Anda di halaman 1dari 13

Implementasi Belajar Sibernetik Pada PembelajaranFisika

Gerak Parabola

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Prof. Dr. Sutarto, M.Pd dan Drs. Singgih Bektiarso, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 13

1. Sakti Kalisa Sefanda 220210102001


2. Miftahul Gea Alivia 220210102013
3. Seka Arum Ferlita 220210102045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat-Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tanpa bantuan
beberapa orang, makalah ini tidak akan mungkin selesai tepat waktu.

Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati kami ingin menyampaikan kata
pengantar untuk makalah yang kami susun. Makalah ini berjudul Implementasi Belajar
Sibernetik Pada Pembelajaran Fisika Gerak Parabola, yang disusun sebagai salah satu tugas
akademik kami di Pendidikan Fisika. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang
analisis teori sibernetik dalam materi fisika.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari dosen kami, Bapak
Dr. Singgih Bektiarso, M.Pd. selaku dosen Belajar dan Pembelajaran, serta memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaplikasian teori sibernetik dalam materi
fisika dan dampaknya dalam konteks yang relevan. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan kontribusi yang berarti bagi pembaca, serta menjadi sumber informasi yang
berguna dalam pemahaman mengenai pengaplikasian teori sibernetik dalam materi fisika.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengumpulkan berbagai sumber


referensi yang terpercaya dan relevan. Seluruh informasi yang disajikan dalam makalah ini
didasarkan pada penelitian yang cermat dan analisis yang teliti. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam penyusunan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca. Tanpa bantuan dan dukungan Anda
semua, penyusunan makalah ini tidak akan mungkin terwujud.

Jember, 15 Juni 2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Pengertian Gerak Parabola........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................. 3


2.1 Teori Sibernetik ............................................................................ 3
2.2 Hubungan Teori Sibernetik dengan Phet Simulation............... 3
2.3 Penerapan Phet Simulation sebagai MediaPraktikum Gerak
Parabola ........................................................................................ 5
2.4 Peran Teori Sibernetuk Pada Penerapan PhET Simulation

Sebagai Media Praktikum Gerak Parabola …………………..6

BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

i
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Gerak Parabola


Gerak parabola adalah gerak yang terdiri dari dua komponen kecepatan
(kecepatan sumbu-x dan sumbu-y) dan seluruh lintasannya dipengaruhi oleh
gaya gravitasi. Jika diuraikan, gerak parabola merupakan perpaduan antara
gerak lurus beraturan (GLB) di arah sumbu-x dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) di arah sumbu-y. Artinya, kecepatan benda pada sumbu-x akan selalu
tetap, baik besar maupun arahnya. Sementara itu, kecepatan benda pada sumbu-
y akan mengalami GLBB diperlambat akibat pengaruh percepatan gravitasi.
Pengaruh gravitasi inilah yang menyebabkan gerak bendanya melengkung
sehingga disebut gerak parabola.

Metode ilmiah yang digunakan untuk mempelajari sistem, organisasi,


dan komunikasi disebut teori sibernetik. Kata Yunani "kybernetes", yang
berarti "pilot" atau "pengendali", adalah tempat asal nama "sibernetik". Ide
sentral teori sibernetik adalah pemodelan dan pengelolaan sistem
memanfaatkan ide-ide yang ditemukan dalam sistem biologis atau mekanik.
Norbert Wiener, seorang ahli matematika dan filsuf, menciptakan teori
sibernetika pada tahun 1940-an. Ia menggunakan ide-ide dari biologi,
matematika, dan ilmu komputer untuk memahami bagaimana sistem dapat
bekerja bersama, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Teori sibernetika adalah bidang ilmu yang mengkaji komunikasi,


kontrol, dan sistem pemrosesan informasi dalam berbagai bidang, termasuk
fisika. Gagasan sibernetika dapat digunakan fisika untuk memeriksa sistem
fisik yang rumit dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya.
Fisika bisa mendapatkan keuntungan dari penggunaan sibernetika untuk
menyelidiki dan menciptakan sistem kontrol yang efisien. Salah satu
ilustrasinya adalah penggunaan kontrol otomatis dalam sistem fisika mekanik
atau eksperimental untuk kontrol suhu, posisi, atau kecepatan.

Dalam konteks teori sibernetik, PhET (Physics Education Technology)


Simulations dapat digunakan sebagai alat yang berguna untuk memahami dan
memodelkan hubungan antara sistem, kontrol, dan umpan balik. Fokus utama
1
teori sibernetika adalah pada sistem yang terdiri dari komponen-komponen
yang terhubung, serta interaksi dan umpan balik antara komponen-komponen
ini. Pengguna dapat mengubah variabel dalam sistem fisik menggunakan
simulasi PhET untuk melihat bagaimana perubahan tersebut berdampak pada
sistem secara keseluruhan. Pengguna dapat mensimulasikan sistem fisik yang
rumit dengan Simulasi PhET dan melihat bagaimana faktor sistem yang
berbeda mempengaruhi perilaku model.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu teori sibernetik?
2. Apa hubungan teori sibernetik dengan PhET simulation sebagai media
praktikum gerak parabola?
3. Bagaimana penerapan PhET simulation sebagai media praktikum gerak
parabola?
4. Bagaimana peran teori sibernetuk pada penerapan PhET simulation sebagai
media praktikum gerak parabola?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu teori sibernetik.
2. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan teori sibernetik dengan PhET
simulation sebagai media praktikum gerak parabola.
3. Mahasiswa mampu menerapkan PhET simulation sebagai media praktikum
gerak parabola.
4. Mahasiswa mampu mengetahui peran teori sibernetuk pada penerapan PhET
simulation sebagai media praktikum gerak parabola.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Sibernetik


Belajar adalah proses mengalami, dalam hal ini berarti bahwa belajar terjadi
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya, baik itu lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Teori belajar sibernetik adalah teori belajar yang
mementingkan proses pembelajaran dan menggunakan teknologi dalam
mendapatkan informasi yang cepat dan tepat. Keharusan proses pembelajaran dan
penggunaan teknologi untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan cepat
ditekankan oleh teori pembelajaran sibernetika. Pembelajaran dipandang dalam
kerangka sibernetika sebagai proses adaptasi pribadi terhadap perubahan
lingkungan.

Dalam teori pembelajaran sibernetika, teknologi-teknologi seperti komputer


dan internet memainkan peran penting. Mereka menawarkan sumber daya yang
memungkinkan interaksi dan umpan balik selama proses pembelajaran serta akses
pengetahuan yang cepat dan luas. Sebagai ilustrasi, pertimbangkan penggunaan
simulasi komputer, seperti Simulasi PhET, yang membantu mahasiswa memahami
gagasan fisika melalui kontak langsung dengan simulasi yang menarik. Melalui
simulasi ini, siswa dapat memanipulasi variabel, mengamati efek perubahan
tersebut, dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-
prinsip fisika yang terlibat.

Pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka dengan penghubung


internet dan aplikasi software misalnya whatsapp, telegram, zoom meeting, google
meet, google classroom, quipper school serta software yang menunjang guru dan
siswa dalam kurun waktu yang bersamaan untuk melaksanakan pembelajaran
merupakan sistem dari pembelajaran daring itu sendiri. Memanfaatkan teknologi
komunikasi dan informasi, sistem pembelajaran online memungkinkan interaksi
virtual antara instruktur dan siswa. Guru dapat memberikan tugas, komentar, dan
materi pembelajaran kepada siswa menggunakan berbagai platform dan aplikasi,
dan siswa dapat mengakses pembelajaran dan terlibat di dalamnya.

3
Teori belajar sibernetik berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
informasi. Dalam penerapan yang lebih praktis, teori ini telah dikembangkan oleh
Landa (dalam pendekatan yang disebut algoritmik dan heuristic), Pask dan Scott
(dengan pembagian siswa tipe menyeluruh atau wholist dan tipe serial atau
serialist). Metode dan ide yang diciptakan oleh Landa, Pask, dan Scott
menawarkan berbagai sudut pandang tentang pengertian pembelajaran sibernetika
sambil mempertimbangkan preferensi pembelajar dan karakteristik individu.
Metode ini menekankan nilai kecernaan ilmu, pemahaman yang menyeluruh,
keluwesan berpikir, serta dukungan dan kemandirian dalam belajar.

2.2 Hubungan Teori Sibernetik Dengan Phet Simulation


Teori sibernetik memandang sistem sebagai entitas yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling terhubung dan saling mempengaruhi. PhET
Simulations memodelkan sistem-sistem ilmiah dengan cara yang mirip,
memungkinkan pengguna untuk mempelajari dan mengamati interaksi antara
berbagai komponen sistem. Simulasi ini dirancang untuk membantu siswa
memahami konsep-konsep ilmiah melalui percobaan virtual yang memungkinkan
mereka untuk melakukan eksperimen, mengamati hasilnya, dan menggali
hubungan sebab-akibat dalam lingkungan yang aman dan interaktif. Dalam
rangkaian simulasi PhET, teori sibernetik dapat digunakan sebagai kerangka
pemikiran untuk memahami interaksi dan perilaku sistem dalam konteks ilmiah.
Pengguna PhET dapat mengamati bagaimana perubahan dalam variabel sistem
mempengaruhi output dan menggunakan prinsip-prinsip sibernetik untuk
menganalisis dan menjelaskan fenomena yang diamati.
Penerapan teori sibernetik dalam pembelajaran berasis digital dapat
dilakukan dengan berbagai cara dan domain aplikasi seperti simulasi PhET.
Dengan hadirnya teknologi digital saat ini memberikan beragam inovasi
pendidikan, dimana pembelajaran konversional yang membosankan dan monoton
akan digantikan dengan pembelajaran menggunakan media digital yang dianggap
lebih praktik, fleksibel, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Penggunaan simulasi
PhET ini menjadi simbol kemajuan teknologi dibidang Pendidikan. Pemanfaatan
simulasi PhET dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterlibatan siswa,
memperdalam pemahaman konsep, dan mempromosikan pendekatan

4
pembelajaran aktif. Simulasi ini memberikan pengalaman yang unik dan
mendukung pembelajaran konsep ilmiah secara efektif.
Penggunaan PhET dalam pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi guru
dan siswa. Pembelajaran seperti matematika dengan teori sibernetik menggunakan
media software derive sangat memudahkan guru dalam memvisualisasikan konsep
matematika yang disampaikan kepada siswa dengan menarik. Guru tidak hanya
memberikan materi secara teori, akan tetapi juga diberikan praktek komputasi yang
memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan menyelesaikan
masalah matematika yang bersifat konseptual, serta dapat membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Dengan penggunaan simulasi PhET
berupa software derive, membuat siswa dapat berbagi hasil eksplorasi mereka
dengan guru dan teman sekelas. Manfaat bagi siswa adalah dapat menjelaskan
konsep, menggambarkan fenomena yang diamati, dan berdiskusi tentang hasil
eksperimen yang dilakukan dalam simulasi. Komunikasi ini memfasilitasi
pemahaman bersama dan kolaborasi dalam pembelajaran.

2.3 Penerapan PhET Simulation Sebagai Media Praktikum Gerak Parabola

Pembelajaran Fisika memerlukan praktikum secara langsung untuk


mendalami materi yang telah disampaikan misalnya pada gerak parabola. Gerak
parabola merupakan suatu gerak yang lintasannya berbentuk parabola. Gerak
parabola adalah gerak dua dimensi, yang memadukan dua sumbu yaitu sumbu
horizontal (sumbu x) dan sumbu vertikal (sumbu y). Pada sumbu horizontal
merupakan Gerak Lurus Beraturan(GLB) dan sumbu vertikal merupakan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Materi gerak parabola membutuhka
eksperimen dalam penerapannya. Penggunaan PhET Simulation sebagai media
praktikum gerak parabola dapat memperkaya pembelajaran klasikal. Siswa dapat
mengalami konsep gerak parabola secara langsung dan mendapatkan pengalaman
belajar yang lebih menyenangkan. Simulasi ini dapat menambah dimensi praktis
pada pembelajaran teoritis yang disampaikan di kelas.

Penerapan PhET Simulation sebagai media praktikum gerak parabola


memiliki beberapa kegunaan, antara lain: Pertama sebagai interaktif dan visual,
artinya PhET Simulation memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan
visual. Siswa dapat mengubah parameter seperti sudut lemparan, kecepatan awal,

5
atau tinggi awal, dan secara langsung melihat dampaknya pada gerak parabola. Hal
ini membantu siswa memvisualisasikan dan memahami konsep gerak parabola
dengan lebih baik. Kedua adalah eksperimen virtual. Dengan PhET Simulation,
siswa dapat melakukan eksperimen virtual dengan berbagai situasi gerak parabola
tanpa perlu menggunakan peralatan fisik seperti pelontar atau bola. Mereka dapat
mengulangi eksperimen sebanyak yang diperlukan untuk mengamati berbagai
hasil dan pola yang muncul. Dalam simulasi, siswa dapat membuat kesalahan dan
mengamati konsekuensinya tanpa ada risiko nyata. Mereka dapat mengubah
parameter dengan bebas dan melihat bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi
lintasan gerakan parabola. Ini memungkinkan siswa untuk memahami dampak dari
setiap perubahan dengan cara yang aman dan tanpa risiko.

Kegunaan yang ketiga adalah Meningkatkan keterampilan pemecahan


masalah. Karena dengan menggunakan PhET Simulations, siswa dihadapkan pada
situasi yang memerlukan pemecahan masalah. Mereka harus mengamati,
menganalisis, dan menghubungkan berbagai parameter untuk memahami pola
gerak parabola. Hal ini membantu meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah siswa dalam fisika. Selain itu, PhET Simulations dapat diakses secara
online dan dapat digunakan di berbagai perangkat seperti komputer, laptop, atau
tablet. Ini memberikan aksesibilitas yang lebih besar kepada siswa dan
memungkinkan mereka untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Dan juga, PhET
Simulations juga dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran jarak jauh atau
blended learning.

2.4 Peran Teori Sibernetuk Pada Penerapan PhET Simulation Sebagai Media
Praktikum Gerak Parabola

Desain dan pelaksanaan simulasi PhET (Teknologi Pendidikan Fisika)


sangat bergantung pada teori sibernetika. Teori sibernetika dapat digunakan untuk
membangun simulasi yang responsif dan adaptif dalam konteks simulasi PhET.
Simulasi PhET dibuat untuk membuat pelajaran fisika menarik dan menyenangkan
bagi siswa. Simulasi ini sering menyertakan sejumlah variabel dan komponen yang
saling terkait.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip teori sibernetik, simulasi PhET dapat


merespons interaksi siswa dengan memberikan umpan balik langsung. Misalnya,

6
ketika siswa mengubah parameter dalam simulasi, sistem PhET dapat memberikan
umpan balik visual atau numerik tentang bagaimana perubahan tersebut
memengaruhi hasilnya. Hal ini memungkinkan siswa untuk melihat dampak
langsung dari tindakan mereka dan memahami hubungan sebab-akibat dalam
konteks fisika.

Selain itu, teori sibernetika dapat membantu dengan simulasi PhET yang
dapat disesuaikan. Dengan menyertakan informasi tentang kinerja dan respons
siswa saat menggunakan simulasi, sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masing-masing siswa dan memberi mereka pembelajaran yang lebih
sesuai dengan kemampuan mereka. Ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan
kecepatan mereka sendiri dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang prinsip-prinsip fisika yang sedang dipelajari. Secara keseluruhan, tujuan
teori sibernetika dalam simulasi PhET adalah untuk membantu pembuatan
simulasi yang responsif, mudah beradaptasi, dan berpusat pada pengguna. Teori
sibernetika memainkan peran kunci dalam meningkatkan pengalaman belajar
siswa melalui simulasi PhET dengan menerapkan konsep umpan balik dan
manajemen sistem yang efektif.

Untuk menyelidiki teori gerak parabola dan sebagai alternatif ruang


laboratorium, digunakan simulasi PhET.

1. Simulasi PhET digunakan untuk mengasah kemampuan proses ilmu gerak


parabola.

2. Simulasi PhET digunakan sebagai lab virtual untuk meningkatkan


kemampuan pemecahan masalah gerak parabola.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar gerak parabola dan kemampuan proses


sains digunakan simulasi PhET dengan pendekatan Problem Based Learning.

4. Untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar gerak


parabola, simulasi PhET dipadukan dengan paradigma Problem Based
Learning.

Secara keseluruhan, hasil pencarian mengarah pada simulasi PhET sebagai


instrumen yang berguna untuk pembelajaran fisika gerak parabola. Ini dapat

7
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan
keterampilan proses sains.

8
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Teori Belajar Sibernetik pada dasarnya menitikberatkan pada
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.
Implementasi teori Belajar Sibernetik dalam pembelajaran fisika dapat dimulai
dengan membuat model pembelajaran interaktif yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam pengaplikasiannya, model interaktif tersebut
dapat dibuat melalui pembuatan simulasi atau program latihan yang dapat
diakses melalui jaringan komputer atau internet.
Pembelajaran online menjadi solusi untuk penerapan metode
pembelajaran yang efektif dan mudah diakses kapan saja dan dari mana saja.
Dalam pembelajaran fisika misalnya konten materi pembelajaran dapat dibuat
lebih menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran yang interaktif
seperti video, animasi, gambar, dan lainnya. Memanfaatkan Teknologi
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
Teknologi AR dan VR dapat memperkaya pengalaman belajar peserta
didik dalam memahami materi fisika. Implementasi teknologi tersebut dapat
dilakukan dengan membuat simulasi dan pemodelan tiga dimensi dari materi
fisika yang akan dipelajari. Dengan menerapkan teori Belajar Sibernetik,
pembelajaran fisika juga menjadi lebih menarik dan inovatif bagi peserta didik.
Selain meningkatkan kualitas pembelajaran, aplikasi teknologi pada
pembelajaran fisika juga dapat menunjang kemampuan siswa dalam masa
depan ketika mereka memasuki dunia kerja.

4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Penulis
Berusaha Lebih baik memanagement waktu dan lebih semangat dalam
mengerjakan tugas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bakti, S., & Sakdiah, H. (2021). Pengaruh Penerapan Teori Belajar Sibernetik terhadap
Efektivitas Pembelajaran PAI di SMP Putra Jaya Stabat Kabupaten Langkat. Wahana
Inovasi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UISU, 10(1), 86-110.
Kalifah, D. R. N., Hidayah, N., & Yanti, Y. (2022). IMPLIKASI TEORI BELAJAR
SIBERNETIK TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DENGAN
MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM. ELSE (Elementary School
Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 6(2), 500-
512.
Yunus, R. (2018). Teori belajar sibernetik dan implementasinya dalam pelaksanaan diklat.
Journal of Education Science, 4(2).
Susilawati, W., Widiastuti, T., & Abdullah, R. (2022). Pelatihan desain technological
pedagogical, content knowledge pembelajaran matematis menuju pendidik
profesional. Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 98-106.
Salim, S., & Maryanti, E. (2017). Pengembangan perangkat pembelajaran matematika
melalui teori pembelajaran sibernetik berbantuan software derive. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 4(2), 229-238.
Telaumbanua, A., Gulo, D., Lahagu, L. A., Gulo, C. K., & Gulo, E. K. K. (2022). Pengaruh
Penerapan Teori Belajar Sibernetik Terhadap Kemampuan Mahasiswa Mengelola
Pembelajaran Berbasis Digital. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 1(2), 58-67.
Naufal, M., Wiyuna, T., Bintarum, A. D., & Burhanudin, A. F. (2022). Desain Simulasi
Gerak Parabola Sebagai Pemanfaatan Pembelajaran Fisika SMA Kelas X
Menggunakan Pygame.Jurnal Pendidikan, Inovasi, dan Terapan Teknologi, 1(2).
Prabandari, A. M., Inayati, L. W., Dewi, V., Sutantri, C., Mahardika, I. K., & Subiki, S.
(2022). Analisis Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Dengan Bantuan PhET
Simulation Melalui Model Research And Development Pada Materi Gerak Parabola
di SMAN 2 Jember. JURNAL MEDIA INFOTAMA, 18(2), 173-179.

10

Anda mungkin juga menyukai