Uswatul Fajri
2107101010066
B-01
A. Tinjauan Pustaka
Kandung kemih adalah organ berongga di abdomen bagian bawah. Kandung kemih
menyimpan urin; cairan limbah yang dihasilkan oleh ginjal. Kandung kemih adalah bagian dari
saluran kencing. Urin lewat dari setiap ginjal menuju ke kandung kemih melalui selang panjang
yang disebut ureter. Penyakit kandung kemih ini dapat diderita oleh anak-anak sampai dengan
lansia, mulai dari kandung kemih ringan sampai kandung kemih kronik, untuk kasus penyakit
kandung kemih ringan,kandung kemih akan membaik dengan sendirinya, namun sebagian
permasalahan kerap berulang sehingga memerlukan penyembuhan jangka panjang. Kandung
kemih pula bisa menimbulkan komplikasi yang serius seperti terjadinya peradangan
ginjal.(Sutisna et al., 2021)
Retensi urin merupakan kegawatan urologi yang sering ditemukan, dimana terjadi
ketidakmampuan pada seseorang untuk mengeluarkan urin yang terkumpul didalam buli-
buli hingga kapasitas maksimal buli-buli terlampaui. Retensi urin memberikan gejala
gangguan berkemih, termasuk diantaranya terdapat rasa tidak puas atau kesulitan dalam
berkemih; pancaran kencing lemah, lambat, dan terputus-putus; dan keinginan untuk
mengejan atau memberikantekananpada suprapubik saat berkemih. (Ridharaudha Zahrania’ &
Sholihin, 2022)
Pengambilan urine dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urine langsung dari
kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril dan merupakan
cara mendapatkan sampel urine yang paling murni. Kendati demikian, urine jenis ini hanya
dikumpulkan pada kondisi tertentu karena proses pengumpulannya cukup menyakitkan bagi
pasien. Pengumpulan urine aspirasi suprapubik harus dilakukan pada kandung kemih yang
penuh. (Prianti & Syarif, 2020)
• Lakukan desinfeksi kulit di daerah suprapubik dengan Povidone iodine 10% kemudian
bersihkan sisa Povidone iodine dengan alkohol 70%.
• Aspirasikan urine tepat di titik suprapubik dengan menggunakan spuit.
• Ambil urine sebanyak ±20 mL dengan cara aseptik (ini dilakukan oleh petugas yang
berkompeten).
• Masukkan urine ke dalam wadah yang steril dan tutup rapat. Segera kirim ke
laboratorium. (Manik, 2021)
B. Prosedur Keterampilan
C. Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu melakukan tindakan punksi supra pubik secara sistematis dan
benar
D. Aplikasi Klinis
• Dokter mampu melakukan tindakan punksi supra pubik secara sistematis dan benar
Manik, S. (2021). MODUL KIMIA KLINIK I. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Binawan.
Jakarta.
Prian@, A. T., & Syarif, S. (2020). KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN. CV. Cahaya
Bintang Cemerlang. Sungguminasa.
Ridharaudha Zahrania’, A., & Sholihin, R. M. (2022). Urinary Reten@on. Con;nuing Medical
Educa;on. Surakarta
Su@sna, H., FaQahurrijal, R., Alawiyah, T., & Warnilah, A. I. (2021). IMPLEMENTASI METODE
CERTAINTY FACTORY PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA KANDUNG
KEMIH. JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA. Tasikmalaya.
Peters, A & Blasini, M.Y . (2023). Aspirasi Suprapubik. StatPearls [Internet].