Anda di halaman 1dari 7

Istilah-Istilah di perkeretaapian Indonesia

AB = Air Brake

Abar = Rem

Aspan = As Panas

B = Begasi

BC = KA Barang Cepat (bisa juga disingkat KABAT)

BP = Begasi + Power

BH = Bangunan Hikmat (jembatan)

BH = Berjalan Hati-Hati (form)

BK = Berat Kosong

BLB = Berhenti Luar Biasa

BSS = Berjalan Sepur Salah (form)

BV = BanVak

BY = Balai Yasa

DE = Diesel Elektrik

DEMU = Diesel Electric Multiple Unit

DMU = Diesel Multiple Unit

DK = Kepala Distrik Jalan dan Bangunan

DT = Dobel Traksi (?) DH = Diesel Hidraulik

DC = Daily Check Up

DKA = Departemen Kereta Api

DAO = Dipo Angkutan Operasional (?)

DirTek = Direktur Teknik

DirOp = Direktur Operasional

DirBangUs = Direktur Pengembangan Usaha


DirPum = Direktur Personalia dan Umum

DirKeu = Direktur Keuangan

Dirut = Direktur Utama

EMU = Electric Multiple Unit

Gapeka = Grafik Perjalanan Kereta Api

GW = Gerbong pengangkut semen dengan satu gandar

GGW = Gerbong pengangkut semen dengan dua gandar

H = Habis

HSD = High Speed Diesel

JPJ = Juru Pemeriksa/Penilik Jalan

JRA = Juru Api

JRR = Juru Langsir, Juru Rem Rangkai

JRS = Juru Rumah Sinyal

KaDaOp = Kepala Daerah Operasi

KaDiv = Kepala Divisi

KaDivRe = Kepala Divisi Regional

KaUr = Kepala Urusan

KaSi = Kepala Seksi

KaSubSi = Kepala Sub Seksi

KAP = Kereta Api Penolong (form)

KAIS = Kerata Api Inspeksi

KABUS = bukan singkatan (adalah gerbong terakhir yg digunakan pada rangkaian KA Barang,
digunakan utk tempat PLKA / KP dengan ukuran sebesar kontainer 20 feet.

Kasus = Karcis Khusus


KBD = Kartu Bukti Diri / Kartu Bulanan Dinas (yang jelas bukan Kagak Bawa Duit) KRD =
Kereta Rel Diesel

KRDE = Kereta Rel Diesel Elektrik (Buatan Indonesia)

KRDI = Kereta Rel Diesel Indonesia (Buatan Indonesia)

KRL = Kereta Rel Listrik

KRLI = Kereta Rel Listrik Indonesia (Buatan Indonesia)

KDG = Kepala Dipo Gerbong

KDK = Kepala Dipo Kereta

KDT = Kepala Dipo Traksi

KLB = Kereta Luar Biasa

KM = Kereta Makan

KP = Kondektur Pemimpin

KS = Kepala Setasiun

KSB = Kepala Stasiun Besa

KMP = Kereta Makan + Power

KKBW = Kereta pengangkut batubara dengan 2 gandar

KKW = Kereta Ketel + Westinghouse (rem angin ?)

KR = Kepala Ruas

KT = Kereta Tidur

KN = Kepala Divisi Niaga

Lapka = Laporan Kereta Api

LGS = langsir (kt kerja), langsiran (kt benda)

LHM = Laporan Harian Masinis

LokPen = Lokomotif Penolong / Pendukung (?)

Lokpd = Lokomotif Pendorong


LPT = Lok Pengganti

MALKA = Maklumat Perjalanan Kereta Api (Berlaku selama jangka waktu yang ditetapkan)

Mas = Masinis

M = Makan (Kereta Makan) / bila disambungkan dengan huruf lain seperti KM, bila berdiri
sendiri M = Kompartemen, angka di belakang adalah kelas (1=eksekutif, 2=bisnis, 3=ekonomi),
M = Motorized Car

MC = Motorized Cabin Car / Monthly Check Up

MD = Mesin Diesel / Motor Diesel

MD = Mulai Dinas, Mulai Dioperasikan

MG = Motor Generator

MS = Perintah Melalui Sinyal Tidak AMan (Perintah MS – Form)/Melanggar Sinyal

NKV = Kepala Sub Divisi Pembukuan Niaga

NR = Kereta Penolong

PAP = Pengawas Peron

PC = Power Car

PJ = Penilik Jalan

PJL = Perlintasan JaLan (?)

PPK = Pemberitahuan tentang Perjalanan Kereta Api (Berlaku selama 1 bulan) PPKA = Petugas
Perjalanan Kereta Api

PK = Pusat Kendali (Pusat Komunikasi)

PKST = Pekerja Stasiun

PL = Peritiwa Luar Biasa

PLKA = Pelayan Kereta Api (maksudnya : teknisi)

PLH = Peristiwa Luar Biasa Hebat

PLB = Perjalanan Luar Biasa

PJKA = Perusahaan Jawatan Kereta Api


PNKA = Perusahaan Nasional Kereta Api

PPKA = Pengatur / Pemimpin Perjalanan Kereta Api

Perka = Perjalanan Kereta Api

PPCW = Gerbong barang tanpa atap dan dinding samping

PTP = Pemberitahuan Tentang Persilangan

PUK = Pengawas Urusan Kereta

PLKA = Pelayan Kereta Api

PA = Pemeriksaan Akhir

PA YAD = Pemeriksaan Akhir Yang Akan Datang

PRAMI = Pramugari

PRAMA = Pramugara

POLSUSKA = POLisi khuSUS Kereta Api

R = Rebuilt, Reglemen

RH = Rehabilitasi (ex konservasi)

RM = Rencana Muatan

RinJa = Rintangan Jalan

S = Semboyan/Kereta Spesial (kereta yang khusus untuk sewa)

SAP = Surat Angkutan Percuma

SK = Kepala Seksi Jalan dan Bangunan

SKAB = sistem kereta api blok

SINTELIS = Sinyal Telekomunikasi dan Listrik

SINTEL = Sinyal Telekomunikasi

SETK = Selubung Engkol Tekanan Kelebihan

T = Tabel/Trailer Car

Taspat = Pembatasan Kecepatan


TC = Trailing Cabin Car / Traction Car (?)

TS = Tegangan Statis / Train Set (?)

TEM = Telegram Maklumat (Berlaku selama 1 hari)

TELIS = TElekomunikasi dan LIStrik

TTU = Gerbong uji

TTW = Gerbong pengangkut kerikil ballast

Wasi = Pengawas Seksi

WasTek = Pengawas Teknik

W = gerbong/kereta dengan rem angin (W diambil dari Westingouse)

R = gerbong/kereta dengan rem tangan/mekanik

A = Kelas 1 (AW berarti kereta kelas 1/eksekutif dengan rem angin/westinghouse)

B = Kelas 2 (BW berarti kereta kelas 2/bisnis dengan rem angin/westinghouse)

C = Kelas 3 (CW berarti kereta kelas 3/ekonoi dengan rem angin/westinghouse)

M = Kereta dengan mesin sendiri

contoh: MCW 300 adalah kode untuk KRD Kuda Putih, MCW 301 adalah kode untuk KRD
Shinko yang berarti kereta dengan mesin kelas 3/ekonomi dengan rem angin/westinghouse (kalo
kode 300 mungkin maksudnya dengan mesin diesel bertransmisi diesel-hidraulik dengan batch
pertama, CMIIW) yang kemudian berkode KD3-761xx

Kode D menandakan batas kecepatan/taspat maksimum selama perjalanan adalah 60 km/h. (ini
di gerbong zaman dulu dengan bogie K5, CMIIW) (kode D dipakai saat menggunakan bogie K3,
contohnya kereta joko kendil)

Kode E menandakan batas kecepatan/taspat maksimum selama perjalanan adalah 80 km/h.

Kode F menandakan batas kecepatan/taspat maksimum selama perjalanan adalah 120 km/h.

Kode angka di bawahnya adalah massa total gerbong dalam keadaan kosong/tanpa penumpang
(dalam satuan ton).

Jadi, E 37 adalah gerbong mempunyai taspat maks 80 km/h dan massa kosongnya 37 kg. (seperti
yang sudah saya jelaskan dulu, angka 37 itu bukan massa kosong, melainkan berat muat Kereta
tersebut.)
K1 : Gerbong kelas eksekutif

K2 : Gerbong kelas bisnis

K3 : Gerbong kelas ekonomi

BP : Bagage Power = Gerbong pembangkit listrik

KMP3 : Kereta makan + power (pembangkit listrik) kelas ekonomi

KMP2 : Kereta makan + power (pembangkit listrik) kelas bisnis

PPCW : gerbong kurs batubara bergandar 2, dipakai di babarandek jalur THB (yang benar
bergandar 4, kalo 2 kodenya hanyalah PCW)

M1 : kompartemen 1

ZZOW : gerbong pasir bergandar 2 (gandar 4, jika 2 kodenya ZOW)

KKBW : gerbong kurs batubara bergandar 2 (gandar 4), dipakai di babaranjang divre 3

GGW : gerbong pengangkut semen bergandar 2 (gandar 4)

YYW : gerbong pengangkut pasir bergandar 2 (gandar 4) (CMIIW) (yang benar adalah gerbong
berdinding setengah tertutup tanpa dilengkapi atap, digunakan untuk angkutan pasir kwarsa)

TTW : gerbong pengangkut ballast bergandar 2 (CMIIW) (gerbong berdinding setengah tertutup
yg dilengkapi atap dan bergandar 4, digunakan untuk mengangkut pasir kwarsa dan angkutan
semen.

Sekian posting dari kita,semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai