CASE REPORT I
Penyusun
Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
CASE REPORT I
Penyusun
Menyetujui,
Pembimbing
ABSTRAK
Pendahuluan :
Ilustrasi Kasus : seorang anak perempuan usia 15 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
nyeri perut sudah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai batuk , sesak nafas, serta mual.
Pemeriksaan Fisik : didapatkan nyeri tekan perut bagian bawah, jari tangan kiri warna kuning
bekas gigitan tikus, serta suara ronkhi di kedua lapang paru
Pemeriksaan Penunjang : pada pemeriksaan darah rutin terdapat leukositosis dan trombositopenia
Penatalaksanaan : Ringer laktat , ondancetrone , ranitidine, Paracetamol , Paracetamol
puyer , ampicillin sulbactam
Diskusi : Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien dapat didiagnosis
febris hari ke 7 ec. Bronkopneumonia dan infeksi saluran kemih
Kata Kunci : abdominal pain, prolong fever
ABSTRACT
Introduction :
Case illustration: A 15-year-old girl came to the hospital with complaints of abdominal pain already
since 1 month ago. Complaints are accompanied by coughing, shortness of breath, as well as nausea
Physical examination: : There is lower abdominal tenderness, yellow left hand fingers from rat bites,
and ronkhi sounds in both lung fields
Discussion: From the results of the anamnesis, physical examination and supporting examination of the
patient can be diagnosed febris day 7 ec. Bronchopneumonia and urinary tract infections
normal, mata cowong (-/-), edem palpebral Hemoglobin 12,6 10,8 – 15,6
PEMBAHASAN
Kasus ini menggambarkan presentasi
klinis pasien dengan klinis febris hari ke 7 et
Kesan causa bronkopneumonia dan infeksi saluran
kemih.
Pneumonia merupakan peradangan pada Pada bronkopneumonia saat auskultasi
parenkim paru mulai dari bagian alveoli ditemukan ronkhi basah halus nyaring dan
sampai ke bronkus atau bronkiolus yang adanya retraksi epigastrik, interkostal, dan
dapat menular dan ditandai dengan suprasternal. Infeksisaluran kemih adalah
konsolidasi (proses patologis). keadaan yang dapat disebabkan karena
Bronkopneumonia merupakan salah satu adanya mikroorganisme yang menyerang
pneumonia dengan pola penyebaran jaringan saluran kemih sehingga urin
berbercak secara teratur pada satu atau lebih mengandung kontaminan . Etiologi Penyakit
area dalam bronki dan menyebar ke ISK dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
parenkim paru yang berada di sekitarnya. dan jamur (Rahman 2016). Penyebab utama
(Smeltzer et al. 2002). • Pneumonia umunya ISK disebabkan karena adanya bakteri di
disebabkan oleh bakteri Staphylococcus saluran kemih. Bakteri penyebab ISK adalah
pneumoniae dan Haemophillus influenzae. bakteri Gram positif dan bakteri Gram
Namun pada bayi dan anak-anak bakteri negatif. Bakteri Gram positif adalah
Staphylococcus aureus ditemukan sebagai Staphylococcus haemolyticus dan
penyebab penumonia berat dan progresif Enterococcus faecalis, sedangkan bakteri
dengan mortalitas yang tinggi (Mansjoer et Gram negatif adalah Escherichia coli,
al. 2000). Bakteri, virus, pnemonia Proteus mirabilis, Klebsiella sp.,
mikoplasma, jamur, aspirasi, pneumonia Acinetobacter baumanni, Pseudomonas
hipostatik, dan sindrom loeffer 6 merupakan aeruginosa, Strenotrophomonas Bakteri
penyebab pneumonia. Gram negatif menjadi penyebab tertinggi
Pemeriksaan fisis dada tergantung dari ISK dengan persentase 80% .Escherichia
luas lesi pada paru. Pada inspeksi dapat coli penyebab ISK tertinggi dengan
terlihat bagian yang tertinggal pada saat persentase 50-90%
bernapas lalu pasa palpasi fremitus KESIMPULAN
mengeras, dan pada perkusi redup . Tanda-
Kasus ini menggambarkan anak
tanda yang juga mungkin ditemukan adalah
perempuan usia 14 tahun dengan diagnosis
demam, takipnea, takikardia, batuk yang
Febris Hari 7 et causa bronkopneumonia dan
produktif, serta perubahan sputum baik
infeksi saluran kemih. Pemeriksaan
jumlah maupun karakteristiknya. Biasanya
penunjang berupa rontghen thorax dan urine
pasien juga mengalami rasa nyeri pada dada.
rutin sangat membantu dalam penegakan
diagnosis pada pasien ini. Edukasi tentang 73.
menjaga kebersihan diri maupun lingkungan
sangat diperlukan agar tidak terjadi
penularan infeksi seperti pada kondisi pasien 3. Teach SJ. Approach to the child with
sekarang. prolonged fever in the pediatric
emergency department. Clin Ped
REFERENSI
Emerg Med. 2000;1:157-63.
1. Chouchane S, Chouchane CH, Ben
4. Lorin MI, Feigin RD. Fever without
Meriem CH, Seket B, Hammami S,
source and fever of unknown origin.
Nouri S, dkk. Prolonged fever in
Dalam: Feigin RD, Cherry JD,
children. Retrospective study of 67
Demmler GJ, Kaplan SL, penyunting.
cases. Arch Pediatr.
Text book of pediatric, infectious
2004;11(11):1319-25.
diseases
2. Pizzo PA, Lovejoy FH, Smith DH.
Prolonged fever in children: review of
100 cases. Pediatrics. 1975;55:468-