Anda di halaman 1dari 18

H UB UNG AN ANT ARA S TRATEGI P EM BELAJ ARAN

BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN


PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN
METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

MAKALAH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah


Strategi Pembelajaran PAI

DOSEN PENGAMPU:
Mely Novasari Harahap,ST,M.Pd

DISUSUN OLEH :

FRISKA AULIA (NPM 21.02.0050)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


“UISU” PEMATANGSIANTAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, karena berkat taufik dan
hidayahnya, saya dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat serta salam semoga
tetap senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Beserta
keluarga dan sahabatnya, diiringi dengan upaya meneladani akhlaknya yang mulia.
Saya sampaikan bahwa pembuatan makalah ini untuk memenuhi mata
kuliah Strategi Pembelajaran PAI dalam perspektif “Hubungan antara hubungan
antara Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan Pembelajaran
Konstruktivisme menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dalam
Pembelajaran Bahasa Arab” dan sayaucapakan terima kasih kepada ibu dosen
sudah memberikan kesempatan kepada saya dalam menyusun makalah ini.
Sehubung dengan pembuatan makalah ini tentu banyak kekurangan, untuk
itu saya sangat mengharapkan atas saran, kritik, dan masukan dan sebagainya
sangat saya harapkan hal tersebut agar dapat memperbaiki kesalahan saya untuk
lebih baik lagi.
Akhir kata semoga upaya yang saya lakukan ini mendapat ridha Allah Swt,
dan menjadi amal ibadah bagi kita semua.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Pematangsiantar, 07 Oktober 2023

Friska Aulia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 4
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ........................................ 4
B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme ................................. 6
C. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi .............................................. 7
D. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab ........................................................... 9
E. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan
Pembelajaran Konstruktivisme .......................................................................... 10
F. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi ................................................................................ 11
G. Hubungan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi ................................................................................ 12
H. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan
Pembelajaran Konstruktivisme menggunakan Metode Pembelajaran
Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab ................................................ 13
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan
harus dikembangkan sesuai dengan abad ini, sehingga setiap pendidik
dituntut untuk memiliki pemahaman yang tinggi terhadap strategi
pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran. Hal ini
sangat penting, dikarenakan pendidik merupakan perencana utama dalam
suatu kegiatan pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru
sedemikian rupa, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Idealnya pembelajaran yang sesuai dengan abad ini
yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar pembelajaran yang
dialami siswa menjadi lebih bermakna. Selain itu, model pembelajaran yang
diterapkan dalam pembelajaran haruslah bervariasi, sehingga siswa tidak
merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap strategi, pendekatan, dan
metode pembelajaran tidak bisa diabaikan.
Kebutuhan untuk memahami dampak hubungan antara strategi
pembelajaran berbasis proyek dan metode pembelajaran demonstrasi
menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dalam konteks
pembelajaran bahasa Arab. Hal ini muncul karena adanya kebutuhan akan
adanya metode pembelajaran yang efektif untuk memfasilitasi pemahaman
dan penguasaan bahasa Arab, sementara pada saat yang sama
memanfaatkan prinsip-prinsip konstruktivisme untuk meningkatkan
keterlibatan dan pemahaman peserta didik.
Beberapa pertimbangan dapat mencakup perbandingan hasil
pembelajaran antara kelas yang menerapkan proyek pembelajaran dan kelas
yang menggunakan demonstrasi, serta sejauh mana pendekatan
konstruktivisme tercermin dalam hasil tersebut. Dalam makalah ini,

1
2

memberikan wawasan tentang bagaimana integrasi strategi pembelajaran


dapat mendukung tujuan pembelajaran bahasa Arab, dengan
mempertimbangkan aspek-aspek konstruktivisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek.
2. Apa pengertian dari Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme.
3. Apa pengertian dari Metode Pembelajaran Demonstrasi.
4. Apa pengertian dari Pembelajaran Bahasa Arab.
5. Bagaimana hubungan antara Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
dengan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme.
6. Bagaimana hubungan antara Strategi Pembelajaram Berbasis Proyek
dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi.
7. Bagaimana hubungan antara Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi.
8. Bagaimana hubungan antara Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
dengan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme menggunakan
Metode Pembelajaran Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Strategi Pembelajaran Berbasis
Proyek.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Pendekatan Pembelajaran
Konstruktivisme.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Metode Pembelajaran Demonstrasi
4. Untuk mengetahui pengertian dari Pembelajaran Bahasa Arab.
5. Untuk mengetahui hubungan antara Strategi Pembelajaran Berbasis
Proyek dengan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme.
6. Untuk mengetahui hubungan antara Strategi Pembelajaram Berbasis
Proyek dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi.
7. Untuk mengetahui hubungan antara Pendekatan Pembelajaran
Konstruktivisme dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi.
3

8. Untuk mengetahui hubungan antara Strategi Pembelajaran Berbasis


Proyek dengan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dalam Pembelajaran
Bahasa Arab.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek


1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi
adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus.Strategi adalah usaha untuk memperoleh kesuksesan dan
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai suatu perencanaan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditujukan yaitu hasil terbaik dalam proses pembelajaran
dari peserta didik. Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses, cara,
perbuatan yang dapat menjadikan seseorang belajar. Dalam dunia
pendidikan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Kozma dalam Majid secara umum menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih,
yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik
1
menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan Wina
Sanjaya dalam Majidmenyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode, pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

1
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2013), h.7

4
5

2. Pengertian Berbasis Proyek


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proyek
merupakan rencana pekerjaan dengan sasaran khusus dan dengan waktu
penyelesaian yang tegas.
Project-based learning dalam konsep Giilbahar dan Tinmaz
merupakan suatu model yang dapat mengorganisir proyek-proyek dalam
pembelajaran.2
Project-based Learning menurut Umamah dan Andi sebagai sebuah
pembelajaran berbasis proyek yang merupakan pendekatan pembelajaran
inovatif sangat menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan-
kegiatan yang kompleks.3
Mihardi, Harahap, dan Sani memberi penjelasan bahwa
pembelajaran proyek identik dengan pembelajaran berbasis sains
sebagaimana yang dikerjakan oleh ilmuwan.4
Jadi, Strategi pembelajaran berbasis proyek adalah strategi
pembelajaran yang menekankan pada pengalaman praktis dan proyek nyata
untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik. Peserta
didik terlibat dalam proyek atau tugas yang menantang, memerlukan
pemecahan masalah, kolaborasi, dan aplikasi pengetahuan dalam konteks
dunia nyata. Pendekatan ini mempromosikan pembelajaran aktif,
kreativitas, dan pemecahan masalah, sambil mengembangkan keterampilan
berpikir kritis dan tim.

2
Halim Purnomo dan Yunahar Ilyas, Tutorial Pembelajaran Berbasis Proyek, (
Yogyakarta: K- Media, 2019), h. 1
3Halim Purnomo dan Yunahar Ilyas, Tutorial Pembelajaran Berbasis Proyek...., h.2
4Halim Purnomo dan Yunahar Ilyas, Tutorial Pembelajaran Berbasis Proyek...., h.3
6

B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme


1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
pendekatan adalah (1) proses perbuatan, cara mendekati; (2)
usaha dalam rangka aktivitas pengamatan untuk mengadakan hubungan
dengan orang yang teliti, metode-metode untuk mencapai pengertian
tentang masalah pengamatan.
Pendekatan Pembelajaran mengandung dua kata, yaitu pendekatan
dan pembelajaran.Pengertian pendekatan sendiri adalah suatu kerangka
pemikiran yang matang agar memiliki langkah yang tepat untuk
memecahkan masalah guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Sedangkan
pengertian pembelajaran adalah merupakan kegiatan dalam proses
implementasi kurikulum yang dilakukan oleh pendidik agar peserta didik
belajar.
Apabila digabungkan menjadi Pendekatan Pembelajaran maka
Pendekatan Pembelajaran adalah suatu kerangka pemikiran yang matang
dalam menentukan langkah-langkah tepat untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan cara belajar mengajar guna mencapai pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat juga diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
2. Pengertian Konstruktivisme
Menurut Abimanyu, teori konstruktivisme adalah pendekatan
belajar yang menilai bahwa jika seseorang bisa membangun pengetahuan
sendiri berdasarkan pengalaman orang.
Menurut Muslich, teori konstruktivisme merupakan proses
membangun pemahaman, kreativitas secara aktif yang didasarkan pada
pengalaman belajar orang lain atau berdasarkan pengetahuan yang telah
dimiliki oleh orang tersebut.
7

Menurut Thobroni, teori konstruktivisme adalah teori yang


memberikan kebebasan kepada semua orang untuk menemukan apa yang
mereka inginkan dan memberikan kesempatan terkait apa yang mereka
butuhkan. Sebab, melalui ruang dan kesempatan itulah, kebebasan untuk
manusia belajar dan menemukan kompetensi bisa diperoleh sesuai dengan
potensi yang ada di dalam diri masing-masing.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Pendekatan
pembelajaran konstruktivisme adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada peran aktif peserta didik dalam konstruksi
pengetahuannya sendiri melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan
lingkungannya. Dalam konstruktivisme, pendidik berperan sebagai
fasilitator yang membimbing peserta didik untuk aktif mengonstruksi
pengetahuan mereka melalui refleksi, diskusi, dan eksperimen.
C. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), metode
merupakan cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan
pelaksanaan dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
Metode menurut Nasution dalam Jamal berarti jalan yang harus
dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.5 Sedangkan dalam
Ramayulis metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilahThoriqoh yang
berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. 6 Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode itu harus
diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap
mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan
mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik.
Adapun pembelajaran menurut Dimyanti dan Mudjiono
pembelajaran adalah kegiatan pendidik secara terprogram dalam desain

5
Jamal Makmur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), h.19
6
Ramyulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2011), h. 184
8

intruksional untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada


penyediaan sumber belajar. 7
Sehingga metode pembelajaran menurutBasrudin M. Usman yaitu
suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.8
Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa metode pembelajaran
merupakan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat yang ditentukan
dan ditetapkan dalam penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai suatu
tujuan belajar. Unsur penting bagi seorang pendidik adalah kemampuannya
dalam mengajarkan sesuatu kepada peserta didiknya.
2. Pengertian Demonstrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demostrasi
merupakan (1) pernyataan protes yang dikemukakan secara massal; unjuk
rasa: (2) peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau
mengerjakan sesuatu.
Demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif
karena membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta atau data yang benar. Demonstrasi menuntut peran
peserta didik untuk mengasah rasa keingintahuan dan pengetahuan dengan
melakukan pengamatan secara intensif dari hasil penyampaian materi yang
disampaikan dan disajikan oleh pendidik. Metode demonstrasi merupakan
metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. 9

7
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, ( Bandung: Alfabeta, 2011), h. 62
8
Basrudin M Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta: Ciputat Press,
2004), h. 4
9
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, ( Bandung: Remaja RosdaKarya, 2013), h. 197
9

Menurut Saiful Sagala metode demonstrasi adalah petunjuk dengan


proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan
tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh
peserta didik secara nyata.
Pendapat yang lain, menurut Muhibbin Syah, metode demonstrasi
adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan.10
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi
merupakan metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. 11
Dari pemaparan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode
pembelajaran demonstrasi adalah metode pengajaran di mana pendidik
memberikan contoh atau demonstrasi tentang suatu konsep atau
keterampilan kepada peserta didik untuk memudahkan pemahaman mereka.
Peserta didik dapat mengamati, meniru, dan berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
D. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab
Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah.
Pengertian “Arab” secara bahasa adalah gurun sahara, atau tanah tandus
yang di dalamnya tidak ada air dan pohon yang tumbuh di atasnya.
Sedangkan “bahasa” adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk
saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai motivasi dan
keperluan yang mereka miliki. Secara istilah bahasa Arab adalah bahasa
yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili di atas Negeri
Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah. Bahasa Arab merupakan bahasa Semitik
dalam rumpun bahasa Afro-Asiatik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani

10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), h. 22
11
Syaiful Bahri dan Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2005), h. 2
10

dan bahasa-bahasa Neo Arami yang telah dipergunakan di jazirah Arabia


sejak berabad-abad. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada
bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Sekarang bahasa
Arab ini di gunakan secara luas di bumi ini. Ia dituturkan oleh lebih dari 280
juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di
Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa Arab juga merupakan bahasa
peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh
al-Qur’an yakni “sesungguhnya Kami telah menjadikan al-Qur’an dalam
bahasa arab, supaya kalian bisa memahaminya” (QS. Az Zukhruf:3).
Mengenai munculnya bahasa pertama kali dalam bahasa Semit, para
peneliti bahasa memiliki perbedaan pendapat, namun ada suatu teori yang
Paling kuat yang diyakini oleh para ahli bahasa Arab, diantaranya Abdul
Wahid Wafi dan Emil Badi Ya’kub dan para orientalis adalah bahwa bahasa
arab adalah bahasa Semit dan merupakan bahasa yang paling dekat dengan
bahasa Semit induk, karena bahasa Arab paling banyak memiliki unsur-
unsur yang terdapat dalam bahasa Semit dibanding dengan bahasa-bahasa
Semitlainnya.
E. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan
Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran berbasis proyek erat kaitannya dengan pendekatan
konstruktivisme. Dalam konstruktivisme, pembelajaran dipandang sebagai
suatu proses di mana peserta didik secara aktif membangun pemahaman
mereka sendiri melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan
lingkungan pembelajaran.
Strategi pembelajaran berbasis proyek melibatkan peserta didik
dalam tugas atau proyek nyata yang menuntut pemecahan masalah dan
penerapan pengetahuan dalam konteks praktis. Hal ini sesuai dengan prinsip
konstruktivisme di mana peserta didik tidak hanya menerima informasi
pasif, tetapi mereka juga terlibat dalam konstruksi pengetahuan mereka
sendiri.
11

Melalui proyek, peserta didik mengembangkan pemahaman yang


lebih mendalam karena mereka harus menyusun ide, mencari solusi, dan
berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka. Ini menciptakan lingkungan
pembelajaran yang menekankan pada proses konstruktif di mana
pengetahuan tidak hanya diserap, tetapi juga dibangun dan dipahami
melalui aktivitas aktif peserta didik.
F. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi
Strategi pembelajaran berbasis proyek dan metode pembelajaran
demonstrasi memiliki perbedaan dalam pendekatan pembelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek menekankan pada pengalaman praktis
melalui proyek-proyek yang melibatkan peserta didik dalam pemecahan
masalah nyata, sementara metode demonstrasi lebih fokus pada penyajian
informasi oleh pendidik dan observasi peserta didik.
Dalam strategi pembelajaran berbasis proyek, peserta didik
cenderung lebih aktif dalam memecahkan masalah dan mengembangkan
keterampilan berpikir kritis melalui penerapan pengetahuan mereka dalam
situasi dunia nyata. Sementara itu, metode pembelajaran demonstrasi
melibatkan pendidik sebagai pemimpin yang memberikan contoh atau
menunjukkan langkah-langkah tertentu kepada peserta didik.
Namun, keduanya dapat saling melengkapi. Dalam pembelajaran
berbasis proyek, demonstrasi dapat digunakan untuk memberikan
pemahaman dasar atau keterampilan yang diperlukan sebelum peserta didik
terlibat dalam proyek. Demonstrasi juga dapat digunakan untuk
menunjukkan teknik atau langkah-langkah tertentu yang diperlukan dalam
proyek.
Jadi, dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran demonstrasi
dapat menjadi bagian dari pendekatan pembelajaran berbasis proyek untuk
memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta didik.
12

G. Hubungan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme dengan


Metode Pembelajaran Demonstrasi
Pendekatan pembelajaran konstruktivisme menekankan pada
pembelajaran yang melibatkan aktivitas peserta didik untuk membangun
pengetahuan mereka sendiri. Sementara metode pembelajaran demonstrasi
lebih berfokus pada penyajian langsung oleh pendidik atau instruktur.
Meskipun terdapat perbedaan, keduanya dapat saling melengkapi.
Dalam konteks pembelajaran, pendidik dapat menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi untuk memberikan pemahaman awal atau konsep
dasar kepada peserta didik, yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar
untuk konstruksi pengetahuan lebih lanjut. Dapat dikatakan bahwa metode
demonstrasi dapat menjadi langkah awal dalam pendekatan konstruktivisme
dengan memberikan kerangka kerja untuk pemahaman dan konstruksi
pengetahuan peserta didik.
Dalam konteks pendekatan pembelajaran konstruktivisme, metode
pembelajaran demonstrasi dapat menjadi alat untuk memfasilitasi
pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam. Pendidik dapat
memberikan metode pembelajaran demonstrasi sebagai contoh awal , dan
peserta didik kemudian diminta untuk menyelidiki, bertanya, dan
membangun pemahaman mereka sendiri melalui interaksi langsung dengan
materi.
Jadi, meskipun metode pembelajaran demonstrasi mungkin lebih
berpusat pada pendidik, dalam konteks pendekatan pembelajaran
konstruktivisme, peran pendidik lebih sebagai fasilitator yang membimbing
peserta didik dalam proses pembelajaran mereka.
13

H. Hubungan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan


Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme menggunakan Metode
Pembelajaran Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi pembelajaran berbasis proyek memungkinkan peserta didik
untuk terlibat aktif dalam proyek atau tugas, sementara pendekatan
konstruktivisme menekankan pembangunan pengetahuan oleh peserta didik
melalui pengalaman pribadi. Dalam pembelajaran bahasa Arab,
mengintegrasikan metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik.
Dengan memberikan proyek berbasis bahasa Arab, peserta didik
dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata,
memperkuat keterampilan komunikasi. Metode demonstrasi, seperti
mempraktikkan percakapan atau menunjukkan cara menggunakan kosakata
dalam konteks tertentu, dapat memperjelas konsep bahasa Arab secara
konkret. Ini mendukung pendekatan konstruktivisme dengan
memungkinkan siswa membangun pengetahuan mereka melalui
pengalaman langsung dan interaktif.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antara strategi pembelajaran berbasis proyek dengan
pendekatan pembelajaran konstruktivisme menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi dalam pembelajaran bahasa Arab adalah bahwa
kombinasi ini dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Strategi
pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk aktif terlibat dalam konstruksi pengetahuan mereka sendiri,
sementara pendekatan pembelajaran konstruktivisme menekankan pada
pemahaman mendalam.
Metode pembelajaran demonstrasi dapat membantu peserta didik
melihat contoh konkret dari penerapan konsep-konsep bahasa Arab,
memfasilitasi pemahaman konsep secara lebih praktis. Dalam konteks ini,
proyek-proyek pembelajaran dapat dirancang untuk memungkinkan peserta
didik menerapkan keterampilan bahasa Arab mereka dalam konteks
kehidupan nyata, sehingga meningkatkan daya tarik dan relevansi
pembelajaran.
Secara keseluruhan, kombinasi ini dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dinamis, memungkinkan peserta didik tidak hanya
memahami teori tetapi juga menerapkannya dalam situasi praktis, sesuai
dengan prinsip-prinsip konstruktivisme.
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya susun, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga makalah ini
dapat dipelajari dan bermanfaat bagi kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Makmur,7 Tips Aplikasi PAKEM, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011)
Bahri, Syaiful dan Aswan, Zain,Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2005)
Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, ( Bandung: Remaja RosdaKarya, 2013)
Purnomo, Halim dan Ilyas,Yunahar,Tutorial Pembelajaran Berbasis Proyek,
( Yogyakarta: K- Media, 2019)
Ramyulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2011)
Sagala, Syaiful,Konsep dan Makna Pembelajaran, ( Bandung: Alfabeta, 2011)
Syah, Muhibbin,Psikologi Belajar, ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003)
Usman, Basrudin M,Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta: Ciputat
Press, 2004)

15

Anda mungkin juga menyukai