Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

NILAI AGAMA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA N 3 MUKOMUKO

MUKOMUKO

BENGKULU
2023

NILAI AGAMA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. Lia Kurniawati
2. Reni Lestari
3. Meliza puja listi
4. Zeti Hulaaeni

TELAH DI SETUJUI OLEH

Wali kelas Guru pembimbing

Laras Santi S.Pd Drs. Supratman


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

MUKOMUKO,15 September 2023

Penyusun
Daftar isi

Hal judul………………………………………………………………………i

Hal pengesahan………………………………………………………………..ii

Kata pengantar………………………………………………………………...iii

Daftar isi……………………………………………………………………….Vl

Pendahuluan……………………………………………………………………1

Pembahasan…………………………………………………………………….2

Penutup………………………………………………………………………….4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nilai religius berasal dari dua kata gabungan, yaitu kata nilai dan kata religius. Menurut
Fraenkel menyatakan bahwa nilai diartikan sebagai sebuah ide tau pemikiran mengenai apa
yang dianggap urgen bagi seorang dalam kehidupannya. Sedangkan kata religius biasa
diartikan dengan kata agama, namun juga bisa diartikan sebagai keberagamaan.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan nilai?
2. Apa saja contoh nilai dalam kehidupan bermasyarakat?
3. Apa masalah yang ada terhadap dilingkungan masyarakat?
4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan nilai tersebut?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti nilai agama dalam sebuah novel sejarah.
2. Untuk mengetahui contoh nilai dalam masyarakat.
3. Untuk mengetahui masalah yang ada terhadap dilingkungan masyarakat.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan twesebut.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian nilai-nilai agama dalam novel sejarah

Nilai agama adalah nilai-nilai yang ada di dalam karya sastra dan berkaitan
dengan kehidupan beragama manusia. Agama apapun, tidak disebutkan secara
spesifik. nilai-nilai yang terkandung dalam novel sejarah antara lain nilai sosial, nilai
moral, nilai budaya, nilai agama, dan nilai estetis. Nilai religius adalah konsep
keagamaan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai religius dalam
sastra menuntun manusia ke arah segala makna yang baik. Menurut Mulyana secara
hakiki sebenarnya nilai agama merupakan nilai yang memiliki dasar kebenaran yang
paling kuat dibandingkan dengan nilai-nilai sebelumnya. Nilai ini bersumber dari
kebenaran tertinggi yang datangnya dari Tuhan. Nilai tertinggi yang harus dicapai
adalah kesatuan (unity).

2. Contoh nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat

Beberapa contoh nilai religius yang ada di dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut ini. Menjalankan ibadah sholat, dimana kegiatan ini sudah menjadi
suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat islam. Sebab, sholat juga
memiliki peranan yang begitu penting dalam kehidupan umat Islam. Melaksanakan
ibadah di greja pada hari minggu khusus untuk umat Kristen. Menghormati agama
lain yang melaksanakan hari raya.
3. Masalah yang ada dilingkungan masyarakat

Dalam sebuah lingkungan tentu masyarakatnya hidup dengan agama yang


berbeda-beda. Terkadang perbedaan agama ini dapat mengakibatkan terjadinya
kesenjangan dalam bermasyarakat. Contohnya ketika umat islam sedang
melaksanakan ibadah solat namun orang yang beragama lain membunyikan musik
yang sangat keras sehingga dapat menganggu ibadahnya. Tidak adanya toleransi antar
umat beragama.

4. Cara mengatasi permasalahan nilai agama

1. Sebagai umat yang hidup berdampingan dengan agama lain harus bias saling
menghargai.
2. harus ada toleransi antar umat beragama agar terciptanya hubungan sesama
manusia yang baik.
3. Tidak mengolok-olok cara beribadah agama lain.
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Sebagai umat beragama sudah sepatutnya kita memiliki tenggang rasa terhadap agama
lain. Tanpa adanya toleransi antar umat beragama, maka tidak akan tercipta kerukunan
antar hidup beragama.

B. Saran
1. Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan sarannya sangat
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai