Disusun Oleh
Ady Maulana 2211016057
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memperluas pemahaman tentang stunting global, sebuah permasalahan yang sangat kompleks dan
membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya
dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya penanggulangan stunting global. Akhir kata, saya mohon
maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini dan saya berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan penulisan kami selanjutnya.
Ady Maulana.
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
• Apa definisi dan faktor penyebab stunting?
• Bagaimana dampak stunting terhadap kesehatan dan perkembangan anak?
• Bagaimana statistik stunting global dan faktor penyebabnya?
• Apa saja upaya penanggulangan stunting global yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat?
• Bagaimana peran organisasi internasional dalam penanggulangan stunting global?
C. Tujuan Penulisan
• Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan stunting global,
termasuk definisi, faktor penyebab, dan dampak stunting terhadap kesehatan dan
perkembangan anak.
• Menjelaskan statistik stunting global dan faktor penyebabnya, sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai tingkat keparahan masalah dan upaya yang perlu
dilakukan.
• Menjelaskan upaya penanggulangan stunting global yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat, sehingga dapat memberikan informasi mengenai program dan kebijakan
yang diterapkan.
• Membahas peran organisasi internasional dalam penanggulangan stunting global,
sehingga dapat memberikan informasi mengenai kolaborasi internasional dalam
menangani permasalahan ini.
• Memberikan saran dan implikasi bagi penelitian selanjutnya, sehingga dapat memperkuat
penanganan stunting global di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia lima tahun, yang ditandai
dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya. Stunting terjadi karena kekurangan
asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga anak tidak mampu tumbuh dengan baik
dan mencapai potensi tinggi badannya yang seharusnya. Stunting dapat terjadi pada anak yang
mengalami kekurangan gizi kronis, yang seringkali disebabkan oleh pola makan yang buruk dan
kurangnya akses terhadap makanan yang bergizi. Stunting juga dapat menyebabkan dampak
jangka panjang pada kesehatan anak, seperti kekurangan gizi, penyakit kronis, serta menurunkan
kualitas hidup dan produktivitas di masa dewasa.
B. Penyebab Stunting
Penyebab stunting sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor yang saling terkait. Berikut
adalah beberapa faktor penyebab stunting:
• Kekurangan asupan gizi: Anak yang mengalami kekurangan asupan gizi kronis, terutama
protein dan kalori, akan mengalami stunting. Kekurangan asupan gizi ini dapat
disebabkan oleh kurangnya akses terhadap makanan yang bergizi dan pola makan yang
buruk.
• Infeksi: Infeksi pada masa awal kehidupan anak, seperti diare, pneumonia, dan infeksi
saluran kemih, dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang
sering mengalami infeksi pada masa awal kehidupan akan lebih rentan mengalami
stunting.
• Praktik pemberian makan yang buruk: Praktik pemberian makan yang buruk, seperti
memberikan makanan yang tidak cocok untuk usia anak, memberikan makanan dengan
porsi yang terlalu kecil atau terlalu besar, serta memberikan makanan yang tidak bersih
dan sehat, dapat menyebabkan stunting.
• Faktor lingkungan: Faktor lingkungan seperti sanitasi yang buruk, air bersih yang sulit
diakses, serta kondisi hunian yang tidak sehat dapat menyebabkan infeksi pada anak,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan stunting.
• Faktor sosial-ekonomi: Faktor sosial-ekonomi seperti kemiskinan, kurangnya akses
terhadap layanan kesehatan, serta kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang gizi
dan kesehatan, dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anak dan menyebabkan stunting.
• Faktor genetik: Beberapa faktor genetik juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak, meskipun dampaknya relatif kecil dibandingkan dengan faktor
lainnya. Anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengalami stunting
juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
Dalam banyak kasus, faktor-faktor tersebut saling terkait dan menyebabkan stunting secara
bersama-sama. Oleh karena itu, penanganan stunting perlu dilakukan secara komprehensif dan
terintegrasi, melalui upaya peningkatan akses terhadap makanan yang bergizi, peningkatan
praktik pemberian makan yang baik, perbaikan sanitasi dan lingkungan, serta pemberdayaan
masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang gizi dan kesehatan.
C. Dampak Stunting
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. Berikut
adalah beberapa dampak stunting:
• Keterlambatan perkembangan: Stunting dapat menyebabkan keterlambatan
perkembangan fisik dan mental anak, seperti keterlambatan dalam belajar berjalan,
berbicara, dan berpikir.
• Penurunan kualitas hidup: Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami masalah kesehatan dan pendidikan di masa dewasa, yang dapat
menurunkan kualitas hidupnya.
• Risiko kesehatan yang lebih tinggi: Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih
tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan di masa dewasa, seperti kekurangan
gizi, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
• Rendahnya produktivitas: Anak yang mengalami stunting dapat memiliki rendahnya
produktivitas di masa dewasa, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam
bekerja dan berkontribusi pada perekonomian.
• Dampak psikososial: Anak yang mengalami stunting dapat mengalami stigma dan
diskriminasi, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan sosial mereka di
masa dewasa.
Dampak stunting tidak hanya terbatas pada anak yang mengalami stunting, tetapi juga berdampak
pada keluarga, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, penanganan stunting
perlu dilakukan secara holistik dan terintegrasi, melalui upaya peningkatan akses terhadap
makanan yang bergizi, peningkatan praktik pemberian makan yang baik, perbaikan sanitasi dan
lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
tentang gizi dan kesehatan.
Data dan statistik ini menunjukkan betapa pentingnya upaya untuk mengatasi stunting secara
global. Perlu dilakukan tindakan preventif dan intervensi yang tepat guna meningkatkan kualitas
gizi dan lingkungan hidup yang sehat bagi anak-anak di seluruh dunia.
• Kekurangan gizi: Kekurangan gizi adalah penyebab utama stunting. Anak yang
kekurangan gizi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
• Pola pemberian ASI yang buruk: Pemberian ASI yang buruk atau tidak cukup dapat
menyebabkan stunting. Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif selama enam bulan
pertama kehidupannya memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting.
• Kondisi kesehatan ibu: Kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan dapat
memengaruhi pertumbuhan janin dan bayi. Anemia, infeksi, dan kekurangan gizi pada
ibu hamil dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi.
• Faktor lingkungan: Faktor lingkungan yang mempengaruhi stunting antara lain sanitasi
yang buruk, akses yang terbatas terhadap air bersih, dan lingkungan yang tidak higienis.
• Faktor sosial-ekonomi: Kemiskinan, ketidakstabilan ekonomi, dan kurangnya akses ke
sumber daya seperti makanan dan layanan kesehatan dapat menyebabkan stunting.
• Infeksi: Infeksi pada anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan
otak, yang dapat menyebabkan stunting.
• Stres: Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, termasuk stunting.
• Praktik pemberian makan yang buruk: Pola makan yang buruk, seperti kekurangan variasi
makanan dan frekuensi makan yang tidak cukup, dapat menyebabkan stunting.
Faktor-faktor penyebab stunting global ini saling terkait dan kompleks, dan perlu dilakukan
upaya yang terintegrasi dan komprehensif untuk mencegah dan mengatasi stunting secara efektif.
Dampak stunting tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga, masyarakat,
dan negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi stunting global perlu
dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan meningkatkan akses terhadap makanan yang
bergizi, sanitasi yang memadai, dan perbaikan lingkungan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat
dan pendidikan tentang pentingnya gizi dan kesehatan juga dapat membantu mencegah stunting
• Peningkatan akses terhadap makanan yang bergizi: Pemerintah dapat meningkatkan akses
terhadap makanan yang bergizi melalui berbagai program, seperti distribusi makanan
tambahan, program pemberian makanan di sekolah, dan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya makanan yang sehat dan bergizi.
• Peningkatan akses terhadap sanitasi yang memadai: Pemerintah dapat meningkatkan
akses terhadap sanitasi yang memadai melalui program pembangunan toilet dan air
bersih, kampanye kesadaran tentang pentingnya sanitasi yang baik, dan pendidikan
tentang praktik higienis yang baik.
• Pendidikan dan peningkatan kesadaran: Pemerintah dapat melakukan kampanye dan
program pendidikan tentang pentingnya nutrisi yang sehat dan lingkungan yang bersih,
serta memberikan dukungan dan sumber daya untuk masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan gizi dan sanitasi anak-anak.
• Program pencegahan stunting: Pemerintah dapat melaksanakan program pencegahan
stunting, seperti program pemantauan pertumbuhan anak, pemeriksaan kesehatan rutin,
dan pendidikan untuk ibu hamil dan orang tua tentang nutrisi yang sehat dan perawatan
anak.
• Intervensi medis dan nutrisi: Pemerintah dapat memberikan intervensi medis dan nutrisi
yang tepat pada anak-anak yang mengalami stunting, seperti suplemen gizi, terapi
makanan, dan perawatan medis.
Program-program ini dapat membantu mengurangi tingkat stunting global, tetapi perlu dilakukan
dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi untuk memastikan efektivitasnya. Selain itu,
dukungan dan partisipasi dari masyarakat dan sektor swasta juga sangat penting dalam upaya
penanggulangan stunting global.
Melalui peran aktif dan partisipasi masyarakat, upaya penanggulangan stunting global dapat
menjadi lebih efektif dan terintegrasi. Masyarakat dapat berperan sebagai agen perubahan dalam
mempromosikan praktik kesehatan yang baik dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di
seluruh dunia.
Melalui peran aktif organisasi internasional, upaya penanggulangan stunting global dapat menjadi
lebih terkoordinasi dan terintegrasi, serta dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anakanak
di seluruh dunia.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa stunting global merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang serius dan mempengaruhi jutaan anak di seluruh
dunia. Penyebab utama stunting meliputi faktor gizi yang buruk, sanitasi yang tidak
memadai, dan lingkungan yang tidak sehat. Stunting dapat berdampak buruk pada
kesehatan dan perkembangan anak serta mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi negara.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas penanggulangan
stunting global antara lain:
• Pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana dan sumber daya manusia untuk
program dan kebijakan yang efektif dalam penanggulangan stunting.
• Masyarakat perlu terlibat aktif dalam penanggulangan stunting dengan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya nutrisi yang sehat dan sanitasi yang
memadai, serta mengambil tindakan untuk mempromosikan pola hidup yang
sehat.
• Organisasi internasional perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan bantuan, meningkatkan kesadaran, menyediakan data dan riset,
memberikan pelatihan dan edukasi, serta menyediakan bantuan teknis bagi
pemerintah dan masyarakat.
• Perlu ada program yang terintegrasi antara berbagai sektor seperti kesehatan,
pendidikan, sanitasi, dan pangan untuk menangani stunting secara menyeluruh.
• Perlu ada peningkatan akses dan ketersediaan makanan yang bergizi dan sanitasi
yang memadai di wilayah-wilayah yang terdampak stunting.
• Perlu ada peningkatan kualitas air dan sanitasi di wilayah-wilayah yang terdampak
stunting.
• Perlu ada peningkatan kualitas pendidikan tentang nutrisi dan sanitasi bagi
masyarakat di wilayah-wilayah yang terdampak stunting.
• Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., Bhutta, Z. A., Christian, P., de Onis, M., & Uauy, R.
(2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income
countries. The Lancet, 382(9890), 427-451.
• UNICEF. (2021). Stunting. Diakses pada 28 Maret 2023, dari
https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/stunting/.
• World Health Organization. (2017). Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief.
Diakses pada 28 Maret 2023, dari
https://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pdf.
• Ahmed, T., Hossain, M., & Sanin, K. I. (2019). Global burden of maternal and child
undernutrition and micronutrient deficiencies. Annals of Nutrition and Metabolism, 74(Suppl. 2),
1-6.
• Headey, D. D., Hoddinott, J., Ali, D., Tesfaye, R., & Dereje, M. (2015). The other Asian enigma:
Explaining the rapid reduction of undernutrition in Bangladesh. World Development, 66, 749761.
• Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries.
Paediatrics and International Child Health, 34(4), 250-265.
• Fanzo, J., Hawkes, C., Udomkesmalee, E., Afshin, A., Allemandi, L., Assery, O., & Webber, L.
(2018). Global nutrition report 2018: Shining a light to spur action on nutrition. Development
Initiatives, Bristol, UK.
• World Bank. (2016). Stunting prevalence in children under 5. Diakses pada 28 Maret 2023, dari
https://data.worldbank.org/indicator/SH.STA.STNT.ZS.
• UNICEF. (2018). Improving child nutrition: The achievable imperative for global progress.
Diakses pada 28 Maret 2023, dari https://data.unicef.org/resources/improving-child-
nutritionachievable-imperative-global-progress/.
• Bhutta, Z. A., Das, J. K., Rizvi, A., Gaffey, M. F., Walker, N., Horton, S., & Lancet Nutrition
Interventions Review Group. (2013). Evidence-based interventions for improvement of maternal
and child nutrition: What can be done and at what cost? The Lancet, 382(9890), 452-477.