Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan

Metode Pembelajaran Studi Kasus menggunakan


Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme
dan Teknik Pembelajaran Tanya Jawab
terhadap PAI

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI

OLEH :

ROHMAN UTOMO
21.02.0061

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


“UISU” PEMATANGSIANTAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun jauh dari
kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim
yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Strategi Pembelajaran PAI serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk
menambah wawasan tentang strategi dalam pembelajaran.
Akhir kata, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Namun,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

PematangSiantar,5 Oktober 2023

Rohman Utomo

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ......................................................................................3
B. Metode Pembelajaran Studi Kasus ............................................................................................. 3
C. Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme ................................................................................. 3
D. Teknik Pembelajaran Tanya Jawab ............................................................................................ 4
E. Pendidikan Agama Islam ............................................................................................................ 4
F. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Metode Pembelajaran Studi Kasus 7
G. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan Pembelajaran
Kontruktivisme ...........................................................................................................................7
H.Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Teknik Pembelajaran Tanya Jawab.7
I. Hubungan Metode Pembelajaran Studi Kasus dengan Pendekatan Pembelajaran
Kontruktivisme ............................................................................................................................7
J. Hubungan Metode Pembelajaran Studi Kasus dengan Teknik Pembelajaran Tanya Jawab ....... 8
K. Hubungan Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme dengan Teknik Pembelajaran Tanya
Jawab ........................................................................................................................................... 8
L. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek,Metode Pembelajaran Studi Kasus,
Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme,Teknik Pembelajaran Tanya Jawab terhadap
Fiqih .............................................................................................................................................8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10


A. Kesimpulan ...............................................................................................................................10
B. Saran ......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara, teknik yang
dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan upaya terjadinya suatu
perubahan tingkah laku atau sikap.1 Strategi pembelajaran merupakan salah satu cara yang
digunakan guru dalam penyampaikan materi pelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru tidak bisa terlepas dari penerapan strategi pembelajaran. Karena strategi pembelajaran
tersebut merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Diharapkan penyampaian materi pelajaran tersebut, dapat diserap dan dipahami oleh siswa,
karena hal ini berdampak terhadap tujuan yang hendak dicapai proses pembelajaran. Tujuan
proses pembelajaran tersebut adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di atas
standar minimum.
Strategi pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun siswa pada proses pembelajaran.
Bagi guru, strategi pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan bertindak yang
sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaaan strategi pembelajaran
dapat mempermudah proses pembelajaran dan mempercepat memahami isi pembelajaran, karena
setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran. Diharapkan
strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seoarang guru disadari atau
tidak, harus memilih strategi tertentu agar pelaksanaan proses pembelajaran di kelas berjalan
lancar dan hasilnya optimal. Tidak ada seorang guru yang tidak mengharapkan demikian, karena
setiap individu guru masih mempunyai nurani yang peka terhadap anak didiknya. Tidak ada guru
yang menginginkan kondisi proses pembelajaran yang kacau dengan hasil belajar yang jelek,
sehingga setiap guru pasti akan mempersiapkan strategi pembelajaran yang matang dan tepat,
agar hasil belajar siswa terus meningkat dengan baik. Agar kegiatan belajar dan pembelajaran
berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan pelajaran yaitu hasil belajar siswa, Sudjana
menjelaskan hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran harus nampak dalam
bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (komprehensif) yang terdiri atas unsur
kognitif, afektif, dan psikomotor secara terpadu pada diri siswa, ataukah hasil belajar yang
bersifat tunggal (single facts) dan terlepas satu sama lain, sehingga tidak membentuk satu
integritas pribadi.2

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari strategi pembelajaran berbasis proyek?


2. Apakah pengertian dari metode pembelajaran studi kasus?
3. Apakah pengertian dari pendekatan pembelajaran kontruktivisme?

1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasnya, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008, h. 267-268
2
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Algesindo, 2009, h.37

1
4. Apakah pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab?
5. Apakah pengertian dari pendidikan agama islam?
6. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan metode
pembelajaran studi kasus?
7. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan
pembelajaran kontruktivisme?
8. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan teknik
pembelajaran tanya jawab?
9. Bagaimanakah hubungan metode pembelajaran studi kasus dengan pendekatan
pembelajaran kontruktivisme?
10. Bagaimanakah hubungan metode pembelajaran studi kasus dengan teknik pembelajaran
tanya jawab?
11. Bagaimanakah hubungan pendekatan pembelajaran kontruktivisme dengan teknik
pembelajaran tanya jawab?
12. Bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek, metode pembelajaran
studi kasus, pendekatan pembelajaran kontruktivisme, teknik pembelajaran tanya jawab
terhadap pendidikan fiqih?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami pengertian dari strategi pembelajaran berbasis proyek.


2. Untuk memahami pengertian dari metode pembelajaran studi kasus.
3. Untuk memahami pengertian dari pendekatan pembelajaran kontruktivisme.
4. Untuk memahami pengertian dari teknik pembelajaran tanya jawab.
5. Untuk memahami pengertian dari pendidikan agama islam.
6. Untuk memahami hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan metode
pembelajaran studi kasus.
7. Untuk memahami hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan
pembelajaran kontruktivisme
8. Untuk memahami hubungan strategi pembelajaran studi kasus dengan teknik
pembelajaran tanya jawab
9. Untuk memahami hubungan metode pembelajaran studi kasus pendekatan pembelajaran
kontruktivisme
10. Untuk memahami hubungan metode pembelajaran studi kasus dengan teknik
pembelajaran tanya jawab.
11. Untuk memahami hubungan pendekatan pembelajaran kontruktivisme dengan teknik
pembelajaran tanya jawab
12. Untuk memahami hubungan strategi pembelajaran berbasis proyek, metode pembelajaran
studi kasus, pendekatan pembelajaran kontruktivisme, teknik pembelajaran tanya jawab
terhadap pendidikan fiqih.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek


Menurut Fathurrohman (2016) bahwa prinsip model pembelajaran PjBL (Project based
Learning) adalah Pembelajaran ini menekankan bahwa pembelajaran harus berpusat pada peserta
didik karena model pembelajaran ini menggunakan masalah yang mungkin dialami pada
kehidupan nyata yang sudah ditentukan tema dan topiknya, kemudian dilakuakan eksperimen
atau penelitian supaya dapat menghasilkan produk nyata sesuai dengan kemampuan peserta didik
tersebut, supaya peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip, dan
ilmu pengetahuan yang sesuai, sehingga menjadi lebih bermakna.
Menurut Daryanto dan Raharjo (2012), bahwa model pembelajaran PjBL (Project based
Learning)mempunyai karakteristik yaitu guru mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan
oleh peserta didik, yang kemudian peserta didik harus mendesain proses dan kerangka kerja
untuk membuat solusi dari permasalahan tersebut.
Menurut saya, strategi pembelajaran PjBL adalah model pembelajaran yang mengaitkan
adanya kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk melatih kemampuan siswa dalam hal
penyelesaian masalah sehingga ia dapat terlatih menyelesaikan masalah dikehidupan nya.

B. Metode Pembelajaran Studi Kasus


Pendapat pertama disampaikan oleh Yin (1996) yang menjelaskan bahwa studi kasus
merupakan proses pencarian pengetahuan yang empiris guna menyelidiki dan meneliti berbagai
fenomena dalam konteks kehidupan nyata.
Pendapat berikutnya datang dari Pollit dan Hungler (1990), keduanya menjelaskan bahwa
studi kasus adalah metode penelitian yang fokusnya terletak pada penentuan dinamika mengenai
pertanyaan lebih lanjut mengapa seseorang berpikir, melakukan sesuatu, atau bahkan
mengembangkan diri.
Menurut saya, metode pembelajaran studi kasus adalah metode pembelajaran yang
menekankan untuk siswa berfikir kritis dalam menyelesaikan suatu kasus melalui tahapan mulai
dari perumusan masalah hingga kesimpulan data.

C. Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme


Menurut Abimanyu, konstruktivisme adalah suatu pendekatan terhadap belajar yang
berkeyakinan bahwa orang secara aktif membangun atau membuat pengetahuannya sendiri dan
realitas ditentukan oleh pengalaman orang itu sendiri pula .
Thobroni berpendapat bahwa konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan
kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan
untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitas orang lain.
Manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi dan hal yang
diperlukan guna mengembangkan dirinya.
Menurut saya. pendekatan pembelajaran kontruktivisme adalah pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada kebebasan siswa dalam membangun pengetahuan dan guru sebagai fasilitas
siswa untuk mengembangkan pemikiran siswa.

3
D. Teknik Pembelajaran Tanya Jawab
Menurut Drs. Roestiyah N.K, teknik tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana
guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa memberikan jawaban, siswa mengemukakan
pendapat ide baru, dan dengan ini siswa menjadi aktif.
Menurut Drs. Soetomo teknik tanya jawab adalah suatu teknik dimana guru
menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa
bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan siswa.
Menurut saya, teknik tanya jawab adalah teknik yang ditujukan supaya siswa bisa lebih
memahami materi yang diajarkan guru melalui pertanyaan-pertanyaan baik pertanyaan yang
berasal dari siswa maupun pertanyaan yang berasal dari guru.

E. Pendidikan Agama Islam


Asy-Syaibany ,pengertian pendidikan islam adalah suatu bentuk proses belajar yang pada
intinya mampu mengerak atau mengubah tingkah laku setiap individu, masyarakat, dan alam
yang ada sekitarnya, dengan metode pengajaran sebagai aktivitas asasi dan juga dipergunakan
sebagai profesi di antara profesi asasi dalam kehidupan masyarakat.
Dr. Muhammad SA Ibrahim, pengertian pendidikan islam dalam pandangannya ialah
sistem atau metode pendidikan yang dilakukan untuk mendorong seseorang agar dapat
mengarahkan lengkah kehidupan yang dijalani, sehingga sesuai dengan cita-cita islam dan ajaran
islam.
Menurut saya,pendidikan agama islam adalah bentuk pengajaran terhadap para peserta
didik dalam rangka menuju kehidupan yang lebih baik sesuai dengan tuntunan al-quran dan
hadist.
Materi pembelajaran dalam pendidikan agama islam adalah sebagai berikut:

1. Akidah Akhlak
Secara garis besar pembahasan dalam Aqidah Akhlak ada dua hal pokok, yaitu hubungan
manusia dengan sang khalik yaitu Allah SWT dan hubungan manusia dengan makhluk. Ruang
lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah meliputi : Aspek Aqidah terdiri atas:
prinsip-prinsip Aqidah dan metode peningkatannya, Al-asmaul Husna, macam-macam tauhid,
dan implikasinya dalam kehidupan, pengertian dan fungsi ilmu kalam (Klasik dan Modern).
Aspek akhlak terdiri dari: masalah akhlak yang meliputi : pengertian akhlak, indukinduk akhlak,
terpuji dan tercela, metode peningkatan kualitas akhlak dan macam-macam akhlak terpuji.

2. Fiqih
Kajian ilmu fiqh mencakup 6 bidang, yakni:
1. Fiqih Ibadah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan bidang Ubudiyah.
Mulai dari shalat, puasa, hingga ibadah haji.
2. Ahwal Syakhsiyah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan kehidupan
keluarga. Mulai dari perkawinan, nafkah, perceraian, hingga ketentuan nasab.

4
3. Fiqih Muamalah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan hubungan sosial
di antara umat Islam, dengan konteks bidang ekonomi dan jasa. Mulai dari gadai barang, jual-
beli, hingga sewa-menyewa.
4. Fiqih Jinayah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan sanksi-sanksi atas
tindak kejahatan kriminal. Mulai dari hudud, diat, hingga qiyas.
5. Fiqih Siyasah, yakni ketentuan-ketentuan yang berkenaan pada hubungan warga negara pada
suatu pemerintahan negara. Biasanya, cenderung berhubungan pada politik dan birokrasi
pemerintahan suatu negara.
6. Ahlam Khuluqiyah, yakni ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan pada bagaimana etika
pergaulan seorang muslim dalam tatanan kehidupan sosial.

3. Sejarah Kebudayaan Islam


Ruang lingkup sejarah kebudayaan Islam sebagai berikut:
1. Dakwah Nabi Muhammad SAW.
2. Kepemimpinan umat Islam setelah Nabi wafat.
3. Perkembangan Islam periode klasik atau zaman keemasan (pada tahun 650-1250 M).
4. Perkembangan Islam pada abad pertengahan atau zaman kemunduran (pada tahun 1250-
1800 M).
5. Perkembangan Islam pada abad modern atau zaman kebangkitan (pada tahun 1800 M-
sekarang).
6. Perkembangan Islam di Indonesia.

4. Qur’an Hadist
Ruang lingkup materi atau bahan kajian mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sebagai berikut :
a. Masalah dasar-dasar ilmu Al-Qur’an Hadits, meliputi:
1) Pengertian Al-Qur’an menurut para ahli
2) Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Atsar, dan Hadits Qudsi
3) Bukti keotentikan Al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya dan
sejarahnya
4) Isi pokok ajaran Al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat yang terkait dengan isi
pokok ajaran Al-Qur’an
5) Fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan
6) Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an
7) Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam
kitab Al-Qur’an
8) Pembagian Hadits dari segi kuantitas dan kualitasnya
9) Ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah
b. Tema-tema yang ditinjau dari perspektif Al-Qur’an dan al Hadits, yaitu:
1) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
2) Demokrasi
3) Keikhlasan dalam beribadah
4) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya
5) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup

5
6) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa
7) Berkompetisi dalam kebaikan
8) Amar ma’ruf nahi munkar
9) Ujian dan cobaan manusia
10) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
11) Berlaku adil dan jujur
12) Toleransi dan etika pergaulan
13) Etos kerja
14) Makanan yang halal dan baik
15) Ilmu pengetahuan dan teknologi
C. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits
Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu,
meliputi:
1) Keimanan, yang mendorong peseta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan
tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan.
2) Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil
pengalaman Al-Qur’an Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik
yang sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits serta dicontohkan
oleh para ulama.
4) Fungsional, menyajikan materi Al-Qur’an Hadits yang memberikan manfaat nyata bagi
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
5) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen
madrasah lainnya sebagai teladan, sehingga cerminan dari individu yang mengamalkan isi Al-
Qur’an Hadits.

5. Bahasa Arab
1) Bentuk Kata (Morfologi)
Unsur bahasa yang melahirkan ilmu sharaf dalam tingkatan Tsanawiyah terdiri dari tiga bentuk
kata yaitu:
a) isim yang meliputi:1)isim isyārah mufrad 2)dhāmīr mufrad dan jamā’ 3) jam` taksīr, muannats
sālim, dan mudzakkar sālim, 4)isim tafdīl, 5) al-maushūl (al-ladzī, al-latī, al-ladzīna dan al-lāti)
b) fi’il yang meliputi: 1)fi’il mādhi, mudhāri’dan amar dengan berbagai tasrifnya, 2) wazan-
wazantsulāsi mazīd dengan tambahan dua dan tiga huruf. c)hurūf , yang meliputi:1) huruf-huruf
jar,2) huruf-huruf nashab,3) macam- macam lam (lam ta’līl, lam amar, lam taukīd, dan lam nafī)
2) Kosa Kata (Fonologi)
Dalam mempelajari kosa kata (mufradāt) inilah yang melahirkan ilm funūlujīyah
(fonologi).Di samping fonologi yang memang selalu ada pada semua bahasa. Bahasa Arab
memilikiilmu-ilmu lain sepertirasam(grafologi),bayān (gaya bahasa),badi (keindahan kata
danmakna),`arūd(pola Syair),qawafi(bunyi-bunyi/huruf-huruf pada akhir bait puisi),matnu al-
lughah(asal bahasa), dan sebagainya.
3) Struktur Kslimat (Sintaksis)

6
Bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang bervariasi seperti bahasa-bahasa yang
lainnya.Antara lain untuk mengenal bunyi dan alat ucap melahirkan ilmu makhāriju al-
hurūf(fonetik), untuk mengenal perbedaan makna melahirkan funūlujiyāt (fonologi). Sedang
untuk mengenal pembentukan kata melahirkan ilm sharaf (morfologi), untuk
mengenalstrukturnya akan melahirkan ilmu nahwu (sintaksis), dan untuk memahami makna
melahirkan ilmuma`ānī(semantik).

F. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Metode Pembelajaran


Studi Kasus
Model PjBL adalah strategi pembelajaran yang memusatkan pembelajaran dipeserta didik
melalui masalah-masalah yang harus diselesaikan peserta didik. Model ini sangat cocok
dikaitkan dengan metode studi kasus karena sama-sama menggunakan pemecahan masalah
didalam pembelajaran. Dengan kolaborasi yang tepat akan menciptakan siswa yang berfikir kritis,
memiliki kemampuan dalam mengahadapi masalah sehari-hari dan juga melatih kekreatifan
siswa baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan keluarga.

G. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan


Pembelajaran Kontruktivisme
Model PBL ini dipandang sbeagai model pembelajaran yang dapat mendorong peserta
didik untuk mengkonstruk pengetahuan dan keterampilannya secara personal (Sampurno : 2007).
Kita bisa mengaitkan antara model PBL dengan teori konstruktivis, dengan beberapa kesimpulan
yaitu :
Teori konstruktivis secara logis bisa dikatakan sebagai landasan teori dari model PBL
karena peserta didik harus menemukan sendiri suatu pemahaman dari pengetahuan yang didapat
dan mengkonstruksi serta mentransformasikan pengetahuan tersebut secara kompleks.
Hal ini sesuai dengan teori konstruktivis, yaitu individu dapat memahami dan
menerapkan pengetahuan dengan memecahkan berbagai masalah dengan berusaha
mengembangkan pengalaman dan ide-ide yang ada didalam individu tersbut.

H. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Teknik Pembelajaran


Tanya Jawab
Pada model PjBL , guru akan mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan oleh
peserta didik, yang kemudian peserta didik harus mendesain proses dan kerangka kerja untuk
membuat solusi dari permasalahan tersebut.Dengan dikombinasikan dengan teknik tanya jawab,
pembelajaran akan lebih efektif karena siswa yang kurang mengerti bisa bertanya kepada guru.
Begitupun sebaliknya,guru dapat bertanya kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa
mampu memahami materi yang telah diberikan.

I. Hubungan Metode Pembelajaran Studi Kasus dengan Pendekatan Pembelajaran


Kontruktivisme
Pada metode studi kasus terdapat penelitian atau pencarian informasi yang dilakukan oleh
siswa terkait satu kasus tertentu yang disimpulkan melalui beberapa tahap mulai dari perumusan
masalah sampai kesimpulan masalah.Hal ini senada dengan pendekatan kontruktivisme,dimana

7
pada kontruktivisme memandang bahwa proses pembelajaran (perolehan pengetahuan) diawali
dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan
diri (self-regulation). Dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh
anak melalui pengalamannya dari hasil belajar.

J. Hubungan Metode Pembelajaran Studi Kasus dengan Teknik Pembelajaran Tanya


Jawab
Pada metode studi kasus perlu adanya penelitian dan penngumpulan data yang dilakukan
oleh siswa dalam rangka memperoleh pengetahuan. Siswa merupakan pusat pembelajaran,
sehingga peran guru disini adalah sebagai pengawas siswa. Dengan menggabungkan studi kasus
dengan teknik tanya jawab akan tercipta lingkungan belajar yang saling memahami antara guru
dan siswa karena siswa dan guru dapat saling lempar pertanyaan untuk mengetahui materi-materi
yang sedang dikaji.

K. Hubungan Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme dengan Teknik


Pembelajaran Tanya Jawab
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan
pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan keaktifan
siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai
dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Bertanya (questioning) merupakan strategi atau metode utama lainya dalam pendekatan
konstruktivisme untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mengenali konsep-konsep pada topik
pelajaran yang akan dipelajari. Bertanya dalam sebuah pembelajaran dipandang sebagai kegiatan
guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.Dengan
kecakapan dalam bertanya,diharapkan siswa mengerti terkait dengan materi yang telah
disampaikan oleh guru.

L.Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek,Metode Pembelajaran Studi


Kasus, Pendekatan Pembelajaran Kontruktivisme,Teknik Pembelajaran Tanya Jawab
terhadap Fiqih

Project based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang bersifat proyek
danmengarah kepada pemecahan suatu masalah. Menurut Doppelt dalam jurnal Muh. Rais,
project based learning merupakan model pembelajaran yang berasal dari pendekatan
konstruktivis dan mengarah kepada upaya problem solving. Bie dalam jurnal Maya Nur
Fitriyanti menegaskan bahwa project based learning adalah “Model pembelajaran yang berfokus
kepada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam
kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberikan peluang bagi siswa
untuk bekerja secara otonom dalam mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya
menghasilkan produk karya siswa yang bernilai dan realistik..

8
Mata pelajaran fikih merupakan salah satu materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
yang mempelajari tentang hukum-hukum syariat Islam termasuk di dalamnya fikih ibadah,
terutama tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara thaharah,
shalat, puasa, zakat, tata cara pelaksanaan haji, dan hal-hal lain yang berkitan dengan fikih
ibadah. Pembelajaran fikih adalah sebuah proses belajar-mengajar untuk membekali siswa agar
dapat memahami pokok pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh berdasarkan
kepada al-quran dan al-sunnah. Sehingga dapat dipahami bahwa mata pelajaran fikih merupakan
salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang secara sengaja dirancang untuk
memahamkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami syariat Islam sehingga dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Project based Learning adalah Pembelajaran yang menekankan bahwa pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik karena model pembelajaran ini menggunakan masalah yang mungkin
dialami pada kehidupan nyata yang sudah ditentukan tema dan topiknya, kemudian dilakuakan
eksperimen atau penelitian supaya dapat menghasilkan produk nyata sesuai dengan kemampuan
peserta didik tersebut, supaya peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan konsep,
prinsip, dan ilmu pengetahuan yang sesuai, sehingga menjadi lebih bermakna.
Pembelajaran studi kasus adalah metode pembelajaran yang menekankan untuk siswa
berfikir kritis dalam menyelesaikan suatu kasus melalui tahapan mulai dari perumusan masalah
hingga kesimpulan data.
Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang
ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau
kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitas orang lain. Manusia untuk belajar menemukan
sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi dan hal yang diperlukan guna mengembangkan
dirinya
Pendidikan islam adalah suatu bentuk proses belajar yang pada intinya mampu mengerak
atau mengubah tingkah laku setiap individu, masyarakat, dan alam yang ada sekitarnya, dengan
metode pengajaran sebagai aktivitas asasi dan juga dipergunakan sebagai profesi di antara
profesi asasi dalam kehidupan masyarakat.

B.Saran
Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan mengimplementasikan
strategipembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran dalam strategi pembelajaran,
sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang bermakna.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana .2009. Dasar-Dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Algesindo.

Warsita,Bambang .2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasnya. Jakarta:


PT.Rineka Cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai