Anda di halaman 1dari 23

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori

1. Rekrutmen

Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (dalam Tsauri, 2013)

rekrutmen adalah upaya yang dilakukan untuk mencari sejumlah calon pegawai yang

telah memenuhi syarat tertentu sehingga nantinya perusahaan dapat menyeleksi orang

- orang tersebut untuk menjadi karyawan pada perusahaan tersebut.

Rekrutmen merupakan langkah awal yang dilakukan oleh perusahaan atau

organisasi untuk mencari sumber daya manusia yang memiliki kemampuan sesuai

dengan yang dibutuhkan Halim (Cupian et al., 2020). Hal ini didukung oleh pendapat

Titisari & Ikhwan (2021) yang berpendapat bahwa rekrutmen merupakan tahap awal

yang dilakukan sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencari dan mendapatkan

calon pegawai.

Perekrutan merupakan proses untuk menghasilkan sejumlah pelamar yang

telah memenuhi syarat tertentu untuk sebuah organisasi maupun perusahaan

(Rahardjo, 2016).

2. Seleksi

Seleksi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah proses rekrutmen. Artinya

setelah para pelamar yang telah memenuhi syarat dari perusahaan berkumpul maka

akan dilakukan pemilihan untuk menetapkan siapa yang terpilih sebagai karyawan

pada perusahaan tersebut (Sasangka & Zulkarnaen, 2019).


Menurut Umi Sukamti (dalam Tsauri, 2013) seleksi merupakan proses

pemilihan pelamar yang diterima dari beberapa pelamar yang direkrut yang telah

memenuhi syarat - syarat tertentu dan atas pertimbangan yang matang agara pelamar

yang diterima tersebut dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. Sedangkan

menurut Poernomo & Hartono (2019) Seleksi merupakan rangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk memutuskan diterima atau tidak pelamar yang dimaksud.

Berdasarkan beberapa definisi seleksi diatas, maka penulis menyimpulkan

bahwa seleksi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh suatu organisasi maupun

perusahaan untuk mengetahui apakah pelamar yang dimaksud sesuai atau tidak sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

3. Sistem Pendukung Keputusan

a. Keputusan

Keputusan adalah proses pencarian masalah yang diawali dengan latar

belakang masalah, dilanjutkan dengan identifikasi masalah hingga terbentuk suatu

kesimpulan atau rekomendasi Fahmi (dalam Prastyawan & Lestari, 2019, h. 3).

Menurut Ralp C. Davis (Pribadi et al., 2020) Keputusan merupakan hasil

dari pemecahan suatu masalah yang dihadapi oleh seseorang. Dimana keputusan

adalah sebuah jawaban yang sudah dapat dipastikan kebenarannya terhadap suatu

pernyataaan, sehingga keputusan harus mampu menjawab pertanyaan dari sebuah

permasalahan. Sedangkan Menurut Siagian

Dari pengertian-pengertian keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa

keputusan adalah pilihan atau alternatif yang dipilih dari beberapa alternatif untuk

menjawab atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu.


b. Pengambilan Keputusan

Tjiptono (dalam Rifa’i & Syahputra, 2020, h. 5) berpendapat bahwa

pengambilan keputusan adalah sebuah proses untuk melakukan pemilihan

terhadap tindakan - tindakan dari beberapa alternatif.

Menurut George R. Terry (dalam Pribadi et al., 2020, h. 2) Pengambilan

keputusan merupakan sebuah tindakan untuk memilih sebuah alternatif perilaku

atau tindakan yang diambil dari beberapa alternatif.

Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses untuk membuktikan

dan memperlihatkan altenatif terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah

(Rahayu & Mulyani, 2020).

Dari pengertian – pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memilih

alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang digunakan untuk menyelesaikan

suatu maslah.

c. Sistem

Sistem pada dasarnya merupakan beberapa unsur yang saling berkaitan

satu sama lain, yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(Rusdiana & Irfan, 2014, h. 29). Hal ini diperkuat dengan pendapat Indrajit

(dalam Hutahaean, 2014, h. 1) yang menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan

komponen yang memilliki keterkaitan satu sama lain.

Setiyaningsih (2015) dalam bukunya menjelaskan bahwa sistem adalah

adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam suatu ruang lingkup permasalahan
yang saling berintegrasi, sehingga informasi yang terdapat di dalam sistem

tersebut dapat dimaanfaatkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

d. Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Konsep sistem pendukung keputusan di perkenalkan pertama kali pada

tahun 1970 oleh Michael S. Scott Morton. Setelah itu ada beberapa pihak yang

melakukan riset serta mengembangkan konsep sistem pendukung keputusan

seperti perusahaan dan perguruan tinggi. Sistem pendukung keputusan sendiri

dibuat agar dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan mulai dari

mengidentifikasi masalah sampai peninjauan pemilihan alternatif (Setiyaningsih,

2015).

Scott (dalam Setiyaningsih, 2015) menjelaskan bahwa sistem pendukung

keputusan adalah suatu sistem yang digunakan untuk membantu dalam

pengambilan keputusan dengan menggunakan data dan model – model keputusan

dalam memecahkan permasalahan yang bersifat semi terstruktur maupun tidak

terstruktur agar efektifitas dalam pengambilan keputusan meningkat. Hal ini

sejalan dengan pendapat Lestari & Puspaningrum (2021) bahwa sistem

pendukung keputusan dibuat untuk membantu seseorang dalam mengambil

keputusan untuk permasalahan yang sifatnya semi terstruktur maupun tidak

terstruktur.

Subagio et al. (2017) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa sistem

pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang membantu dalam proses

pengambilan keputusan dan bukan sebagai pengambil keputusan.


Dari definisi - definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung

keputusan merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk membantu dalam

mengambil keputusan yang dapat memecahkan persoalan yang bersifat semi

terstruktur maupun tidak terstruktur dan bukan sebagai pengambil keputusan.

e. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Turban (dalam Setiyaningsih, 2015) menjelaskan bahwa sistem

pendukung keputusan memiliki ciri - ciri yang membedakannya dengan sistem

informasi lainnya sebagai berikut :

1) Digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan dan memecahkan

suatu permasalahan yang bersifat semi terstruktur maupun tidak terstruktur

2) Dilakukan dengan berbagai kombinasi model dan teknik anallisis dengan cara

menginput data yang sudah ada dan menggunakan fungsi pencari informasi.

3) Dibuat dengan tampilan yang memudahkan bagi pengguna dengan dilengkapi

berbagai instruksi yang interaktif sehingga dapat digunakan oleh semua orang

tanpa kesulitan.

4) Sistem yang dibuat sebisa mungkin memiliki fleksibilitas dan dan mampu

beraptapsi dengan segala perubahan dan kebutuhan pemakai.

5) Memiliki keunikan yaitu dapat dimasukannya intuisi dan penilaian pribadi

orang yang mengambil keputusan untuk dijadikan acuan pengambilan

keputusan
f. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut (Pribadi et

al., 2020) :

1) Data Management

Didalamnya termasuk database, yang didalamnya terdapat serangkaian data

yang sesuai dengan berbagai situasi dan diatur oleh sebuah software yang

disebut Database Management System (DBMS).

2) Model Management

Melibatkan berbagai model kualitatif seperti model finansial, statistikal,

management science, dan masih banyak yang lainnya, sehingga sistem dapat

memiliki kemampuan analitis, serta manajemen software yang dibutuhkan.

3) Communication

Memungkinkan user untuk melakukan komunikasi melalui sub sistem dengan

cara user memberikan perintah pada DSS dengan menyediakan antarmuka.

4) Knowledge Management

Knowledge management merupakan sebuah subsistem optional yang memiliki

dua fungsi yaitu, sebagai subsistem yang mendukung subsitem lain atau

subsistem yang bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

4. Metode SAW

a. Pengertian Metode SAW

Eniyati (dalam Putera, 2018), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa Simple

Additive Weighting (SAW) adalah sebuah metode yang dilakukan dengan

memberikan bobot pada setiap attributnya, setelah setiap attribut memiliki bobot
maka akan dilakukan perangkingan dengan memilih alternatif terbaik dari beberapa

alternatif berdasarkan kriteria – kriteria tertentu. Metode SAW merupakan suatu

metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision

Making (MADM) yang memiliki algoritma tidak terlalu rumit (Setiadi et al., 2018).

Dalam metode SAW pembuat keputusan harus menentukan bobot bagi setiap kriteria

dengan total nilai dari setiap alternatif didapatkan dari hasil perkalian antara rating

dan bobot tiap kriteria I Gede Iwan Sudipa (dalam Ramadhan et al., 2021).

Setiyaningsih (2015) Menjelaskan konsep dasar metode SAW sebagai

berikut.

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari


rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala
yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

b. Kriteria Metode SAW

Kriteria adalah sesuatu yang digunakan sebagai standar penentuan atas

sesuatu atau objek yang dinilai atau diukur. Kriteria menunjukan sebuah tingkatan

dengan menggunakan bentuk kata keadaan atau predikat (Arikunto & Jabar,

2018). Pada metode SAW terdapat 2 atribut yang berbeda yang disebut kriteria

keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost) (Pribadi et al., 2020).

1) Kriteria Benefit

Kriteria benefit adalah kriteria yang mana kriteria tersebut memberikan

keuntungan bagi pengambil keputusan (Nurhasanah, 2018) .

2) Kriteria Cost
Kriteria Cost adalah kriteria yang mana kriteria tersebut menimbulkan

biaya bagi pengambil keputusan (Nurhasanah, 2018).

3) Bobot Kriteria

Bobot kriteria adalah nilai yang berupa angka yang menunjukan

tingkat kepentingan dari suatu kriteria Kusumadewi, S. et al. (dalam Santoso,

2016).

c. Pembobotan

Pembobotan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan

suatu nilai bobot atau tingkat kepentingan dari suatu kriteria. Bobot yang

diberikan pada masing - masing kriteria harus menggambarkan tingkat

kepentingan dari setiap kriteria secara akurat (Santoso, 2016).

d. Alternatif

Alternatif merupakan sekumpulan objek yang dapat berupa seseorang atau

suatu benda yang akan dipilih oleh pengambil keputusan Kusumadewi, S. et al.

(dalam Santoso, 2016).

e. Algorima Metode SAW

Kusumadewi (dalam Setiyaningsih, 2015) menjelaskan bahwa langkah -

langkah dalam menggunakan metode SAW adalah sebagai berikut :

1) Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan, yaitu Ci.

2) Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.


3) Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan

normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis

atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks

ternormalisasi R.

4) Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari

perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh

nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

Terdapat beberapa rumus yang digunakan dalam proses perhitungan dalam

metode SAW sebagai berikut :

1) Rumus yang digunakan untuk menormalisasikan setiap alternatif

{
x ij
Jika j adalah attribut keuntungan ( benefit )
Max x ij
r ij = i
Min x ij
i
Jika j adalah attribut biaya ( cost )
xij

Keterangan :

rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi

Max xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria

Min xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria

xij = Nilai atribut yang dimiliki oleh setiap kriteria

2) Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai preferensi dari setiap

alternatif
n
Vi = ∑ W j rij
j=1

Keterangan :
Vi = Nilai akhir dari setiap alternatif

Wj = Nilai bobot dari setiap kriteria

rij = Nilai rating kinerja ternomalisasi

5. Flowchart

Flowchart merupakan simbol - simbol yang digunakan untuk menjelaskan

urutan dari sebuah proses secara mendetail dan untuk memperjelas hubungan antara

satu proses dengan proses lainnya dalam suatu program (Simanjuntak et al., 2019).

Hal ini sejalan dengan pendapat Tata Sutabri (dalam Yolan & Mansuri, 2015) yang

mengemukakan pendapat bahwa flowchart merupakan kumpulan simbol yang

digunakan untuk menjelaskan urutan dari sebuah proses secara sistematis pada suatu

program komputer.

6. UML

Menurut Dennis, Wixom, & Tegarden (dalam Indriyani et al., 2019) Unified

Modeling Language atau yang biasa disingkat UML merupakan sebuah teknik yang

digunakan untuk memodelkan sebuah sistem. UML terdiri dari 15 diagram yang

terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu structure diagram dan behavior diagram.

UML merupakan sebuah bahasa standar untuk bahasa pemrograman yang

berorientasi objek. UML memiliki beberapa fungsi, yaitu mendefinisikan

requirement, membuat analisis dan desain serta menggambarkan arsitektur sebuah

sistem (Josi, 2017).

a. Use Case Diagram


Use case diagram digunakan untuk menggambarkan fungsi yang dapat

dilakukan oleh sistem dengan menggambarkan bagaimana interaksi antara aktor

dan sistem tersebut (Muhammad, 2019).

Use case diagram digunakan untuk menggambarkan bagaimana aktor

berinteraksi dengan sistem. Dengan kata lain use case diagram menggambarkan

apa saja yang dilakukan oleh aktor pada sebuah sistem (Siregar, 2018).

b. Activity Diagram

Activity diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan aliran kerja

dari sebuah sistem yang digunakan untuk menjelaskan mengenai aktivitas yang

terdapat pada sistem tersebut (Muhammad, 2019).

Activity diagram Menurut Fowler (dalam Nurhasanah, 2018) merupakan

sebuah teknik yang dapat menggambarkan sebuah aktivitas dari sebuah sistem

yang tersusun dari beberapa aksi.

Activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat menggambarkan

proses - proses yang terjadi pada sebuah sistem secara vertikal dan merupakan

pengembangan dari use case diagram (Prasetya et al., 2022).

c. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah model statis yang menggambarkan hubungan

antar kelas pada sistem, yang didalamnya meliputi perilaku dan keadaan Dennis et

al (dalam Indriyani et al., 2019).

Class diagram memiliki fungsi untuk menjelaskan tipe dan hubungan dari

objek satu dengan objek lain. Didalam class terdiri dari dua komponen utama

yaitu atribut dan operasi (Muhammad, 2019).


d. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan gabungan antara class diagram dengan

objek diagram yang berinteraksi satu sama lain yang digambarkan dengan sebuah

model statis (Triandy, 2021).

Sequence diagram berfungsi untuk menggambarkan perilaku dari aktor

yang terdapat pada suatu sistem dari waktu ke waktu secara mendetail (Siregar,

2018).

7. Java

a. Pengenalan Java

Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang dibuat oleh James Gosling

saat masig bergabung di Sun Microsystems, sebelum akhirnya diambil alih oleh

oracle. Java sendiri merupakan bahasa pemrograman berbasis object oriented

programing (OOP) atau biasa diterjemahkan sebagai pemrograman berorientasi

objek (PBO) (Ahmadian et al., 2017). Dilanjutkan oleh pendapat Ir. Yuniar

Supardi (dalam Maswatih, 2018) dimana dijelaskan bahwa Java bersifat

multipurpose dan multiplatfrom dimana java dapat membuat berbagai aplikasi

yang meliputi, web programming (pemrograman web), desktop programming

(pemrograman desktop), dan mobile programming (pemrograman mobile).

b. Pengenalan JDBC

Java Database Conectivity adalah sebuah komponen API yang digunakan

oleh bahasa pemrograman java untuk melakukan beberapa hal terkait database,

seperti melakukan koneksi ke database, mengirimkan query dan statement ke


database, dan menerima serta mengolah resultset yang diperoleh dari database

(Ahmadian et al., 2017).

8. Basis Data

a. Pengertian Basis Data

Basis data merupakan suatu kumpulan data yang saling terkait satu sama

lain, yang mana data tersebut disimpan pada suatu media yang diatur berdasarkan

sebuah skema atau struktur tertentu yang dapat dimanipulasi dengan

menggunakan software untuk tujuan tertentu (Fikry, 2019, h. 2). Hal ini sejalan

dengan Marlinda (dalam Jannah, 2019, h. 26) yang berpendapat bahwa basis data

adalah suatu kumpulan data yang tersimpan secara terintegrasi pada komputer

dengan menggunakan metode tertentu sehingga dapat menyediakan informasi

yang diperlukan pemakainya.

Kadir (dalam Muhammad, 2019) memaparkan bahwa terdapat 2 kategori

pada sebuah basis data, yaitu basis data flat dan basis data relasional yang mana

basis data relasional lebih sering kita jumpai dan gunakan karena di dalamnya

dapat berisi banyak tabel yang masing - masing tabelnya terdiri dari baris dan

kolom. Dimana akan ada kolom khusus untuk setiap jenis informasi yang ingin

disimpan.

b. Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah sebuah sistem yang digunakan untuk

memanipulasi data yang terdapat pada tabel – tabel basis data. Hal ini dapat

dilakukan karena sistem basis data sendiri terdiri dari kumpulan tabel yang saling

terkait satu sama lain serta berupa kumpulan program yang mana membuat
pengguna dapat mengakses data pada tabel - tabel basis data dan

memanipulasinya. Fathansyah (dalam Fikry, 2019). Rosa (dalam Apriyanto,

2018) dalam penelitianya menjelaskan bahwa sistem basis data adalah sebuah

sistem terkomputerisasi yang memiliki tujuan untuk memelihara dan mengolah

data menjadi informasi agar informasi tersebut dapat digunakan pada saat

dibutuhkan.

Jannah (2019, h. 26) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa sistem basis

data merupakan sebuah sistem yang digunakan dengan menggunakan komputer

untuk memanipulasi serta memelihara data agar data tersebut dapat tersedia atau

digunakan pada saat dibutuhkan.

Ada beberapa komponen yang terdapat pada basis data yaitu (Fikry, 2019)

1) Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras atau hardware adalah sebuah perangkat fisik pada

komputer. Hardware yang digunakan dalam sistem basis data biasanya adalah

hardisk atau ssd yang berfungsi sebagai penyimpanan data.

2) Sistem Operasi (Operating System)

Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang

menjalankan sebuah sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya

dalam komputer serta melakukan operasi-operasi dalam komputer.

3) Basis data (Database)


Basis data terdiri dari tabel - tabel yang didalamnya berisi data - data

yang tersusun dengan baik yang membuat data tersebut dapat disimpan dan

diakses dengan mudah serta dapat dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan.

4) Database Management System (DBMS)

Database Management System adalah sebuah software yang

digunakan untuk melakukan pengolahan basis data menentukan bagaimana

menyimpan, mengubah, atau mengambil kembali data.

5) Pemakai (User)

Pemakai dalam sistem basis data adalah seseorang yang melakukan

interaksi langsung dengan basis data dan mampu memanipulasi data didalam

program.

6) Aplikasi atau Perangkat Lain

Aplikasi dalam sistem basis data adalah sebuah program khusus yang

dibuat agar dapat mengisi, mengubah, atau mengambil data dengan mudah.

Ada 2 opsi dalam pembuatan program khusus tersebut yaitu, program yang

dibuat menggunakan bahasa pemrograman dan program yang disediakan

langsung oleh Database Management System.

9. MySQL

a. Pengertian SQL

Structured Query Language atau yang biasa disingkat SQL merupakan

bahasa query standar yang membuat kita dapat berinteraksi dengan database.

