Anda di halaman 1dari 55

MANAJEMEN KASUS

PANSITOPENIA E.C LEUKEMIA

Raden Rara Nurul Amanah


NIM. 16711132

Pembimbing
dr. Suyoso, Sp. PD
LAPORAN KASUS
No. Rekam Medis : 6-81-2x-xx
 

IDENTITAS
• Nama pasien : Tn. P
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 39 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Magetan
• Masuk RS ` : 26-03-2021
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Bengkak pada gusi kri bawah

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluhkan bengkak pada gusi kiri bawah sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan gusi bengkak ini juga disertai dengan gusi yang mudah
berdarah terutama saat sikat gigi. Pasien mengeluhkan gusi terasa nyeri dan sulit
untuk makan. Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit dan badan menjadi semakin tidak enak. Saat itu pasien tidak
mengukur suhu badannya. Pasien juga mengeluhkan lemas yang dirasakan sudah
± 3 bulan yang lalu, sehingga pasien sering tidak berangkat bekerja. Pasien
mengatakan sejak 3 bulan yang lalu hingga sekarang area kulit sering memar-
memar bewarna merah keunguan yang muncul tanda adanya benturan pada
daerah kulit tersebut.
Riwayat Penyakit Sekarang
Memar-memar kemudian berubah warna menjadi kehitaman apabila bercah
memar tersebut sudah lama. Memar terutama sering muncul pada daerah kaki dan
tangan, dan juga diarea tubuh lainnya. Lesi memar ini dapat muncul dan hilang
dengan sendirinya dalam waktu tertentu. Karena keluhan sudah dirasakan
memberat, dan pasien takut ke rumah sakit, akhirnya pasien memeriksakan diri
cek darah lengkap ke laboratorium swasta. Karena hasil lab pada saat itu
(26/03/2021) HB : 4 g/dL, Leu : 8,73%, PLT : 20 103 u/l maka pasien datang ke IGD
Rs Soedono madiun.

Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal : Nyeri kepala (-), Gusi bengkak dan mudah berdarah (+)
Sistem Kardiovaskular : nyeri dada(-), berdebar (-)
Sistem Respirasi : Sesak (-), batuk (-)
Sistem Gastrointestinal : Nyeri (-), mual (-), muntah (-), BAB hampir setiap hari, feses
coklat dan lembek
Sistem urogenital : BAK volume normal, tidak ada perubahan warna dan rasa nyeri
Sistem Muskuloskeletal : nyeri sendi (+), nyeri otot (-), tremor (-)
Sistem Integumentum : kemerahan (-), gatal (-), mudah memar (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit atau pengobatan apapun sebelumnya.
Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit ginjal maupun
penykit jantung disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada dari anggota keluarganya yang mengalami keluhan yang
serupa. Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakitginjal maupun
penykit jantung disangkal oleh pasien.

Sosioekonomi dan kebiasaan

Pasien merupakan seorang perangkat desa. Pasien tinggal bersama istrinya yang sudah
menikah selama 6 tahun yang bekerja sebagai pegawai swasta. Saat ini pasien belum
mempunyai seorang anak. Pasien menyangkal penggunaan rokok atau memakin zat
terlarang dan tidak minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum Thorax
Keadaan umum : lemah Cardio
Kesadaran : Compos Mentis Inspeksi : Normochest, ictus cordis tidak terlihat
GCS E4V5M6 Palpasi : Ictus cordis SIC IV linea midclavicula (S)
Vital sign Perkusi :
TD: 126/80 mmHg RR: 20 x/menit Batas kiri : SIC V linea aksilaris anterior (S)
HR: 125 x/menit Suhu: 39,60C Batas kanan : SIC IV linea parasternalis dextra
SpO2: 98% Auskultasi : Irama ireguler, murmur (-), gallop (-)
Status Gizi Pulmo
Berat badan : 70 kg Inspeksi : Pengembangan dada simetris, retraksi (-)
Tinggi Badan :165cm Palpasi : Fremitus taktil simetris
IMT : 25 kg/m2 (overweight) Perkusi : Sonor kedua lapang paru
  Auskultasi : Suara dasar vesikuler kedua lapang paru, r
Kepala leher Rhonki (-) wheezing(-)
Anemis (+), ikterik (-), sianosis (-), dispneu (+)

Abdomen Ekstremitas : Akral hangat , oedema


Inspeksi : distensi (-), sikatrik (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : Timpani di seluruh regio
Palpasi : soepel (+), nyeri tekan (-), hepar dan
lien tak teraba, asites (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Antigen SARS Cov-2 (26/3/2021)


Antigen SARS Cov-2 Negatif

Pemeriksaan Antibodi SARS Cov-2 (26/3/2021)


SARS Cov-2 Antibody test  
IgG Reaktif
IgM Reaktif
Laborat (26/06/2021)
PLANNING
DIAGNOSIS Planning Diagnosis:
DL serial
Planning Therapy:
Bedrest
1. Sup. Covid -19 O2 2-4 lpm nasal kanul
2. Bisitopenia Sup MDS Unf Aserung 500cc/ 24 jam
3. Hipokalemia Inj. Ranitidin 2x 1 amp
Inj Vit C 2x250 UI
Inj Vit D 1x5000 UI
Transfusi PRC 1 kolf/hari selama 3 hari
(Premed Lasix 1 amp IV) target Hb 10
Transfusi TC jika ada perdarahan yang
mengancam jiwa atau PLT < 10rb
Pamol 3x500 mg
Asam folat 2x1
Vit B 12 3x1
Fe 2x1
 
FOLLOW UP
26/03/21- 08.00 Diet lunak TKTP 2100kkl/hari
Infus Asering 500cc/hari
S : nyeri Gusi Intravena :
Inj Pantoprazole 2x4 mg
O : GCS 456 Inj Methylprednisolon 3x125 mg (d1) selama 3
TD : 126/81 hari, selanjutnya 3x62,5 mg
HR : 128 Parasetamol infus 3x500mg IV
RR : 20 Peroral :
S: 39.1 Vit B complex 3x1 tab
SPO2 : 98% Asam folat 2x1 tab
  Sulfas ferrous 3x1 tab
Vit D 5000 1x1
A : 1. Bisitopenia Vit C 2x250 mg
1.1 MDS Zink 1x20mg
1.2 Anemia Aplastik Sucralfat Syrup 3xCII
2. Rapid reaktif Rebamipide 3x100
2.1 Sup Covid KSR 2x600
3. Hipokalemia Transfusi PRC 1kolf/hari selama 3 hari
Premed Lasix 1amp, targert Hb >10 gr/dl
Cek DL serial, HDT
PCR Swab
27/03/21- 08.00 Diet lunak TKTP 2100kkl/hari
Infus Asering 500cc/hari
S : Badan sakit semua, lemes Intravena :
O : GCS 456 Inj Pantoprazole 2x4 mg
TD : 109/66 Inj Methylprednisolon 3x125 mg (d2) selama 3
hari, selanjutnya 3x62,5 mg
HR : 90 Parasetamol infus 3x500mg IV
RR : 20 Peroral :
S: 36,6 Vit B complex 3x1 tab
SPO2 : 98% Asam folat 2x1 tab
  Sulfas ferrous 3x1 tab
A : 1. Bisitopenia Vit D 5000 1x1
1.1 MDS Vit C 2x250 mg
Zink 1x20mg
1.2 Anemia Aplastik Sucralfat Syrup 3xCII
2. Rapid reaktif Rebamipide 3x100
2.1 Sup Covid KSR 2x600
3. Hipokalemia Osteocal 2x1
Transfusi PRC 1kolf/hari selama 3 hari
Premed Lasix 1amp, targert Hb >10 gr/dl
Transfusi TC ika ada perdarahan yang
mengancam jiwa/ PLT <10.000
Cek DL serial, HDT
27/03/21
28/03/21- 08.00 Diet lunak TKTP 2100kkl/hari
Infus Asering 500cc/hari
S : Badan sakit semua Intravena :
O : GCS 456 Inj Pantoprazole 2x4 mg
TD : 140/90 Inj Methylprednisolon 3x125 mg (d3) selama 3
HR : 91 hari, selanjutnya 3x62,5 mg
RR : 18 Parasetamol infus 3x500mg IV
S: 36,9 Peroral :
SPO2 : 98% Vit B complex 3x1 tab
  Asam folat 2x1 tab
A : 1. Bisitopenia Sulfas ferrous 3x1 tab
1.1 MDS Vit D 5000 1x1
1.2 Anemia Aplastik Vit C 2x250 mg
2. Rapid reaktif Zink 1x20mg
2.1 Sup Covid Sucralfat Syrup 3xCII
3. Hipokalemia Rebamipide 3x100
KSR 2x600
Osteocal 2x1
Transfusi PRC 1kolf/hari selama 3 hari
Premed Lasix 1amp, targert Hb >10 gr/dl
Transfusi TC ika ada perdarahan yang
mengancam jiwa/ PLT <10.000
Cek DL serial, HDT
29/03/21- 08.00 Diet lunak TKTP 2100kkl/hari
Infus Asering 500cc/hari
S : Badan sakit semua Intravena :
Inj Pantoprazole 2x4 mg
O : GCS 456 Inj Methylprednisolon 3x125 mg (d3) selama 3 hari,
TD : 140/90 selanjutnya 3x62,5 mg
HR : 91 Parasetamol infus 3x500mg IV
RR : 18 Peroral :
S: 36,9 Vit B complex 3x1 tab
SPO2 : 100% Asam folat 2x1 tab
  Sulfas ferrous 3x1 tab
Vit D 5000 1x1
A : 1. Bisitopenia
Vit C 2x250 mg
1.1 MDS Zink 1x20mg
1.2 Anemia Aplastik Sucralfat Syrup 3xCII
2. Rapid reaktif Rebamipide 3x100
2.1 Sup Covid KSR 2x600
3. Hipokalemia Osteocal 2x1
Premed Lasix 1amp, targert Hb >10 gr/dl
Transfusi TC ika ada perdarahan yang mengancam jiwa/
PLT <10.000
Cek DL serial, HDT
29/03/21

