OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS : XI IPS 3
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA GURU
MATA PELAJARAN : IBU. LILIS
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya
ilmiah tentang "Pengemis".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR
ISI ...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1. Latar Belakang.................................................................................................4
1.2. Ruang Lingkup Permasalahan .........................................................................4
1.3. Rumusan Permasalahan..................................................................................4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitan........................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................6
2.1. Kriteria Pengemis.............................................................................................6
2.2. Jenis -jenis Pengemis.......................................................................................6
2.3. Penyebab Munculnya Pengemis......................................................................7
2.4. Pihak yang Terlibat Dalam Permasalahan Pengemis.......................................7
2.5. Dampak Dari Adanya Pengemis.......................................................................8
2.6. Upaya Mengatasi/Mengurangi Pengemis.......................................................8
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam permasalahan pengemis?
5. Apa dampak dari adanya pengemis?
6. Upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi/mengurangi
permasalahan pengemis?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kriteria Pengemis
Berdasarkan permensos No. 8 tahun 2012 tentang pedoman pendataan dan
pengelolaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi dan
sumber kesejahteraan sosial, kriteria bahwa seseorang dikatakan sebagai
pengemis adalah sebagai berikut:
a. mata pencariannya tergantung pada belas kasihan orang lain;
b. berpakaian kumuh dan compang camping;
c. berada ditempat-tempat ramai/strategis; dan/atau
d. memperalat sesama untuk merangsang belas kasihan orang lain.
Berdasarkan hasil observasi, kalangan pengemis hampir terdapat diseluruh
persimpangan lampu merah di Kota Medan, dan memang seluruh kriteria diatas
ada pada mereka yang mengemis/meminta-minta di daerah tersebut.
6
Pengemis terencana, berjuang dengan harapan. Pengemis yang hidup
berjuang dengan harapan pada hakikatnya adalah pengemis yang bersifat
sementara . mereka mengemis sebagai sebuah batu loncatan untuk mendapatkan
pekerjaan lain setelah waktu dan situasinya dipandang cukup
b. Masalah pendidikan
Pendidikan seseorang yang rendah menyebabkan mereka tidak mendapatkan
pekerjaan yang layak dan menimbulkan kemiskinan. Karena hal itulah
menyebabkan mereka terpaksa hidup dalam keterbatasan yang sampai
mengakibatkan mereka harus tinggal di alam terbuka dan bekerja dengan cara
meminta-minta.
1. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah kehidupan dalam bermasyarakat
dimana disinilah proses terbentuknya kepribadian dan menjadi awal mula
7
pembentukan pola perilaku. Keluarga bagi seorang pengemis biasanya
menjadi faktor utama mengapa seseorang itu mengemis. Mungkin karena
kondisi perekonomian keluarga yang tidak mencukupi atau penanaman
nilai-nilai yang salah di dalam keluarga, sehingga menyebabkan
kemalasan pada diri seseorang dan tidak mau bekerja keras. Selain itu,
dapat pula disebabkan karena tidak adanya keluarga yang melindungi
seseorang tersebut sehingga harus mengemis demi bertahan hidup
2. Masyarakat
hidup dalam sebuah masyarakat, seharusnya terbentuk relasi antara satu
dengan yang lainnya sehingga dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
mereka, masyarakat ini bisa dijadikan sumber dan perantara bagi mereka
untuk tidak menjadi seorang pengemis, tapi sayangnya kebanyakan dari
mereka yang menjadi pengemis ini, memilik hubungan atau relasi di
masyarakat yang tidak berjalan baik sehingga, dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan mereka pun menjadi sulit dan memilih untuk
menjadi pengemis di jalanan.
3. Pemerintah
Pemerintah adalah pihak yang paling peting. Sistem yang ada di
masyarakat dapat berjalan dengan baik atau tidak tergantung dari kinerja
pemerintah. Berkaitan dengan masalah pengemis ini, pemerintah memiliki
tugas untuk mengurangi jumlah dari pengemis sebagai wujud dari
peningkatan angka kesejahteraan masyarakat di negaranya. Dengan cara
memberlakukan kebijakan-kebijakan, namun kebijakan ini harus dibuat
sesuai dengan kondisi dimasyarakat, karena apabila tidak disesuaikan
maka hanya kan menguntungkan sebagian pihak saja, hal ini
mengakibatkan tidak akan berkurangnya angka pengemis.
8
kepadatan penduduk dan persaingan tenaga kerja yang tinggi tidak lagi menjadi
masalah bagi mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa permasalhan pengemis ini merupakan
permasalahan sosial yang kompleks dengan jenis dan motif yang
beragam. Tidak hanya berkaitan dengan si pengemis saja tetapi juga
berkaitan dengan kondisi keluarga,masyarakat,serta pemerintah.
Pengemis bukan hanya karena faktor ekonomi tetapi juga karena
adanya tradisi yang terbawa dari keluarga si pengemis, hal ini juga
dapat menjadi motif mereka untuk menjadi seorang pengemis.
3.2. Saran
Diharapkan pemerintah dapat memberikan fasilitas pendidikan kepada
generasi muda dan juga membuka lapangan kerja yang lebih luas agar
dapat mengurangi tingkat pengemis di negara kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
Natalia, Arlonso, Ravelious, Matthew, & Clearly, D. O.
(2023). Pengemis. Medan : Sutomo 2.
Website
https://repo,lain-tulungagung.ac.id
https://www.academia.edu
https://www.kajianpustaka.com
https://dinsos.bandaacehkota.go.id
10