(Fikry, 2019, h. 51-52). SQL adalah kumpulan sintaks berupa perintah – perintah

untuk mengelola database (Setyorini, 2014).


Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan sebuah

bahasa yang berisikan perintah – perintah untuk mengelola database.

b. Pengertian MySQL

Mohamad Sukarno (dalam Julian, 2019) menjelaskan bahwa MySQL

adalah sebuah software DBMS yang bersifat open source yang bisa dijalankan di

berbagai sistem operasi.

Menurut Junaedi & Prasetyo (dalam Triandy, 2021), MySQL adalah

sebuah database server yang menggunakan bahasa dasar SQL untuk mengakses

database yang mana database pada MySQL terdiri dari satu atau lebih tabel yang

di dalam tabel tersebut berisi baris dan kolom.

MySQL adalah sebuah program yang digunakan untuk mengolah database

seperti menyimpan atau memanipulasi data (Yolan & Mansuri, 2015).

10. PHPMyAdmin

Menurut Nugroho (dalam Maswatih, 2018), PHPMyAdmin merupakan

sebuah alat untuk memudahkan manajemen database yang dilakukan secara visual

dengan menggunakan server MySQL, Sehingga pada saat melakukan operasi

database pengguna tidak perlu untuk menuliskan query SQL.

Hal ini sejalan dengan pendapat Madcoms (dalam Sujatmi, 2019) yang

berpendapat bahwa PHPMyAdmin adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk

membuat atau mengelola database dengan menggunakan GUI tanpa perlu mengetikan

perintah SQL, sehingga membuat manajemen MySQL menjadi lebih mudah.

11. XAMPP
XAMPP merupakan web server yang di dalamnya sudah terdapat Apache

sebagai web server, MySQL sebagai database, PHP sebagai server side scripting, dan

pustaka lainnya yang dapat digunakan di berbagai sistem operasi Aryanto (dalam

Putera, 2018).

Yogi Wicaksono (dalam Jannah, 2019) menjelaskan bahwa XAMPP memiliki

peran sebagai server web di komputer serta membantu pengguna untuk melihat

preview tanpa harus terhubung dengan internet.

12. Netbeans IDE

Netbeans adalah sebuah alat IDE yang digunakan untuk mengembangkan

suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk berbagai bahasa pemrograman

termasuk salah satunya adalah java. Integrated Development Environment (IDE)

sendiri adalah sebuah aplikasi yang didalamnya terdapat beberapa fasilitas untuk

membangun sebuah perangkat lunak seperti Editor, Compiler, Linker, dan Debuger

(Ahmadian et al., 2017).

Menurut Maya (dalam Maswatih, 2018) Netbeans IDE merupakan sebuah

software yang digunakan untuk menulis, mencari kekeliruan, melakukan compile,

maupun menyebarkan sebuah program yang biasanya digunakan oleh developer

software.

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian seorang penulis biasanya mengacu pada penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan saat ini. Berikut ini beberapa

hasil penelitian yang relevan yang dijadikan bahan telaah bagi peneliti

1. Skripsi
Nama : Oki Triandy

Universitas : Universitas Putera Batam

Tahun : 2021

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Karyawan Baru Pada PT Kingslee Infinitas

Teknologi

Masalah : Bagaimana cara merancang sistem

penerimaan karyawan baru guna

meningkatkan efisiensi dalam proses

penilaian karyawan baru yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan pada PT Kingslee

Infinitas Teknologi.

Bagaimana cara mengimplementasikan

Sistem Penerimaan karyawan baru untuk

Membantu Perusahaan bagian sumber daya

manusia dalam mengambil keputusan yang

tepat untuk proses penerimaan calon

karyawan baru pada PT Kingslee Infinitas

Teknologi

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Bagaimana cara

merangcang sistem penerimaan karyawan

baru guna meningkatkan efisiensi dalam


proses penilaian karyawan baru yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan pada PT

Kingslee Infinitas Teknologi.

Untuk mengetahui Bagaimana cara

mengimplementasikan Sistem Penerimaan

karyawan baru untuk Membantu Perusahaan

bagian sumber daya manusia dalam

mengambil keputusan yang tepat untuk

proses penerimaan calon karyawan baru

pada PT Kingslee Infinitas Teknologi.

2. Skripsi

Nama : Pra Samadi Putera

Universitas : Universitas Buddhi Dharma

Tahun : 2018

Judul : Analisis Dan Perancangan Sistem

Pendukung Keputusan Seleksi Karyawan

Baru Dengan Metode SAW (Simple

Additive Weighting) Berbasis Website Pada

PT. Karya Mandiri Makmur Sejati.

Masalah : Bagaimana membuat sistem pendukung

keputusan untuk seleksi karyawan baru.

Bagaimana menerapkan metode SAW


(Simple Additive Weighting) dalam sistem

pendukung keputusan seleksi karyawan baru

yang tepat dan sesuai dengan yang

diharapkan oleh perusahaan.

Tujuan Penelitian : Untuk merancang sistem pendukung

keputusan yang berguna dalam seleksi

karyawan baru di PT. Karya Mandiri

Makmur Sejati.

Menerapkan metode SAW sebagai salah

satu metode pemecahan masalah dalam

membuat sistem pendukung keputusan

tersebut.

Untuk menerapkan kriteria dan bobot dalam

menentukan karyawan baru di PT. Karya

Mandiri Makmur Sejati

3. Jurnal

Nama Jurnal : SATIN - Sains dan Teknologi Informasi

Nama Penulis : Edi Ismanto, Noverta Effendi

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Karyawan Dengan Metode Simple Additive

Weighting (SAW)

E-ISSN : -
Volume : Vol. 03, No. 01, Juni 2017

Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dari

perancangan dan pembangunan aplikasi

sistem pendukung keputusan penerimaan

karyawan baru di Universitas

Muhammadiyah Riau dengan menggunakan

metode Simple Additive Weighting (SAW),

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

mampu menyelesaikan persoalan suatu

pemilihan dengan model menggunakan nilai

prioritas atau bobot yang ditentukan setiap

kebutuhan.

Semakin banyak alternatif (calon karyawan

baru) dan penggunaan kriteria yang lebih

spesifik, maka sistem akan menghasilkan

nilai dari proses penyeleksian yang lebih

akurat.

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

mampu mendukung keputusan penerimaan

karyawan dengan memberikan perangkingan

alternatif.
4. Jurnal

Nama Jurnal : TIN : Terapan Informatika Nusantara

Nama Penulis : Siska Kristiana Simanullang, Andreas

Gerhard Simorangkir

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Calon Karyawan Menggunakan Metode

Simple Additive Weighting

E-ISSN : 2722-7987

Volume : Vol 1, No 9, Februari 2021

Hasil : Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat

pada penelitian ini dapat mengolah

data(informasi) penilaian, data(informasi)

calon karyawan pada perusahaan, data setiap

kriteria, serta data administrasi. Sistem

Pendukung Keputusan untuk memberikan

rekomendasi calon karyawan Pada

perusahaan yang dibuat pada penelitian ini

berhasil menerapkan metode Simple

Additive Weighting (SAW) dan mampu

menampilkan hasil perangkingan penilaian

mulai dari skor yang tertinggi sampai ke

skor yang terendah. Metode Simple Additive


Weighting (SAW) mampu menyelesaikan

persoalan suatu pemilihan dengan model

menggunakan nilai prioritas atau bobot yang

telah ditetapkan pada setiap kebutuhan.

Semakin banyaknya alternatif (calon

karyawan) dan menggunakan kriteria yang

lebih spesifik, maka system akan

memberikan hasil nilai dar suatu proses

yang lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai