Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KAJIAN Q.S AT- TAUBAH DAN HADIST MENGENAI


URGENSI MEMILIKI ETOS KERJA

Mata Pelajaran : Agama Islam

Tingkat : I

Disusun Oleh:

Kelompok 2 (Dua)

1. Adelia Putri Callista


2. Afrida Bella Damawanti
3. Devina Eliana Junifer
4. Ghinatul Alya Firdaus
5. Herlina Aulia Putri
6. Lola Melyani

SEKOLAH PENERBAGAN NASIONAL BATAM


TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subbhanahu Wa Ta’ala


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Kajian Q.S At- Taubah Dan Hadist
Mengenai Urgensi Memiliki Etos Kerja”
Makalah ini disusun untuk melengkapi syarat kelulusan mata pelajaran
Agama Islam, Tingkat I (satu), SMK Penerbangan Nasional Batam.
Dalam Penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih atas bantuan, dorongan dan masukan yang telah diberikan kepada :
1. Bapak M. Yusuf Helmy, S. Pd. I selaku guru mata pelajaran Agama
Islam.
2. Teman-teman satu kelompok yang saling bekerjasama dalam menulis
makalah ini.
3. Kedua orang tua yang selalu menemani penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat manfaat bagi kita
semua, aamiin.

Batam, Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1 Kajian Hadist Tentang Etos Kerja ......................................................... 2
2.1.1 Bacaan ............................................................................................. 2
2.1.2 Tafsir Ayat ...................................................................................... 2
2.1.3 Isi Dan Kandungan Ayat ................................................................ 4
2.2 Kajian Hadist Tentang Etos Kerja ......................................................... 5
2.2.1 Bacaan ............................................................................................. 5
2.2.2 Tafsir Hadist ................................................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 6
3.2 Saran....................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia diharuskan untuk bekerja sesuai kehendak hati dengan
memperhatikan manfaat pekerjaan yang dilakukan, serta untuk meraih
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Setiap pekerjaan yang manusia kerjakan
akan dilihat oleh Allah dan rasul-nya. Para mukminin akan menjadi saksi dari
pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia, semua amal-amal manusia akan
dikembalikan kelak di akhirat nanti.
Menurut Geertz (Dalam Abdullah,2008: 3) Etos merupakan sikap yang
mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Etos adalah aspek
evaluative, yang bersifat menilai.dengan demikian yang dipersoalkan dalam
pengertian etos adalah kemungkinan-kemungkinan sumber motivasi seseorang
dalam berbuat, apakah pekerjaan dianggap keharusan demi hidup apakah
pekerjaan terikat pada idenditas diri,atau dalam lingkungan empiris apakah yang
menjadi sumber pendorong partisipati dalam pembangunan.
Etos juga merupakan landasan ide, cita atau pikiran yang akan menentukan
sistem tindakan (system of action) karena etos menentukan penilaian manusia
atau suatu pekerjaan, dan juga akan mentukan pula hasil-hasilnya.semakin
progresif etos kerja suatu masyarakat, semakin baik hal-hal yang akan dicapai
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai mengetahui bagaimana
urgensi dari etos kerja berdasarkan Q.S At- Taubah Dan Hadist.

1.3 Manfaat Penulisan


Selain tujuan tentunya juga ada manfaat yang secara teoritis penulisan ini
bermanfaat sebagai pemahaman baru tentang hubungan antara agama dan etos
kerja, karena pada dasarnya agama adalah guiding principle (prinsip yang
membimbing) setiap perilaku dalam bekerja.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Hadist Tentang Etos Kerja
2.1.1 Bacaan
Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taubah ayat 105 sebagai berikut:

Arab-latin: wa quli'malụ fa sayarallāhu 'amalakum wa rasụluhụ wal-


mu`minụn, wa saturaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum
bimā kuntum ta'malụn
Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

2.1.2 Tafsir Ayat


a. Tafsir Kementrian Agama RI
Dan katakanlah, kepada mereka yang bertobat, bekerjalah kamu, dengan
berbagai pekerjaan yang mendatangkan manfaat, maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, yakni memberi penghargaan atas pekerjaanmu, begitu juga rasul-
Nya dan orang-orang mukmin juga akan menyaksikan dan menilai pekerjaanmu.
Dan kamu akan dikembalikan, yakni meninggal dunia dan pada hari
kebangkitan semua makhluk akan kembali kepada Allah yang mengetahui yang
gaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan di dunia, baik yang kamu tampakkan atau yang kamu sembunyikan.
Selain terdapat kelompok yang mengakui dosa-dosa mereka lalu
dianjurkan untuk bertobat dan melakukan pekerjaan yang bermanfaat, ada pula
orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; mungkin
Allah akan mengazab mereka, karena mereka tetap dalam kedurhakaan, dan
mungkin Allah akan menerima tobat mereka, jika mereka bertobat dengan
sungguh-sungguh. Allah Maha Mengetahui orang yang bertobat secara tulus,
Maha Bijaksana dalam menetapkan keputusannya.

2
b. Tafsir As-Sa'di
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
menafsirkan surat At-Taubah ayat 105 sebagai berikut:
Allah berfirman, "Dan katakanlah", kepada orang-orang munafik itu,
"bekerjalah kamu", dengan pekerjaan yang menurutmu sesuai, teruskan
kebatilanmu, jangan mengira bahwa amalanmu itu akan samar atas Allah, "maka
Allah dan RasulNya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu."
Yakni, pekerjaanmu pasti akan terlihat dan terbukti. "Dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan," yang baik
maupun yang buruk.
Ini mengandung ancaman yang keras terhadap orang yang meneruskan
kebatilannya, kezhalimannya, kesesatannya, dan penyimpangannya. Ada
kemungkinan maknanya adalah bahwa apa pun yang kamu lakukan, baik
maupun buruk, maka Allah akan melihatmu dan Dia akan menunjukannya pada
RasulNya dan hamba-hambaNya yang beriman, meskipun ia adalah amalan
batin.
c. Tafsir Al Misbah
Muhammad Quraish Shihab menafsirkan surat At-Taubah ayat 105
sebagai berikut: Allah SWT dan Rasulullah serta orang-orang Mukmin akan
melihat seluruh perbuatan yang dilakukan atas orang-orang semasa menjalani
hidup di dunia. Mereka akan menimbangnya dengan timbangan keimanan dan
bersaksi atas segala perbuatan itu. Setelah mati, semua akan dikembalikan
kepada Yang Maha Mengetahui lahir dan batin. Semua akan diberikan ganjaran
atas perbuatan. Allah SWT memberi tahu segala hal yang kecil dan besar dari
seluruh perbuatan selama di dunia.
Ayat ini berisikan perintah untuk beramal shaleh. Walaupun taubat telah
diperoleh tetapi waktu yang telah diisi dengan kedurhakaan tidak mungkin
kembali lagi. Manusia telah mengalami kerugian atas waktu yang telah berlalu
tanpa diisi oleh kebajikan. Itu itu perlu giat melakukan kebajikan agar kerugian
tidak terlalu besar.

3
Quraish Shihab lebih lanjut dalam tafsir Al Mishbah juga menjelaskan
para Thabathaba'i berpendapat bahwa seseorang akan mengetahui hakikat amal
mereka kelak di hari kemudian. Seseorang yang menjadi saksi adalah kaum
mukminin yang menjadi syuhada (saksi-saksi amal).
Hal inilah yang kemudian mendorong manusia untuk mawas diri dan
mengawasi amal-amal mereka. Serta senantiasa untuk mengingat bahwa setiap
amal yang baik dan buruk tidak dapat disembunyikan.

2.1.3 Isi Dan Kandungan Ayat


a. Perintah bershadaqah dan berzakat serta beramal shalih sebanyak mungkin
bagi siapa saja yang ingin bertaubat.
b. Perintah agar melakukan amal salih dan penegasan bahwa amalan yang
mereka lakukan akan dilhat oleh Allah SWT dan rasul serta orang-orang
mukmin.
c. Penegasan bahwa setiap manusia akan dikemblikan ke alam akhirat dan
sekecil apapun amalan yang dilakukan akan mendapatkan balasan dari
Allah SWT.
d. Perintah kepada manusia agar melakukan semua hal secara maksimal dan
unggul, sehingga memiliki karakter yang positif dan berbeda dengan umat
lain.
e. Penegasan baha Allah SWT akan memberi balasan pahala yang berlipat
ganda, tanpa mengurangi pahala mereka yang memberi contoh atau yang
mencotohkan.
f. Peringatan keras terhadap orang-orang yang menyalahi perintah Allah
SWT bahwa amal mereka nantinya akan diperlihatkan kepada rasul dan
kaum muslimin di hari kiamat kelak,dengan dmikian tersingkap aib
mereka,baik itunkarena kemaasan atau kurang maksimal dalam bekerja
atau beramal salih kemudia diberi alasan sesuai kadar amalnya.

4
2.2 Kajian Hadist Tentang Etos Kerja
2.2.1 Bacaan

Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya


Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara
profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334)
2.2.2 Tafsir Hadist
Hadis ini jelas memberi apresiasi kepada setiap muslim yang bekerja dan
berusaha. Islam membenci umatnya yang menganggur dan berpangku tangan
menunggu belas kasihan orang lain. Sahabat Umar ibn Khattab pernah berkata,
saya benci melihat salah seorang diantara kalian menganggur tidak melakukan
pekerjaan yang menyangkut dunianya tidak pula kehidupan akhiratnya. Islam
tidak pernah membatasi jenis pekerjaan seseorang, yang penting halal. Islam
juga tidak pernah mengukur kualitas pekerjaan dari hasilnya tapi dari sisi
kontinuitasnya, seperti dalam sebuah hadis :
Etos kerja tinggi yang dimiliki seorang Muslim tidak hanya ditunjukkan
dalam hal keseriusannya dalam pekerjaan namun semuanya dilakukan dengan
penuh dedikasi dan tanggung jawab. Seorang Muslim yang beretos kerja harus
berani menanggung setiap resiko apa pun atas segala yang diperbuat setelah
melalui perhitungan dan pemikiran yang mendalam. Ia harus berani menghadapi
kemungkinan buruk yang akan terjadi. Ia tidak boleh mencari perlindungan ke
atas dan melemparkan kesalahan ke bawah, sebagaimana diisyaratkan oleh al-
Qur’an:

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Allah memperintahkan hambanya untuk beramal dan kerja. Namun,
Allah melarang sikap malas dan membuang buang waktu
2. Allah melihat dan menilai seua amal dari hambanya. Setiap amal harus
dilakukan dengan ikhlas, bukan karena riya’ dan mengharap pujian
dari manusia
3. Allah memotifasi hambanya untuk bersungguh-sungguh dala proses
amal dan pekerjaannya.
3.2 Saran
Setelah dilakukan analisis hadist di atas, penulis sadar bahwa mungkin ada
kesalahan entah pada penilisan, pemahaman pada hadist, ataupun pada kata-kata
yang kurang tepat. Oleh karena itu, penulis sangat berharap saran dan kritikan
yang dapat mengembangkan karya tulis ini agar bias membangun bagi para
pembaca untuk lebih bersemangat dalam mengkaji hadist.

6
DAFTAR PUSTAKA
Drs. HA. Sholeh Dimyathi, MF. M.M Munawir, AM,M.S.L., Drs.Hj lim
Halimah, Drs H.Abd. Rahman, Ma, Drs. H. Ridhwan Ms.MM. (2022)
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti.Erlengga.Jakarta
Admin, (2022). “Khutbah Jumat: Etos Kerja dan Keihlasan dalam Islam” ,
diakses pada 24 Agustus 2023,
https://istiqlal.or.id/blog/detail/khutbah-jumat--etos-kerja-dan-keihlasan-
dalam-islam.html
Kumparan,(2022),”Hadits tentang Etos Kerja dan Prinsipnya dalam Agama
Islam” diakses pada 24 agusus 2023.
Annisa fianni sisma, (2023), “Memahami Hadis tentang Etos Kerja dan Ayat Al-
Quran yang Memuatnya”diakses pada 24 agusus 2023.

Anda mungkin juga menyukai