Anda di halaman 1dari 21

Tata Bahasa Indonesia

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia Dosen

Pengampu: Titis Kusumaningrum Witdaryadi Putri M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 2

1. Ruth Fhyola (23020330207)


2. Adi Permana Putra (23020330214)
3. Muhammad Yonifan Hadi Saputra (23020330217)
4. Yunita Hapsari (23020330219)
5. Anggun Rihhadatul Aisy Putri Azizah (23020330239)

Fakultas Bahasa dan Seni Budaya

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Universitas Negeri Yogyakarta

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun jauh dari
kesempurnaan. Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah
pembelajaran dalam menimbah ilmu utamanya dalam mata kuliah Bahasa Indonesia
terkhusus pada pemahaman dalam penggunaan aturan EYD terbaru yaitupenngunaan huruf,
penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Titis Kusumaningrum
Witdaryadi Putri, M.Pd. Yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami
juga menhgucapkan terima kasih kepada teman-teman anggota kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu, kami memohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Yogyakarta. 01 September 2023

Tim Penyusun

i
Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
1. Untuk mengetahui cara menulis yang benar dalam EYD...................................................1
2. Untuk mengetahui ketentuan penggunaan bahasa dalam EYD..........................................1
3. Untuk mengetahui manfaat dari ketentuan penggunaan EYD dalam bahasa.....................1
C. Ruang Lingkup EYD..........................................................................................................2
a. Penggunaan Huruf dalam EYD..........................................................................................2
1. Penggunaan Huruf Kapital..................................................................................................2
1.1 Penulisan huruf pertama dalam kata pertama di suatu kalimat Contoh:.........................2
 Cantika sangat suka bermain sepeda...................................................................................2
 Jahe adalah salah satu rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi tubuh......................2
1.2 Penulisan pada huruf pertama nama orang.....................................................................2
b. Penulisan kata dalam EYD.................................................................................................5
c. Penulisan Tanda Baca dalam EYD.....................................................................................7
1) Tanda Titik (.)......................................................................................................................7
1.1 Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.....................................................7
2) Tanda Koma (,)...................................................................................................................9
8) Tanda Titik Koma (;).........................................................................................................10
9) Tanda Titik Dua (:)............................................................................................................10
10) Tanda Hubung (-)..........................................................................................................11
11) Tanda Pisah (—)............................................................................................................12
12) Tanda Tanya (?).............................................................................................................12
13) Tanda Seru (!)................................................................................................................12
14) Tanda Elipsis (…)..........................................................................................................12
15) Tanda Petik ("…").........................................................................................................13
16) Tanda Petik Tunggal ('…').............................................................................................13
17) Tanda Kurung ((…))......................................................................................................14
18) Tanda Kurung Siku ([…]).............................................................................................14
19) Tanda Garis Miring (/)...................................................................................................14
20) Tanda Apostrof (')..........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................................16
B.Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap manusia,tanpa bahasa manusia tidak
dapat mengerti satu sama lain. Bahasa juga mempunyai manfaat yang penting bagi
manusia dalam menerima, memahami,dan mengolah suatu informasi maupun gagasan.
Tanpa adanya bahasa ilmu pengetahuan sulit untuk dikembangkan maupun
disebarluaskan. Bahasa juga memiliki peran penting dalam perkembangann zaman.
Bahasa di seluruh dunia berbeda-beda dan mempunyai ketentuan nya masing-masing.
Seperti di Indonesia, Negara Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah karena
memiliki banyak suku.
Dengan beragamnya bahasa daerah yang dimiliki cenderung menimbulkan
miskomunikasi anatara satu sama lain. Itu semua dikarenakan satu sama lain memiliki
bahasa daerahnya masing-masing. Agar tidak terjadi miskomunikasi tersebut, Indonesia
memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa persatuan
tersebut memudahkan setiap Masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi dan minim
risiko untuk terjadinya miskomunikasi. Meskipun Negara Indonesia memiliki bahasa
persatuan pemakaian Bahasa Indonesia dalam satu tempat dapat berbeda-beda. Oleh
karena itu,didalam Bahasa Indonesia memiliki variasi tersendiri.
Variasi bahasa sesuai dengan pemakaian di berbagai acara dan tempat. Misalnya,
cara menyebutkan kata “kamu” di Pulau Jawa berbeda dengan di Pulau Sumatera. Lalu,
penggunaan kata dalam bahasa ernamaa juga dapat berbeda-beda tergantung topik yang
menjadi titik erna pembahasan. Penggunaan bahasa atau pemilihan kata dalam topik
politik pasti berbeda dengan topik ekonomi. Bahasa juga memiliki ketentuan yang mutlak.
Seperti adanya aturan dalam Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD. Dalam EYD memuat
ketentuan yaitu penggunaan huruf,penulisan kata,dan penggunaan tanda baca. Ketentuan
tersebut memudahkan dalam memahami sebuah karya tulis,menjadikan landasan
pembakuan kosakata dan peristilahan,dan meningkatkan kualitas berbahasa ernamaa.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan bahasa dalam EYD?
2. Apa saja fungsi penggunaan huruf, kata, dan penulisan tanda baca dalam EYD?
3. Mengapa perlu adanya ketentuan penggunaan dalam bahasa?

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui cara menulis yang benar dalam EYD.


2. Untuk mengetahui ketentuan penggunaan bahasa dalam EYD.
3. Untuk mengetahui manfaat dari ketentuan penggunaan EYD dalam bahasa.

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan dan EYD

Dalam memahami ketentuan dalam EYD,perlu untuk memahami konsep atau


pengertiaan dari ejaan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah
kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam
bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Adapun pengertiaan lain
dari ejaan yaitu dikutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020)
karya Widya Fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat
tercapai. Sedangkan pengertian dari EYD merupakan tata bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan, mulai dari penggunaan dan
penulisan huruf kapital, miring, hingga penulisan unsur serapan. EYD adalah ejaan
yang lengkap. Artinya, setiap kata atau kalimat harus ditempatkan dengan sempurna
agar karya tulis menjadi sempurna.

B. Fungsi EYD
Dengan adanya keteraturan yang terdapat dalam Ejaan Yang Disempurnakan pasti
memiliki fungsi. Fungsi dari adanya EYD yaitu sebagai pedoman dari penulisan
kata,standar dalam tata bahasa,penyaring unsur bahasa asing,dan memudahkan dalam
memahami informasi. EYD sangat penting untuk digunakan dalam membuat karya
ilimiah atau proyek-proyek yang memerlukan bahasa yang formal. Jika ketentuan
dalam penggunaan EYD diabaikan dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam
memahami informasi, ketidaksesuaian dalam menulis karya ilmiah,dan kesulitan
dalam proses penyerapan bahasa asing. Oleh karena itu, ketentuan dalam penulisan
yang sesuai dengan EYD sangat penting untuk diperhatikan.

C. Ruang Lingkup EYD


a. Penggunaan Huruf dalam EYD
1. Penggunaan Huruf Kapital
1.1 Penulisan huruf pertama dalam kata pertama di suatu kalimat
Contoh:
 Cantika sangat suka bermain sepeda.
 Jahe adalah salah satu rempah-rempah yang sangat
bermanfaat bagi tubuh
1.2 Penulisan pada huruf pertama nama orang.
Contoh:

 Nicolas Bintara
 Rara Pramesti

2
1.3 Penulisan huruf pertama pada kalimat petikan langsung.
Contoh:
 Mita melihat Yunita termenung dan berkata,”Kamu
mengapa termenung?”
 Jojo berkata,”Cuaca hari ini sangat erna”
1.4 Penggunaan huruf pertama dalam menyebutkan nama gelar
kehormatan,gelar keagamaan,dan gelar keturunan.
Contoh:
 Raden Ajeng Kartini
 Pdt. Daniel Tambunan, S.Th.
 Erlika Carlina, S.H.
1.5 Penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamaa
nama tahun,bulan,hari,dan hari besar atau hari raya.

Contoh:

 tahun Hijriah
 bulan Desember
1.6 Penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
geografi.
Contoh:
 Jakarta
 Medan
2. Penulisan Huruf Miring
1.1 Penulisan judul buku, judul film, judul album lagu, judul
acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media
massa yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
ernama.

Contoh:

 Cerita tentang hubungan yang harus pisah, Siti Nurbaya,


merupakan novel karya Marah Rusli yang sangat
melegenda
 Kitab Sutasoma, adalah kitab karangan Mpu Tantular
yang dalam kitab tersebut terdapat kalimat Bhinneka
Tunggal Ika. Dimana kalimat tersebut dijadikan untuk
motto Negara Indonesia hingga saat ini.
2.2 Untuk menegaskan huruf atau kata pada suatu kalimat

Huruf miring juga harus digunakan pada suatu kalimat dengan


tujuan untuk menegaskan atau mengkhususkan kata tersebut.

Contoh:

• Huruf b merupakan huruf kedua dalam alphabet

• Di lingkungan rumah sakit kita dilarang merokok

3
2.3 Untuk menuliskan nama latin atau nama ilmiah dalam suatu
kalimat.
Penggunaan huruf latin dalam EYD adalah berikutnya untuk
menuliskan nama latin atau juga untuk menuliskan nama ilmiah.
Karena setiap tumbuhan atau hewan pastinya memiliki nama
ilmiah, nah huruf miring digunakan untuk menuliskan nama latin
tersebut.

Contoh:

 Nama ilmiah dari bunga air mata pengantin adalah


Antigonon
 Indonesia dulu sempat mengalami kerja paksa ernam
zaman penjajahan Jepang, yaitu Romusha
 Semut adalah hewan yang termasuk dalam kelompok
serangga. Semut juga merupakan anggota dari keluarga
Arthropoda
2.4 Untuk memberi perbedaan dalam kalimat

Penulisan huruf miring dalam EYD harus digunakan untuk kata


yang menjadi penanda atau pembeda dibandingkan kata lainnya
dalam suatu kalimat.

Contoh:

 Dalam bahasa Yunani, istilah ekonomi sering dikenal


dengan sebutan oikos yang memiliki arti rumah tangga atau
keluarga dan juga nomos yang memiliki arti hukum atau
peraturan
 Huruf erna dalam alphabet adalah a,I,u,e,o, sementara
untuk huruf konsonan adalah huruf selain a,I,u,e,o tersebut
 Kata Pancasila ini diambil dari bahasa sansekerta, dimana
kata Pancasila tersebut terdiri dari dua kata yaitu panca
yang memiliki arti lima dan juga sila yang berarti prinsip
dasar atau asas

2.5. Untuk menuliskan ernam website dalam kalimat terakhir


Penggunaan huruf miring dalam EYD adalah untuk menuliskan ernam
website atau suatu link yang ada dalam kalimat. Agar kalian bisa lebih
paham, berikut adalah contoh penulisan huruf miring untuk
menuliskan ernam website dalam kalimat.

Contoh:
 Sekarang ernamaa mendapatkan berbagai informasi dengan
cepat dan mudah melalui mesin pencari google yang bisa
kalian buka di www.google.co.id

4
 Mencari teman lebih mudah dengan adanya sosial media yang
ernama facebook. Kalian bisa membuka facebook di
www.facebook.com

 Mohon kepada mahasiswa untuk mengisi survey online terkait


pembelajaran daring apakah sudah efektif atau belum melalui


 www.uny.ac.id/survey
3. Penulisan Huruf Bentuk Ulang

Bentuk ulang adalah penulisan kata yang berulang. Bentuk ulang ini
berbeda dengan kata ulang, dimana bentuk ulang diberikan untuk
bentuk yang pasti mengalami perulangan, misalnya seperti laba-laba,
sia-sia.

Contoh:

 Buku-buku tertata rapi di perpustakaan


 Anak-anak sedang bermain di lapangan
 Saya sedang berjalan-jalan di tepi pantai
 Kerjaanku hanya mondar-mandir seperti setrikaan ketika di
rumah
4. Penggunaan huruf tebal.
4.1 Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang
sudah ditulis miring.

Contoh:

 Huruf dh, seperti pada kata Rama*dh*an, tidak terdapat dalam


ejaan bahasa Indonesia.
 Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.
4.2 Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian karangan, seperti
bab atau subbab.

b. Penulisan kata dalam EYD


1. Penulisan bilangan dalam teks yang dapat ditulis dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf.
Contoh:
 Mereka menonton film itu sampai empat kali.
 Di rumah ada dua tanaman baru.

5
2. Penulisan singkatan nama orang,gelar,dan jabatan.

Contoh:

 Ruth Fhyola A.S.


 Hizkia Burju S., S.T., M.T.
3. Penulisan singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,lembaga pendidikan,badan
atau organisasi,dan nama dokumen resmi.

Contoh:

 BUMN
 NKRI
 UNY
4. Penulisan singkatan yang terdiri atas tiga huruf diikuti dengan tanda
titik.

Contoh:

 Yth.
 hlm.
 dkk.
5. Penulisan singkatan yang terdiri atas dua huruf.

Contoh:

 a.n.
 u.p.
 d.a.
6. Penulisan singkatan lambang kimia,singkatan satuan ukuran,dan mata
uang tidak diikuti tanda titik.

Contoh:

 Zn
 Cm
 Kg
7. Penulisan akronim nama khusus ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

 BIG
 BIN
 LIPI
8. Penulisan akronim nama khusus yang terdiri dari gabungan suku kata
ditulis dengan huruf awal kapital.

Contoh:

6
 Kemendikbud
 Bulog
 Sulsel
9. Penulisan nama umum yang berupa gabungan huruf awal atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil semua.

Contoh:

 puskesmas
 iptek
 pemilu
10. Penulisan harga dengan simbol uang.

Contoh:
 Rp6.000
 200 dolar
 8.000 rupiah
11. Penulisan simbol Rp yang benar.

Contoh:

 Rp25.000
 Rp100.000

12. Penulisan angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis


sebagian dengan huruf.

Contoh:

 Saya mendapat penghasilan sebesar 400 juta rupiah.


 Saya mendapat warisan Rp250 miliar.

c. Penulisan Tanda Baca dalam EYD

1) Tanda Titik (.)

1.1 Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.

Contoh:

 Dia sedang membaca buku.


1.2 Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap
yang diikuti perincian berupa kalimat baru, paragraf baru, atau
subjudul baru.

Contoh:

7
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa
standar dan nonstandar, ratusan bahasa daerah, dan ditambah
beberapa bahasa asing membutuhkan penanganan yang tepat
dalam perencanaan bahasa. Supaya lebih jelas, latar belakang
dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak
pada paparan berikut.

I. Latar Belakang.

Permasalahan sampah tidak pernah usai. Setiap


hari manusia menghasilkan sampah dari barang atau
benda yang dipakainya.

II. Masalah

Penelitian ini hanya membatasi pada


permasalahan sampah pada masyarakat.

III. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


bagaimana memanfaatkan sampah menjadi
pupuk organik agar tidak menjadi limbah di
masyarakat dan lebih berguna lagi.

1.3 Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam


suatu daftar, perincian, tabel, atau bagan.

a. Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Daftar

I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia

A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan

2. Fungsi

b. Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Perincian

I. Latar Belakang
II. Kata Pengantar

1.4 Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit,


dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Contoh:

 pukul 02.40.15 (pukul 2 lewat 40 menit 15 detik atau


pukul 2, 40 menit, 15 detik)

8
 03.25.20 jam (3 jam, 25 menit, 20 detik)
 00.20.45 jam (20 menit, 45 detik)

2) Tanda Koma (,)

2.1 Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian


berupa kata, frasa, atau bilangan.
2.2 Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti
tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk
pertentangan.

Contoh:

Saya ingin mengerjakan tugas, tetapi sangat malas.

3) Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung


antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh:

Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh IPK
yang tinggi.

4) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari


bagian lain dalam kalimat.

Contoh:

Kata ibu saya, "Kita harus selalu rajin beribadah agar segala urusan
kita selalu dipermudah."

5) Tanda koma digunakan sesudah salam pembuka (seperti dengan


hormat atau salam sejahtera), salam penutup (seperti salam takzim
atau hormat kami), dan nama jabatan penanda tangan surat.

Contoh:

 Dengan hormat,
 Kepala Badan,

6) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar


akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, nama keluarga, atau nama marga.

Contoh:

 Prof. Dr.Ahmad, SE. M.Si.

 R.r Berliana Rahayu, S.E.

9
7) Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh:

 15,7 kg
 Rp600,75

8) Tanda Titik Koma (;)

8.1 Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata


penghubung untuk memisahkan kalimat setara di dalam kalimat
majemuk.

Contoh:

Ayah sedang menyapu; ibu memasak di dapur; kakak membaca


buku

8.2 Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan sumber-sumber


kutipan.

Contoh:

“Uang merupakan sesuatu yang lazim dipakai dalam bertransaksi


atau alat penukar, serta mempunyai kemampuan dalam
mentransformasikan serta mengubah dunia sosial terhadap dunia
aritmatik dan digunakan sebagai sarana reifikasi paling murni.”
(A. C. Pigou, 1949; Georg Simmel, 1900).

9) Tanda Titik Dua (:)

9.1 Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap
yang langsung diikuti perincian atau penjelasan.

Contoh:

Saya akan membeli buah: jeruk, apel, mangga

9.2 Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Contoh:

Dita: “Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-


teman.”
Didit: “Di balai desa atau di rumah Danu?”
Dita: “Di balai desa saja.”
Dita: “Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju
dan makan dulu baru saya ke balai desa.”

10
9.3 Tanda titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Contoh:

Pukul 15:30

9.4 Tanda titik dua digunakan untuk menuliskan rasio dan hal lain
yang menyatakan perbandingan dalam bentuk angka.

Contoh:

Peta Indonesia memiliki skala 1:100.000

10) Tanda Hubung (-)

10.1 Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang


terpenggal oleh pergantian baris.

Contoh:

Hewan karnivora adalah hewan pemakan daging yang me-

miliki ciri fisik gigi taring dan kuku tajam.

10.2 Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur bentuk


ulang.

Contoh:

 Tolong-menolong
 Sama-sama
10.3 Tanda hubung digunakan untuk memperjelas hubungan bagian
kata atau ungkapan.

Contoh:

 Ber-pakaian
 Mem-bersihkan
10.4 Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur yang
berbeda, yaitu di antara huruf kapital dan nonkapital serta di
antara huruf dan angka.

Contoh:

 Se-kabupaten
 D-3
 S-1

11
10.5 Tanda hubung digunakan untuk menandai dua unsur yang
merupakan satu kesatuan.
Contoh:
o suami-istri

o Soekarno-Hatta
11) Tanda Pisah (—)

11.1 Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, tanggal (hari,


bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau
'sampai ke'.

Contoh:

 Senin — Kamis
 2022 — 2023
11.2 Tanda pisah dapat digunakan untuk mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
Contoh:

Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita


mau berusaha keras

12) Tanda Tanya (?)

Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.

Contoh:

Kapan Hari Pancasila diperingati ?

13) Tanda Seru (!)

Tanda seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan yang


menggambarkan kekaguman, kesungguhan, emosi yang kuat, seruan,
atau perintah.

Contoh:

Bayarlah pajak tepat waktu!

14) Tanda Elipsis (…)

14.1 Tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak selesai
dalam dialog.

Contoh:

12
"Menurut saya, ..., seperti .... Bagaimana, Bu?"

14.2 Tanda elipsis digunakan untuk menandai jeda panjang dalam


tuturan yang dituliskan.

Contoh:

Maju ... jalan!

14.3 Tanda elipsis di akhir kalimat diikuti dengan tanda baca akhir
kalimat berupa tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.

Contoh:

Jadi, mengapa dia bisa melakukan kecuragan itu…?

15) Tanda Petik ("…")

15.1 Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang


berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Contoh:

"Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya.

15.2 Tanda petik digunakan untuk mengapit judul puisi, judul lagu,
judul artikel, judul naskah, judul bab buku, judul
pidato/khotbah, atau tema/subtema yang terdapat di dalam
kalimat.

Contoh:

Saya sedang mendengarkan lagu “Hati-hati dijalan”

16) Tanda Petik Tunggal ('…')

16.1 Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang


terdapat dalam petikan lain.

Contoh:

"Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di


arena Asian Games," kata Ketua KONI.

16.2 Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, padanan,


atau penjelasan kata atau ungkapan.

Contoh:

 tergugat = 'yang digugat'

13
 retina = 'dinding mata sebelah dalam'

17) Tanda Kurung ((…))

17.1 Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan tambahan,


seperti singkatan atau padanan kata asing.

Contoh:

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah


organisasi dengan tujuan mensejahterakan dan memajukan
negara di Asia Tenggara.

17.2 Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau angka


sebagai penanda perincian yang ditulis ke samping atau ke
bawah di dalam kalimat.

Contoh:

Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi,


dan (c) tenaga kerja.
18) Tanda Kurung Siku ([…])

18.1 Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan
atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

Contoh:

Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan]


kaidah bahasa Indonesia.

18.2 Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam


kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.

Contoh:

Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam


Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

19) Tanda Garis Miring (/)

19.1 Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada
alamat, dan penandaan masa 1 tahun yang terbagi dalam 2 tahun
takwim.

Contoh:

14
 Jalan Samirono IV/160
 Nomor: 9/RK/I/2023

19.2 Tanda garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau,
serta setiap.

Contoh:

Dalam susunan kepanitiaan dia tercatat sebagai ketua/anggota.

20) Tanda Apostrof (')

Tanda apostrof dapat digunakan untuk menunjukkan penghilangan


bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Contoh:

 Aku s'lalu dimanja.


 Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia
yang baik dan benar, akan tetapi ketika kita berbicara seringkali kita tidak mengikuti
kaidah/aturan dari tata bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi
sehari-hari. kita sering menggunakan tata bahasa yang salah. Salah satu hal tidak bisa
diabaikan dalam kegiatan berkomunikasi adalah ejaan dan tata bahasa. Dalam ejaan
juga dibahas tanda baca dimana ini juga sangatlah berpengaruh untuk mempermudah
dalam memahami bacaan. Tanda baca diperlukan karena untuk mengetahui kapan
pembaca harus berhenti, menjeda dan sebagainya.

Ejaan berkaitan dengan ketetapan kebakuan penulisan dan ucapan suatu kata.
Penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia, misalnya berkaitan dengan penggunaan
huruf kapital, penulisan kata ganti, penulisan angka dan lambang bilangan, sedangkan
pemakaian tanda baca berkaitan dengan pemakaian tanda koma (.) .tanda titik koma
(:). tnda titik dua (:).

B.Saran

Sudah selayaknya kita sebagai Bangsa Indonesia dapat menggunakan Bahasa


Indonesia dengan baik dan benar khususnya dalam bahasa tulisan. Dengan adanya
penjabaran tentang "ejaan dan tata bahasa" diharap dapat membuat pembaca lebih
memahami dan menerapkan penggunaan ejaan dalam pembuatan suatu karya tulis.
Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua

16
DAFTAR PUSTAKA

ejaan.kemdikbud.go.id (2022) Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.


https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-tanda-baca/tanda-titik/

academia.edu (2015) Ejaan dan Tata Bahasa Makalah.


https://www.academia.edu/25576200/EJAAN_DAN_TATA_BAHASA_MAKALAH

Disusun oleh mahasiswa lulusan PTN terbaik (2023) KITAB TPS Prediksi Soal
UTBK 2023

17

Anda mungkin juga menyukai