Anda di halaman 1dari 61

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Manajemen Kinerja pada Instansi


Publik
Pelatihan Teknis Governansi Pengelolaan Perguruan Tinggi

Biro Perencanaan – Sekretariat Jenderal


2023
DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 156);
4. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6 Tahun 2020
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 89 Tahun 2021 Tentang Penjenjangan Kinerja Instansi
Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Permendikbud No. 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud 2020-2024;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 40 Tahun 2022 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di Kemendikbudristek;
11. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 210/M/2023 Tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi
dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Kemendikbudristek

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP)/Manajemen Kinerja

perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan


keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan dalam rangka mencapai misi
Akuntabilitas
organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan melalui
Kinerja
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik

Sistem rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
Akuntabilitas penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
Kinerja Instansi pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
Pemerintah/ peningkatan kinerja instansi pemerintah
SAKIP)
(Sumber: Perpres Nomor 29 tahun 2014)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Tujuan Penerapan SAKIP

1. 2. 3. 4.

Menyelaraskan
Pelaporan lebih dan integrasi
Perencanaan lebih Mendorong
berorientasi pada manajemen
berorientasi pimpinan
hasil dan sesuai keuangan dan
kinerja dengan melakukan
tanggung jawab manajemen
skenario evaluasi monitoring dan
pada tangkatan kinerja
keberhasilan pengendalian
unit pelapor (penganggaran
berbasis kinerja)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Sistem Akuntabilitas Kinerja
(SAKIP)/Manajemen Kinerja

Performance management is the continuous process of


improving performance by setting individual and team goals
which are aligned to the strategic goals of the organisation,
include planning, reviewing and assessing progress, and
developing the knowledge, skills and abilities of people,
where leaders behave as transformational leaders to ensure
integrity and ethics of their employees in performing their tasks

MANAJEMEN
KINERJA/ Manajemen kinerja adalah proses berkelanjutan untuk
PERFORMANCE meningkatkan kinerja organisasi dengan menetapkan tujuan
MANAGEMENT
individu dan tim yang selaras dengan tujuan organisasi,
termasuk perencanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan, pengembangan SDM, di mana pemimpin
berperan sebagai pemimpin transformasional untuk
memastikan integritas dan etika pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan

(Sumber: Economies, 2021 (Linkage between


Leaders’ Behaviour in Performance Management
in Public Sector)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


- open-minded and visionary, which can be a motivation for employees to work beyond expectations (berpikiran
terbuka dan visioner, sehingga menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja di atas ekspektasi)

- encourage behavior that can direct changes in organizational structure, strategy, mission, and culture to promote
the product and work innovation (mendorong perilaku yang berfokus pada organisasi, strategi, misi, dan budaya
untuk meningkatkan inovasi kerja)

- prioritizes charismatic and affective elements, and acts as a change agent to create and articulate a clear vision
for an organization (memprioritaskan elemen karismatik dan afektif, dan bertindak sebagai agen perubahan dalam
menerjemahkan visi organisasi)

- empower followers to meet higher standards by making others want to trust them, and giving meaning to
Transformational organizational life well (memberdayakan tim untuk memenuhi standar yang lebih tinggi dan membangun
Leadership kepercayaan sehingga memberi nilai positif bagi organisasi)

- a collaboration between leaders and followers (team) to improve each other’s motivation and morale (membangun
kolaborasi untuk saling meningkatkan motivasi dan nilai moral)

- influence employees more optimistically by encouraging and initiating organizational change, carrying out changes
only with the help of other transformation agents (mempengaruhi pegawai lebih optimis dengan mendorong dan
memulai perubahan organisasi, melakukan perubahan dengan bantuan agen transformasi lainnya

(Sumber: Yuwono, et al, 2022 Plos One - Transformational leaders’ approach to


overcapacity: A study in correctional institutions)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Peran Pimpinan memastikan kinerja organisasi optimal

1. Setting goals (Menetapkan tujuan yang harus dicapai);


2. Memberikan masukan (feedback) agar pegawai tetap engaged (terlibat) dalam
pencapaian tujuan.

Dalam konsep akuntabilitas kinerja:


Kinerja Organisasi=Kinerja Pimpinan, dituangkan dalam Perjanjian Kinerja,
yang disetujui dan disepakati untuk dicapai oleh Pimpinan Unit Kerja, yang
kemudian menjadi dasar penetapan kinerja individu

‘…public sector should strive for improving the leaders’ behaviour in


performance management as it in turn might impact overall
organisational performance…’
(Sumber: Economies, 2021 (Linkage between Leaders’ Behaviour in Performance Management in
Public Sector)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Manajemen Kinerja
Fokus pada Tujuan Organisasi
Menetapkan
tujuan dan
rencana kerja

Memberikan Implementasi dan


penghargaan pemantauan

Pengembangan
Evaluasi
kapasitas
Sumber: Liu, Mingers,
wang, wei & Zheng (2018)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


FOKUS KEBIJAKAN SAKIP

01 02 03
KUALITAS INTEGRASI HASIL IMPLEMENTASI
• Perumusan Kinerja • Logical Framework • Kinerja
• Perumusan Indikator • Cascading • Efektivitas-efisiensi
Pengukuran • Crosscutting/ • Performance Based
• Penentuan besaran target • Collaborative
• Bureaucracy
Pemilihan/Penentuan Aktivitas • Leaders Ownership

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


SAKIP (Perpres 29/2014)

Memastikan sasaran unit Memastikan kemajuan Memastikan terdapat


kerja selaras dengan unit pencapaian target diukur perbaikan berkelanjutan
kerja di atasnya. dengan tepat untuk peningkatan
kinerja

Renstra Perjanjian Penguku Pengelola Pelapora Reviu Perbaikan


Kinerja ran an data n Kinerja dan berkelanjut
Kinerja kinerja Evalua an
si
Kinerj
a
Memastikan upaya Memastikan data kinerja Memastikan pencapaian
pencapaian target yang dikelola dengan baik kinerja telah direviu dan
diperjanjikan kepada untuk mengetahui dievaluasi
pejabat yang kompeten pecapaian dari tahun ke
tahun

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10


SAKIP: KINERJA VS KERJA

• Kondisi positif yang • Tujuan


KINERJA ingin diwujudkan • Sasaran
• Kondisi Negatif • Outcome/
yang ingin Hasil
dihilangkan
ALIGNED/
SELARAS

• Strategi/cara untuk • Program,


KERJA mencapai kinerja Kegiatan,
Sub-kegiatan,
komponen,
dan anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


MANFAAT PENGUATAN IMPLEMENTASI AKIP

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


PERGESERAN PARADIGMA
AKUNTABILITAS
SAKIP Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 88 TAHUN 2021
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat AKIP adalah Pertanggungjawaban dan
Peningkatan Kinerja instansi pemerintah melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Menjadi akuntabel apabila:

01 Kerja → Kinerja 02 Output → Outcome 03 Sent → Delivered

Kinerja menitikberatkan pada azas kemanfaatan


SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
PERUBAHAN PARADIGMA

SISTEM
PELAPORAN

KINERJA
KEUANGAN (EFEKTIF & EFISIEN)
(REALISASI ANGGARAN)

INPUT TUJUAN/SASARAN
OUTCOME/IMPACT

ADMINISTRATIF
MANAJERIAL
TATA USAHA, KLERIKAL, CATAT
MENCATAT
P PLAN STRATEGIC DECISION

D DO
C CHECK
STAF
A ACT MANAJER
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknolgi

Penyelenggaran SAKIP

15
Komponen dalam SAKIP
•Perencanaan Strategis
01 •Rencana Kinerja Tahunan (RKT)/Rencana Kerja
•Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja (PK)
Perencanaan KInerja •Rencana SKP
•DIPA/RKA

• Indikator Kinerja Utama (IKU)


02 •

Mekanisme pengumpulan data kinerja
Definisi Operasional Indikator Kinerja
Pengukuran Kinerja • Laporan pengukuran kinerja atas perjanjian kinerja secara
berkala

• Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN)


03 • Reviu Laporan Kinerja
• Pemanfaatan Informasi pada Laporan Kinerja untuk perbaikan
Pelaporan Kinerja kinerja

• Pedoman dan pelaksanaan evaluasi internal


04 • Pemantauan pencapaian kinerja
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja • Tindak lanjut hasil evaluasi internal
Internal • Pemanfaatan hasil evaluasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Perencanaan Kinerja

01 02 03
Menetapkan Tujuan dan Mengaitkan program Menyelaraskan
Sasaran (outcome) dan kegiatan dengan tujuan/sasaran dengan
.
sesuai dengan alasan .
tujuan/sasaran Kementerian/Lembaga
berdirinya Institusi (outcome) yang ingin
Pemerintah tersebut dicapai
(Tugas dan Fungsi
Instansi Pemerintah)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Aspek Perencanaan Kinerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18


Rencana Strategis (Renstra)

Renstra merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang memuat:

1 2 3 4 5
Visi Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja

6 7 8 9 10
Target Indikator
Strategi Kebijakan Program Kegiatan
Kinerja

Renstra menjadi landasan penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja dan digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan rencana kerja dan anggaran serta untuk penyusunan perjanjian kinerja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


Tingkatan Renstra

01 02 03
Renstra Unit Kerja Renstra Unit Kerja
Renstra Kementerian
Eselon I Eselon II/UPT

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20


1 menyelaraskan Kinerja organisasi kepada Kinerja unit dan
Kinerja individu
RENCANA 2 penilaian Kinerja organisasi, unit kerja, dan individu
STRATEGIS Digunakan
3 penetapan program dan kegiatan secara fokus dan tepat
(RENSTRA) untuk
4 penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
5 penataan struktur organisasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Kinerja Perguruan Tinggi pada Renstra (Kepmen IKU No.210 Tahun 2023)
Sasaran Indikator
Meningkatnya kualitas Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2/D1 yang berhasil memiliki pekerjaan; melanjutkan studi; atau
lulusan pendidikan tinggi menjadi wiraswasta
Persentase mahasiswa S1 dan D4/D3/D2/D1 yang menjalankan kegiatan pembelajaran di luar program
studi; atau meraih prestasi.
Meningkatnya kualitas dosen Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di perguruan tinggi lain, bekerja sebagai praktisi di dunia
pendidikan tinggi industri, atau membimbing mahasiswa berkegiatan di luar program studi
Persentase dosen yang memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh dunia usaha dan dunia
industri; atau persentase pengajar yang berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia usaha, atau
dunia industri.
Jumlah keluaran dosen yang berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh
masyarakat/industry/pemerintah per jumlah dosen.
Meningkatnya kualitas Jumlah kerja sama per program studi S1 dan D4/D3/D2/D1.
kurikulum dan pembelajaran
Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2/D1 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan
kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagai bagian
bobot evaluasi.
Persentase program studi S1 dan D4/D3 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui
pemerintah
Meningkatnya tata kelola Rata-rata Predikat SAKIP Satker
satuan kerja di lingkungan
Rata-rata Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Satker
Ditjen Pendidikan Tinggi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Rencana Kinerja Tahunan/Rencana Kerja

Rencana kinerja tahunan (RKT)/Rencana Kerja (Renja)


merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari sasaran
dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra.
RKT/Renja menggambarkan kegiatan tahunan yang
akan dilaksanakan oleh unit kerja dalam mencapai
sasaran yang ditetapkan. Target kinerja tahunan di
dalam RKT/Renja ditetapkan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada. Target kinerja tersebut merupakan
komitmen bagi unit kerja untuk mencapainya dalam
satu periode tahunan.

Dokumen Renja bersumber dari Krisna Renja Bappenas

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


Renstra vs RKT/Renja

Renstra
2020-2024

RKT/Renja 2020 RKT/Renja 2021 RKT/Renja 2022 RKT/Renja 2023 RKT/Renja 2024

Penjabaran lebih lanjut dari


sasaran dan kegiatan yang
telah ditetapkan di Renstra

Menggambarkan kegiatan
tahunan yang akan
RKT/ dilaksanakan unit kerja
Merupakan dokumen Renja dalam mencapai sasaran
perencanaan tahunan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24


Perjanjian Kinerja

Pengertian Waktu Penyusunan PK vs Laporan Kinerja Penyusunan

Adalah lembar/ dokumen yang


berisikan penugasan dari pimpinan
Disusun sampai eselon paling
unit kerja yang lebih tinggi kepada Disusun paling lambat satu bulan Digunakan sebagai dokumen pokok
rendah dan sampai pada staf (Staf
pimpinan unit kerja di bawahnya setelah DIPA unit kerja disahkan dalam penyusunan Laporan Kinerja
memakai SKP)
untuk melaksanakan program/
kegiatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja

Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah


01 untuk meningktakan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
aparatur

02 Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur

03
Sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dans ebagai dasar pemberian reward atau punishment

Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,


04 evaluasi, dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima
amanah

05 Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26


CONTOH PERJANJIAN KINERJA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27


Pengertian
Pohon kinerja adalah alat bantu bagi organisasi untuk mengawal struktur logika sebab-
akibat atas berbagai kondisi yang diperlukan organisasi dalam menghasilkan outcome
yang diinginkan.
Melalui pohon kinerja, instansi pemerintah diharapkan dapat mengenali rute logika yang
dapat memandu dalam menemukan strategi dan alternatif solusi baru dalam mencapai
Pohon Kinerja kinerja.

Apa itu pohon kinerja ? Konsep


Mengadopsi konsep model logis (logic model) yang merupakan salah satu pendekatan
perencanaan yang sering digunakan untuk menganalisis proses/tahapan logis yang
diperlukan dalam mencapai outcome/kinerja yang diinginkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


Skema Model Logis

Model logis terdiri dari tahapan kondisi yang saling berkaitan/berhubungan dalam membentuk outcome/hasil yang diharapkan

Input Proses Output Outcome


merupakan besaran sumber merupakan aktivitas atau merupakan barang/jasa yang adalah hasil dari berfungsinya
daya yang dibutuhkan upaya yang yang dilakukan dihasilkan oleh sebuah output
sebuah organisasi untuk untuk mengolah input organisasi dalam rangka
memproduksi output menjadi output mencapai outcome
(keluaran) baik barang
maupun jasa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29


Outcome

Tahapan Outcome

Sebuah model logis dari sebuah program seringkali membutuhkan tahapan kondisi yang lebih panjang. Setiap output pun, tidak selalu langsung
menghasilkan outcome yang diinginkan. Terdapat kondisi antara output dan outcome yang ingin dicapai, kondisi antara tersebut sering disebut
juga dengan outcome antara (intermediate outcome), dan outcome pendahuluan (initial/immediate outcome).

Selain itu, sebuah outcome juga biasanya juga


dihasilkan oleh lebih dari satu output. Sehingga bentuk
dari logic model bukanlah sebuah model yang linear.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 30


Skema Pohon Kinerja

Dalam menyusun pohon kinerja, yang perlu dilakukan oleh instansi


pemerintah adalah mengubah alur berpikir logis dari sebuah skema
model logis, yang awalnya dimulai dari input dan berakhir pada
outcome, menjadi dimulai dari outcome yang diinginkan dan
berakhir pada input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


Contoh Pohon Kinerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 32


Penjenjangan proses penjabaran dan penyelarasan sasaran
Kinerja/ strategis, indikator kinerja, dan target kinerja
Cascading organisasi kepada unit organisasi sampai dengan
Kinerja individu pegawai.

1 menentukan Hasil (outcome)


2 menentukan faktor kunci keberhasilan (critical success factor)
3 menguraikan faktor kunci keberhasilan (critical
Tahapan success factor) kepada kondisi antara sampai kondisi
Renstra
paling operasional
4 merumuskan Indikator Kinerja
5 menerjemahkan pohon Kinerja ke dalam komponen RKT,
perencanaan dan Kinerja jabatan DIPA/RKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Penjenjangan proses penjabaran dan penyelarasan sasaran strategis,
Kinerja/ indikator kinerja, dan target kinerja organisasi kepada unit
Cascading Kinerja organisasi sampai dengan individu pegawai.

Tahapan Penjenjangan Kinerja

Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV

• Menentukan • Menentukan Critical • Menguraikan CSF ke • Merumuskan


outcome/kinerja Success Factor (CSF) kondisi antara indikator kinerja.
yang akan dari outcome/kinerja sampai kondisi
dijabarkan dalam tersebut. paling operasional.
penjenjangan
kinerja.

Penerjemahan Pohon
Penyusunan Pohon Kinerja/Penjenjangan Kinerja/Cascading Kinerja (RENSTRA) Kinerja (RKT,
DIPA/RKA)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Contoh Penjenjangan Kinerja

Indikator 1: Indikator 2:
Sasaran: Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang Persentase mahasiswa S1 dan D4/D3/D2
Meningkatkannya kualitas berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan yang menjalankan kegiatan pembelajaran
lulusan pendidikan tinggi studi; atau menjadi wiraswasta. di luar program studi; atau meraih prestasi.

Rektor
Wakil Rektor Bidang Meningkatnya jumlah lulusan S1, D4/D3/D2 Perguruan Tinggi yang berhasil mendapat pekerjaan, melanjutkan studi, atau
Akademik dan Kemahasiswaan menjadi wiraswasta.

Ketua
Jurusan Teknik
Ketua
Jurusan Ekonomi
Ketua Meningkatnya jumlah lulusan S1, D4/D3/D2 Jurusan Sains yang berhasil mendapat pekerjaan,
Jurusan Sains melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta.
Koordinator
Prodi Fisika
Koordinator
Prodi Biologi
Koordinator Meningkatnya jumlah lulusan Prodi Kimia yang berhasil mendapat
Prodi Kimia pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta.
Mahasiswa mendapatkan kompetensi sesuai
Dosen dengan capaian pembelajaran yang sudah
ditetapkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 35


Rencana Aksi

01 02 03

Rencana Aksi adalah


dokumen tindak lanjut SERVICES
rencana pelaksanaan
Rencana Aksi Sebagai dasar
kegiatan yang memuat
Rencana Aksi, sebagai acuan bagi pemberi amanah untuk
sasaran, indikator kinerja,
dalam perencanaan, melaku-kan monitoring,
target PK, target triwulanan
pelaksanaan dan penilaian evaluasi kinerja, dan
atas target PK, Rincian
upaya pengembangan supervisi atas
Output (RO), target RO,
kegiatan perkembangan/ kemajuan
target triwulanan RO, dan
kinerja penerima amanah
anggaran, serta jadwal untuk
satu tahun ke depan yang
dibagi per triwulan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36


Tujuan Penyusunan Rencana Aksi

Untuk membangun komitmen


Sebagai dasar pengambilan
seluruh pegawai dalam unit
kebijakan dan strategi dalam
organisasi untuk mencapai
mencapai tujuan dan sasaran
1 kinerja yang diharapkan dan
untuk meningkatkan integritas,
unit organisasi serta sebagai 2
dasar kolaborasi perencanaan
akuntabilitas, transparansi, dan
dan sinergi dengan mitra kerja
kinerja aparatur

Sebagai dasar bagi pemberi


amanah untuk melakukan
monitoring, evaluasi kinerja dan Sebagai dasar dalam penilaian
3 supervisi atas sasaran kinerja pegawai 4
perkembangan/kemajuan
kinerja penerima amanah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37


Pengertian Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah kegiatan yang


dilakukan untuk mengukur indikator kinerja
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja dengan cara membandingkan realisasi
kinerja dengan target kinerja

Realisasi Target
Kinerja Kinerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38


Hal Penting yang harus diperhatikan dalam Pengukuran Kinerja

Pengumpulan data kinerja untuk Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja dilakukan

mendapatkan data yang akurat, dilakukan terhadap target- dengan membandingkan tingkat

lengkap, tepat waktu dan target kinerja yang telah kinerja yang dicapai dengan rencana

konsisten. diperjanjikan unit kerja atau target dengan menggunakan


indikator kinerja yang digunakan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


MANFAAT PENGUKURAN KINERJA
Menunjukkan kinerja yg telah dicapai melalui UPAYA-
1 UPAYA (kebijakan,program, kegiatan) yang telah dilakukan

DASAR peningkatan kinerja yang direncanakan


2 untuk tahun berikutnya.

Menjadi (salah satu) dasar PENGAMBILAN


3 KEPUTUSAN.

4 Alat KOMUNIKASI baik internal maupun eksternal

Identifikasi KEPUASAN pemanfaatan


5 pelayanan dan stake holders.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40


Langkah-Langkah
Pengukuran Kinerja
Menggunakan indikator kinerja yang telah
ditetapkan

1
2 Membandingkan realisasi kinerja dengan Sasaran
(target) Kinerja yang dicantumkan dalam
lembar/dokumen Perjanjian Kinerja

Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun


berjalan dengan Sasaran (target) Kinerja 5 tahunan yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Kementerian
3
4
Hasil pengukuran kinerja merupakan sumber data
kinerja yang akan digunakan dalam penyusunan
laporan kinerja unit kerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41


Definisi Laporan Kinerja

PERPRES NO 29 TAHUN 2014

Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja
yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD).

PERMENPAN NO 53 TAHUN 2014


Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada
setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil
analisis terhadap pengukuran kinerja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42


Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja

01 Mewujudkan akuntabilitas unit kerja kepada pihak-pihak


yang memberikan mandat

02
Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi
mandat/amanah tentang visi dan misi organisasi, serangkaian
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai serta tingkat pencapaian
sasaran melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan

03 Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi unit


kerja untuk meningkatkan kinerjanya.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


PELATIHAN SDM SAKIP MATERI LAPORAN DAN REVIU KINERJA 4
1
Manfaat Penyusunan Laporan Kinerja

1. Meningkatkan akuntabilitas unit kerja;


2. Umpan balik bagi peningkatan kinerja

3. Memperbaiki perencanaan kinerja, baik perencanaan


kegiatan maupun sumber daya manusia;

4. Mengetahui dan menilai keberhasilan atau kegagalan unit


kerja;

5. Mendorong unit kerja untuk menyelenggarakan tugas dan


fungsi secara baik, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan;
6. Terkomunikasikannya kinerja yang telah dihasilkan kepada
publik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


PELATIHAN SDM SAKIP MATERI LAPORAN DAN REVIU KINERJA 4
1
Prinsip Penyusunan Laporan Kinerja
Laporan harus proporsional sesuai dengan lingkup
kewenangan dan tanggungjawab masing-masing dan memuat
mengenai kegagalan maupun keberhasilan 1 Lingkup
Pertanggungjawaban

Laporan berisi hal-hal penting dan relevan bagi pengambilan


keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan
untuk upaya-upaya tindak lanjut 2 Prioritas

Manfaat laporan harus lebih besar dari biaya penyusunannya, Laporan


dan laporan harus mempunyai manfaat bagi peningkatan
kinerja 3 Manfaat
Kinerja
harus
Laporan kinerja disusun oleh pihak-pihak yang
disampaikan
bertanggungjawab terhadap kinerja unit kerja yang
bersangkutan secara berjenjang 4 Penjejangan
tepat waktu

Tujuan penyusunan laporan kinerja, terutama untuk


menyediakan informasi kinerja 5 Konsisten

Selaras dengan kerangka akuntabilitas kinerja


6 Selaras

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 45


Komponen Utama Laporan Kinerja

1 RENCANA STRATEGIS

2 PERJANJIAN KINERJA

3 PENGUKURAN KINERJA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


PERSIAPAN PELATIHAN
PELATIHAN SDM SAKIP MATERI
SDM SAKIP
LAPORAN
MATERIDAN
LAPORAN
REVIU DAN
KINERJA
REVIU KINERJA 10
5
1
Sistematika Laporan Kinerja
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Dasar Hukum
C. Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi
D. Isu-isu strategis/Permasahan Utama
E. Peran Strategis

BAB II PERENCANAAN KINERJA


A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Strategis
D. Rencana Kinerja Jangka Menengah
E. Perjanjian Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
C. Inovasi, Penghargaan, dan Program
Kolaborasi/Crosscutting

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN
Dokumen Perjanjian Kinerja (awal dan revisi terakhir)
Dokumen Pengukuran Kinerja
Surat Pernyataan bahwa Laporan Kinerja telah direviu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


PERSIAPAN PELATIHAN
PELATIHAN SDM SAKIP MATERI
SDM SAKIP
LAPORAN
MATERIDAN
LAPORAN
REVIU DAN
KINERJA
REVIU KINERJA 10
5
1
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

AKIP Evaluasi AKIP

Evaluasi AKIP adalah aktivitas analisis yang


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sistematis, pemberian nilai, atribut, apresiasi,
(AKIP) adalah pertanggungjawaban dan dan pengenalan permasalahan, serta
peningkatan Kinerja instansi pemerintah pemberian solusi atas masalah yang
melalui implementasi SAKIP ditemukan guna peningkatan akuntabilitas dan
peningkatan Kinerja instansi pemerintah

PELATIHAN
PELATIHAN
Pelatihan SDM
SDM SDMSAKIP
SAKIP MATERI
SAKIP MATERI
Materi LAPORAN
Pengukuran DAN
LAPORAN DANREVIU
Kinerja KINERJA
REVIU KINERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kementerian KEBUDAYAAN,
Pendidikan 5
1
RISET DAN TEKNOLOGI
dan Kebudayaan
PELATIHAN
PELATIHAN SDM SDM
SAKIPSAKIP
MATERI – LAPORAN
EVALUASIDANKINERJA
REVIU KINERJA 5
1
TUJUAN EVALUASI SAKIP
Untuk mengetahui sejauh mana AKIP dilaksanakan
dalam mendorong peningkatan pencapaian
kinerja yang tepat sasaran dan berorientasi hasil.
Memonitor tindak lanjut
rekomendasi hasil evaluasi
periode sebelumnya. 01
Memperoleh informasi
06 02 mengenai implementasi
SAKIP.

Memberikan saran
perbaikan untuk 05 03 Menilai tingkat
peningkatan AKIP
implementasi SAKIP.
04

Menilai tingkat
akuntabilitas kinerja.

PELATIHAN
PELATIHAN
Pelatihan SDM
SDM SDMSAKIP
SAKIP MATERI
SAKIP MATERI
Materi LAPORAN
Pengukuran DAN
LAPORAN DANREVIU
Kinerja KINERJA
REVIU KINERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kementerian KEBUDAYAAN,
Pendidikan 5
1
RISET DAN TEKNOLOGI
dan Kebudayaan
PELATIHAN
PELATIHAN SDM SDM
SAKIPSAKIP
MATERI – LAPORAN
EVALUASIDANKINERJA
REVIU KINERJA 5
1
RUANG LINGKUP EVALUASI SAKIP EVALUASI AKUTABILITAS KINERJA INTERNAL
Evaluasi akuntabilitas kinerja internal
yang memberikan kesan nyata
(dampak) dalam peningkatan
PELAPORAN KINERJA
implementasi SAKIP untuk efektifitas
Pelaporan kinerja yang menggambarkan

04
dan efisiensi kinerja
kualitas atas pencapaian kinerja, baik
keberhasilan/ kegagalan kinerja serta upaya
perbaikan/ penyempurnaannya yang
memberikan dampak besar dalam
PENGUKURAN KINERJA