PCR SARS-Cov 2 D1 Negatif


30/03/21- 08.00 Kultur darah, urin
DL serial, albumin, SE
S : Gusi bengkak, demam  
Diet lunak TKTP 2100kkl/hari
naik turun
Infus Asering 500cc/hari
O : GCS 456 Intravena :
TD : 129/70 Inj Pantoprazole 2x1
HR : 80 Parasetamol infus 3x500mg IV
RR : 22 Ceftazidine 3x1 gr (d1)
S: 36,7 Peroral :
SPO2 : 100% tanpa O2 Asam folat 2x1 tab
  KSR 2x600
A : 1. Sup. Acute Leukemia Fe 2x1
2. Anemia Transfusi PRC 1kolf/hari selama 2 hari
3. Trombositopenia Premed Lasix 1amp, targert Hb >10 gr/dl
4. Sepsis Transfusi TC ika ada perdarahan yang
mengancam jiwa/ PLT <10.000
 
Jika D1 D2 negatif  pindah lowcare

PCR SARS-Cov 2 D2 Negatif


31/03/21- 08.00 Dari WKC pindah  HCU
 
S : Nyeri Gusi Diet lunak TKTP 2100kkl/hari
O : GCS 456 Infus Asering 500cc/hari, drip NB 5000
TD : 130/80 1amp/hr
HR : 85 Intravena :
RR : 20 Inj Pantoprazole 2x1
S: 37.3 Parasetamol infus 3x500mg IV
SPO2 : 94% tanpa O2 Ceftazidine 3x1 gr (d2)
  Peroral :
A : 1. Sup. AML DD MDS Asam folat 2x1 tab
2. Anemia KSR 2x600
3. Trombositopenia Fe 2x1
4. Sepsis Sistenol 3x1
Transfusi PRC 1kolf/hr , selama 2 hr
Premed Lasix 1amp, targert
Hb >10 gr/dl Transfusi TC ika ada
perdarahan yang mengancam jiwa/
PLT <10.000  masuk 5 bag
01/04/21- 08.00 Cek DL serial/ 24 jam
Diet lunak TKTP 1700 kkl/hari
S : Lemas Infus Asering 500cc/hari, drip NB 5000
O : GCS 456 1amp/hr
TD : 125/80 Intravena :
HR : 85 Inj Pantoprazole 2x1
RR : 20 Inj. Ceftazidine 3x1 gr (d3)
S: 36.3 Inj. Metylprednisolon 3x 62,5 mg(d1)
SPO2 : 98% tanpa O2 Peroral :
  Asam folat 2x1 tab
A : 1. Trombositopenia Sulfat ferrous 3x1 tab
berat KSR 2x600
2. MDS dd AML M4 Sucralfat syrup 3x CII
3. Hipokalemia Rebamipide 3x100mg
4. Hipoalbumin VIP albumin 3x2 caps
5. Sup. Antibodi anti Sistenol 3x1
trombosit Transfusi PRC  Tunda
  Transfusi TC  Tunda
   
Sore :  Advise :
S : Hasil lab terlampir Transfusi TC 4pack/ hr premed
Hb 8.0 Tromb : 8 dipenhydramin 1 amp + dexa 1
amp
Transfusi PRC , tunda dulu
02/04/21- 08.00 Cek DL serial/ 24 jam
S : Lemas Diet lunak TKTP 1700 kkl/hari
O : GCS 456 Infus Asering 500cc/hari, drip NB 5000
TD : 134/99 1amp/hr
HR : 69 Intravena :
RR : 20 Inj Pantoprazole 2x1
S: 36.1 Inj. Ceftazidine 3x1 gr (d3)
SPO2 : 98% tanpa O2 Inj. Metylprednisolon 3x 62,5 mg (d2)
  Peroral :
A : 1. Trombositopenia Asam folat 2x1 tab
berat Sulfat ferrous 3x1 tab
2. MDS dd AML M4 KSR 2x600
3. Hipokalemia Sucralfat syrup 3x CII
4. Hipoalbumin Rebamipide 3x100mg
5. Sup. Antibodi anti VIP albumin 3x2 caps
trombosit Sistenol 3x1
  Transfusi PRC  Tunda
  Transfusi TC  Tunda
 
Sore : Advise :
S : Hasil lab terlampir Pro transfuse TC 4 kolf lagi
Trombosit 11.000 post Premed inj. Dipenhydramin 1 amp,
transfuse TC 4 kolf dexametashone 1 amp
TD : 129/75
RR : 13 x/menit
N : 69x
03/04/21- 08.00 Cek DL serial/ 24 jam
S : Nyeri gusi Diet lunak TKTP 1700 kkl/hari
O : GCS 456 Infus Asering 500cc/hari, drip NB 5000
TD : 1124/90 1amp/hr
HR : 62 Intravena :
RR : 20 Inj Pantoprazole 2x1
S: 36.4 Inj. Ceftazidine 3x1 gr (d4)
SPO2 : 98% tanpa O2 Inj. Metylprednisolon 3x 62,5 mg(d3)
  Peroral :
A : 1. Trombositopenia Asam folat 2x1 tab
berat Sulfat ferrous 3x1 tab
2. MDS dd AML M4 KSR 2x600
3. Hipokalemia Sucralfat syrup 3x CII
4. Hipoalbumin Rebamipide 3x100mg
5. Sup. Antibodi anti VIP albumin 3x2 caps
trombosit Sistenol 3x1
   
04/04/21- 08.00 Cek DL serial/ 24 jam
Diet lunak TKTP 1700 kkl/hari
S : Perdarahan pada mata Infus Asering 500cc/hari, drip NB 5000
kiri, 1amp/hr
mata kabur (-) Intravena :
O : GCS 456 Inj Pantoprazole 2x1
TD : 137/78 Inj. Ceftazidine 3x1 gr (d5)
HR : 70 Inj. Metylprednisolon 3x 62,5 mg(d4)
RR : 20 Cendolyters 3 dd gtt 1 (OS)
S: 36.4 Peroral :
SPO2 : 98% tanpa O2 Asam folat 2x1 tab
  Sulfat ferrous 3x1 tab
A : 1. Trombositopenia KSR 2x600
berat Sucralfat syrup 3x CII
2. MDS dd AML M4 Rebamipide 3x100mg
3. Hipokalemia VIP albumin 3x2 caps
4. Hipoalbumin Sistenol 3x1
5. Sup. Antibodi anti
trombosit
6. Konjungtiva bleeding
sinistra
 
05/04/21- 08.00 Cek DL serial/ 24 jam
Diet lunak TKTP 1700 kkl/hari
S : Mimisan (-) Infus Asering 500cc/hari, drip NB
Gusi berdarah (-) 5000 1amp/hr
Perdarahan mata kiri (+) Intravena :
O : GCS 456 Inj Pantoprazole 2x1
TD : 141/76 Inj. Ceftazidine 3x1 gr (d6)
HR : 65 Inj. Metylprednisolon 3x 62,5 mg (d5)
RR : 20 terakhir
S: 36.1 Cendolyters 3 dd gtt 1 (OS)
SPO2 : 98% tanpa O2 Peroral :
  Asam folat 2x1 tab
A : 1. Trombositopenia berat Sulfat ferrous 3x1 tab
2. MDS dd AML M4 KSR 2x600
3. Hipokalemia Sucralfat syrup 3x CII
4. Hipoalbumin Rebamipide 3x100mg
5. Sup. Antibodi anti VIP albumin 3x2 caps
trombosit Sistenol 3x1
6. Konjungtiva bleeding Acc Low Care
sinistra Riwayat transfuse TC 13 kolf
  Riwayat Transfusi PRC 3 kolf
  KIE urus BPJS karena pasien
umum, Pro BMP (Bone Marrow
Punctume) di RS rujukan
06/04/21- 08.00 Diet lunak TKTP 1700 kkl/hari
Infus Asering 500cc/hari, drip NB 5000 1amp/hr
S : Keluhan membaik Intravena :
O : GCS 456 Inj Pantoprazole 2x1
TD : 128/79 Inj. Ceftazidine 3x1 gr (d7) terakhir
HR : 65 Cendolyters 3 dd gtt 1 (OS)
RR : 20 Peroral :
S: 36.1 Metilprednisolon 3x16mg
SPO2 : 99% tanpa O2 Asam folat 2x1 tab
  Sulfat ferrous 3x1 tab
A : 1. Trombositopenia berat KSR 2x600
2. MDS dd AML M4 Sucralfat syrup 3x CII
3. Hipokalemia Rebamipide 3x100mg
4. Hipoalbumin VIP albumin 3x2 caps
5. Sup. Antibodi anti trombosit Sistenol 3x1
6. Konjungtiva bleeding sinistra Acc Low Care
7. Sosio ekonomi Riwayat transfuse TC 13 kolf
  Riwayat Transfusi PRC 3 kolf
   
KIE urus BPJS karena pasien umum, Pro BMP
(Bone Marrow Punctume) di RS rujukan
Tanggal 26/03 27/03 28/03 29/03 30/03 31/03 01/04 02/04 03/04 04/04 05/04

Hb 3,8 4,0 4,3 5,4 6,9 8,2 8,0 7,9 7,5 6,9 7,2

Trombosit 13 19 13 15 13 18 8 6 11 12 14

Hmt 11.1 11.5 12.9 15.9 20.1 23.4 23.0 23.4 21.6 20.4 21.1

Leukosit 8.39 6.59 10.15 10.10 12.77 9.68 6.85 4.71 5.87 6.28 7.42
LEUKEMIA

Penyakit terjadinya proliferasi sel darah putih yang abnormal


dan ganas yang disertai dengan adanya leukosit dalam jumlah
yang berlebihan sehingga menimbulkan anemia dan
trombositopenia
DIFFERENSIASI STEM CELLS
HEMATOPOIESIS IN ALL CLL Limphoma MM
HUMANS naï
ve

B-lymphocytes
Plasm
a
Lymphoid
cells
progenitor T-lymphocytes

AML Mieloproliferative Neoplasms

stem cell Myeloid Neutrophils


progenitor

Eosinophils

Basophils

Monocytes

Platelets

Red cells
AML (Acute Myeloblastik Leukemia )
AML merupakan jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari
sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang
berlebihan).
AML ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi abnormal sel induk
hematopoetik yang bersifat sistemik dan secara malignan melakukan
transformasi sehingga menyebabkan penekanan dan penggantian
komponen sumsum tulang belakang yang normal.
Kasus AML, tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih yang
disebut myeloblas yang masih bersifat imatur. Sel-sel darah yang imatur ini
tidak sebaik sel darah putih yang telah matur dalam melawan adanya infeksi.
Pada AML, mielosit (yang dalam keadaan normal berkembang menjadi
granulosit) berubah menjadi ganas dan dengan segera akan menggantikan
sel-sel normal di sumsum tulang.
AML (Acute Myeloblastik Leukemia )
AML merupakan jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik
dari sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur
yang berlebihan).
EPIDEMIOLOGI

12,6 per 100.000 orang setiap tahun


Risiko mengikuti pertambahan usia
1,7% pada individu < 65 tahun
berbanding 16,2% pada usia >65 tahun
ETIOLOGI
Umur, jenis kelamin, ras
LMA terdapat pada umur 15-39 tahun. Insiden leukemia lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita.
Orang dewasa 10 kali kemungkinan terserang leukemia daripada anak-anak.
Radiasi dosis tinggi
Terapi medis yang menggunakan radiasi juga merupakan sumber radiasi dosis tinggi. Sedangkan radiasi
untuk diagnostik (misalnya rontgen), dosisnya jauh lebih rendah dan tidak berhubungan dengan
peningkatan kejadian leukemia.

Pajanan terhadap zat kimia tertentu


Obat-obatan
Benzene, formaldehida, pestisida
Golongan alkilasi (sitostatika),
Kemoterapi kloramfenikol, fenilbutazon,
Misalnya kemoterapi jenis alkylating agents heksaklorosiklokeksan

Faktor keluarga / genetik


Kembar identik bila salah satu menderita AML maka kembarannya berisiko menderita leukemia pula
dalam 5 tahun, dan insiden leukemia pada saudara kandung meningkat 4 kali bila salah satu
saudaranya menderita AML
ETIOLOGI
Sindrom Down
Sindrom Down dan kelainan genetik lainnya yang disebabkan oleh kelainan kromosom dapat
meningkatkan risiko kanker.
Kondisi perinatal

Penyakit ginjal pada ibu, penggunaan suplementasi oksigen, asfiksia post partum, berat badan
lahir >4500 gram, dan hipertensi saat hamil dan ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol.

Human T-Cell Leukemia Virus-1 (HTLV-1)


Virus tersebut menyebabkan leukemia T-cell yang jarang ditemukan .
Sindroma mielodisplastik
Sindroma mielodisplastik adalah suatu kelainan pembentukkan sel darah yang ditandai
berkurangnya kepadatan sel (hiposelularitas) pada sumsum tulang. Penyakit ini sering
didefinisikan sebagai pre-leukemia. Orang dengan kelainan ini berisiko tinggi untuk
berkembang menjadi leukemia.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI

• Sel-sel leukemik tertimbun di dalam sumsum tulang, menghancurkan dan menggantikan


sel-sel yang menghasilkan sel darah yang normal.

• Sel kanker ini kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah dan berpindah ke organ lainnya,
dimana mereka melanjutkan pertumbuhannya dan membelah diri. Mereka bisa membentuk
tumor kecil (kloroma) di dalam atau tepat dibawah kulit dan bisa menyebabkan meningitis,
anemia, gagal hati, gagal ginjal dan kerusakan organ lainnya.

• Kematian pada penderita leukemia akut pada umumnya diakibatkan penekanan sumsum
tulang yang cepat dan hebat, akan tetapi dapat pula disebabkan oleh infiltrasi sel leukemik
tersebut ke organ tubuh penderita.
Klasifikasi
Berdasarkan morfologi,
diferensiasi dan maturasi sel
leukemia yang dominan dalam
sumsum tulang

Klasifikasi yang dibuat oleh


French American British (FAB)
yang mengklasifikasikan
leukemia mieloid akut menjadi 7
subtipe yaitu sebagai berikut :
DIAGNOSIS
Diagnosis AML dapat ditegakkan :
• Darah rutin
• Hapusan darah tepi
• Dibuktikan aspirasi sumsum tulang belakang  Definitif
• pemeriksaan immnunophenotype, karyotype, atau dengan Polymerase Chain
Reaction (PCR).
TERAPI
SUPORTIF, SIMPTOMATIS DAN KAUSATIF

Suportif Menjaga balance cairan melalui infus dan menaikkan


kadar Hb pasien melalu tranfusi.

Simptomatis Untuk meringankan gejala klinis yang muncul

Kausatif Kemoterapi
TERAPI AML

Tujuan utama : mengeradikasi sel


leukemik di dalam sumsum tulang

FASE INDUKSI
Memusnahkan sel kanker secara progresif
FASE KONSOLIDASI
Memberantas sisa sel kanker agar sempurna
FASE PEMELIHARAAN
Menjaga agar tidak kambuh
TERAPI AML
FASE INDUKSI
Memusnahkan sel kanker secara progresif

-Cytarabine 100mg/m2 drip selama 6 jam (7 hari) Daunorabicine


45mg/m2 bolus hari 1-3
-Cytarabine 3 gram/m2 2dd, Daunorabicine 45 mg/m2 bolus 3 hari
setelah cytarabine
-Cytarabine 100mg/m2 drip selama 7 hari
-Idarubicine 13 mg/m2 IV bolus hari ke 1-3

FASE KONSOLIDASI
Memberantas sisa sel kanker agar sempurna
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai