Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG PENGEMIS

OLEH :

KELOMPOK 7

NAMA ANGGOTA : CHEREN NATALIA


VIVIAN ARLONSO
RAVELIOUS
JASVER.M.A.P
MAVERICK.C

KELAS : XI IPS 3
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA GURU
MATA PELAJARAN : IBU. LILIS

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya
ilmiah tentang "Pengemis".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR
ISI ...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1. Latar Belakang.................................................................................................4
1.2. Ruang Lingkup Permasalahan .........................................................................4
1.3. Rumusan Permasalahan..................................................................................4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitan........................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................6
2.1. Kriteria Pengemis.............................................................................................6
2.2. Jenis -jenis Pengemis.......................................................................................6
2.3. Penyebab Munculnya Pengemis......................................................................7
2.4. Pihak yang Terlibat Dalam Permasalahan Pengemis.......................................7
2.5. Dampak Dari Adanya Pengemis.......................................................................8
2.6. Upaya Mengatasi/Mengurangi Pengemis.......................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................9


3.1. Kesimpulan....................................................................................................9
3.2. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Jumlah penduduk di Indonesia yang semakin meningkat, kebutuhan juga
semakin meningkat, serta teknologi dan informasi yang terus
berkembang,sedangkan sumber daya alam, sumber-sumber penghasilan dan
sumber daya manusia yang tidak bisa mengimbangi peningkatan peningkatan
tersebut, menyebabkan munculnya permasalahan sosial yang begitu banyak dan
kompleks. Salah satunya adalah pengemis. Pengemis adalah fenomena yang mulai
dipandang sebagai masalah serius, terutama di daerah perkotaan tidak hanya kota
besar tetapi kota-kota kecil. Pengemis merupakan orang-orang mendapat
penghasilan dengan meminta minta di tempat umum dengan berbagai cara dan
alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain. Sebagian dari mereka
menjadi pengemis bukan karena tidak memiliki kemampuan untuk bekerja seperti
orang lain pada umumnya. Tetapi sebagian dari mereka menjadi demikian karena
malas, pola pikir yang rendah, dan perilaku yang merasa diliputi kebodohan dan
akses kemudahan dan kesenangan dalam mendapatkan uang dari hasil meminta
minta. Akhirnya hal inilah yang membuat mereka menjadi ‘manja’ karena dengan
belas kasih orang lain mereka mendapatkan uang tanpa harus bekerja keras.
Permasalahan sosial pengemis merupakan interaksi dari berbagai permasalahn
seperti hal-hal kemiskinan,pendidikan rendah, minimnya keterampilan kerja yang
dimiliki, kesehatan dll. Permasalahan sosial ini jika dibiarkan terus menerus maka
akan menyebabkan peningkatan jumlah pengemis yang sangat pesat.
1.2. .RUANG LINGKUP MASALAH
Adapun ruang lingkup dari permasalahan antara lain :
1. Pada penelitian ini, hanya membahas tentang masalah masalah yang
berhubungan dengan penyebab, dampak, kriteria dari pengemis
2. Informasi informasi tentang pihak pihak yang terlibat dalam kaitannya
dengan masalah pengemis
3. Membahas tentang upaya mengatasi/mengurangi pengemis khususnya
di Kota Medan

1.3. RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja kriteria pengemis?
2. Apa saja jenis jenis pengemis?
3. Apa penyebab munculnya pengemis?

4
4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam permasalahan pengemis?
5. Apa dampak dari adanya pengemis?
6. Upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi/mengurangi
permasalahan pengemis?

1.4.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1. Mengetahui dan memahami tentang penyebab,jenis,kriteria dan dampak
dari munculnya masalah pengemis
2. Mengetahui dan memahami siapa saja pihak yang terlibat dalam
permasalah pengemis ini
3. Dapat memberikan solusi terhadap permasalahn pengemis khusunya di
Kota Medan

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kriteria Pengemis
Berdasarkan permensos No. 8 tahun 2012 tentang pedoman pendataan dan
pengelolaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi dan
sumber kesejahteraan sosial, kriteria bahwa seseorang dikatakan sebagai
pengemis adalah sebagai berikut:
a. mata pencariannya tergantung pada belas kasihan orang lain;
b. berpakaian kumuh dan compang camping;
c. berada ditempat-tempat ramai/strategis; dan/atau
d. memperalat sesama untuk merangsang belas kasihan orang lain.
Berdasarkan hasil observasi, kalangan pengemis hampir terdapat diseluruh
persimpangan lampu merah di Kota Medan, dan memang seluruh kriteria diatas
ada pada mereka yang mengemis/meminta-minta di daerah tersebut.

2.2. Jenis jenis pengemis


Menurut Arrasjid (1986), Jenis-jenis pengemis dikelompokkan menjadi
beberapa jenis:
 Pengemis berpengalaman, lahir karena tradisi. Bagi pengemis yang lahir
karena tradisi, tindakan mengemis adalah sebuah tindakan kebiasaan. Mereka sulit
menghilangkan kebiasaan tersebut karena orientasinya lebih pada masa lalu (motif
sebab).
 Pengemis Kontemporer kontinu tertutup, hidup tanpa alternatif. Bagi
kelompok pengemis yang hidup tanpa alternatif pekerjaan lain, tindakan
mengemis menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil. Mereka secara
kontinu mengemis, tetapi mereka tidak mempunyai kemampuan untuk dapat
hidup dengan bekerja yang akan menjamin hidupnya dan akan mendapat uang.
 Pengemis sementara kontinu terbuka, hidup dengan peluang. Mereka
masih memiliki alternatif pilihan, karena memiliki keterampilan lain yang dapat
mereka kembangkan untuk menjamin hidupnya. Hanya saja keterampilan tersebut
tidak dapat berkembang, karena tidak menggunakan peluang tersebut dengan
sebaik-baiknya atau karena kekurangan potensi sumber daya untuk dapat
mengembangkan peluang tersebut.
 Pengemis kontemporer, hidup musiman. Pengemis yang hanya sementara
dan bergantung pada kondisi musim tidak dapat diabaikan keberadaannya. Jumlah
mereka biasanya meningkat jika menjelang hari raya. Daya dorong daerah asalnya
karena musim kemarau atau gagal panen menjadi salah satu pemicu
berkembangnya kelompok ini.

6
 Pengemis terencana, berjuang dengan harapan. Pengemis yang hidup
berjuang dengan harapan pada hakikatnya adalah pengemis yang bersifat
sementara . mereka mengemis sebagai sebuah batu loncatan untuk mendapatkan
pekerjaan lain setelah waktu dan situasinya dipandang cukup

2.3. Penyebab munculnya pengemis


a. Masalah kemiskinan
Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
minimal dan menjangkau pelayanan umum sehingga tidak dapat mengembangkan
kehidupan pribadi maupun keluarga secara layak. Kemiskinan merupakan faktor
dominan yang menyebabkan banyaknya pengemis.

b. Masalah pendidikan
Pendidikan seseorang yang rendah menyebabkan mereka tidak mendapatkan
pekerjaan yang layak dan menimbulkan kemiskinan. Karena hal itulah
menyebabkan mereka terpaksa hidup dalam keterbatasan yang sampai
mengakibatkan mereka harus tinggal di alam terbuka dan bekerja dengan cara
meminta-minta.

C. Masalah keterampilan sosial


Keterampilan sangatlah penting dalam kehidupan, dengan keterampilan seseorang
dapat menghasilkan dan memiliki aset produksi. Pada umumnya pengemis tidak
memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja, ciri-ciri orang
yang berada dalam garis kemiskinan adalah orang hidup di kota dengan usia muda
namun tidak memiliki keterampilan. Sehingga tidak ada jalan lain baginya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang pada akhirnya mereka pun harus mengemis
di tempat-tempat umum.

d. Masalah sosial dan budaya


Terdapat beberapa faktor sosial budaya yang mengakibatkan seseorang menjadi
pengemis, yaitu:
 Rendahnya harga diri pada sekelompok orang, mengakibatkan tidak
dimilikinya rasa malu untuk meminta-minta, mengakibatkan tidak
dimilikinya rasa malu untuk meminta- minta
 Sikap pasrah pada nasib, menganggap bahwa kemiskinan dan kondisi
mereka sebagai pengemis adalah nasib, sehingga tidak ada kemauan untuk
melakukan perubahan.
 Kebebasan dan kesenangan hidup menjadi pengemis, ada kenikmatan
tersendiri bagi pengemis, karna mereka merasa tidak terikat oleh aturan
atau norma yang kadang-kadang membenahi mereka,sehingga mengemis
menjadi salah satu mata pencarian.

2.4. Pihak yang terlibat dalam permasalahan pengemis

1. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah kehidupan dalam bermasyarakat
dimana disinilah proses terbentuknya kepribadian dan menjadi awal mula

7
pembentukan pola perilaku. Keluarga bagi seorang pengemis biasanya
menjadi faktor utama mengapa seseorang itu mengemis. Mungkin karena
kondisi perekonomian keluarga yang tidak mencukupi atau penanaman
nilai-nilai yang salah di dalam keluarga, sehingga menyebabkan
kemalasan pada diri seseorang dan tidak mau bekerja keras. Selain itu,
dapat pula disebabkan karena tidak adanya keluarga yang melindungi
seseorang tersebut sehingga harus mengemis demi bertahan hidup

2. Masyarakat
hidup dalam sebuah masyarakat, seharusnya terbentuk relasi antara satu
dengan yang lainnya sehingga dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
mereka, masyarakat ini bisa dijadikan sumber dan perantara bagi mereka
untuk tidak menjadi seorang pengemis, tapi sayangnya kebanyakan dari
mereka yang menjadi pengemis ini, memilik hubungan atau relasi di
masyarakat yang tidak berjalan baik sehingga, dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan mereka pun menjadi sulit dan memilih untuk
menjadi pengemis di jalanan.

3. Pemerintah
Pemerintah adalah pihak yang paling peting. Sistem yang ada di
masyarakat dapat berjalan dengan baik atau tidak tergantung dari kinerja
pemerintah. Berkaitan dengan masalah pengemis ini, pemerintah memiliki
tugas untuk mengurangi jumlah dari pengemis sebagai wujud dari
peningkatan angka kesejahteraan masyarakat di negaranya. Dengan cara
memberlakukan kebijakan-kebijakan, namun kebijakan ini harus dibuat
sesuai dengan kondisi dimasyarakat, karena apabila tidak disesuaikan
maka hanya kan menguntungkan sebagian pihak saja, hal ini
mengakibatkan tidak akan berkurangnya angka pengemis.

2.5. Dampak dari adanya pengemis

Adapun dampak dari permasalahan pengemis antara lain :

 Munculnya tidak teraturan sosial yang ditandai dengan ketidaktertiban,


ketidaknyamanan, serta mengganggu keindahan kota

2.6. Upaya Mengatasi/Mengurangi pengemis

Upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi/mengatasi permasalahan


pengemis adalah dengan cara pemerintah pusat dapat menyediaan rumah tinggal
layak huni, pemberdayaan sosial dan ekonomi, pemberian bantuan sosial,
perujukan ke panti sosial, dapat diberlakukan transmigrasi dengan cara
mengirimkan para pengemis ke luar daerah bahkan ke luar pulau, sehingga

8
kepadatan penduduk dan persaingan tenaga kerja yang tinggi tidak lagi menjadi
masalah bagi mereka.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa permasalhan pengemis ini merupakan
permasalahan sosial yang kompleks dengan jenis dan motif yang
beragam. Tidak hanya berkaitan dengan si pengemis saja tetapi juga
berkaitan dengan kondisi keluarga,masyarakat,serta pemerintah.
Pengemis bukan hanya karena faktor ekonomi tetapi juga karena
adanya tradisi yang terbawa dari keluarga si pengemis, hal ini juga
dapat menjadi motif mereka untuk menjadi seorang pengemis.

3.2. Saran
Diharapkan pemerintah dapat memberikan fasilitas pendidikan kepada
generasi muda dan juga membuka lapangan kerja yang lebih luas agar
dapat mengurangi tingkat pengemis di negara kita.

9
DAFTAR PUSTAKA
Natalia, Arlonso, Ravelious, Matthew, & Clearly, D. O.
(2023). Pengemis. Medan : Sutomo 2.
Website
https://repo,lain-tulungagung.ac.id
https://www.academia.edu
https://www.kajianpustaka.com
https://dinsos.bandaacehkota.go.id

10

Anda mungkin juga menyukai