Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan
Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan
OLEH :
ROHMAN UTOMO
21.02.0061
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun jauh dari
kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim
yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Strategi Pembelajaran PAI serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk
menambah wawasan tentang strategi dalam pembelajaran.
Akhir kata, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Namun,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Rohman Utomo
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ......................................................................................3
B. Metode Pembelajaran Studi Kasus ............................................................................................. 3
C. Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme ................................................................................. 3
D. Teknik Pembelajaran Tanya Jawab ............................................................................................ 4
E. Pendidikan Agama Islam ............................................................................................................ 4
F. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Metode Pembelajaran Studi Kasus 7
G. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan Pembelajaran
Kontruktivisme ...........................................................................................................................7
H.Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Teknik Pembelajaran Tanya Jawab.7
I. Hubungan Metode Pembelajaran Studi Kasus dengan Pendekatan Pembelajaran
Kontruktivisme ............................................................................................................................7
J. Hubungan Metode Pembelajaran Studi Kasus dengan Teknik Pembelajaran Tanya Jawab ....... 8
K. Hubungan Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme dengan Teknik Pembelajaran Tanya
Jawab ........................................................................................................................................... 8
L. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek,Metode Pembelajaran Studi Kasus,
Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme,Teknik Pembelajaran Tanya Jawab terhadap
Fiqih .............................................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara, teknik yang
dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan upaya terjadinya suatu
perubahan tingkah laku atau sikap.1 Strategi pembelajaran merupakan salah satu cara yang
digunakan guru dalam penyampaikan materi pelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru tidak bisa terlepas dari penerapan strategi pembelajaran. Karena strategi pembelajaran
tersebut merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Diharapkan penyampaian materi pelajaran tersebut, dapat diserap dan dipahami oleh siswa,
karena hal ini berdampak terhadap tujuan yang hendak dicapai proses pembelajaran. Tujuan
proses pembelajaran tersebut adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di atas
standar minimum.
Strategi pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun siswa pada proses pembelajaran.
Bagi guru, strategi pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan bertindak yang
sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaaan strategi pembelajaran
dapat mempermudah proses pembelajaran dan mempercepat memahami isi pembelajaran, karena
setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran. Diharapkan
strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seoarang guru disadari atau
tidak, harus memilih strategi tertentu agar pelaksanaan proses pembelajaran di kelas berjalan
lancar dan hasilnya optimal. Tidak ada seorang guru yang tidak mengharapkan demikian, karena
setiap individu guru masih mempunyai nurani yang peka terhadap anak didiknya. Tidak ada guru
yang menginginkan kondisi proses pembelajaran yang kacau dengan hasil belajar yang jelek,
sehingga setiap guru pasti akan mempersiapkan strategi pembelajaran yang matang dan tepat,
agar hasil belajar siswa terus meningkat dengan baik. Agar kegiatan belajar dan pembelajaran
berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan pelajaran yaitu hasil belajar siswa, Sudjana
menjelaskan hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran harus nampak dalam
bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (komprehensif) yang terdiri atas unsur
kognitif, afektif, dan psikomotor secara terpadu pada diri siswa, ataukah hasil belajar yang
bersifat tunggal (single facts) dan terlepas satu sama lain, sehingga tidak membentuk satu
integritas pribadi.2
B. Rumusan Masalah
1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasnya, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008, h. 267-268
2
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Algesindo, 2009, h.37
1
4. Apakah pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab?
5. Apakah pengertian dari pendidikan agama islam?
6. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan metode
pembelajaran studi kasus?
7. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan
pembelajaran kontruktivisme?
8. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan teknik
pembelajaran tanya jawab?
9. Bagaimanakah hubungan metode pembelajaran studi kasus dengan pendekatan
pembelajaran kontruktivisme?
10. Bagaimanakah hubungan metode pembelajaran studi kasus dengan teknik pembelajaran
tanya jawab?
11. Bagaimanakah hubungan pendekatan pembelajaran kontruktivisme dengan teknik
pembelajaran tanya jawab?
12. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek, metode pembelajaran
studi kasus, pendekatan pembelajaran kontruktivisme, teknik pembelajaran tanya jawab
terhadap pendidikan fiqih?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
D. Teknik Pembelajaran Tanya Jawab
Menurut Drs. Roestiyah N.K, teknik tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana
guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa memberikan jawaban, siswa mengemukakan
pendapat ide baru, dan dengan ini siswa menjadi aktif.
Menurut Drs. Soetomo teknik tanya jawab adalah suatu teknik dimana guru
menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa
bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan siswa.
Menurut saya, teknik tanya jawab adalah teknik yang ditujukan supaya siswa bisa lebih
memahami materi yang diajarkan guru melalui pertanyaan-pertanyaan baik pertanyaan yang
berasal dari siswa maupun pertanyaan yang berasal dari guru.
1. Akidah Akhlak
Secara garis besar pembahasan dalam Aqidah Akhlak ada dua hal pokok, yaitu hubungan
manusia dengan sang khalik yaitu Allah SWT dan hubungan manusia dengan makhluk. Ruang
lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah meliputi : Aspek Aqidah terdiri atas:
prinsip-prinsip Aqidah dan metode peningkatannya, Al-asmaul Husna, macam-macam tauhid,
dan implikasinya dalam kehidupan, pengertian dan fungsi ilmu kalam (Klasik dan Modern).
Aspek akhlak terdiri dari: masalah akhlak yang meliputi : pengertian akhlak, indukinduk akhlak,
terpuji dan tercela, metode peningkatan kualitas akhlak dan macam-macam akhlak terpuji.
2. Fiqih
Kajian ilmu fiqh mencakup 6 bidang, yakni:
1. Fiqih Ibadah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan bidang Ubudiyah.
Mulai dari shalat, puasa, hingga ibadah haji.
2. Ahwal Syakhsiyah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan kehidupan
keluarga. Mulai dari perkawinan, nafkah, perceraian, hingga ketentuan nasab.
4
3. Fiqih Muamalah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan hubungan sosial
di antara umat Islam, dengan konteks bidang ekonomi dan jasa. Mulai dari gadai barang, jual-
beli, hingga sewa-menyewa.
4. Fiqih Jinayah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan sanksi-sanksi atas
tindak kejahatan kriminal. Mulai dari hudud, diat, hingga qiyas.
5. Fiqih Siyasah, yakni ketentuan-ketentuan yang berkenaan pada hubungan warga negara pada
suatu pemerintahan negara. Biasanya, cenderung berhubungan pada politik dan birokrasi
pemerintahan suatu negara.
6. Ahlam Khuluqiyah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan pada bagaimana etika
pergaulan seorang muslim dalam tatanan kehidupan sosial.
4. Qur’an Hadist
Ruang lingkup materi atau bahan kajian mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sebagai berikut :
a. Masalah dasar-dasar ilmu Al-Qur’an Hadits, meliputi:
1) Pengertian Al-Qur’an menurut para ahli
2) Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Atsar, dan Hadits Qudsi
3) Bukti keotentikan Al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya dan
sejarahnya
4) Isi pokok ajaran Al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat yang terkait dengan isi
pokok ajaran Al-Qur’an
5) Fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan
6) Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an
7) Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam
kitab Al-Qur’an
8) Pembagian Hadits dari segi kuantitas dan kualitasnya
9) Ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah
b. Tema-tema yang ditinjau dari perspektif Al-Qur’an dan al Hadits, yaitu:
1) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
2) Demokrasi
3) Keikhlasan dalam beribadah
4) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya
5) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
5
6) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa
7) Berkompetisi dalam kebaikan
8) Amar ma’ruf nahi munkar
9) Ujian dan cobaan manusia
10) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
11) Berlaku adil dan jujur
12) Toleransi dan etika pergaulan
13) Etos kerja
14) Makanan yang halal dan baik
15) Ilmu pengetahuan dan teknologi
C. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits
Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu,
meliputi:
1) Keimanan, yang mendorong peseta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan
tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan.
2) Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil
pengalaman Al-Qur’an Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik
yang sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits serta dicontohkan
oleh para ulama.
4) Fungsional, menyajikan materi Al-Qur’an Hadits yang memberikan manfaat nyata bagi
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
5) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen
madrasah lainnya sebagai teladan, sehingga cerminan dari individu yang mengamalkan isi Al-
Qur’an Hadits.
5. Bahasa Arab
1) Bentuk Kata (Morfologi)
Unsur bahasa yang melahirkan ilmu sharaf dalam tingkatan Tsanawiyah terdiri dari tiga bentuk
kata yaitu:
a) isim yang meliputi:1)isim isyārah mufrad 2)dhāmīr mufrad dan jamā’ 3) jam` taksīr, muannats
sālim, dan mudzakkar sālim, 4)isim tafdīl, 5) al-maushūl (al-ladzī, al-latī, al-ladzīna dan al-lāti)
b) fi’il yang meliputi: 1)fi’il mādhi, mudhāri’dan amar dengan berbagai tasrifnya, 2) wazan-
wazantsulāsi mazīd dengan tambahan dua dan tiga huruf. c)hurūf , yang meliputi:1) huruf-huruf
jar,2) huruf-huruf nashab,3) macam- macam lam (lam ta’līl, lam amar, lam taukīd, dan lam nafī)
2) Kosa Kata (Fonologi)
Dalam mempelajari kosa kata (mufradāt) inilah yang melahirkan ilm funūlujīyah
(fonologi).Di samping fonologi yang memang selalu ada pada semua bahasa. Bahasa Arab
memilikiilmu-ilmu lain sepertirasam(grafologi),bayān (gaya bahasa),badi (keindahan kata
danmakna),`arūd(pola Syair),qawafi(bunyi-bunyi/huruf-huruf pada akhir bait puisi),matnu al-
lughah(asal bahasa), dan sebagainya.
3) Struktur Kslimat (Sintaksis)
6
Bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang bervariasi seperti bahasa-bahasa yang
lainnya.Antara lain untuk mengenal bunyi dan alat ucap melahirkan ilmu makhāriju al-
hurūf(fonetik), untuk mengenal perbedaan makna melahirkan funūlujiyāt (fonologi). Sedang
untuk mengenal pembentukan kata melahirkan ilm sharaf (morfologi), untuk
mengenalstrukturnya akan melahirkan ilmu nahwu (sintaksis), dan untuk memahami makna
melahirkan ilmuma`ānī(semantik).
7
pada kontruktivisme memandang bahwa proses pembelajaran (perolehan pengetahuan) diawali
dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan
diri (self-regulation). Dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh
anak melalui pengalamannya dari hasil belajar.
Project based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang bersifat proyek
danmengarah kepada pemecahan suatu masalah. Menurut Doppelt dalam jurnal Muh. Rais,
project based learning merupakan model pembelajaran yang berasal dari pendekatan
konstruktivis dan mengarah kepada upaya problem solving. Bie dalam jurnal Maya Nur
Fitriyanti menegaskan bahwa project based learning adalah “Model pembelajaran yang berfokus
kepada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam
kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberikan peluang bagi siswa
untuk bekerja secara otonom dalam mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya
menghasilkan produk karya siswa yang bernilai dan realistik..
8
Mata pelajaran fikih merupakan salah satu materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
yang mempelajari tentang hukum-hukum syariat Islam termasuk di dalamnya fikih ibadah,
terutama tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara thaharah,
shalat, puasa, zakat, tata cara pelaksanaan haji, dan hal-hal lain yang berkitan dengan fikih
ibadah. Pembelajaran fikih adalah sebuah proses belajar-mengajar untuk membekali siswa agar
dapat memahami pokok pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh berdasarkan
kepada al-quran dan al-sunnah. Sehingga dapat dipahami bahwa mata pelajaran fikih merupakan
salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang secara sengaja dirancang untuk
memahamkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami syariat Islam sehingga dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Project based Learning adalah Pembelajaran yang menekankan bahwa pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik karena model pembelajaran ini menggunakan masalah yang mungkin
dialami pada kehidupan nyata yang sudah ditentukan tema dan topiknya, kemudian dilakuakan
eksperimen atau penelitian supaya dapat menghasilkan produk nyata sesuai dengan kemampuan
peserta didik tersebut, supaya peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan konsep,
prinsip, dan ilmu pengetahuan yang sesuai, sehingga menjadi lebih bermakna.
Pembelajaran studi kasus adalah metode pembelajaran yang menekankan untuk siswa
berfikir kritis dalam menyelesaikan suatu kasus melalui tahapan mulai dari perumusan masalah
hingga kesimpulan data.
Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang
ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau
kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitas orang lain. Manusia untuk belajar menemukan
sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi dan hal yang diperlukan guna mengembangkan
dirinya
Pendidikan islam adalah suatu bentuk proses belajar yang pada intinya mampu mengerak
atau mengubah tingkah laku setiap individu, masyarakat, dan alam yang ada sekitarnya, dengan
metode pengajaran sebagai aktivitas asasi dan juga dipergunakan sebagai profesi di antara
profesi asasi dalam kehidupan masyarakat.
B.Saran
Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan mengimplementasikan
strategipembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran dalam strategi pembelajaran,
sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang bermakna.
10
DAFTAR PUSTAKA
11