Ta Fisika Ipa 4
Ta Fisika Ipa 4
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
1. Avita Khoirun Nisa (11620202598)
2. Imamah Naila Amany (11620802593)
3. Nadia Aura Salsabila (11620802749)
4. Sofia Laily Ramadhani (11920008492)
Pembimbing:
Lisa Sakinah, S.Si
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan dan mengesahkan bahwa telah
dilakukan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya dan disetujui
sebagai berikut.
2. Peneliti
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
ABSTRAK ...........................................................................................................iv
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK GEDUNG
UTAMA SMA NURUL JADID BERD
Abstrak
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
penelitian selanjutnya.
1.5 Dasar Teori
1.5.1 Cahaya dan Flux Cahaya
Cahaya adalah suatu gejala fisis di mana sumber cahaya memancarkan
energy. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang 380 -750 nm atau frekuensi antara 4 x 10 14 Hz sampai 7,9 x 1014 Hz
(Tipler dalam Sugito, dkk. 2005). Cahaya inilah yang dapat memungkinkan
manusia melihat benda. Pencahayaan yang buruk akan mengganggu penglihatan
sehingga dapat menurunkan konsentrasi. Sedangkan pencahayaan yang terlalu
terang juga dapat mengganggu pengelihatan.
Flux cahaya adalah cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya
dalam satu detik. Satuan untuk flux cahaya adalah lumen. Flux cahaya per satuan
sudut ruang yang dipancarkan ke suatu arah tertentu disebut dengan intensitas
cahaya.
Ada dua aspek yang diperlukan dipertimbangakan dalam desain
pencahayaan yaitu :
1. Kuantitas cahaya yang diperlukan untuk tugas yang diberikan, diukur
dalam lux, lux adalah kuantitas cahaya yang diperlukan untuk tugas
tertentu atau arena tertentu.
2. Kualitas pencahayaan sehubung dengan distribusinya, penghindaran
kondisi silau, sorotan warna dan tingkat teranganya (Andarini &
Listianti, 2017).
1.5.2 Luminasi
Luminasi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda baik pada sumber
cahaya maupun pada suatu permukaan. Luminasi dalam hal ini penting kita
ketahui berhubungan dengan masalah kesilauan terhadap mata, kenyamanan serta
karakteristik penerangan yang kita inginkan. Hal ini berhubungan pula masalah
koefisien refleksi, perbedaan kontras yang terang dan yang gelap, dan juga
masalah bayangan.
1.5.3 Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan E dinyatakan dalam satuan lux atau lumen/m2.
Kecukupan nilai intensitas cahaya dalam ruangan dapat dipenuhi dari penerangan
alami dan penerangan buatan. Di bawah ini adalah table tingkat pencahayaan
menurut jenis ruangan berdasarkan SNI 7062:2019 tentang konservasi pada
sistem pencahayaan (Badan Standardisasi Nasional, 2019)
2.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penerangan di
kamar LPBA apakah telah memenuhi SNI ataukah belum yang notabene
kamar tersebut digunakan sebagai sarana belajar oleh santri yang berdomisili
di lembaga LPBA. Dimensi ruangan yang dijadikan objek penelitian adalah
panjang 7 m, lebar 6 m, dan tinggi 3,4 m. Di mana 3 sisi dinding (selatan,
timur dan barat) terdapat lemari, dan jendela ruangan terdapat dibagian sisi
utara.
Berdasarkan acuan SNI maka titik ukur keseluruhan rangan tersebut
adalah 14 titik dengan masing-masing titik mewakili 3 m 2. Akan tetapi pada
penelitian ini ada 12 titik karena 80 cm dari dinding pada 2 titik terakhir
terdapat lemari. Sehingga tidak memungkinkan untuk mengukur pada dua
titik terakhir.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan luxmeter pada tiap
titik yang terdapat pada Gambar 1.1. Waktu pengukuran dilaksanakan pada
siang hari (sekitar pukul 14.00) dan malam hari (sekitar pukul 21.00). Hal ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan intensitas penerangan dengan
menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Nilai rata – rata intensitas penerangan pada ruangan tersebut
berdasarakan waktu pengukuran adalah sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Nilai intensitas penerangan rata – rata di kamar LPBA Al-Hasyimiyah
pada siang hari adalah sebesar 47,35 lux dan pada malam hari sebesar
26,09 lux.
2. Nilai untensitas ruangan tersebut belum memenuhi standar yang telah
ditentukan oleh SNI sehingga dapat mempengaruhi kenyaman dalam
proses belajar.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diberikan sara-sara sebagai
berikut:
1. Direkomendasikan untuk menambah titik armatur lampu dan mengganti
lampu dengan lumen yang lebih tinggi.
2. Tidak menutup jendela dengan kertas.
3. Memindahkan letak gantungan baju.
4. Mengganti cat dinding dengan warna yang dapat memantulkan cahaya.
5. Menjaga kebersihan ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019, SNI 7062:2019 Tentang Pengukuran intensitas penerangan di
tempat kerja
Diah Suwarti Widyastuti, 2018, Intensitas Penerangan pada ruang Kelas dan
Laboratorium Teknik Elektro STTN Yogyakarta, Prosiding Nasional Rekayasa
Teknologi Industri dan Informasi XIII, ISSN 1907-5995