DISUSUN OLEH :
ANGGI DWISEPTIYANINGRUM (220101012)
ERA RUSWANTI (220101015)
PRAMESTI PUTRI YUDIYONO (220101033)
WILDAN ANTONIO (220101045)
M. RAFLI RAMADHAN (220101050)
5. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
6. Media
a. LCD
b. Laptop
c. Leafleat
d. ppt
7. Setting Tempat
Keterangan:
LCD
Perawat
Fasilitator
Observer
Penyaji
Moderator
Norulen
8. Susunan acara
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Penanggungjawab
1. 5 Menit Pembukaan
1. Menyampaikan salam pembuka Moderator
2. Perkenalan
3. Kontrak waktu, mekanisme kegiatan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
2. 10 Pelaksanaan Pemateri
Menit 1. Menggali pengetahuan dan pengalaman
dari peserta penyuluhan
2. Penyampaian Materi
a.Pengertian suap dan gratifikasi
b.Contoh kasus suap dan gratifikasi
c.Penyebab suap dan gratifikasi
d.Dampak suap dan gratifikasi
e.Dasar hukum suap dan gratifikasi
f. peran mahasiswa dalam upaya mencega
h suap dan gratifikasi
10 3. Diskusi & Tanya jawab Moderator, fasilitator, penyaji
Menit
3. 5 Menit Terminasi Moderator
a. Evaluasi dengan bertanya kepada peserta
tentang Pengertian suap dan gratifikasi,
contoh suap dan gratifikasi, dsb.
b. Menyimpulkan materi penyuluhan
c. Menyampaikan salam penutup
9. Pengorganisasian Kelompok
Pemateri : pramesti
Moderator : anggi
Observer : era
Fasilitator : rafli
Notulen : wildan
Pembimbing : Bu Elfi Quyumi Rahmawati, S.Kep., Ns. M.Kep
Moderator :
1. Menyampaikan salam pembuka
2. Memperkenalkan anggota kelompok
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan
5. Menyampaikan mekanisme penyuluhan
6. Membuka sesi diskusi
7. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali
8. Menyimpulkan materi penyuluhan
Penyaji :
1. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang
materi penyuluhan
2. Menyampaikan materi penyuluhan
Fasilitator :
1. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti
penyuluhan
2. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian
penyuluhan
3. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
4. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan
Observer :
1. Mengobservasi jalannya penyuluhan
2. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran
Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan pukul 07.30 WIB
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di kelas….
STIKRES Pamenang
c. Pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta bertanya tentang materi penyuluhan.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan penyuluhan
d. Peserta dapat berdiskusi sesuai dengan materi
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat mengikuti diskusi yang di lakukan oleh
moderator tentang pengertian Suap dan gratifikasi,
contoh suap dan gratifikasi, penyebab suap dan
gratifikasi dll.
b. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 45
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gratifikasi dan suap
mengenai gratifikasi dapat dilihat pada Penjelasan Pasal 12 B Ayat (1) UU No. 20
Tahun 2001, yaitu : “Yang dimaksud dengan “gratifikasi” dalam ayat ini adalah
pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjawalan
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang
diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.”
Tidak semua gratifikasi itu bertentangan dengan hukum, melainkan hanya gratifikasi
yang memenuhi kriteria pada pasal 12 B, yaitu: “Setiap gratifikasi kepada pegawai
negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan
ketentuan sebagai berikut…”. Namun demikian, ketentuan tersebut tidak berlaku jika
penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK atau Unit Pengelola
Gratifikasi Kementerian Perindustrian selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja
terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.
Salah satu kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat adalah pemberian tanda
terima kasih atas jasa yang telah diberikan oleh petugas, baik dalam bentuk barang
atau bahkan uang. Hal ini dapat menjadi suatu kebiasaan yang bersifat negatif dan
dapat mengarah menjadi potensi perbuatan korupsi di kemudian hari. Potensi korupsi
inilah yang berusaha dicegah oleh peraturan UU.
Oleh karena itu, berapapun nilai gratifikasi yang anda terima, bila pemberian itu
patut diduga berkaitan dengan jabatan/kewenangan yang dimiliki, maka sebaiknya
segera dilaporkan ke Unit Pengelola Gratifikasi Kementerian Perindustrian untuk
dianalisa lebih lanjut.
Suap–menyuap yaitu suatu tindakan pemberian uang atau menerima uang atau
hadiah yang dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya. Contoh ; menyuap
pegawai negei yang karena jabatannya bisa menguntungkan orang yang memberikan
suap.
B. Contoh kasus suap dan gratifikasi
Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dituntut hukuman penjara. Jaksa penuntut
umum pada KPK meyakini Lukas Enembe menerima suap dan gratifikasi senilai
total Rp 46,8 miliar.
"Menuntut supaya majelis hakim yang mengadili perkara ini menyatakan Terdakwa
Lukas Enembe terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menerima hadiah atau
janji," kata jaksa saat membacakan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu
(13/9/2023)."Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Lukas Enembe dengan pidana
penjara 10 tahun dan 6 bulan," imbuhnya
Jaksa meyakini Lukas melanggar Pasal 12 huruf a Undang-Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP juncto Pasal 65 ayat (1)
KUHP dan Pasal 12B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jaksa juga
menuntut Lukas Enembe dihukum membayar denda Rp 1 miliar.
C. Penyebab suap dan gratifikasi
a. Aspek Sosial
F. KPK menerbitkan Peraturan KPK (Perkom) Nomor: 02 Tahun 2014 dan Perkom
Nomor: 06 Tahun 2015
• Tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi. Untuk
menjelaskan lebih jauh, KPK juga menerbitkan Pedoman Pengendalian Gratifikasi
sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 16 Perkom tersebut.
F. Upaya pencegahan suap dan gratifikasi
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah agar celah korupsi, suap dan
gratifikasi tidak terjadi lagi di ranah pendidikan.
1. Evaluasi sistem yang dianggap menjadi celah korupsi.
Tidak seharusnya sistem yang sudah baik kemudian dihapus tanpa adanya
evaluasi terlebih dahulu. "Menuding jalur seleksi mandiri sebagai biang keladi dan
sarat muatan koruptif sehingga layak untuk dihapus adalah tudingan yang gegabah,
terlalu pagi dan terburu-buru," ujarnya saat dihubungi via pesan WhatsApp, Sabtu
(27/8/2022). Thamrin berpendapat, kasus suap Rektor Unila ini sebaiknya tidak
digeneralisasi hingga dianggap semua universitas sama. Meskipun demikian, kasus
dugaan suap yang berasal dari penerimaan jalur seleksi mandiri baru-baru ini sangat
menyakitkan tak hanya bagi insan pendidikan, namun juga masyarakat luas.
2. Kaji ulang proses tata kelola agar transparan.
setelah dievaluasi, pemerintah yang bertanggung jawab saat ini dapat
melakukan kajian ulang terhadap proses tata kelola seleksi PMB di setiap PTN. Hal
ini mencegah terulangnya kasus pejabat PTN yang menerima suap dari seleksi PMB.
Tidak hanya itu, Kemendikbud Ristek seharusnya bisa mengimplemenetasikan
prinsip-prinsip transparan, adil, akuntabel, fleksibel dan efisien dalam tata kelola
seleksi PMB di PTN. "Artinya prinsip-prinsip ini tidak semata menjadi prinsip-
prinsip tertulis, melainkan harus diturunkan menjadi kriteria ataupun indikator
operasional," ujarnya.
3. Bangun sistem pencegahan secara serius
Terakhir, dalam upaya pencegahan suap dan gratifikasi terjadi, dia
menyarankan agar Kemendikbud Ristek membangun sistem pencegahan secara
serius. "Sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya suap yang sesungguhnya
merusak sistem pendidikan tinggi kita," ujarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/hukum/website/mengenal-gratifikasi
https://bcbojonegoro.beacukai.go.id/ufaqs/apa-yang-dimaksud-dengan-suap-
menyuap/
https://news.detik.com/berita/d-6928727/lukas-enembe-dituntut-105-tahun-
penjara-di-kasus-suap-gratifikasi-rp-46-m
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230913103400-12-998365/lukas-
enembe-dituntut-105-tahun-bui-di-kasus-suap-dan-gratifikasi
https://www.bkn.go.id/unggahan/2022/06/30-Policy-Brief-April-2019.pdf
https://inspektorat.kulonprogokab.go.id/detil/1619/dampak-negatif-gratifikasi
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Buku%20Mengenal%20Gratifikasi
%20(KPK).pdf
https://regional.kompas.com/read/2022/08/31/231500678/3-langkah-cegah-
terjadinya-suap-dan-gratifikasi-di-ptn-menurut-pengamat?page=all