Pembimbing
dr. Suyoso, Sp. PD
LAPORAN KASUS
No. Rekam Medis : 6-81-2x-xx
IDENTITAS
• Nama pasien : Tn. P
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 39 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Magetan
• Masuk RS ` : 26-03-2021
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Bengkak pada gusi kri bawah
Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal : Nyeri kepala (-), Gusi bengkak dan mudah berdarah (+)
Sistem Kardiovaskular : nyeri dada(-), berdebar (-)
Sistem Respirasi : Sesak (-), batuk (-)
Sistem Gastrointestinal : Nyeri (-), mual (-), muntah (-), BAB hampir setiap hari, feses
coklat dan lembek
Sistem urogenital : BAK volume normal, tidak ada perubahan warna dan rasa nyeri
Sistem Muskuloskeletal : nyeri sendi (+), nyeri otot (-), tremor (-)
Sistem Integumentum : kemerahan (-), gatal (-), mudah memar (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit atau pengobatan apapun sebelumnya.
Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit ginjal maupun
penykit jantung disangkal oleh pasien.
Pasien mengatakan tidak ada dari anggota keluarganya yang mengalami keluhan yang
serupa. Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakitginjal maupun
penykit jantung disangkal oleh pasien.
Pasien merupakan seorang perangkat desa. Pasien tinggal bersama istrinya yang sudah
menikah selama 6 tahun yang bekerja sebagai pegawai swasta. Saat ini pasien belum
mempunyai seorang anak. Pasien menyangkal penggunaan rokok atau memakin zat
terlarang dan tidak minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum Thorax
Keadaan umum : lemah Cardio
Kesadaran : Compos Mentis Inspeksi : Normochest, ictus cordis tidak terlihat
GCS E4V5M6 Palpasi : Ictus cordis SIC IV linea midclavicula (S)
Vital sign Perkusi :
TD: 126/80 mmHg RR: 20 x/menit Batas kiri : SIC V linea aksilaris anterior (S)
HR: 125 x/menit Suhu: 39,60C Batas kanan : SIC IV linea parasternalis dextra
SpO2: 98% Auskultasi : Irama ireguler, murmur (-), gallop (-)
Status Gizi Pulmo
Berat badan : 70 kg Inspeksi : Pengembangan dada simetris, retraksi (-)
Tinggi Badan :165cm Palpasi : Fremitus taktil simetris
IMT : 25 kg/m2 (overweight) Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler kedua lapang paru, r
Kepala leher Rhonki (-) wheezing(-)
Anemis (+), ikterik (-), sianosis (-), dispneu (+)
Hb 3,8 4,0 4,3 5,4 6,9 8,2 8,0 7,9 7,5 6,9 7,2
Trombosit 13 19 13 15 13 18 8 6 11 12 14
Hmt 11.1 11.5 12.9 15.9 20.1 23.4 23.0 23.4 21.6 20.4 21.1
Leukosit 8.39 6.59 10.15 10.10 12.77 9.68 6.85 4.71 5.87 6.28 7.42
LEUKEMIA
B-lymphocytes
Plasm
a
Lymphoid
cells
progenitor T-lymphocytes
Eosinophils
Basophils
Monocytes
Platelets
Red cells
AML (Acute Myeloblastik Leukemia )
AML merupakan jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari
sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang
berlebihan).
AML ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi abnormal sel induk
hematopoetik yang bersifat sistemik dan secara malignan melakukan
transformasi sehingga menyebabkan penekanan dan penggantian
komponen sumsum tulang belakang yang normal.
Kasus AML, tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih yang
disebut myeloblas yang masih bersifat imatur. Sel-sel darah yang imatur ini
tidak sebaik sel darah putih yang telah matur dalam melawan adanya infeksi.
Pada AML, mielosit (yang dalam keadaan normal berkembang menjadi
granulosit) berubah menjadi ganas dan dengan segera akan menggantikan
sel-sel normal di sumsum tulang.
AML (Acute Myeloblastik Leukemia )
AML merupakan jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik
dari sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur
yang berlebihan).
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ginjal pada ibu, penggunaan suplementasi oksigen, asfiksia post partum, berat badan
lahir >4500 gram, dan hipertensi saat hamil dan ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol.
• Sel kanker ini kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah dan berpindah ke organ lainnya,
dimana mereka melanjutkan pertumbuhannya dan membelah diri. Mereka bisa membentuk
tumor kecil (kloroma) di dalam atau tepat dibawah kulit dan bisa menyebabkan meningitis,
anemia, gagal hati, gagal ginjal dan kerusakan organ lainnya.
• Kematian pada penderita leukemia akut pada umumnya diakibatkan penekanan sumsum
tulang yang cepat dan hebat, akan tetapi dapat pula disebabkan oleh infiltrasi sel leukemik
tersebut ke organ tubuh penderita.
Klasifikasi
Berdasarkan morfologi,
diferensiasi dan maturasi sel
leukemia yang dominan dalam
sumsum tulang
Kausatif Kemoterapi
TERAPI AML
FASE INDUKSI
Memusnahkan sel kanker secara progresif
FASE KONSOLIDASI
Memberantas sisa sel kanker agar sempurna
FASE PEMELIHARAAN
Menjaga agar tidak kambuh
TERAPI AML
FASE INDUKSI
Memusnahkan sel kanker secara progresif
FASE KONSOLIDASI
Memberantas sisa sel kanker agar sempurna
TERIMAKASIH