Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH Stunting Global: Penyebab, Dampak, dan Program Penanggulangannya

untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan dan Kesehjateraan Masyarakat

Kesehatan Global (One Health) Dosen


Pengampu :
Dr. Ratno Adrianto, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh
Ady Maulana 2211016057

UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memperluas pemahaman tentang stunting global, sebuah permasalahan yang sangat kompleks dan
membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya
dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya penanggulangan stunting global. Akhir kata, saya mohon
maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini dan saya berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan penulisan kami selanjutnya.

Samarinda, 29 Maret 2023

Ady Maulana.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………….....i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………...............iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………......1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………….2
2.1 Pengertian Stunting …………………………………………………………………………………...2
2.2 Penyebab Stunting …………………………………………………………………………………….2
2.3 Dampak Stunting ……………………………………………………………………………………...3
2.4 Statistik Stunting Global ……………………………………………………………………………...3
2.5 Faktor Penyebab Stunting Global …………………………………………………………………...4
2.6 Dampak Stunting Global ……………………………………………………………………………..4
2.7 Program Pemerintah dalam Penanggulangan Stunting Global …………………………………...5
2.8 Peran Masyarakat dalam Penanggulangan Stunting Global ………………………………………5
2.9 Peran Organisasi Internasional dalam Penanggulangan Stunting Global ………………………..6
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………....8
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting merupakan permasalahan global yang mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan anak. Menurut data dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2021
sekitar 149 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting di seluruh dunia. Stunting
dapat mengakibatkan dampak jangka panjang pada kesehatan anak, seperti kekurangan gizi,
penyakit kronis, serta menurunkan kualitas hidup dan produktivitas di masa dewasa. Oleh karena
itu, penanganan stunting perlu dilakukan dengan serius dan segera agar dapat mengurangi angka
kejadian stunting di seluruh dunia. Makalah ini akan membahas secara lengkap tentang
permasalahan stunting global, faktor penyebab, dampak, serta upaya penanggulangan yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
• Apa definisi dan faktor penyebab stunting?
• Bagaimana dampak stunting terhadap kesehatan dan perkembangan anak?
• Bagaimana statistik stunting global dan faktor penyebabnya?
• Apa saja upaya penanggulangan stunting global yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat?
• Bagaimana peran organisasi internasional dalam penanggulangan stunting global?

C. Tujuan Penulisan
• Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan stunting global,
termasuk definisi, faktor penyebab, dan dampak stunting terhadap kesehatan dan
perkembangan anak.
• Menjelaskan statistik stunting global dan faktor penyebabnya, sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai tingkat keparahan masalah dan upaya yang perlu
dilakukan.
• Menjelaskan upaya penanggulangan stunting global yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat, sehingga dapat memberikan informasi mengenai program dan kebijakan
yang diterapkan.
• Membahas peran organisasi internasional dalam penanggulangan stunting global,
sehingga dapat memberikan informasi mengenai kolaborasi internasional dalam
menangani permasalahan ini.
• Memberikan saran dan implikasi bagi penelitian selanjutnya, sehingga dapat memperkuat
penanganan stunting global di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia lima tahun, yang ditandai
dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya. Stunting terjadi karena kekurangan
asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga anak tidak mampu tumbuh dengan baik
dan mencapai potensi tinggi badannya yang seharusnya. Stunting dapat terjadi pada anak yang
mengalami kekurangan gizi kronis, yang seringkali disebabkan oleh pola makan yang buruk dan
kurangnya akses terhadap makanan yang bergizi. Stunting juga dapat menyebabkan dampak
jangka panjang pada kesehatan anak, seperti kekurangan gizi, penyakit kronis, serta menurunkan
kualitas hidup dan produktivitas di masa dewasa.

B. Penyebab Stunting
Penyebab stunting sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor yang saling terkait. Berikut
adalah beberapa faktor penyebab stunting:
• Kekurangan asupan gizi: Anak yang mengalami kekurangan asupan gizi kronis, terutama
protein dan kalori, akan mengalami stunting. Kekurangan asupan gizi ini dapat
disebabkan oleh kurangnya akses terhadap makanan yang bergizi dan pola makan yang
buruk.
• Infeksi: Infeksi pada masa awal kehidupan anak, seperti diare, pneumonia, dan infeksi
saluran kemih, dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang
sering mengalami infeksi pada masa awal kehidupan akan lebih rentan mengalami
stunting.
• Praktik pemberian makan yang buruk: Praktik pemberian makan yang buruk, seperti
memberikan makanan yang tidak cocok untuk usia anak, memberikan makanan dengan
porsi yang terlalu kecil atau terlalu besar, serta memberikan makanan yang tidak bersih
dan sehat, dapat menyebabkan stunting.
• Faktor lingkungan: Faktor lingkungan seperti sanitasi yang buruk, air bersih yang sulit
diakses, serta kondisi hunian yang tidak sehat dapat menyebabkan infeksi pada anak,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan stunting.
• Faktor sosial-ekonomi: Faktor sosial-ekonomi seperti kemiskinan, kurangnya akses
terhadap layanan kesehatan, serta kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang gizi
dan kesehatan, dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anak dan menyebabkan stunting.
• Faktor genetik: Beberapa faktor genetik juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak, meskipun dampaknya relatif kecil dibandingkan dengan faktor
lainnya. Anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengalami stunting
juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.

Dalam banyak kasus, faktor-faktor tersebut saling terkait dan menyebabkan stunting secara
bersama-sama. Oleh karena itu, penanganan stunting perlu dilakukan secara komprehensif dan
terintegrasi, melalui upaya peningkatan akses terhadap makanan yang bergizi, peningkatan
praktik pemberian makan yang baik, perbaikan sanitasi dan lingkungan, serta pemberdayaan
masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang gizi dan kesehatan.
C. Dampak Stunting
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. Berikut
adalah beberapa dampak stunting:
• Keterlambatan perkembangan: Stunting dapat menyebabkan keterlambatan
perkembangan fisik dan mental anak, seperti keterlambatan dalam belajar berjalan,
berbicara, dan berpikir.
• Penurunan kualitas hidup: Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami masalah kesehatan dan pendidikan di masa dewasa, yang dapat
menurunkan kualitas hidupnya.
• Risiko kesehatan yang lebih tinggi: Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih
tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan di masa dewasa, seperti kekurangan
gizi, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
• Rendahnya produktivitas: Anak yang mengalami stunting dapat memiliki rendahnya
produktivitas di masa dewasa, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam
bekerja dan berkontribusi pada perekonomian.
• Dampak psikososial: Anak yang mengalami stunting dapat mengalami stigma dan
diskriminasi, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan sosial mereka di
masa dewasa.

Dampak stunting tidak hanya terbatas pada anak yang mengalami stunting, tetapi juga berdampak
pada keluarga, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, penanganan stunting
perlu dilakukan secara holistik dan terintegrasi, melalui upaya peningkatan akses terhadap
makanan yang bergizi, peningkatan praktik pemberian makan yang baik, perbaikan sanitasi dan
lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
tentang gizi dan kesehatan.

D. Statistik Stunting Global


Stunting masih menjadi permasalahan serius di seluruh dunia. Menurut data dari World Health
Organization (WHO), pada tahun 2020, sekitar 144 juta anak di seluruh dunia mengalami
stunting.

Berikut adalah beberapa statistik stunting global lainnya:


• Asia Selatan memiliki tingkat stunting tertinggi di dunia, yaitu sekitar 34,7% pada tahun
2020.
• Afrika Sub-Sahara adalah wilayah kedua dengan tingkat stunting tertinggi, yaitu sekitar
21,8% pada tahun 2020.
• Sekitar 75% dari total anak yang mengalami stunting berada di 30 negara dengan
pendapatan rendah atau menengah.
• Stunting lebih sering terjadi pada anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan, di mana
akses terhadap makanan yang bergizi dan sanitasi yang memadai sering kali terbatas.
• Anak-anak perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting daripada
anak laki-laki.
• Stunting tidak hanya terjadi pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, tetapi juga
dapat terjadi pada anak-anak yang menerima makanan yang cukup, tetapi tidak
berkualitas baik atau kurang variasi.
• Stunting berdampak pada produktivitas ekonomi global, dengan diperkirakan kerugian
sebesar $10 miliar per tahun akibat rendahnya produktivitas dan keterbatasan potensi
ekonomi yang hilang.

Data dan statistik ini menunjukkan betapa pentingnya upaya untuk mengatasi stunting secara
global. Perlu dilakukan tindakan preventif dan intervensi yang tepat guna meningkatkan kualitas
gizi dan lingkungan hidup yang sehat bagi anak-anak di seluruh dunia.

E. Faktor Penyebab Stunting Global


Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling terkait. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya stunting dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu faktor biologis, sosial,
dan lingkungan. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab stunting global:

• Kekurangan gizi: Kekurangan gizi adalah penyebab utama stunting. Anak yang
kekurangan gizi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
• Pola pemberian ASI yang buruk: Pemberian ASI yang buruk atau tidak cukup dapat
menyebabkan stunting. Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif selama enam bulan
pertama kehidupannya memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting.
• Kondisi kesehatan ibu: Kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan dapat
memengaruhi pertumbuhan janin dan bayi. Anemia, infeksi, dan kekurangan gizi pada
ibu hamil dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi.
• Faktor lingkungan: Faktor lingkungan yang mempengaruhi stunting antara lain sanitasi
yang buruk, akses yang terbatas terhadap air bersih, dan lingkungan yang tidak higienis.
• Faktor sosial-ekonomi: Kemiskinan, ketidakstabilan ekonomi, dan kurangnya akses ke
sumber daya seperti makanan dan layanan kesehatan dapat menyebabkan stunting.
• Infeksi: Infeksi pada anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan
otak, yang dapat menyebabkan stunting.
• Stres: Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, termasuk stunting.
• Praktik pemberian makan yang buruk: Pola makan yang buruk, seperti kekurangan variasi
makanan dan frekuensi makan yang tidak cukup, dapat menyebabkan stunting.

Faktor-faktor penyebab stunting global ini saling terkait dan kompleks, dan perlu dilakukan
upaya yang terintegrasi dan komprehensif untuk mencegah dan mengatasi stunting secara efektif.

F. Dampak Stunting Global


Stunting global memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan, pendidikan, dan
perekonomian. Berikut adalah beberapa dampak stunting global:

• Keterlambatan perkembangan: Stunting dapat menyebabkan keterlambatan


perkembangan fisik dan mental pada anak. Anak-anak yang mengalami stunting mungkin
mengalami keterlambatan dalam belajar berjalan, berbicara, dan berpikir.
• Kesehatan yang buruk: Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan dan diare. Selain
itu, stunting juga dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi dan obesitas di kemudian
hari.
• Rendahnya produktivitas: Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki
produktivitas yang rendah di masa dewasa karena keterbatasan fisik dan mental yang
mereka alami. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja dan
berkontribusi pada perekonomian.
• Penurunan kualitas hidup: Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki
kualitas hidup yang rendah karena risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah
kesehatan dan pendidikan di masa dewasa.
• Dampak ekonomi: Stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena
rendahnya produktivitas dan keterbatasan potensi ekonomi yang hilang. Selain itu, biaya
pengobatan dan perawatan yang diperlukan untuk mengatasi stunting juga dapat
membebani keluarga dan sistem kesehatan.

Dampak stunting tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga, masyarakat,
dan negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi stunting global perlu
dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan meningkatkan akses terhadap makanan yang
bergizi, sanitasi yang memadai, dan perbaikan lingkungan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat
dan pendidikan tentang pentingnya gizi dan kesehatan juga dapat membantu mencegah stunting

G. Program Pemerintah dalam Penanggulangan Stunting Global


Banyak negara dan pemerintah telah memulai program dan kebijakan untuk mengatasi stunting
global. Berikut adalah beberapa program pemerintah dalam penanggulangan stunting global:

• Peningkatan akses terhadap makanan yang bergizi: Pemerintah dapat meningkatkan akses
terhadap makanan yang bergizi melalui berbagai program, seperti distribusi makanan
tambahan, program pemberian makanan di sekolah, dan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya makanan yang sehat dan bergizi.
• Peningkatan akses terhadap sanitasi yang memadai: Pemerintah dapat meningkatkan
akses terhadap sanitasi yang memadai melalui program pembangunan toilet dan air
bersih, kampanye kesadaran tentang pentingnya sanitasi yang baik, dan pendidikan
tentang praktik higienis yang baik.
• Pendidikan dan peningkatan kesadaran: Pemerintah dapat melakukan kampanye dan
program pendidikan tentang pentingnya nutrisi yang sehat dan lingkungan yang bersih,
serta memberikan dukungan dan sumber daya untuk masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan gizi dan sanitasi anak-anak.
• Program pencegahan stunting: Pemerintah dapat melaksanakan program pencegahan
stunting, seperti program pemantauan pertumbuhan anak, pemeriksaan kesehatan rutin,
dan pendidikan untuk ibu hamil dan orang tua tentang nutrisi yang sehat dan perawatan
anak.
• Intervensi medis dan nutrisi: Pemerintah dapat memberikan intervensi medis dan nutrisi
yang tepat pada anak-anak yang mengalami stunting, seperti suplemen gizi, terapi
makanan, dan perawatan medis.

Program-program ini dapat membantu mengurangi tingkat stunting global, tetapi perlu dilakukan
dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi untuk memastikan efektivitasnya. Selain itu,
dukungan dan partisipasi dari masyarakat dan sektor swasta juga sangat penting dalam upaya
penanggulangan stunting global.

H. Peran Masyarakat dalam Penanggulangan Stunting Global


Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam penanggulangan stunting global. Berikut
adalah beberapa peran masyarakat dalam penanggulangan stunting global:

• Kesadaran dan Pendidikan: Masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran


tentang stunting global dan dampak buruknya pada kesehatan anak-anak. Mereka dapat
membantu dalam pendidikan tentang nutrisi yang sehat, praktik higienis yang baik, dan
cara meningkatkan akses terhadap makanan yang bergizi dan sanitasi yang memadai.
Pendidikan dan kesadaran ini dapat membantu mencegah dan mengurangi stunting.
• Peningkatan Akses: Masyarakat dapat membantu meningkatkan akses terhadap makanan
yang bergizi dan sanitasi yang memadai melalui partisipasi dalam program dan kampanye
pemerintah. Masyarakat dapat membantu membangun toilet dan akses air bersih, serta
membantu dalam distribusi makanan tambahan dan program pemberian makanan di
sekolah.
• Pemantauan Pertumbuhan Anak: Masyarakat dapat membantu dalam pemantauan
pertumbuhan anak dan membantu melaporkan kasus-kasus stunting pada pihak yang
berwenang. Mereka dapat membantu dalam pemeriksaan kesehatan rutin dan mengawasi
pertumbuhan anak untuk mengidentifikasi tanda-tanda stunting pada tahap awal.
• Partisipasi dalam Program Pemerintah: Masyarakat dapat berpartisipasi dalam program
pemerintah untuk meningkatkan nutrisi dan kesehatan anak, serta membantu dalam
pendidikan dan pelatihan bagi orang tua dan masyarakat tentang nutrisi yang sehat,
sanitasi yang memadai, dan praktik higienis yang baik.
• Pemberdayaan Perempuan: Masyarakat dapat membantu dalam pemberdayaan
perempuan, dengan memberikan dukungan pada program-program yang membantu
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Hal ini dapat membantu
mengurangi stunting pada anak-anak, karena perempuan yang sehat dan teredukasi
cenderung lebih mampu memberikan perawatan dan nutrisi yang sehat bagi anak-anak
mereka.

Melalui peran aktif dan partisipasi masyarakat, upaya penanggulangan stunting global dapat
menjadi lebih efektif dan terintegrasi. Masyarakat dapat berperan sebagai agen perubahan dalam
mempromosikan praktik kesehatan yang baik dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di
seluruh dunia.

I. Peran Organisasi Internasional dalam Penanggulangan Stunting Global


Organisasi internasional memiliki peran yang sangat penting dalam penanggulangan stunting
global. Berikut adalah beberapa peran organisasi internasional dalam penanggulangan stunting
global:

• Memberikan Bantuan: Organisasi internasional dapat memberikan bantuan dan dukungan


dalam bentuk keuangan, teknis, dan logistik untuk program-program penanggulangan
stunting global yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini dapat membantu
mempercepat aksi penanggulangan stunting di negara-negara yang membutuhkan.
• Meningkatkan Kesadaran: Organisasi internasional dapat membantu meningkatkan
kesadaran dan pemahaman tentang stunting global dan dampak buruknya pada kesehatan
anak-anak. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye media sosial, seminar, konferensi,
dan acara-acara lainnya yang dapat membantu memperkuat pemahaman tentang masalah
ini dan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangannya.
• Menyediakan Data dan Riset: Organisasi internasional dapat menyediakan data dan riset
tentang stunting global yang dapat membantu para ahli dan pemerintah dalam memahami
penyebab, dampak, dan solusi yang tepat untuk mengurangi stunting. Data dan riset ini
dapat membantu memandu perencanaan program dan kebijakan pemerintah serta
membantu dalam mengevaluasi efektivitas program dan kebijakan yang telah
diimplementasikan.
• Memberikan Pelatihan dan Edukasi: Organisasi internasional dapat membantu
memberikan pelatihan dan edukasi bagi para tenaga kesehatan dan masyarakat tentang
nutrisi yang sehat, praktik higienis yang baik, dan cara meningkatkan akses terhadap
makanan yang bergizi dan sanitasi yang memadai. Pelatihan dan edukasi ini dapat
membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang stunting dan
cara-cara untuk mencegah dan mengurangi stunting.
• Menyediakan Bantuan Teknis: Organisasi internasional dapat menyediakan bantuan
teknis bagi pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan program-program
penanggulangan stunting yang efektif. Bantuan teknis ini dapat mencakup desain
program, pengembangan strategi implementasi, pemantauan dan evaluasi, dan
pengembangan sistem manajemen yang efektif.

Melalui peran aktif organisasi internasional, upaya penanggulangan stunting global dapat menjadi
lebih terkoordinasi dan terintegrasi, serta dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anakanak
di seluruh dunia.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa stunting global merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang serius dan mempengaruhi jutaan anak di seluruh
dunia. Penyebab utama stunting meliputi faktor gizi yang buruk, sanitasi yang tidak
memadai, dan lingkungan yang tidak sehat. Stunting dapat berdampak buruk pada
kesehatan dan perkembangan anak serta mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi negara.

Pemerintah dan masyarakat memegang peranan penting dalam penanggulangan stunting


global. Pemerintah dapat mengembangkan program dan kebijakan yang efektif dalam
penanggulangan stunting serta meningkatkan akses terhadap makanan yang bergizi dan
sanitasi yang memadai. Masyarakat juga dapat berperan aktif dengan meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya nutrisi yang sehat dan sanitasi yang memadai, serta
mengambil tindakan untuk mempromosikan pola hidup yang sehat.

Organisasi internasional juga memiliki peran penting dalam penanggulangan stunting


global, termasuk memberikan bantuan, meningkatkan kesadaran, menyediakan data dan
riset, memberikan pelatihan dan edukasi, serta menyediakan bantuan teknis bagi
pemerintah dan masyarakat.

Upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional dapat


membantu mengurangi angka stunting global dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak
di seluruh dunia.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas penanggulangan
stunting global antara lain:

• Pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana dan sumber daya manusia untuk
program dan kebijakan yang efektif dalam penanggulangan stunting.
• Masyarakat perlu terlibat aktif dalam penanggulangan stunting dengan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya nutrisi yang sehat dan sanitasi yang
memadai, serta mengambil tindakan untuk mempromosikan pola hidup yang
sehat.
• Organisasi internasional perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan bantuan, meningkatkan kesadaran, menyediakan data dan riset,
memberikan pelatihan dan edukasi, serta menyediakan bantuan teknis bagi
pemerintah dan masyarakat.
• Perlu ada program yang terintegrasi antara berbagai sektor seperti kesehatan,
pendidikan, sanitasi, dan pangan untuk menangani stunting secara menyeluruh.
• Perlu ada peningkatan akses dan ketersediaan makanan yang bergizi dan sanitasi
yang memadai di wilayah-wilayah yang terdampak stunting.
• Perlu ada peningkatan kualitas air dan sanitasi di wilayah-wilayah yang terdampak
stunting.
• Perlu ada peningkatan kualitas pendidikan tentang nutrisi dan sanitasi bagi
masyarakat di wilayah-wilayah yang terdampak stunting.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka stunting


global dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA

• Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., Bhutta, Z. A., Christian, P., de Onis, M., & Uauy, R.
(2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income
countries. The Lancet, 382(9890), 427-451.
• UNICEF. (2021). Stunting. Diakses pada 28 Maret 2023, dari
https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/stunting/.
• World Health Organization. (2017). Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief.
Diakses pada 28 Maret 2023, dari
https://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pdf.
• Ahmed, T., Hossain, M., & Sanin, K. I. (2019). Global burden of maternal and child
undernutrition and micronutrient deficiencies. Annals of Nutrition and Metabolism, 74(Suppl. 2),
1-6.
• Headey, D. D., Hoddinott, J., Ali, D., Tesfaye, R., & Dereje, M. (2015). The other Asian enigma:
Explaining the rapid reduction of undernutrition in Bangladesh. World Development, 66, 749761.
• Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries.
Paediatrics and International Child Health, 34(4), 250-265.
• Fanzo, J., Hawkes, C., Udomkesmalee, E., Afshin, A., Allemandi, L., Assery, O., & Webber, L.
(2018). Global nutrition report 2018: Shining a light to spur action on nutrition. Development
Initiatives, Bristol, UK.
• World Bank. (2016). Stunting prevalence in children under 5. Diakses pada 28 Maret 2023, dari
https://data.worldbank.org/indicator/SH.STA.STNT.ZS.
• UNICEF. (2018). Improving child nutrition: The achievable imperative for global progress.
Diakses pada 28 Maret 2023, dari https://data.unicef.org/resources/improving-child-
nutritionachievable-imperative-global-progress/.
• Bhutta, Z. A., Das, J. K., Rizvi, A., Gaffey, M. F., Walker, N., Horton, S., & Lancet Nutrition
Interventions Review Group. (2013). Evidence-based interventions for improvement of maternal
and child nutrition: What can be done and at what cost? The Lancet, 382(9890), 452-477.

Anda mungkin juga menyukai