Anda di halaman 1dari 13

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN PADA PASIEN

TERMINAL ILLNESS

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif

Kelompok 2

Azim Matun Aliya 21.14201.30.05

Sri karisma 21.14201.30.12

Maulidiya Isna Pangastuti 21.14201.30.13

Argetha Dera Arinda 21.14201.30.14

Anton Hidayat 21.14201.30.18

Rema Sephi Amelia 21.14201.30.25

Nanda Shefty Wigoena 21.14201.30.26

Dosen Pengampuh
Ns. Nuriza Agustina, S.Kep., M.Kes
Ns. Romliyadi, M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG

TAHUN 2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan mengenai materi pembelajaran “Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif.”

Dengan tulisan ini kami harap mahasiswa mampu untuk memahami materi
dari Diagnosa Keperawatan dan Perencanaan Pada Pasien Terminal Illness. Kami
sadar bahwa materi kuliah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 20 September 2023

Penyusun,
Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................... i


Daftar isi.......................................................................................................... ii

BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................ 1

BAB 2
Pembahasan
2.1 Pengertian terminal illness ......................................................................... 2
2.2 Tahapan berduka ........................................................................................ 3
2.3 Diagnosa keperawatan terminal illness ...................................................... 4
2.4 Luaran keperawatan terminal illness .......................................................... 4
2.5 Intervensi keperawatan terminal illness ..................................................... 5

BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
3.2 Saran .......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berjumpa dengan pasien yang menderita karena Terminal Illness atau


penyakit yang tidak tersembuhkan merupakan hal yang umum bagi dokter yang
merawat. Meskipun hal itu umum, namun tugas untuk menangani orang yang
sedang meninggal atau menjelang ajal, sakaratul maut dan sekarat tidaklah
mudah.

Menjadi seorang perawat tentu dapat berbagi penderitaan klien dengan


melakukan pengdiagnosa dan mengintervensikan dalam meningkatkan kualitas
hidup serta klien harus dirawat dengan recfect dan perhatian, serta peningkatan
kenyamanan pada klien juga termasuk pengenalan dan peredaan distres.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud pengertian terminal illness?

1.2.2 Apa saja tahapan berduka?

1.2.3 Bagaimana diagnosa keperawatan terminal iilness?

1.2.4 Bagaimana luaran keperawatan terminal illness?

1.2.5 Bagaimana intervensi keperawatan terminal illness?

1.3 Tujuan penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian terminal illness

1.3.2 Untuk mengetahui tahapan berduka

1.3.3 Untuk mengetahui diagnosa keperawatan terminal illness

1.3.4 Untuk mengetahui luaran keperawatan terminal illness

1.3.5 Untuk mengetahui intervensi keperawatan terminal illness

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian terminal illness

Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat
tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat
disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah
suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan
proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Rosa,
1969).

Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian


berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual
bagi individu (Carpenito, 1999). Kematian adalah tahap akhir kehidupan.
Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang
panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang
tua. Beberapa jenis penyakit terminal :

1. Penyakit-penyakit kanker.

2. Penyakit-penyakit infeksi

3. Congestif Renal Falure (CRF)

4. Stroke Multiple Sklerosis.

5. Akibat kecelakaan fatal.

6. AIDS.

2
2.2 Tahapan berduka

Dr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang


dapat terjadi pada pasien menjelang ajal :

1. Denial ( pengingkaran )

Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak
dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin
mengingkarinya

2. Anger ( Marah )

Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia


akan Meninggal

3. Bergaining ( tawar-menawar )

Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar


waktu untuk hidup

4. Depetion ( depresi )

Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan


segera mati. Ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama
lagi bersama keluarga dan teman-teman.

5. Acceptance ( penerimaan)

Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan


bahwa ia akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya yang belum terselesaikan.

3
2.3 Diagnosa keperawatan terminal illness

1. Ansietas b/d ancaman terhadap kematian d/d merasa khawatie dengan akibat
dari kondisi yang di hadapi

2. Berduka b/d antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti d/d tidak
menerima kehilangan

3. Distres Spiritual b/d menjelang ajal d/d tidak mampu beribadah

2.4 Luaran keperawatan terminal illness

Diagnosa keperawatan Standar luaran keperawatan


Tingkat ansietas
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan ... x ... jam diharapkan
- Verbalisasi kebingungan dapat
Ansietas b/d ancaman terhadap
menurun
kematian d/d merasa khawatie dengan
- Verbalisasi khawatir akibat
akibat dari kondisi yang di hadapi
kondisi yang dihadapi dapat
menurun
- Perilaku gelisah dapat menurun
- Perilaku tegang dapat menurun
- Tremor dapat menurun
Tingkat berduka
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan
Berduka b/d antisipasi kematian keperawatan ... x ... jam diharapkan
keluarga atau orang yang berarti d/d - Verbalisasi menerima
tidak menerima kehilangan kehilangan dapat membaik
- Verbalisasi harapan dapat
membaik
- Verbalisasi perasaan berguna

4
dapat membaik
- Verbalisasi perasaan sedih dapat
menurun
- Verbalisasi perasaan bersalah
atau menyalahkan orang lain
dapat menurun
Status spiritual
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan ... x ... jam diharapkan
- Kemampuan beribadah dapat
Distres Spiritual b/d menjelang ajal d/d membaik
tidak mampu beribadah - Verbalisasi perasaan tenang
dapat meningkat
- Verbalisasi percaya pada orang
lain dapat meningkat
- Kewaspadaan berlebihan dapat
menurun

2.5 Intervensi keperawatan terminal illness

Diagnosa keperawatan Standar intervensi keperawatan


Reduksi ansietas
Obervasi :
- Identifikasi saat tingkat ansietas
berubah
Ansietas b/d ancaman terhadap
- Identifikasi kemampuan
kematian d/d merasa khawatie dengan
mengambil keputusan
akibat dari kondisi yang di hadapi
- Monitor tanda-tanda ansietas
Teraupetik :
- Ciptakan suasana teraupetik
untuk menumbuhkan

5
kepercayaan
- Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat
ansietas
- Dengarkan dengan penuh
perhatian
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
Edukasi :
- Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan
dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
Dukungan proses berduka
Observasi :
- Identifikasi kehilngan yang
dihadapi
- Identifikasi proses berduka yang
dialami
Berduka b/d antisipasi kematian
- Identifikasi sifat ketertarikan
keluarga atau orang yang berarti d/d
pada benda yang hilang atau
tidak menerima kehilangan
orang yang meninggal
- Identifikasi reaksi awal terhadap
kehilangan
Teraupetik :
- Tunjukkan sikap menerima dan
empati

6
- Motivasi agar mau
mengungkapkan perasaan
kehilanggan
- Motivasi untuk menguatkan
dukungan keluarga atau orang
terdekat
Edukasi :
- Jelaskan kepada pasien dan
keluarga bahwa sikap
mengingkar, marah, tawar
menawar, deprresi dan
menerima adalah wajar dalam
menghadapi kehilangan
- Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada
kehilangan
- Anjurkan melewati proses
berduka secara bertahap
Dukungan spiritual
Observasi :
- Identifikasi perasaan khawatir,
kesiapan dan ketidak berdayaan
- Identifikasi pandangan tentang
hubungan antara spiritual dan
Distres Spiritual b/d menjelang ajal d/d kesehatan
tidak mampu beribadah - Identifikasi ketaatan dalam
beragama
Teraupetik :
- Berikan kesempatan
mengekspresikan perasaan
tentang penyakit dan kematian
- Yakinkan bahwa perawat

7
bersedia mendukung selama
masa ketidak berdayaan
- Sediakan privasi dan waktu
tenang untuk aktivitas spiritual
- Fasilitasi melakukan kegiatan
ibadah
Edukasi :
- Anjurkan berinteraksi dengan
keluarga, teman atau orang lain
- Anjurkan beradaptasi dalam
kelompok pendukung
- Anjurkan metode relaksasi,
meditasi dan imajinasi
terbimbing

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian


berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual
bagi individu (Carpenito, 1999). Kematian adalah tahap akhir kehidupan.
Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang
panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang
tua.

Menjadi seorang perawat tentu dapat berbagi penderitaan klien dengan


melakukan pengdiagnosa dan mengintervensikan dalam meningkatkan kualitas
hidup serta klien harus dirawat dengan recfect dan perhatian, serta peningkatan
kenyamanan pada klien juga termasuk pengenalan dan peredaan distres.

3.2 Saran

Diharapkan mahasiswa benar-benar mampu memahami tentang diagnosa


keperawatan dan perencanaan pada pasien terminal illness. Demikianlah makalah
ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam
penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,Lynda Juall.(2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 10.


Jakarta:EGC.

Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan jiwa Edisi 8.

Doenges E. Marilynn, Moorhouse Frances Mary, Geisster C Alice. (1999).


Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC.

PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai