Tips Mendirikan Rumah Sunat Dari 0
Tips Mendirikan Rumah Sunat Dari 0
Riwayat Pendidikan
1997-2001 SD Manding Laok II
2001-2003 SD Pangarangan 1 Sumenep
2003-2006 SMPN 1 Sumenep
2006-2009 SMAN 1 Sumenep
2009-2015 Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang
Riwayat Pkerjaan
2018 – saat ini Rs Prima Husada Malang
2019-2021 Rs Prima Husada Sukorejo
2018- saat ini Owner dan operator Griya Sunat 99 Malang
2022- saat ini Operator Sunat Safubot
Riwayat Organisasi
2022- sekarang Pengurus pusat ASDOKI (Asosiasi Dokter Khitan Indonesia)
Ketika anda tidak bisa menjadi dokter Spesialis,
maka jadilah dokter yang Spesial
(dr. Anwar Indra S)
PERNAH MENDENGAR ????
Hanyalah Branding dari suatu layanan Rumah / Griya / Omah -> KLINIK
Modal Target
Awal pasar
KOMPETENSI
▪ Sirkumsisi merupakan tindakan medis (invasif) yang langsung dapat
mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien. Maka yang berwenang
melakukan tindakan sirkumsisi adalah tenaga medis/dokter
▪ Kewenangan dokter melakukan tindakan sirkumsisi didasarkan pada :
✓ Kompetensi yang diperoleh dari pendidikan kedokteran sesuai dengan
SNPPDI (SKDI+SPPDI) dan UKMPPD
✓ Legalitas yang bersifat administratif berupa STR dan SIP
✓ Atribusi dari peraturan perundang-undangan
→ Standar Kompetensi Dokter Indonesia (Kolegium) SKDI 2006/2012/2019 + SPPDI (AIPKI) >> KKI
→ Pasal 27, 29, 35 dan 36 UU Praktik Kedokteran jo. Pasal 62 UU Tenaga Kesehatan jo. Pasal 1 angka 4 jo. 10
Permenkes Persetujuan Tindakan Kedokteran jo. Permenristekdikti Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
SKILL
Benarkah METODE SUNAT MODERN
adalah yang terbaik saat ini ???
Maybe YES , Maybe NO
→ Standar Kompetensi Dokter Indonesia (Kolegium) SKDI 2006/2012/2019 + SPPDI (AIPKI) >> KKI
→ Pasal 27, 29, 35 dan 36 UU Praktik Kedokteran jo. Pasal 62 UU Tenaga Kesehatan jo. Pasal 1 angka 4 jo. 10
Permenkes Persetujuan Tindakan Kedokteran jo. Permenristekdikti Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
Pelimpahan Kewenangan
▪ Dokter dapat melimpahkan tindakan medis kepada tenaga Kesehatan lain dengan
ketentuan :
1. Dilakukan secara tertulis, baik delegatif maupun mandat
2. Terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi ketersediaan tenaga medis di FPK
3. Tindakan medis sesuai dengan kompetensi
4. Tindakan yang dilimpahkan tidak bersifat terus-menerus
5. .Delegatif: memasang infus, menyuntik, imunisasi & tindakan lain sesuai kompetensi
6. .Mandat: menjahit luka, terapi parenteral & tindakan lain sesuai kompetensi
7. Jenis tindakan lain yang dilakukan di RS ditetapkan oleh pimpinan RS atas usul
Komite Medik & Komite Keperawatan. Sedangkan tindakan lain yang dilakukan di
Puskemas/Klinik ditetapkan oleh Kadinkes Kabupaten/Kota
→ Pasal 26, 62, 65 UU Tenaga Kesehatan jo. Pasal 23 Permenkes Izin Praktik Kedokteran jo. Pasal 29, 32 UU Keperawatan jo. Pasal 28 Permenkes
Peraturan Pelaksanaan UU Keperawatan jo. Kepmenkes Standar Profesi Perawat jo. Standar Kompetensi Perawat Indonesia (PPNI)
Pelanggaran Pelimpahan Kewenangan
Pasal 51 huruf a UU Praktik Kedokteran jo. Pasal 58 ayat (1) huruf a UU Tenaga Kesehatan jo. Pasal 13 ayat (3) UU Rumah Sakit
jo. Pasal 14 PMK Klinik
Iklan atau Publikasi Pelayanan FPK
▪ Penanggung jawab FPK wajib memasang papan nama sesuai dengan jenis/izin FPK
▪ Papan nama FPK memuat jenis, nama, nomor izin dan masa berlaku. Papan nama praktik
mandiri dokter memuat nama, gelar, spesialisasi, nomor izin praktik dan waktu praktik
▪ FPK dapat menyelenggarakan iklan atau publikasi pelayanan kesehatan melalui media
sesuai dengan kode etik dan peraturan perundang-undangan
▪ Iklan atau publikasi harus sesuai fakta, berbasis bukti, informatif dan edukatif
▪ Iklan atau publikasi tidak boleh memuji diri secara berlebihan, termasuk menyatakan
keunggulan, keunikan atau kecanggihan, memberikan informasi yang bersifat testimoni,
atau informasi yang bersifat mendorong penggunaan jasa tenaga kesehatannya
→ Pasal 20, 22 PP Fasilitas Pelayanan Kesehatan jo. Permenkes Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan jo. Kodeki jo. SK MKEK Fatwa Etika
Dokter Beriklan dan Berjualan MLM jo. Pasal 4 dan 123 PP Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko jo. Pasal 25, 32 PMK Klinik
Pelanggaran Iklan Pelayanan FPK
▪ Mengiklankan kemampuan/pelayanan atau kelebihan kemampuan/pelayanan
yang dimiliki baik secara lisan ataupun tulisan yang tidak benar atau
menyesatkan, merupakan pelanggaran disiplin profesional kedokteran
▪ Mengiklankan kemampuan/pelayanan atau kelebihan kemampuan/pelayanan
yang benar merupakan pelanggaran etik yaitu memuji diri
▪ Menawarkan, mempromosikan, atau mengiklankan jasa secara tidak benar
dan/atau menggunakan kata-kata yang berlebihan dan/atau mengandung janji
yang belum pasti merupakan pelanggaran hukum pidana (Pasal 62 jo. Pasal 9 UU
Perlindungan Konsumen), juga perdata jika merugikan pasien (Pasal 1365 BW)
→ Pasal 3 ayat (2) huruf x Perkonsil KI Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi jo. Pasal 4 Kode Etik Kedokteran Indonesia
Sanksi Hukum
Sanksi Sanksi Sanksi
PERDATA PIDANA ADMINISTRASI
SANKSI PERDATA
P as al 58 ay at (1) U U K e s e h atan
S etiap orang berhak m enuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau
peny elenggara kesehatan y ang m enim bulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam
pelay anan kesehatan y ang diterim any a
Pasal 77 UU Tenaga Kesehatan
S etiap penerim a pelay anan kesehatan y ang dirugikan akibat kesalahan atau kelalaian tenaga
kesehatan dapat m em inta ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan
Pasal 46 UU Rumah Sakit
R um ah S akit bertanggung jaw ab secara hukum terhadap sem ua kerugian y ang ditim bulkan atas
kelalaian y ang dilakukan oleh tenaga kesehatan di R um ah S akit
Pasal 1365 BW
T iap perbuatan y ang m elanggar hukum dan m em baw a kerugian kepada orang lain, m ew ajibkan
orang y ang m enim bulkan kerugian itu karena kesalahanny a untuk m enggantikan kerugian tersebut
Pasal 1367 BW
Seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas
kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya
SANKSI PIDANA
Pasal 55 KUHP
Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:
1. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan
2. Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat,
dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan,
sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 82 jo. 47, 58, 59, 62, 66, 68, 70, 73 UU Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan yang tidak memasang papan nama, tidak melakukan upaya terbaik, tanpa kewenangan sesuai
kompetensi, tanpa persetujuan pasien, tidak menjaga rahasia pasien, tidak melaksanakan sistem rujukan, tidak
melakukan pertolongan pertama dalam konsisi darurat, tidak membuat rekam medis, dikenai sanksi administratif
berupa teguran lisan, peringatan tertulis, denda aministratif dan/atau pencabutan izin