KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAL JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
PUSAT RUJUKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pabelan, Surakarta 57162, Telp : ( 0271 ) 714458
( hunting 4-line ) Faximile : (0271) 714058, kotak pos 243
Laman : www.rso.go.id, Surat Elektronik : rso_solo@rso.go.id
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN 2022
Januari 2023
. .
i Utomo, Sp. OT. (K).
'.,"
----,281989031003
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2022 ini harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada publik serta dilandasi dengan komitmen yang kuat guna
melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengedepankan
akuntabilitas publik. Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang
bisa dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta Tahun 2022, disusun dengan menyajikan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur
sesuai dengan RPJPN 2005-2025, Presiden terpilih sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2020 -2024 telah menetapkan Visi Presiden 2020-2024: “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”.
Untuk melaksanakan visi Presiden 2020 -2024 tersebut, Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan yaitu menciptakan manusia yang sehat,
produktif, mandiri, dan berkeadilan. Pembangunan manusia dilakukan berlandaskan pada
Tiga Pilar Pembangunan, yakni layanan dasar dan perlindungan sosial, produktivitas, dan
pembangunan karakter.
Tahun ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020 –
2024. RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu infrastruktur kesehatan
strategis nasional, memiliki peran penting dalam pelaksanaan misi pembangunan dan
pencapaian visi nasional tersebut. Untuk bisa berperan, RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta ingin mewujudkan dengan menjadi rumah sakit Ortopedi sebagai pusat rujukan
nasional yang unggul dengan pelayanan prima.
Untuk itu diperlukan kerjasama dan tekad yang baik untuk 1) Mewujudkan pelayanan
sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi pendidikan dan penelitian secara
paripurna, 2) Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat, efektif,
efisien dan akuntabel, 3) Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan
kreatif serta 4) Mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.
Laporan Akuntabilitas kinerja ini sebagai sarana penyampaian pertanggung
jawaban kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta kepada Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI baik secara langsung maupun tidak
langsung.
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Gambar 2. Posisi Bersaing Rso Dalam Grafik Kartesius
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR TABEL, DIAGRAM DAN GAMBAR vi
DAFTAR ISI viii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja 2
Struktur Organisasi 6
SDM 8
Aspek Strategis dan Isu Strategis 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta 13
Perjanjian Kinerja 24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja organisasi 26
Realisasi anggaran 79
BAB IV SIMPULAN
Simpulan 86
Saran 91
LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
1. TUGAS POKOK
Tugas pokok RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sesuai Pasal (3) Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019 tanggal 18 Oktober
2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit
ortopedi.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019, disebutkan bahwa organisasi RS. Ortopedi Prof.
Dr .R. Soeharso Surakarta terdiri dari Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang, Direktorat Perencanaan, Keuangan, dan
Barang Milik Negara; dan Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum. Direktorat dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Gambaran sumber daya manusia RSO Prof. Dr. R.Soeharso Surakarta per 31
Desember 2022, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :
Grafik 1. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
Per 31 Desember 2022
7%
21%
34%
33%
DOKTER
77% PNS PERAWAT
BLU NON PNS 26%
PENUNJANG MEDIK
DOKTER MITRA ADMINISTRASI
0% 1%
5% 5%
8%
SLTA KE BAWAH
19% SLTA
42% D III
S1 / DIV
S1 + PROFESI
20%
S2
S3
SPESIALIS 1/2/AV
Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2022 sebesar 593 pegawai, dengan komposisi
PNS sebesar 77.23 %, pegawai BLU sebesar 21,25 %, serta dokter mitra sebesar 1,5 %.
Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 44 pegawai (7,4 %), tenaga keperawatan
sebanyak 193 pegawai (32,5 %), tenaga kesehatan lain sebanyak 154 pegawai (25.9 %),
tenaga non medis sebanyak 202 pegawai (34.1 %).
Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, dapat dijelaskan bahwa sumber
daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sudah berada pada level
professional / D3 ke atas sebesar (94,44 %). Berdasar tingkat pendidikan, urutan terbesar
yaitu Diploma III sebesar 42.2 %, S1 / D IV sebesar 19,7 % serta S1 / S1 Profesi sebesar
18.9 %.
1. ASPEK STRATEGIS
Visi Kabinet Indonesia Maju adalah “Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”. Berdasarkan visi tersebut,
Kementerian Kesehatan menyusun strategi: “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif,
Mandiri dan Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, Kemenkes menetapkan
misi sebagai berikut: 1). Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh
penduduk Indonesia 2). Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan
kesehatan 3). Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan 4).
Sumber pendapatan
baru
ANALISIS SWOT
Kekuatan
Sudah ada cikal bakal layanan unggulan dengan tim yang solid dan peralatan yang
lengkap
Branding kuat di dalam negeri
Lahan masih luas dengan kondisi gedung sangat baik
Lokasi strategis, bisa dijangkau dengan transportasi darat dan udara
Sudah ada SIM-RS basic
Secara umum, infrastruktur dalam kondisi baik untuk mendukung pengembangan
dan inovasi.
Kelemahan
Belum punya market share pasien non-BPJS
Belum bekerjasama dengan pihak ketiga dalam konteks penyediaan layanan
kesehatan orthopedic-related
Sistem informasi belum optimal mendukung keputusan manajemen, keputusan
klinis, maupun sebagai interface komunikasi dengan masyarakat/pasien:
- Belum terbangun secara lengkap
- Belum terintegrasi
- Belum mendukung proses-proses secara otomatis
- Belum disiapkan untuk pengembangan berbagai apps untuk pasien maupun
klinisi
- Belum mensupport kegiatan riset dan pengembangan
Peluang
Pangsa pasar non-JKN masih terbuka lebar
Sudah punya “koneksi” dengan berbagai teaching hospital di negara maju
Standar pelayanan kesehatan, kasus kecelakaan kerja dan coverage asuransi
karyawan di BUMN dan perusahaan multi-nasional menjadi peluang bagi RSO
untuk penyediaan layanan kesehatan ortopedi
Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memperluas
cakupan layanan dan meningkatkan efisiensi
Arah kebijakan kesehatan Pemerintah kedepan fokus pada promotif dan preventif
Penguatan pembangunan kesehatan 2020-2024 antara lain penguatan germas,
digitalisasi pelayanan kesehatan dan riset-riset life sciences
Kerjasama dengan industri untuk mengembangkan berbagai peralatan life- support
bagi pasien ortopedik
Ancaman
Regulasi dan kebijakan terkait pembiayaan kesehatan yang belum sinkron dengan
masalah di lapangan
Kompetisi dari berbagai bentuk pelayanan kesehatan ortopedi, dalam dan luar
negeri
Kemampuan RS-RS bermodal besar dalam mengadopsi perkembangan teknologi
kedokteran ortopedi
Masyarakat makin kritis dan akses ke sumber informasi makin luas sehingga
ekspektasi terhadap pelayanan RS juga semakin tinggi
Perkembangan regulasi bidang informatika tidak secepat perkembangan teknologi
informatika bidang Kesehatan.
Skor Strengths = 76
Skor Weaknesses = 79,3
Skor Strengths – Skor Weaknesses = 76 – 79,3 = -3,3
Dari hasil perhitungan skor di atas, RSO berada di kuadran IV yang pilihan
strateginya adalah Diversifikasi Layanan. Artinya, RSO sebenarnya memiliki keunggulan
bersaing yang memadaiakan tetapi segmen yang saat ini dilayani oleh RSO – yaitu
pasien BPJS – tidak lagi menjanjikan. Oleh karenanya, RSO perlu melakukan terobosan
atau inovasi dengan keunggulan yang dimiliki untuk memasuki segmen pasar baru
dengan produk layanan baru maupun lama.
INISIATIF STRATEGIS
Inisiatif strategis RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso adalah:
a. Produk unggulan; untuk menciptakan image atau brand baru bagi RS maka perlu
ada setidaknya satu produk andalan per tahun yang dikemas ulang atau
dimodernisasi, atau dikembangkan secara inovatif. Produk unggulan yang
direncanakan untuk dikembangkan dalam lima tahun kedepan adalah:
Limb deformity correction,
Bank Jaringan,
Rekonstruksi post arthroplasty (revisi THR-TKR),
Hand and micro reconstruction,
Spine minimal invasive surgery.
b. Kualitas dan kompetensi SDM; dimana untuk mendukung pelaksanaan pelayanan
unggulan maka SDM harus mendapatkan pelatihan skill baru yang relevan. SDM
yang mendapatkan pelatihan skill baru bukan hanya klinisi melainkan juga
manajemen dan staf.
B. STRATEGI BISNIS RS
RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso menerapkan strategi growth (pertumbuhan) dari sisi
produk dengan mengembangkan produk layanan baru maupun dari sisi pengguna
dengan melakukan ekspansi pasar. Strategi ini dapat dicapai melalui tiga fase
pengembangan, sebagaimana tergambar melalui peraga berikut.
Sesuai dengan Road Map RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso tahun 2014 – 2029,
sasaran yang harus dicapai pada tahun 2019 – 2024 adalah mencapai reputasi
regional, pelayanan system robotic, dan riset menuju world class.
Dalam Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2020 – 2024
ditetapkan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (KPI) dari berbagai perspektif,
secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
di dalam Rencana Strategis Tahun 2020 – 2024
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
(1) (2) (3)
Perspektif Terwujudnya program inovatif 1 Persentase layanan untuk pangsa
Pembelajaran dan untuk meraih segmen pasar baru pasar non JKN
Pertumbuhan 2 Persentase pelayanan penyakit
infeksi emerging
3 Ketercapaian program untuk
rebranding RSO
Guna mewujudkan visi dan misi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, manajemen
bertanggung jawab mengarahkan dan memastikan langkah - langkah strategis baik di
tingkat korporat maupun unit kerja agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan,
melalui Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja Rencana Strategis Bisnis
(RSB).
Terdapat 15 indikator yang dikontrakkinerjakan dalam perjanjian kinerja antara Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta pada tahun 2022. Selanjutnya indikator tersebut diturunkan menjadi KPI unit
kerja sesuai dengan tupoksi unit kerja masing-masing. Kemudian indikator kinerja
dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sesuai dengan KPI yang
dikontrakinerjakan antara unit kerja dengan Direksi.
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menetapkan indikator beserta target kinerja
setiap tahunnya, merujuk pada Sasaran Strategis Rencana Strategi Bisnis (RSB) Tahun
2020-2024. Indikator tersebut dilakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik untuk
memastikan bahwa pengukuran sesuai dengan tujuan ditetapkannya indikator dan sejalan
dengan visi misi organisasi. Berikut ini adalah daftar indikator kinerja yang
dikontrakkinerjakan antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dan RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta di tahun 2022:
Tabel 7. Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2022
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya program inovatif 1 Persentase layanan untuk pangsa pasar non 100 %
untuk meraih segmen pasar JKN
baru 2 Persentase pelayanan penyakit infeksi emerging 100 %
3 Ketercapaian program untuk rebranding RSO 100 %
2 Terwujudnya produk unggulan 4 Persentase produk layanan unggulan RSO 100 %
sebagai daya saing RS
3 Terwujudnya SDM yang 5 Persentase karyawan yang mendapatkan 100 %
mempunyai kualitas dan pelatihan skill baru yang menunjang layanan
kompetensi (professional) unggulan
sesuai dengan perkembangan 6 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 10 buah
dan teknologi
4 Terwujudnya digitalisasi proses 7 Persentase unit layanan dan unit pendukung 100 %
pelayanan dan proses yang sudah memiliki konektivitas melalui SIM
manajemen RS RS
8 Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa 100 %
diakses melalui mobile communication devices
5 Terwujudnya proses pelayanan 9 Persentase unit layanan dengan rerata waktu 84 %
dan manajemen yang lebih tunggu pelayanan kurang dari target
efisien 10 Persentase keluhan pelanggan yang 84 %
ditindaklanjuti
a. Capaian :
Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN (Paket uji Fungsi) RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2022 seperti tabel dibawah ini:
B. Tabel 9. Perhitungan persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN (Paket uji Fungsi)
dengan tahapan :
program
1. Penyusunan Tim v v 100 %
inovatif untuk 2. Penyusunan Program Kerja v v 100 %
meraih 3. Penyusunan Regulasi v v 100 %
4. Penyusunan Tarif v v 100 %
segmen pasar 5. Persiapan Sarpras v v 100 %
baru 6. Peningkatan kompetensi SDM v v 100 %
(Medis dan Keperawatan)
7. Peluncuran Program v v 100 %
Rata – rata capaian 100 %
7 tahapan
= x 100 %
7 tahapan
= 100 %
Grafik 2. Capaian KPI 1.Persentase Layanan Untuk Pangsa Pasar Non JKN
0%
2021 2022
d. Rekomendasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
a. Capaian:
C. Tabel 11. Perhitungan persentase layanan untuk pangsa pasar non JKN
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Persentase pelayanan penyakit infeksi
emerging dengan tahapan :
program
1. Kebijakan Pelayanan Covid-19 di internal v v 25 %
inovatif untuk RS dan
2. SK Tim penanggulangan Covid-19 di RS v v 25 %
meraih 3. Penerapan Protokol kesehatan dan v v 30 %
segmen pasar rotasi tenaga kesehatan.
4. Tersedianya Sarpras yang menunjang
baru pelayanan covid-19 di RS
2021 (R. Tekanan negative di Ranap
edelweise,Laboratorium PCR)
2022 (Oksigen generator) v v 20 %
2023 (Gas Central di Ranap Bougenville,
R. Tekanan negatif di Ranap Anggrek II)
2024 (Gas Central di R.ranap Cempaka,
R. Tekanan negative di R. Anggrek I
Rata – rata capaian 100 %
4 tahapan
= x 100 %
4 tahapan
= 100 %
50%
0%
2021 2022
d. Rekomendasi
a. Capaian :
Program untuk re-branding RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2022
seperti tabel dibawah ini :
D. Tabel 12. Perhitungan capaian ketercapaian program untuk re-branding RSO
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Ketercapaian program untuk re-branding RSO
program 1 Produksi video layanan inovatif 100 % 100 % 100 %
inovatif untuk uji kapasitas fungsional
meraih 2 Produksi video layanan 100 % 100 % 100 %
segmen unggulan spine orthopedic
pasar baru 3 Produksi video layanan 100 % 100 % 100 %
persubspesialis
4 Produksi video tutorial oleh 100 % 100 % 100 %
tenaga profesional
5 Pengembangan Portofolio Uji 100 % 100 % 100 %
kapasitas fungsional
6 Pengembangan Portofolio 100 % 100 % 100 %
Layanan Unggulan Spine
Orthopedic
7 Pengembangan Portofolio 100 % 100 % 100 %
Layanan Unggulan Per Sub
Spesialis
Rata – rata capaian 100 %
7 program
= x 100 %
7 program
= 100 %
d. Rekomendasi
- Memperbanyak produksi video layanan inovatif dan unggulan serta
pengembangan Portofolio layanan unggulan.
7 tahap
= x 100 %
7 tahap
= 100 %
d. Rekomendasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
a. Capaian :
Tabel 16. Rincian persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
menunjang layanan unggulan
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terdapatnya skill Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan skill baru yang
baru untuk menunjang layanan unggulan Pelatihan Spine minimal invasive
menunjang layanan surgery):
unggulan dan 1. Dokter 4 7 175 %
meningkatkan daya 2. Perawat 25 20 80 %
saing RS 3. Tenaga Kesehatan Lain 16 18 112.5 %
Rata – rata capaian 45 45 100 %
45 orang
= x 100 %
45 orang
= 100 %
0%
2021 2022
d. Rekomendasi
- Membuat program pelatihan internal, ataupun mengundang pihak eksternal
untuk memberikan pelatihan tambahan bagi karyawan.
- Melakukan assessment untuk mengetahui apakah program pengembangan
SDM sudah berjalan baik dan lancar dengan standar penilaian untuk
mengidentifikasi kinerja dari setiap karyawan.
a. Capaian :
13 penelitian
= x 100 %
10 penelitian
= 130 %
0
2021 2022
Secara lebih terinci capaian penelitian yang dipublikasikan RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta sampai dengan tahun 2022 seperti tabel dibawah ini :
F. Tabel 19. Penelitian yang dipublikasikan
G. Tahun 2022
NO NAMA JUDUL PUBLIKASI / LINK
1 2 3 4
1 Dr.dr. Pamudji Utomo, A One-year COVID-19 Pandemic Effect on https://doi.org/10.3889/oa
SpOT(K) the Orthopaedic Field in Indonesia: A mjms.2021.6927
Cross-sectional Multi-center Stud Januari 2022
2 Dr.dr. Pamudji Utomo, Cervical Fracture During COVID-19 https://doi.org/10.2147/O
SpOT(K) Pandemic Era: A Case Series AEM.S319748
Januari 2022
3 Reka Yuniarta, Overview of Anxiety Deression and Stress https://doi.org/10.46344/J
S.Kep,Ns dkk for Nurses in The Covid Intensive Care BINO.2022.v11i01.24
Unit ( ICU ) at the Orthopaedic Hospital Februari 2022
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
KPI 7. Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS.
Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas
melalui SIM RS adalah unit-unit pelayanan dan unit-unit pendukung pelayanan di RSO
yang sudah menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi dan sistemnya
terhubung dengan SIM RS, dengan rumus perhitungan :
Total persentase aplikasi konektivitas antar unit yang dibuat
= x 100 %
Total persentase aplikasi konektivitas antar unit yang direncanakan
a. Capaian :
Capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas
melalui SIM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2022 seperti tabel dibawah ini:
B. Tabel 20. Perhitungan persentase persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah
memiliki konektivitas melalui SIM RS
TARGET REALISAS
NO INDIKATOR KINERJA %
2022 I 2022
1 2 3 4 5
Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki konektivitas
melalui SIM RS
1 RME Ranap
a Modul Asuhan Keperawatan 100 100 100%
b Modul Penunjang Lainnya (Askep Gizi, 100 100 100%
Penunjang Rehab, Farmasi)
c Integrasi Modul 100 100 100%
d Penambahan Fitur EWS (Early Warning 100 0 0%
System)
2 RME IGD
a Pengembangan Modul Asuhan 100 100%
Keperawatan 100
3 Back Office
a Modul Inventory Logistik 100 100 100%
b Modul Transaksi Diklit 100 100 100%
700 %
= x 100 %
825 %
= 84.84 %
Grafik 8. Capaian KPI 7. Persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS
Perbandingan capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah
memiliki konektivitas melalui SIM RS dengan target jangka menengah (Renstra) serta
capaian beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 21. Perbandingan capaian persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah
memiliki konektivitas melalui SIM RS
SASARAN REALISASI TARGET
IKU
STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Persentase unit layanan 82 % 84 % 84.84 % 100 % 100 %
digitalisasi proses dan unit pendukung yang
pelayanan dan proses sudah memiliki konektivitas
manajemen RS melalui SIM RS
a. Capaian :
Persentase ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2022 seperti
tabel dibawah ini :
Tabel 22. Perhitungan capaian ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui
mobile communication devices
NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2022 REALISASI 2022 %
1 2 3 4 5
Ketercapaian pembuatan aplikasi yang bisa diakses melalui mobile
communication devices
1 Informasi Tindakan
a Pengembangan Integrasi Modul 100 % 100 % 100 %
(Modul Informasi Pelayanan)
Rata – rata capaian 100 %
100 %
= x 100 %
100 %
= 100 %
0%
2021 2022
d. Rekomendasi
Penyempurnaan serta pengembangan modul atau aplikasi yang terdapat dalam
SIM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
KPI 9. Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS.
Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari target,
pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS adalah sesuai dengan definisi
mengenai rerata waktu tunggu menggunakan definisi yang terdapat dalam SPM RS
serta Perdirjen 24/PB/2018 dengan rumus perhitungan :
a. Capaian :
Capaian persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang
dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tahun 2022 seperti tabel dibawah ini :
Tabel 24. Perhitungan persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan
kurang dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2022 2022
1 2 3 4 5
Terwujudnya Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
proses target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
pelayanan 1. Waktu tunggu rawat jalan 60 menit 53,96 menit 100 %
dan 2. Waktu tanggap pasien IGD 5 menit 4.04 menit 100 %
manajemen 3. Waktu tunggu operasi urgent (cito) 24 jam 24 jam 100 %
yang lebih 4. Waktu tunggu pasien elektif 48 jam 43.17 jam 100 %
efisien 5. Response time pasien pulang / 3 jam 2 jam 45 100 %
keluar dari ruangan rawat inap menit
setelah mendapat perintah pulang
DPJP
6. Waktu tunggu hasil pelayanan foto 3 jam 1.49 jam 100 %
thorax
7. Waktu tunggu hasil pemeriksaan 100 menit 36.32 menit 100 %
laboratorium
8. Waktu tunggu laboratorium cito IGD 60 menit 60.8 menit 99.96 %
9. Waktu tunggu obat jadi 30 menit 6.98 menit 100 %
10. Waktu tunggu obat racikan 60 menit 21.60 menit 100 %
999.96 %
=
10
= 99.99 %
Grafik 10. Capaian KPI 9. Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang
dari target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
Persentase unit layanan dengan rerata waktu tunggu pelayanan kurang dari
target, pada unit-unit layanan tertentu sesuai SPM RS
200%
88% 82% 99,7% 88% 84% 99,9%
100%
0%
2021 2022
d. Rekomendasi
- Monitoring dan evaluasi kepada setiap unit layanan terkait waktu tunggu
pelayanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih cepat,
mudah, akurat dan efisien kepada setiap pengunjung yang datang.
Capaian :
(0/0 x 100% + 1/1 x 100% + 61/61 x 100%)
=
3
= 100%
Pada tahun 2022 ini seluruh keluhan pelanggan (62 keluhan) telah ditindaklanjuti
(100 %), bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan serta standar nasional
telah terpenuhi.
Grafik 11. Capaian KPI 10. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
50
0
2021 2022
Tabel 27. Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dengan
standar nasional
STANDAR REALISASI
KPI KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) SAT %
NASIONAL 2022
1 2 3 4 5 6
10 Persentase keluhan pelanggan % > 75 100 133.3
d. Rekomendasi
- Memperbaiki sistem penanganan pengaduan publik dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga seluruh pengaduan dapat
diatasi dengan cepat dan transparan;
- Memberikan informasi secara jelas kepada publik tentang persyaratan
pelayanan publik yang harus dipenuhi dengan menambah jumlah wahana
informasi dan menempatkannya ditempat yang dapat dengan mudah dilihat
sehingga informasinya dapat dibaca jelas oleh publik.
a. Capaian :
597
= x 100 %
672
= 88.84 %
Capaian diatas telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 70 % pada tahun
ini (130.4 %) seperti pada grafik dibawah ini :
Grafik 12. Capaian KPI 11. Persentase pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi
di RS UPT Vertikal (SISRUTE)
d. Rekomendasi
- SDM yang memberi respon perlu dilatih untuk triage pra hospital;
- Komputer yang tersedia perlu di upgrade agar compatible dengan update
system SISRUTE.
a. Capaian :
5 MoU
= x 100 %
2 MoU
= 250 %
d. Rekomendasi
- Mengidentifikasi mitra potensial dengan cara melakukan pemetaan mitra mana
saja yang potensial untuk diajak bekerjasama.
- Menentukan perencanaan kemitraan dengan melakukan identifikasi semua mitra.
a. Capaian :
Tabel 33. Rincian ketercapaian pasien non JKN RSO
NO KLASIFIKASI PASIEN JUMLAH
1 2 3
1 Pasien non JKN :
a. Pasien umum 19.133
b. Pasien IKS 4.576
Jumlah pasien non JKN 23.709
2 Pasien JKN :
a. Pasien JKN NON PBI 51.933
b. Pasien JKN PBI 18.004
c. Pasien Fasilitas 306
Jumlah pasien JKN : 70.243
Jumlah total pasien 93.952
23.709
= x 100 %
93.952
= 25.24%
Grafik 14. Capaian KPI 13. Ketercapaian persentase pasien non JKN
0
2021 2022
Perluasan cara bayar non JKN terutama untuk pasien – pasien eksekutif
(pelayanan terpisah dengan pasien JKN).
d. Rekomendasi
- Memperbanyak kerjasama dengan perusahaan asuransi kesehatan;
- Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen atau pasien yang datang;
Senyum, bersikap ramah, dapat menjawab pertanyaan, dan melayani sepenuh
hati;
- Menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan pasien;
PENYUSUNAN
LAPORAN
PENGOLAHAN &
ANALISA DATA • Penyusunan Laporan
SKM Tahun 2022
PENGUMPULAN
DATA • Input data dan
pengolahan data
PERSIAPAN • Mendistribusikan menjadi hasil SKM
survei secara online
• Rapat rencana dan offline
pelaksanaan survei
a. Capaian :
Tabel 35. Rincian Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2022
TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA
2022 TW I 2022 TW II 2022 TW III 2022 TW IV 2022
1 2 3 4 5 6 7
1 Instalasi Rawat Jalan 84 87.14 87.69 88.52 88.71
2 Instalasi Rawat Inap
a. Dahlia 84 88.80 88.89 89.36 89.45
b. Bougenville 84 87.41 87.78 88.06 88.52
c. Cempaka 84 88.62 88.99 89.17 89.26
d. Anggrek I 84 88.89 88.99 89.36 89.45
e. Anggrek II 84 87.97 88.06 88.99 89.17
3 IGD 84 87.51 87.88 88.15 88.25
4 Inst. Rehab Medik 84 86.77 86.95 87.41 87.51
5 Inst. Radiologi 84 89.17 89.26 89.45 89.54
6 Inst. Laboratorium 84 87.04 87.69 88.25 88.34
7 Inst. Farmasi 84 89.82 89.91 90.00 90.19
8 Inst. Rawat Intensif (ICU) 84 93.83 94.00 94.18 94.21
Rata – rata capaian 84 88.58 88.58 89.24 89.38
1.072,60
= x 100 %
12
= 89.38 %
Pada tahun 2022 ini capaian Indeks Kepuasan Masyarakat terealisasi sebesar
89,38 %, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan telah terpenuhi seperti
pada grafik dibawah ini :
Grafik 15. Capaian KPI 14. Indeks Kepuasan Masyarakat
0
2021 2022
Tabel 38. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Standar Nasional
Key Performance Indicator REALISASI MUTU
KPI Sat KRITERIA
(KPI) 2022 PELAYANAN
1 2 3 4 5 6
14 Indeks Kepuasan Masyarakat % 89,38 A Sangat Baik
d. Rekomendasi
- Perlu upaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan yang sudah baik
dengan melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan secara konsisten
a. Capaian :
Per 31 Desember 2022, pendapatan PNBP RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tercapai sebesar Rp. 197.560.908.878,00 dengan biaya operasional
sebesar Rp. 217.040.818.506,00 sehingga rasio pendapatan PNBP terhadap biaya
operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:
197.560.908.878
PB = x 100 % = 91.02 %
217.040.818.506
0%
2021 2022
Tabel 41. Perbandingan Capaian Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)
Dengan Standar Nasional
REALISASI STANDAR
KPI Key Performance Indicator (KPI) Sat %
2022 NASIONAL
1 2 3 4 5 6
12 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) % 91.02 65 140.0
d. Rekomendasi
Secara keseluruhan pendapatan sudah mengalami kenaikan dan manajemen akan
terus berupaya meningkatkan Pendapatan Rumah Sakit dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang lebih baik.
Capaian :
Seperti tergambar pada tabel perhitungan di bawah ini :
I. INDIKATOR KEUANGAN
A. ASPEK KEUANGAN
1. RATIO KEUANGAN
NO KETERANGAN BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 Rasio Kas (Cash Ratio)
Kas & Setara Kas 65.496.154.960
RK = x 100 % 2.25 x 100 % 1.963,13 % 0.50
Current Liabilities 3.336.318.178
2 Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Assets 266.186.251.239
RL/CR = x 100 % 2.75 x 100 % 7.978,44 % 2.75
Current Liabilities 3.336.318.178
3 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP)
Piutang Usaha x 365 1.880.433.046.440
PPP = x 1 hr 2.25 x 1 hr 9,94 hr 2.25
Pendapatan Usaha 189.249.548.341
4 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)
Pendapatan Operasional 197.031.192.878
PAT = x 100 % 2.25 x 100 % 15.44 % 1.75
Aset Tetap 1.275.941.303.185
5 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Fixed Asset)
Surplus/Defisit sebelum Pos Keuntungan
29.592.424.763
ROFA = atau Kerugian x 100 % 2.25 x 100 % 2,32 % 1,25
Aset Tetap 1.275.941.303.185
6 Imbalan ekuitas (Return on Equity)
Surplus/Defisit sebelum Pos Keuntungan
29.592.424.763
ROE = atau Kerugian x 100 % 2.25 x 100 % 2,54 % 1.05
Ekuitas - Surplus/Defisit Tahun Berjalan 1.165.219.528.244
7 Perputaran Persediaan (PP)
Total Persediaan x 365 7.458.767.979.480
PP = x 1 hr 2.25 x 1 hr 30,20 hr 2.25
Pendapatan BLU 246.952.556.443
8 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (POBO)
Pendapatan PNBP 197.560.908.878
POBO = x 100 % 2.75 x 100 % 91.02 % 2.75
Biaya Operasional 217.040.818.506
Total Skor Aspek Rasio Keuangan 19 14.55
Keterangan :
TINGGI, yang terdiri dari :
AAA apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95
AA apabila 80 < TS < 95
A apabila 65 < TS < 80
SEDANG, yang terdiri dari :
BBB apabila 50 < TS < 65
BB apabila 40 < TS < 50
B apabila 30 < TS < 40
RENDAH, yang terdiri dari :
CC apabila 15 < TS < 30
C apabila 0 < TS < 15
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian pelayanan yang cenderung turun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung
umum maupun JKN.
Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan tahun 2022
sebagai berikut:
Grafik 17. Realisasi Penerimaan Rumah Sakit
Tahun 2022
250.000.000.000 214.000.000.000
212.436.907.904
190.623.638.779
200.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000
-
Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 43. Rincian Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2022
NO BULAN REALISASI
1 2 3
1 Januari 16.863.724.770,26
2 Februari 15.904.098.026,30
3 Maret 14.496.078.427,39
4 April 14.883.530.447,00
5 Mei 18.667.142.494,67
6 Juni 16.527.416.718,50
7 Juli 19.023.296.432,52
8 Agustus 20.370.696.427,92
9 September 18.999.109.601,98
10 Oktober 18.491.428.163,09
11 November 19.353.281.339,35
12 Desember 18.857.105.055,19
Total 212.436.907.904,17
Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun ini tercapai sebesar
Rp. 212.436.907.904,17 (99.27 %) dari target yang ditetapkan sebesar Rp.
214.000.000.000,00.
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III;
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan
Umum dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam
meningkatkan pelayanan dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien serta
pendapatan setiap tahunnya. Peningkatan pelayanan dan pendidikan akan sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
sehingga sangat diperlukan analisis untuk pemenuhan dan penggunaan sumber
daya.
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan
sumber dana (anggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi
dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana. Rincian
pelaksanaan kegiatan efisiensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :
800
636 636 602
600 595
587
400
200
0
2018 2019 2020 2021 2022
ANGGARAN APBN
80.000.000.000
70.636.396.000
60.000.000.000 61.151.450.000 53.732.473.000
20.000.000.000
-
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAK-BMN
per 31 Desember 2022 sebesar Rp. 932,005,844,237,00.
Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana yang berada di lingkungan RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terkait aset melalui SIMAK-BMN ini bertujuan untuk
menghasilkan informasi terkait penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan
manajerial lainnya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan ini disajikan
untuk meningkatkan pemahaman dan kontrol yang sistematis bagi mereka yang
pernah atau yang memang sedang berada dalam lingkup tugas dan tanggung
jawabnya sebagai bagian dari satuan kerja (satker) pada bagian atau seksi
perlengkapan/ rumah tangga atau yang semacamnya sehingga sesuai dengan
struktur organisasi. Dengan demikian dapat dilakukan check and balance antara
pengeluaran belanja modal dalam rangka perolehan aset (arus uang) dengan arus
barang yang bersumber dari hasil pengadaan belanja modal tersebut.
Sedangkan untuk tingkat kehandalan sarana prasarana, RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta menggunakan metode penilaian Overall equipment and
effectiveness (OEE).
Capaian tingkat kehandalan sarana prasarana dasar yang dikelola RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta terkait capaian Overall equipment and effectiveness (OEE)
sebagai berikut :
Grafik 20. Capaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE)
Tahun 2018 – 2022
OEE
100
50
0
2018 2019 2020 2021 2022
Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti tersaji
di bawah ini :
Grafik 21. Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS
Tahun 2022
300.000.000.000 278.511.644.000
246.995.873.381
200.000.000.000
100.000.000.000
-
PAGU 2022 REALISASI 2022
I. B. ANGGARAN BLU
Tabel 47. Penyerapan Anggaran BLU Berdasar Mata Anggaran
Tahun 2022
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
024.04.DG Program Pelayanan Kesehatan 224.779.171.000 197.602.509.816 87.9%
dan JKN
6388 Dukungan Pelayanan
Kesehatan Unit Pelaksana
Teknis Ditjen Yankes
6388.CAB.001 Gedung Layanan
051 Pembangunan Gedung 5.925.795.000 5.492.708.368 92.7%
Layanan Reguler
C Gedung Layanan 5.925.795.000 5.492.708.368 92.7%
534131 Belanja Modal Jaringan 1.140.436.000 1.139.904.515 99.9%
Pemasangan Jaringan Oksigen 1.140.436.000 1.139.904.515 99.9%
Bangsal Bougenvile Cempaka
537113 Belanja Modal Gedung dan 4.785.359.000 4.352.803.853 91%
Bangunan - BLU
Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang dikelola selama tahun 2022 ini terealisasi sebesar Rp.
246.995.873.381,00 dari pagu anggaran sebesar Rp. 278.511.644.000,00 (88.69 %).
Melihat data di atas. penyerapan anggaran pada tahun ini masih relative rendah. Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait
penggunaan anggaran belanja di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus menerus diupayakan.
Kendala :
- Adapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan keterlambatan dalam proses pencairan dan
pertanggung jawaban keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi waktu dan sumber
daya manusia yang ada. kebijakan atau SOP yang perlu dipertegas.
A. SIMPULAN
belum
tercapai
13.3 %
tercapai
86.7%
Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 (self assessment) mempunyai total
skor 90.69 dengan kategori BAIK (AA) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.
Dari rangkuman capaian indikator kinerja di bab III, secara umum upaya pencapaian
sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2022 tidak
mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk menjaga kinerja dan
bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya beberapa saran
sebagai berikut :
1. Peningkatan koordinasi baik di tingkat pimpinan maupun antara pimpinan dengan
pelaksana program dan kegiatan. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dari hasil
program dan kegiatan yang dilaksanakan;
2. Peningkatan kompetensi pelaksana sebagai tulang punggung dari keberhasilan
pencapaian sasaran kinerja pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian,
pendidikan maupun pelatihan;
3. Penciptaan Iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja;
4. Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :
a. Percepatan perwujudan digitalisasi proses pelayanan dan proses manajemen
RS terkait persentase unit layanan dan unit pendukung yang sudah memiliki
konektivitas melalui SIM RS;
b. Optimalisasi pembukaan segmen pasar baru (kerjasama perusahaan multi-
nasional dan BUMN) terkait persentase pasien non JKN;
c. Peningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga pasien merasa
terpuaskan;
d. Perencanaan program dan kegiatan secara tepat sasaran, percepatan proses
pencairan dan pertanggung jawaban keuangan dan mempertegas kebijakan
atau SOP terkait belum optimalnya capaian realisasi anggaran.
Demikian uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2022 yang disusun sebagai
pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta.
TENTANG
TIM PENYUSUN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
.....
TERAKREDITASI KARS
PARIPURNA
-2-
MEMUTUSKAN
Di tetapkan di Surakarta
~tanggal 3 0 AUG 2021
~
[·~·
DI-~E~ ·....,' ..R UTAMA,
TORAr JENo- -1 .,
NAN KESEH;~L
• \ -- J
.1>-\. .
._,.r.11 ~ .&Mu:Da1uToMo
--
~-
··~;II( IND
-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RS. ORTOPEDI PROF.DR.R. SOEHARSO
SURAKARTA
NOMOR : HK.02.03/XXX.3.2.1/ St~9/2021
TANGGAL : 3 0 AUG 2021
TENTANG TIM PENYUSUN LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP) RS. ORTOPEDI PROF.
DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
TIM PENYUSUN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARS O SURAKARTA
Jabatan
No Jabatan
Perbendaharaan
1. Direktur Utama Pengarah
2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan d an Penasehat
Penuhjang
3. Direktur SDM, Pendidikan dan Umum Penasehat
4. Direktur Perencanaan, Keuangan dan BMN Ketua
5. Koordinator Perencanaan dan Evaluasi Sekretaris I
6. Sub Koordinator Evaluasi dan Pela pora n Sekretaris II
7. Koordinator Pelayanan Medik d a n Keperawa tan Anggota
8. Korodinator Pelayanan Penunjan-g Anggota
9. Koordinator SDM dan Diklit Anggota
10. Koordinator Organisasi dan Umum Anggota
11. Koordinator Keuangan dan BMN Anggota
12. Staf Sub Bag. Evaluasi dan Pelaporan Anggota
UTAMA
"f-A. ~IREKTORAT JE:N{)
J PELAYANAN KESE~
-P.
\~ .2. ' UTO MO
MU'.BJI
• 1 ff. INOO~~
~~