Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sayitul Munawaroh

NIM : 21407141040

Kelas : A

Prodi : Ilmu Sejarah

Kajian Van Leur dan Karyanya

Penulisan sejarah yang moderen di Indonesia diawali dengan penulisan sejarah penjajahan
Belanda. Penulisan sejarah ini dilakukan oleh para ahli sejarah yang merupakan suatu team.
Team penulis sejarah ini dipimpin oleh Dr. FW. Stapel. Buku yang ditulis oleh team ini berjudul
Geschedenis van Nederlandsch Indie (Sejarah Hindia Belanda). Aspek-aspek yang positif lebih
banyak ditekankan pada orang Belanda, sedangkan bangsa Indonesia hanyalah sebagai
pelengkap. Dimana tokoh-tokoh penting dari orang Belanda dianggap sebagai orang besar,
sedangkan tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang oleh bangsa Indonesia dianggap sebagai
pahlawan, bagi Belanda sebagai orang yang jelek, orang jahat, dan berbagai citra negatif lainnya.

. Seorang pelopor penulisan historiografi Indonesia modern salah satunya adalah J.C van
Leur. Jika awalnya tokoh Belanda sebagai pahlawan sementara orang pribumi sebagai penjahat,
maka tokoh ini, dengan adanya Indonesianisasi maka kedudukannya terbalik dimana orang
Indonesia sebagai pahlawan dan orang Belanda sebagai penjahat tetapi alur ceritanya tetap sama
dengan penulisan sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam
segala aktivitasnya, baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya dari sudut pandang bangsa
Indonesia. Ada beberapa ciri-ciri dari historiografi kolonial Belanda, yakni. Pertama, umumnya
karya yang dihasilkan oleh sejarawan kolonial ditulis di negeri Belanda dan penulisnya tidak
pernah berkunjung ke Indonesia atau dalam istilah Van Leur, sejarah yang ditulis dari atas
geladak kapal atau gudang-gudang loji. Kalaupun ditulis di Indonesia, data-datanya hanya
berdasarkan informasi dari pejabat-pejabat pribumi dan pejabat kolonial. Kedua, lebih
menonjolkan peran orang-orang Belanda di Indonesia. Kebanyakan membahas pemerintahan
kolonial dan pejabat-pejabatnya, terutama aktivitas pemerintah kolonial dalam bidang politik,
ekonomi, dan institusional. Ketiga, Menggunakan perspektif eropasentris, aktivitas penduduk
pribumi tidak mendapat perhatian. Dengan kata lain, bangsa pribumi hanya diletakan sebagai
objek. Keempat, penggunaan sumber-sumber pribumi seperti syair, hikayat dan babad cenderung
diabaikan. Sumber-sumber pribumi dianggap memiliki kualitas rendah dan tidak rasional.
Menurut Van Leur karya-karya pada abad 18 banyak menjelaskan tentang perdagangan,
peperangan, kerajaan, dan kota-kota yang ada di dengan tanpa melihat kondisi bangsa Indonesia
secara langsung. Ilmuwan ini memandang negara-negara Timur dari perspektif Barat. Hal inilah
yang coba dibantahnya, bahwa ternyata apa yang digambarkan dalam karya-karya pada masa
Kolonial tidak sesuai dengan kenyataan saat itu. Misalnya, karya Dr. Godee Molsbergen yang
mengemukakan bahwa sejarah VOC dalam abad kedelapan belas merupakan refleksi dari sejarah
Belanda yang ketika itu muncul sebagai suatu kekuatan yang menentukan Eropa. J.C Van Leur
menyanggah pendapat ini dengan mengatakan bahwa abad kedelapan belas tidak berbeda dengan
abad ketujuh belas dimana VOC bukan kekuatan yang menentukan perkembangan sejarah di
Asia, tetapi kekuatan Asia yang terletak pada kerajaan-kerajaannya.
Pertanyaan:

Bagaimana penulisan Van Leur mempengaruhi kompeni Belanda?

Sumber:

https://andrianekayulianto.blogspot.com/2014/01/jc-van-leur.html

Anda mungkin juga menyukai