Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Linseri merupakan pakaian dalam yang digunakan oleh wanita maupun
laki-laki. Linseri adalah pakaian dalam yang umumnya diartikan sebagai
pakaian dalam wanita yang langsung bersentuhan dengan badan atau
melekat di badan dan memiliki fungsi sebagai pelindung untuk
memberikan rasa aman, serta menunjang penampilan seseorang menjadi
lebih baik.
Penampilan yang lebih baik akan membuat tingkat kepercayaan diri
seseorang meningkat, oleh karena itu penggunaan linseri atau busana
dalam perlu dikenakan. Salah satu linseri yang memiliki fungsi seperti
yang telah disebutkan adalah Bouste Houder atau yang biasa disingkat
menjadi BH. BH merupakan busana dalam untuk menutupi bagian
payudara wanita. Selain untuk menunjang penampilan penggunaan BH
pun memiliki banyak fungsi yang sangat baik untuk kesehatan. Ada
berbagai macam jenis BH yang didesain dapat disesuaikan dengan
kebutuhan

B. Rumusan Masalah
dari latar belakang diatas dapat disimpulan rumusan masalahnya, yaitu:
1. Apa definisi dari Camisole ?
2. Bagaimana syarat-syarat dari Bouste Houder ?
3. Bagaimana fungsi dari Bouste Houder ?
4. Bagaimana jenis-jenis Bouste Houder ?

C. Tujuan Masalah
dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui tujuan masalahnya, yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari Bouste Houder
2. Untuk mengetahui syarat-syarat Bouste Houder
3. untuk mengetahui fungsi dari Bouste Houder

1
4. untuk mengetahui jenis-jenis Bouste Houder

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Camisole
Camisole adalah pakaian wanita tanpa lengan dan cenderung longgar
ditubuh dengan tali yang tipis. Sebuah camisole biasanya meluas ke
pinggang atau diperpanjang untuk menutupi seluruh daerah pinggul.
Camisole dibuat dari bahan yang ringan, umumnya berbasis kapas, adapun
satin dan sutra atau kain pereganggan seperti lycra, nilon, atau spandex.

B. Fungsi Camisole
BH akan nyaman digunakan apabila memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut :
a. Tali bahu BH cukup besar untuk menampung dan menyokong
payudara
b. BH sesuai dengan ukuran payudara, ukuran yang tepat merupakan
hal utama dalam memilih bra yang nyaman dipakai dan tepat.
c. Sayap belakang cukup lebart agar lemak bagian belakang tidak
meonjol dan berat payudara dapat diseimbangkan serta
menghasilkan garis ukur lilit yang searah di antara bagian depan
dan belakang bra
d. Ukuran cup sebaiknya cup penuh agar payudara tidak bergoyang
ketika bergerak atau berjalan. Cup penuh ini sangat sesuai bagi
wanita bertubuh besar yang memounyai payudara besar.

C. Fungsi Bouste Houder


Adapun fungsi dari BH, yaitu :

a. Berguna untuk menopang payudara agar tidak melorot atau


kendur yang disebabkan oleh gaya grafitasi
b. Untuk menjaga keelastisan payudara
c. Menutupi puting agar tidak terlalu menonjol
d. Untuk tampil menawan dan tidak mengganggu gerakan badan dan
membuat kup pada busana lebih pas

3
e. Membentuk tubuh menjadi lebih baik, jika menggunakan bra
yang tepat
f. Menjaga kesehatan tulang punggung pemakainya
g. Membantu mengangkat payudara, sehingga terlihat lebih berisi
h. Membuat payudara lebi menonjol
i. Melindungi puting. Mengenakan bra bisa melindungi puting dari
gesekan-gesekan yang bisa menyebabkan ruam dan iritasi
j. Membentuk buah dada agar bagus dan pertumbuhannya terbentuk

D. Jenis-jenis Bouste Houder


BH memiliki banyak jenis sesuai dengan fungsi yang dimiliki, diantaranya
adalah :
1. Adhesive Bra
BH ini menempel dan terlihat menyatu dengan payudara. Tidak ada
kain lingkar dada dan tali bahu. Memiliki daya topang kecil terhadap
payudara. BH tipe ini cocok ketika mengenakan baju yang bergaya
backless (punggung tidak tertutup) dan strapless (tanpa tali bahu).
Terdapat dua tipe. Pertama, tipe sekali pakai yang terbuat dari kertas
dengan perekat kuat. Kedua, tipe pakai berulang berbahan silicon
yang dapat dicuci dan dipakai kembali.
2. Bandeau Bra
BH ini terbuat dari kain dan berbentuk sederhana, untuk menutup
payudara. BH tipe ini memberi daya topang kecil pada payudara dan
tidak sepenuhnya mendukung bentuk payudara.
3. Built-in Bra
BH yang mirip dengan produk garmen lainnya seperti pakaian renang
atau tank top. BH ini memberi daya topang ke payudara, tanpa harus
terpisah dengan bajunya. Pada hampir semua produk BH tipe ini
terdapat tali elastis horizontal persis di bawah payudara. Beberapa
diantaranya dipasang cup beserta underwire (kawat) seperti desain BH
lainnya. Pada beberapa produk, cup atauun kawat dapat dilepas
dengan mudah.
4. Convertible Bra
BH tipe ini memiliki tali pengait belakang, yang dapat dipasang dan
diatur dengan beberapa cara. Dapat menjadi model biasa atau model
silang, dapat pula dipasang memakai tali plastik transparan.
5. Demi Bra
BH bergaya setengah cup dengan tali belakang lebar, serta kain
penghubung di antara cup branya. BH ini memberi kesan luar biasa

4
pada belahan dada si pemakai. Pas dipakai saat mengenakan baju
dengan potongan leher rendah. BH ini dirancang untuk mampu
memberikan daya topang besar ke payudara.
6. Front Closure Bra
BH dengan cup penuh dan pengait di depan. BH ini terpasang rata di
punggung. Kain lingkar dada dibuat lebar. Beberapa model bergaya
racerback yang sangat cocok saat mengenakan tank top. Sehingga anti
selip.
7. Full Support Bra
BH ini didesain untuk memberikan daya topang yang baik bagi
payudara secara keseluruhan. Bentuknya biasa, praktis, dan dapat
dipakai sehari hari.
8. Minimizer Bra
BH yang didesain untuk memberi kesan payudara terlihat lebih kecil
dari yang sebenarnya. Biasanya digunakan oleh wanita dengan ukuran
payudara 34C ke atas. Mekanisme BH ini adalah dengan menekan dan
membentuk payudara, sehingga terlihat lebih kecil satu atau dua
ukuran di bawahnya.
9. Nursing Bra
BH ini didesain khusus untuk memudahkan proses menyusui,
sehingga bayi tidak akan kesulitan meraih puting ibunya. Pada BH
tradisional, cup akan dilengkapi dengan pengait yang dapat dilepas
saat akan menyusui.
10. Padded Bra
BH dengan padding (ganjalan) di dalam cup branya. BH ini didesain
untuk memberi kesan bentuk payudara terlihat lebih penuh pada
payudara kecil. Banyak dipakai oleh gadis remaja yang payudaranya
baru tumbuh. BH tipe ini cukup memberi daya topang namun tidak
mampu mengangkat payudara.
11. Push-up Bra
BH dengan struktur khusus hingga payudara begitu terangkat dan
tertata saling berdekatan hingga belahan payudara terlihat indah. BH
ini memiliki padding busa karet atau gel silikon. Perbedaan utama
padding BH biasa dengan push up BH adalah letaknya yang terpusat
di bawah payudara sehingga payudara akan terangkat. Terkadang
padding diletakkan terpusat di bagian luar payudara hingga padding
tersebut akan mendorong payudara lebih ke tengah, dan belahan
payudara terlihat lebih seksi.
12. Softcup Bra
BH ini tidak ada kawat bawah pada cup. BH ini mengandalkan
kekuatan bagian bawah BH untuk menopang payudara.

5
13. Sport Bra
BH ini memiliki daya topang kuat ke payudara dan menutup payudara
secara penuh hingga nyaman saat melakukan aktivitas olahraga.
14. Strapless Bra
BH tanpa tali bahu. Didesain saat mengenakan baju dengan bagian
bahu terbuka, seperti baju model halterneck.
15. U-plunge Bra
BH yng memungkinkan wanita mengenakan baju berleher rendah.

E. Cara Menjahit BH
1) Alat dan Bahan
a. Alat
 Jarum pentul, jarum jahit
 Meteran
 Alat tulis ( pensil, kertas,penggaris, dsb.)
 Gunting zig-zag, gunting kain, gunting benang
 Karbon jahit
 Kapur jahit
 Bantalan jarum
 Rader
 Mesin Jahit
 Setrika
b. Bahan
 Kain
 Trubenais
 Benang
 Cup bra
 Bisban
 Kancing kait
 Tali bra
2) Cara pembuatan
a. Mengambil Ukuran
Ukuran yang diambil:

6
1. Lingkar Badan I
2. Lingkar Badan II
3. Lingkar Badan II
4. Lingkar Pinggang
5. Panjang sampai tali ke-1
6. Panjang sampai tali ke-2
7. Panjang sampai tali ke-3
8. Panjang mungkum
9. Lebar mungkum
10. Jarak mungkum
11. Lebar bahu
12. Panjang Punggung

b. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Dimulai dengan membuat pola dasar BH pada kertas cokelat
3. Setelah membuat pola dasar, kemudian dibuat pola perubahan
sesuai dengan BH yang dipilih
4. Pola perubahan yang telah dibuat, dijiplak sebanyak pola yang
dibutuhkan
5. Gunting dan letakan pola pada bahan utama yang digunakan.
6. Setelah menyematkan pola pada kain, beri kampuh setiap sisi
7. Gunting kain mengikuti pola perubahan yang telah diberi
kampuh.
8. Jika sudah digunting semua, langkah selanjutnya adalah
merader dengan alat rader dan kertas karbon.
9. Gunting pelapis trubenais sesuai kebutuhan tidak perlu
menggunakan kampuh
10. Setrika trubenais ke bahan utama agar menempel
11. Pertama membuat mungkum atau cup bra dengan cara
menyatukan bagian atas dan bawahnya. Dibuat 4 pola depan
belakang

7
12. Masukan cup bra diantara bagian depan dan belakang, lalu jelujur
tengah jaitannya
13. Tindes bagian jahitan sambungan cup bra di atas dan bawah
jahitannya
14. Jelujur sekeliling mengikuti bentuk cup bra
15. menyambungkan bagian-bagian bawah bra
16. Satukan bagian luar dan dalam bawah bra
17. Beri bisban atau kain serong pada setiap sambungan jahitannya
18. Buat sambungan untuk kancing kait
19. Satukan cup bra dengan bagian bawah BH, dengan cara dijelujur
terlebih dahulu
20. Jahit sekeliling dengan kampuh jahitan ke bagian depan, lalu
tipiskan
21. Beri kain serong atau bisban pada sekiling sambungan cup bra
dengan bagian bawah
22. Beri kain serong atau bisban pada sekeliling bagian atas dan
bawah BH, pada saat menjahit bagian atas beri kain untuk kaitan
tali BH
23. Pasangkan tali BH
24. Penyelesaian akhir (merapihkan)

BAB III

PEMBAHASAN

8
A. Ukuran Badan Model

1. Lingkar leher = 37 cm
2. Lingkar badan 1. = 76,5 cm
3. Lingkar badan 2 = 79.5 cm
4. Lingkar badan 3 = 73.5 cm
5. Panjang bahu = 12 cm
6. Panjang sampai tali pertama = 12 cm
7. Panjang sampai kedua = 23 cm
8. Panjang muka = 32 cm
9. Panjang punggung = 36 cm
10. Lebar pungggung = 34 cm
11. Lebar muka = 32 cm
12. Lebar Mungkum/cup = 17 cm
13. Panjang Mungkum = 14 cm
14. Maju ke muka = 4 cm
15. Jarak Mungkum = 16 cm
16. Lingkar pinggang = 66 cm

B. Pola Dasar

9
Keterangan :

A-B = Lingkar leher = 6 + 0.5 = 6.7

10
A-C = 1.8

B-D = Panjang bahu = 12

B-E = Panjang bahu = 12

C-F = Panjang punggung = 36

C-G = 1/2 Panjang punggung + 1 = 19

G-H = Lingkar Badan + 4 / 4 - 1 = 19.5

C-F = Panjang bahu = 12

R-J = 1/2 Lebar Punggung = 17

H-k = Lingkar badan + 4 + 1 / 4 = 21.5

Titik F Sambungkan ke kiri jadi titik L

Dari L keatas panjang muka jadi titik M2

M Ke M1 = Lingkar leher /6 + 0.5 = 6.7

M-M2 = Lingkar leher /6 + 1 = 7.17

M1-N Panjang bahu = 12

M1-N1 = Panjang bahu /2-1 = 5

M2-O = Panjang sampai tali pertama = 12

M2-O2 = Panjang sampai tali kedua = 23

O-O2 = Dibagi 2 tengahnya jadi titik O1

O-O1 = Dibagi 2, jadi titik V

O1-V2 = 1/10 LB Rata-rata = 7.8

N2-V1 = M2 ke V +1 = 15.75

L-L1 = 1/4 Lingkar Pinggang = 16.5

O1-O4 = 1/4 LB 2 = 19.9

V-03 = O3 ke V4

F-F1 = 1/4 Lingkar pinggang + 2 = 18.5

R-R1 = 19.9

11
L1-V3 = F1-R1

V-Q = L-O2

Q-R = Q2-O1

V-V1-V3-R1-R = 1/2 LB Rata + 1

M2-K1 = N2-K /2

K1-K2 = 1/2 Lebar Muka = 16

Q-R = O2-O1

C. Pola Perubahan

12
D. Rancangan Harga dan Bahan

13
Nama bahan : katun motif
Lebar bahan : 150 cm
Kain yang diperlukan : 100 cm
Kain yang dibeli : 100 cm
Harga Jumlah
NO Nama Barang Banyaknya
(Rp) (Rp)
1 Katun motif 1m 30.000/m 30.000
2 Bisban 2 buah 3.000 6.000
3 Benang 1 buah 2.500 2.500
4 Kertas roti 1 buah 1.500 1.500
5 Kertas pola 1 buah 2.000 2.000
6 Cup bra 1 buah 6.000 6.000
7 Trubenasi 1/2 m 18.000/m 9.000
8 Kancing kait 12 buah 5.000 5.000

JUMLAH : 62.000

14
BAB IV

15
KESIMPULAN

Bouste Houder atau BH yang disebut juga kutang atau bra, merupakan busana
dalam wanita yang berfungsi untuk menopang payudara yang dimilkiki wanita
yang sudah matang. BH hampir setiap saat digunakan oleh wanita selain untuk
menunjang penampilan busana yang dikenakan menjadi lebih rapi digunakan pula
agar pertumbuhan payudara terbentuk dengan bagus dan melindungi payudara.
Pentingnya fungsi dan penggunaan BH tersebut maka dalam memilih BH agar
nyaman saat dikenakan perlu disesuaikan ukurannya dan sesuai fungsi atau
kebutuhan yang kita inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

16
Setiawati, A. Analisis Pola Busana. (online) https://docplayer.info/46033506-
Analisis-pola-busana-oleh-as-as-setiawati.html

17

Anda mungkin juga menyukai