apa fungsi rancangan bahan dan harga sebelum membuat rok
5. Hal apa yang perlu diperhatikan sebelum membuat pola konstruksi rok.
MODUL 3

CELANA DALAM (PANTIES)

A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1. Konsep Celana Dalam (Panties)

Celana dalam wanita (bahasa Inggris: panties) adalah pakaian dalam yang
dirancang untuk wanita dan gadis. Pakaian dalam wanita digunakan untuk
menutupi di daerah kewanitaan di bawah pinggang. Komponen khusus yang
digunakan seperti ikat pinggang yang elastis, sedangkan yang digunakan untuk
menutupi area genitalia (biasanya dilapisi dengan bahan penyerap seperti katun),
lubang untuk memasukkan kaki dibuat seperti bahan ikat pinggang yang elastis,
bahan yang digunakan juga menyerap udara. Celana dalam wanita awalnya
dirancang untuk menutupi separuh kaki perempuan. Sejak tahun 1970, celana
dalam wanita sudah dirancang tidak hanya menutupi paha, dalam beberapa
(rancangan) celana dalam sangat pendek, secara bertahap telah berubah dari
waktu ke waktu.
Gambar 1. Celana dalam (panties) wanita
Sumber: https://www.beautynesia.id/fashion/

2. Macam-macam celana dalam untuk wanita


1. Classic briefs.
Celana dalam dengan sisi yang membentang di bagian pinggul. Kadang celana
ini disebut "celana dalam nenek" oleh perempuan muda.

Gambar 2. Classic briefs


Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/

2. High cut briefs


Celana dalam ini cocok untuk dipakai untuk baju ketat atau bawahan baju
renang. Modelnya ramping dan tinggi. Bentuknya yang tinggi hingga pinggul
bisa menutupi pinggang sehingga membuat tubuh lebih berbentuk.

Gambar 3. High cut briefs


Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/
3. Control briefs
Jenis celana dalam panty dengan kaki yang lebih panjang dan pinggang yang
lebih tinggi, biasanya dikenakan untuk mengangkat dan membentuk area
pantatnya sambil meratakan area perut.

Gambar 4. Control briefs


Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/

4. Hipster
Hipster juga aman untuk dipakai sehari-hari. Bentuknya lebih lebar dan tinggi
sampai menutup pusar. Aman untuk kamu yang sedang memakai crop top.

Gambar 5. Hipster
Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/
5. Bikini
Bikini adalah jenis celana dalam yang bisa dipakai untuk sehari-sehari. Saat
menggunakan jeans atau celana jogger pants kamu bisa memakai bikini.
Bikini merupakan perpaduan g-string dan thong, rampung di bagian depan,
tetapi lebar di belakang.

Gambar 6. Bikini
Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/

6. Boy shorts.
Dari namanya, memang celana dalam ini seperti celana pendek lelaki. Celana
ini didesain untuk perempuan sporty. Bagi yang perempuan yang suka
olahraga, cocok memakai dalaman boyshorts. Celana dalam ini juga nyaman
untuk dipakai saat menstruasi, sebab aman untuk dipasang pembalut

Gambar 7. Boy Short


Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/
7. Tanga
Tanga adalah celana dalam yang berukuran kecil dengan tali tipis di kedua
sisinya. Bagian depan berukuran ramping, hanya pas untuk menutupi sedikit
bagian miss v, sedangkan belakang, hampir menutupi separuh bokong. Tanga
terlihat seperti huruf V dari belakang.

Gambar 8. Tanga
Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/
8. Thong
Sedikit lebih lebar dari g-string, Thong dapat dipakai saat menggunakan
legging atau bawahan ketat. Sehingga garis-garis celana dalam tidak
menjiplak atau tembus.

Gambar 9. Thong
Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/
9. .G-string
Anggapannya g-string dipakai hanya untuk dipadukan dengan lingerie, namun
itu salah. G-string dapat dipakai saat memakai rok atau baju body-con. Jadi
ketika dipakai, rasanya nyaman lapang seperti tidak mamakai apa-apa, namun
miss v tetap aman.
Gambar 10. G-String
Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2018/07/18/195800/

3. Bahan Untuk Celana Dalam


a. Spandex

Spandex merupakan serat kain dengan tingkat elastisitas yang tinggi. Spandex
biasa digunakan sebagai bahan pakaian olahraga, kostum menari, atau busana lain
yang membutuhkan tingkat peregangan tinggi. Spandex tidak menyerap keringat
dengan baik.

b. Nylon

Nylon adalah serat elastis yang sangat kuat dan populer digunakan pada pakaian
dalam. Sifat nylon adalah mudah dirawat dan dicuci, tahan noda, dan tahan lama.
Namun, nylon tidak menyerap keringat dengan baik sehingga menimbulkan rasa
gerah saat dikenakan.

c. Katun

Katun adalah serat kuat yang lembut dan memiliki daya serap yang tinggi. Celana
dalam bahan katun sering memiliki tampilan yang sederhana dan kasual, dan
sangat baik jika diaplikasikan untuk celana dalam sehari-hari.

d. Sutera

Serat mewah yang terbuat dari kepompong serangga ini dikenal dengan
tampilannya yang berkilau, memiliki warna yang kaya, dan lembut di kulit. karena
tampilannya yang mewah dan harganya yang mahal, celana dalam berbahan
sutera cocok dikenakan pada momen-momen spesial, seperti bulan madu.

e. Bambu

Bahan bambu semakin populer belakangan, karena sifatnya yang lembut,


memiliki sifat antibakteri, dan daya serap yang tinggi. Sebagian besar kain bambu
menunjukkan kemampuan peregangan yang tinggi. Tetapi, tak sedikit kain bambu
yang cenderung melar seiring penggunaan. Jadi, pintar-pintarlah memilih.

f. Rayon

Serat semi-sintetis ini awalnya digadang-gadang sebagai pengganti sutra. Rayon


terlihat mirip dengan sutra, wol, kapas, dan serat lainnya. Rayon memiliki sifat
halus, dingin, dan sangat menyerap. Ini menjadikannya pilihan yang bagus untuk
bahan celana dalam sehari-hari.

4. Konstruksi Pola Celana Dalam

a. Pola Celana ModelDirektoare

Ukuran:
LP = 78 cm
Lpa= 96 cm
T.duduk =30 cm
P. Kaki Celana = 7 cm
P. sisi = 28 cm
Keterangan:
A-B = ¼ Lpa+2cm
A-C = T.du + 3 Cm
E-F = ¼ A-B
A-F= I-J = = J-K
A-G = P.Sisi

b. Pola Celana Short dengan Kup Pinggang

Keterangan:
A-B = Panjang sisi
c. Pola Celana Rok Dalam

Ukuran:
L.Pi = 78 cm
L.Pa = 96 cm
T.Duduk = 30 cm
P.Sisi celana = 48 cm
Keterangan:
Dikembangkan = 3 cm (Sisi
muka dan belakang)
Rok Muka:
A-B= A-C + ¼ L.pa
A-D = P.S. C + 3 cm
F-D= (F-D celana)
Rok Belakang
A=B = (A-B Rok depan)
G-H = F-D depan + 5 cm
LATIHAN
8. Bentuk kelompok sebanyak 4-5 orang
9. Carilah model rok yang sesuai dengan trend mode
10. Analisis model rok berdasarkan desainnya
11. Buat konstruksi polanya
12. Buat rancangan bahan dan harga yang dibutuhkan untuk pembuatan
rok
13. Buat laporan dari hasil projek pembuatan pola rok
14. Diskusikan pada forum kelas hasil kolaborasi yang telah dibuat
bersama kelompokya

TES FORMATIF

6. Deskripsikan dengan singkat tentang pengertian rok


7. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan siluet rok

8. Berikan perbedaan ukuran rok floor dan maksi

9. Deskripsikan apa fungsi rancangan bahan dan harga sebelum membuat rok

10. Hal apa yang perlu diperhatikan sebelum membuat pola konstruksi rok.

Anda mungkin juga menyukai