Disusun Oleh:
Kelompok 12
TINGKAT IA
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1.Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3.Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1.Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia...................................................3
2.2.Fungsi Ejaan Bahasa Indonesia.........................................................3
2.3.Penulisan Huruf.................................................................................4
2.3.1....Huruf Abjad............................................................................ 4
2.3.2....Huruf Vokal............................................................................ 4
2.3.3....Huruf Konsonan..................................................................... 4
2.3.4....Huruf Diftong......................................................................... 4
2.3.5....Gabungan Huruf Konsonan.................................................... 5
2.3.6....Huruf Kapital..........................................................................5
2.3.7....Huruf Miring...........................................................................5
2.3.8....Huruf Tebal.............................................................................5
2.4.Penulisan Kata...................................................................................5
2.4.1....Kata Dasar ............................................................................. 5
2.4.2....Kata Berimbuhan....................................................................6
2.4.3....Pemenggalan Kata.................................................................. 6
2.4.4....Kata Depan............................................................................. 6
2.4.5....Partikel....................................................................................7
2.4.6....Angka Dan Bilangan.............................................................. 7
2.4.7....Kata Ganti Ku-, Kau-, -Ku, -Mu, dan -Nya.............................8
2.4.8....Kata Sandang Si Dan Sang..................................................... 8
2.5.Penggunaan Tanda Baca....................................................................9
2.5.1....Tanda Titik (.)......................................................................... 9
2.5.2....Tanda Koma (,)....................................................................... 10
2.5.3....Tanda Titik Koma (;).............................................................. 11
2.5.4....Tanda Titik Dua (:)................................................................. 11
2.5.5....Penggunaan Tanda Hubung (-)............................................... 12
2.5.6....Tanda Pisah (—)..................................................................... 12
2.5.7....Tanda Tanya (?)...................................................................... 12
2.5.8....Tanda Seru (!)......................................................................... 13
2.5.9....Tanda Elipsis (...)....................................................................13
2.5.10..Tanda Petik (“...”)................................................................... 13
iii
2.5.11..Tanda Petik Tunggal (‘...’)......................................................14
2.5.12..Tanda Kurung ((...))................................................................15
2.5.13..Tanda Kurung Siku ([...])........................................................16
2.5.14..Tanda Garis Miring (/)............................................................16
2.5.15..Tanda Penyingkatan Atau Apostrof (‘)................................... 16
BAB III PENUTUP....................................................................................17
3.1.Kesimpulan........................................................................................17
3.2.Saran..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Ejaan Bahasa Indonesia?
b. Bagaimana fungsi Ejaan Bahasa Indonesia?
c. Bagaimana bentuk penggunaan huruf dalam Ejaan Bahasa
Indonesia?
d. Bagaimana bentuk penggunaan kata dalam Ejaan Bahasa
Indonesia?
e. Bagaimana bentuk penggunaan tanda baca dalam Ejaan Bahasa
Indonesia?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Apabila pembakuan telah dilaksanakan, maka pembakuan aspek
bahasan yang lain pun dapat ditunjang dengan keberhasilan itu, terutama
jika segenap pemakai bahasa yang bersangkutan telah menaati segala
ketentuan yang terdapat di dalam buku pedoman.
Secara praktis ejaan memiliki fungsi untuk membantu pemahaman
pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.
Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat di pahami jika segala ketentuan yang
terdapat di dalam kaidah telah diterapkan dengan baik.
4
2.3.5 Gabungan Huruf Konsonan
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu huruf kh, ng, ny, dan sy. Di dalam huruf
tersebut melambangkan satu bunyi huruf konsonan. Misalnya: khusus,
akhir, tarikh, ngarai, bangun, senang, syarat dan musyawarah.
6
2.4.5 Partikel
Partikel adalah sejenis kata tugas yang memiliki bentuk khusus,
yaitu sangat ringkas atau kecil dengan fungsinya tertentu. Pada suatu
kalimat, partikel-pun ditulis terpisah dari kalimat yang mempersiapkannya.
a. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
1. Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat
mengata- sinya dengan bijaksana.
2. Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan
masih tersedia.
3. Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum
pernah berkunjung ke rumahku.
Misalnya:
Kata si lebih bersifat seimbang dan sama rata terhadap kata yang
mengikutinya. Kata sang lebih dikenal menjadi kata sandang
untuk kata yang memiliki kesan kedudukan atau derajat yang lebih tinggi,
seperti sang Raja, sang Ratu, atau sang Presiden.
8
2.5 Penggunaan Tanda Baca
2.5.1 Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap yang
diikuti perincian berupa kalimat baru, paragraf baru, atau sub judul baru.
a. Tanda titik yang digunakan pada akhir kalimat yang bukan
kalimat pertanyaan atau kalimat seruan
Contoh:
Desvita tinggal di Jogja.
Suatu kalimat diakhiri dengan tanda titik (.) Apabila dilanjutkan
dengan kalimat baru, dan harus diberi jarak satu ketukan.
d. Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai
berikut dan tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
9
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik
yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
10
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata o, ya,
wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam
kalimat.
g. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dari kalimat.
b. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan
halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di
antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota
dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
(v) Tempo, I (34), 1971:7
(vi) Surah Yasin:9
c. Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
14
2.5.12 Tanda Kurung ((...))
a. Tanda Kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan
atau penjelasan.
Misalnya:
1. Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
2. Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda pen-
duduk).
3. Lokakarya (workshop) itu diadakan di Manado.
Misalnya:
15
(3) Surat keterangan kesehatan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ejaan adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana ucapan
atau apa yang dilisankan oleh seseorang ditulis dengan perantara lambang-
lambang atau gambar- gambar bunyi. Ejaan juga bukan hanya berarti
menuliskan bahasa yang benar, tetapi juga termasuk memperhatikan
kaidah kebahasaan dan penggunaan tanda baca. EYD (Ejaan yang
Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari
pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan
unsur serapan.
3.2 Saran
Sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Karena bagaimana-pun bahasa memiliki peran peting
dalam proses pembangunan karakter masyarakat. Dengan mempelajari
ejaan, maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa
Indonesia akan menjadi lebih mudah.
17
DAFTAR PUSTAKA
18