Anda di halaman 1dari 16

PENGUKURAN INTENSITAS PENERANGAN STUDI KASUS:

KAMAR LPBA AL – HASYIMIYAH NURUL JADID

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fisika


Sebagai Salah Satu Persyaratan Mengikuti EHB - BKS
Tahun Pelajaran 2021/2022

Oleh:
1. Avita Khoirun Nisa (11620202598)
2. Imamah Naila Amany (11620802593)
3. Nadia Aura Salsabila (11620802749)
4. Sofia Laily Ramadhani (11920008492)

Pembimbing:
Lisa Sakinah, S.Si

YAYASAN NURUL JADID


SMA NURUL JADID (TERAKREDITASI A)
PAITON PROBOLINGGO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan dan mengesahkan bahwa telah
dilakukan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya dan disetujui
sebagai berikut.

1. Judul penelitian : Pengukuran Intensitas Penerangan Studi


Kasus; Kamar LPBA AL – Hasyimiyah
Nurul Jadid

2. Peneliti

Peneliti Utama : Nadia Aura Salsabila

Anggota : Avita Khoirun Nisa

Imamah Naila Amany

Sofia Laili Ramadhani

3. Bidang Studi : Fisika

4. Lokasi Penelitian : Di Kamar LPBA Wilayah Al –Hasyimiyah

5. Waktu Penelitian : Februari 2022

Menyetujui, Paiton, Februari 2022


Kepala SMA Nurul Jadid Peneliti Utama,

DIDIK P. WICAKSONO, S.Sos., M.Pd. Nadia Aura Salsabila


NIUP. 40020508954 NIUP. 11620802749
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala yang diberikan
kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu
persyaratan mengikuti EHB-BKS. Penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian
sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dan peran beberapa pihak terkait dengan penyelesaian tugas akhir ini,
diantaranya kepada:
1. KH. Zuhri Zaini, BA. selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.
2. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag. selaku Kepala Pondok Pesantren Nurul
Jadid.
3. Didik P. Wicaksono, S. Sos., M.Pd selaku Kepala SMA Nurul Jadid yang
telah memberi izin melakukan penelitian.
4. Lisa Sakinah, S.Si selaku pembimbing tugas akhir penelitian yang dengan
telaten dan sabar membimbing penulis.
5. Para GTK SMA Nurul Jadid dengan ikhlas memberi ilmunya, semoga
dapat menjadi amal yang terus-menerus mengalir bagai air.
6. Teman-teman se-angkatan yang telah berjuang tiada henti demi selesainya
program pendidikan di sekolah ini.
7. Serta bebagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah
membantu penuntasan penulisan ini, penulis ucapkan banyak terimakasih.
Seperti halnya peneliti meyakini ilmu pengetahuan tidak berdiri sendiri maka,
selesainya penelitian ini tentu terlepas dari banyak pihak yang mengujinya baik
secara formal maupun informal.
Sebagaimana kata pepatah bahwa Tiada Gading yang tak Retak, peneliti
juga menyadari bahwa penelitian ini pasti mengandung beberapa kekurangan.
Oleh karena itu besar harapan penulis untuk menerima segala saran dan kritik dari
manapun datangnya yang sifatnya membangun dan perbaikan kualitas penelirtian-
penelitian berikutnya.
Probolinggo, Februari 2022
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

ABSTRAK ...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................2
1.5 Dasar Teori ..........................................................................................3
1.6 Metodologi Penelitian .........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................7

2.1 Analisis dan Pengolahan Data .............................................................7

2.2 Pembahasan .........................................................................................8

BAB III PENUTUP ............................................................................................10

3.1 Kesimpulan .........................................................................................10

3.2 Saran ...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK GEDUNG
UTAMA SMA NURUL JADID BERD

Nama : Nadia Aura Salsabila (11620802749)


Avita Khoirun Nisa (11620202598)
Imamah Naila Amany (11620802593)
Sofia Laili Ramadhania (11920008492)
Program Peminatan : Fisika
Guru Pembimbing : Lisa Sakinah S.Si

Abstrak

Telah dilakukan penelitian intensitas pencahayaan dengan


studi kasus kamar LPBA Nurul Jadid.penelitian di lakukan dengan
menggunakan alat lux mater. Pada ruangan di bagi menjadi 12 titik.
Setiap titik menghasilkan tingkat pencahayaan yang
berbeda.penelitian ini di lakukan untuk mengetahui kelayakan
pencahayaan kamar LPBA.

Hasil penelitian ini menunjukkan pencahayaan kamar LPBA


dengan menggunakan pencahyaan alami yang dilakukan pada jam
14.00 dengan nilai rata-rata 47,35 tidak memenuhui SNI.Untuk hasil
penelitian yang di lakukan pada jam 21.00 dengan menggunakan
pencahayaan buatan dengan hasil rata-rata 26,09 juga tidak
memenuhui SNI.

Kata kunci : lux meter,pencahayaan ,kamar LPBA, SNI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap hari manusia melakukan aktivitas di lingkungan yang berbeda –
beda di mana semua aktivitas yang dilakukan akan didukung dengan adanya
pencahayaan. Pencahayaan yang baik sangat diperlukan untuk menunjang segala
aktivitas manusia. Pencahayaan dibedakan menjadi dua yaitu pencahayaan alami
dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami dapat berupa cahaya matahari
(Ginanjar,2012). Sedangkan pencahayaan buatan merupakan segala bentuk cahaya
yang bersumber dari suatu alat buatan manusia (Juningtyastuti,dkk.,2012).
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan
ruang. Pencahayaan pada suatu ruangan jika dilihat dari kualitas adalah berupa
kuat penerangan atau tingkat iluminasi yang dibutuhkan dimana untuk jenis
kegiatan yang berbeda akan memerlukan tingkat iluminasi yang berbeda pula.
Penggunaan pencahayaan bukan hanya dilihat dari kuantitas tetapi juga kualitas.
Dalam hal ini pencahayaan yang kurang sesuai dengan standarnya, seperti terlalu
berlebihan ataupun terlalu kurang dapat berakibat buruk yang dapat berefek pada
kelelahan mata. Kelelahan mata berakibat terhadap berkurangnya daya pandang
saat beraktifitas dan kelelahan otot mata dapat membuat mata berkunang –
kunang. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada pengelihatan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Sedangkan system pencahayaan yang sudah
memenuhi standar juga akan mempengaruhi pada tingkat produktifitas manusia
dalam ruangan tersebut (Tongkukut,2016).
Kamar LPBA Al – Hasyimiah adalah ruangan dimana hampir 18 jam
digunakan oleh santri LPBA untuk melakukan aktifitasnya, seperti mengaji,
belajar, dan beristirahat. Menurut SNI 7062:2019, kuat penerangan minimum
yang direkomendasikan adalah 250 lux. Kuantitas pencahayaan pada ruangan ini
kebanyakan dihasilkan dari penggunaan lampu penerangan.
Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui nilai
intensitas penerangan pada kamar LPBA Al – Hasyimiah untuk kemudian
dibandingkan dengan standard yang telah ditentukan. Pengukuran intensitas
penerangan pada penelitian ini menggunakan standar SNI 7062:2019 yang masih
berlaku sampai saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang mendasari penelitian ini maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Berapakah intensitas penerangan pada ruangan tersebut?
2. Apakah intensitas penerangan ruangan tersebut sudah sesuai standar
SNI?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui nilai intensitas penerangan kamar LPBA Al –
Hasyimiyah Nurul Jadid.
2. Untuk membandingkan nilai intensitas penerangan pada kamar LPBA
Al – Hasyimiah dengan standar SNI 7062:2019.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Peneliti
Penelitian ini adalah salah satu sarana penerapan ilmu pengetahuan
yang didapat selama pendidikan di sekolah terutama pemahaman
tentang intensitas cahaya.

2. Bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk yayasan
apabila berencana untuk membangun fasilitas agar memperhatikan
pencahayaan yang dapat memenuhi persyaratan kesehatan dan
memeliki intensitas yang sesuai dengan fungsi ruangnya.

3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
penelitian selanjutnya.
1.5 Dasar Teori
1.5.1 Cahaya dan Flux Cahaya
Cahaya adalah suatu gejala fisis di mana sumber cahaya memancarkan
energy. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang 380 -750 nm atau frekuensi antara 4 x 10 14 Hz sampai 7,9 x 1014 Hz
(Tipler dalam Sugito, dkk. 2005). Cahaya inilah yang dapat memungkinkan
manusia melihat benda. Pencahayaan yang buruk akan mengganggu penglihatan
sehingga dapat menurunkan konsentrasi. Sedangkan pencahayaan yang terlalu
terang juga dapat mengganggu pengelihatan.
Flux cahaya adalah cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya
dalam satu detik. Satuan untuk flux cahaya adalah lumen. Flux cahaya per satuan
sudut ruang yang dipancarkan ke suatu arah tertentu disebut dengan intensitas
cahaya.
Ada dua aspek yang diperlukan dipertimbangakan dalam desain
pencahayaan yaitu :
1. Kuantitas cahaya yang diperlukan untuk tugas yang diberikan, diukur
dalam lux, lux adalah kuantitas cahaya yang diperlukan untuk tugas
tertentu atau arena tertentu.
2. Kualitas pencahayaan sehubung dengan distribusinya, penghindaran
kondisi silau, sorotan warna dan tingkat teranganya (Andarini &
Listianti, 2017).
1.5.2 Luminasi
Luminasi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda baik pada sumber
cahaya maupun pada suatu permukaan. Luminasi dalam hal ini penting kita
ketahui berhubungan dengan masalah kesilauan terhadap mata, kenyamanan serta
karakteristik penerangan yang kita inginkan. Hal ini berhubungan pula masalah
koefisien refleksi, perbedaan kontras yang terang dan yang gelap, dan juga
masalah bayangan.
1.5.3 Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan E dinyatakan dalam satuan lux atau lumen/m2.
Kecukupan nilai intensitas cahaya dalam ruangan dapat dipenuhi dari penerangan
alami dan penerangan buatan. Di bawah ini adalah table tingkat pencahayaan
menurut jenis ruangan berdasarkan SNI 7062:2019 tentang konservasi pada
sistem pencahayaan (Badan Standardisasi Nasional, 2019)

Tabel 1.1 Tingkat pencahayaan minimum dan rederasi warna yang


direkomendasikan

1.6 Metode Penelitian


1.6.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian Kuantitatif
dengan observasi, dimana di dalam penelitian akan dilakukan pengamatan
dan pengukuran.
1.6.2 Waktu dan Tempat Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kamar LPBA Al – Hasyimiah Nurul
Jadid
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2022
1.6.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Meteran
2. Lux Meter
3. Tali kasur
1.6.4 Prosedur Kerja
1. Studi literature dengan referensi yang relevan.
2. Observasi lapangan dengan mengukur luas ruangan.
3. Menentukan timing pengukuran sesuai dengan kebiasaan kegiatan di
ruangan tersebut.
4. Menentukan titik pengukuran setempat (jika ada). Pada penelitian ini
tidak ada penerangan setempat.
5. Menetukan titik pengukuran umum. Jumlah titik menyesuaikan luas
ruangan. Karena luas ruangan di bawah 50 m 2, maka sesuai aturan SNI
7062:2019 setiap titik mewakili luas 3 m2 sesuai denah di bawah ini.

Gambar 1.1 Denah titik pengukuran ruangan

6. Letak lux meter berada pada 0,8 m dari bidang kerja.


7. Pengukuran dilakukan di setiap titik dan di setiap timing.
8. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Sensor diletakkan sejajar dengan permukaan yang akan diukur
b. Peneliti memposisikan diri sedemikian rupa agar tidak
menghalangi cahaya yang jatuh ke sensor lux meter
c. Peneliti tidak menggunakan pakaian yang dapat memantulkan
cahaya yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
1.6.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik observasi dalam
mengumpulkan data.
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

2.1 Data Pengamatan


Tabel berikut adalah data hasil pengukuran nilai intensitas penerangan dari
setiap titik yang telah ditentukan.
Siang Malam
Nilai Intensitas Nilai Intensitas
Titik Titik
(lux) (lux)
1 140,9 1 10
2 150,3 2 17,8
3 66 3 19,3
4 64 4 21
5 24 5 25
6 22 6 60
7 22 7 24
8 15 8 51
9 20 9 19
10 17 10 32
11 15 11 10
12 12 12 24
Tabel 2.1 Data nilai intensitas penerangan ruangan setiap titik

2.2 Pengolahan Data


Tabel 3.2 merupakan hasil perhitungan nilai intensitas penerangan rata-
rata pada ruangan tersebut.
Siang Malam
Nilai Intensitas Nilai Intensitas
Titik Titik
(lux) (lux)
1 140,9 1 10
2 150,3 2 17,8
3 66 3 19,3
4 64 4 21
5 24 5 25
6 22 6 60
7 22 7 24
8 15 8 51
9 20 9 19
10 17 10 32
11 15 11 10
12 12 12 24
Rata-- Rata--
47,35 26,09
rata rata

Tabel 2.2 Data nilai intensitas penerangan ruangan rata-rata

2.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penerangan di
kamar LPBA apakah telah memenuhi SNI ataukah belum yang notabene
kamar tersebut digunakan sebagai sarana belajar oleh santri yang berdomisili
di lembaga LPBA. Dimensi ruangan yang dijadikan objek penelitian adalah
panjang 7 m, lebar 6 m, dan tinggi 3,4 m. Di mana 3 sisi dinding (selatan,
timur dan barat) terdapat lemari, dan jendela ruangan terdapat dibagian sisi
utara.
Berdasarkan acuan SNI maka titik ukur keseluruhan rangan tersebut
adalah 14 titik dengan masing-masing titik mewakili 3 m 2. Akan tetapi pada
penelitian ini ada 12 titik karena 80 cm dari dinding pada 2 titik terakhir
terdapat lemari. Sehingga tidak memungkinkan untuk mengukur pada dua
titik terakhir.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan luxmeter pada tiap
titik yang terdapat pada Gambar 1.1. Waktu pengukuran dilaksanakan pada
siang hari (sekitar pukul 14.00) dan malam hari (sekitar pukul 21.00). Hal ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan intensitas penerangan dengan
menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Nilai rata – rata intensitas penerangan pada ruangan tersebut
berdasarakan waktu pengukuran adalah sebagai berikut.

Waktu pengukuran Nilai Intensitas (lux)


Siang 47,35
Malam 26,09
Tabel 2.3 Nilai intensitas penerangan rata - rata tiap waktu penelitian

Berdasarkan tabel di atas nilai intensitas penerangan rata-rata ruangan


pada siang hari jauh di bawah standart yang telah ditentukan. Nilai standart
SNI harusnya 120 – 250 lux untuk fungsi ruang kerja. Berdasarkan Tabel 2.1
nilai intensitas pada titik uji hanya titik 1 dan titik 2 yang memenuhi standart
SNI. Hal ini dikarenakan titik-titik tersebut dekat dengan jendela ruangan
yang dilalui oleh pencahayaan alami.
Untuk waktu pengukuran pada malam hari, nilai intensitas penerangan
rata-rata juga menunjukkan nilai yang jauh dari standart SNI. Titik uji yang
memiliki nilai tertinggi adalah pada titik 6 dan 8. Karena armatur dan lampu
tepat berada di atas titik-titik tersebut. Dan ruang tersebut hanya terdiri dari 1
armatur saja.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari pencahayaan antara
lain jumlah lampu dan letak armatur, serta kebersihan ruangan. Pada ruangan
tersebut terdapat gantungan baju yang menjuntai di sisi utara ruangan.
Pemilihan warna dinding juga mempengaruhi intensitas penerangan.
Berdasarkan hasil penelitian maka intnsitas penerangan untuk kamar
LPBA Al-Hasyimiah kurang memenuhi standart untuk digunakan dalam
bekerja/belajar. Perlu dilakukan perbaikan pada sistem penerangan di ruangan
tersebut yaitu dengan penambahan armatur lampu di beberapa titik,
membersihkan ruangan, serta menata kembali letak gantungan baju dan
lemari.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Nilai intensitas penerangan rata – rata di kamar LPBA Al-Hasyimiyah
pada siang hari adalah sebesar 47,35 lux dan pada malam hari sebesar
26,09 lux.
2. Nilai untensitas ruangan tersebut belum memenuhi standar yang telah
ditentukan oleh SNI sehingga dapat mempengaruhi kenyaman dalam
proses belajar.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diberikan sara-sara sebagai
berikut:
1. Direkomendasikan untuk menambah titik armatur lampu dan mengganti
lampu dengan lumen yang lebih tinggi.
2. Tidak menutup jendela dengan kertas.
3. Memindahkan letak gantungan baju.
4. Mengganti cat dinding dengan warna yang dapat memantulkan cahaya.
5. Menjaga kebersihan ruangan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019, SNI 7062:2019 Tentang Pengukuran intensitas penerangan di
tempat kerja

Atman, Zulfahri, 2015, Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi


Listrik di Laboratorium SDN 150 Pekanbaru, Jurnal Sains teknologi dan Industri,
Vol. 13, No. 1, ISSN 1693-2390

Diah Suwarti Widyastuti, 2018, Intensitas Penerangan pada ruang Kelas dan
Laboratorium Teknik Elektro STTN Yogyakarta, Prosiding Nasional Rekayasa
Teknologi Industri dan Informasi XIII, ISSN 1907-5995

Shalahuddin Mirqrad, 2014, Analisis Efisiensi Penggunaan Energi Listrik dengan


Audit Energi, Jurnal Sains Teknologi dan Industri Vol 7, No.2.

Anda mungkin juga menyukai