DISUSUN OLEH :
EMILIA
NIM : 2386208070
AGUNTARA
NIM : 2386208055
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU:
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula
orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pula pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat
membuka lapangan kerja karena ksemampuan pemerintah sangat terbatas.
Wirausaha itu sendiri adalah proses menciptakan suatu nilai yang berbeda dengan
mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, memikul resiko-resiko finansial,
psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima penghargaan atau imbalan moneter
dan kepuasan pribadi.
Rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama islam lupa, tidak banyak mengetahui
akan ajaran islam tentang pekerjaan di bidang bisnis. Pernah Rasulullah SAW ditanya
oleh para sahabat, Pekerjaan apakah yang paling baik ya Rasulullah? Rasulullah
SAW menjawab, seseorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli
yang bersih (HR.Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti sebagian dari kegiatan
profesi bisnis. Selain itu para ulama telah sepakat mengenai kebaikan pekerjaan
dagang (jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktikkan sejak zaman nabi hingga
masa kini. Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda, Pedagang yang jujur lagi
terpercaya adalah bersama-sama para Nabi, orang shadiqin, dan para syuhada.(HR.
Tirmidzi dan Hakim).
Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan baik dalam jumlah
maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri.
Di dalam mata kuliah perkuliahan ini kami penulis akan meneliti suatu usaha yang
bergerak dalam bidang pendidikan yaitu bimbingan belajar. Menurut L D Crow dan
A Crow, Bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh
seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan
untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya.
Berawal dari situ kemudian muncul ide dan keinginan untuk mendirikan
bimbingan belajar mandiri yang dikelolanya sendiri. Dan alhamdullillah
semua persyaratan dan perlengkapan dapat dipenuhi. Dan bimbingan Belajar
AHE sukaraya sudah berdiri dan berjalan satu tahun sampai dengan hari ini.
Pada saat pertama berdiri jumlah tenaga pengajar di Bimbel AHE Sukaraya
hanya 1 orang, yaitu pendiri sendiri. Saat ini jumlah tenaga pengajar ada 2
orang. Jumlah murid saat pertama kali dibuka yaitu sebanyak 7 orang. Jumlah
murid saat ini sekitar 30 orang.
3.2 Faktor Pendorong Berwirausaha
Fasilitas yang ada di bimbel AHE Sukaraya antara lain: ruang belajar, kursi,
meja, AC, papan tulis, dan sarana penunjang lainnya..
3.5. Waktu Belajar di Bimbingan Belajar AHE Sukaraya
Jumlah ruang kelas di Bimbel AHE Sukaraya yaitu sebanyak 1 ruang kelas.
Dalam satu hari setiap ruang kelas digunakan untuk 6 shift rombongan belajar
(rombel), yaitu shif 10.00 – 11.00, shif 11.00 – 12.00, shif 13.00 – 14.00,
14.00 – 15.00, 15.00 – 16.00, 16.00 – 17.00. Sehingga setiap hari bisa
diadakan kegiatan tatap muka untuk maksimal 6 rombel. Jumlah tatap muka
setiap rombel di Bimbel AHE Sukaraya adalah 3x per minggu, dengan
pengaturan hari tatap muka Senin-Rabu-Jum’at dan Selasa-Kamis-Sabtu, dan
6x per minggu Senin – Sabtu.
[2]
[3] Masalah disiplin pembayaran peserta.
Di antara peserta bimbingan ada sebagian yang tidak disiplin dalam
menunaikan kewajiban pembayaran. Bagi peserta yang demikian akan
diberi surat pemberitahuan yang ditujukan kepada orang tua peserta,
yang berfungsi untuk mengingatkan kewajibannya. Dalam masalah ini
Bimbel AHE Suakaraya memberi toleransi dengan
mempertimbangkan latar belakang pekerjaan orang tua peserta.
Namun sikap tegas juga diperlukan demi menjaga kewibawaan
lembaga dan untuk mempertahankan usaha dalam jangka panjang.
Keuntungan yang di rasakan dewasa ini adalah kesadaran para orang tua
untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan putra-putrinya sudah
semakin baik. Karena itu usaha bimbel yang bersifat memberikan layanan
pendampingan belajar untuk para siswa yang sedang menempuh pendidikan di
sekolah memiliki prospek yang cukup baik untuk terus berkembang dan
dijadikan sebagai sandaran hidup.
3.9. Cara mempromosikan Bimbel Ahe Sukaraya
Bimbel AHE Sukaraya dipromosikan dengan cara membagi brosur di
sekolah-sekolah yang menjadi target pada setiap akhir semester, yaitu pada
saat pembagian rapor. Namun promosi ini lebih bersifat kepada pengenalan
nama dan eksistensi Bimbel AHE diantara bimbel-bimbel lainnya. Selain dari
pada itu pemilik juga sering mempromosikan bimbelnya di forum – forum
jual beli medsos atau juga disebar dengan broad cast.
3.10. Pencapaian Prestasi yang telah diraih oleh Bimbel AHE Sukaraya
Prestasi murid peserta Bimbel AHE Sukaraya alhamdulillah cukup baik. Rata-
rata nilai murid di sekolah mengalami peningkatan, dan ada sebagian yang
mendapat ranking di sekolahnya. Namun ada juga murid yang karena satu dan
lain hal dapat disebut gagal karena tidak mendapatkan kemajuan setelah
mengikuti bimbel.
Sementara untuk lulusan setiap tahun rata-rata peserta bimbel dapat diterima
disekolah – sekolah Negeri.
2. Tenaga pengajar.
Tenaga pengajar atau mentor diusahakan dicari yang baik. Setiap waktu
kinerja mentor selalu dipantau. Jika ada hal yang dianggap kurang maka
mentor yang bersangkutan akan diberi teguran sekaligus motivasi
untuk memperbaiki kinerjanya. Pada setiap akhir semester dilakukan
evaluasi atas kinerja setiap guru. Bagi mentor yang dinilai kinerjanya tidak
bisa diperbaiki maka kerja sama dengan yang bersangkutan tidak
dilanjutkan dan akan dicari mentor pengganti yang lebih baik.