Anda di halaman 1dari 106

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)


RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2022

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAL JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
PUSAT RUJUKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pabelan, Surakarta 57162, Telp : ( 0271 ) 714458
( hunting 4-line ) Faximile : (0271) 714058, kotak pos 243
Laman : www.rso.go.id, Surat Elektronik : rso_solo@rso.go.id
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN 2022

DISIAPKAN DAN DIBUA T OLEH DIREKSI


1 Pit. Direktur Utama

Dr. dr. Pamudji Utomo, Sp. OT. (K).


NIP 196202281989031003
2 Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan
Penunjang

dr. Romaniyanto, Sp. OT (K).


NIP 196401101989121001
3 Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan
dan Umum

drg. Moh. Nasiruddin, M. Kes.


NIP 196410211992121001
4 Direktur Perencanaan, Keuangan dan Barang
Milik Negara

Ayi Wagiati Sari, SE, MM.


NIP 196511081991032002
KATA PENGANTAR

Growth. Kemudian manajemen RS Ortopedi


Dengan mengucap
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta (RSO) juga
puji dan syukur ke
menentukan sasaran strategis untuk
hadirat Allah SWT,
mencapai visi dan misi organisasi dengan
karena atas
mempertimbangkan kepentingan para
rahmat dan ridho
stakeholder. Analisis akuntabilitas kinerja
Nya lah RSO Prof.
disusun berdasarkan sasaran strategis yang
Dr. R. Soeharso
ditetapkan masing-masing instansi
Surakarta telah
pemerintah dan merujuk pada tujuan dan
dapat menyelesaikan pertanggungjawaban
sasaran strategis Kementerian Kesehatan.
yang tersusun dalam Laporan Akuntabilitas
Inisiatif program dan kegiatan disusun
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun
melalui suatu pendekatan yang sistematik
Anggaran 2022.
serta terintegrasi di masing-masing unit
Laporan ini disusun dalam rangka
kerja sehingga penyusunan LAKIP ini
memenuhi Peraturan Presiden No. 29 tahun
didasarkan atas hasil pengukuran kinerja
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
sebagai berikut: 1. Rencana Kerja Tahunan
Instansi Pemerintah (SAKIP). Kebijakan ini
(RKT) disusun melalui mekanisme top-down
dibangun dan dikembangkan atas
(rincian program berdasarkan kebijakan
pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi
manajemen) dan bottom-up (rincian
Presiden dalam rangka perwujudan
program berdasarkan kebutuhan dan
pertanggungjawaban tugas pokok dan
pengembangan pelayanan, pendidikan, dan
fungsi serta pengelolaan sumber daya yang
penelitian dari unit kerja mengacu pada Key
dipercayakan kepada setiap instansi
Performance Indicator (KPI) dengan
pemerintah, salah satunya adalah RS
sasaran strategis yang menggunakan
Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Balance Score Card. 2. Pencapaian sasaran
(RSO). Penyusunan LAKIP tahun 2022
strategis dalam Rencana Strategis Bisnis
mengacu pada Peraturan Menteri
dinilai menggunakan KPI yang ditetapkan
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
melalui mekanisme pembahasan bersama
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
pimpinan rumah sakit. 3. Pengukuran
Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Evaluasi
kinerja sesuai KPI yang diterapkan bersama
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
pimpinan merupakan bagian yang penting
RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
dalam pencapaian visi, misi, dan sasaran
Surakarta dalam menyusun Rencana
strategis rumah sakit. KPI yang sudah
Strategis Bisnis berdasarkan 4 perspektif
ditetapkan kemudian dilakukan kontrak
yaitu: 1) Financial, 2) Customer, 3) Internal
kinerja sebagai penilaian Indikator Kinerja
Business Process serta 4) Learning &
Unit (IKU) di masing- masing unit kerja yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja ii


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
selanjutnya dijadikan dasar dalam dan saran yang membangun sangat
pemberian remunerasi. Proses penyusunan diharapkan untuk perbaikan.
LAKIP melibatkan semua unit kerja di RS Akhirnya ucapan terima kasih dan
Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta penghargaan yang tulus disampaikan
(RSO) yang melakukan kontrak kinerja kepada semua pihak atas upaya dan jerih
dengan Direktur Utama. Hal ini memang payah dalam mencurahkan tenaga dan
yang dikehendaki oleh pihak manajemen, pikiran sehingga laporan ini dapat disusun
sehingga RS mampu menerapkan learning dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
organization dalam implementasi senantiasa memberikan petunjuk serta
pengukuran kinerja berbasis KPI yang memberikan kekuatan kepada kita dalam
sudah terintegrasi dengan system IT. melaksanakan pelayanan kesehatan.
Sangat disadari bahwa laporan ini masih Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik seluruh pihak.

Januari 2023

. .
i Utomo, Sp. OT. (K).
'.,"
----,281989031003
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2022 ini harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada publik serta dilandasi dengan komitmen yang kuat guna
melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengedepankan
akuntabilitas publik. Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang
bisa dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta Tahun 2022, disusun dengan menyajikan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur
sesuai dengan RPJPN 2005-2025, Presiden terpilih sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2020 -2024 telah menetapkan Visi Presiden 2020-2024: “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”.
Untuk melaksanakan visi Presiden 2020 -2024 tersebut, Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan yaitu menciptakan manusia yang sehat,
produktif, mandiri, dan berkeadilan. Pembangunan manusia dilakukan berlandaskan pada
Tiga Pilar Pembangunan, yakni layanan dasar dan perlindungan sosial, produktivitas, dan
pembangunan karakter.
Tahun ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020 –
2024. RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu infrastruktur kesehatan
strategis nasional, memiliki peran penting dalam pelaksanaan misi pembangunan dan
pencapaian visi nasional tersebut. Untuk bisa berperan, RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta ingin mewujudkan dengan menjadi rumah sakit Ortopedi sebagai pusat rujukan
nasional yang unggul dengan pelayanan prima.
Untuk itu diperlukan kerjasama dan tekad yang baik untuk 1) Mewujudkan pelayanan
sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi pendidikan dan penelitian secara
paripurna, 2) Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat, efektif,
efisien dan akuntabel, 3) Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan
kreatif serta 4) Mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.
Laporan Akuntabilitas kinerja ini sebagai sarana penyampaian pertanggung
jawaban kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta kepada Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Laporan Akuntabilitas Kinerja iv


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Sebagai bahan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan - keberhasilan yang
telah dicapai sampai dengan tahun 2022 tetapi juga memuat kendala atau kekurangan -
kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di
masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil capaian indikator kinerja tahun
2022, dari 15 (lima belas) indikator kinerja utama yang diterapkan, sebanyak 13 (tiga belas)
indikator (86.7 %) dapat mencapai / melampaui target yang ditetapkan sementara 2 (dua)
indikator (13.3 %) belum mencapai target.
Realisasi pendapatan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta di tahun 2022 sebesar
Rp. 212.436.907.904,17 (dua ratus dua belas milyar empat ratus tiga puluh enam juta
sembilan ratus tujuh ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh belas sen) dari target sebesar
RP. 214.000.000.000,00 (99.27 %).
Total alokasi Pagu tahun 2022 sebesar Rp. 278.511.644.000,00 (dua ratus tujuh
puluh delapan milyar lima ratus sebelas juta enam ratus empat puluh empat ribu rupiah)
dengan realisasi belanja Rp. 246.995.873.381,00 (dua ratus empat puluh enam milyar
sembilan ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus tujuh puluh tiga ribu tiga ratus
delapan puluh satu rupiah). Realisasi belanja dibandingkan dengan total alokasi pagu TA
2022 sebesar 88,69 %.
Secara umum upaya pencapaian sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta pada tahun 2022 tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian
untuk menjaga kinerja dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu
kiranya beberapa saran sebagai berikut : peningkatan koordinasi baik di tingkat pimpinan
maupun antara pimpinan dengan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini penting untuk
menjaga kualitas dari hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan, peningkatan
kompetensi pelaksana sebagai tulang punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran
kinerja pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian, pendidikan maupun
pelatihan, menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.
Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :
percepatan perwujudan digitalisasi proses pelayanan dan proses manajemen RS terkait
persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas melalui SIM
RS, optimalisasi pembukaan segmen pasar baru (kerjasama perusahaan multi-nasional
dan BUMN) terkait persentase pasien non JKN, peningkatan mutu serta pelayanan kepada
pasien secara prima yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga
pasien merasa terpuaskan, perencanaan program dan kegiatan secara tepat sasaran,
percepatan proses pencairan dan pertanggungjawaban keuangan dan mempertegas
kebijakan atau SPO terkait belum optimalnya capaian realisasi anggaran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja v


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
DAFTAR TABEL
Tabel 1 SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Berdasar Status
Tabel 2 SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Berdasar Jenis Ketenagaan
Tabel 3 SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Berdasar Tingkat Pendidikan
Tabel 4 Komparasi Urgensi Faktor Internal Dan Eksternal RS Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso
Tabel 5 KPI Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per tahun selama periode
Renstra tahun 2020 – 2024
Tabel 6 Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta di dalam Rencana
Strategis Tahun 2020 – 2024
Tabel 7 Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 8 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2021, 2022, Target Renstra dan Target Perjanjian Kinerja
2022
Tabel 9 Perhitungan persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
Tabel 10 Perbandingan capaian persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
Tabel 11 Perhitungan persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
Tabel 12 Perhitungan capaian ketercapaian program untuk re-branding RSO
Tabel 13 Perbandingan capaian ketercapaian program untuk re-branding RSO
Tabel 14 Perhitungan Capaian persentase produk layanan unggulan RSO
Tabel 15 Perbandingan Capaian persentase produk layanan unggulan RSO
Tabel 16 Rincian persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang menunjang
layanan unggulan
Tabel 17 Perbandingan capaian persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
menunjang layanan unggulan
Tabel 18 Perbandingan capaian Jumlah Penelitian yang dipublikasikan
Tabel 19 Penelitian yang dipublikasikan Tahun 2022
Tabel 20 Perhitungan persentase persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS
Tabel 21 Perbandingan capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS
Tabel 22 Perhitungan capaian ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices
Tabel 23 Perbandingan capaian ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices
Tabel 24 Perhitungan persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
Tabel 25 Perbandingan capaian persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan
kurang dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
Tabel 26 Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
Tabel 27 Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dengan standar
nasional
Tabel 28 Rincian Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal
(SISRUTE)
Tabel 29 Perbandingan Capaian Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT
Vertikal (SISRUTE) dengan Renstra
Tabel 30 Perbandingan Capaian Persentase Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT
Vertikal (SISRUTE) Dengan Standar Nasional
Tabel 31 Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional, BUMN dll sebagai
pangsa pasar pengguna layanan RSO
Tabel 32 Perbandingan Capaian Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional,
BUMN dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO
Tabel 33 Rincian ketercapaian pasien non JKN RSO
Tabel 34 Perbandingan Ketercapaian persentase pasien non JKN
Tabel 35 Rincian Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2022
Tabel 36 Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Renstra
Tabel 37 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan

Laporan Akuntabilitas Kinerja vi


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 38 Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Standar Nasional
Tabel 39 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional Tahun 2022
Tabel 40 Perbandingan Capaian Pobo Dengan Renstra
Tabel 41 Perbandingan Capaian Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) Dengan Standar
Nasional
Tabel 42 Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Untuk
Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022 (Self Assessment)
Tabel 43 Rincian Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 44 Rekapitulasi Monev Unit Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Tahun 2022
Tabel 45 Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Per 31 Desember 2022
Tabel 46 Penyerapan Anggaran APBN Berdasar Mata Anggaran Tahun 2022
Tabel 47 Penyerapan Anggaran BLU Berdasar Mata Anggaran Tahun 2022
Tabel 48 Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Sesuai Dengan Dokumen Perjanjian Kinerja
Th. 2022
Tabel 49 Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 50 Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2021

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 31 Desember 2022


Grafik 2 Capaian KPI 1.Persentase Layanan Untuk Pangsa Pasar Non JKN
Grafik 3 Capaian KPI 2. Persentase Pelayanan Penyakit Infeksi Emerging
Grafik 4 Capaian KPI 3. Persentase Ketercapaian program untuk re-branding RSO
Grafik 5 Capaian KPI 4. Persentase produk layanan unggulan RSO
Grafik 6 Capaian KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
menunjang layanan unggulan
Grafik 7 Capaian KPI 6. Jumlah Penelitian yang dipublikasikan
Grafik 8 Capaian KPI 7. Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS
Grafik 9 Capaian KPI 8. Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices
Grafik 10 Capaian KPI 9. Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang
dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
Grafik 11 Capaian KPI 10. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
Grafik 12 Capaian KPI 11. Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal
(SISRUTE)
Grafik 13 Capaian KPI 12. Ketercapaian Pembuatan Mou Dengan Perusahaan Multi-Nasional,
BUMN dll Sebagai Pangsa Pasar Pengguna Layanan RSO
Grafik 14 Capaian KPI 13. Ketercapaian persentase pasien non JKN
Grafik 15 Capaian KPI 14. Indeks Kepuasan Masyarakat
Grafik 16 Capaian KPI 15. Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)
Grafik 17 Realisasi Penerimaan Rumah Sakit Tahun 2022
Grafik 18 Pertumbuhan SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018 – 2022
Grafik 19 Alokasi Anggaran Dari APBN Tahun 2018 – 2022
Grafik 20 Capaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE) Tahun 2018 – 2022
Grafik 21 Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS Tahun 2022
Grafik 22 Prosentase Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Th 2022

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Gambar 2. Posisi Bersaing Rso Dalam Grafik Kartesius

Laporan Akuntabilitas Kinerja vii


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR TABEL, DIAGRAM DAN GAMBAR vi
DAFTAR ISI viii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja 2
Struktur Organisasi 6
SDM 8
Aspek Strategis dan Isu Strategis 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta 13
Perjanjian Kinerja 24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja organisasi 26
Realisasi anggaran 79
BAB IV SIMPULAN
Simpulan 86
Saran 91
LAMPIRAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja viii


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dengan terbitnya Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta
undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Pemerintah menindaklanjuti dengan
menerbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Inpres tersebut mewajibkan kepada setiap Instansi Pemerintah mulai dari Pejabat
Eselon IV, III, dan II mandiri keatas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan penggunaan sumber daya dan
kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan stratejik yang
telah dirumuskan sebelumnya.
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan
masing – masing, lembaga – lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas. Laporan
tersebut menggambarkan kinerja yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Kesehatan RI. memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Peraturan MenPAN dan RB
Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Selain berisi informasi capaian kinerja dan alat komunikasi pertanggungjawaban,
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong.
Dengan demikian diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran secara
komprehensif pencapaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selama tahun
2022.
Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan program yang diselenggarakan, apakah tujuan dan sasaran program
mencapai hasil yang diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna optimal.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 1


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Adapun tujuan penyusunan laporan ini untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya
dengan didasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Selain itu, laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi capaian kinerja
Instansi Pemerintah yang digunakan sebagai komunikasi pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja serta sebagai (1) alat kendali (2) alat penilai dan (3) alat pendorong
penyeleggaraan kegiatan - kegiatan di lingkungan RSO Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA

1. TUGAS POKOK

Tugas pokok RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sesuai Pasal (3) Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019 tanggal 18 Oktober
2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit
ortopedi.

2. FUNGSI RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Selanjutnya dalam melaksanakan tugas tersebut, maka RSO Prof. Dr. R.


Soeharso Surakarta menyelenggarakan fungsi sesuai yang tercantum dalam Pasal
(4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019 tanggal
18 Oktober 2019 adalah :
a. Penyusunan rencana program dan anggaran;
b. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di
bidang penyakit ortopedi;
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;
d. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
f. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit
ortopedi;
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan
kekhususan di bidang penyakit ortopedi;
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
i. Pengelolaan sumber daya manusia;
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
k. Pelaksanaan kerja sama;
l. Pengelolaan sistem informasi;
m. Pelaksanaan urusan umum; dan
n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

3. SEJARAH RS. ORTOPEDI PROF DR. R. SOEHARSO SURAKARTA


Sejarah berdirinya RS. Ortopedi Prof Dr. R. Soeharso Surakarta tidak bisa
lepas dari sosok Prof. Dr. R. Soeharso sebagai pendiri sekaligus menjadi Direktur ke
1 (1945 s/d 1971). Merintis dari tahun 1946 sampai dengan tahun 1971. Sejarah
berdirinya LOP tidak lepas dari sejarah perjalanan Rehabilitasi Centrum (RC) karena
merupakan bagian dari pelayanan RC yang dimotori oleh Prof. Dr. R. Soeharso.
Perkembangan berikutnya LOP berubah nama menjadi RS Orthopaedi dan Prothese
dan berubah lagi menjadi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Hingga saat ini RS. Ortopedi Prof Dr. R. Soeharso Surakarta mengalami
perkembangan pesat setelah mendapat bantuan dan dukungan terutama pendanaan
dari Kolonel Gatot Soebroto yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Militer
untuk Surakarta, Pati dan Madiun. Mencetak beberapa tenaga dokter spesialis Bedah
Ortopedi. Satu-satunya Dokter yang juga seniman yang ikut melestarikan Budaya
Keraton Surakarta karena jasanya memprakasai Sendratari Ramayana yang sampai
saat ini masih digelar, dilestarikan di kawasan Candi Prambanan. Setelah meninggal
tahun 1971 diusia 59 tahun yang kemudian beliau dinobatkan sebagai Pahlawan
Nasional di Bidang Ortopedi, Penghargaan Bintang Maha putra serta penghargaan
lainnya.
Dalam perkembangannya lembaga dengan nama Prof. Dr. R. Soeharso ini
berkembang secara dinamis terutama dalam hal ini RS. Ortopedi mengalami
perkembangan yang cukup berarti setara dengan perkembangan ilmu kedokteran,
terutama menyangkut dalam pelayanan ortopedi dan Rehabilitasi Medik Paripurna.
Prof. Dr. R. Soeharso mengembangkan serta mempelopori proses pelayanan
Ortopedi dan Rehabilitasi Medik secara Paripurna sesuai dengan perkembangan
kedokteran waktu itu dan konsep WHO. Saat itu didukung berbagai peralatan
Ortopedi dan rehabilitasi Medik dan dipenuhi semangat pengorbanan yang tinggi
maka dipersiapkan lahan yang luas di Pabelan yang akhirnya menjadi RS. Ortopedi
Prof Dr. R. Soeharso Surakarta.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 3


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
4. IDENTITAS RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA (RSO)
a. Nama rumah sakit : RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
b. Kelas rumah sakit : A Khusus
c. Status kepemilikan : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
d. Status pengelolaan : Badan Layanan Umum (BLU)
e. Status lain : Rumah Sakit Pendidikan
Rumah Sakit Rujukan Nasional
Rumah Sakit dengan Akreditasi Paripurna KARS
f. Alamat : Jalan Jenderal Ahmad Yani Pabelan
g. Kecamatan : Kartasura
h. Kabupaten : Sukoharjo
i. Provinsi : Jawa Tengah

j. Kapasitas tempat tidur : 118 Tempat Tidur


5 Tempat tidur ICU
6 Tempat tidur HCU
k. Nomor telepon : (0271) 714458
l. Faximille : (0271) 714058
m. Email : Rso_solo@rso.go.id
n. Website : www.rso.go.id
o. Luas : 10,3 Ha.

Berbagai pelayanan yang diberikan RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso


Surakarta kepada masyarakat antara lain :
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Klinik Ortopedi terbagi menjadi lima sub spesialis ortopedi, yaitu:
1) Sub spesialis spine, menangani kelainan pada tulang belakang dan
leher.
2) Sub spesialis rekonstruksi dan sport medicine menangani perbaikan
tulang maupun sendi yang rusak atau cedera olah raga.
3) Sub spesialis pediatric, menangani kelainan tulang pada anak-anak.
4) Sub spesialis onkologi, menangani tumor dan kanker tulang.
5) Sub spesialis upperlimb and micro surgery,
b. Klinik spesialis lain
1) Klinik Neurologi;
2) Klinik Penyakit Dalam;
3) Klinik Gigi dan Mulut;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 4


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
4) Klinik Nyeri;
5) Klinik Spesialis Anak;
6) Klinik Patologi Anatomi.
2. Pelayanan Rehabilitasi Medik, terdiri dari:
a. Klinik Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;
b. Fisioterapi;
c. DBC (Documentation Based Care);
d. Okupasi Terapi;
e. Ortotik Prostetik;
f. Psikologi;
g. Terapi Wicara;
h. Pekerja Sosial Medis.
3. Pelayanan Gawat Darurat;
4. Pelayanan Rawat Inap;
5. Pelayanan Bedah Sentral;
6. Pelayanan Rawat Intensif
7. Pelayanan penunjang medik yang meliputi :
a. Pelayanan Laboratorium;
b. Pelayanan Radiologi;
c. Pelayanan Farmasi;
d. Pelayanan Rekam medis;
e. Pelayanan Gizi.
8. Pelayanan penunjang non medik yang meliputi :
a. Pelayanan Sterilisasi Sentral Dan Binatu;
b. Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 RS);
c. Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS);
d. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Prasarana RS (IPSRS).

Laporan Akuntabilitas Kinerja 5


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
C. STRUKTUR ORGANISASI

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019, disebutkan bahwa organisasi RS. Ortopedi Prof.
Dr .R. Soeharso Surakarta terdiri dari Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang, Direktorat Perencanaan, Keuangan, dan
Barang Milik Negara; dan Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum. Direktorat dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja 6


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta (RSO)

A. Jajaran Direksi Sebagai Pejabat Pengelola BLU


1 Plt. Direktur Utama
Dr. dr. Pamudji Utomo, Sp.OT.(K).
Sesuai Surat Perintah Dirjen Pelayanan Kesehatan RI Nomor
KP.03.04/I/0177/2022 tanggal 19 Januari 2022
2 Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
dr. Romaniyanto, Sp.OT. (K).
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/162/2017
tanggal 30 Maret 2017
3 Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum
drg. Moh. Nasiruddin, M. Kes.
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes1363/2022
tanggal 1 September 2022
4 Direktur Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara
Ayi Wagiati Sari, SE, MM.
Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor KP.02.03/Menkes/6587/2021
tanggal 5 November 2021

Jajaran Dewan Pengawas Sebagai Pejabat Pengelola BLU

Sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/1592/2022


tanggal 13 Oktober 2022 Tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kesehatan, Susunan Dewan Pengawas RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta sebagai berikut :

Ketua : dr. Kalsum Komaryani, MPPM


Anggota : Sugianto, SKM, M. Sc.PH
: Liliek Marhaendro Susilo, Ak., M.M.
: Dra. Alfiah
: Ex Officio Kakanwil DJKN Jawa Tengah dan DIY
(Mahmudsyah, SH, MM.)

Laporan Akuntabilitas Kinerja 7


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
D. SDM RSO PROF. DR. R.SOEHARSO SURAKARTA

Gambaran sumber daya manusia RSO Prof. Dr. R.Soeharso Surakarta per 31
Desember 2022, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :
Grafik 1. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
Per 31 Desember 2022

SDM BERDASAR STATUS SDM BERDASAR JENIS KETENAGAAN


2%

7%
21%
34%
33%
DOKTER
77% PNS PERAWAT
BLU NON PNS 26%
PENUNJANG MEDIK
DOKTER MITRA ADMINISTRASI

SDM BERDASAR TINGKAT PENDIDIKAN

0% 1%
5% 5%
8%
SLTA KE BAWAH
19% SLTA
42% D III
S1 / DIV
S1 + PROFESI
20%
S2
S3
SPESIALIS 1/2/AV

Tabel 1. SDM RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta


Berdasar Status
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH %
1 2 3 4
1 PNS 458 77.23 %
2 BLU 126 21.25 %
3 Dokter Mitra 9 1.52 %
Jumlah 593 100 %
* Sumber data : Bagian SDM dan Diklit

Tabel 2. SDM RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta


Berdasar Jenis Ketenagaan
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH %
1 2 3 4
1 Medis / Dokter 44 7.42 %
2 Keperawatan 193 32.55 %
3 Nakes Lain 154 25.97 %
4 Non Medis 202 34.06 %
Jumlah 593 100 %
* Sumber data : Bagian SDM dan Diklit

Laporan Akuntabilitas Kinerja 8


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 3. SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Berdasar Tingkat Pendidikan
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH %
1 2 3 4
1 SLTA ke bawah 2 0,34 %
2 SLTA 31 5.23 %
3 D III 250 42.16 %
4 S1 / DIV 117 19,73 %
5 S1 / Profesi 112 18.89 %
6 S2 / Spesialis 49 8.26 %
7 S3 2 0,34 %
8 Spesialis1/2/AV 30 5.06 %
Jumlah 593 100 %
* Sumber data : Bagian SDM dan Diklit

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2022 sebesar 593 pegawai, dengan komposisi
PNS sebesar 77.23 %, pegawai BLU sebesar 21,25 %, serta dokter mitra sebesar 1,5 %.
Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 44 pegawai (7,4 %), tenaga keperawatan
sebanyak 193 pegawai (32,5 %), tenaga kesehatan lain sebanyak 154 pegawai (25.9 %),
tenaga non medis sebanyak 202 pegawai (34.1 %).
Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, dapat dijelaskan bahwa sumber
daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sudah berada pada level
professional / D3 ke atas sebesar (94,44 %). Berdasar tingkat pendidikan, urutan terbesar
yaitu Diploma III sebesar 42.2 %, S1 / D IV sebesar 19,7 % serta S1 / S1 Profesi sebesar
18.9 %.

E. ASPEK STRATEGIS DAN ISU STRATEGIS

1. ASPEK STRATEGIS

RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso sebagai salah satu infrastruktur kesehatan


strategis nasional memiliki peran penting dalam pelaksanaan misi pembangunan dan
pencapaian visi nasional. Untuk bisa berperan, RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso ingin
mewujudkan dengan: Menjadi RS Ortopedi Unggulan dengan Pelayanan Prima.
Unggulan artinya mampu memberikan pelayanan dengan teknologi yang inovatif
ditunjang oleh SDM yang profesional dan diakui untuk bisa menghadirkan beragam
layanan unggulan dibidang spesialisasi / subspesialisasi ortopedi dan layanan
pendukungnya. Prima artinya RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso mampu menghadirkan
pelayanan yang tepat waktu dengan meminimalisasi delay, tidak terjadi kesalahan
dalam proses pelayanan, mutu klinis yang baik ditandai dengan tidak adanya kasus

Laporan Akuntabilitas Kinerja 9


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
harm, dan meminimalisir komplain dari pengguna. Jika diringkas, maka tabel berikut
akan menunjukkan indikator ketercapaian penjabaran visi tersebut.

Dalam upaya menjadikan RS Ortopedi sebagai pusat rujukan nasional yang


Unggul dengan Pelayanan Prima mendukung pencapaian Visi dan Misi presiden terpilih
tahun 2019 – 2024 dan mendukung program pembangunan kesehatan dari Kementerian
kesehatan tahun 2020 – 2024 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diperlukan
kerjasama dan tekad yang baik untuk :
a. Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi
pendidikan dan penelitian secara paripurna;
b. Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat, efektif,
efisien dan akuntabel;
c. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan kreatif;
d. Mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.

Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan informasi dari


benchmark maka arah strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode
tahun 2020 – 2024 sebagai berikut :
1. Menyediakan layanan ortopedi yang komprehensif dan terbaik di Indonesia,
didukung tim klinis yang profesional dan berpengalaman dibidangnya;
2. Memberikan kesempatan pada tenaga medis, perawat dan tenaga profesional serta
tenaga non medis di RS untuk mengembangkan ilmu dan teknologi bidang
kedokteran ortopedi;
3. Mengembangkan jejaring dengan lembaga pelayanan kesehatan dalam dan luar
negeri untuk meningkatkan standar mutu pelayanan pada pasien, melakukan riset
dan meningkatkan skill tenaga kesehatan; dan
4. Menyediakan layanan kesehatan berbasis teknologi yang mudah diakses oleh
masyarakat pengguna (pasien dan keluarganya), para mitra strategis dan
stakeholders kunci lainnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 10


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
2. ISU STRATEGIS
Terdapat banyak tantangan strategis yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun
strategi RSO agar dapat mencapai visinya. Berbagai tantangan tersebut antara lain:
a. Pembiayaan kesehatan semakin terbatas. Sejak implementasi program JKN tahun
2014, BPJS terus mengalami defisit sehingga pembayaran klaim RS terhambat.
Bahkan banyak RS yang operasionalnya mulai terganggu karena klaim yang belum
dibayar jumlahnya cukup besar. Kedepannya, pemerintah akan semakin
memperketat regulasi pembiayaan kesehatan, dan mendorong upaya-upaya
promotif-preventif untuk secara jangka panjang menekan biaya pelayanan
Kesehatan;
b. RS Pemerintah didorong untuk semakin mandiri. Kebijakan ini sudah mulai berjalan,
dimana pemerintah pusat mengurangi subsidi untuk investasi bagi RS-RS milik
Kementerian Kesehatan;
c. Delivery pelayanan dengan mutu tinggi pada tingkat yang paling efisien otomatis
menjadi tantangan utama RS, dimana sumber daya dari pemerintah (subsidi)
berkurang sedangkan RS harus terus berinvestasi untuk memelihara kompetensi
dan meningkatkan daya saing. Sementara itu, kebijakan pembiayaan pelayanan
kesehatan melalui BPJS menuntut RS agar selalu efisien;
d. Masalah klasik yang masih dihadapi oleh RS hingga kini adalah keterbatasan
sumber daya, khususnya tenaga profesional kesehatan. Sebagai RS Ortopedi
rujukan nasional, maka SDM yang dimiliki harus yang terbaik dengan tingkat
kompetensi tertinggi. Kedepannya, RSO harus juga mampu melahirkan jenis-jenis
kompetensi baru yang merupakan pengembangan dari kemampuan pelayanan-
pelayanan sub-spesialis dan unggulan;
e. Regulasi terkait dengan operasional rumah sakit belum mampu memfasilitasi
seluruh kebutuhan RS. Misalnya, regulasi terkait remunerasi telah membatasi
motivasi seorang dokter PNS untuk bekerja di RSO di luar jam kerja, sehingga RS
harus merekrut tenaga tambahan untuk mengisi kapasitas layanan di luar jam kerja.
Namun tidak mudah untuk mendapatkan tenaga dengan kompetensi tertentu yang
sesuai dengan kebutuhan RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta;
f. Medical tourism adalah isu yang sejak beberapa tahun terakhir ini mewarnai diskusi
pengembangan RS di level nasional. Hal ini tidak terlepas dari agresivitas negara
tetangga dalam memasarkan pelayanan kesehatannya untuk meraih pangsa pasar
pasien dari luar negeri;
g. Value for money bukan hanya patient safety dan tarif tapi juga patient experience,
dimana sebagian pasien tidak mempermasalahkan tinggi rendahnya tarif rumah

Laporan Akuntabilitas Kinerja 11


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
sakit melainkan nilai apa yang mereka dapatkan dengan membayar senilai tarif
tersebut;
h. Perkembangan IPTEKDOK, misalnya bidang biologi medis, akan membuat semakin
banyak layanan bedah ortopedi yang dapat di-setting sebagai layanan ODC.
Dengan teknologi pembedahan yang semakin canggih, makin banyak kasus yang
dapat ditangani dengan cara minimally invasive sehingga masa recovery pasien
lebih singkat, bahkan bisa pulang di hari yang sama. Namun RS membutuhkan
kemampuan finansial yang baik agar mampu mengikuti perkembangan teknologi;
i. Layanan rehabilitasi medis semakin banyak yang di-setting sebagai layanan home-
care dan dapat diberikan secara virtual (tele-fisioterapi). Fasilitas kesehatan di
negara maju sudah banyak memanfaatkan teknologi internet untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara virtual. Hal ini juga sudah mulai
dikembangkan di Indonesia, apalagi dengan sebakin baiknya infrastruktur
telekomunikasi. Untuk itu, SDM RS harus memiliki literasi teknologi komunikasi yang
baik;
j. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi: Internet of Things, Artificial
Intelligent, Big Data, Cloud computing dan sebagainya akan semakin banyak
diadopsi oleh RS-RS di negara maju, sehingga meningkatkan daya saing mereka
(karena mampu memenuhi kebutuhan pelayanan pasien) dan semakin
mendekatkan layanan RS kepada target pasarnya meskipun secara geografis
lokasinya sangat berjauhan;
k. Smart Hospital mulai bergeser menjadi Intelligent Hospital, semakin banyak proses
pelayanan di RS yang terotomatisasi, pasien semakin mandiri dalam mengakses
layanan tersebut, makin sedikit SDM yang dibutuhkan di RS;
l. Marketing layanan RS tidak hanya melalui website RS atau berbagai events
melainkan juga market place, sebagaimana produk barang dan jasa non medis.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 12


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

F. RENCANA STRATEGIS RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Visi Kabinet Indonesia Maju adalah “Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”. Berdasarkan visi tersebut,
Kementerian Kesehatan menyusun strategi: “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif,
Mandiri dan Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, Kemenkes menetapkan
misi sebagai berikut: 1). Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh
penduduk Indonesia 2). Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan
kesehatan 3). Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan 4).

Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.


RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso sebagai salah satu infrastruktur kesehatan strategis
nasional memiliki peran penting dalam pelaksanaan misi pembangunan dan pencapaian visi
nasional. Untuk bisa berperan, RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso ingin mewujudkan dengan:
Menjadi RS Ortopedi Unggulan dengan Pelayanan Prima.
Unggulan artinya mampu memberikan pelayanan dengan teknologi yang inovatif
ditunjang oleh SDM yang profesional dan diakui untuk bisa menghadirkan beragam layanan
unggulan dibidang spesialisasi/subspesialisasi ortopedi dan layanan pendukungnya. Prima
artinya RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso mampu menghadirkan pelayanan yang tepat waktu
dengan meminimalisasi delay, tidak terjadi kesalahan dalam proses pelayanan, mutu klinis
yang baik ditandai dengan tidak adanya kasus harm, dan meminimalisir komplain dari
pengguna.
Dalam upaya pencapaian visi dan misi organisasi maka ditetapkan strategi bisnis yang
disusun berdasarkan 4 (empat) perspektif, yakni perspektif stakeholders, perpektif proses
bisnis, perspektif learning & growth, dan perpektif finansial. Strategi bisnis tersebut
digambarkan pada peta strategi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2020-2024
dibawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 13


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Menjadi RS Ortopedi Unggulan dengan
Pelayanan Prima

Sumber pendapatan
baru

Segmen pasar Kepuasan


baru Pelanggan RSO

Program Produk Kualitas dan


Inovatif unggulan kompetensi SDM

ANALISIS SWOT
Kekuatan
 Sudah ada cikal bakal layanan unggulan dengan tim yang solid dan peralatan yang
lengkap
 Branding kuat di dalam negeri
 Lahan masih luas dengan kondisi gedung sangat baik
 Lokasi strategis, bisa dijangkau dengan transportasi darat dan udara
 Sudah ada SIM-RS basic
 Secara umum, infrastruktur dalam kondisi baik untuk mendukung pengembangan
dan inovasi.

Kelemahan
 Belum punya market share pasien non-BPJS
 Belum bekerjasama dengan pihak ketiga dalam konteks penyediaan layanan
kesehatan orthopedic-related
 Sistem informasi belum optimal mendukung keputusan manajemen, keputusan
klinis, maupun sebagai interface komunikasi dengan masyarakat/pasien:
- Belum terbangun secara lengkap
- Belum terintegrasi
- Belum mendukung proses-proses secara otomatis
- Belum disiapkan untuk pengembangan berbagai apps untuk pasien maupun
klinisi
- Belum mensupport kegiatan riset dan pengembangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 14


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
 Masih diperlukan peningkatan kompetensi tertentu untuk memperkuat tim layanan
unggulan
 Sumber pendapatan sebagian besar berasal dari pasien JKN
 Kegiatan untuk engagement dengan pasien masing kurang, misalnya:
- Klub pasien post-op rekonstruksi
- Klub yoga untuk penderita arthritis
 Belum memiliki teknologi terkini (robotic/AI, 3D printing dll).

Peluang
 Pangsa pasar non-JKN masih terbuka lebar
 Sudah punya “koneksi” dengan berbagai teaching hospital di negara maju
 Standar pelayanan kesehatan, kasus kecelakaan kerja dan coverage asuransi
karyawan di BUMN dan perusahaan multi-nasional menjadi peluang bagi RSO
untuk penyediaan layanan kesehatan ortopedi
 Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memperluas
cakupan layanan dan meningkatkan efisiensi
 Arah kebijakan kesehatan Pemerintah kedepan fokus pada promotif dan preventif
 Penguatan pembangunan kesehatan 2020-2024 antara lain penguatan germas,
digitalisasi pelayanan kesehatan dan riset-riset life sciences
 Kerjasama dengan industri untuk mengembangkan berbagai peralatan life- support
bagi pasien ortopedik

Ancaman
 Regulasi dan kebijakan terkait pembiayaan kesehatan yang belum sinkron dengan
masalah di lapangan
 Kompetisi dari berbagai bentuk pelayanan kesehatan ortopedi, dalam dan luar
negeri
 Kemampuan RS-RS bermodal besar dalam mengadopsi perkembangan teknologi
kedokteran ortopedi
 Masyarakat makin kritis dan akses ke sumber informasi makin luas sehingga
ekspektasi terhadap pelayanan RS juga semakin tinggi
 Perkembangan regulasi bidang informatika tidak secepat perkembangan teknologi
informatika bidang Kesehatan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 15


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Komparasi Urgensi Faktor Internal dan Eksternal
Tabel 4. Komparasi Urgensi Faktor Internal dan Eksternal
Rs Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Bobot x
Faktor Internal & Eksternal Bobot Rating Rank
Rating
KEKUATAN
Sudah ada cikal bakal layanan unggulan 0,3 90 27 I
dengan tim yang solid dan peralatan yang
lengkap
Branding kuat di dalam negeri 0,1 70 7 V
Lahan masih luas dengan kondisi gedung 0,1 80 8 IV
sangat baik
Lokasi strategis, bisa dijangkau dengan 0,2 80 16 II
transportasi darat dan udara
Sudah ada SIM-RS basic 0,2 60 12 III
Secara umum, infrastruktur dalam kondisi 0,1 60 6 VI
baik untuk mendukung pengembangan dan
inovasi
1 76
KELEMAHAN
Belum punya market share pasien non-BPJS 0,1 80 8 IV
Belum bekerjasama dengan pihak ketiga 0,09 80 7,2 V
dalam konteks penyediaan layanan
kesehatan orthopedic-related
Sistem informasi belum optimal mendukung
keputusan manajemen, keputusan klinis,
maupun sebagai interface komunikasi
dengan masyarakat/pasien:
Belum terbangun secara lengkap 0,15 90 13,5 I
Belum terintegrasi 0,12 90 10,8 II
Belum mensupport proses-proses secara 0,12 80 9,6 III
otomatis
Belum disiapkan untuk pengembangan 0,06 70 4,2 VIII
berbagai apps untuk pasien maupun klinisi
Belum mensupport kegiatan riset dan 0,06 70 4,2 VIII
pengembangan
Masih diperlukan peningkatan kompetensi 0,08 70 5,6 VII
tertentu untuk memperkuat tim layanan
unggulan
Sumber pendapatan sebagian besar berasal 0,08 80 6,4 VI
dari pasien BPJS
Kegiatan untuk engagement dengan pasien 0,08 70 5,6 VII
masing kurang, misalnya:
Club pasien post-op rekonstruksi
Club yoga untuk penderita arthritis
Belum memiliki teknologi terkini (robotic/AI, 0,06 70 4,2 VIII
3D printing dll)
1 79,3
PELUANG
Pangsa pasar non-BPJS masih terbuka lebar 0,2 80 16 II
Sudah punya “koneksi” dengan berbagai 0,15 85 12,75 III
teaching hospital di negara maju
Standar pelayanan kesehatan, kasus 0,2 85 17 I
kecelakaan kerja dan coverage asuransi
karyawan di BUMN dan perusahaan multi-
nasional menjadi peluang bagi RSO untuk
penyediaan layanan kesehatan ortopedi

Laporan Akuntabilitas Kinerja 16


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Bobot x
Faktor Internal & Eksternal Bobot Rating Rank
Rating
Perkembangan teknologi informasi dapat 0,1 80 8 V
dimanfaatkan untuk memperluas cakupan
layanan dan meningkatkan efisiensi
Arah kebijakan kesehatan Pemerintah 0,1 75 7,5 VI
kedepan fokus pada promotif dan preventif
Penguatan pembangunan kesehatan 2020- 0,1 80 8 V
2024 antara lain penguatan germas,
digitalisasi pelayanan kesehatan dan riset-
riset life sciences
Kerjasama dengan industri untuk 0,15 75 11,25 IV
mengembangkan berbagai peralatan life-
support bagi pasien ortopedik
1 80,5
ANCAMAN
Regulasi dan kebijakan terkait pembiayaan 0,3 80 24 I
kesehatan yang belum sinkron dengan
masalah di lapangan
Kompetisi dari berbagai bentuk pelayanan 0,2 75 15 III
kesehatan ortopedi, dalam dan luar negeri
Kemampuan RS-RS bermodal besar dalam 0,2 85 17 II
mengadopsi perkembangan teknologi
kedokteran ortopedi
Masyarakat makin kritis dan akses ke 0,1 75 7,5 IV
sumber informasi makin luas sehingga
ekspektasi terhadap pelayanan RS juga
semakin tinggi
Perkembangan regulasi bidang informatika 0,2 75 15 III
tidak secepat perkembangan teknologi
informatika bidang kesehatan
1 78,5

DIAGRAM KARTESIUS DAN PRIORITAS STRATEGIS

Skor Strengths = 76
Skor Weaknesses = 79,3
Skor Strengths – Skor Weaknesses = 76 – 79,3 = -3,3

Skor Opportunities = 80,5


Skor Threats = 78,5
Skor Opportunities – Skor Threats = 80,5 – 78,5 = 2

Dari hasil perhitungan skor di atas, RSO berada di kuadran IV yang pilihan
strateginya adalah Diversifikasi Layanan. Artinya, RSO sebenarnya memiliki keunggulan
bersaing yang memadaiakan tetapi segmen yang saat ini dilayani oleh RSO – yaitu
pasien BPJS – tidak lagi menjanjikan. Oleh karenanya, RSO perlu melakukan terobosan
atau inovasi dengan keunggulan yang dimiliki untuk memasuki segmen pasar baru
dengan produk layanan baru maupun lama.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 17


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Strategi tersebut akan dijalan dengan cara membuka layanan untuk segmen
pasar baru, yaitu pasien non-BPJS. RSO telah memiliki cikal bakal beberapa layanan
unggulan yang dapat dikemas untuk melayani segmen non-BPJS. Namun kelompok
pasar ini memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap hospitality dan efisiensi pelayanan,
karena sudah terbiasa mendapatkan layanan di RS swasta bonafide. Oleh karenanya,
proses bisnis RSO harus dibenahi agar efisien dan mampu memberikan patient
experience sesuai ekspektasi pengguna, melalui penerapan teknologi informasi yang
terintegrasi.

Gambar 2. Posisi Bersaing Rso Dalam Diagram Kartesius

INISIATIF STRATEGIS
Inisiatif strategis RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso adalah:
a. Produk unggulan; untuk menciptakan image atau brand baru bagi RS maka perlu
ada setidaknya satu produk andalan per tahun yang dikemas ulang atau
dimodernisasi, atau dikembangkan secara inovatif. Produk unggulan yang
direncanakan untuk dikembangkan dalam lima tahun kedepan adalah:
 Limb deformity correction,
 Bank Jaringan,
 Rekonstruksi post arthroplasty (revisi THR-TKR),
 Hand and micro reconstruction,
 Spine minimal invasive surgery.
b. Kualitas dan kompetensi SDM; dimana untuk mendukung pelaksanaan pelayanan
unggulan maka SDM harus mendapatkan pelatihan skill baru yang relevan. SDM
yang mendapatkan pelatihan skill baru bukan hanya klinisi melainkan juga
manajemen dan staf.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 18


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
c. Digitalisasi proses; Unit-unit pelayanan dan unit-unit pendukung pelayanan di
RSO yang sudah menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi dan
sistemnya terhubung dengan SIM RS, berupa : Master plan IT, PACS dan EMR,
Akuntansi Front Office, e-Remunerasi, Resume Medis, EMR Rawat Inap, Inventory
Non Medis, eplanning dan RKAKL, e-planning dan e-proc, e-proc dan Pembayaran,
e-proc dan RKAKL Akuntansi Back Office. Aplikasi elektronik yang dikembangkan
berbasis android, maupun sistem operasi lainnya yang dipasang pada berbagai
perangkat keras bergerak (misalnya telepon genggam) yang bertujuan untuk
memudahkan pengguna (manajerial, pasien/pengguna , klinisi serta pegawai)
dalam mengakses pelayanan dan kepentingan manajerial, berupa Reservasi Rawat
Jalan, Reservasi Rawat Inap, Antrian Poliklinik, Antrian Farmasi, Informasi Tindakan
Pelaksana, Aplikasi Info Biaya Perawatan Pasien, Logbook IKI, Absensi, Info
tagihan dan pembayaran Suplier, Info progres pekerjaan, profil klinisi, profile
pegawai, profil pelayanan RS, profil keuangan RS, profil SDM RS.
d. Efisiensi proses pelayanan dan manajemen; untuk memperbaiki response time
dan waktu tunggu, serta menyederhanakan birokrasi pelayanan melalui
pengintegrasian sistem yang didukung dengan pengembangan IT (digitalisasi
proses).
e. Ekspansi pasar; yaitu memperluas segmen pasar dengan meraih segmen baru dari
kelompok pasien Pasien non JKN
f. Kepuasan pengguna; yang nantinya diukur dengan survey kepuasan pelanggan
dengan menggunakan instrumen Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM),sesuai
dengan Permenpan 14 Tahun 2017. Kepuasan pengguna merupakan efek dari
penerapan inisiatif strategi sebelumnya (pengembangan produk unggulan,
peningkatan SDM, digitalisasi proses, serta efisiensi proses pelayanan dan
manajemen)
g. Sumber-sumber pendapatan baru; yang akan memperkuat kemampuan RS
Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso dalam menjaga kelangsungan hidup (survival) dan
kemampuan berkembang. Sumber-sumber pendapatan baru ini berasal dari hasil
inisiatif strategi sebelumnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 19


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
RENSTRA BISNIS 5 TAHUN
A. PROGRAM
Program yang disusun untuk lima tahun kedepan dalam rangka mencapai tujuan,
sasaran strategis, dan target RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1) Program perekrutan SDM, meliputi tenaga dokter spesialis, tenaga kesehatan
lain, dan tenaga non kesehatan; khususnya untuk mendukung pengembangan
layanan unggulan
2) Program peningkatan SDM Kesehatan melalui pelatihan, workshop, magang,
seminar dan berbagai kegiatan capacity building lainnya; khususnya untuk
mendukung pengembangan layanan unggulan, serta mendukung upaya-upaya
peningkatan efisiensi proses pelayanan dan manajemen, upaya digitalisasi proses
layanana, upaya ekspansi pasar, upaya meningkatkan kepuasan pelanggan, serta
upaya menggali sumber-sumber pendapatan baru.
3) Program peningkatan SDM Non-Kesehatan melalui pelatihan, workshop,
magang, seminar dan berbagai kegiatan capacity building lainnya; khususnya
untuk mendukung pengembangan layanan unggulan, serta mendukung upaya-
upaya peningkatan efisiensi proses pelayanan dan manajemen, upaya digitalisasi
proses layanana, upaya ekspansi pasar, upaya meningkatkan kepuasan
pelanggan, serta upaya menggali sumber-sumber pendapatan baru.
4) Program smart hospital yang diawali dengan digitalisasi proses.

B. STRATEGI BISNIS RS

RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso menerapkan strategi growth (pertumbuhan) dari sisi
produk dengan mengembangkan produk layanan baru maupun dari sisi pengguna
dengan melakukan ekspansi pasar. Strategi ini dapat dicapai melalui tiga fase
pengembangan, sebagaimana tergambar melalui peraga berikut.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 20


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
C. TUJUAN STRATEGIS
Tujuan Strategis RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah:
1. Menyediakan layanan ortopedi yang komprehensif dan terbaik sebagai pusat
rujukan nasional di Indonesia, didukung tim klinis yang profesional dan
berpengalaman dibidangnya;
2. Memberikan kesempatan pada tenaga medis, perawat dan tenaga profesional
serta tenaga non kesehatan di RS untuk mengembangkan ilmu dan teknologi
bidang kedokteran ortopedi;
3. Mengembangkan jejaring dengan lembaga pelayanan kesehatan dalam dan luar
negeri untuk meningkatkan standar mutu pelayanan pada pasien, melakukan riset
dan meningkatkan skill tenaga kesehatan;
4. Menyediakan layanan kesehatan berbasis teknologi yang mudah diakses oleh
masyarakat pengguna (pasien dan keluarganya), para mitra strategis dan
stakeholders kunci lainnya.

Sesuai dengan Road Map RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso tahun 2014 – 2029,
sasaran yang harus dicapai pada tahun 2019 – 2024 adalah mencapai reputasi
regional, pelayanan system robotic, dan riset menuju world class.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 21


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Untuk mencapai tujuan tersebut, Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta menuangkan KPI dalam bentuk matriks yang memuat target per tahun selama
periode Renstra tahun 2020 – 2024.
Tabel 5. KPI Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per tahun selama periode
Renstra tahun 2020 – 2024
TARGET
NO IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase layanan untuk pangsa pasar 100% 100% 100% 100% 100%
non JKN
2 Persentase pelayanan penyakit infeksi - - 100% 100% 100%
emerging
3 Ketercapaian program untuk re-branding 100% 100% 100% 100% 100%
RSO
4 Persentase produk layanan unggulan RSO 100% 100% 100% 100% 100%
5 Persentase karyawan yang mendapatkan 100% 100% 100% 100% 100%
pelatihan skill baru yang menunjang
layanan unggulan
6 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan - - 10 11 12
7 Persentase unit layanan dan unit 100% 100% 100% 100% 100%
pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa 100% 100% 100% 100% 100%
diakses melalui mobile communication
devices
9 Persentase unit layanan dengan rerata 80% 82% 84% 86% 88%
waktu tunggu pelayanan kurang dari target
10 Persentase keluhan pelanggan yang 80% 82% 84% 86% 88%
ditindaklanjuti
11 Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan 53% 60% 70% 85% 100%
Terintegrasi di RS UPT Vertikal (SISRUTE)
12 Ketercapaian pembuatan MoU dengan 100% 100% 100% 100% 100%
perusahaan multi-nasional, BUMN dll
sebagai pangsa pasar pengguna layanan
RSO
13 Ketercapaian persentase pasien non JKN 28% 29% 30% 31% 32%
14 Indeks Kepuasan Masyarakat 83% 83% 84% 84% 85%
15 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional 80% 82% 85% 87% 90%
(PB)

Dalam Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2020 – 2024
ditetapkan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (KPI) dari berbagai perspektif,
secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
di dalam Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
(1) (2) (3)
Perspektif Terwujudnya program inovatif 1 Persentase layanan untuk pangsa
Pembelajaran dan untuk meraih segmen pasar baru pasar non JKN
Pertumbuhan 2 Persentase pelayanan penyakit
infeksi emerging
3 Ketercapaian program untuk
rebranding RSO

Laporan Akuntabilitas Kinerja 22


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
(1) (2) (3)
Terwujudnya produk unggulan 4 Persentase produk layanan
sebagai daya saing RS unggulan RSO
Terwujudnya SDM yang 5 Persentase karyawan yang
mempunyai kualitas dan mendapatkan pelatihan skill baru
kompetensi (professional) sesuai yang menunjang layanan unggulan
dengan perkembangan dan 6 Jumlah Penelitian yang
teknologi dipublikasikan
Perspektif Proses Terwujudnya digitalisasi proses 7 Persentase unit layanan dan unit
Bisnis pelayanan dan proses manajemen pendukung yang sudah memiliki
RS konektivitas melalui SIM RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi
yang bisa diakses melalui mobile
communication devices
Terwujudnya proses pelayanan dan 9 Persentase unit layanan dengan
manajemen yang lebih efisien rerata waktu tunggu pelayanan
kurang dari target
10 Persentase keluhan pelanggan
yang ditindaklanjuti
Peningkatan akses dan mutu 11 Persentase pelaksanaan Sistem
pelayanan rujukan terintegrasi Rujukan Terintegrasi di RS UPT
Vertikal (SISRUTE)
Perspektif Pengguna Terdapatnya segmen pasar baru 12 Ketercapaian pembuatan MoU
(kerjasama perusahaan multi- dengan perusahaan multi-nasional,
nasional dan BUMN) BUMN dll sebagai pangsa pasar
pengguna layanan RSO
13 Ketercapaian persentase pasien
non JKN
Terwujudnya peningkatan 14 Indeks Kepuasan Masyarakat
kepuasan pelanggan
Perspektif Keuangan Terdapatnya sumber-sumber 15 Rasio PNBP Terhadap Biaya
pendapatan baru Operasional (PB)

Laporan Akuntabilitas Kinerja 23


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
G. PERJANJIAN KINERJA

Guna mewujudkan visi dan misi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, manajemen
bertanggung jawab mengarahkan dan memastikan langkah - langkah strategis baik di
tingkat korporat maupun unit kerja agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan,
melalui Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja Rencana Strategis Bisnis
(RSB).
Terdapat 15 indikator yang dikontrakkinerjakan dalam perjanjian kinerja antara Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta pada tahun 2022. Selanjutnya indikator tersebut diturunkan menjadi KPI unit
kerja sesuai dengan tupoksi unit kerja masing-masing. Kemudian indikator kinerja
dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sesuai dengan KPI yang
dikontrakinerjakan antara unit kerja dengan Direksi.
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menetapkan indikator beserta target kinerja
setiap tahunnya, merujuk pada Sasaran Strategis Rencana Strategi Bisnis (RSB) Tahun
2020-2024. Indikator tersebut dilakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik untuk
memastikan bahwa pengukuran sesuai dengan tujuan ditetapkannya indikator dan sejalan
dengan visi misi organisasi. Berikut ini adalah daftar indikator kinerja yang
dikontrakkinerjakan antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dan RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta di tahun 2022:
Tabel 7. Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2022
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya program inovatif 1 Persentase layanan untuk pangsa pasar non 100 %
untuk meraih segmen pasar JKN
baru 2 Persentase pelayanan penyakit infeksi emerging 100 %
3 Ketercapaian program untuk rebranding RSO 100 %
2 Terwujudnya produk unggulan 4 Persentase produk layanan unggulan RSO 100 %
sebagai daya saing RS
3 Terwujudnya SDM yang 5 Persentase karyawan yang mendapatkan 100 %
mempunyai kualitas dan pelatihan skill baru yang menunjang layanan
kompetensi (professional) unggulan
sesuai dengan perkembangan 6 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 10 buah
dan teknologi
4 Terwujudnya digitalisasi proses 7 Persentase unit layanan dan unit pendukung 100 %
pelayanan dan proses yang sudah memiliki konektivitas melalui SIM
manajemen RS RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa 100 %
diakses melalui mobile communication devices
5 Terwujudnya proses pelayanan 9 Persentase unit layanan dengan rerata waktu 84 %
dan manajemen yang lebih tunggu pelayanan kurang dari target
efisien 10 Persentase keluhan pelanggan yang 84 %
ditindaklanjuti

Laporan Akuntabilitas Kinerja 24


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)

6 Peningkatan akses dan mutu 11 Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan 70 %


pelayanan rujukan terintegrasi Terintegrasi di RS UPT Vertikal (SISRUTE)
7 Terdapatnya segmen pasar 12 Ketercapaian pembuatan MoU dengan 100 %
baru (kerjasama perusahaan perusahaan multi-nasional, BUMN dll sebagai
multi-nasional dan BUMN) pangsa pasar pengguna layanan RSO
13 Ketercapaian persentase pasien non JKN 30 %
8 Terwujudnya peningkatan 14 Indeks Kepuasan Masyarakat 84 %
kepuasan pelanggan
9 Terdapatnya sumber-sumber 15 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) 85 %
pendapatan baru

Laporan Akuntabilitas Kinerja 25


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan tingkat pencapaian kinerja


pada periode waktu tertentu dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini diperlukan
untuk mengetahui sejauh mana kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta mampu
mencapai target yang telah ditetapkan di tahun 2022 sesuai dengan roadmap
pencapaian kinerja dalam Rencana Strategis Bisnis RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta 2020 - 2024.
Penilaian kinerja tersebut dilakukan dengan melihat hasil capaian kinerja
dibandingkan dengan target yang telah dikontrakkinerjakan antara Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Pengukuran kinerja dilakukan selama tahun berjalan dengan berpedoman pada kamus
indikator yang sudah disahkan oleh Direksi.
Pengukuran kinerja tersebut memperoleh informasi capaian dari masing-masing
Indikator Kinerja (KPI) yang kemudian dilakukan pengkajian terhadap kendala atau
hambatan yang ditemui sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan upaya
perbaikan dalam perencanaan program / kegiatan di masa yang akan datang.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada
pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka
mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen key performance
indicator (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Adapun target dan realisasi
capaian indikator kinerja Tahun 2022, sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja 26


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2021, 2022, Target Renstra
dan Target Perjanjian Kinerja Tahun 2022
Target TARGET CAPAIAN CAPAIAN
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja
RENSTRA PK 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Terwujudnya program inovatif untuk1 Persentase layanan untuk pangsa pasar 100 % 100 % 100 % 100 %
meraih segmen pasar baru non JKN
2 Persentase pelayanan penyakit infeksi 100 % 100 % *) 100 %
emerging
3 Ketercapaian program untuk rebranding 100 % 100 % 100 % 100 %
RSO
2 Terwujudnya produk unggulan 4 Persentase produk layanan unggulan 100 % 100 % 100 % 100 %
sebagai daya saing RS RSO
3 Terwujudnya SDM yang mempunyai 5 Persentase karyawan yang mendapatkan 100 % 100 % 160 % 100 %
kualitas dan kompetensi pelatihan skill baru yang menunjang
(professional) sesuai dengan layanan unggulan
perkembangan dan teknologi 6 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 12 buah 10 buah 13 buah 13 buah
4 Terwujudnya digitalisasi proses 7 Persentase unit layanan dan unit 100 % 100 % 84 % 84.84 %
pelayanan dan proses manajemen pendukung yang sudah memiliki
RS konektivitas melalui SIM RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi yang 100 % 100 % 100 % 100 %
bisa diakses melalui mobile
communication devices
5 Terwujudnya proses pelayanan dan 9 Persentase unit layanan dengan rerata 88 % 84 % 99.74 % 99.99 %
manajemen yang lebih efisien waktu tunggu pelayanan kurang dari
target
10 Persentase keluhan pelanggan yang 88 % 84 % 100 % 100 %
ditindaklanjuti

Laporan Akuntabilitas Kinerja 27


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Target TARGET CAPAIAN CAPAIAN
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja
RENSTRA PK 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
6 Peningkatan akses dan mutu 11 Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan 100 % 70 % 91.5 % 88.84 %
pelayanan rujukan terintegrasi Terintegrasi di RS UPT Vertikal
(SISRUTE)
7 Terdapatnya segmen pasar baru 12 Ketercapaian pembuatan MoU dengan 100 % 100 % 200 % 250 %
(kerjasama perusahaan multi-nasional perusahaan multi-nasional, BUMN dll
dan BUMN) sebagai pangsa pasar pengguna layanan
RSO
13 Ketercapaian persentase pasien non JKN 32 % 30 % 28.03 % 25.24 %
8 Terwujudnya peningkatan kepuasan 14 Indeks Kepuasan Masyarakat 85 % 84 % 87.5 % 89.38 %
pelanggan
9 Terdapatnya sumber-sumber 15 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional 90 % 85 % 88.26 91.02%
pendapatan baru (PB)
*) belum masuk dalam Indikator Kinerja Utama RS

Laporan Akuntabilitas Kinerja 28


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
ANALISIS CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BERDASARKAN SASARAN STRATEGIS
Rincian tingkat capaian kinerja masing- masing indikator sasaran tersebut diuraikan seperti
di bawah ini.
1. Sasaran Strategis 1 yaitu: Terwujudnya program inovatif untuk meraih
segmen pasar baru, memiliki 3 KPI yaitu :
KPI 1. Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN adalah capaian paket-paket
pelayanan klinis baru dikembangkan RSO untuk menyasar segmen pasar pasien
non - JKN 1 (satu) paket / tahun berupa: Return to Work, Paket Lutut Sehat dan
Punggung Sehat, Paket Uji Fungsi, Dance Therapy, Pediatric Habilitasi dan
Rehabilitasi dengan rumus perhitungan:
Capaian tahapan paket pelayanan klinis baru
= x 100 %
Seluruh tahapan yang direncanakan per tahun

a. Capaian :
Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN (Paket uji Fungsi) RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2022 seperti tabel dibawah ini:
B. Tabel 9. Perhitungan persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN (Paket uji Fungsi)
dengan tahapan :
program
1. Penyusunan Tim v v 100 %
inovatif untuk 2. Penyusunan Program Kerja v v 100 %
meraih 3. Penyusunan Regulasi v v 100 %
4. Penyusunan Tarif v v 100 %
segmen pasar 5. Persiapan Sarpras v v 100 %
baru 6. Peningkatan kompetensi SDM v v 100 %
(Medis dan Keperawatan)
7. Peluncuran Program v v 100 %
Rata – rata capaian 100 %

7 tahapan
= x 100 %
7 tahapan

= 100 %

Grafik 2. Capaian KPI 1.Persentase Layanan Untuk Pangsa Pasar Non JKN

Persentase Layanan Untuk Pangsa Pasar Non JKN


200%
100% 100% 100% 100% 100% 100%

0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja 29


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Perbandingan capaian persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
dengan target jangka menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir
adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Perbandingan capaian persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Persentase Return to Paket Lutut Paket Uji Dance Pediatric
program inovatif layanan untuk Work Sehat dan Fungsi Therapy Habilitasi
untuk meraih pangsa pasar (100 %) Punggung (100 %) (100 %) dan
segmen pasar non JKN Sehat (100 Rehabilitasi
baru %) (100 %)

b. Analisis Kendala / Hambatan


Pada tahun 2022 ini capaian persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
yang terwujud dalam program Paket Uji Fungsi terealisasi sebesar 100 %,
namun pelaksanaannya pasien yang mengambil pemeriksaan paket ini belum
begitu signifikan.

c. Langkah Strategis Perbaikan


Optimalisasi pemasaran program Paket Uji Fungsi.

d. Rekomendasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.

KPI 2. Persentase pelayanan penyakit infeksi emerging


Tahapan kegiatan yang dilakukan untuk pelayanan pada pasien kasus ortopedi
disertai penyakit menular melalui transmisi kontak atau droplet atau airborne
(Emerging dan reemerging disease) melalui pengorganisasi dan langkah-langkah
yang meliputi :
1. Kebijakan pelayanan Covid-19 di Internal RS
2. SK Tim penanggulangan Covid-19 di RS
3. Penerapan Protokol kesehatan dan rotasi tenaga kesehatan.
4. Tersedianya Sarpras yang menunjang pelayanan covid-19 di RS, dengan
bobot perhitungan sebagai berikut :
No Variabel Keberhasilan Bobot
1 2 3
1 Kebijakan Pelayanan Covid-19 di internal RS dan 25
2 SK Tim penanggulangan Covid-19 di RS 25
3 Penerapan Protokol kesehatan dan rotasi tenaga kesehatan. 30
4 Tersedianya Sarpras yang menunjang pelayanan covid-19 di RS 20
 2021 (R. Tekanan negative di Ranap edelweise,Laboratorium PCR)
 2022 (Oksigen generator)

Laporan Akuntabilitas Kinerja 30


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
No Variabel Keberhasilan Bobot
1 2 3
 2023 (Gas Central di Ranap Bougenville, R. Tekanan negatif di Ranap
Anggrek II)
 2024 (Gas Central di Ranap Cempaka, R. Tekanan negative di R. Anggrek I

dengan rumus perhitungan :


Jumlah program yang terlaksana
= x 100 %
program yang direncanakan selama satu tahun

a. Capaian:
C. Tabel 11. Perhitungan persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Persentase pelayanan penyakit infeksi
emerging dengan tahapan :
program
1. Kebijakan Pelayanan Covid-19 di internal v v 25 %
inovatif untuk RS dan
2. SK Tim penanggulangan Covid-19 di RS v v 25 %
meraih 3. Penerapan Protokol kesehatan dan v v 30 %
segmen pasar rotasi tenaga kesehatan.
4. Tersedianya Sarpras yang menunjang
baru pelayanan covid-19 di RS
 2021 (R. Tekanan negative di Ranap
edelweise,Laboratorium PCR)
 2022 (Oksigen generator) v v 20 %
 2023 (Gas Central di Ranap Bougenville,
R. Tekanan negatif di Ranap Anggrek II)
 2024 (Gas Central di R.ranap Cempaka,
R. Tekanan negative di R. Anggrek I
Rata – rata capaian 100 %

4 tahapan
= x 100 %
4 tahapan

= 100 %

Grafik 3. Capaian KPI 2. Persentase Pelayanan Penyakit Infeksi Emerging

Persentase Pelayanan Penyakit Infeksi Emerging


150%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%

50%

0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

b. Analisis Kendala / Hambatan


- Pada tahun ini capaian persentase pelayanan penyakit infeksi emerging
terealisasi sebesar 100 % telah terpenuhi target.
- Tidak ada kendala berarti.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 31


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
c. Langkah Strategis Perbaikan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.

d. Rekomendasi

Mempersiapkan proses pembangunan ruang gas sentral di ruang perawatan.

KPI 3. Ketercapaian program untuk re-branding RSO


Ketercapaian program untuk re-branding RSO adalah program yang bertujuan
untuk membentuk citra baru RSO sebagai RS yang menjadi pilihan bagi pasien
Non - JKN dengan rumus perhitungan :
Jumlah program yang terlaksana
= x 100 %
program yang direncanakan selama satu tahun

a. Capaian :

Program untuk re-branding RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2022
seperti tabel dibawah ini :
D. Tabel 12. Perhitungan capaian ketercapaian program untuk re-branding RSO
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Ketercapaian program untuk re-branding RSO
program 1 Produksi video layanan inovatif 100 % 100 % 100 %
inovatif untuk uji kapasitas fungsional
meraih 2 Produksi video layanan 100 % 100 % 100 %
segmen unggulan spine orthopedic
pasar baru 3 Produksi video layanan 100 % 100 % 100 %
persubspesialis
4 Produksi video tutorial oleh 100 % 100 % 100 %
tenaga profesional
5 Pengembangan Portofolio Uji 100 % 100 % 100 %
kapasitas fungsional
6 Pengembangan Portofolio 100 % 100 % 100 %
Layanan Unggulan Spine
Orthopedic
7 Pengembangan Portofolio 100 % 100 % 100 %
Layanan Unggulan Per Sub
Spesialis
Rata – rata capaian 100 %

7 program
= x 100 %
7 program

= 100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 32


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Grafik 4. Capaian KPI 3. Persentase Ketercapaian program untuk re-branding RSO

Ketercapaian Program Untuk Re-branding RSO


200%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan ketercapaian program untuk re-branding RSO dengan target jangka


menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 13. Perbandingan capaian ketercapaian program untuk re-branding RSO
REALISASI TARGET
SASARAN STRATEGIS IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya program Ketercapaian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
inovatif untuk meraih program untuk re-
segmen pasar baru branding RSO

b. Analisis Kendala / Hambatan


Pada tahun 2022 ini ketercapaian program untuk re-branding RSO terealisasi
sebesar 100 %, telah terpenuhi target.

c. Langkah Strategis Perbaikan


- Optimalisasi penggunaan media sosial sebagai tempat membentuk citra baru
RSO sebagai RS yang menjadi pilihan bagi pasien non - JKN

d. Rekomendasi
- Memperbanyak produksi video layanan inovatif dan unggulan serta
pengembangan Portofolio layanan unggulan.

2. Sasaran Strategis 2 yaitu: Terwujudnya produk unggulan sebagai daya saing


RSO, Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut:

KPI 4. Persentase produk layanan unggulan RSO


Persentase produk layanan unggulan RSO adalah capaian produk
unggulan yang menjadi andalan bagi RSO untuk menciptakan image atau brand
bagi RS 1 (satu) unggulan per tahun berupa : Limb deformity correction, Lanjutan
Sport medicine, Spine minimal invasive surgery, Rekonstruksi post arthroplasty
(revisi THR-TKR), Hand and micro reconstruction, dengan rumus perhitungan :

Capaian tahapan produk unggulan


= x 100 %
Seluruh tahapan yang direncanakan per tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja 33


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
a. Capaian :
Persentase produk layanan unggulan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada
tahun 2022 seperti tabel dibawah ini :
E. Tabel 14. Perhitungan Capaian persentase produk layanan unggulan RSO
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya produk Persentase layanan produk
layanan unggulan RSO (Spine
unggulan sebagai
minimal invasive surgery) :
daya saing RSO 1. Penyusunan Tim v v 100 %
2. Penyusunan Program Kerja v v 100 %
3. Penyusunan Regulasi v v 100 %
4. Penyusunan Tarif v v 100 %
5. Persiapan Sarpras v v 100 %
6. Peningkatan kompetensi SDM v v 100 %
(Medis dan Keperawatan)
7. Peluncuran Program v v 100 %
Rata – rata capaian 100 %

7 tahap
= x 100 %
7 tahap

= 100 %

Grafik 5. Capaian KPI 4. Persentase produk layanan unggulan RSO

Persentase produk layanan unggulan RSO


150%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
50%
0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian Persentase produk layanan unggulan RSO dengan target


jangka menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai
berikut:
Tabel 15. Perbandingan Capaian persentase produk layanan unggulan RSO
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Persentase Limb Lanjutan Spine Hand and Rekonstruksi
produk unggulan produk deformity Sport minimal micro post arthroplasty
sebagai daya layanan correction medicine invasive reconstructi (revisi THR-TKR)
saing RSO unggulan (100 %) (100 %) surgery on (100 %)
RSO (100 %) (100 %)

Laporan Akuntabilitas Kinerja 34


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
b. Analisis Kendala / Hambatan
Pada tahun 2022 ini persentase produk layanan unggulan RSO yaitu spine
minimal invasive surgery telah terealisasi sebesar 100 %, telah terpenuhi target
meski belum banyak pasien yang dilakukan tindakan minimal invasive.

c. Langkah Strategis Perbaikan


Optimalisasi pemasaran program spine minimal invasive surgery.

d. Rekomendasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.

3. Sasaran Strategis 3 yaitu : Terdapatnya skill baru untuk menunjang layanan


unggulan dan meningkatkan daya saing RS, memiliki 2 (dua) KPI yaitu :

KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang


menunjang layanan unggulan.
Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang menunjang
layanan unggulan adalah capaian persentase karyawan yang mendapatkan
pelatihan skill baru yang menunjang layanan unggulan, Layanan unggulan yang
dimaksud sesuai dengan IKU 3 yakni 1 (satu) unggulan per tahun.
Dengan rumus perhitungan :
Jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru
yang menunjang layanan unggulan
= x 100 %
seluruh karyawan yang ditargetkan mendapatkan pelatihan
skill baru yang menunjang layanan unggulan

a. Capaian :
Tabel 16. Rincian persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
menunjang layanan unggulan
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terdapatnya skill Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
baru untuk menunjang layanan unggulan Pelatihan Spine minimal invasive
menunjang layanan surgery):
unggulan dan 1. Dokter 4 7 175 %
meningkatkan daya 2. Perawat 25 20 80 %
saing RS 3. Tenaga Kesehatan Lain 16 18 112.5 %
Rata – rata capaian 45 45 100 %

45 orang
= x 100 %
45 orang

= 100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 35


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Grafik 6. Capaian KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
menunjang layanan unggulan

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang


menunjang layanan unggulan
200% 160%
100% 100% 100% 100% 100%

0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill


baru yang menunjang layanan unggulan dengan target jangka menengah (Renstra)
serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Perbandingan capaian persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru
yang menunjang layanan unggulan
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terdapatnya skill Persentase Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
baru untuk karyawan yang Limb Lanjutan Spine minimal Hand and Spine
menunjang mendapatkan deformity Sport invasive micro minimal
layanan unggulan pelatihan skill baru correction medicine surgery) reconstructi invasive
dan meningkatkan yang menunjang (105.1 %) (160 %) (100 %) on 100 %) surgery
daya saing RS layanan unggulan (100 %)

b. Analisis Kendala / Hambatan


Capaian karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang menunjang
layanan unggulan (Spine minimal invasive surgery) telah melampaui dari target
yang ditetapkan.
Pada tahun 2022 ini sebanyak 45 karyawan yang ditargetkan (100 %) telah
mendapatkan pelatihan skill baru yang menunjang layanan unggulan (spine
minimal invasive surgery)

c. Langkah Strategis Perbaikan


- Membuat perencanaan yang matang terkait pengembangan karyawan,
seperti goals atau tujuan serta posisi apa saja yang diperlukan pelatihan.

d. Rekomendasi
- Membuat program pelatihan internal, ataupun mengundang pihak eksternal
untuk memberikan pelatihan tambahan bagi karyawan.
- Melakukan assessment untuk mengetahui apakah program pengembangan
SDM sudah berjalan baik dan lancar dengan standar penilaian untuk
mengidentifikasi kinerja dari setiap karyawan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 36


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
KPI 6. Jumlah Penelitian yang dipublikasikan.
Jumlah Penelitian yang dipublikasikan adalah Jumlah publikasi ilmiah yang masuk
jurnal nasional dan internasional, dengan rumus perhitungan :
Jumlah publikasi ilmiah yang masuk jurnal nasional dan
internasional
= x 100 %
Jumlah publikasi ilmiah yang masuk jurnal nasional dan
internasional yang direncanakan

a. Capaian :

13 penelitian
= x 100 %
10 penelitian

= 130 %

Grafik 7. Capaian KPI 6. Jumlah Penelitian yang dipublikasikan

Jumlah Penelitian yang dipublikasikan


20 12 13 12 13
9 10

0
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian jumlah penelitian yang dipublikasikan dengan target jangka


menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 18. Perbandingan capaian Jumlah Penelitian yang dipublikasikan
REALISASI TARGET
SASARAN STRATEGIS IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terdapatnya skill baru untuk Jumlah 5 buah 13 buah 13 buah 11 buah 12 buah
menunjang layanan Penelitian
unggulan dan meningkatkan yang
daya saing RS dipublikasikan

Secara lebih terinci capaian penelitian yang dipublikasikan RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta sampai dengan tahun 2022 seperti tabel dibawah ini :
F. Tabel 19. Penelitian yang dipublikasikan
G. Tahun 2022
NO NAMA JUDUL PUBLIKASI / LINK
1 2 3 4
1 Dr.dr. Pamudji Utomo, A One-year COVID-19 Pandemic Effect on https://doi.org/10.3889/oa
SpOT(K) the Orthopaedic Field in Indonesia: A mjms.2021.6927
Cross-sectional Multi-center Stud Januari 2022
2 Dr.dr. Pamudji Utomo, Cervical Fracture During COVID-19 https://doi.org/10.2147/O
SpOT(K) Pandemic Era: A Case Series AEM.S319748
Januari 2022
3 Reka Yuniarta, Overview of Anxiety Deression and Stress https://doi.org/10.46344/J
S.Kep,Ns dkk for Nurses in The Covid Intensive Care BINO.2022.v11i01.24
Unit ( ICU ) at the Orthopaedic Hospital Februari 2022
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja 37


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO NAMA JUDUL PUBLIKASI / LINK
4 dr. Mujaddid The Evidence-based Effect of Platelet-rich https://doi.org/10.3889/oa
Idulhaq,SpOT(K) Fibrin in Osteogenesis : A Systematic mjms.2022.8309
Review and Maet-analysis Februari 2022
5 Dr.dr. Pamudji Utomo, Emergency Departement Preparedness of https://doi.org/10.3889/oa
SpOT(K) Prof.Dr.R.Soeharso Orthopaedic Hospital mjms.2022.6616
against Coronavirus Disease-19 Pandemic Maret 2022
Understanding the Challengers
6 dr. Asep Prosthetic joint infection of the hip and https://
Santoso,SpOT(K) knee due to mycobacterium species : A dx.doi.org/10.5312/wjo.v0
systematic review .i0.0000
Mei 2022
7 dr. Tito Sumarwoto, Prospect of Stem Cells as Promosing https://doi.org/10.2147/S
SpOT(K) Therapy for Brachial Plexus Injury “ A CCAA.5363415
System Review Juni 2022
8 dr. Niluh Tantri Management of Orthopaedic Patient With Juli 2022
Fitriyanti,SpPD dkk Covid-19, A Picture of Patient Safety
Priority.
9 Rochma Pangastuti Pengaruh Pemberian Sefft ( Spiritual Juli 2022
,S.Kep,Ns dkk Emotional Freedom,Technique ) Terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Covid-19 di
Bangsal Isolasi Edelweis RS. Ortopedi
10 Dewi Septiyaningrum, Analisis Efektifitas Biaya ( Cost September 2022
S.Farm,M.Farm,Klin,Apt. Effectivaness Analysis ) Penggunaan
Remdesivir Pada Pasien Covid-19 Gejala
Berat di RS. Ortopedi Prof. Dr. R.Soeharso
Surakarta Tahun 2021
11 Dewi Septiyaningrum, Analisa Biaya Perawatan ( Cost Analysis ) September 2022
S.Farm,M.Farm,Klin,Apt. pada Pasien Covid-19 di RS. Ortopedi
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.
12 dr. Romaniyanto, An update of current therapeutic approach https://doi.org/10.1016/j.a
SpOT(K) for invertebral disc degeneration : A review msu.2022.103619
article Desember 2022
13 dr. Romaniyanto, Hypoxia Effect in Intervetebral Disc- https://www.doveopress.c
SpOT(K) Derived Stem Cells and Discus om
Secretomes : An in vitro Study Desember 2022

b. Analisis Kendala / Hambatan


- Pada tahun 2022 ini capaian jumlah penelitian yang dipublikasikan terealisasi
13 penelitian, bila dibandingkan target yang ditetapkan telah terpenuhi.
- Faktor – faktor penghambat peningkatan kemampuan pegawai dalam
kegiatan penelitian yaitu fasilitas jurnal yang dimiliki masih terbatas, forum
ilmiah masih dilaksanakan di tingkat institusi padahal pegawai RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta berasal dari disiplin ilmu yang berbeda-beda.

c. Langkah Strategis Perbaikan


- RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta fokus pada upaya meningkatkan
jumlah publikasi pada jurnal bereputasi nasional dan internasional
- Faktor pendukung strategi peningkatan kemampuan pegawai dalam kegiatan
penelitian yaitu terdapat alokasi dana untuk pelaksanaan penelitian dan serta
penambahan fasilitas publikasi;
- Mendorong kepada seluruh pegawai untuk melaksanakan penelitian serta
aktif dalam mengikuti forum ilmiah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 38


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
d. Rekomendasi
- Percepatan publikasi hasil penelitian yang dituangkan dalam bentuk
rencana induk penelitian.
- Mengalokasikan pagu anggaran untuk pelaksanaan penelitian dan serta
penambahan fasilitas publikasi jurnal ber-ISBN;
- Adanya penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dalam
menghasilkan penelitian serta keaktifan pegawai dalam mengikuti forum
ilmiah.

4. Sasaran Strategis 4 yaitu : Terwujudnya digitalisasi proses pelayanan dan


proses manajemen RS, memiliki 2 KPI yaitu :

KPI 7. Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS.
Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas
melalui SIM RS adalah unit-unit pelayanan dan unit-unit pendukung pelayanan di RSO
yang sudah menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi dan sistemnya
terhubung dengan SIM RS, dengan rumus perhitungan :
Total persentase aplikasi konektivitas antar unit yang dibuat
= x 100 %
Total persentase aplikasi konektivitas antar unit yang direncanakan

a. Capaian :
Capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas
melalui SIM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2022 seperti tabel dibawah ini:
B. Tabel 20. Perhitungan persentase persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah
memiliki konektivitas melalui SIM RS
TARGET REALISAS
NO INDIKATOR KINERJA %
2022 I 2022
1 2 3 4 5
Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas
melalui SIM RS
1 RME Ranap
a Modul Asuhan Keperawatan 100 100 100%
b Modul Penunjang Lainnya (Askep Gizi, 100 100 100%
Penunjang Rehab, Farmasi)
c Integrasi Modul 100 100 100%
d Penambahan Fitur EWS (Early Warning 100 0 0%
System)
2 RME IGD
a Pengembangan Modul Asuhan 100 100%
Keperawatan 100
3 Back Office
a Modul Inventory Logistik 100 100 100%
b Modul Transaksi Diklit 100 100 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja 39


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
TARGET REALISAS
NO INDIKATOR KINERJA %
2022 I 2022
1 2 3 4 5
c Modul Pengelolaan Keuangan (CPA, 100 100 100%
RKAKL, Realisasi)
d Modul E - Kinerja 25 25 100%
Rata – rata capaian 84.84 %

700 %
= x 100 %
825 %

= 84.84 %

Grafik 8. Capaian KPI 7. Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS

Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki


konektivitas melalui SIM RS
150%
100% 100% 100% 100% 84,8%
84,0%
100%
50%
0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah
memiliki konektivitas melalui SIM RS dengan target jangka menengah (Renstra) serta
capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 21. Perbandingan capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah
memiliki konektivitas melalui SIM RS
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Persentase unit layanan 82 % 84 % 84.84 % 100 % 100 %
digitalisasi proses dan unit pendukung yang
pelayanan dan proses sudah memiliki konektivitas
manajemen RS melalui SIM RS

b. Analisis Kendala / Hambatan


Pada tahun 2022 ini capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang
sudah memiliki konektivitas melalui SIM RS terealisasi sebesar 84.84 %, bila
dibandingkan dengan target yang ditetapkan belum terpenuhi.
Penambahan Fitur EWS tidak tercapai di tahun 2022 dikarenakan mengerjakan
Integrasi Satu Sehat yang merupakan Program dari Kementerian Kesehatan.

c. Langkah Strategis Perbaikan


Penambahan Fitur Early Warning System (EWS) akan masuk Program Kerja
Instalasi SIRS yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2023.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 40


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
d. Rekomendasi
- Optimalisasi pengelolaan data dan informasi di rumah sakit yang lebih baik
melalui sumber daya yang terdiri atas software, hardware, networking, SOP
(Standard Operating Procedure), komitmen serta sumber daya manusia;
- Perwujudan digitalisasi proses pelayanan dan proses manajemen RS difokuskan
pada proses bisnis utama (core bussines), standar mutu pelayanan, keselamatan
pasien serta akuntabilitas kinerja seperti Akreditasi Rumah Sakit, WBK – WBBM
serta Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS serta program dari stakeholder
antara lain Kemeterian Kesehatan, Kementerian keuangan, BPJS Kesehatan
yang menuntut kesiapan pihak Rumah Sakit dalam penyelenggaraan SIMRS.

KPI 8. Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile


communication devices.
Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices adalah aplikasi elektronik yang dikembangkan berbasis
android, maupun sistem operasi lainnya yang dipasang pada berbagai perangkat
keras bergerak (misalnya telepon genggam) yang bertujuan untuk memudahkan
pengguna (manajerial, pasien / pengguna, klinisi serta pegawai) dalam
mengakses pelayanan dan kepentingan manajerial, dengan rumus perhitungan :

Total persentase aplikasi dihasilkan yang bisa diakses melalui


= mobile communication devices per tahun x 100 %
Total persentase aplikasi yang direncanakan

a. Capaian :
Persentase ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2022 seperti
tabel dibawah ini :
Tabel 22. Perhitungan capaian ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui
mobile communication devices
NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2022 REALISASI 2022 %
1 2 3 4 5
Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices
1 Informasi Tindakan
a Pengembangan Integrasi Modul 100 % 100 % 100 %
(Modul Informasi Pelayanan)
Rata – rata capaian 100 %

100 %
= x 100 %
100 %

= 100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 41


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Grafik 9. Capaian KPI 8. Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui
mobile communication devices

Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile


communication devices
200%
100% 100% 100,0% 100% 100% 100,0%

0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian persentase Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa


diakses melalui mobile communication devices dengan Renstra serta capaian
beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut sebagai berikut :
Tabel 23. Perbandingan capaian ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui
mobile communication devices
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Ketercapaian pembuatan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
digitalisasi proses aplikasi yang bisa diakses
pelayanan dan proses melalui mobile
manajemen RS communication devices

b. Analisis Kendala / Hambatan


Nihil.
c. Langkah Strategis Perbaikan
Monitoring dan evaluasi modul atau aplikasi.

d. Rekomendasi
Penyempurnaan serta pengembangan modul atau aplikasi yang terdapat dalam
SIM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

5. Sasaran Strategis 5 yaitu : Terwujudnya proses pelayanan dan manajemen


yang lebih efisien memiliki 2 KPI yaitu :

KPI 9. Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS.
Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari target,
pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS adalah sesuai dengan definisi
mengenai rerata waktu tunggu menggunakan definisi yang terdapat dalam SPM RS
serta Perdirjen 24/PB/2018 dengan rumus perhitungan :

Persentase rerata waktu tunggu kurang dari target yang dipersyaratkan


=
jumlah unit layanan yang ditunjuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja 42


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Terkait dengan Sasaran Strategis pada Perspektif Proses Bisnis, yaitu
Terwujudnya proses pelayanan dan manajemen yang lebih efisien, salah satu IKU-
nya adalah persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang
dari target. Indikator ini berlaku untuk beberapa unit pelayanan yang ditunjuk, yaitu:
1 Waktu tunggu rawat jalan : 60 menit
2 Waktu tanggap pasien IGD : 5 menit
3 Waktu tunggu operasi urgent (cito) : 24 jam
4 Waktu tunggu pasien elektif : 48 jam
5 Response time pasien pulang/keluar dari ruangan rawat : 3 jam
inap setelah mendapat perintah pulang DPJP
6 Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax : 3 jam
7 Waktu tunggu jasil pemeriksaan laboratorium : 100 menit
8 Waktu tunggu laboratorium cito IGD : 60 menit
9 Waktu tunggu obat jadi : 30 menit
10 Waktu tunggu obat racikan : 60 menit
11 Waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien lama : 25 menit
pelayanan rawat jalan

a. Capaian :
Capaian persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang
dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tahun 2022 seperti tabel dibawah ini :
Tabel 24. Perhitungan persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan
kurang dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
proses target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
pelayanan 1. Waktu tunggu rawat jalan 60 menit 53,96 menit 100 %
dan 2. Waktu tanggap pasien IGD 5 menit 4.04 menit 100 %
manajemen 3. Waktu tunggu operasi urgent (cito) 24 jam 24 jam 100 %
yang lebih 4. Waktu tunggu pasien elektif 48 jam 43.17 jam 100 %
efisien 5. Response time pasien pulang / 3 jam 2 jam 45 100 %
keluar dari ruangan rawat inap menit
setelah mendapat perintah pulang
DPJP
6. Waktu tunggu hasil pelayanan foto 3 jam 1.49 jam 100 %
thorax
7. Waktu tunggu hasil pemeriksaan 100 menit 36.32 menit 100 %
laboratorium
8. Waktu tunggu laboratorium cito IGD 60 menit 60.8 menit 99.96 %
9. Waktu tunggu obat jadi 30 menit 6.98 menit 100 %
10. Waktu tunggu obat racikan 60 menit 21.60 menit 100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 43


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
11. Waktu penyediaan dokumen rekam 25 menit *) *) Na
medis pasien lama pelayanan rawat
jalan
Total persentase 999.96 %
Rata – rata capaian 10 unit layanan 99.99 %
*) sudah menggunakan E – MR

999.96 %
=
10

= 99.99 %

Grafik 10. Capaian KPI 9. Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang
dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS

Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
200%
88% 82% 99,7% 88% 84% 99,9%
100%

0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu


pelayanan kurang dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS dengan
target jangka menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
Tabel 25. Perbandingan capaian persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan
kurang dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Persentase unit layanan dengan 100 % 99.7 % 99.99 % 86% 88%
proses pelayanan rerata waktu tunggu pelayanan
dan manajemen kurang dari target, pada unit-unit
yang lebih efisien layanan tertentu sesuai SPM RS

b. Analisis Kendala / Hambatan


Pada tahun 2022 ini capaian persentase unit layanan dengan rerata waktu
tunggu pelayanan kurang dari target pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM
RS terealisasi sebesar 99.99 %, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan
telah melampaui.
Dari 10 (sepuluh) unit layanan yang dinilai, hanya 1 (satu) layanan yang belum
mencapai target yaitu Waktu tunggu laboratorium cito IGD, hal ini dikarenakan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 44


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
penginputan work order dari IGD ke Laboratorium masih ada yang terlambat,
namun seiring monitoring dan evaluasi telah dilakukan sosialisasi kepada
petugas untuk percepatan proses penginputan sehingga dapat memperpendek
waktu tunggu.

c. Langkah Strategis Perbaikan


- RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah fokus pada digitalisasi pelayanan
kesehatan, yaitu transformasi di bidang kesehatan, yang membantu pihak
rumah sakit dalam memberikan pelayanan secara maksimal, mulai dari
mempersingkat waktu tunggu pasien ketika melakukan pendaftaran di rumah
sakit, hingga mempermudah jangkauan layanan kesehatan pasien di
manapun berada, tidak perlu lagi menginput data berulangkali. membuat
pasien bisa langsung mendapatkan hasil pemeriksaannya;
- Disamping telah menerapkan RME (Rekam Medik Elektronik), perwujudan
transformasi layanan lainnya di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah
dengan meluncurkan layanan APM (Anjungan Pendaftaran Mandiri)
merupakan aplikasi berbasis web local yang dapat diakses melalui aplikasi
SIMRS yang bertujuan untuk memudahkan pasien BPJS Kesehatan yang
berkunjung secara lebih cepat, mudah, akurat dan efisien.

d. Rekomendasi
- Monitoring dan evaluasi kepada setiap unit layanan terkait waktu tunggu
pelayanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih cepat,
mudah, akurat dan efisien kepada setiap pengunjung yang datang.

KPI 10. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti


Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti adalah kecepatan rumah sakit
dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang
sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/
dampak risiko berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah (hijau), dan dibuktikan
dengan data, dan tindak lanjut atas respon time complain tersebut sesuai dengan
kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,
mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll.
Warna Hijau : tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 45


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan dalam kurun
waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap seluruh
komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1 x
24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3
hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari,
dengan rumus perhitungan :

KKM + KKK + KKH (%)


=
3

Capaian :
(0/0 x 100% + 1/1 x 100% + 61/61 x 100%)
=
3

(100% + 100% + 100%)


=
3

= 100%

Pada tahun 2022 ini seluruh keluhan pelanggan (62 keluhan) telah ditindaklanjuti
(100 %), bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan serta standar nasional
telah terpenuhi.
Grafik 11. Capaian KPI 10. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

Persentase Keluhan Pelanggan Yang Ditindaklanjuti


150
88 100 88 100
100 82 84

50
0
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dengan


target jangka menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah
sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 46


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 26. Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
REALISASI TARGET
SASARAN STRATEGIS IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya proses Persentase 100 % 100% 100% 86% 88%
pelayanan dan manajemen keluhan
yang lebih efisien pelanggan

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian


Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/I/1828/2019 Tentang Pedoman Teknis Penilaian
Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama RS Umum / Khusus dan Kepala Balai
di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan nilai standar untuk indikator
persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti sebesar > 75 %.

Tabel 27. Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dengan
standar nasional
STANDAR REALISASI
KPI KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) SAT %
NASIONAL 2022
1 2 3 4 5 6
10 Persentase keluhan pelanggan % > 75 100 133.3

b. Analisis Kendala / Hambatan


Ketersediaan layanan aduan telah tersedia di semua unit layanan seperti :
tersedianya kotak saran di titik pelayanan, melalui nomer Whats Up
(08233515999) serta melalui website pada https://e-komplain.rso.go.id

c. Langkah Strategis Perbaikan


Rumah sakit perlu melakukan sosialisasi kepada pelanggan internal rumah sakit
tentang ketersediaan layanan komplain, menempatkan staf khusus yang memiliki
kompetensi dalam menangani komplain, membuat sistem pencatatan keluhan
pelanggan yang teritegrasi dan mudah diakses oleh semua staf rumah sakit dan
mempercepat realisasi inovasi perbaikan layanan yang direncanakan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.

d. Rekomendasi
- Memperbaiki sistem penanganan pengaduan publik dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga seluruh pengaduan dapat
diatasi dengan cepat dan transparan;
- Memberikan informasi secara jelas kepada publik tentang persyaratan
pelayanan publik yang harus dipenuhi dengan menambah jumlah wahana
informasi dan menempatkannya ditempat yang dapat dengan mudah dilihat
sehingga informasinya dapat dibaca jelas oleh publik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 47


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
6. Sasaran Strategis 6 yaitu : Peningkatan akses dan mutu pelayanan rujukan
terintegrasi memiliki 1 KPI yaitu :
KPI 11. Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal
(SISRUTE)
Sistem informasi yang dimanfaatkan sebagai media komunikasi dan menghubungkan
data pasien antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik dari yang tingkatnya lebih rendah
ke tingkat lebih tinggi maupun tingkat setara (rujukan vertical maupun horizontal) dalam
rangka mempercepat proses rujukan dan memastikan pasien dapat dirawat sesuai
dengan kapasitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menjadi tujuan rujukan.
dengan rumus perhitungan :
Jumlah kasus yang memiliki respon kurang dari 1 jam
= x 100 %
Jumlah total kasus yang ditindak lanjuti

a. Capaian :

597
= x 100 %
672

= 88.84 %

Capaian diatas telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 70 % pada tahun
ini (130.4 %) seperti pada grafik dibawah ini :

Grafik 12. Capaian KPI 11. Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi
di RS UPT Vertikal (SISRUTE)

Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal


(SISRUTE)
150%
100% 92% 100% 89%
100% 60% 70%
50%
0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Rincian capaian persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT


Vertikal (SISRUTE) tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Tabel 28. Rincian Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal
(SISRUTE)
NO BULAN JML PASIEN Respon Sisrute < 1 jam KET
1 2 3 4 6
1 Januari 70 68
2 Februari 35 33
3 Maret n/a n/a maintenance system
4 April 3 2
5 Mei 45 39
6 Juni 42 36

Laporan Akuntabilitas Kinerja 48


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO BULAN JML PASIEN Respon Sisrute < 1 jam KET
1 2 3 4 6
7 Juli 60 50
8 Agustus 90 80
9 September 63 60
10 Oktober 86 78
11 November 82 69
12 Desember 96 82
Total 672 597

CAPAIAN RESPON SISRUTE (%)


TAHUN 2022
150
100 97,14 94,29 88,89 95,24 90,1
86,67 85,71 85,41
66,67 83,33 84,14
50
0 n/a
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

Perbandingan capaian Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di


RS UPT Vertikal (SISRUTE) dengan target jangka menengah (Renstra) serta capaian
beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 29. Perbandingan Capaian Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS
UPT Vertikal (SISRUTE) dengan Renstra
SASARAN CAPAIAN TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Peningkatan akses Persentase pelaksanaan *) 91.5 % 88.84 % 85% 100%
dan mutu Sistem Rujukan
pelayanan rujukan Terintegrasi di RS UPT
terintegrasi Vertikal (SISRUTE)
*) belum masuk dalam indikator kinerja yang ditargetkan.

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian


Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/I/0601/2021 Tentang Kewajiban Penyampaian
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) Di Rumah Sakit UPT
Vertikal Ditjen Pelayanan Kesehatan, Target Capaian Persentase Pelaksanaan
Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal (SISRUTE) tahun 2022 sebesar 70
%.
Tabel 30. Perbandingan Capaian Persentase Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS
UPT Vertikal (SISRUTE) Dengan Standar Nasional
STANDAR REALISASI
KPI KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) SAT %
NASIONAL 2022
1 2 3 4 5 6
11 Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan % 70 % 88.84 % 126.9 %
Terintegrasi di RS UPT Vertikal (SISRUTE)

b. Analisis Kendala / Hambatan


Di tahun 2022 dalam mengelola rujukan baik yang masuk maupun ke luar RS,
memanfaatkan Aplikasi SISRUTE sehingga rujukan pasien dapat dimonitor dan
evaluasi dan pasien mendapatkan penanganan yang tepat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 49


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Meskipun terkadang ada kendala yang dihadapi seperti system yang bermasalah,
SDM yang belum optimal memberi respon untuk triage pra hospital serta komputer
yang belum compatible dengan update SISRUTE.

c. Langkah Strategis Perbaikan


- Upaya tindak lanjut yang dilakukan adalah dengan back up Emergency Call bila
sistem bermasalah;
- Ikut dalam WA group rujukan Soloraya;
- Dokter umum jaga bertugas merespon SISRUTE sesuai respon time dan
monitoring update system dengan SIRS.

d. Rekomendasi
- SDM yang memberi respon perlu dilatih untuk triage pra hospital;
- Komputer yang tersedia perlu di upgrade agar compatible dengan update
system SISRUTE.

7. Sasaran Strategis 7 yaitu : Terdapatnya segmen pasar baru (kerjasama


perusahaan multi-nasional dan BUMN) memiliki 2 KPI yaitu:

KPI 12. Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional, BUMN


dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO

Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional, BUMN dll sebagai


pangsa pasar pengguna layanan RSO adalah banyaknya kerjasama baru maupun
perpanjangan kerjasama lama dengan perusahaan multinasional - BUMN dan berbagai
perusahaan besar lainnya untuk menjadi pengguna layanan RSO. dengan rumus
perhitungan :

Banyaknya kerjasama baru


= Target jumlah MoU baru yang direncanakan yakni 2 x 100 %
(dua) MoU baru per tahun

a. Capaian :

5 MoU
= x 100 %
2 MoU

= 250 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 50


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Grafik 13. Capaian KPI 12. Ketercapaian Pembuatan Mou Dengan Perusahaan Multi-
Nasional, BUMN dll Sebagai Pangsa Pasar Pengguna Layanan RSO
Ketercapaian Pembuatan Mou Dengan Perusahaan Multi-Nasional, BUMN dll
Sebagai Pangsa Pasar Pengguna Layanan RSO
300 250
200
200
100 100 100 100
100
0
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Secara lebih terinci ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional,


BUMN dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO sampai dengan tahun 2022
seperti tabel dibawah ini.
Tabel 31. Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional, BUMN dll sebagai
pangsa pasar pengguna layanan RSO
N NAMA
HAL NO. KERJASAMA MULAI BERAKHIR KET
O INSTANSI
1 2 3 4 5 6 7
1 BPJS PKS Pelaksanaan - PER/20/122020 1/1/2021 31/12/2022 2 Tahun
Ketenagakerj Pelayanan Kesehatan - HK.03.01/XXX.3.2.1
aan Program Jaminan /8344/2020
Kecelakaan Kerja Bagi
Peserta BPJS
Ketenagakerjaan
2 PT. BPJS PKS Pelayanan - 1033/KTR/VI- 1/1/2022 31/12/2022 1 Tahun
Kesehatan Kesehatan Rujukan 06/1220
Cabang Tingkat Lanjutan Bagi - HK.03.01/XXX.3.2.1
Surakarta Peserta Program /8708/2020
Jaminan Kesehatan
3 PT. Taspen Perawatan Peserta - JAN-06/CU.03/2022 1/5/2022 30/4/2024 2 tahun
(Persero) Program Jaminan - HK.03.01/XXX.3/49
Kecelakaan Kerja 47/2022
4 PT. Jasa Penanganan dan - P/03/SP/2022 1/6/2022 1/6/2027 5 tahun
Raharja Penyelesaian Santunan - HK.03.01/XXX.3/49
(Persero) Korban Kecelakaan 48/2022
Perwakilan Penumpang Angkutan
Sukoharjo Umum dan Lalu Lintas
Jalan
5 PT. PKS Pelayanan - 925/ISPC/PKS/VII/2 1/7/2022 1/7/2024 2 tahun
International Kesehatan 022
Services - HK.03.01/XXX.3/55
Pasific Cross 01/2022

Perbandingan ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional, BUMN


dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO dengan target jangka menengah
(Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 51


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 32. Perbandingan Capaian Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-
nasional, BUMN dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO
REALISASI TARGET
SASARAN STRATEGIS IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terdapatnya segmen pasar Ketercapaian pembuatan 150% 200% 250% 100% 100%
baru (kerjasama MoU dengan perusahaan
perusahaan multi-nasional multi-nasional, BUMN dll
dan BUMN) sebagai pangsa pasar
pengguna layanan RSO

b. Analisis Kendala / Hambatan


- Pada tahun 2022 ini ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-
nasional, BUMN dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO telah terealisasi
sebanyak 5 (lima) kerjasama (tercapai 250 %), bila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan telah terpenuhi;
- Permohonan penawaran kerjasama layanan kesehatan tidak direspon dalam waktu
cepat oleh calon mitra.

c. Langkah Strategis Perbaikan


Follow up secara aktif.

d. Rekomendasi
- Mengidentifikasi mitra potensial dengan cara melakukan pemetaan mitra mana
saja yang potensial untuk diajak bekerjasama.
- Menentukan perencanaan kemitraan dengan melakukan identifikasi semua mitra.

KPI 13. Ketercapaian persentase pasien non JKN


Ketercapaian persentase pasien non JKN adalah Pasien dengan cara bayar selain JKN
(umum, dan penjamin lainnya) dengan rumus perhitungan :
Jumlah pasien dengan cara bayar non JKN
= x 100 %
seluruh jumlah pasien

a. Capaian :
Tabel 33. Rincian ketercapaian pasien non JKN RSO
NO KLASIFIKASI PASIEN JUMLAH
1 2 3
1 Pasien non JKN :
a. Pasien umum 19.133
b. Pasien IKS 4.576
Jumlah pasien non JKN 23.709
2 Pasien JKN :
a. Pasien JKN NON PBI 51.933
b. Pasien JKN PBI 18.004
c. Pasien Fasilitas 306
Jumlah pasien JKN : 70.243
Jumlah total pasien 93.952

Laporan Akuntabilitas Kinerja 52


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Jumlah pasien dengan cara bayar non JKN
= x 100 %
seluruh jumlah pasien

23.709
= x 100 %
93.952

= 25.24%

Grafik 14. Capaian KPI 13. Ketercapaian persentase pasien non JKN

Ketercapaian persentase pasien non JKN


50 32 29 28,03 32 30 25,24

0
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan ketercapaian persentase pasien non JKN dengan target Renstra


serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 34. Perbandingan Ketercapaian persentase pasien non JKN
REALISASI TARGET
SASARAN STRATEGIS IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terdapatnya segmen pasar Ketercapaian 28,49 % 28,03 % 25.24 % 31 % 32 %
baru (kerjasama perusahaan persentase
multi-nasional dan BUMN) pasien non JKN

b. Analisis Kendala / Hambatan


Pada tahun 2022 ini ketercapaian persentase pasien non JKN terealisasi sebesar
25.24 %, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan capaian ini belum
terpenuhi.
Hal ini dikarenakan pasien non JKN tidak mendapatkan pelayanan yang berbeda
dengan pasien JKN.

c. Langkah Strategis Perbaikan

Perluasan cara bayar non JKN terutama untuk pasien – pasien eksekutif
(pelayanan terpisah dengan pasien JKN).

d. Rekomendasi
- Memperbanyak kerjasama dengan perusahaan asuransi kesehatan;
- Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen atau pasien yang datang;
Senyum, bersikap ramah, dapat menjawab pertanyaan, dan melayani sepenuh
hati;
- Menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan pasien;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 53


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
- Menawarkan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Untuk mencapai kepuasan
pelanggan, dibutuhkan kehati-hatian yang tinggi di semua tahap layanan:
sebelum, selama, dan setelah perawatan;
- Kembangkan suasana positif antara staf (dokter, perawat, penunjang medis,
administrasi, satpam, cleaning service) dan pasien, selama perawatan.

8. Sasaran Strategis 8 yaitu : Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan


memiliki 1 KPI yaitu :

KPI 14. Indeks Kepuasan Masyarakat


1. Kepuasan pasien adalah hasil pendapat diberikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Responden adalah pasien yang pada saat survei sedang berada di lokasi unit
pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan.
3. Survei Kepuasan Pasien adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif
tentang tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan kepada pasien.
4. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan
Pelayanan sebagai variabel penyusunan survei kepuasan untuk mengetahui
kinerja unit pelayanan.
5. Unsur survei kepuasan pasien dalam peraturan ini meliputi :
a) Persyaratan.
b) Sistem, mekanisme dan prosedur.
c) Waktu Penyelesaian.
d) Biaya / Tarif.
e) Produk Spesilikasi Jenis Pelayanan.
f) Kompetensi Pelaksana.
g) Perilaku Pelaksana.
h) Penanganan Pengaduan, Saran Dan Masukan.
i) Sarana dan prasarana.
6. Acuan yang dipakai adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik atau yang
terbaru, dengan rumus perhitungan :

Jumlah nilai survey unit layanan yang ditunjuk


= x 100 %
Jumlah unit layanan yang ditunjuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja 54


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tahapan kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tahun 2022 terdeskripsikan pada gambar berikut :

PENYUSUNAN
LAPORAN
PENGOLAHAN &
ANALISA DATA • Penyusunan Laporan
SKM Tahun 2022
PENGUMPULAN
DATA • Input data dan
pengolahan data
PERSIAPAN • Mendistribusikan menjadi hasil SKM
survei secara online
• Rapat rencana dan offline
pelaksanaan survei

a. Capaian :
Tabel 35. Rincian Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2022
TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA
2022 TW I 2022 TW II 2022 TW III 2022 TW IV 2022
1 2 3 4 5 6 7
1 Instalasi Rawat Jalan 84 87.14 87.69 88.52 88.71
2 Instalasi Rawat Inap
a. Dahlia 84 88.80 88.89 89.36 89.45
b. Bougenville 84 87.41 87.78 88.06 88.52
c. Cempaka 84 88.62 88.99 89.17 89.26
d. Anggrek I 84 88.89 88.99 89.36 89.45
e. Anggrek II 84 87.97 88.06 88.99 89.17
3 IGD 84 87.51 87.88 88.15 88.25
4 Inst. Rehab Medik 84 86.77 86.95 87.41 87.51
5 Inst. Radiologi 84 89.17 89.26 89.45 89.54
6 Inst. Laboratorium 84 87.04 87.69 88.25 88.34
7 Inst. Farmasi 84 89.82 89.91 90.00 90.19
8 Inst. Rawat Intensif (ICU) 84 93.83 94.00 94.18 94.21
Rata – rata capaian 84 88.58 88.58 89.24 89.38

1.072,60
= x 100 %
12

= 89.38 %

Pada tahun 2022 ini capaian Indeks Kepuasan Masyarakat terealisasi sebesar
89,38 %, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan telah terpenuhi seperti
pada grafik dibawah ini :
Grafik 15. Capaian KPI 14. Indeks Kepuasan Masyarakat

Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat


85 83 87,50 85 84 89,38
100

0
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian Indeks Kepuasan Masyarakat dengan target jangka


menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja 55


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 36. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Renstra
REALISASI TARGET
SASARAN STRATEGIS IKU
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya peningkatan Indeks Kepuasan 86.57 % 87.5 % 89.38% 84 % 85 %
kepuasan pelanggan Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik,
Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja
Unit Pelayanan sebagai berikut :
Tabel 37. Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI NILAI INTERVAL (NI) NILAI INTERVAL MUTU KINERJA UNIT
PERSEPSI KONVERSI (NIK) PELAYANAN PELAYANAN
1 2 3 4 5
1 1.00 – 2.5996 25.00 – 64.99 D Tidak baik
2 2.60 – 3.064 65.00 – 76.60 C Kurang baik
3 3.0644 – 3.532 76.61 – 88.30 B Baik
4 3.5324 – 4.00 88.31 – 100.00 A Sangat baik

Tabel 38. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Standar Nasional
Key Performance Indicator REALISASI MUTU
KPI Sat KRITERIA
(KPI) 2022 PELAYANAN
1 2 3 4 5 6
14 Indeks Kepuasan Masyarakat % 89,38 A Sangat Baik

b. Analisis Kendala / Hambatan


- Melihat data tabel diatas dimana unit pelayanan yang telah dilakukan
penelitian terkait kepuasan pelanggan pada tahun ini mendapat hasil rata –
rata sebesar 89,38 dengan predikat A (Sangat Baik).
- Dengan hasil tersebut di atas maka diharapkan manajemen dapat melihat
sampai sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit
pelayanan sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas
pelayanan yang bermuara pada kepuasan pelanggan.
- Persepsi responden terhadap pertanyaan dikuesioner beragam.

c. Langkah Strategis Perbaikan


Petugas survey IKM aktif ke ruangan untuk mendampingi responden dan
mengumpulkan kuesioner.

d. Rekomendasi
- Perlu upaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan yang sudah baik
dengan melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan secara konsisten

Laporan Akuntabilitas Kinerja 56


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
terutama mempertahankan kualitas sarana prasarana dan prosedur, sistem
dan mekanisme pelayanan publik;
- Memberikan pendidikan dan pelatihan yang bisa memperbaiki perilaku
petugas, sehingga dengan adanya pendidikan dan pelatihan tersebut
diharapkan petugas dapat lebih memperbaiki sikap dan perilaku terhadap
pengunjung rumah sakit;
- Memperbaiki sistem penanganan pengaduan publik dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga seluruh pengaduan dapat
diatasi dengan cepat dan transparan;
- Memberikan informasi secara jelas kepada publik tentang persyaratan
pelayanan publik yang harus dipenuhi dengan menambah jumlah sarana
informasi dan menempatkannya ditempat yang dapat dengan mudah dilihat
sehingga informasinya dapat dibaca jelas oleh publik.

9. Sasaran Strategis 9 yaitu : Terdapatnya sumber-sumber pendapatan baru


memiliki 1 KPI yaitu :
KPI 15. Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)
Pendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas
barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang
berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga
keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.
Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan
pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa
layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang
berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU, baik yang sumber
dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun pendapatan operasional Satker
BLU. Rasio yang dimaksud sesuai dengan indikator Rasio PNBP Terhadap Biaya
Operasional (PB) di Kepdirjen Yankes No. HK.02.03/I/2630/2016 dengan rumus
perhitungan :
Pendapatan PNBP
= x 100 %
Biaya Operasional

a. Capaian :
Per 31 Desember 2022, pendapatan PNBP RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tercapai sebesar Rp. 197.560.908.878,00 dengan biaya operasional
sebesar Rp. 217.040.818.506,00 sehingga rasio pendapatan PNBP terhadap biaya
operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:

Laporan Akuntabilitas Kinerja 57


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 39. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional
Tahun 2022
Pendapatan BLU
PB = x 100 %
Biaya Operasional

197.560.908.878
PB = x 100 % = 91.02 %
217.040.818.506

Capaian diatas telah melampaui dari target yang ditetapkan sebesar 85 %


(107.08 %) seperti pada grafik dibawah ini :
Grafik 16. Capaian KPI 15. Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

Capaian Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)


200%
90% 82% 88,26% 90% 85% 91.02%
100%

0%
2021 2022

TARGET RSB TARGET CAPAIAN

Perbandingan capaian Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) dengan


target jangka menengah (Renstra) serta capaian beberapa tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
Tabel 40. Perbandingan Capaian Pobo Dengan Renstra
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terdapatnya Rasio PNBP 93.63 % 88.26 % 91.02% 87% 90%
sumber-sumber Terhadap Biaya
pendapatan baru Operasional (PB)

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian


Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/I/1828/2019 Tentang Pedoman Teknis Penilaian
Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama RS Umum / Khusus dan Kepala Balai
di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan nilai standar untuk
indikator Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) sebesar 65 %.

Tabel 41. Perbandingan Capaian Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)
Dengan Standar Nasional
REALISASI STANDAR
KPI Key Performance Indicator (KPI) Sat %
2022 NASIONAL
1 2 3 4 5 6
12 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) % 91.02 65 140.0

b. Analisis Kendala / Hambatan


Jika dibandingkan antara Pendapatan Operasional Semester II Tahun 2021 dengan
Pendapatan Operasional Semester II Tahun 2022 Pendapatan Mengalami

Laporan Akuntabilitas Kinerja 58


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Kenaikan, Semester II Tahun 2021 Rp191.503.909.141 dan Semester II Tahun
2022 Rp195.649.769.882. Hal ini disebabkan adanya kenaikan pendapatan dari
pelayanan pasien, kenaikan sewa dari penggunaan BMN sehingga menamba nilai
pendapatan operasional.
Biaya Operasional mengalami penurunan, Jika dibandingkan biaya operasional
Semester II Tahun 2021 dengan Biaya Operasional Semester II Tahun 2022, Biaya
Operasional Semester II Tahun 2021 Rp. 242.292.625.015 dan Biaya Operasional
Semester II Tahun 2022 Rp. 204.720.913.575.

c. Langkah Strategis Perbaikan

Manajemen akan lebih meningkatkan efisiensi Rumah Sakit sehingga biaya


operasional bisa lebih ditekan lagi dan berusaha menyeimbangkan antara
pendapatan dan belanja pada tiap bulannya.

d. Rekomendasi
Secara keseluruhan pendapatan sudah mengalami kenaikan dan manajemen akan
terus berupaya meningkatkan Pendapatan Rumah Sakit dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang lebih baik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 59


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
TINGKAT KESEHATAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU berdasarkan
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2018 Tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan. Dengan
metode perhitungan yaitu :
Penjumlahan nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai skor mutu
& manfaat bagi masyarakat.

Capaian :
Seperti tergambar pada tabel perhitungan di bawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 60


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tabel 42. Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022 (Self Assessment)

I. INDIKATOR KEUANGAN
A. ASPEK KEUANGAN
1. RATIO KEUANGAN
NO KETERANGAN BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 Rasio Kas (Cash Ratio)
Kas & Setara Kas 65.496.154.960
RK = x 100 % 2.25 x 100 % 1.963,13 % 0.50
Current Liabilities 3.336.318.178
2 Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Assets 266.186.251.239
RL/CR = x 100 % 2.75 x 100 % 7.978,44 % 2.75
Current Liabilities 3.336.318.178
3 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP)
Piutang Usaha x 365 1.880.433.046.440
PPP = x 1 hr 2.25 x 1 hr 9,94 hr 2.25
Pendapatan Usaha 189.249.548.341
4 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)
Pendapatan Operasional 197.031.192.878
PAT = x 100 % 2.25 x 100 % 15.44 % 1.75
Aset Tetap 1.275.941.303.185
5 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Fixed Asset)
Surplus/Defisit sebelum Pos Keuntungan
29.592.424.763
ROFA = atau Kerugian x 100 % 2.25 x 100 % 2,32 % 1,25
Aset Tetap 1.275.941.303.185
6 Imbalan ekuitas (Return on Equity)
Surplus/Defisit sebelum Pos Keuntungan
29.592.424.763
ROE = atau Kerugian x 100 % 2.25 x 100 % 2,54 % 1.05
Ekuitas - Surplus/Defisit Tahun Berjalan 1.165.219.528.244
7 Perputaran Persediaan (PP)
Total Persediaan x 365 7.458.767.979.480
PP = x 1 hr 2.25 x 1 hr 30,20 hr 2.25
Pendapatan BLU 246.952.556.443
8 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (POBO)
Pendapatan PNBP 197.560.908.878
POBO = x 100 % 2.75 x 100 % 91.02 % 2.75
Biaya Operasional 217.040.818.506
Total Skor Aspek Rasio Keuangan 19 14.55

Laporan Akuntabilitas Kinerja 61


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
B. ASPEK KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif) 2 2
a. Jadwal Penyusunan 0.4
b. Kelengkapan
 Ditandatangani oleh Pimpinan BLU  0.4
 Diketahui oleh Dewan Pengawas  0.4
 Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga  0.4
 Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011  0.4
2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAP 2 2
a. Laporan Keuangan Semester I 0.66
b. Laporan Keuangan Tahunan 0.67
c. Laporan Keuangan Tahunan Audited 0.67
3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU) 2 2
a. SP3B BLU I 0.4
b. SP3B BLU II 0.4
c. SP3B BLU III 0.4
d. SP3B BLU IV 0.4
4 Tarif Layanan 1 1 1
5 Sistem Akuntansi 1 1
a. Sistem Akuntansi Keuangan 0.6
b. Sistem Akuantansi Biaya 0.2
c. Sistem Akuntansi Aset Tetap 0.2

Laporan Akuntabilitas Kinerja 62


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
6 Persetujuan Rekening 0.5 0.5
a. Rekening Pengelolaan Kas 0.1
b. Rekening Operasional 0.3
c. Rekening Dana Kelolaan 0.1
7 SOP Pengelolaan Kas 0.5 0.5 0.5
8 SOP Pengelolaan Piutang 0.5 0.5 0.5

9 SOP Pengelolaan Utang 0.5 0.5 0.5

10 SOP Pengadaan Barang & Jasa 0.5 0.5 0.5

11 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.5 0.5 0.5

Aspek Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 11


TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 30 25.55

II. INDIKATOR PELAYANAN


NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5
II PERSPEKTIF PROSES
A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS
1 Rata – rata kunjungan rawat jalan per hari
Rata – rata kunjungan RJ / hari 2022 75.558 : 302.23 302.23
= 2 = = 1.21 2.00
Rata – rata kunjungan RJ / hari 2021 62.214 : 249.86 249.86
2 Rata – rata kunjungan rawat darurat / hari
Rata – rata kunjungan RD / hari 2022 3.881 : 365 10.63
= 2 = = 1.07 1.50
Rata – rata kunjungan RD / hari 2021 3.623 : 365 9.93
3 Hari perawatan
Jumlah hari perawatan pasien RI 2022 26.757
= 2 = 1.01 1.50
Jumlah hari perawatan pasien RI 2021 26.490
4 Rata – rata pemeriksaan radiologi / hari

Laporan Akuntabilitas Kinerja 63


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Rata rata pemeriksaan radiologi /hari 2022 43.832 365
= 2 = : = 120.09 1.38 2.00
Rata rata pemeriksaan radiologi/hari 2021 31.804 : 365 87.13
5 Pemeriksaan laboratorium / hari
Rata rata pemeriksaan lab / hr 2022 117.964 : 365 323.19
= 2 = = 1.23 2.00
Rata rata pemeriksaan lab / hr 2021 95.891 : 365 262.72
6 Rerata operasi / hari
Rata rata operasi per hari 2022 7.762 : 365 21.27
= 2 = = 1.31 2.00
Rata rata operasi per hari 2021 5.946 : 365 16.29
7 Rerata rehab medik /hari
Rata rata rehab medik per hari 2022 184.347 : 302 610.42
= 2 = = 1.21 2.00
Rata rata rehab medik per hari 2021 157.861 : 313 504.35
8 Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran
Jumlah peserta didik 2022 440
= 2 = 1.09 1.50
Jumlah peserta didik 2021 404
9 Penelitian yang dipublikasikan
Jumlah penelitian yang dipublikasikan 2022 13
= 2 = 1.00 1.50
Jumlah penelitian yang dipublikasikan 2021 13
JUMLAH PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS 18 16.00

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI


1 2 3 4 5
B EFEKTIFITAS PELAYANAN
1 Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan 2 88.9 % 2
2 Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang 2 99.9 % 2
3 Angka pembatalan operasi 2 0% 2
4 Angka kegagalan hasil radiologi 2 0.20 % 2
5 Penulisan resep sesuai formularium 2 99.94 % 2
6 Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2 0.30 % 2
7 BOR 2 63.83 % 1.50
JUMLAH EFEKTIFITAS PELAYANAN 14 13.50

Laporan Akuntabilitas Kinerja 64


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5
III PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN
1 Rata – rata jam pelatihan / karyawan 1 1.73 1
2 Persentase Dokdiknis yang mendapatkan TOT 1 0% 0.25
3 Ada / tidaknya reward dan punishment 1 Ada program dilaksanakan 1
sepenuhnya
JUMLAH 3 2.25
JUMLAH TOTAL ASPEK PELAYANAN 35 31.75
II C ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT
NO BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5
MUTU
A MUTU PELAYANAN
1 Emergency response time rate 2 3.72 menit 2
2 Waktu tunggu rawat jalan 2 53.96 menit 1.5
3 LOS (Lenght Of Stay) 2 4.24 hari 2
4 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 7.16 menit 2
5 Waktu tunggu sebelum operasi 2 43.17 jam 2
6 Waktu tunggu hasil Patologi Klinik 2 36.26 menit 2
7 Waktu tunggu hasil radiologi 2 1 jam 8 menit 2
JUMLAH 14 13.5
B MUTU KLINIK
1 Angka kematian di gawat darurat 2 0.01 % 2
2 Angka kematian > 48 jam 2 5.51 % 2
3 Post operatif death rate 2 0% 2
4 Angka infeksi nosokomial
a. Dekubitus 1 0.06 % 1
b. Phlebitis 1 0% 1
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 1 0% 1
d. Infeksi luka operasi (ILO) 1 0.81 % 1
5 Angka kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian 2 0% 2
JUMLAH 12 12

Laporan Akuntabilitas Kinerja 65


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
B KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT
1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan lainnya 1 Ada program sebagian 0.50
dilaksanakan
2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ada program sebagian 0.50
dilaksanakan
3 Ratio tempat tidur kelas III 2 57.7 % 2
JUMLAH 4 3
C KEPUASAN PELANGGAN
1 Penanganan / pengaduan komplain 1 100 % 1
2 Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) 1 89.38 % 0.89
JUMLAH 2 1.89
D KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN
1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) 2 8.860 2
2 Proper Lingkungan 1 Kuning semua, pengukuran 1
dilaksanakan dan hasil terpenuhi nilai
ambang batas serta melaksanakan
perbaikan lingkungan dan pelatihan
bagi masyarakat
JUMLAH 3 3.0
TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI MASYARAKAT 35 33.39

Laporan Akuntabilitas Kinerja 66


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR HAPER
1 2 3 4
1 Indikator kinerja keuangan 30 25.55
2 Indikator kinerja pelayanan 35 31.75
3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33.39
Jumlah total 100 90.69

Keterangan :
TINGGI, yang terdiri dari :
AAA apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95
AA apabila 80 < TS < 95
A apabila 65 < TS < 80
SEDANG, yang terdiri dari :
BBB apabila 50 < TS < 65
BB apabila 40 < TS < 50
B apabila 30 < TS < 40
RENDAH, yang terdiri dari :
CC apabila 15 < TS < 30
C apabila 0 < TS < 15

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk


periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 (self assessment)
mempunyai total skor 90.69 dengan kategori BAIK (AA) yaitu berada pada
angka 80 < TS < 95.

Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian pelayanan yang cenderung turun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung
umum maupun JKN.

Upaya Tindak Lanjut :


- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II;
- Konsistensi pelayanan prima;
- Meningkatkan kerjasama dengan asuransi dan perusahaan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 67


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
PENERIMAAN RS

Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan tahun 2022
sebagai berikut:
Grafik 17. Realisasi Penerimaan Rumah Sakit
Tahun 2022
250.000.000.000 214.000.000.000
212.436.907.904
190.623.638.779
200.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000
-

TAHUN 2021 TARGET 2022 REALISASI 2022

* Sumber data : Laporan Bagian Keuangan dan BMN

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 43. Rincian Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2022
NO BULAN REALISASI
1 2 3
1 Januari 16.863.724.770,26
2 Februari 15.904.098.026,30
3 Maret 14.496.078.427,39
4 April 14.883.530.447,00
5 Mei 18.667.142.494,67
6 Juni 16.527.416.718,50
7 Juli 19.023.296.432,52
8 Agustus 20.370.696.427,92
9 September 18.999.109.601,98
10 Oktober 18.491.428.163,09
11 November 19.353.281.339,35
12 Desember 18.857.105.055,19
Total 212.436.907.904,17

Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun ini tercapai sebesar
Rp. 212.436.907.904,17 (99.27 %) dari target yang ditetapkan sebesar Rp.
214.000.000.000,00.
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III;

Upaya Tindak Lanjut :


- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II;
- Meningkatkan dan mengoptimalkan jumlah operasi di IBS;
- Mempercepat proses klaim pasien JKN ke BPJS;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 68


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
- Meningkatkan kerjasama pengelolaan BMN dengan pihak ketiga;
- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi;
- Mengoptimalkan pelayanan telemedicine;
- Melakukan pengesahan SP3B secara tertib dan tepat waktu untuk pengakuan
pendapatan yang sesuai dengan bulan berjalan;
- Penempatan cash idle ke dalam deposito untuk mendapatkan pendapatan jasa
giro.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan
Umum dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam
meningkatkan pelayanan dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien serta
pendapatan setiap tahunnya. Peningkatan pelayanan dan pendidikan akan sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
sehingga sangat diperlukan analisis untuk pemenuhan dan penggunaan sumber
daya.
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan
sumber dana (anggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi
dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana. Rincian
pelaksanaan kegiatan efisiensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :

I. Sumber Daya Manusia


Gambaran sumber daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
dari tahun 2018 – 2022 sebagaimana tergambar pada diagram dibawah ini.
Grafik 18. Pertumbuhan SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2018 – 2022

800
636 636 602
600 595
587
400

200

0
2018 2019 2020 2021 2022

Laporan Akuntabilitas Kinerja 69


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan tren
relatif tetap dengan rata – rata pertumbuhan sebesar minus 01.62 %.
Kualitas SDM menjadi kunci utama berjalannya roda organisasi. Untuk itu,
SDM harus memiliki daya saing tinggi, kreatif, inovatif, bekerja cerdas, ulet, dan
adaptif dalam menghadapi cepatnya perubahan global. Sehingga diharapkan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat semakin baik.
Percepatan pelaksanaan sistem e-government Indonesia mendorong
terciptanya integrasi, percepatan tata kelola, dan penghematan anggaran negara
yang signifikan.
Secara umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta memberi tanggungjawab
kinerja kepada setiap unit kerja dalam bentuk Perjanjian Kinerja dengan memuat
target kinerja dalam tahun berjalan. Selanjutnya diturunkan dalam bentuk
Sasaran Kinerja Individu (SKI) dimana setiap pegawai melaksanakan kinerja
sesuai tupoksi masing - masing. Setiap hari semua pegawai di RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta membuat Laporan Kinerja (log book).
Sasaran Kinerja Individu (SKI) kemudian diukur dengan menggunakan
penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI) selanjutnya dirumuskan dalam perhitungan
remunerasi.
Setiap pegawai mempunyai kontrak kinerja di tahun berjalan, begitu pula untuk
unit kerja juga mempunyai Sasaran Kinerja Unit (SKU) dimana didalamnya
memuat indikator resolusi perubahan.

II. Sumber Daya Anggaran


Alokasi anggaran dari APBN dari tahun 2018 – 2022 yang diperoleh RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Grafik 19. Alokasi Anggaran Dari APBN
Tahun 2018 – 2022

ANGGARAN APBN
80.000.000.000
70.636.396.000
60.000.000.000 61.151.450.000 53.732.473.000

40.000.000.000 40.678.879.000 43.351.036.000

20.000.000.000
-
2018 2019 2020 2021 2022

Laporan Akuntabilitas Kinerja 70


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa alokasi anggaran dari APBN yang
diterima RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selama kurun waktu lima tahun
terakhir menunjukkan tren relative tetap dengan rata – rata pertumbuhan sebesar
6,4 %.
Melihat tren alokasi anggaran dari APBN yang diterima menunjukkan bahwa
kemandirian RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam memenuhi kebutuhan
untuk menjalankan pelayanan serta administrasi telah menunjukkan prinsip
efektif dan efesien.
Prinsip efektif terlihat dari target kinerja (output dan outcome) yang hampir
tercapai keseluruhan. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran
atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang
dihasilkan.

III. Sumber Daya Pelayanan


Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK
dan WBBM) dan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2021 serta
perubahan SOTK RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, setiap bulan dilakukan
monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja unit kerja yang ada di RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 44. Rekapitulasi Monev Unit Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Tahun 2022

NO INDIKATOR KINERJA % KET


I DIREKTORAT MEDIK, KEPERAWATAN DAN PENUNJANG
A BIDANG PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN
Rata - rata capaian kinerja 101,0%
Rata - rata capaian mutu 99,9%
Total Rata - Rata Kinerja 100,4% tercapai
B BIDANG PELAYANAN PENUNJANG
Rata - rata capaian kinerja 99%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 100% tercapai
C INSTALASI RAWAT JALAN
Rata - rata capaian kinerja 110,2%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 105,1% tercapai
D INSTALASI GAWAT DARURAT
Rata - rata capaian kinerja 101%
Rata - rata capaian mutu 101%
Total Rata - Rata Kinerja 101,1% tercapai
E INSTALASI BEDAH SENTRAL
Rata - rata capaian kinerja 123,0%

Laporan Akuntabilitas Kinerja 71


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA % KET
Rata - rata capaian mutu 100,1%
Total Rata - Rata Kinerja 111,6% tercapai
F INSTALASI RAWAT INAP
Rata - rata capaian kinerja 123,1%
Rata - rata capaian mutu 101%
Total Rata - Rata Kinerja 112,0% tercapai
G INSTALASI RAWAT INTENSIF
Rata - rata capaian kinerja 108,6%
Rata - rata capaian mutu 99,4%
Total Rata - Rata Kinerja 104,0% tercapai
H INSTALASI REHABILITASI MEDIK
Rata - rata capaian kinerja 101,1%
Rata - rata capaian mutu 106%
Total Rata - Rata Kinerja 103,5% tercapai
I INSTALASI RADIOLOGI
Rata - rata capaian kinerja 210,1%
Rata - rata capaian mutu 107%
Total Rata - Rata Kinerja 158,6% tercapai
J INSTALASI LABORATORIUM
Rata - rata capaian kinerja 119,1%
Rata - rata capaian mutu 125%
Total Rata - Rata Kinerja 122,1% tercapai
K INSTALASI FARMASI
Rata - rata capaian kinerja 125,0%
Rata - rata capaian mutu 101%
Total Rata - Rata Kinerja 113,0% tercapai
L INSTALASI REKAM MEDIK
Rata - rata capaian kinerja 152,2%
Rata - rata capaian mutu 90,1%
Total Rata - Rata Kinerja 121,2% tercapai
M INSTALASI GIZI
Rata - rata capaian kinerja 102,2%
Rata - rata capaian mutu 106%
Total Rata - Rata Kinerja 104,1% tercapai
II DIREKTORAT SDM, PENDIDIKAN DAN UMUM
A BAGIAN SDM, PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
Rata - rata capaian kinerja 99,0%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 99,5% belum tercapai
B BAGIAN ORGANISASI DAN UMUM
Rata - rata capaian kinerja 100,1%
Rata - rata capaian mutu 113%
Total Rata - Rata Kinerja 106,3% tercapai
C INSTALASI PSRS
Rata - rata capaian kinerja 121,5%
Rata - rata capaian mutu 98,3%
Total Rata - Rata Kinerja 109,9% tercapai
D INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN K3
Rata - rata capaian kinerja 121,9%
Rata - rata capaian mutu 102%
Total Rata - Rata Kinerja 111,8% tercapai
E INSTALASI STERILISASI SENTRAL DAN BINATU

Laporan Akuntabilitas Kinerja 72


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA % KET
Rata - rata capaian kinerja 138,1%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 119,1% tercapai
III DIREKTORAT PERENCANAAN, KEUANGAN DAN BMN
A BAGIAN KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
Rata - rata capaian kinerja 116,9%
Rata - rata capaian mutu 96,9%
Total Rata - Rata Kinerja 106,9% tercapai
B BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI
Rata - rata capaian kinerja 100,0%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 100,0% tercapai
C INSTALASI SIRS
Rata - rata capaian kinerja 91,8%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 96% belum tercapai
IV KOMITE, SPI, ULP DAN TIM
A KOMITE MEDIK
Rata - rata capaian kinerja 245,7%
Rata - rata capaian mutu 100,0%
Total Rata - Rata Kinerja 172,9% tercapai
B KOMITE KEPERAWATAN
Rata - rata capaian kinerja 87,0%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 93,5% belum tercapai
C KOMITE ETIK DAN HUKUM
Rata - rata capaian kinerja 100%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 100% tercapai
D KOMITE FARMASI DAN TERAPI
Rata - rata capaian kinerja 90,8%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 95,4% belum tercapai
E KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN
Rata - rata capaian kinerja 93,9%
Rata - rata capaian mutu 100,0%
Total Rata - Rata Kinerja 97,0% belum tercapai
F KOMITE MUTU RS
Rata - rata capaian kinerja 99,2%
Rata - rata capaian mutu 100,0%
Total Rata - Rata Kinerja 100% tercapai
G KOMITE PPI
Rata - rata capaian kinerja 111.4%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 105.7% tercapai
H TIM TEPK
Rata - rata capaian kinerja 50,0%
Rata - rata capaian mutu 100,0%
Total Rata - Rata Kinerja 75,0% belum tercapai
I TIM RS JEJARING
Rata - rata capaian kinerja 33,9%
Rata - rata capaian mutu 0,0%

Laporan Akuntabilitas Kinerja 73


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA % KET
Total Rata - Rata Kinerja 17,0% belum tercapai
J TIM SKILL LAB
Rata - rata capaian kinerja 100,0%
Rata - rata capaian mutu 100,0%
Total Rata - Rata Kinerja 100,0% tercapai
K SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL
Rata - rata capaian kinerja 109,1%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 104,5% tercapai
L UNIT KERJA PENGADAAN BARANG DAN JASA
Rata - rata capaian kinerja 100,8%
Rata - rata capaian mutu 100%
Total Rata - Rata Kinerja 100,4% tercapai
M TIM PKRS
Rata - rata capaian kinerja 110,3%
Rata - rata capaian mutu 90%
Total Rata - Rata Kinerja 100,1% tercapai

Dengan adanya program monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja


unit kerja setiap bulan, upaya perwujudan efisiensi pelayanan menuju RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM) dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan.

IV. Sumber Daya Sarana Prasarana


Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta terkait aset yang tercatat pada SIMAK-BMN per 31 Desember 2022
sebagai berikut :
Tabel 45. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca
Per 31 Desember 2022
AKUN NERACA JUMLAH
KODE URAIAN
131111 Tanah 680,004,317,000
132111 Peralatan dan Mesin 390,076,331,667
133111 Gedung dan Bangunan 185,987,008,079
134111 Jalan dan Jembatan 14,717,396,000
134112 Irigasi 151,132,000
134113 Jaringan 4,881,801,334
135121 Asset tetap lainnya 123,317,105
136111 Konstruksi dalam pengerjaan 4,016,250,434
137111 Akumulasi Penyusutian Peralatan dan Mesin (301,049,025,256)
137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan (33,935,314,301)
Bangunan
137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (12,874,375,076)
137312 Akumulasi Penyusutan lrigasi (93,522,947)
137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan (1,455,324,446)

Laporan Akuntabilitas Kinerja 74


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (17,466,105)
162151 Sofiware 2,154,719,249
162161 Lisensi 1,821,012,500
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam 270,773,500
operasi pemerintahan
169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak (270,773,500)
Digunakan dalam Operasi Pemerintahan
169315 Akumulasi Amorlisasi Sofware (1,857,213,875)
169316 Akumulasi Amortisasi Lisensi (645,199,125)
Jumlah 932,005,844,237
* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2022

Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAK-BMN
per 31 Desember 2022 sebesar Rp. 932,005,844,237,00.
Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana yang berada di lingkungan RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terkait aset melalui SIMAK-BMN ini bertujuan untuk
menghasilkan informasi terkait penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan
manajerial lainnya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan ini disajikan
untuk meningkatkan pemahaman dan kontrol yang sistematis bagi mereka yang
pernah atau yang memang sedang berada dalam lingkup tugas dan tanggung
jawabnya sebagai bagian dari satuan kerja (satker) pada bagian atau seksi
perlengkapan/ rumah tangga atau yang semacamnya sehingga sesuai dengan
struktur organisasi. Dengan demikian dapat dilakukan check and balance antara
pengeluaran belanja modal dalam rangka perolehan aset (arus uang) dengan arus
barang yang bersumber dari hasil pengadaan belanja modal tersebut.
Sedangkan untuk tingkat kehandalan sarana prasarana, RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta menggunakan metode penilaian Overall equipment and
effectiveness (OEE).
Capaian tingkat kehandalan sarana prasarana dasar yang dikelola RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta terkait capaian Overall equipment and effectiveness (OEE)
sebagai berikut :
Grafik 20. Capaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE)
Tahun 2018 – 2022

OEE
100

50

0
2018 2019 2020 2021 2022

Laporan Akuntabilitas Kinerja 75


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment
effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan prasarana
tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja dan kualitas.
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa upaya efisiensi terkait sarana
prasarana telah dan terus diupayakan.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir rata – rata capaian overall equipment
dan effectiveness (OEE) sebesar 83.2 %. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah
mesin genset, mesin gas medis, mesin pompa air serta IPAL tercapai diatas
standar sebesar 75 %.
Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya sarana,
prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam lingkungan kerja
yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu efisien, efektivitas dan
keselamatan pasien.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 76


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
B. REALISASI ANGGARAN

Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti tersaji
di bawah ini :
Grafik 21. Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS
Tahun 2022
300.000.000.000 278.511.644.000
246.995.873.381
200.000.000.000

100.000.000.000

-
PAGU 2022 REALISASI 2022

I. PENYERAPAN ANGGARAN BERDASAR MATA ANGGARAN 2022


I. A. ANGGARAN APBN
Tabel 46. Penyerapan Anggaran APBN Berdasar Mata Anggaran
Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
024.04.WA Program Pelayanan Kesehatan 53.732.473.000 49.393.363.565 91,9%
dan JKN
4813 Dukungan Pelayanan 53.732.473.000 49.393.363.565 91,9%
Kesehatan Unit Pelaksana
Teknis Ditjen Yankes
4813.EBA.994 Layanan Perkantoran 53.732.473.000 49.393.363.565 91,9%
001 Gaji dan Tunjangan 36.168.434.000 34.520.619.162 95,5%
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 23.526.787.000 23.248.557.100 98,8%
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 344.000 311.546 90.6%
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 1.851.994.000 1.787.943.130 96,5%
511122 Belanja Tunj. Anak PNS 559.739.000 544.692.250 97,3%
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 196.722.000 77.550.000 39.4%
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 3.740.863.000 3.196.948.000 85,5%
511125 Belanja Tunj. PPh PNS 166.308.000 166.107.296 99,9%
511126 Belanja Tunj. Beras PNS 1.374.443.000 1.314.567.840 95,6%
511129 Belanja Uang Makan PNS 4.186.625.000 3.766.249.000 89,9%
511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja 205.669.000 177.950.000 86,5%
PNS
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 196.940.000 190.530.000 96.7%
512211 Belanja Uang Lembur 162.000.000 49.213.000 30,4%
002 Operasional dan Pemeliharaan 17.564.039.000 14.832.921.303 84,5%
Kantor
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 7.249.275.000 6.547.880.726 90.3%
Perlengkapan Sarana Informasi 557.950.000 506.025.136 90,7%
dan Publikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja 77


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
Operasional Genset 71.125.000 55.647.000 78,2%
Pengadaan Linen 3.083.348.000 2.981.706.795 96,7%
Biaya Fotocopy 124.929.000 72.650.630 58,2%
Penyelenggara Sanitasi RS 58.000.000 30.717.120 53,0%
Keperluan Pokok Perkantoran 326.039.000 309.871.609 95,0%
Bahan Penunjang Operasional 894.154.000 818.268.687 91.5%
Lainnya
Pakaian Dinas 556.160.000 541.078.724 97,3%
Pegawai/Perawat
Penambah daya Tahan Tubuh 1.577.570.000 1.231.915.025 78,1%
521811 Belanja Barang Persediaan 4.669.777.000 2.786.517.240 59,7%
Barang Konsumsi
Bahan RTRS 3.286.690.000 1.811.443.270 55,1%
Pengadaan ATK 1.106.965.000 703.754.812 63,6%
Cetakan Catatan Medik 276.122.000 271.319.158 98,3%
523121 Belanja Pemeliharaan 2.393.260.000 2.317.093.817 96,8%
Peralatan dan Mesin
Pemeliharaan Peralatan Non 2.393.260.000 2.317.293.817 96,8%
Medis
522111 Belanja Langganan Listrik 3.197.621.000 3.176.071.530 99,3%
Langganan Listrik 3.197.621.000 3.176.071.530 99,3%
522112 Belanja Langganan Telepon 38.026.000 35.748.640 94,0%
Langganan Telpon 38.026.000 35.748.640 94,0%
522113 Belanja Langganan Air 16.080.000 9.232.450 57,4%
Langganan Air 16.080.000 9.232.450 57,4%

I. B. ANGGARAN BLU
Tabel 47. Penyerapan Anggaran BLU Berdasar Mata Anggaran
Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
024.04.DG Program Pelayanan Kesehatan 224.779.171.000 197.602.509.816 87.9%
dan JKN
6388 Dukungan Pelayanan
Kesehatan Unit Pelaksana
Teknis Ditjen Yankes
6388.CAB.001 Gedung Layanan
051 Pembangunan Gedung 5.925.795.000 5.492.708.368 92.7%
Layanan Reguler
C Gedung Layanan 5.925.795.000 5.492.708.368 92.7%
534131 Belanja Modal Jaringan 1.140.436.000 1.139.904.515 99.9%
Pemasangan Jaringan Oksigen 1.140.436.000 1.139.904.515 99.9%
Bangsal Bougenvile Cempaka
537113 Belanja Modal Gedung dan 4.785.359.000 4.352.803.853 91%
Bangunan - BLU

Laporan Akuntabilitas Kinerja 78


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
Renovasi Gedung Bougenville 1.431.717.000 1.324.074.462 92%
Cempaka
Renovasi Gedung Farmasi sbg 3.353.642.000 3.028.729.391 90%
Gedung IGD Baru
6388.CAB.002 Alat Kesehatan
051 Pengadaan Alat Kesehatan 23.243.679.000 22.742.212.921 98%
Pelayanan Reguler
A Pengadaan Alat Kesehatan 23.243.679.000 22.742.212.921 98%
537112 Belanja Modal Peralatan dan 23.243.679.000 22.742.212.921 98%
Mesin - BLU
6388.CAB.003 Obat-obatan dan BMHP
051 Pengadaan Obat-obatan dan
BMHP Pelayanan Reguler
B Pengadaan Obat-obatan dan
BMHP
525129 Belanja Barang Persediaan 58.394.396.000 57.234.371.860 98%
Lainnya-BLU
Bahan Kebutuhan Rehabilitasi 1.336.919.000 934.167.942 70%
Medik
Kebutuhan Radiologi 1.351.863.000 1.081.351.391 80%
Kebutuhan Implant Ortopedi 29.597.070.000 28.915.679.686 98%
Pengadaan Obat-obatan dan 26.108.544.000 26.303.172.841 101%
BMHP
525153 Belanja Barang Persediaan 995.523.000 698.591.446 70%
Lainnya BLU-Penanganan
Pandemi Covid-19
Pengadaan Obat dan BMHP 995.523.000 698.591.446 70%
Covid-19
6388.CAN.051 Sarana Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi
051 Pengadaan Perangkat 4.328.068.000 3.685.951.945 85%
Pengolah Data dan Informasi
537112 Belanja Modal Peralatan dan 4.328.068.000 3.685.951.945 85%
Mesin - BLU
6388.CCB.001 Operasional dan Pemeliharaan 43.652.855.000 31.072.147.873 71%
UPT BLU
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 5.920.528.000 4.412.742.747 75%
PPDS 616.080.000 422.844.738 69%
Gaji Tenaga Non PNS 3.306.710.000 2.694.985.750 82%
Uang Makan Tenaga Non PNS 791.986.000 604.465.000 76%
Lembur 55.688.000 44.736.000 80%
Honor Dokter Mitra 929.504.000 443.151.259 48%
Honor Pengelola Keuangan 220.560.000 202.560.000 92%
525112 Belanja Barang 2.169.764.000 599.799.655 28%
Langganan Internet 156.000.000 105.277.275 67%

Laporan Akuntabilitas Kinerja 79


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
Penambah Daya Tahan Tubuh 1.583.764.000 449.402.630 28%
Belanja Bahan Penunjang 430.000.000 45.119.750 10%
Operasional Lainnya
525113 Belanja Jasa 16.492.423.000 13.656.474.987 83%
Audit Eksternal 90.035.000 69.382.500 77%
Kegiatan Operasional RS 15.777.688.000 12.964.896.777 82%
Biaya Pengiriman Pos 24.700.000 24.195.710 98%
Master Plan 600.000.000 598.000.000 100%
525114 Belanja Pemeliharaan 8.732.505.000 6.284.732.373 72%
Pemeliharaan Peralatan Medis 3.249.550.000 2.380.061.340 73%
Pemeliharaan Jaringan (Listrik, 2.532.424.000 2.110.220.879 83%
Telepon, Air, Gas, dan
Komputer)
Pemeliharaan 727.985.000 692.880.280 95%
Gedung/Bangunan Kantor
Tidak Bertingkat
Pemeliharaan 1.391.266.000 620.784.948 45%
Gedung/Bangunan Kantor
Bertingkat
Pemeliharaan Halaman 404.820.000 292.151.000 72%
Gedung/Bangunan Kantor
Biaya pemeliharaan dan 7.900.000 - 0%
operasional kendaraan roda 2
Biaya pemeliharaan & 418.560.000 188.633.926 45%
operasional kendaraan roda 4
525115 Belanja Perjalanan 984.775.000 526.916.196 54%
525119 Belanja Penyediaan Barang 5.572.130.000 2.896.949.275 52%
dan Jasa BLU Lainnya
Biaya Diklat Kesehatan 1.640.000.000 710.319.204 43%
Biaya Diklat Non Kesehatan 800.000.000 513.397.677 64%
Biaya Diklat Pimpinan 60.000.000 - 0%
Penelitian Kesehatan 450.000.000 224.589.205 50%
Peningkatan Kapasitas Pegawai 1.181.525.000 1.179.098.000 100%
Akreditasi RS 1.000.605.000 269.545.189 27%
Skill Revenue Center 340.000.000 - 0%
Kegiatan WBK/WBBM 100.000.000 - 0%
A.525121 Belanja Barang Persediaan 405.230.000 200.833.000 50%
Barang Konsumsi - BLU
Peralatan dan BHP CS 374.210.000 191.017.000 51%
Sarana dan Prasarana Satpam 31.020.000 9.816.000 32%
525152 Belanja Barang BLU - 200.000.000 3.000.000 2%
Penanganan Pandemi Covid-
19
Belanja Bahan Penunjang 200.000.000 3.000.000 2%
Operasional Lainnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja 80


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
B.525121 Belanja Barang Persediaan 3.175.500.000 2.490.699.640 78%
Barang Konsumsi - BLU
Pengadaan Bama Pasien RS 3.175.500.000 2.490.699.640 78%
Jawa Tengah
6388.EBA.962 Layanan Umum
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 83.100.857.000 73.831.143.334 88.8%
Pembayaran Remunerasi 83.100.857.000 73.831.143.334 88.8%
6388.EBB.951 Layanan Sarana Internal 5.137.998.000 2.845.382.069 55%
052 Peralatan dan Fasilitas 2.755.797.000 902.730.684 33%
Perkantoran UPT Vertikal
B.537112 Belanja Modal Peralatan dan 2.755.797.000 902.730.684 33%
Mesin - BLU
053 Peralatan Non Medik UPT 1.513.704.000 1.132.610.285 75%
Vertikal
C.537112 Belanja Modal Peralatan dan 1.513.704.000 1.132.610.285 75%
Mesin - BLU
6388.EBB.971 Layanan Prasarana Internal 868.497.000 810.041.100 93%
A Pembangunan Gedung dan 667.773.000 616.745.100 92%
Renovasi Perkantoran di
Lingkup UPT Vertikal
537113 Belanja Modal Gedung dan 667.773.000 616.745.100 92%
Bangunan - BLU
B Pembuatan Halaman dan 200.724.000 193.296.000 96%
Taman
537113 Belanja Modal Gedung dan 200.724.000 193.296.000 96%
Bangunan - BLU

Laporan Akuntabilitas Kinerja 81


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
REALISASI ANGGARAN PENYERAPAN ANGGARAN PER INDIKATOR KINERJA SESUAI
DENGAN DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TA. 2022
Tabel 48. Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Sesuai Dengan Dokumen Perjanjian Kinerja
Tahun 2022
NO SASARAN PROGRAM / KEG KPI INDIKATOR KINERJA PAGU REALISASI %
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya program inovatif untuk 1 Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN 23.243.679.000 22.742.212.921 97.8 %
meraih segmen pasar baru 2 Persentase pelayanan penyakit infeksi emerging - - -
3 Ketercapaian program untuk rebranding RSO 557.950.000 506.025.136 90.7 %
2 Terwujudnya produk unggulan sebagai 4 Persentase produk layanan unggulan RSO 101.500.066.000 91.532.207.440 90.2 %
daya saing RS
3 Terwujudnya SDM yang mempunyai 5 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru 5.122.130.000 2.672.360.070 52.2 %
kualitas dan kompetensi (professional) yang menunjang layanan unggulan
sesuai dengan perkembangan dan 6 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 450.000.000 224.589.205 49.9%
teknologi
4 Terwujudnya digitalisasi proses 7 Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki 4.328.068.000 3.685.951.945 85.2 %
pelayanan dan proses manajemen RS konektivitas melalui SIM RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui - - -
mobile communication devices
5 Terwujudnya proses pelayanan dan 9 Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan 2.608.235.000 1.488.687.434 57.1 %
manajemen yang lebih efisien kurang dari target
10 Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti 11.162.535.000 8.644.942.384 77.4 %
6 Peningkatan akses dan mutu 11 Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT 156.000.000 105.277.275 67.5 %
pelayanan rujukan terintegrasi Vertikal (SISRUTE)
7 Terdapatnya segmen pasar baru 12 Ketercapaian pembuatan MoU dengan perusahaan multi-nasional, 475.668.000 406.717.949 85.5 %
(kerjasama perusahaan multi-nasional BUMN dll sebagai pangsa pasar pengguna layanan RSO
dan BUMN) 13 Ketercapaian persentase pasien non JKN - - -
8 Terwujudnya peningkatan kepuasan 14 Indeks Kepuasan Masyarakat 128.907.313.000 114.986.901.622 89.2 %
pelanggan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 82


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
NO SASARAN PROGRAM / KEG KPI INDIKATOR KINERJA PAGU REALISASI %
(1) (2) (3) (4)
9 Terdapatnya sumber-sumber 15 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) - - -
pendapatan baru

Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang dikelola selama tahun 2022 ini terealisasi sebesar Rp.
246.995.873.381,00 dari pagu anggaran sebesar Rp. 278.511.644.000,00 (88.69 %).
Melihat data di atas. penyerapan anggaran pada tahun ini masih relative rendah. Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait
penggunaan anggaran belanja di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus menerus diupayakan.
Kendala :
- Adapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan keterlambatan dalam proses pencairan dan
pertanggung jawaban keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi waktu dan sumber
daya manusia yang ada. kebijakan atau SOP yang perlu dipertegas.

Upaya Tindak Lanjut :


- Percepatan proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan
- Mempertegas kebijakan atau SOP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 83


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2022


ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian pelaksanaan
tugas dan fungsi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta baik dalam pelayanan,
pendidikan, maupun penelitian. Selain itu LAKIP juga merupakan laporan
pertanggungjawaban RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terhadap sumber daya
yang digunakan dalam upaya mencapai target-target kinerja yang
dikontrakinerjakan bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan yang dijabarkan dalam
bentuk Key performance Indicator (KPI).
Tahun 2022 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra 2020-2024.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta tahun 2021 secara umum berhasil mencapai target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Pencapaian pada tahun 2022 ini diharapkan dapat menjadi parameter agar
kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan
efisien. Sedangkan hal-hal yang menghambat tercapainya target diharapkan
dapat ditemukan solusi serta alternatif penyelesaiannya dengan mengedepankan
profesionalisme di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Terdapat 15 (lima belas) Indikator Kinerja yang dikontrak kinerjakan pada
Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur
Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta di Tahun 2022. Dari 15 indikator
tersebut belum semua indikator berhasil mencapai target yang disepakati di Tahun
2022.
Realisasi pendapatan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta di tahun 2022
sebesar Rp. 212.436.907.904,17 (dua ratus dua belas milyar empat ratus tiga
puluh enam juta sembilan ratus tujuh ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh belas
sen) dari target sebesar RP. 214.000.000.000,00 (99.27 %).
Total alokasi Pagu tahun 2022 sebesar Rp. 278.511.644.000,00 (dua ratus
tujuh puluh delapan milyar lima ratus sebelas juta enam ratus empat puluh empat
ribu rupiah) dengan realisasi belanja Rp. 246.995.873.381,00 (dua ratus empat
puluh enam milyar sembilan ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus tujuh

Laporan Akuntabilitas Kinerja 84


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
puluh tiga ribu tiga ratus delapan puluh satu rupiah). Realisasi belanja
dibandingkan dengan total alokasi pagu TA 2022 sebesar 88,69 %.
Secara umum kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung program-
program yang ada telah mencapai atau mendekati pencapaian sesuai target yang
direncanakan, terindikasi dari ukuran sesaran kinerja dan indikatornya. Hal
tersebut tergambar dalam tabel capaian indikator kinerja sebagai penjabaran
sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selama kurun waktu tahun
2022 dibawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 85


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022 secara keseluruhan tergambar pada tabel berikut :
Tabel 49. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2022
TARGET CAPAIAN % KET
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
PK 2022 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Terwujudnya program inovatif untuk 1 Persentase layanan untuk pangsa pasar non 100 % 100 % 100 % tercapai
meraih segmen pasar baru JKN
2 Persentase pelayanan penyakit infeksi 100 % 100 % 100 % tercapai
emerging
3 Ketercapaian program untuk rebranding RSO 100 % 100 % 100 % tercapai
2 Terwujudnya produk unggulan sebagai 4 Persentase produk layanan unggulan RSO 100 % 100 % 100 % tercapai
daya saing RS
3 Terwujudnya SDM yang mempunyai 5 Persentase karyawan yang mendapatkan 100 % 100 % 100 % tercapai
kualitas dan kompetensi (professional) pelatihan skill baru yang menunjang layanan
sesuai dengan perkembangan dan unggulan
teknologi 6 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 10 buah 13 buah 130 % tercapai
4 Terwujudnya digitalisasi proses 7 Persentase unit layanan dan unit pendukung 100 % 84.84 % 84.84 % belum tercapai
pelayanan dan proses manajemen RS yang sudah memiliki konektivitas melalui SIM
RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa 100 % 100 % 100 % tercapai
diakses melalui mobile communication devices
5 Terwujudnya proses pelayanan dan 9 Persentase unit layanan dengan rerata waktu 84 % 99.99 % 119 % tercapai
manajemen yang lebih efisien tunggu pelayanan kurang dari target

Laporan Akuntabilitas Kinerja 86


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
TARGET CAPAIAN % KET
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
PK 2022 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
10 Persentase keluhan pelanggan yang 84 % 100 % 119 % tercapai
ditindaklanjuti
6 Peningkatan akses dan mutu pelayanan 11 Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan 70 % 88.84 % 126.9 % tercapai
rujukan terintegrasi Terintegrasi di RS UPT Vertikal (SISRUTE)
7 Terdapatnya segmen pasar baru 12 Ketercapaian pembuatan MoU dengan 100 % 250 % 250 % tercapai
(kerjasama perusahaan multi-nasional perusahaan multi-nasional, BUMN dll sebagai
dan BUMN) pangsa pasar pengguna layanan RSO
13 Ketercapaian persentase pasien non JKN 30 % 25.24 % 84.1 % belum tercapai
8 Terwujudnya peningkatan kepuasan 14 Indeks Kepuasan Masyarakat 84 % 89.38 % 106.4 % tercapai
pelanggan
9 Terdapatnya sumber-sumber 15 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) 85 % 91.02 % 107.08 % tercapai
pendapatan baru

Laporan Akuntabilitas Kinerja 87


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
Berdasarkan tabel (49) diatas dari 15 (lima belas) indikator kinerja utama yang
ditetapkan pada tahun 2022, sebanyak 13 (tiga belas) indikator (86.7 %) dapat
mencapai / melampaui target yang ditetapkan sementara 2 (dua) indikator (13.3
%) belum mencapai target.

Grafik 22. Prosentase Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022

belum
tercapai
13.3 %
tercapai
86.7%

Disamping pengukuran indikator kinerja utama yang ditetapkan pada Perjanjian


Kinerja yang telah ditandatangi oleh Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta dan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, sebagai Badan Layanan Umum sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 756/Men.kes/SK/IV/2007 tentang Penetapan RS Ortopedi Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta sebagai Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU) secara penuh, maka RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta juga diwajibkan
untuk menghitung capaian kesehatan BLU sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 50. Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta Tahun 2022
NO INDIKATOR HAPER
1 2 3 4
1 Indikator kinerja keuangan 30 25.55
2 Indikator kinerja pelayanan 35 31.75
3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33.39
Jumlah total 100 90.69
Kategori AA (Sehat)

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 (self assessment) mempunyai total
skor 90.69 dengan kategori BAIK (AA) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 88


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
B. SARAN

Dari rangkuman capaian indikator kinerja di bab III, secara umum upaya pencapaian
sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2022 tidak
mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk menjaga kinerja dan
bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya beberapa saran
sebagai berikut :
1. Peningkatan koordinasi baik di tingkat pimpinan maupun antara pimpinan dengan
pelaksana program dan kegiatan. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dari hasil
program dan kegiatan yang dilaksanakan;
2. Peningkatan kompetensi pelaksana sebagai tulang punggung dari keberhasilan
pencapaian sasaran kinerja pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian,
pendidikan maupun pelatihan;
3. Penciptaan Iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja;
4. Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :
a. Percepatan perwujudan digitalisasi proses pelayanan dan proses manajemen
RS terkait persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS;
b. Optimalisasi pembukaan segmen pasar baru (kerjasama perusahaan multi-
nasional dan BUMN) terkait persentase pasien non JKN;
c. Peningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga pasien merasa
terpuaskan;
d. Perencanaan program dan kegiatan secara tepat sasaran, percepatan proses
pencairan dan pertanggung jawaban keuangan dan mempertegas kebijakan
atau SOP terkait belum optimalnya capaian realisasi anggaran.

Demikian uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2022 yang disusun sebagai
pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 89


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022
LAMPI RAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

. 1- DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
PUSAT RUJUKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pabelan, Surakarta 57162, Telepon: (0271) 714458 (Hunting 4-Line),
Faximile : (0271) 714058, Kotak Pas 243, Laman: www.rso.go.id, Surat Elektronik : rso_solo@rso.go.id
~/!1,_<J.
'ti •
~
·
-. ,.,.
~"n.89,f
.. - oi
:(la.,,
,•

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
NOMOR: HK.02.03/XXX.3.2.1/ Sl69 /2021

TENTANG
TIM PENYUSUN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR UTAMA RS. ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA,
Menimbang a. bahwa dalam rangka tertib administrasi melaksanakan
peraturan ten tang penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi perubahan program,


kebijakan dan kegiatan pada tahun berjalan, perlu
disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).

c. bahwa berdasarkan butir a dan b tersebut diatas,


perlu dibentuk Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RS. Ortopedi Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta dan ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Utama.

d. bahwa pegawai · yang namanya tercantum dalam


Keputusan ini dipandang mampu untuk ditunjuk
sebagai Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) RS. Ortopedi Prof.Dr.R.
Soeharso Surakarta.

Mengingat 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.

2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit.
3. Peraturan ...

.....
TERAKREDITASI KARS
PARIPURNA
-2-

3. Peraturan Pemerintah RI No. 23 tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan U mum (BLU).

4. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2006 tentang


Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2012 tentang


Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU.

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI


No. 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah.

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007
tentang Penetapan 15 Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Departemen Kesehatan RI dengan Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 20/M.PAN/ 11/2008
tentang Penyusunan Indikator Kinerja Utama.

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


2416/Menkes/PER/XII/2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan RI.

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi RI No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.

12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No .


KP.03.01 /Menkes/ 439/2015 tanggal 11 November
2015 ten tang Po1.gangkatan Direktur Utama Rumah
Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 52 Tahun 2019


tentang Organisasi dan Tata Kerja RS. Ortopedi Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta.

14. Peraturan ...


-3-

14. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor


129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan
Badan Layanan Umum.

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG TIM PENYUSUN


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP) RS. ORTOPEDI PROF. DR. R.
SOEHARSO SURAKARTA.

KESATU Menunjuk pegawai yang datanya tercantum dalam


Lampiran Keputusan m1 sebagai Tim Penyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerj a Instansi Pemerintah (LAKIP)
RS. Ortopedi Prof. Dr. ~ - Soeharso Surakarta.

KEDUA Tugas Tim Penyusun LAKIP adalah :


1. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahunan.
2. Membuat Laporan Hasil Kegiatan kepada Direktur
Utama.

KETIGA Tim Penyusun LAKIP berada di bawah dan


bertanggungjawab kepada Direktur Utama melalui Direktur
Perencanaan, Keuangan dan BMN.

KEEMPAT Biaya yang timbul dalam rangka pemberlakuan keputusan


ini dibebankan pada DIPA Rumah Sakit.

KELIMA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai


dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dengan ketentuan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan m1 akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di Surakarta
~tanggal 3 0 AUG 2021
~
[·~·
DI-~E~ ·....,' ..R UTAMA,
TORAr JENo- -1 .,
NAN KESEH;~L
• \ -- J
.1>-\. .
._,.r.11 ~ .&Mu:Da1uToMo
--
~-
··~;II( IND
-4-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RS. ORTOPEDI PROF.DR.R. SOEHARSO
SURAKARTA
NOMOR : HK.02.03/XXX.3.2.1/ St~9/2021
TANGGAL : 3 0 AUG 2021
TENTANG TIM PENYUSUN LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP) RS. ORTOPEDI PROF.
DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

TIM PENYUSUN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARS O SURAKARTA

Jabatan
No Jabatan
Perbendaharaan
1. Direktur Utama Pengarah
2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan d an Penasehat
Penuhjang
3. Direktur SDM, Pendidikan dan Umum Penasehat
4. Direktur Perencanaan, Keuangan dan BMN Ketua
5. Koordinator Perencanaan dan Evaluasi Sekretaris I
6. Sub Koordinator Evaluasi dan Pela pora n Sekretaris II
7. Koordinator Pelayanan Medik d a n Keperawa tan Anggota
8. Korodinator Pelayanan Penunjan-g Anggota
9. Koordinator SDM dan Diklit Anggota
10. Koordinator Organisasi dan Umum Anggota
11. Koordinator Keuangan dan BMN Anggota
12. Staf Sub Bag. Evaluasi dan Pelaporan Anggota

UTAMA
"f-A. ~IREKTORAT JE:N{)
J PELAYANAN KESE~

-P.
\~ .2. ' UTO MO
MU'.BJI
• 1 ff. INOO~~
~~

Anda mungkin juga menyukai