Anda di halaman 1dari 6

PENUGASAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PENGAMPU :
Ns. Ribka Sabrina P, M.Kep
DISUSUN OLEH :
Vera Monika Sahara (2330052)

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1 B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA
2023/2024
Kata pengantar

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan berkah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia” Makalah ini telah kami susun dengan maksimal.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Jakarta, 6 September 2023

Vera Monika Sahara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebutuhan yang berasal dari kata dasar
butuh, berarti yang dibutuhkan atau yang diperlukan. kebutuhan dasar pada manusia
merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik
secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya, bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan antara lain :
1. Kebutuhan dasar manusia menurut Imogine King
2. Kebutuhan dasar manusia menurut Martha E. Rogers
3. Kebutuhan dasar manusia Jean Watson
4. Kebutuhan dasar manusia Sister Calista Roy

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui teori kebutuhan dasar manusia menurut Imogine King
2. Mengetahui teori kebutuhan dasar manusia menurut Martha E. Rogers
3. Mengetahui teori kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson
4. Mengetahui teori kebutuhan dasar manusia menurut Sister Calista Roy
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan dasar menurut Imagine King

Menurut imogene king M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam
keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan
menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa
pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King
memformulasikan ke dalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)
pada tahun 1971. King mengidentifikasikan kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu
pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja
konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang
secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya (Alligood,2014).

Imogine King berpendapat bahwa manusia merupakan individu reaktif yang dapat
bereaksi terhadap situasi orang dan objek tertentu. Beliau juga mengatakan bahwa manusia
sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, dia tidak terlepas dari tiga kejadian dalam
hidupnya, yaitu: masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Sebagai makhluk
sosial, manusia hidup bersama orang lain dan selalu berinteraksi satu sama yang lain.
Sesuai dengan hal tersebut, King membagi kebutuhan manusia menjadi:
Pertama: Kebutuhan akan informasi kesehatan
Kedua: Kebutuhan akan pencegahan penyakit
Ketiga: Kebutuhan akan perawatan jika sakit
2.2 Kebutuhan dasar manusia menurut Martha E. Ragers
Beliau berpendapat bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta
memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan
dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam proses kehidupannya,
manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing-masing. Dengan kata
lain, setiap individu tidak ada yang sama satu sama yang lainnya, walaupun mereka
dilahirkan kembar. Konsep Martha E. Rogers ini dikenal dengan konsep manusia sebagai
unit.

2.3 Kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson


Jean Watson (dalam B. Taleuto, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke
dalam dua peringkat utama yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order
needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). Pemenuhan
kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia
untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap
kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.

2.4 Kebutuhan dasar manusia menurut Sister Calista Roy


Sister Calista Roy Pendapat Roy, bahwa manusia sebagai individu dapat
meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan
mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai suatu posisi seimbang/homeostasis,
manusia harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut
dilakukan dengan beberapa rangsangan, yaitu: rangsangan fokal, konstektual dan
residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harus meningkatkan energinya agar
mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi serta
keunggulan. Dengan demikian individu selalu mempunyai tujuan untuk respons adaptif,
Bila disingkat pendapat Roy, dikatakan bahwa individu sebagai makhluk
biopsikososiospiritual merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme koping
untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang
dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penulis yang melaksanakan tugas makalah “Kebutuhan Dasar Manusia” menarik kesimpulan
atas apa yang telah di pelajari mengenai teori-teori menuirut para ahli yaitu, bahwa teori menurut
para ahli itu banyak sekali dari masing-masing pendapat. Pengetahuan tentang kebutuhan manusia
dapat membantu perawat dalam berbagai hal. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti
makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan
kesehatan. Beberapa ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar manusia seperti
Abraham Maslow, Virginia Henderson, Watson, King, Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista
Roy.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa
memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta
bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses
pemenuhan kebutuhan itu terganggu maka akan timbul suatu kondisi patologis.
B. Saran
Sebagai manusia hendaknya kita dapat berinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia
lainnya. Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan mudah terpenuhi. Untuk dapat
memenuhi kebutuhannya manusia harus memiliki pengetahuan tentang manusia dan pemeliharaan
atau perawatan manusia. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, manusia tidak dapat berinterkasi dan
bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Tanpa adanya pemeliharaan atau perawatan diri, manusia
juga akan sakit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu manusia hendaknya dapat
menjaga kesehatan dan pencegahan segala penyakit dimanapun dan kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai