Anda di halaman 1dari 55

Pekan ke-5

KU1202 Pengantar Rekayasa dan Desain


Rekayasa Dalam Bioindustri

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Institut Teknologi Bandung


2021
Dr. Ir. Tati Karliati, M.Si.
LUARAN PERTEMUAN
LUARAN PERTEMUAN PEKAN KE-5
▪ Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar konversi energi kimia menjadi
energi termal.
▪ Mampu menjelaskan cakupan kajian dan peran lulusan Rekayasa Hayati,
Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan dan Teknologi Pasca Panen dalam
mengembangkan bioindustri
PENGANTAR
KONVERSI ENERGI KIMIA MENJADI ENERGI TERMAL
▪ Proses pembakaran (combustion) adalah proses konversi energi kimia menjadi
energi termal.
▪ Proses Pembakaran adalah oksidasi bahan bakar untuk menghasilkan kalor,
mungkin juga disertai dengan emisi cahaya.
▪ Poin kunci untuk memahami konsep proses pembakaran :
▪ Atom, molekul, dan reaksi kimia
▪ Mol atau Kmol, nama unit untuk jumlah besar atom atau mol
▪ Stoikiometri, metode "aljabar kimia"
▪ Rasio udara-bahan bakar, ukuran untuk jumlah udara yang ada saat
pembakaran terjadi.
▪ Nilai Pemanasan, jumlah panas yang dihasilkan oleh bahan bakar pada proses
pembakaran.
PENGANTAR
ATOM, MOLEKUL, DAN REAKSI KIMIA
▪ Atom (dari bahasa Yunani yang berarti "tidak dapat diiris") adalah bagian
terkecil dari unsur kimia. Dalam proses pembakaran dan reaksi kimia lain,
jumlah dan jenis atom yang berpartisipasi tetap konstan.
▪ Molekul adalah bagian terkecil dari senyawa kimia yang tersusun dari atom-
atom. Dalam proses pembakaran dan reaksi kimia lainnya, jumlah molekul
tidak tetap konstan, karena molekul dapat "diiris".
▪ Persamaan matematika untuk molekul kimia, di mana kombinasi dua molekul
hidrogen dengan satu molekul oksigen membentuk dua molekul air, disajikan
dalam persamaan kimia.

▪ Contoh persamaan kimia.


PENGANTAR
MOL DAN KMOL
▪ Molekul adalah entitas yang sangat kecil dan dihitung dalam satuan mol atau
kmol (1kmol = 1000 mol).
▪ Mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung entitas dasar (elektron,
neutron, dan proton) yang setara dengan jumlah atom pada 12 gram karbon
12.
▪ Jumlah ini dinyatakan sebagai bilangan Avogadro, dengan nilai pendekatan
6.022140857×1023 mol−1. (dengn simbol Nav)
▪ Massa atom digunakan untuk merujuk pada massa atom dalam jumlah atom
Avogadro tertentu.
▪ Selain itu, jumlah mol (n) suatu zat dengan massa (m) yang memiliki massa
molekul (M)
PENGANTAR
MOL DAN KMOL
PENGANTAR
Contoh Soal 1
▪ (a) Berapa mol air dalam 10,0 kg air?
▪ (B) Berapa Kmol air dalam 10,0 kg air?

▪ Need: Jumlah mol, mol 10,0 kg H2O.


▪ Know: Massa atom O dan H masing-masing adalah 16,0 dan 1,00.
▪ How: jumlah mol (n) suatu zat dengan massa (m) yang memiliki massa molekul (M)
diberikan oleh n = m/M.
▪ Solve: Massa molekul air (H2O) adalah M = 2 x (1,00) + 1 x (16,0) = 18,0 kg/kmol =
18,0 g/mol. Kemudian untuk 10,0 kg air:
(a) 10.0 kg = 100 x 102 g, kemudian n=m/M = 100 x 102 [g]/[18.0 g/mol] = 556 mol.
(b) n = m/M = 10.0 [kg]/[18.0 kg/kmol] = 0.556 kmol.
PENGANTAR
Contoh Soal 2
▪ Tentukan massa molekul udara dengan asumsi ia terdiri dari 79% nitrogen dan
21% oksigen.

▪ Need: Massa molar udara dengan campuran 21% O2 dan 79% N2. Satu kmol
campuran entitas dasar memiliki jumlah partikel Avogadro, baik itu molekul
oksigen atau nitrogen. Jadi, dibutuhkan massa gabungan dari dua jenis entitas
dasar ini dengan rasio yang benar, yang memiliki massa yang berbeda.
▪ Know: Massa molar O2 adalah 32,0 kg/kmol, dan massa molar N2 adalah 28,0
kg/kmol.
▪ How: Proporsi massa masing-masing konstituen sesuai dengan konsentrasinya.
▪ Solve: Mair = fraksi N2 x MN2 + fraksi O2 x Mo2 = 0.79 x 28.0 + 0.21 x 32.0 = 28.8
kg/kmol.
PENGANTAR
STOIKIOMETRI
▪ Dalam analisis teknik, rekayasawan menghitung jumlah bahan bakar dan
(sebagian besar) produk reaksi yang dihasilkan.
▪ Rekayasawan menyelesaikan situasi ini secara simbolis dengan mengasumsikan
satu kilogram bahan bakar dan meletakkan koefisien yang tidak ditentukan di
depan bahan kimia lain yang ada untuk mewakili jumlah yang tidak diketahui.
Contoh sebagai berikut:

▪ Menentukan nilai numerik dari koefisien a dan b dilakukan dengan cara aljabar
kimia disebut stoikiometrik (bahasa Yunani untuk "pengukuran komponen").
▪ Memecahkan persamaan dengan menyamakan tiap sisi. b = 1 dan a= ½.
Sehingga, mengganti reaksi awal dan menghasilkan persamaan stoikiometrik:
PENGANTAR
Contoh Soal 3
▪ Eter umumnya, mudah diidentifikasi sebagai dietil eter, ditulis sebagai
CH3CH2CH2CH3 tetapi dapat lebih sederhana ditulis sebagai C4H10O. Apa
koefisien stoikiometrik untuk membakarnya sepenuhnya?

Need : Koefisien stoikiometri, a, b, dan c.


Know : menemukan a, b, dan c dengan trial andn error.
How : Perhitungan dapat disistematisasi menjadi metode tabel sederhana

Solve : a=6, b=4, and c=5. Jadi, C4H10O + 6O2 → 4CO2 + 5H2O
Note : LHS = left-hand side of the equation and RHS = right-hand side.
PENGANTAR
RASIO UDARA DAN BAHAN BAKAR
▪ Untuk merancang sistem pembakaran yang efisien, penting untuk mengetahui
jumlah udara yang dibutuhkan untuk membakar setiap galon atau kilogram
bahan bakar yang disebut rasio udara terhadap bahan bakar.
▪ Stokiometri untuk reaksi pembararan:

▪ Terdapat 2 macam rasio udara terhadap bahan bakar: (1) sebagai rasio jumlah
molekul (disebut rasio udara terhadap bahan bakar molekul atau molar) dan
(2) sebagai rasio massa (disebut rasio massa udara terhadap bahan bakar) .
▪ Digunakan nomenklatur (A / F) molar dan (A / F) massa untuk membedakan
antara dua rasio tak berdimensi tersebut. (A / F) molar = [kmol udara / kmol
bahan bakar] dan (A / F) massa = [kg udara / kg bahan bakar],
PENGANTAR
Contoh Soal 4
▪ Tentukan stoikiometri massa dan molar rasio udara terhadap bahan bakar
untuk pembakaran hidrogen.
▪ Need: (A / F) molar = ___ mol udara per mol hidrogen dan (A / F) massa = ____ massa
udara per massa hidrogen.
▪ Know: Persamaan stoikiometri : H2 + ½ [O2 + 3.76N2] → H2O + 1.88N2.
▪ How: Gunakan persamaan stoikiometri untuk rasio mol; kemudian kalikan dengan
massa relatif atom dari Tabel.

(A/F)mass = ½(1 x 32.0 + 3.76 x 28.0)/(1 x 2.00) {[kmol O2] [kg O2/kmol O2] + [kmol N2][kg
N2/kmol N2]}/[kmol H2] [kg H2/kmol H2] = 34.3 [kg air/kg H2]
PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI

BIOINDUSTRI:

An industry that makes use of biotechnology and other advanced


life science methodologies in the creation or alteration of life forms or processes

(Collins English Dictionary. Copyright © HarperCollins Publishers)

BIOTEKNOLOGI:

Biotechnology is technology based on biology - biotechnology harnesses cellular


and biomolecular processes to develop technologies and products that help
improve our lives and the health of our planet

(Biotechnology Innovation Organization)


SITH

Bioscience Engineering

SITH Bioindustry
Biorefinery

Biotechnology Entrepreneurship
BIOREFINERY

Sustainable Optimize
development the use of
Biorefinery resources
A wide range of
processes are coupled
for the production of
biobased products from
different biomass
Maximize feedstocks
benefit and
profitability Minimize
waste
production
BIOPRODUCTS

Bioproducts
Global market is
estimated to grow to
€200 billion by 2020

Image : www,mews.gatech.edu
CREATING VALUE IN BIOINDUSTRY

VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=PvRNYJrH9vc
PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI

REKAYASA HAYATI
REKAYASA HAYATI

Program Studi Rekayasa Hayati berupaya menghasilkan lulusan yang


sesuai dengan kriteria berikut :

1. Menjadi profesional yang mempraktekkan prinsip-prinsip dan


pendekatan kerekayasaan hayati di bioindustri
2. Menjadi individu yang efektif dan tangguh dengan menunjukkan
karakter kepemimpinan yang baik di tempat dia bekerja
3. Menjadi individu yang berkembang dan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi di bidang rekayasa industri berbasiskan hayati
ataupun bidang studi yang relevan lainnya, di sertifikasi atau pelatihan
profesi, dan secara aktif terlibat dalam kegiatan pengembangan profesi
dalam pekerjaannya
REKAYASA HAYATI
CAKUPAN KAJIAN
Perekayasaan sistem produksi berbasis agen hayati pada fase hidup untuk
1 menghasilkan bioproduk yang memiliki nilai tambah dengan menyertakan
pendekatan biorefinery.

Perekayasan sistem produksi yang melibatkan agen hayati untuk


2 menghasilkan dan atau mengonversi bioproduk yang memiliki nilai tambah
dari berbagai bioresources dengan menyertakan pendekatan biorefinery.

Neraca massa dan energi Perancangan proses


biokonversi/sistem
ASPEK Kinetika
produksi bioproduk pada
KAJIAN lingkungan terkendali

Peristiwa perpindahan Sensor dan instrumentasi


Agen Hayati

Kemiri Selada laut


Daun Pegagan Cabai rawit
Aspergillus
Spirogyra sp. Ubi Jalar Nilam

Mikroba Tumbuhan Spirulina Tebu

Hewan

Lalat Tentara Hitam


Lebah Tetragonula laeviceps
Ular Bungarus fasciatus
Aspek Kajian: Neraca Massa dan Energi

TA-1
Biodelignifikasi Kulit Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) Menggunakan Aspergillus niger
untuk Meningkatkan Perolehan Minyak Atsiri

Biodelignifikasi Kulit Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) Menggunakan Aspergillus oryzae
untuk Meningkatkan Perolehan Minyak Atsiri

Biodelignifikasi Kulit Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) Menggunakan Aspergillus awamori
untuk Meningkatkan Perolehan Minyak Atsiri

TA-2
Pra-Rancangan Sistem Produksi Minyak Lemon dari Buah Lemon (Citrus limon
Pra-Rancangan
Osbeck) yangSistem Produksi Minyak Lemon dari BuahLainnya
Lemon (Citrus limon
(L.) Terintegrasi dengan Produksi Bioproduk
(L.) Osbeck) yang Terintegrasi dengan Produksi Bioproduk Lainnya
Aspek Kajian: Kinetika

TA-1
Elisitasi dengan Trichoderma harzianum Rifai Meningkatkan Produksi Asiatikosida dan
Pertumbuhan Centella asiatica L. pada Sistem Kultivasi Hidroponik.

Elisitasi dengan Kitosan Meningkatkan Produksi Asiatikosida dan Pertumbuhan Centella


asiatica L. pada Sistem Kultivasi Hidroponik

Pengaruh Polyethylene Glycol (PEG) 400 terhadap kandungan Asiatikosida dan Laju
Pertumbuhan Centella asiatica L. pada Sistem Kultivasi Hidroponik

TA-2
Pra-rancangan Sistem Produksi Titrated Extract of Centella asiatica (TECA) dan Pupuk
Pra-Rancangan Sistem Produksi Minyak Lemon dari Buah Lemon (Citrus limon
Organik dari Kultivasi Hidroponik Tanaman Pegagan Kandungan Asiatikosida dan
(L.) Osbeck) yang Terintegrasi dengan Produksi Bioproduk Lainnya
Madekasosida Tinggi
Aspek Kajian: Sistem Produksi

TA-1
Produksi Protein dan Klorofil oleh Chlorella vulgaris Menggunakan Fotobioreaktor Skala
Lab dengan medium Limbah Biodigester Kotoran Sapi (ADDMW)

Produksi Protein Dan Fikosianin Dari Spirulina (Arthospira platensis) Pada Medium
ADDMW Dengan Perlakuan Salinitas

Kultivasi Spirulina platensis pada Anaerobically Digested Dairy Manure Waste (ADDMW)
dengan Variasi Konsentrasi Penambahan Natrium Bikarbonat untuk produksi Biomassa
dan Senyawa Fikosianin

TA-2
Pra-rancangan Sistem Kultivasi Spirulina platensis Menggunakan Substrat Limbah Cair
Pra-Rancangan Sistem Produksi Minyak Lemon dari Buah Lemon (Citrus limon
Biodigester Kotoran Sapi untuk Menghasilkan Senyawa Fikosianin dan Pakan Ikan
(L.) Osbeck) yang Terintegrasi dengan Produksi Bioproduk Lainnya
PROFIL ALUMINI REKAYASA HAYATI

Kevin Sumendap
RnD Executive
PT. Nutrifood
Indonesia

Hafez Wendo Obert


Habiburrohman Purchasing
RnD Officer
PT. Paragon Wings Group

ITB Alumni
di
Industri

M. Farid Yohanes Theda


Waste Water RnD Assistant
Process Engineer PT. Biopolytech
PT. Tripper Innovation

Aldy K. Priyatna
Quality Control
Assistant
PT. Kalbe Farma
PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI

REKAYASA PERTANIAN
REKAYASA
PERTANIAN
CAKUPAN
PENELITIAN

Precision
Farming
CAKUPAN
PENELITIAN

Modern
Agriculture
Pertanian
IntegratedTerintegrasi
Agriculture
CAKUPAN
PENELITIAN

Integrated
Pertanian Terintegrasi
Agriculture
CONTOH TOPIK PENELITIAN
PRA-RANCANGAN BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa
subsp. Chinensis) DENGAN HIDROPONIK DEEP FLOW
TECHNIQUE (DFT) YANG TEROTOMATISASI

PRA-RANCANGAN SISTEM PRODUKSI KEDELAI


(Glycine max L.) var ANJASMORO

PRA-RANCANGAN SISTEM PRODUKSI POLONG


KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) Merril) SEGAR
VARIEATAS UNGGUL RYOKKOH MENGGUNAKAN
SISTEM AUTOMATED DRIP IRRIGATION

PRA-RANCANGAN SISTEM BUDIDAYA AKUAPONIK


IKAN NILA (Oreochromis Nilptucus) DAN SAWI
PAGODA (Brassica Rapa Var. Narinasa) DENGAN
APLIKASI SYSTEM HYBRID RAS (Recirculating
Aquaculture System-bioflok)
PROFIL LULUSAN
Lembaga Perusahaan
sertifikasi Pestisida
pertanian

Food and Perusahaan


Beverage produk organik

Perusahaan Pertambangan
benih

Perusahaan Perusahaan
Pest Control Agroindustri
PROFIL LULUSAN
Nana Restiana – Rekayasa Pertanian 2012
Research and Development
PT. Great Giant Pineapple

Novianti Maudy Purnama – Rekayasa Pertanian 2012


Management Development and System Evaluation
PT. Pamapersada Nusantara

Viki Hajri Syant -Rekayasa Pertanian 2012


Certification Staff
PT. Biocert Indonesia

Ryan Kharisma – Rekayasa Pertanian 2012


Seed Operation - Stock Seed Logistic & Inventory
PT. East West Seed Indonesia
PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI

REKAYASA KEHUTANAN
Perancangan
di bidang Rekayasa
Kehutanan
Rekayasa Kehutanan
• Rekayasawan kehutanan diharapkan
mampu menyelesaikan masalah-masalah
penting kehutanan dan lingkungan hidup
melalui konsep rancangan yang presisi
dan efektif
• Memiliki kemampuan aplikatif dalam
merekayasa ekosistem untuk tujuan
melindungi, memanipulasi, membangun
dan mengelola hutan secara
berkelanjutan berikut produk dan jasa
yang terkandung di dalamnya
Perancangan Hutan
• Perancangan hutan untuk tujuan
tertentu menjadi kompetensi akhir
mahasiswa dalam studi rekayasa
kehutanan
• Memperbaiki hutan-hutan rusak
melalui rancangan rehabilitasi,
reklamasi dan restorasi yang efektif
• Menjembatani fragmentasi habitat
untuk mengembalikan konektivitas
ekosistem alami
• Membangun hutan-hutan baru yang
lestari sesuai peruntukannya, seperti
hutan pangan, hutan energy, hutan
wisata, hutan desa, hutan sumber obat,
dsb
Contoh topik-topik menarik
bidang rekayasa kehutanan
• Perancangan hutan kota
• Perancangan hutan energy dan pangan
• Perancangan hutan mangrove sebagai pelindung
pesisir
• Perancangan restorasi lahan pasca tambang
• Perancangan habitat satwa liar
• Perancangan sempadan sungai, danau dan mata air
• Perancangan zona penyangga kawasan konservasi
• Perancangan hutan rakyat multipurpose
• Perancangan koridor satwa liar akibat fragmentasi
• Perancangan restorasi kawasan tangkapan air
• Rancangan hutan gambut tahan kebakaran
• Rancangan hutan peredam kebisingan di perkotaan
• Rancangan hutan pesisir pemecah
tsunami/gelombang besar
• Rancangan restorasi hutan pantai sebagai habitat
pendaratan dan peneluran penyu hijau
CONTOH PERANCANGAN HUTAN

Koridor satwa di jalan tol

Membuat rancangan hutan riparian


penyangga sungai
bebas longsor dan erosi
Peran strategis lulusan
rekayasa kehutanan
dalam dunia kerja
• Lulusan rekayasa kehutanan menempati
dunia profesi berbasis hutan dan
lingkungan (kehutanan, pertambangan,
perkebunan) dari hulu hingga hilir,
termasuk bio-industry berbasis
sumberdaya hutan seperti:
• Industri bio-material PT PRABU ALASKA
• Industri bio-farma, bio-medic
• Industri bio-energy
PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI

TEKNOLOGI PASCA PANEN


Teknologi pascapanen
• Mengembangkan post harvest
technology untuk membangun
local bio-based industry dengan
mempertimbangkan local-based
knowledge (traditional
knowledge).

• Rekayasawan Teknologi Pasca


panen mampu untuk
mempertahankan mutu produk
setelah panen, baik itu secara
fisik, kimiawi dan fisiologi, agar
tetap segar sampai ke tangan
pengguna primer (konsumen) atau
pengguna sekunder (industri)
sebelum diolah menjadi produk
olahan
Teknologi pascapanen
Menghasilkan Rekayasawan yang
berkontribusi dalam menjawab Dapat
permasalahan nasional terkait: menunjukkan
• kehilangan pasca panen; peran strategis
• peningkatan kualitas & umur dalam
simpan bioproduk; pembangunan
• penambahan nilai bioproduk; teknologi pasca
• penguasaan teknologi
informasi dalam sistem
panen di
distribusi dan jejaring pasar. Indonesia

43
PRA-RANCANGAN TUGAS AKHIR
PENELITIAN PRA-
RANCANGAN
PASCA SISTEM PASCA
PANEN PANEN
PENELITIAN PASCA PRA-RANCANGAN SISTEM PASCA
PANEN PANEN
diarahkan ke dalam bidang ❑ diarahkan ke dalam bidang
sains, mahasiswa melakukan teknik/rekayasa,
pendekatan kerja ❑ inisiasi proyek perancangan
laboratorium dan lapangan yang berkesinambungan
dalam penelitian teknologi (open-ended design project)
pasca panen. untuk hard dan soft sistem
hayati

SARJANA
TEKNIK
Contoh TOPIK-TOPIK MENARIK
Teknologi Pasca Panen
• Pra-rancangan sistem produksi ikan nila menggunakan teknologi smart
packaging
• Pra-rancangan sistem pasca panen dan pengolahan ikan nila menggunakan
teknik pengasapan panas
• Pra- Rancangan Sistem Produksi Fillet Ikan Nila dengan Teknik Penyimpanan
Modified Atmosphere Packaging Melalui Aplikasi Edible Coating dan
Penambahan Plant Based Extract (Mentimun)
• Pra-rancangan industri pengolahan bah salak pondoh tanpa kulit dengan
aplikasi edible coating berbahan dasar pati Jagung
• Pra-Rancangan Industri Buah Pisang Cavendish yang diberi Diberi Coating
• Pra-Rancangan Industri Edible Coating Berbasis Gel Lidah Buaya (Aloe vera)
pada Buah Strawberry
• Pra-rancangan Produksi komposit campuran serbuk kulit kayu dengan plastik
polipropilen daur ulang
• Pra- rancangan produksi wood plastik komposit dari limbah kayu untuk lantai
• Pra-rancangan produksi kayu laminasi dari limbah pengolahan kayu rakyat
• Pra- rancangan peningkatan kualitas kayu hutan rakyat dan sawit melalui
impregnasi dengan resin hayati , dan serbuk gergajikayu
01 INDUSTRI PANGAN, PERTANIAN,
KEHUTANAN DAN PERIKANAN

Peran 02 START-UP
Strategis
Rekayasawan
Lulusan TPP 03 Kementerian: perisndustrian,
pertanian, Perikanan dan
Kelautan, Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Perhutani

04 Peneliti dan lainnya berbasis


pengolahan pasca panen
DESKRIPSI TUGAS
Apa yang Anda Pikirkan?
Banana Leaf Challenge
Gambaran Umum
Mahasiswa membuat suatu wadah dari 1 helai daun pisang yang mampu
untuk menampung suatu beban dengan bobot tertentu selama waktu
tertentu. Semakin besar beban yang dapat diangkat menggunakan wadah
tersebut akan semakin baik.

?
Banana Leaf Challenge
Spesifikasi dan Ketentuan
▪ Bahan baku wadah hanya berupa 1 helai daun pisang (tidak boleh lebih)
▪ Bahan baku daun pisang disiapkan sendiri oleh masing-masing kelompok
▪ Daun pisang (hanya) boleh diberi perlakuan secara fisik
▪ Wadah daun pisang tidak boleh ditambahkan benda atau alat apapun
selain bagian dari daun pisang tersebut
▪ Wadah daun pisang yang dibuat untuk mengangkan beban harus mampu
diangkat dengan 1 tangan
▪ Dimensi wadah tidak dibatasi (bebas)
▪ Beban minimal yang perlu diangkat sebesar 330 gram
250 gram
Banana Leaf Challenge
Pembagian Kelompok
▪ 1 kelompok terdiri dari 5 orang mahasiswa
▪ Kelompok ditentukan secara acak

Pengujian Kualitas
▪ Objek beban minimal 250 gram, diajukan oleh masing-masing kelompok
(bebas), sehingga bisa diuji coba sendiri terlebih dahulu
▪ Pastikan objek tersebut memiliki bobot minimal 330 gram
▪ Wadah yang dibuat akan diangkat selama 15 detik untuk menahan beban
yang telah ditentukan
Time Line Banana Leaf Challenge

Banana Leaf Progress’ Presentation


Challenge Check and Trial
(4-03-20) (9-03-20) (11-03-20)
Laporan Kemajuan

Ketentuan Laporan Kemajuan


▪ Dibuat dalam bentuk slides yang dapat ditampilkan
▪ Berisi maksimal 3 slides(konten), dengan ketentuan
▪ Conceptual sketch
▪ Perhitungan
▪ Rencana eksekusi
▪ File slides dibuat menjadi 1 folder dan dikumpulkan melalui ketua kelas,
paling lambat pada 9-03-21 pkl. 07.00 WIB
▪ Dipresentasikan pada tangal 9-02-20 selama maksimal 5 menit
Presentasi Tugas

Ketentuan Presentasi Tugas


▪ Dibuat dalam bentuk slides yang dapat ditampilkan
▪ Berisi maksimal 4 slides(konten), dengan ketentuan
▪ Latar belakang konsep
▪ Gambar dan perhitungan
▪ Dokumentasi/hasil uji coba awal
▪ Kendala yang dihadapi dan saran ke depan
▪ File slides dibuat menjadi 1 folder dan dikumpulkan melalui ketua kelas,
paling lambat pada 11-03-21 pkl. 12.00 WIB
▪ Dipresentasikan pada tangal 11-03-21 selama maksimal 7 menit
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai