Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
KEPERAWATAN JIWA

PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA
DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HALUSINASI
DI INSTALASI RAWAT JALAN RSJD DR. AMINO GONDO HUTOMO
SEMARANG

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga dan klien dapat
mengetahui tentang halusinasi
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang halusinasi, keluarga
diharapkan dapat:
a. Mengetahui tentang pengertian halusinasi
b. Mengetahui tanda dan gejala halusinasi
c. Mengetahui tahapan halusinasi
d. Mengetahui cara memutus halusinasi
e. Penanggulangan halusinasi di rumah

B. METODE PELAKSANAAN
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab

C. PENGORGANISASIAN
Penyaji : Agus Cahyono
Sasaran : Keluarga dan klien

D. SASARAN
Keluarga dan klien yang menderita halusinasi
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/ tanggal : Rabu, 22 September 2005
Waktu : 10.00 wib
Tempat : Ruang tunggu URJ

F. MEDIA DAN ALAT BANTU


Menggunakan leaflet

G. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiaapn
a. Memilih keluarga dengan klien yang menderita halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam terapis kepada klien dan keluarga
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis
 Menanyakan nama dan panggilan dari klien
 Menanyakan nama anggota keluarga klien yang hadir
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan atau keadaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan klien
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan pendidikan kesehatan
 Menjelaskan aturan main:
 Keluarga dan klien mengikuti ceramah materi halusinasi dari
awal sampai dengan akhir
 Lama pendidikan kesehatan 20 menit di ruang tunggu instalasi
rawat jalan
3. Kerja
a. Menjelaskan pengertian halusinasi
Tanyakan pengalaman klien sebelumnya
b. Mengetahui tanda dan gejala halusinasi
Tanyakan perasaan klien saat terjadi halusinasi
Tanyakan sikap klien dalam menghadapi halusinasi
c. Mengetahui cara memutus halusinasi
Tanyakan usaha/strategi klien dalam menghadapi halusinasi
d. Mengetahui penanganan halusinasi di rumah
Tanyakan pada keluarga dalam menangani anggota keluarga yang sakit
e. Tanyakan perasaan klien dan keluarga setelah mengikuti pendidikan
kesehatan
f. Memberikan reinforcement positif
g. Memberi kesempatan audience untuk bertanya
h. Memberikan kesimpulan
4. Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien dan keluarga setelah mengikuti
pendidikan kesehatan
Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi tanda dan
gejala halusinasi.

H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses pelaksanaan pendidikan kesehatan,
khususnya pada tahap kerja, kemampuan yang diharapkan adalah klien
dan keluarga mengetahui :
a. Mengetahui tentang pengertian halusinasi
b. Mengetahui tanda dan gejala halusinasi
c. Mengetahui tahapan halusinasi
d. Mengetahui cara memutus halusinasi
e. Penanggulangan halusinasi di rumah
2. Dokumentasi
Dokumentasikan dalam proses keperawatan klien.

Semarang, 20 September 2005


Praktikan,

AGUS CAHYONO, S.Kep


NIM: G6B 205 001
LAMPIRAN MATERI

HALUSINASI

A. PENGERTIAN
Halusinasi adalah tanggapan yang salah tanpa rangsang dari luar yang dapat
berupa hausinasi dengar, lihat, penciuman, perabaan dan kecap

B. TANDA DAN GEJALA


1. Berbicara sendiri
2. Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal
3. Tertawa sendiri tanpa sebab
4. Ketakutan
5. Ekspresi wajah tegang
6. Tidak mau mengurus diri
7. Sikap curiga dan bermusuhan
8. Menarik diri dan menghindari orang lain

I. TAHAPAN
9. Tahap I: Halusinasi bersifat menyenangkan
Tanda:
 Menyeringai/tertawa tidak sesuai
 Menggerakkan bibir tanpa bicara
 Gerakan mata cepat
 Bicara lambat
 Diam dan pikiran dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikkan
10. Tahap II: Halusinasi bersifat menjijikkan
Tanda:
 Cemas
 Konsentrasi menurun
 Ketidakmampuan membedakan yang nyata dan tidak nyata
11. Tahap III : Halusinasi bersifat mengendalikan
Tanda:
 Cenderung mengikuti halusinasi
 Kesulitan berhubungan dengan orang lain
 Perhatian atau konsentrasi menurun/ cepat berubah
 Kecemasan berat ( berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti
petunjuk)
12. Tahap IV: Halusinasi bersifat menaklukkan
Tanda:
 Pasien mengikuti perintah halusinasi
 Tidak mampu mengendalikan diri
 Tidak mampu mengikuti perintah nyata
 Beresiko mencederai diri,orang lain, dan lingkungan.
J. CARA MENGHENTIKANNYA
13. Ajarkan pada klien untuk tidak mengikuti perintah halusinasi
Contoh: “Saya tidak mau mendengar kamu”
14. Ajarkan klien untuk meminta tolong pada orang lain untuk
menghentikan halusinasi
Contoh: “ Apakah kamu (orang lain) mendengar apa yang saya dengar?”
15. Meminta orang lain untuk menyapa jika klien berbicara sendiri.

K. PENANGGULANGAN HALUSINASI DI RUMAH


16. Jangan biarkan pasien sendiri
17. Anjurkan untuk terlibat dalam kegiatan rumah (buat jadwal).
18. Bantu klien untuk berlatih cara menghentikan halusinasi.
19. Motivasi keluarga untuk awasi klien minum obat.
20. Jika pasien terlihat bicara sendiri atau tertawa sendiri maka segera
disapa atau ajak bicara..
21. Motivasi keluarga untuk mengontrol keadaan klien.
22. Beri pujian positif pada klien dan keluarga jika mampu melakukan apa
yang dianjurkan.
23. Segera bawa ke Rumah Sakit jika halusinasi berlanjut dan beresiko
mencederai diri dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai