Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA

PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN LIMA

Disusun Oleh:
Gilang Ramadhan
NIM. 220210190006

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

TAHUN 2023
A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah
SDN 2 Karangreja merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon yang
terletak di Jalan Sunan Gunung Jati, Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala,
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya termasuk strategis karena mudah diakses
oleh kendaraan dan tidak jauh dari jalan raya provinsi. Gedung sekolah ini berada di
dalam sebuah gang yang dikelilingi oleh rumah warga, toko, dan sekolah lain.
Secara keseluruhan, kondisi fisik gedung sekolah ini cukup baik. Namun, ada
beberapa fasilitas dan infrastruktur yang perlu diperbaiki. Halaman sekolahnya tandus
dengan rumput liar yang tumbuh lebat, dan lapangan yang menjadi berlumpur saat
musim hujan sehingga tidak cocok untuk upacara atau kegiatan lainnya. Masalah-
masalah ini mempengaruhi daya tahan fasilitas dan aktivitas belajar. SDN 2 Karangreja
memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru sekaligus ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan,
2 toilet siswa, 1 toilet guru, 1 mushola, dan kantin yang berlokasi di rumah warga.
Terdapat juga ruang perpustakaan yang tidak lagi digunakan.
Secara keseluruhan, fasilitas dan infrastruktur di SDN 2 Karangreja dalam
kondisi yang cukup baik dan terawat untuk kegiatan belajar-mengajar. Namun, ada
beberapa ruangan yang perlu diperbaiki agar menjadi lingkungan belajar yang nyaman.
Dalam pengamatan langsung, beberapa ruangan memiliki langit-langit rusak, ventilasi
udara yang tidak memadai, dan sanitasi yang buruk sehingga tidak nyaman digunakan.
Selain itu, keterbatasan ruang di sekolah ini menyebabkan beberapa ruangan menjadi
sempit, seperti ruang perpustakaan yang tidak lagi digunakan melainkan dijadikan
sebagai tempat penyimpanan barang-barang bekas, ruang kepala sekolah yang
digabung dengan ruang guru, dan tidak adanya ruangan lain seperti laboratorium, atau
ruang UKS. Sekolah ini hanya terdiri dari ruang kelas, ruang guru dan perpustakaan
saja.
Adapun daftar prioritas kebutuhan sekolah yang akan dirancang dalam bentuk program
adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas dan Administrasi Sekolah
Berikut hasil dari analisis prioritas kebutuhan sekolah terhadap fasilitas dan
administrasi di sekolah:
a. Halaman sekolah
Kondisi : Layak
Catatan : Meskipun halaman sekolah SDN 2 Karangreja dalam kondisi
baik dan layak, namun tetap perlu dilakukan pemeliharaan karena
terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitarnya. Selain itu, saat musim
hujan, halaman terlihat becek dan berlumpur
b. Ruang kelas
Kondisi : Layak
Catatan : Beberapa ruang kelas, seperti kelas 2, 3, dan 5, membutuhkan
perbaikan dan penataan ulang. Seperti atapnya yang bocor, pintu yang
rusak, dan tembok yang sudah kusam.
c. Lapangan/tempat bermain siswa
Kondisi : Layak
Catatan : Kondisi lapangan atau tempat bermain siswa dalam keadaan
baik dan cukup luas. Namun, saat musim hujan, lapangan menjadi
berlumpur sehingga tidak dapat digunakan
d. Ruang kepala sekolah
Kondisi : Layak
Catatan : Perlu dilakukan perluasan dan pemisahan ruangan dari ruang
guru agar ruangan terkesan lebih luas & nyaman
e. Ruang guru
Kondisi : Layak
Catatan : Perlu dilakukan perluasan dan pemisahan ruangan dari ruang
kepala sekolah. Agar ruangan terkesan lebih luas & nyaman serta dapat
fokus dalam mengerjakan tugas, karena tidak terganggu dengan tamu
yang masuk.
f. Toilet siswa
Kondisi : Layak
Catatan : Diperlukan pembersihan secara berkala dan pemeliharaan rutin
g. Toilet guru
Kondisi : Layak
Catatan : Diperlukan pemeliharaan dan penambahan kapasitas toilet
h. Musholla
Kondisi : Layak
Catatan : Sudah sangat baik, mushola bersih, nyaman dan layak untuk
menunjang kegiatan siswa
i. Kantin
Kondisi : Layak
Catatan : Diperlukan tempat khusus untuk kantin, karena kantin sekolah
terdapat di halaman rumah warga sekitar
j. Perpustakaan
Kondisi : Tidak baik/Tidak layak
Catatan : Perpustakaan sekolah SDN 2 Karangreja memerlukan
perbaikan. Saat ini perpustakaan tidak dapat digunakan karena kurang
terawat dan buku-bukunya berserakan serta perpustakaan yang
dialihfungsikan sebagai gudang sekolah
2. Budaya Sekolah
Berikut hasil dari analisis prioritas kebutuhan sekolah terhadap budaya di
sekolah:
a. Pembiasaan ibadah Pembiasaan budaya kesopanan (senyum, sapa,
salam, berpenampilan dan berperilaku sesuai norma)
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Pembiasaan ibadah, dan budaya kesopanan (senyum, sapa,
salam, berpenampilan dan berperilaku sesuai norma) sudah diterapkan
di SDN 2 Karangreja dan telah berjalan dengan baik, hanya perlu
dipertahankan
b. Budaya membaca
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Budaya membaca sudah terbentuk di SDN 2 Karangreja. Akan
tetapi dalam pelaksanaannya belum berjalan secara rutin, hanya perlu
ditingkatkan lagi terutama di kelas-kelas kecil seperti kelas 1, 2 dan 3
c. Pembiasaan ketertiban, kebersihan dan keindahan
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Pembiasaan ketertiban, kebersihan dan keindahan sudah
terbentuk di SDN 2 Karangreja, hanya perlu ditingkatkan lagi
d. Pembiasaan upacara bendera
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Pembiasaan upacara bendera sudah terbentuk di SDN 2
Karangreja, hanya perlu dilakukan pelatihan untuk petugas upacara
e. Kedisiplinan siswa
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Diperlukan motivasi lebih untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa
f. Semangat berprestasi
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Diperlukan motivasi lebih untuk menjaga semangat berprestasi
siswa
g. Kreativitas guru
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Diperlukan peningkatan dalam keterampilan pembelajaran
digital terutama bagi guru-guru di SDN 2 Karangreja
h. Kreativitas siswa
Kondisi : Sudah Terbentuk
Catatan : Diperlukan motivasi lebih untuk meningkatkan kreativitas
siswa
3. Adaptasi Teknologi dalam Pembelajaran
Berikut hasil dari analisis prioritas kebutuhan sekolah terhadap adaptasi
teknologi dalam pembelajaran di sekolah:
a. Teknologi yang digunakan guru pada saat pembelajaran
Catatan: Di SDN 2 Karangreja, guru-guru belum mengimplementasikan
penggunaan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
b. Pengetahuan guru terhadap sumber belajar online, aplikasi, dan
teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Catatan : Hanya sejumlah guru tertentu, terutama guru yang lebih muda,
yang memiliki pengetahuan lebih tentang sumber belajar online,
aplikasi, dan teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran
c. Kesiapan siswa dan orang tua dalam penggunaan teknologi untuk
pembelajaran
Catatan : Tidak semua siswa dan orang tua telah sepenuhnya siap dalam
menggunakan teknologi untuk pembelajaran, karena tidak semua dari
mereka memiliki handphone atau laptop. Selain itu, kebanyakan orang
tua siswa berstatus ekonomi rendah juga menghadapi kendala biaya
untuk membeli kuota internet.
B. Perancangan Program
Rencana kegiatan di dalam program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 2
Karangreja dibuat setelah melakukan pengamatan terhadap sekolah yang akan menjadi
target. Sebelum pelaksanaan rencana tersebut, kami akan berdiskusi terlebih dahulu
dengan pihak sekolah, terutama para guru dan kepala sekolah. Hal ini bertujuan agar
pelaksanaan rencana kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada di sekolah.
Berikut adalah gambaran rencana kegiatan dalam program Kampus Mengajar Angkatan
5 di SDN 2 Karangreja:
Aspek Program Kerja Keterangan
Literasi Membaca cepat Kegiatan ini melibatkan pengajaran
kepada siswa agar terbiasa membaca pada
pagi hari. Kami meminta mereka untuk
selalu membawa buku bacaan yang
kemudian akan diserahkan kepada kami
untuk mengetahui apa yang mereka baca.
Mendongeng Program ini diselenggarakan sebagai
langkah untuk meningkatkan
keterampilan literasi siswa. Kegiatan
penceritaan ini dilakukan oleh kami,
sebagai mahasiswa yang membacakan
cerita kepada siswa. Setelah itu, siswa
diminta untuk mengulas atau menulis
ulang cerita yang telah didengar dalam
bentuk tulisan.
Menyanyikan lagu Program ini dirancang untuk
wajib mengembangkan sikap nasionalisme pada
siswa. Pembiasaan ini dilakukan pada
pagi hari sebelum dimulainya kegiatan
belajar-mengajar, dengan kerja sama
antara kami dan para guru di sekolah.
Membaca 15 menit Program membaca selama 15 menit ini
juga termasuk dalam upaya untuk
meningkatkan keterampilan literasi
siswa. Pelaksanaan program ini
melibatkan siswa diminta untuk membaca
selama 15 menit sebelum dimulainya
pelajaran, dan setelah itu mereka diminta
untuk menceritakan apa yang telah
mereka baca.
Pohon cita-cita Program ini berhubungan dengan
pengembangan kreativitas dan
kemandirian siswa serta memperkenalkan
mereka pada impian-impiannya agar
memiliki motivasi dalam belajar.
Mading mini Dalam rangka membantu siswa dalam
berekspresi dan berkreasi melalui karya
yang mereka ciptakan, kami
memperkenalkan mading mini, sebuah
majalah dinding yang ditempatkan di
dalam kelas.
Pojok baca Kami melaksanakan kegiatan ini dengan
tujuan agar para siswa dapat menikmati
kegiatan membaca dengan lebih nyaman.
Para mahasiswa bekerja sama dengan
wali kelas dan mengajak siswa untuk
bersama-sama merapikan buku-buku
bacaan yang terdapat di pojok kelas serta
memperindah sudut baca agar terlihat
lebih teratur dan menyenangkan.
Numerasi Suit perkalian Dalam pembelajaran numerasi, kami
menggunakan permainan suit perkalian.
Para siswa bergantian bermain suit
bersama mahasiswa yang mengajar,
setelah itu siswa ditantang untuk
menghitung hasil dari suit perkalian yang
telah dilakukan. Dengan menerapkan
permainan dalam kegiatan pembelajaran
ini, diharapkan siswa dapat merasakan
suasana baru dalam proses belajar.
Hafalan perkalian Pembelajaran numerasi melibatkan
penerapan hafalan perkalian secara
selektif selama proses pembelajaran.
Tujuannya adalah agar siswa dapat
mengingat dan mengaplikasikan
perkalian dengan mudah dan cepat setiap
saat, di mana pun, dan kapanpun
diperlukan. Selain itu, dengan menguasai
hafalan perkalian, peserta didik dapat
mengatasi berbagai masalah perkalian
matematika dalam kehidupan sehari-hari
Alat peraga papan Dalam pembelajaran numerasi,
pembagian penggunaan alat peraga berupa papan
pembagian dapat menjadi sumber
bantuan bagi peserta didik yang masih
kesulitan memahami konsep pembagian.
Pemanfaatan alat peraga ini dalam proses
pembelajaran dapat menarik minat siswa
dalam mempelajari matematika.
Alat peraga KPK Dalam pembelajaran numerasi,
dan FPB penerapan alat peraga KPK (Kelipatan
Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor
Persekutuan Terbesar) dapat memberikan
bantuan kepada siswa dalam memahami
konsep tersebut. Siswa diberikan
kesempatan bergantian untuk melakukan
demonstrasi langsung dengan
menggunakan alat peraga tersebut.
Games numerasi Dalam pembelajaran numerasi, kami
menggunakan pendekatan bermain game
numerasi yang dilakukan dalam
kelompok bersama siswa dan mahasiswa
kampus pengajar. Pendekatan ini
bertujuan untuk melatih fokus para siswa
dalam mempelajari numerasi.
Kelas Matematika Pertemuan kelas matematika
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan di dalam kelas. Dalam sesi
tersebut, materi yang disampaikan
mengikuti Kompetensi Dasar (KD) yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Adaptasi Mengoperasikan Salah satu program adaptasi pertama yang
Teknologi Microsoft Office dilakukan adalah familiarisasi siswa
dengan Microsoft Office Word. Para
siswa diberikan penjelasan mengenai
berbagai fitur yang terdapat di dalamnya,
seperti pilihan jenis huruf, ukuran huruf,
gaya tulisan, dan lain sebagainya. Selain
itu, siswa juga diajak untuk berlatih
mengetik menggunakan Microsoft Word
dan menyimpan hasilnya di folder pribadi
masing-masing.
Permainan teka teki Program ini termasuk dalam program
silang adaptasi teknologi karena melibatkan
penggunaan Microsoft Word dalam
pelaksanaannya. Siswa akan dibagi
menjadi kelompok-kelompok, dan setelah
itu mereka akan diberikan instruksi untuk
menyelesaikan teka-teki silang yang telah
disiapkan oleh mahasiswa pengajar.
Quizizz Dalam program ini, kami
memperkenalkan aplikasi web bernama
Quizizz. Pelaksanaannya melibatkan
membuka situs web Quizizz di laptop,
kemudian mencari soal yang sesuai
dengan materi yang sedang dipelajari.
Setelah itu, siswa diharapkan mencoba
dan mengerjakan soal-soal tersebut
melalui platform Quizizz
Video Program ini merupakan bagian dari
pembelajaran adaptasi teknologi di mana kami
menyediakan video pembelajaran yang
dapat diakses melalui YouTube. Siswa
diminta untuk menonton video tersebut.
Selain itu, mereka juga diminta untuk
menuliskan materi yang disampaikan
dalam video pembelajaran tersebut di
buku catatan mereka masing-masing.
Administrasi Pemberdayaan Kegiatan ini diadakan dengan tujuan
Sekolah perpustakaan untuk menciptakan kenyamanan dalam
membaca bagi siswa. Mahasiswa dan
wali kelas bekerja sama untuk mengajak
siswa merapikan kembali buku-buku di
perpustakaan saat jam olahraga, sehingga
perpustakaan terlihat lebih teratur dan
nyaman bagi para pengguna.
Membantu guru Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya
dalam mengoreksi untuk memberikan bantuan kepada guru
ujian dan pihak sekolah dalam melakukan
koreksi jawaban ujian siswa. Kami tetap
mengikuti kriteria penilaian yang telah
ditetapkan dalam proses koreksi tersebut.
Program Lainnya Pesantren kilat Dalam rangka meningkatkan literasi Al-
Quran pada adik-adik, kami mengadakan
kegiatan mengaji bersama. Kegiatan ini
melibatkan membaca surat-surat dalam
Al-Quran dan juga melaksanakan Shalat
Dhuha bersama
Tarhib Ramadhan Kegiatan Tarhib Ramadhan ini
diselenggarakan sebagai bagian dari
persiapan menyambut bulan suci
Ramadhan. Dalam kegiatan ini, siswa
diberi tugas untuk membuat poster
kelompok dengan tema bulan Ramadhan.
Seluruh siswa dan guru kemudian
melakukan pawai di sekitar area sekolah
untuk memeriahkan suasana
Periksa kerapihan Sebelum berdoa, dilakukan kegiatan
pemeriksaan kerapihan. Siswa
membentuk barisan di depan kelas dan
kemudian kerapihan mereka dalam
berpakaian, kebersihan kuku, dan hal-hal
lainnya akan diperiksa
Karya seni cap Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan
tangan ekstra yang dilakukan oleh mahasiswa
dengan tujuan mengembangkan
kreativitas siswa melalui karya seni
berupa cap tangan
Aktivitas fisik Kegiatan ini bertujuan meningkatkan
kebugaran dan kesehatan siswa. Kegiatan
yang dilakukan meliputi senam, latihan
seni tari, serta kegiatan membersihkan
lingkungan dan latihan upacara
C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar
Dalam tugas Kampus Mengajar, mahasiswa bekerja sama dengan mitra seperti kepala
sekolah, guru pembimbing, wali kelas, dan guru mata pelajaran. Kolaborasi ini
bertujuan untuk mendukung pelaksanaan program kerja yang telah direncanakan
sebelumnya. Berikut adalah mitra yang terlibat dalam penugasan program Kampus
Mengajar Angkatan 5 di SDN 2 Karangreja:
a. Kepala sekolah
Bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan kepala sekolah berupa
diskusi yang dilakukan untuk membahas program kerja bersama dengan guru
pamong. Program kerja yang sudah dirancang dan sudah didiskusikan
sebelumnya oleh guru pamong akan didiskusikan kembali dengan kepala
sekolah. Selain itu kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan kepala
sekolah berupa sharing session membahas perkembangan program kerja yang
sudah dilaksanakan.
b. Guru pamong
Bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan guru pamong berupa
diskusi yang dilakukan untuk membahas program kerja yang nantinya akan
didiskusikan kembali bersama dengan kepala sekolah. Selain itu kolaborasi
yang dilakukan oleh mahasiswa dan guru pamong berupa sharing session
membahas perkembangan program kerja yang sudah dilaksanakan.
c. Wali kelas
Bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan wali kelas berupa
pemberian izin dari wali kelas untuk mahasiswa dalam melaksanakan suatu
program kerja tertentu di suatu kelas. Misalnya seperti pelaksanaan progam
kerja adaptasi teknologi, AKM, karya seni cap tangan dan lain sebagainya
dilakukan di kelas. Oleh karena itu, sebelum melakukan progam kerja tersebut
harus ada izin dari wali kelas terlebih dahulu.
d. Guru mata pelajaran
Bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan guru mata pelajaran
berupa kerja sama dalam pelaksanaan program kerja. Misalnya dalam
pelaksanaan program kerja pesantren kilat dan tarhib ramadhan, mahasiswa
berkolaborasi secara langsung dengan guru mata pelajaran agama. Dalam hal
ini mahasiswa dan guru mata pelajaran agama secara bersama-sama
menentukan konsep acara yang nantinya akan dilaksanakan.
D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid
Program AKM kelas (Asesmen Kompetensi Minimum kelas) merupakan suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran. Fokus utama dari AKM kelas ini adalah pada dua kategori, yaitu Literasi
dan Numerasi, yang bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan peserta didik dalam
literasi dan numerasi. Dengan demikian, pendidik dapat menyesuaikan pembelajaran
dengan kemampuan literasi dan numerasi siswa dan mendorong mereka untuk
meningkatkan kemampuan tersebut.
Kegiatan AKM kelas ini melibatkan peserta didik kelas 5, dengan total peserta
sebanyak 28 siswa. Laptop dan handphone yang digunakan dalam kegiatan ini
disediakan oleh mahasiswa. Pre-test AKM dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2023
hingga 10 Maret 2023. Karena keterbatasan jumlah laptop dan handphone, pre-test
dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2023 dan
sesi kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2023. Jumlah laptop yang tersedia untuk
pre-test adalah 3 laptop, sedangkan handphone sebanyak 4 unit. Jumlah peserta yang
mengikuti pre-test AKM kelas dan persentase asesmen per siswa adalah sebanyak 14
siswa.
Sementara itu, post-test AKM dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2023.
Meskipun terdapat keterbatasan jumlah laptop dan handphone, post-test AKM dapat
dilakukan dalam satu sesi. Jumlah laptop yang digunakan untuk post-test adalah 1
laptop, sedangkan handphone sebanyak 4 unit. Hasil penilaian pre-test literasi
menunjukkan bahwa persentase siswa yang menjawab dengan benar adalah sebesar
36%. Sedangkan hasil penilaian post-test literasi menunjukkan persentase siswa yang
menjawab dengan benar sebesar 43%. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa kemampuan
literasi peserta didik meningkat setelah mengikuti program ini, terutama dalam
kemampuan menemukan informasi dalam teks fiksi.
Hasil penilaian pre-test numerasi menunjukkan bahwa persentase siswa yang
menjawab dengan benar adalah sebesar 31%. Sedangkan hasil penilaian post-test
numerasi menunjukkan persentase siswa yang menjawab dengan benar sebesar 27%.
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa kemampuan numerasi peserta didik menurun setelah
mengikuti program ini, terutama dalam menyelesaikan persamaan sederhana
menggunakan operasi perkalian dan pembagian. Berdasarkan hasil evaluasi di atas,
terlihat bahwa perlu adanya tambahan waktu belajar untuk meningkatkan kemampuan
numerasi peserta didik.
E. Implementasi Program
Pelaksanaan penugasan kampus mengajar di SDN 2 Karangreja dilakukan selama 4
bulan. Adapun rincian kegiatan program kerja yang telah dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
Aspek Program Kerja Hasil Pelaksanaan
Literasi Membaca cepat Terlaksana Program membaca cepat
berhasil dilaksanakan.
Program membaca cepat
dilakukan secara
kondisional di pagi hari.
Mendongeng Terlaksana Program mendongen
berhasil dilaksanakan.
Program ini dilaksanakan di
kelas 1, 2 dan 3.
Menyanyikan Terlaksana Program menyanyikan lagu
lagu wajib wajib ini dilakukan di pagi
hari sebelum kegiatan
belajar mengajar
berlangsung dengan bekerja
sama kepada guru di
sekolah
Membaca 15 Terlaksana Pelaksanaan program ini
menit yaitu siswa diminta
membaca 15 menit sebelum
pelajaran berlangsung lalu
siswa diminta untuk
menceritakan apa yang
telah dibaca
Pohon cita-cita Terlaksana Program pohon cita-cita
berhasil dilaksakan. Progam
ini dilaksanakan di kelas 2
dan 5.
Mading mini Terlaksana Program mading mini
berhasil dilaksanakan di
kelas 5 pada tanggal 15 Mei
2023 – 20 Mei 2023.
Pojok baca Terlaksana Progam merapihkan pojok
baca berhasil dilaksanakan
pada tanggal 22 Mei 2023 –
27 Mei 2023.
Numerasi Suit perkalian Terlaksana Suit perkalian dilaksakan
secara kondisional pada jam
pelajaran matematika atau
sebelum peserta didik
pulang sekolah
Hafalan perkalian Terlaksana Hafalan perkalian
dilaksakan secara
kondisional pada jam
pelajaran matematika
Alat peraga papan Terlaksana Program alat peraga papan
pembagian pembagian dilaksanakan di
kelas 1, 2 dan 3 pada
tanggal 08 Mei 2023 – 13
Mei 2023
Alat peraga KPK Terlaksana Program alat peraga kpk
dan FPB dan fpb dilaksanakan di
kelas 4, 5 dan 6 pada
tanggal 08 Mei 2023 – 13
Mei 2023
Games numerasi Terlaksana Games numerasi dilaksakan
secara kondisional pada jam
pelajaran matematika atau
sebelum peserta didik
pulang sekolah
Kelas Terlaksana Kelas matematika
Matematika dilaksanakan di seluruh
kelas mengikuti jadwal
yang sudah ditentukan
Adaptasi Mengoperasikan Terlaksana Program ini dilaksanakan di
Teknologi Microsoft Office kelas 4 dan 5
Permainan teka Terlaksana Program ini dilaksanakan di
teki silang kelas 4 dan 5
Quizizz Terlaksana Program ini dilaksanakan di
kelas 4 dan 5
Video Terlaksana Program ini dilaksanakan di
pembelajaran kelas 1, 2 dan 3
Administrasi Pemberdayaan Terlaksana Pemberdayaan
Sekolah perpustakaan perpustakaan dilakukan
secara kondisional atau
pada saat waktu luang
Membantu guru Terlaksana Program ini dilaksanakan
dalam pada saat masa ujian
mengoreksi ujian
Program Pesantren kilat Terlaksana Pesantren kilat
Lainnya dilaksanakan pada saat
bulan ramadhan
Tarhib Ramadhan Terlaksana Kegiatan Tarhib Ramadhan
dilaksanakan sebelum
datangnya bulan ramadhan
Periksa kerapihan Terlaksana Kegiatan periksa kerapihan
dilakukan sebelum berdoa.
Karya seni cap Terlaksana Karya seni cap tangan
tangan dilaksanakan di kelas 3
Aktivitas fisik Terlaksana Aktivitas fisik dilaksanakan
secara kondisional
F. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program
Hasil evaluasi pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN 2
Karangreja menunjukkan bahwa program ini telah berhasil mencapai tujuan yang
ditetapkan oleh Program Kampus Mengajar. Melalui program ini, mahasiswa Kampus
Mengajar dapat menanamkan empati dan kepekaan sosial terhadap permasalahan dan
dinamika yang ada di lapangan pendidikan. Selain itu, program ini juga mengasah
keterampilan berpikir dan kerja tim lintas bidang ilmu, serta membantu mahasiswa
dalam mengembangkan diri dalam menyelesaikan permasalahan, meningkatkan
wawasan, karakter, dan soft skills mereka.
Lebih lanjut, program ini juga memberikan motivasi bagi pembangunan
nasional dengan mendorong mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata dan
menumbuhkan nilai-nilai kebermanfaatan dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa hasil dari pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 5 ini
telah sesuai dengan harapan dan memberikan dampak positif yang signifikan.
1. Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa melalui kegiatan Kampus Mengajar
adalah sebagai berikut:
2. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan mengelola kelas.
3. Mendapatkan pengalaman nyata dan pelatihan dalam keterampilan mengajar.
4. Mempelajari berbagai metode dan model pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam proses mengajar siswa.
5. Mengasah kemampuan baik dalam soft skills maupun hard skills.
6. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, kerja tim, adaptabilitas, dan
kepemimpinan melalui interaksi langsung dengan siswa, guru, dan pihak
sekolah.
7. Memperoleh wawasan yang lebih luas tentang dunia pendidikan dan tantangan
yang dihadapi dalam mengajar.
8. Mengembangkan sikap empati, kepekaan sosial, dan rasa tanggung jawab
terhadap dunia pendidikan dan masyarakat.
9. Memperluas jaringan sosial dan profesional melalui hubungan dengan guru, staf
sekolah, dan rekan mahasiswa Kampus Mengajar lainnya.
10. Dengan demikian, kegiatan Kampus Mengajar memberikan manfaat yang
signifikan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi dan persiapan
mereka sebagai calon pendidik.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan program kerja, terdapat beberapa
hambatan yang muncul akibat perbedaan situasi di lingkungan sekolah dan keluarga.
Berikut adalah beberapa hambatan yang dihadapi:
1. Kurangnya motivasi belajar pada peserta didik.
2. Rendahnya tingkat percaya diri peserta didik.
3. Tidak kondusifnya lingkungan peserta didik saat pelaksanaan program kerja.
4. Keterbatasan dana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan program
kerja.
5. Keterbatasan jumlah laptop/handphone dalam pelaksanaan kegiatan AKM.

Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut, diperlukan upaya yang lebih untuk


mengatasi dan menghadapinya agar proses pembelajaran dan pelaksanaan program
kerja dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Berikut adalah upaya-upaya perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi


permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran dan pelaksanaan program
kerja:
1. Mahasiswa mengadakan ice breaking pada awal kegiatan untuk menciptakan
kondisi yang nyaman di dalam kelas.
2. Mahasiswa merancang materi pembelajaran dan mengemasnya secara menarik
agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
3. Mahasiswa menyiapkan media pembelajaran yang mendukung agar
pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
4. Mahasiswa memberikan motivasi kepada peserta didik dalam setiap sesi
pembelajaran.
5. Mahasiswa menggunakan dana pribadi untuk mendukung pelaksanaan program
kerja.
6. Mahasiswa menggunakan laptop/handphone pribadi dalam pelaksanaan
kegiatan AKM untuk mengatasi keterbatasan perangkat.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat mengatasi


permasalahan yang muncul dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi proses
pembelajaran dan pelaksanaan program kerja.
G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan
Program Kampus Mengajar

Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan Program


Kampus Mengajar Angkatan 5 terdiri dari beberapa kegiatan penugasan. Kegiatan
penugasan meliputi kegiatan awal penugasan, kegiatan penugasan, dan kegiatan akhir
penugasan.
1. Kegiatan Mahasiswa dalam Penugasan Kampus Mengajar
a. Kegiatan Awal Penugasan
Kegiatan awal penugasan meliputi pelaporan diri mahasiswa dan DPL
ke sekolah sasaran, kegiatan observasi sekolah, mengisi midpoint
survey, mengisi formulir need assessment, dan menyusun laporan
awal/laporan minggu pertama, kegiatan tes awal literasi dan numerasi
AKM Kelas, merancang program yang sesuai dengan kebutuhan
sekolah, dan melaksanakan FKKS untuk merancang program Rencana
Aksi Kolaborasi (RAK).
b. Kegiatan Saat Penugasan
Kegiatan penugasan dilakukan setelah tahapan proses kegiatan di awal
penugasan selesai. Adapun tahapan yang akan dilakukan oleh
mahasiswa adalah melaksanakan implementasi program yang sudah
disepakati di FKKS dengan berkolaborasi bersama pihak sekolah,
mendokumentasikan seluruh kegiatan program dalam bentuk foto atau
video, melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan
DPL, guru pamong, dan seluruh pihak di sekolah serta hadir dalam
kegiatan sharing session setiap dua minggu sekali bersama DPL dan
hadir dalam kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi Mahasiswa
(FKKM), coaching clinic, dan sharing session bersama Tim Program
Kampus Mengajar.
c. Kegiatan Pelaporan dan Penilaian
Dalam rangkaian kegiatan saat penugasan terdapat kegiatan pelaporan
dan pembimbingan yang dilakukan oleh mahasiswa melalui laman
MBKM yang meliputi alporan mingguan dan kegiatan penilaian tengah
(mid assessment) yang dilakukan di pertengahan penugasan mahasiswa.
d. Akhir Penugasan
Pada masa akhir penugasan, mahasiswa berkewajiban untuk melakukan
beberapa hal yaitu melaksanakan kegiatan post-test AKM Kelas,
membuat laporan akhir kelompok, membuat laporan akhir individu
sesuai dengan format yang telah ditetapkan oleh Tim Program dan
diunggah di laman MBKM, pengisian survei akhir program (endpoint
survey), kegiatan penilaian akhir penugasan mahasiswa, menghadiri
FKKM bersama Tim Program Kampus Mengajar untuk melaksanakan
kegiatan refleksi dan evaluasi, penyelesaian administrasi.

2. Kegiatan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam Penugasan Kampus


Mengajar
a. Kegiatan Awal Penugasan FKKD
Pada kegiatan awal penugasan, DPL berkewajiban untuk menghadiri
kegiatan FKKD, mengantarkan dan menyerahkan mahasiswa kepada
sekolah sasaran, memfasilitasi kegiatan pertemuan awal mahasiswa
dengan memberikan surat tugas, mendampingi dan membimbing
mahasiswa saat kegiatan observasi sekolah, pelaksanaan AKM Kelas
dan asesmen murid, perancangan program sesuai kebutuhan sekolah,
FKKS untuk merancang program RAK, dan pengisian formulir need
assessment, memberikan persetujuan laporan awal/laporan minggu
pertama mahasiswa di laman MBKM, mengisi survei di pertengahan
program (midpoint survey).
b. Kegiatan Penugasan
Pada kegiatan penugasan, DPL berkewajiban untuk mendampingi
implementasi program yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan pihak
sekolah, melakukan sharing session bersama mahasiswa yang
didampingi setiap dua minggu sekali selama masa penugasan dan
mengulas balik materi pembekalan, memberikan bimbingan setiap akhir
minggu terkait laporan mingguan mahasiswa (paling lambat hari Senin
setelah minggu berjalan pada laman MBKM), mereview dan laporan
mingguan mahasiswa dengan sungguh-sungguh dan memberikan
umpan balik agar mahasiswa melakukan revisi jika laporan belum
sesuai, memberikan persetujuan terhadap laporan mingguan mahasiswa
melalui laman MBKM, menghadiri kegiatan FKKD.
c. Kegiatan Pelaporan dan Penilaian Saat Penugasan
Pada kegiatan pelaporan dan penilaian saat penugasan, DPL
berkewajiban untuk membuat laporan mingguan dari minggu pertama
hingga minggu ke-16 di laman MBKM, memberikan penilaian tengah
(mid assessment) terhadap mahasiswa bimbingan.
d. Akhir Penugasan
Pada kegiatan akhir penugasan, DPL berkewajiban untuk mendampingi
mahasiswa dalam pembuatan video dan presentasi (power point)
rangkaian penugasan, memberikan bimbingan dan persetujuan laporan
akhir penugasan mahasiswa pada laman MBKM, memberikan penilaian
akhir (end assessment) terhadap mahasiswa bimbingan, memastikan
guru pamong memberikan penilaian akhir terhadap mahasiswa
bimbingan, mengisi survei akhir program (endpoint survey) dengan
tautan yang tertera di laman MBKM, membuat dan mengunggah laporan
akhir DPL di laman MBKM sesuai dengan template yang disediakan,
memastikan seluruh laporan hingga minggu ke-16 sudah diunggah di
laman MBKM, menghadiri FKKD bersama Tim Program Kampus
Mengajar untuk kegiatan refleksi dan evaluasi, penyelesaian
administrasi.

H. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Program Kampus Mengajar merupakan program yang dilakukan oleh
Mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar yang diselenggarakan oleh
Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Pelaksanaan program ini dilakukan di SDN 2 Karangreja, Kab.
Cirebon, mulai tanggal 20 Februari hingga 9 Juni 2023. Sebelum memulai
pengabdian di sekolah sasaran, peserta program Kampus Mengajar
mendapatkan pembekalan agar mereka lebih siap dalam melaksanakan praktik
pembelajaran di sekolah, beradaptasi dengan teknologi, dan membantu
administrasi sekolah.
Dalam pelaksanaannya, peserta program Kampus Mengajar memiliki
tugas untuk membantu dalam proses pembelajaran, administrasi sekolah, dan
beradaptasi dengan teknologi. Tujuan dari kegiatan Program Kampus Mengajar
ini adalah untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dengan memberikan
pengalaman tentang proses pembelajaran di sekolah, melengkapi administrasi
sekolah, dan beradaptasi dengan teknologi. Program ini bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang studi mereka,
meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan
dalam memecahkan masalah.
Program Kampus Mengajar juga memberikan kesempatan kepada
mahasiswa, baik yang berkecimpung di bidang pendidikan maupun non-
pendidikan, untuk merasakan pengalaman mengajar di sekolah. Dalam
praktiknya, peserta program menghadapi berbagai masalah yang dapat mereka
selesaikan, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan dalam memecahkan masalah. Diharapkan setelah mengikuti
program Kampus Mengajar ini, mahasiswa menjadi lebih siap sebagai calon
pendidik yang memiliki pengalaman dalam menghadapi permasalahan dan
persaingan, sehingga dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan profesional di bidangnya.

2. Saran
a. Bagi mahasiswa
1) Dalam persiapan mahasiswa bisa lebih mengikuti pembekalan dengan
baik karena pembekalan memberikan pengetahuan agar lebih siap dalam
melakukan pengabdian kedepannya.
2) Dalam pelaksanaan program selalu melakukan konsultasi baik dengan
guru pendamping lapangan dan juga dosen pendamping lapangan agar
diketahui kekurangan maupun permasalahan program sehingga dapat
diusahakan perbaikan demi hasil yang diinginkan.
3) Mahasiswa program selalu menjadi sikap dan juga perilaku sebagai
calon pendidik baik selama di kelas maupun di luar kelas, agar dapat
menjadi contoh dan terjalin interaksi dan juga kerjasama antar keluarga
sekolah.
4) Dalam pelaksanaan program sebisa mungkin menyusun kegiatan yang
dibuat seefektif dan seefisien mungkin dan disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah agar hasil yang dicapai menjadi lebih baik.

b. Bagi Universitas
1) Pihak universitas dapat mendukung program yang diluncurkan oleh
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memberikan
informasi dan juga layanan untuk mempermudah pelaksanaan program
tersebut.
3) Pihak universitas dalam melakukan hubungan komunikasi dengan
mahasiswa peserta program untuk prosedur dan juga kebijakan bagi
mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar ini agar tidak ada
yang merasa dirugikan.

c. Bagi pihak sekolah


Pihak sekolah perlu melakukan monitoring yang lebih intensif pada
kegiatan program kampus mengajar ini, guna mengetahui jalannya kegiatan
program kampus mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa, mengetahui
kekurangan serta permasalahan yang muncul atau terjadi selama kegiatan
program tersebut.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi implementasi program kerja

Pelaksanaan Kegiatan AKM

Program Kerja Membaca Cepat

Program Kerja Mendongeng


Program Kerja Membaca 15 Menit

Program Kerja Pohon Cita-cita

Program Kerja Menyanyikan Lagu Wajib

Program Kerja Suit Perkalian


Program Kerja Alat Peraga Papan Pembagian

Program Kerja Alat Peraga Papan KPK dan FPB

Program Kerja Games Numerasi


Program Kerja Kelas Matematika

Program Kerja Mengoperasikan Microsoft Office

Program Kerja Teka-Teki Silang


Program Kerja Quizizz

Program Kerja Video Pembelajaran

Program Kerja Pemberdayaan Perpustakaan


Program Kerja Membantu Guru dalam Mengoreksi Ujian

Program Kerja Merapihkan Pojok Baca

Program Kerja Periksa Kerapihan


Program Kerja Mading Mini

Program Kerja Karya Seni Cap Tangan

Program Kerja Aktivitas Fisik


Program Kerja Tarhib Ramadhan

Program Kerja Pesantren Kilat

2. Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku


kepentingan terkait (dinas pendidikan, kepala sekolah, guru/guru pamong)

Berkoordinasi/Lapor Diri Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Setempat


Observasi Sekolah

Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS)

Anda mungkin juga menyukai