Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Made Yuda Pranata

NPM : 202032122018

Kelas / Smt: E1/VII

Mata Kuliah : M.Koperasi dan UMKM

TUGAS INDIVIDU

1. Sebut dan Jelaskan Prinsip-prinsip dan Jenis-jenis Koperasi Menurut UU 17


tahun 2012 yang merupakan perubahan aturan dari UU No 25 tahun 1992!
Jawab :
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU 17 Tahun 2012 meliputi :
a. keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
b. pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas,
Pengurus, dan karyawannya,serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang
jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi,
dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional,
dan internasional; dan
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.

Dan jenis jenis koperasi menurut UU 17 Tahun 2012 yaitu:


a. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang perseorangan.
b. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
badan hukum Koperasi.

2. Apa yang dimaksud dengan ;

a. Koperasi Primer

Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
perseorangan. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang
perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau Anggota sebagai modal
awal Koperasi.
b. Koperasi Sekunder

Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan hukum
Koperasi. Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) Koperasi Primer.

c. Jelaskan syarat-syarat pendirian koperasi tersebut berdasarkan UU Koperasi


secara lengkap?!

➢ Syarat-syarat pendirian koperasi primer berdasarkan UU Koperasi yaitu :


1) Jumlah Anggota Pendiri:Koperasi primer harus didirikan oleh setidaknya 5
(lima) anggota pendiri. Ini adalah syarat minimum untuk membentuk
koperasi.
2) Akta Pendirian:Pendirian koperasi primer harus didasarkan pada akta
pendirian yang dibuat dalam bentuk akta notaris.
3) Nama Koperasi:Koperasi harus memiliki nama yang unik dan tidak boleh
sama atau menyerupai nama koperasi lain yang sudah ada.
4) Tujuan dan Bidang Usaha:Koperasi primer harus memiliki tujuan dan bidang
usaha yang jelas dan terdefinisi dalam akta pendirian. Tujuan koperasi primer
adalah memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya melalui kerjasama.
5) Modal Awal:Koperasi harus memiliki modal awal yang mencukupi untuk
menjalankan operasional awalnya sesuai dengan rencana bisnisnya. Besaran
modal awal dapat ditentukan oleh akta pendirian.
6) Keanggotaan Terbuka dan Sukarela:Keanggotaan dalam koperasi harus
terbuka bagi siapa saja yang memenuhi syarat dan bersifat sukarela. Tidak
boleh ada paksaan untuk menjadi anggota koperasi.
7) Manajemen Demokratis:Koperasi primer harus mengadopsi sistem
manajemen yang demokratis, di mana setiap anggota memiliki hak yang sama
dalam pengambilan keputusan dan pemilihan pengurus.
8) Pembagian Hasil (SHU):Koperasi primer harus memiliki sistem pembagian
hasil (Surplus Hasil Usaha) kepada anggotanya berdasarkan jumlah usaha
atau transaksi yang mereka lakukan dengan koperasi.
9) Kepatuhan Hukum:Koperasi harus mematuhi semua peraturan dan ketentuan
hukum yang berlaku, termasuk UU Koperasi dan peraturan pemerintah
terkait.
10) Sumber Keuangan:Koperasi harus memiliki sumber keuangan yang cukup
untuk menjalankan operasionalnya.
11) Pengurus Koperasi:Koperasi harus memiliki pengurus yang dipilih oleh
anggota melalui mekanisme yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
12) Keanggotaan Minimal:Koperasi mungkin memiliki persyaratan keanggotaan
minimal, seperti usia minimal atau syarat lain yang sesuai dengan tujuan dan
bidang usahanya.
13) Pendaftaran:Koperasi harus didaftarkan sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
➢ Syarat-syarat pendirian koperasi sekunder berdasarkan UU Koperasi yaitu :
1) Status Sebagai Koperasi Primer atau Sekunder:Koperasi sekunder harus
didirikan oleh koperasi primer atau koperasi sekunder lain yang telah ada
sebelumnya.
2) Jumlah Anggota Koperasi Primer atau Sekunder:Koperasi sekunder harus
memiliki minimal 3 (tiga) koperasi primer atau sekunder yang menjadi
anggotanya sebagai pendiri. Artinya, koperasi sekunder harus merupakan
koperasi federasi yang terdiri dari minimal 3 koperasi primer atau sekunder
lainnya.
3) Akta Pendirian:Pendirian koperasi sekunder harus didasarkan pada akta
pendirian yang dibuat dalam bentuk akta notaris.
4) Nama Koperasi:Koperasi sekunder harus memiliki nama yang unik dan tidak
boleh sama atau menyerupai nama koperasi lain yang sudah ada.
5) Tujuan dan Bidang Usaha:Koperasi sekunder harus memiliki tujuan dan
bidang usaha yang jelas dan terdefinisi dalam akta pendirian. Tujuan koperasi
sekunder adalah memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya melalui
kerjasama antar-koperasi.
6) Modal Awal:Koperasi sekunder harus memiliki modal awal yang mencukupi
untuk menjalankan operasional awalnya sesuai dengan rencana bisnisnya.
Besaran modal awal dapat ditentukan oleh akta pendirian.
7) Keanggotaan Terbuka dan Sukarela:Keanggotaan dalam koperasi sekunder
harus terbuka bagi koperasi primer atau sekunder lainnya yang memenuhi
syarat dan bersifat sukarela. Tidak boleh ada paksaan untuk menjadi anggota
koperasi sekunder.
8) Manajemen Demokratis:Koperasi sekunder harus mengadopsi sistem
manajemen yang demokratis, di mana setiap koperasi anggota memiliki hak
yang sama dalam pengambilan keputusan dan pemilihan pengurus.
9) Kepatuhan Hukum:Koperasi sekunder harus mematuhi semua peraturan dan
ketentuan hukum yang berlaku, termasuk UU Koperasi dan peraturan
pemerintah terkait.
10) Sumber Keuangan:Koperasi sekunder harus memiliki sumber keuangan yang
cukup untuk menjalankan operasionalnya.
11) Pengurus Koperasi:Koperasi sekunder harus memiliki pengurus yang dipilih
oleh koperasi anggota melalui mekanisme yang sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi.
12) Pendaftaran:Koperasi sekunder harus didaftarkan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai