Gerak Parabola
Disusun Oleh:
Kelompok 13
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat-Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tanpa bantuan
beberapa orang, makalah ini tidak akan mungkin selesai tepat waktu.
Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati kami ingin menyampaikan kata
pengantar untuk makalah yang kami susun. Makalah ini berjudul Implementasi Belajar
Sibernetik Pada Pembelajaran Fisika Gerak Parabola, yang disusun sebagai salah satu tugas
akademik kami di Pendidikan Fisika. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang
analisis teori sibernetik dalam materi fisika.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari dosen kami, Bapak
Dr. Singgih Bektiarso, M.Pd. selaku dosen Belajar dan Pembelajaran, serta memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaplikasian teori sibernetik dalam materi
fisika dan dampaknya dalam konteks yang relevan. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan kontribusi yang berarti bagi pembaca, serta menjadi sumber informasi yang
berguna dalam pemahaman mengenai pengaplikasian teori sibernetik dalam materi fisika.
i
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................. 9
i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu teori sibernetik.
2. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan teori sibernetik dengan PhET
simulation sebagai media praktikum gerak parabola.
3. Mahasiswa mampu menerapkan PhET simulation sebagai media praktikum
gerak parabola.
4. Mahasiswa mampu mengetahui peran teori sibernetuk pada penerapan PhET
simulation sebagai media praktikum gerak parabola.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Teori belajar sibernetik berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
informasi. Dalam penerapan yang lebih praktis, teori ini telah dikembangkan oleh
Landa (dalam pendekatan yang disebut algoritmik dan heuristic), Pask dan Scott
(dengan pembagian siswa tipe menyeluruh atau wholist dan tipe serial atau
serialist). Metode dan ide yang diciptakan oleh Landa, Pask, dan Scott
menawarkan berbagai sudut pandang tentang pengertian pembelajaran sibernetika
sambil mempertimbangkan preferensi pembelajar dan karakteristik individu.
Metode ini menekankan nilai kecernaan ilmu, pemahaman yang menyeluruh,
keluwesan berpikir, serta dukungan dan kemandirian dalam belajar.
4
pembelajaran aktif. Simulasi ini memberikan pengalaman yang unik dan
mendukung pembelajaran konsep ilmiah secara efektif.
Penggunaan PhET dalam pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi guru
dan siswa. Pembelajaran seperti matematika dengan teori sibernetik menggunakan
media software derive sangat memudahkan guru dalam memvisualisasikan konsep
matematika yang disampaikan kepada siswa dengan menarik. Guru tidak hanya
memberikan materi secara teori, akan tetapi juga diberikan praktek komputasi yang
memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan menyelesaikan
masalah matematika yang bersifat konseptual, serta dapat membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Dengan penggunaan simulasi PhET
berupa software derive, membuat siswa dapat berbagi hasil eksplorasi mereka
dengan guru dan teman sekelas. Manfaat bagi siswa adalah dapat menjelaskan
konsep, menggambarkan fenomena yang diamati, dan berdiskusi tentang hasil
eksperimen yang dilakukan dalam simulasi. Komunikasi ini memfasilitasi
pemahaman bersama dan kolaborasi dalam pembelajaran.
5
atau tinggi awal, dan secara langsung melihat dampaknya pada gerak parabola. Hal
ini membantu siswa memvisualisasikan dan memahami konsep gerak parabola
dengan lebih baik. Kedua adalah eksperimen virtual. Dengan PhET Simulation,
siswa dapat melakukan eksperimen virtual dengan berbagai situasi gerak parabola
tanpa perlu menggunakan peralatan fisik seperti pelontar atau bola. Mereka dapat
mengulangi eksperimen sebanyak yang diperlukan untuk mengamati berbagai
hasil dan pola yang muncul. Dalam simulasi, siswa dapat membuat kesalahan dan
mengamati konsekuensinya tanpa ada risiko nyata. Mereka dapat mengubah
parameter dengan bebas dan melihat bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi
lintasan gerakan parabola. Ini memungkinkan siswa untuk memahami dampak dari
setiap perubahan dengan cara yang aman dan tanpa risiko.
2.4 Peran Teori Sibernetuk Pada Penerapan PhET Simulation Sebagai Media
Praktikum Gerak Parabola
6
ketika siswa mengubah parameter dalam simulasi, sistem PhET dapat memberikan
umpan balik visual atau numerik tentang bagaimana perubahan tersebut
memengaruhi hasilnya. Hal ini memungkinkan siswa untuk melihat dampak
langsung dari tindakan mereka dan memahami hubungan sebab-akibat dalam
konteks fisika.
Selain itu, teori sibernetika dapat membantu dengan simulasi PhET yang
dapat disesuaikan. Dengan menyertakan informasi tentang kinerja dan respons
siswa saat menggunakan simulasi, sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masing-masing siswa dan memberi mereka pembelajaran yang lebih
sesuai dengan kemampuan mereka. Ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan
kecepatan mereka sendiri dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang prinsip-prinsip fisika yang sedang dipelajari. Secara keseluruhan, tujuan
teori sibernetika dalam simulasi PhET adalah untuk membantu pembuatan
simulasi yang responsif, mudah beradaptasi, dan berpusat pada pengguna. Teori
sibernetika memainkan peran kunci dalam meningkatkan pengalaman belajar
siswa melalui simulasi PhET dengan menerapkan konsep umpan balik dan
manajemen sistem yang efektif.
7
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan
keterampilan proses sains.
8
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Teori Belajar Sibernetik pada dasarnya menitikberatkan pada
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.
Implementasi teori Belajar Sibernetik dalam pembelajaran fisika dapat dimulai
dengan membuat model pembelajaran interaktif yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam pengaplikasiannya, model interaktif tersebut
dapat dibuat melalui pembuatan simulasi atau program latihan yang dapat
diakses melalui jaringan komputer atau internet.
Pembelajaran online menjadi solusi untuk penerapan metode
pembelajaran yang efektif dan mudah diakses kapan saja dan dari mana saja.
Dalam pembelajaran fisika misalnya konten materi pembelajaran dapat dibuat
lebih menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran yang interaktif
seperti video, animasi, gambar, dan lainnya. Memanfaatkan Teknologi
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
Teknologi AR dan VR dapat memperkaya pengalaman belajar peserta
didik dalam memahami materi fisika. Implementasi teknologi tersebut dapat
dilakukan dengan membuat simulasi dan pemodelan tiga dimensi dari materi
fisika yang akan dipelajari. Dengan menerapkan teori Belajar Sibernetik,
pembelajaran fisika juga menjadi lebih menarik dan inovatif bagi peserta didik.
Selain meningkatkan kualitas pembelajaran, aplikasi teknologi pada
pembelajaran fisika juga dapat menunjang kemampuan siswa dalam masa
depan ketika mereka memasuki dunia kerja.
4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Penulis
Berusaha Lebih baik memanagement waktu dan lebih semangat dalam
mengerjakan tugas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bakti, S., & Sakdiah, H. (2021). Pengaruh Penerapan Teori Belajar Sibernetik terhadap
Efektivitas Pembelajaran PAI di SMP Putra Jaya Stabat Kabupaten Langkat. Wahana
Inovasi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UISU, 10(1), 86-110.
Kalifah, D. R. N., Hidayah, N., & Yanti, Y. (2022). IMPLIKASI TEORI BELAJAR
SIBERNETIK TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DENGAN
MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM. ELSE (Elementary School
Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 6(2), 500-
512.
Yunus, R. (2018). Teori belajar sibernetik dan implementasinya dalam pelaksanaan diklat.
Journal of Education Science, 4(2).
Susilawati, W., Widiastuti, T., & Abdullah, R. (2022). Pelatihan desain technological
pedagogical, content knowledge pembelajaran matematis menuju pendidik
profesional. Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 98-106.
Salim, S., & Maryanti, E. (2017). Pengembangan perangkat pembelajaran matematika
melalui teori pembelajaran sibernetik berbantuan software derive. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 4(2), 229-238.
Telaumbanua, A., Gulo, D., Lahagu, L. A., Gulo, C. K., & Gulo, E. K. K. (2022). Pengaruh
Penerapan Teori Belajar Sibernetik Terhadap Kemampuan Mahasiswa Mengelola
Pembelajaran Berbasis Digital. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 1(2), 58-67.
Naufal, M., Wiyuna, T., Bintarum, A. D., & Burhanudin, A. F. (2022). Desain Simulasi
Gerak Parabola Sebagai Pemanfaatan Pembelajaran Fisika SMA Kelas X
Menggunakan Pygame.Jurnal Pendidikan, Inovasi, dan Terapan Teknologi, 1(2).
Prabandari, A. M., Inayati, L. W., Dewi, V., Sutantri, C., Mahardika, I. K., & Subiki, S.
(2022). Analisis Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Dengan Bantuan PhET
Simulation Melalui Model Research And Development Pada Materi Gerak Parabola
di SMAN 2 Jember. JURNAL MEDIA INFOTAMA, 18(2), 173-179.
10