Anda di halaman 1dari 2

Nama :Rangga Fajar Adiguna

NIM : 220210101043
Kelas : B
Mata Kuliah : Wawasan Kemipaan

1. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang
banyak.
Matematika merupakan ilmu induk yang perlu digunakan di semua bidang termasuk
Biologi, kimia, dan fisika.
A. Penggunaan matematika di bidang biologi
Perlu diketahui bahwa biologi merupakan ilmu yang memelajari tentang
sesuatu yang memiliki kehidupan. Matematika didalam biologi biasanya
digunakan pada
1. Pola hereditas, yaitu pada perbandingan dan perhitungan matematis yang
digunakan
2. Biometrik yang dapat digunakan untuk mendeteksi sidik jari manusia,
yaitu pada sensor yang memanfaatkan ilmu geometri dalam hal itu.
3. Ekologi, yaitu pada perhitungan matematis seperti ketika menghitung
suatu makhluk hidup untuk mengetahui pengelompokkan ruang lingkup
makhluk hidup.
4. Biostatistika, bidang statisika ini berkaitan dengan data-data yang dalam
pengumpulan datanya harus menggunakan ilmu matematika.
B. Penggunaan matematika di bidang kimia
Kimia adalah ilmu yang memelajari materi dan perubahannya. Matematika
dalam kimia biasanya digunakan pada:
1. Menghitung laju reaksi, yaitu pada penggunaan 5 operasi aritmetika untuk
perhitungan.
2. Mencari pH larutan, yaitu pada penggunaan logaritma.
3. Termokimia, penggunaan persamaan q=mc∆T untuk mencari kalor
C. Penggunaan matematika di bidang fisika
Fisika merupakan ilmu sains atau ilmu alam yang mempelajari materi
beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan
dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya. Sebagai salah satu ilmu
sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana alam
semesta berkerja. Ada banyak sekali penggunaan matematika didalam ilmu
fisika, karena memang fisika adalah sahabat dekat matematika. Contoh
penggunaan matematika dalam fisika:
1. Intensitas bunyi, yaitu penggunaan logaritma pada perhitungan taraf
intensitas bunyi
2. Gerak lurus dan vektor, penggunaan perkalian skalar dan konsep
aritmatika sebagai dasar.
3. Gaya Lorentz, penerapan trigonometri untuk perhitungan.
2. Matematika akan melatih kemampuan berpikir kritis, logis, analitis, dan sistematis.
Matematika disebut sebagai jembatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai ilmu
pengetahuan, Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia memiliki keterkaitan. Hal ini
terlihat pada penerapan ke-empat bidang tersebut yang masih terlihat terdapat adanya
ilmu pengetahuan lain yang melengkapinya. Dalam kaitan kali ini, ilmu pengetahuan
tersebut terdapat dalam suatu penerapan teknologi. Di mana di setiap teknologi yang
diterapkan terdapat banyak ilmu yang digunakan.
Pada ke-empat penerapan teknologi yang sudah dijelaskan, tentu saja ada software
yang sudah di program oleh pembuat teknologi tersebut. Hal tersebut juga yang
menjadi keterkaitan antar ilmu pengetahuan tersebut. Sebelum membuat suatu
software, tentu saja kita harus belajar pemrograman yang berasal dari ilmu
matematika dan informatika berupa algoritma dan coding. Serta untuk mengatur CPU
atau pun kecepatan dalam software tersebut dibutuhkan ilmu fisika untuk dipelajari.
Kimia di sini berperan dalam pembuatan perangkat keras softwarenya. Sebaiknya
bahan seperti apa yang akan digunakan untuk membuat suatu alat agar dapat
memberikan manfaat dalam software tersebut. Sedangkan biologi dipelajari untuk
menjadi dasar dari mempelajari pengguna dengan memikirkan kenyamanan pengguna
dalam menggunakan software tersebut.
-Contohnya adalah pada lampu sebagai hasil penelitian mipa pada riset dan teknologi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan lampu dari tahun ke tahun semakin
efisien, mulai dari lampu pijar, lampu pendar dan lampu LED.
Lampu LED dikenal lebih efisien daripada kedua lampu sebelumu karena lampu ini
langsung mengubah energi listrik menjadi cahaya tanpa melalui proses pembakaran
sehingga cenderung tidak menimbulkan energi panas yang dapat memperpendek
umur lampu, berbeda dengan lampu pijar atau lampu pendar yang masih
menimbulkan energi panas. Disamping itu, lampu LED juga lebih hemat energi. Hal
itu karena LED terdiri dari kutub anoda dan katoda, lompatan dari kedua kutub
tersebut yang membuat lampu menyala dan nyaris tidak menimbulkan energi panas
saat terjadi lompatan.
Sudah terlihat bahwa contoh perkembangan lampu ini adalah bukti hasil penelitian
mipa dalam riset dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai