Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PERANCANGAN &


MAN. ORGANISASI INDUSTRI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perancangan & Man.
Organisasi Industri

Oleh:
Muhammad Wildan 1903083

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI GARUT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Perancangan & Man. Organisasi Industri yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Garut, 24 Juni 2023

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

Hl
m
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

DAFTAR GAMBAR (Jika Ada)………………………………………… iv


DAFTAR LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………… v
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama…………………..............................................................
2.2 Evaluasi BSC Perusahaan…………………………………………...
2.3 Evaluasi BSC Balance Scorecard…………………………………...
2.4 Analisis Kerja Multiaspek……………………………..………………...

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang memuat alasan logis dan rasional tentang mengapa makalah
dengan tema tersebut diangkat. Alasan ini harus disusun secara sistematis mulai dari
pembahasan yang umum hingga mengarah menjadi pembahasan yang lebih khusus.
Dalam latar belakang makalah dianjurkan untuk menyisipkan kutipan dari referensi
yang telah direkomendasikan oleh dosen pengampu mata kuliah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, kami
menemukan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah
dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Gambarkan mengenai profil industri yang akan di evaluasi berdasarkan
perspektif balance scorecard.
b. Evaluasi keselarasan visi, misi dan strategi perusahaan berdasarkan perspektif
balance scorecard. Dst.
c. Lakukan analisis penilaian kinerjanya berdasarkan aspek keuangan (financial
performance), aspek kepuasan konsumen (custumer satisfaction), aspek
bisnis internal (internal business proses), dan aspek pembelajaran dan
pertumbuhan (learning and growth aspect).

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan makalah yang paling utama adalah menginformasikan, menganalisis,
dan membujuk dengan cara yang lugas dan memungkinkan pembaca untuk terlibat
secara kritis dalam suatu topik ilmiah.. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin
sebagai berikut:

4
a. Untuk mengetahui tentang perspektif balance scorecard.
b. Untuk memahami tentang visi, misi dan strategi perusahaan berdasarkan
perspektif balance scorecard.
BAB II
PEMBAHASAN

Bagian ini membahas tentang tema-tema penting yang terkait dengan tema
utama, rumusan masalah, dan tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada BAB I
Pendahuluan. Paparan tema harus disusun secara sistematis berdasarkan urutan yang
disebutkan pada penulisan rumusan masalah dan tujuan penulisan. Dalam
pembahasan, mahasiswa WAJIB menyisipkan kutipan dari referensi yang telah
direkomendasikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Kutipan ini harus muncul
dalam daftar pustaka, dan sebaliknya.
Panjang pembahasan tidak dibatasi. Pembahasan dan seluruh isi BAB II
diketik dengan format margin 4 cm (kiri), 4 cm (atas), 3 cm (kanan), dan 3 cm
(bawah). font yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12 pt. dengan spasi
ukuran 1.5. Judul BAB dan setiap sub-judul yang ada dalam BAB II Pembahasan
wajib diketik cetak tebal (bold).

2.1 Perspektif Balance Scorecard


Dalam perspektif Balance Scorecard, terdapat empat perspektif utama yang
digunakan untuk mengevaluasi profil industri secara holistik. Keempat perspektif
tersebut adalah:
1. Perspektif Keuangan: Perspektif keuangan melibatkan penilaian kinerja
industri dari segi keuangan dan keberlanjutan keuangan jangka panjang.
Beberapa indikator yang relevan dalam perspektif ini dapat mencakup
pendapatan, laba bersih, pertumbuhan pendapatan, margin laba, tingkat
pengembalian investasi, dan permodalan. Evaluasi dalam perspektif keuangan

5
akan membantu memahami kesehatan keuangan industri dan sejauh mana
industri tersebut mampu menghasilkan nilai bagi pemangku kepentingan.
2. Perspektif Pelanggan: Perspektif pelanggan berkaitan dengan kepuasan
pelanggan, pemenuhan kebutuhan pelanggan, dan retensi pelanggan. Indikator
yang relevan dalam perspektif ini meliputi tingkat kepuasan pelanggan,
tingkat retensi pelanggan, pangsa pasar, dan tingkat keluhan pelanggan.
Evaluasi dalam perspektif pelanggan akan membantu memahami sejauh mana
industri tersebut mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
3. Perspektif Proses Internal: Perspektif proses internal melibatkan penilaian
efisiensi dan efektivitas proses operasional dalam industri. Indikator yang
relevan dalam perspektif ini dapat mencakup tingkat efisiensi operasional,
waktu siklus produksi, tingkat kualitas produk atau layanan, dan tingkat
inovasi. Evaluasi dalam perspektif proses internal akan membantu
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam proses operasional untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan melibatkan evaluasi kemampuan industri untuk beradaptasi,
berinovasi, dan meningkatkan kapabilitas karyawan. Indikator yang relevan
dalam perspektif ini meliputi tingkat partisipasi karyawan dalam pelatihan dan
pengembangan, tingkat kepuasan karyawan, kemampuan inovasi, dan
penggunaan teknologi baru. Evaluasi dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan akan membantu memahami sejauh mana industri tersebut
mampu mengembangkan sumber daya manusia dan menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk inovasi.
Dalam mengevaluasi profil industri berdasarkan Balance Scorecard, penting
untuk menggunakan kombinasi indikator dari keempat perspektif ini untuk
mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kinerja industri secara
menyeluruh.

6
2.2 Evaluasi BSC Perusahaan.

Evaluasi keselarasan visi, misi, dan strategi perusahaan berdasarkan perspektif


Balance Scorecard (BSC) melibatkan pengukuran kinerja organisasi dalam empat
area utama: keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk
melakukan evaluasi tersebut:
1. Identifikasi Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan:
 Visi: Definisikan pandangan jangka panjang perusahaan, yaitu
bagaimana perusahaan ingin melihat dirinya di masa depan.
 Misi: Tentukan tujuan utama perusahaan, yakni alasan eksistensi
perusahaan dan nilai yang ingin dihasilkan.
 Strategi: Identifikasi strategi yang akan diterapkan perusahaan untuk
mencapai visi dan misi yang ditetapkan.
2. Pembuatan Indikator Kinerja Utama:
 Keuangan: Tentukan indikator keuangan yang relevan, seperti
pendapatan, laba bersih, tingkat pertumbuhan, dan ROI (Return on
Investment).
 Pelanggan: Identifikasi indikator kepuasan pelanggan, seperti tingkat
retensi pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan, atau pangsa pasar.
 Proses Internal: Buat indikator untuk mengukur efisiensi dan kualitas
proses internal, seperti tingkat kesalahan, waktu siklus produksi, atau
efektivitas rantai pasok.
 Pembelajaran dan Pertumbuhan: Tentukan indikator pengembangan
sumber daya manusia, seperti tingkat pelatihan karyawan, tingkat
keterlibatan karyawan, atau peningkatan kompetensi.
3. Pengukuran Kinerja:

7
 Keuangan: Analisis kinerja keuangan perusahaan berdasarkan
indikator keuangan yang telah ditetapkan, misalnya dengan melihat
laporan keuangan dan rasio keuangan.
 Pelanggan: Evaluasi kepuasan pelanggan melalui survei pelanggan,
analisis tingkat retensi, atau pengukuran lain yang relevan.
 Proses Internal: Tinjau efisiensi dan kualitas proses internal melalui
pemantauan metrik operasional yang telah ditetapkan.
 Pembelajaran dan Pertumbuhan: Nilai tingkat pengembangan sumber
daya manusia berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, seperti
partisipasi dalam pelatihan, peningkatan kompetensi, dan hasil survei
karyawan.
4. Analisis Keselarasan:
 Perbandingan antara kinerja aktual dengan target yang telah ditetapkan
untuk masing-masing perspektif Balance Scorecard.
 Evaluasi apakah visi, misi, dan strategi perusahaan tercermin dalam
kinerja dan pencapaian di setiap perspektif.
 Identifikasi kesenjangan atau area di mana perlu dilakukan perbaikan
atau penyesuaian strategi.
5. Pengambilan Tindakan Perbaikan:
 Identifikasi area di mana perusahaan tidak mencapai target atau tidak
sesuai dengan visi, misi, dan strategi yang ditetapkan.
 Ambil tindakan perbaikan yang sesuai, baik itu penyesuaian strategi,
perbaikan proses internal,

8
2.3 Analisis Kerja Multiaspek

Dalam analisis penilaian kinerja suatu perusahaan berdasarkan aspek keuangan,


kepuasan konsumen, bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan, kita dapat
menggunakan kerangka kerja Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah metode yang
digunakan untuk mengukur dan mengelola kinerja perusahaan berdasarkan beberapa
perspektif yang mencakup aspek-aspek yang disebutkan di atas.
1. Aspek Keuangan (Financial Performance): Aspek keuangan mencakup
penilaian kinerja perusahaan dari segi finansial. Beberapa indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur aspek ini antara lain:
 Pendapatan total: Melihat pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dalam
periode tertentu.
 Laba bersih: Mengukur laba yang diperoleh setelah mengurangi semua biaya
dan beban.
 Pertumbuhan pendapatan: Membandingkan pendapatan dari periode
sebelumnya dengan periode saat ini untuk mengetahui pertumbuhan bisnis.
 Marjin keuntungan: Menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam
menghasilkan laba.
2. Aspek Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction): Aspek ini melibatkan
penilaian terhadap tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan
yang ditawarkan. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
aspek ini antara lain:
 Tingkat kepuasan pelanggan: Melalui survei, penilaian kepuasan pelanggan
dapat dikumpulkan dan dianalisis.
 Tingkat retensi pelanggan: Mengukur seberapa banyak pelanggan yang tetap
setia dan tidak beralih ke pesaing.
 Tingkat keluhan pelanggan: Memantau jumlah dan jenis keluhan pelanggan
sebagai indikator kepuasan pelanggan.

9
3. Aspek Bisnis Internal (Internal Business Processes): Aspek ini melibatkan
penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas proses internal perusahaan.
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur aspek ini antara
lain:
 Tingkat efisiensi operasional: Memantau penggunaan sumber daya
perusahaan dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi.
 Tingkat kualitas produk atau layanan: Memantau tingkat cacat atau keluhan
terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
 Waktu siklus produk atau layanan: Memantau waktu yang dibutuhkan dari
tahap awal hingga produk atau layanan mencapai pelanggan.
4. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Aspect): Aspek
ini melibatkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk belajar,
beradaptasi, dan tumbuh. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur aspek ini antara lain:
 Tingkat pelatihan dan pengembangan karyawan: Melibatkan penilaian
terhadap program pelatihan dan pengembangan yang disediakan kepada
karyawan.
 Tingkat inovasi: Mengukur sejauh mana perusahaan mendorong inovasi
dalam produk, proses, atau model bisnis.
 Tingkat retensi karyawan: Memantau tingkat retensi karyawan yang
merupakan indikator keterlibatan dan kepuasan karyawan.
Dengan menggunakan kerangka kerja Balanced Scorecard dan
mengukur indikator-indikator di setiap aspek tersebut, perusahaan dapat
mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kinerja mereka secara holistik
dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan mengenai kinerja Multiaspek dan evaluasi Balance Scorecard (BSC)
perusahaan akan bergantung pada analisis mendalam terhadap masing-masing aspek
dan indikator yang tercakup dalam BSC. Namun, pada umumnya, kesimpulan dapat
diambil berdasarkan evaluasi hasil yang diperoleh dari tiap perspektif BSC.

Perspektif Keuangan: Evaluasi kinerja dari segi keuangan memberikan gambaran


tentang tingkat profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, efisiensi pengeluaran, dan
pengelolaan risiko keuangan perusahaan. Jika perusahaan mencapai target-target
keuangan yang ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki kinerja
yang baik dalam hal aspek keuangan.

Perspektif Pelanggan: Evaluasi kinerja dari perspektif pelanggan berfokus pada


kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, pangsa pasar, dan inovasi produk atau
layanan. Jika perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan kepuasan
pelanggan, serta memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, dapat disimpulkan
bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam hal aspek pelanggan.

Perspektif Proses Internal: Evaluasi kinerja dari perspektif proses internal melibatkan
identifikasi efisiensi operasional, kualitas produk atau layanan, proses inovasi, dan
produktivitas kerja. Jika perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya

11
operasional, dan mengoptimalkan proses internal, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam hal aspek proses internal.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Evaluasi kinerja dari perspektif


pembelajaran dan pertumbuhan berfokus pada pengembangan karyawan, kapabilitas
organisasi, dan inisiatif pengembangan s
3.2 Saran
Bagian ini berisi saran-saran yang dikemukakan oleh mahasiswa bagi Guru
BK dan Mahasiswa BK sebagai konsekuensi dari membaca isi pembahasan makalah
yang telah dipaparkan sebelumnya. Saran dibuat dalam bentuk poin-poin sebagai
berikut:
3.2.1 Bagi Guru BK
a. Saran pertama
b. Saran kedua
c. Dst.
3.2.2 Bagi Mahasiswa BK
a. Saran pertama
b. Saran kedua
c. Dst.

DAFTAR PUSTAKA

Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam isi makalah harus didaftarkan di bagian
Daftar Pustaka. Isi daftar pustaka minimal harus memuat pustaka-pustaka acuan yang
berasal dari sumber yang direkomendassikan oleh dosen pengampu mata kuliah.

12
Sangat dianjurkan untuk menggunakan sumber acuan atau literatur yang diterbitkan
selama 10 tahun terakhir.
Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi
seperti Mendeley atau References Ms. Word. Bentuk font yang digunakan adalah
Times New Roman ukuran 12 pt. Spasi untuk daftar referensi adalah 1 spasi. Daftar
pustaka ditulis dengan model paragraf Hanging. Format penulisan yang digunakan
adalah sesuai dengan format APA 6th Edition (American Psychological Association).
Berikut adalah contoh penggunaan beberapa referensi.
Catatan: Penjelasan ini tidak perlu dimasukkan dalam penulisan daftar pustaka yang
sebenarnya. Demikin juga dengan tulisan bertanda *) tidak perlu dimasukkan pada
daftar pustaka sebenarnya.

Buku 1 Penulis*)
Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Buku 2 Penulis*)
Tubagus, A, & Wijonarko. (2009). Langkah-Langkah Memasak. Jakarta: PT
Gramedia.

Buku 3 Penulis*)
Leen, B., Bell, M., & McQuillan, P. (2014). Evidence-Based Practice: a Practice
Manual. USA: Health Service Executive.

Buku Lebih Dari Satu Edisi*)


Prayitno, & Amti, E. (2012). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Edisi ke-10).
Jakarta: PT Rineka Cipta.

13
Penulis Dengan Beberapa Buku*)
Soeseno, S. (1980). Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: PT Gramedia.
Soeseno, S. (1993). Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk
Majalah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nama Penulis Tidak Diketahui / Lembaga*)


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (2003). Panduan Teknis Penyusunan
Skripsi Sarjana Ekonomi. Jakarta: UI Press.

Buku Terjemahan*)
Gladding, S. T. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh (6th ed.). (Terj. P.
Winarno, & L. Yuwono). Jakarta: PT. Indeks.

Buku Kumpulan Artikel/Memiliki Editor*)


Ginicola, M. M., Filmore, J. M., Smith, C., & Abdullah, J. (2017). Physical and
Mental Health Challenges Found in the LGBTQI+ Population. In M. M.
Ginicola, C. Smith, & J. M. Filmore (Eds.), Affirmative Counseling with
LGBTQI+ People (pp. 75 - 85). Alexandria, VA: American Counseling
Association.

Artikel Jurnal / Ensiklopedi*)


Ruini, C., Masoni, L., Otolini, F., & Ferrari, S. (2014). Positive Narrative Group
Psychotherapy: The Use of Traditional Fairy Tales to Enhance Psychological
Well-Being and Growth. Journal Psychology of Well-Being, 4 (13), 1-9.

Artikel Jurnal dengan Lebih dari 7 Penulis*)


Gilbert, D. G., Mcclernon, J. F., Rabinovich, N. F., Sugai, C., Plath, L. C.,Asgaard,
G., … Botros, N. (2004). Effects of quitting smoking on EEG activation and

14
attention last for more than 31 days and are more severe with stress,
dependence, DRD2 Al allele, and depressive traits. Nicotine and Tobacco
Research, 6, 249—267

Artikel Jurnal dengan DOI*)


Herbst-Damm, K. L., & Kuhk, J. A. (2005). Volunteer support marital status, and the
survival times of terminally ill patients. Health Psychology, 24, 225-229. doi:
10.1037/0278-6133.24.2.225

Artikel dalam Prosiding Online*)


Herculano-Houzel, S., Collins, C. E., Wong, R, Kaas, J. H., & Lent R. (2008). The
basic nonuniformity of the cerebral cortex. Proceedings of the National
Academy of Sciences, 105, 12593—12598. doi:1 0. 1 073/pnas.Q80541 7105

Artikel dalam Prosiding Cetak*)


Katz, I., Gabayan, K., & Aghajan, H. (2007). A multi-touch surface using multiple
cameras. In J. Blanc-Talon, W. Philips, D. Popescu, & P. Scheunders (Eds.),
Lecture Notes in Computer Science: Vol. 4678. Advanced Concepts for
intelligent Vision Systems (pp. 97—108). Berlin, Germany: Springer-Verlag.

Majalah*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17.

Majalah Online*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17. Diakses
dari: http//majalahmarketing.com//

15
Surat Kabar*)
Irawan, A. (24 September 2010). “Impor Beras dan Manajemen Logistik Baru”.
Koran Tempo, A11.

Skripsi/Tesis/Disertasi Tidak Terpublikasi*)


Nurgiri, M. (2010). Antropologi Indonesia (Skripsi Tidak Terpublikasi). Sarjana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.

Skripsi/Tesis/Disertasi dari Sumber Online*)


Haryadi, R. (2017). Pengembangan Model Evidence-Based Community Counseling
untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis pada Subyek Eks-Pecandu
NAPZA di Kota Semarang (Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang). Diakses dari: http//pps.unnes.ac.id//tesis/rudiharyadi/

Video*)
American Psychological Association. (Produser). (2000). Responding therapeutically
to patient expressions of sexual attraction [DVD]. Tersedia di
http://www.apa.org/videos/

Serial Televisi
Egan, D. (Penulis), & Alexander, J. (Pengarah). (2005). Failure to communicate
[Episode Seri Televisi]. In D. Shore (Produser Pelaksana), House. New York,
NY: Fox Broadcasting.

Musik Rekaman*)

16
Lang, K.D. (2008). Shadow and the frame. On Watershed [CD]. New York, NY:
Nonesuch Records.

17

Anda mungkin juga menyukai