Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : KISAH-KISAH TELADAN


B. Kegiatan Belajar : KISAH TELADAN NABI YUNUS A.S
DAN NABI AYUB A.S (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Peta Konsep Kisah Teladan Nabi Yunus A.S Dan Nabi
Ayub A.S

Yunus A.S dan Nabi Ayub A.S


Kisah Keteladanan Nabi

Kisah Keteladanan Nabi


Yunus A.S dalam A-Qur'an

HikmahKisah Nabi Yunus A.S

Kisah Keteladanan Nabi


Ayub A.S

Hikmah Kisah Nabi Ayub A.S

Konsep (Beberapa istilah


1
dan definisi) di KB 2. Kisah Keteladanan Nabi Yunus A.S dan Nabi Ayub A.S
A. Kisah Keteladanan Nabi Yunus A.S dalam Al-
Qur’an
Kisah keteladanan Nabi Yunus (A.S.) dalam Al-
Qur'an adalah salah satu cerita penting yang
mengajarkan banyak pelajaran moral dan spiritual.
Kisah Nabi Yunus (A.S.) terdapat dalam beberapa
ayat Al-Qur'an, terutama dalam Surah Al-Saffat
(Surah ke-37), Surah Al-Qalam (Surah ke-68), dan
Surah Al-Anbiya (Surah ke-21). Berikut adalah
ringkasan kisah Nabi Yunus (A.S.) dan beberapa
hikmah yang dapat dipetik:
Kisah Nabi Yunus (A.S.) dalam Al-Qur'an:
1. Tugas Nabi Yunus: Nabi Yunus (A.S.) diutus
untuk memberikan dakwah kepada
masyarakat yang tinggal di sebuah kota
bernama Nainawa (Nineveh), yang merupakan
bagian dari wilayah Asyur. Dia adalah seorang
nabi yang tekun dalam menyebarkan ajaran
tauhid (kepercayaan kepada Allah) dan
kebaikan kepada kaumnya.
2. Penolakan oleh Kaumnya: Meskipun Nabi
Yunus (A.S.) adalah seorang nabi yang sabar
dan tekun, sebagian besar penduduk Nainawa
menolak pesan yang dia sampaikan. Mereka
tidak menerima dakwahnya dan tetap dalam
kekufuran.
3. Menghadapi Kesulitan Besar: Nabi Yunus
(A.S.) menghadapi kesulitan besar dalam
menjalankan tugasnya. Merasa putus asa
karena penolakan dan ketidakpatuhan
kaumnya, dia akhirnya memutuskan untuk
meninggalkan mereka tanpa izin dari Allah.
4. Dibalut Oleh Badai: Saat dia memutuskan
untuk pergi, dia naik ke kapal yang mengarah
ke laut lepas. Di tengah laut, kapalnya
menghadapi badai besar. Para awak kapal
merasa bahwa ada yang salah dan melakukan
undian untuk menentukan penyebab badai
tersebut.
5. Terlempar ke Laut: Undian menunjukkan
bahwa Nabi Yunus harus dilemparkan ke laut
untuk meredakan badai. Setelah dilemparkan,
dia ditelan oleh seekor ikan besar (yang sering
disebut "ikan paus" dalam tradisi).
6. Doa dalam Perut Ikan: Dalam perut ikan
tersebut, Nabi Yunus (A.S.) merasa terisolasi
dan berada dalam kegelapan. Di saat tersebut,
dia menyadari kesalahannya dan meminta
maaf kepada Allah. Dia melakukan doa tawbah
(pengampunan) yang sangat tulus.
7. Dilepaskan oleh Ikan: Allah Maha Pengasih
dan Maha Penyayang menerima tawbah Nabi
Yunus. Dia memerintahkan ikan itu untuk
melepaskan Nabi Yunus, dan Nabi Yunus
kemudian dibuang ke pantai oleh ikan itu.
8. Dakwah yang Sukses: Setelah dilepaskan,
Nabi Yunus (A.S.) kembali ke Nainawa. Kali ini,
penduduk kota mendengarkan dakwahnya
dengan sungguh-sungguh dan banyak dari
mereka memeluk Islam. Ini adalah contoh
kisah pemimpin yang memahami
kesalahannya dan dengan tulus bertaubat.
Kisah Nabi Yunus (A.S.) dalam Al-Qur'an adalah
contoh yang kuat tentang penyesalan, tawbah,
dan belajar dari kesalahan. Ini juga mengingatkan
kita akan pentingnya kesabaran dan keberanian
dalam berdakwah serta rahmat Allah yang tak
terbatas.
B. Hikmah Kisah Nabi Yunus A.S
1. Kesempurnaan Taubat: Kisah Nabi Yunus
mengajarkan betapa pentingnya tawbah
(pengampunan) yang tulus. Meskipun dia
berada dalam situasi yang sangat sulit, Allah
menerima taubatnya ketika dia sungguh-
sungguh bertaubat dan memohon ampun.
2. Sabar dan Keberanian: Nabi Yunus
menunjukkan kesabaran dan keberanian
dalam menghadapi tantangan dakwahnya
meskipun dia mengalami penolakan dan
kesulitan. Dia juga menunjukkan keberanian
dalam menghadapi badai dan
pengorbanannya ketika dilemparkan ke laut.
3. Belajar dari Kesalahan: Kisah ini
mengajarkan bahwa semua orang bisa
melakukan kesalahan, bahkan para nabi.
Namun, yang penting adalah belajar dari
kesalahan tersebut dan memperbaiki diri.
4. Rahmat Allah yang Luas: Allah adalah Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Dia selalu
memberikan kesempatan kepada hamba-Nya
untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya,
bahkan setelah kesalahan besar.
C. Kisah Keteladanan Nabi Ayub A.S dalam Al-
Qur’an
Kisah Nabi Ayub (A.S.) dalam Al-Qur'an adalah kisah
yang penuh keteladanan dan pelajaran moral. Kisah ini
terdapat dalam Surah Sad (Surah ke-38) dan
memberikan wawasan tentang kesabaran, tawakal
(percaya sepenuhnya pada Allah), dan keimanan yang
kokoh. Berikut adalah ringkasan kisah Nabi Ayub (A.S.)
dan beberapa hikmah yang dapat dipetik darinya:
Kisah Nabi Ayub (A.S.) dalam Al-Qur'an:
1. Kehidupan Awal yang Mulia: Nabi Ayub (A.S.)
adalah seorang nabi yang diberkahi dengan
kehidupan yang mulia. Dia memiliki keluarga yang
bahagia, harta kekayaan, dan kesehatan yang
prima. Dia juga diberkahi dengan keimanan yang
kuat.
2. Ujian Kehilangan Semua Harta dan Kesehatan:
Allah menguji Nabi Ayub dengan mengambil semua
harta kekayaannya dan kesehatannya. Meskipun
dia menghadapi penderitaan fisik yang luar biasa,
termasuk penyakit yang parah, Nabi Ayub tetap
bersabar dan tidak mengeluh.
3. Tawakal pada Allah: Selama ujian yang berat ini,
Nabi Ayub tetap tawakal pada Allah. Dia tidak
mengeluh atau merasa putus asa. Dia menyadari
bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Kuasa dan
Maha Penyayang.
4. Doa dan Tawbah yang Tulus: Meskipun dalam
kondisi penderitaan yang parah, Nabi Ayub terus
berdoa kepada Allah dan bertaubat dengan tulus.
Dia mengakui dosa-dosanya dan merendahkan diri
di hadapan Allah.
5. Pemulihan Kesehatan dan Kekayaan: Allah
mendengar doa dan tawbah Nabi Ayub yang tulus.
Dia disembuhkan dari penyakitnya dan
dikembalikan kepadanya semua harta
kekayaannya. Allah menggantikan ujian dengan
kenikmatan yang lebih besar.
6. Pelajaran Kesabaran dan Keteguhan Iman: Kisah
Nabi Ayub adalah pelajaran tentang kesabaran dan
keteguhan iman dalam menghadapi ujian dan
cobaan hidup. Dia adalah teladan sempurna tentang
bagaimana seorang hamba Allah harus bersabar
dan tetap tawakal dalam menghadapi kesulitan.
7. Rahmat Allah yang Tak Terbatas: Kisah ini
menggambarkan rahmat Allah yang tak terbatas.
Meskipun Nabi Ayub mengalami penderitaan yang
luar biasa, Allah selalu mendengar doanya dan
mengembalikan kebahagiaannya.
Kisah Nabi Ayub (A.S.) adalah salah satu kisah yang
menginspirasi dalam Al-Qur'an dan memberikan
pelajaran berharga tentang kesabaran, tawakal, dan
keimanan yang kokoh dalam menghadapi ujian hidup.
D. Hikmah Kisah Nabi Ayub A.S
1. Kesabaran dalam Ujian: Kisah Nabi Ayub
mengajarkan bahwa kesabaran adalah kunci
menghadapi ujian dan cobaan dalam hidup.
Ketika kita menghadapi kesulitan, kita harus
bersabar dan tetap tawakal pada Allah.
2. Tawbah yang Tulus: Nabi Ayub menunjukkan
betapa pentingnya tawbah yang tulus. Ketika
kita melakukan kesalahan, kita harus
merendahkan diri di hadapan Allah, mengakui
dosa-dosa kita, dan bertaubat dengan sungguh-
sungguh.
3. Keteguhan Iman: Kisah ini menggambarkan
betapa pentingnya memiliki iman yang kokoh.
Nabi Ayub tetap yakin bahwa Allah adalah
Maha Penyayang dan bahwa kesulitan yang dia
alami adalah bagian dari ujian yang Allah
berikan kepadanya.
4. Rahmat Allah yang Tak Terbatas: Kisah ini
mengingatkan kita akan rahmat Allah yang tak
terbatas. Allah selalu siap mendengar doa kita
dan menggantikan penderitaan dengan
kenikmatan jika kita tetap sabar dan tawakal.
Materi yang sulit dipahami tentang keteladanan Nabi
Yunus dan Nabi Ayub dalam Al-Qur'an mungkin termasuk:
1. Ujian dan Penderitaan: Salah satu aspek yang
sulit dipahami adalah mengapa Allah menguji Nabi
Yunus dan Nabi Ayub dengan ujian yang sangat
berat. Mengapa Nabi-nabi yang baik dan saleh
harus mengalami penderitaan fisik dan emosional
yang begitu besar? Ini adalah pertanyaan yang
seringkali sulit untuk dijawab, dan sering kali
jawabannya terletak pada rahasia Allah yang tidak
dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia.
2. Ketekunan dalam Doa dan Tawbah: Materi yang
sulit adalah sejauh mana Nabi Yunus dan Nabi
Ayub terus menerus berdoa dan bertaubat selama
masa ujian mereka. Bagaimana mereka bisa tetap
begitu teguh dalam iman dan ketekunan dalam
berdoa meskipun menghadapi penderitaan yang
luar biasa?
3. Mukjizat: Nabi Ayub dan Nabi Yunus mengalami
mukjizat (keajaiban ilahi) dalam kisah-kisah
mereka. Bagaimana kita dapat memahami mukjizat
ini secara ilmiah dan sekaligus sebagai bukti
Daftar materi pada KB kekuasaan Allah?
2
yang sulit dipahami 4. Rahmat dan Keadilan Allah: Materi yang sulit
dipahami adalah hubungan antara rahmat dan
keadilan Allah dalam kisah-kisah ini. Mengapa
Allah memulihkan kesehatan dan kekayaan Nabi
Ayub setelah ujian, tetapi menghukum Nabi Yunus
dengan diberikan kepada ikan paus? Bagaimana
kita dapat memahami keadilan dan rahmat Allah
dalam konteks ini?
5. Pesan Moral dan Hikmah: Kesulitan lainnya
adalah ekstraksi pesan moral dan hikmah dari
kisah-kisah ini. Bagaimana kita dapat mengaitkan
pengalaman Nabi Yunus dan Nabi Ayub dengan
kehidupan sehari-hari kita dan mengambil
pelajaran yang bermanfaat?
6. Konteks Historis: Kesulitan dalam memahami
konteks historis kisah-kisah ini juga bisa menjadi
hambatan. Bagaimana kita dapat memahami
bagaimana masyarakat dan zaman di mana Nabi
Yunus dan Nabi Ayub hidup memengaruhi kisah
dan tanggapan mereka terhadap ujian?
Pemahaman atas materi ini sering kali memerlukan
bantuan dari ulama dan ahli tafsir Islam yang memiliki
pengetahuan mendalam tentang Al-Qur'an dan sejarah
Islam. Selain itu, refleksi pribadi dan studi lebih lanjut
tentang ayat-ayat yang terkait dengan kisah-kisah ini
dapat membantu dalam memahami pelajaran dan pesan
yang terkandung di dalamnya.
Miskonsepsi tentang keteladanan Nabi Yunus dan Nabi
Ayub dalam kisah-kisah mereka dalam Al-Qur'an bisa
muncul karena ketidakpahaman atau interpretasi yang
salah. Berikut adalah beberapa miskonsepsi yang umum
terkait dengan kisah-kisah ini:
1. Miskonsepsi tentang Tawbah Nabi Yunus:
Beberapa orang mungkin salah memahami bahwa
Nabi Yunus (A.S.) ditelekan oleh Allah karena
meninggalkan tugasnya sebagai seorang nabi. Ini
adalah pemahaman yang keliru. Allah tidak
menghukum Nabi Yunus, tetapi menguji dan
mendidiknya melalui pengalaman yang dia alami
dalam perut ikan paus. Tawbah Nabi Yunus adalah
tawbah yang tulus, bukan karena perbuatannya
yang keliru.
2. Miskonsepsi tentang Kesalahan Nabi Ayub: Ada
miskonsepsi bahwa Nabi Ayub (A.S.) melakukan
kesalahan yang menyebabkan Allah mengujinya
dengan penyakit dan penderitaan. Ini juga tidak
benar. Nabi Ayub adalah seorang nabi yang saleh
dan tidak bersalah. Ujian yang dia alami adalah
Daftar materi yang sering
bagian dari ujian dan pilihan Allah untuk
3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran mengangkat derajatnya dan memberikan pelajaran
tentang kesabaran, tawakal, dan ketekunan dalam
beribadah meskipun dalam penderitaan.
3. Miskonsepsi tentang Mukjizat: Beberapa orang
mungkin meragukan mukjizat yang terjadi dalam
kisah-kisah ini. Mukjizat adalah tanda keajaiban
ilahi yang Allah berikan kepada para nabi sebagai
bukti kekuasaan-Nya. Miskinsepsi ini mungkin
muncul karena kurangnya pemahaman tentang
konsep mukjizat dalam Islam.
4. Miskonsepsi tentang Penderitaan sebagai
Hukuman: Beberapa orang mungkin salah
menganggap bahwa penderitaan yang dialami oleh
Nabi Ayub dan Nabi Yunus adalah hukuman dari
Allah. Ini adalah pemahaman yang keliru.
Penderitaan yang mereka alami adalah ujian yang
diberikan oleh Allah untuk mengangkat derajat dan
mengajarkan pelajaran kepada mereka dan umat
mereka.
5. Miskonsepsi tentang Kesembuhan Nabi Ayub:
Ada miskonsepsi bahwa Nabi Ayub disembuhkan
setelah tawbahnya. Sebenarnya, Allah
menyembuhkan Nabi Ayub setelah ujian selesai
dan sebagai tanda rahmat-Nya yang tak terbatas.
Penting untuk memahami kisah-kisah nabi dalam konteks
agama Islam dan dengan bantuan tafsir (penafsiran)
yang benar. Miskonsepsi dapat dihindari melalui
pembelajaran yang mendalam tentang Al-Qur'an dan
tradisi Islam serta konsultasi dengan ahli pengetahuan
agama.

Anda mungkin juga menyukai