03
penyesuaian strategi/ kebijakan dalam
mencapai kinerja berikutnya; Pengukuran kinerja berjenjang dan
berkelanjutan yang telah menjadi
kebutuhan dalam penyesuaian
PERENCANAAN KINERJA strategi dalam mencapai kinerja
Kualitas perencanaan kinerja yang
selaras yang akan dicapai untuk
mewujudkan hasil yang
02
berkesinambungan

01
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 50
Komponen Evaluasi atas Implementasi SAKIP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


LAPORAN HASIL
EVALUASI
(PERMENPAN-RB NO.
88 TAHUN 2021)

SAKIP KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknolgi

Peran Pimpinan dalam SAKIP

53
FOKUS SAKIP

1 Optimalisasi capaian kinerja, melalui perencanaan, pelaksanaan,


monitoring, dan penguatan SDM
Memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kinerja, melalui
2 penyesuaian program dan kegiatan, inovasi, dan strategi kerja yang
selaras dengan tujuan unit kerja

Membangun kemitraan dengan stakeholder (crosscutting/collaborative


3 program) yang berdampak pada efektivitas dan efisiensi sumber daya

Keterlibatan dan kepedulian pimpinan untuk terlibat dalam proses


4 perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring, serta memberikan masukan/
rekomendasi untuk perbaikan kinerja secara berkesinambungan
(continuous improvement)

SAKIP 54
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Pengertian
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan
manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan
penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan
upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Manajemen Kinerja vs
SAKIP
Peran Pimpinan
Dalam konsep akuntabilitas kinerja, Kinerja Organisasi sama dengan Kinerja Pimpinan,
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja, yang disetujui dan disepakati untuk dicapai oleh
Peran pimpinan?
Pimpinan Unit Kerja, yang kemudian menjadi dasar penetapan kinerja individu. Pimpinan
perlu memastikan kinerja organisasi optimal:
1. Setting goals (Menetapkan tujuan yang harus dicapai);
2. Memberikan masukan (feedback) agar pegawai tetap engaged (terlibat) dalam
pencapaian tujuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 55


Pimpinan Dalam SAKIP
01 02 03
Turut berperan dalam Selalu berperan untuk Memahami dan memanfaatkan
melakukan pemantauan serta pengambilan keputusan dan informasi data kinerja (Renstra,
evaluasi berkala terhadap penetapan kebijakan dalam PK, Rencana Aksi, Pengukuran
capaian dan data kinerja perbaikan dan peningkatan kinerja Kinerja, Laporan Kinerja) untuk
peningkatan dan perbaikan
kinerja

04 05 06
Berkomitmen melakukan Memberikan motivasi kepada Memberikan rekomendasi
perbaikan dan peningkatan pegawai agar ikut serta memahami berkelanjutan untuk perbaikan
kinerja serta meningkatkan kinerja (dapat dan peningkatan kinerja
melalui pemberian
reward/punishment)

SAKIP Kementerian Pendidikan,


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, Kebudayaan, Riset,
KEBUDAYAAN, danDAN
RISET Teknologi 56
TEKNOLOGI
Bentuk Nyata Peran Pimpinan Dalam Implementasi SAKIP

Bentuk nyata peran pimpinan dalam implementasi SAKIP perkomponen kinerja sebagai berikut

Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Akuntabilitas


Kinerja Internal
Dalam perencanaan kinerja peran Keterlibatan pimpinan dalam melakukan Keterlibatan pimpinan dalam menyusun laporan
pimpinan dalam menetapkan pengukuran kinerja tentunya tergambarkan kinerja berhubungan dengan informasi dalam Pada komponen evaluasi
dengan adanya pemantauan dan evaluasi laporan kinerja menjadi perhatian utama pimpinan akuntabilitas kinerja internal,
kebijakan (penetapan tujuan, sasaran,
secara berkala terhadap capaian target (PK dan termasuk analisa dari ketercapaian/kegagalan
indikator, target) dalam Renstra, PK, fokus pimpinan pada
Rencana Aksi). Selain itu pimpinan perlu setiap sasaran dan indikator kinerja dari perjanjian
dan rencana aksi sangat berpengaruh implementasi SAKIP adalah
memberikan rekomendasi berkelanjutan untuk kinerja yang sudah ditetapkan. Contoh, apakah data
untuk dapat terlaksananya sebuah perbaikan dan peningkatan kinerja pada saat capaian Laporan Kinerja yang disampaikan dalam
apakah telah ada peningkatan
organisasi. Komitmen pimpinan dalam melakukan pengukuran kinerja. Laporan Kinerja mempengaruhi dalam penyusunan pada evaluasi akuntabilitas
melaksanakan (target PK) menjadi hal program/kegiatan yang akan ditetapkan pada masa kinerja internal sehingga
utama sebuah organisasi dapat Pemantau secara berkala tidak hanya dilakukan yang akan datang? memberikan kesan yang
ditingkat organisasi saja, tapi dilakukan sampai nyata(dampak) dalam efektifitas
berjalan dengan baik.
dengan tingkat individu. Pimpinan perlu
Apabila pada suatu Indikator capaiannya kurang dan efisiensi kinerja, selanjutnya
melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja
Pimpinan perlu memahami data dari target yang telah ditetapkan, bagaimana pimpinan juga berperan dalam
pegawai (SKP). Selain itu pimpinan dapat
kinerja yang menjadi tujuan sebuah memotivasi pegawai agar ikut serta berperan
pengambilan keputusan (baik program/kegiatan) pemberian catatan dan
yang dilakukan untuk mengejar capaian kinerja rekomendasi pada lembar hasil
organisasi serta memanfaatkan aktif, memahami, dan meningkatkan kinerjanya
pada periode berikutnya? Bagaimana strategi yang
informasi data kinerja yang telah ada melalui pemberian reward/punishment. evaluasi AKIP.
diterapkan untuk membangun Budaya Organisasi
agar terjadi perbaikan dan peningkatan untuk meningkatkan capaian Kinerja yang dapat
kinerja. mempengaruhi Pelaporan Kinerja?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 57


Komponen Penilaian Evaluasi AKIP terkait Peran Pimpinan

Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja


• Setiap unit/satuan kerja memahami dan peduli, serta • Pimpinan selalu teribat sebagai pengambil keputusan (Decision
berkomitmen dalam mencapai kinerja yang telah direncanakan Maker) dalam mengukur capaian kinerja
• Target yang ditetapkan dalam Perencanaan Kinerja dapat dicapai • Pengukuran Kinerja telah menjadi dasar dalam pemberian
(achievable), menantang, dan realistis Reward dan/atau Punishment
• Perencanaan kinerja dapat memberikan informasi tentang • Pengukuran Kinerja telah menjadi dasar dalam melakukan
hubungan kinerja, strategi, kebijakan, bahkan aktivitas antar penataan pegawai di internal organisasi dalam rangka
bidang/dengan tugas dan fungsi lain yang berkaitan meningkatkan kinerja organisasi
(Crosscutting) • Pengukuran kinerja telah mempengaruhi penyesuaian Kebijakan
dalam mencapai kinerja
• Setiap unit/satuan kerja memahami dan peduli atas hasil
pengukuran kinerja

Pelaporan Kinerja Evaluasi AKIP Internal


• Informasi dalam laporan kinerja selalu menjadi perhatian utama • Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan
pimpinan (Bertanggung Jawab) dengan pendalaman yang memadai
• Informasi dalam laporan kinerja selalu mempengaruhi • Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dimanfaatkan
perubahan budaya kinerja organisasi untuk perbaikan dan peningkatan akuntabilitas kinerja
• Hasil dari Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah
dimanfaatkan dalam mendukung efektifitas dan efisiensi kinerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 58


AKUNTABILTAS KINERJA YANG BAIK :

01 02 03 04 05

Cascad Setiap
ing
rja telah Unit kerja telah dilakuk kinerja telah Pengintegrasian an
tara organi anggota
Budaya kine mengiden-tifika
dapat
sampai an minimal a memil sasi/pegaw
aya perencanaan kinerj
menjadi bud kinerja yang seh
si level st
ru
iki uku
r
ai
terenda ktural dengan sistem a n
organisasi arusnya yang j ki
elas da nerja
h
penganggaran merup
akan u n
menca sa
pai kin ha
organi erja
sasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


PERSIAPAN PELATIHAN
PELATIHAN SDM SAKIP MATERI
SDM SAKIP
LAPORAN
MATERIDAN
LAPORAN
REVIU DAN
KINERJA
REVIU KINERJA 10
5
1
AKUNTABILTAS KINERJA YANG BAIK:

07 08 09
06

a n telah rja Capai


r e
Sistem p e lapo jikan kin an kin
ilakukan m a dijadi e
kan d rja telah
Sistem monev d pe
penguk ngumpulan d Siste u meny a dan as
dan p y atau p
secara berkala andal
uran ki
nerja y n
a mam seharusn ntuk unish ar reward
gasi risiko ang
yang faatkan rja
u ment
mampu memiti
ian kinerja n
dima ikan kin
e
ketidaktercapa a
p e rb

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


PERSIAPAN PELATIHAN
PELATIHAN SDM SAKIP MATERI
SDM SAKIP
LAPORAN
MATERIDAN
LAPORAN
REVIU DAN
KINERJA
REVIU KINERJA 10
5
1
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai