Penggunaan sistem bilangan biner dalam teknologi informasi dan komputasi modern memunculkan konsep lanjutan
yang ternyata dapat digunakan sebagai media penyimpanan atau memori berbasis digital. Konsep dasar ini berupa
rangkaian flip-flop dimana dengan memanfaatkan rankaian logika. Terdapat beberapa rangkaian yang akan
dibahas pada modul ini, RS flip-flop, D latch, edge-triggered flip-flop, dan JK flip-flop. Pada beberapa rangkaian
terdapat keunikan dan ciri khas tersendiri.
D Latch
(a)
Gambar 1.8. Edge-triggered D Flip-Flop
(b)
Gambar 1.7. (a) Edge-triggered Flip-Flop (b) Timing
Diagram
Gambar 1.9. Simbol untuk Edge-triggered D Flip-Flop (a)
Active high preset and clear (b) Active low preset and
clear
Toggle Flip-Flop Gambar 11 (b) adalah ringkasan visual dari tindakan
tersebut. Ketika J tinggi dan K rendah, tepi naik clock
Gambar 10 (a) menunjukkan sebuah flip-flop toggle. mengatur Q menjadi tinggi. Ketika J rendah dan K
Output dari flip-flop ini beralih atau menoggle pada tinggi, tepi naik clock mereset Q menjadi rendah.
setiap transisi positif dari clock masukan. Karena Terakhir, jika baik J maupun K tinggi, output beralih
adanya penggabungan silang antara output dan input, satu kali pada setiap tepi naik clock.
kondisi input yang berlawanan disediakan setelah
setiap perubahan output. Dengan demikian, flip-flop Tabel 6 merangkum tindakan tersebut. Sirkuit tidak
ini akan beralih ke keadaan yang berlawanan ketika aktif ketika clock dalam keadaan rendah, tinggi, atau
tepi clock berikutnya diterapkan pada input CLK. pada tepi negatifnya. Demikian pula, sirkuit tidak aktif
ketika J dan K keduanya dalam keadaan rendah.
Gambar 10 (b) adalah diagram waktu untuk flip-flop Perubahan output hanya terjadi pada tepi naik dari
toggle. Perhatikan bahwa frekuensi output di Q adalah clock, seperti yang ditunjukkan oleh tiga entri terakhir
setengah dari frekuensi input CLK. Karena ini, flip- dalam tabel. Output bisa mereset, mengatur, atau
flop toggle juga dikenal sebagai flip-flop pembagi dua. beralih.
(a)
(a)
(b)
(b)
Gambar 1.11. (a) Edge-triggered JK Toggle Flip-Flop (b)
Gambar 1.10. (a) Toggle Flip-Flop (b) Timing Diagram Timing Diagram
Edge-triggered JK Flip-Flop
Gambar 11 (a) menunjukkan salah satu cara untuk
membangun flip-flop JK. Seperti sebelumnya,
rangkaian RC dengan konstanta waktu yang pendek
mengubah pulsa CLK berbentuk persegi menjadi
lonjakan sempit. Input J dan K adalah input kontrol;
mereka menentukan apa yang akan dilakukan sirkuit
pada tepi positif dari clock.
Ketika J dan K rendah, kedua input dinonaktifkan dan
sirkuit tidak aktif. Ketika J rendah dan K tinggi, flip- Tabel 1.6. Positive edge triggered JK Flip-Flop
flop diatur ulang. Sebaliknya, ketika J tinggi dan K
Ada berbagai jenis JK flip-flop yang tersedia dalam
rendah, flip-flop diatur menjadi keadaan set pada tepi
bentuk sirkuit terpadu (IC). Gambar 12 (a) adalah
positif berikutnya dari CLK. Kemungkinan terakhir
adalah jika baik J maupun K tinggi. Ini berarti flip-flop simbol untuk salah satu jenisnya. Ini menggunakan
akan beralih pada tepi positif berikutnya dari clock. pemicu tepi naik positif, dan merespons sinyal
PRESET dan CLEAR yang tinggi. Gambar 12 (b) Untuk menghidupkan LED dan probe logika,
adalah JK flip-flop yang dipicu oleh tepi naik positif diperlukan tegangan minimum sesuai dengan
dan merespons sinyal preset dan clear yang rendah. spesifikasi LED dan probe logika. Oleh karena itu,
Jika desain IC mencakup inverter internal pada input tabel 7 menunjukkan spesifikasi tegangan minimum
clock, kita mendapatkan pemicuan tepi negatif yang yang dapat menghidupkan LED dan probe logika.
lebih disukai dalam beberapa aplikasi. Sebagai
pengingat tentang pemicuan tepi negatif ini, gambar Simpulan
12 (c) memiliki gelembung pada input clock; ini juga 1. Sebuah flip-flop dapat tetap berada dalam
memiliki sinyal PRESET dan CLEAR aktif rendah. keadaan terakhirnya hingga pemicu eksternal
memaksa masuk ke keadaan lain. Oleh karena
itu, itu merupakan elemen memori.
2. Dalam keadaan tidak aktif, sebuah flip-flop
menyimpan atau mengingat karena tetap
berada dalam keadaan terakhirnya.
3. Kondisi tidak valid terjadi ketika baik R
maupun S dalam flip-flop RS berada dalam
keadaan tinggi. Keadaan yang tidak diinginkan
ini dilarang karena mewakili kontradiksi.
4. Salah satu cara untuk membangun flip-flop RS
adalah dengan gerbang NOR yang saling
terhubung. Sebagai alternatif, gerbang NAND
dapat digunakan.
5. Biasanya, sinyal yang disebut sebagai clock
menentukan kapan sebuah flip-flop dapat
mengubah keadaannya.
6. Dengan menyertakan inverter, kita dapat
mengubah flip-flop RS menjadi flip-flop D.
Keuntungan besar dari flip-flop D adalah tidak
adanya kondisi yang tidak valid.
7. Flip-flop D yang dipicu oleh tepi naik positif
menyimpan bit data hanya pada tepi naik dari
clock.
Gambar 1.12. Simbol untuk Flip-Flop (a) Positive edge 8. PRESET dan CLEAR memungkinkan
triggereing with active-high PRESET and CLEAR (b) pengaturan langsung atau pengaturan ulang
Positive edge triggereing with active-low PRESET and langsung dari flip-flop, tanpa memperhatikan
CLEAR apa yang dilakukan oleh clock.
9. Sebuah flip-flop toggle mengubah keadaan
pada setiap siklus clock dan dikenal sebagai
flip-flop pembagi-dua.
10. Bergantung pada nilai-nilai J dan K, sebuah
flip-flop JK akan tidak melakukan apa-apa,
mengatur, mereset, atau beralih.
Dalam penggunaan sehari-hari, LED dan probe logika Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronik yang
dapat digunakan sebagai indikator elektronika digital. memiliki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk
Sebagai contoh, jika nilai logika adalah 1 atau tinggi, menyimpan informasi. Flip-flop merupakan salah satu
maka LED akan menyala atau probe logika akan pengaplikasian dari logic gate yang bersifat
bernilai 1. Sedangkan untuk logika 0 atau rendah, multivibtartor bistabil.dikatakan multivibrator
maka LED akan mati atau probe logika akan bernilai dikarenakan kedua tingkat tegangan output pada
0. miltivibrator akan stabil dan hanya akan mengubah
situasi tingkat tegangan keluarannya saat ditrigger. Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock
Flip-flop memiliki 2 outputs. berlogik 1, maka perubahan pada input R dan
S dapat mengakibatkan perubahan pada
(Dickson, 2019) output Q dan Q not.
Jenis-Jenis Flip-Flop 5. T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop
Flip-flop Elektronik yang pertama kali ditemukan oleh yang telah di buat dengan menggunakan flip-
dua orang ahli fisika Inggris William Eccles and F. W. flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan
Jordan pada tahun 1918 ini merupakan dasar dari menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop
penyimpan data memory pada komputer maupun yang memiliki watak membalik output
Smartphone. Flip-flop juga dapat digunakan sebagai sebelumnya jika inputannya tinggi dan
penghitung detak dan sebagai penyinkronsasian input outputnya akan tetap jika inputnya rendah.
sinyal waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu
referensi. (Widianto, 2019)s
D Latch
1. Merangkai rangkaian Clocked D latch seperti
pada Gambar 14. Tabel 1.11. Edge-triggered D Flip-Flop
2. Menghubungkan generator gelombang kotak
ke CLK input. mengatur generator ke 5V
dengan 1kHz.
3. Mengatur saklar D ke input low. Mengukur
dan mencatat Q dan Q_ pada Tabel 10.
4. Mengulangi langkah sebelumnya untuk
saklar D ke input high.
5. Menghilangkan generator gelombang kotak
dan mengatur input ke high. Memastikan
input D tidak mempengaruhi perubahan
output.
Input Output
R S Q Q_
0 0 No Change
Tabel 1.12. Preset Clear JK Flip-Flop
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 Invalid
Tabel 1.14. Rangkaian RS Latch NOR Gate.
Input Output
R S Q Q_
0 0 Invalid
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 No Change
Tabel 1.15. Rangkaian RS Latch NAND Gate.
PEMBAHASAN
Data Percobaan
A. Rangkaian RS Latch
Tabel 2.1. Data simulasi Rangkaian RS Latch (a)
Skematik
Variasi Hasil
Input 1: 0
Input 2: 0
No Change
Input 1: 0
Input 2: 1
Q: 1
Q_: 0
Input 1: 1
Input 2: 0
Q: 0
Q_: 1
Input 1: 1
Input 2: 1
invalid
Tabel 2.2. Data simulasi Rangkaian RS Latch (b)
Skematik
Variasi Hasil
Input 1: 0
Input 2: 0
invalid
Input 1: 0
Input 2: 1
Q: 1
Q_: 0
Input 1: 1
Input 2: 0
Q: 0
Q_: 1
Input 1: 1
Input 2: 1
No Change
B. D Latch
Tabel 2.3. Data simulasi Rangkaian D latch
Skematik
Variasi Hasil
Input D: 0
Q: 0
Q_: 1
Input D: 1
Q: 1
Q_: 0
C. Edge-triggered D Flip-Flop
Tabel 2.4. Data simulasi Rangkaian Edge-triggered D Flip-Flop D3
Skematik
Variasi Hasil
Input D: 0
Q: 0
Q_: 1
Input D: 1
Q: 1
Q_: 0
Tabel 2.5. Data simulasi Rangkaian Edge-triggered D Flip-Flop D2
Skematik
Variasi Hasil
Input D: 0
Q: 0
Q_: 1
Input D: 1
Q: 1
Q_: 0
D. JK Flip-Flop Preset Clear
Tabel Tabel 2.6. Data simulasi Rangkaian JK Flip-Flop Preset Clear
Skematik
Variasi Hasil
Preset: 1
Clear: 0
Q: 0
Q_: 1
Preset: 0
Clear: 1
Q: 0
Q_: 1
E. JK Flip-Flop Preset Clear
Tabel 2.7. Data simulasi Rangkaian JK Flip-Flop
Skematik
Variasi Hasil
J: 0
K: 0
Q: 1
Q_: 0
J: 0
K: 1
Q: 0
Q_: 1
J: 1
K: 0
Q: 0
Q_: 1
J: 1
K: 1
toggle
Data Simulasi
A. Rangkaian RS Latch
Tabel 3.1. Data simulasi Rangkaian RS Latch (a)
Skematik
Variasi Hasil
Input 1: 0
Input 2: 0
Q: 0
Q_: 0
Input 1: 0
Input 2: 1
Q: 1
Q_: 0
Input 1: 1
Input 2: 0
Q: 0
Q_: 1
Input 1: 1
Input 2: 1
Q: 0
Q_: 0
Tabel 3.2. Data simulasi Rangkaian RS Latch (b)
Skematik
Variasi Hasil
Input 1: 0
Input 2: 0
Q: 1
Q_: 1
Input 1: 0
Input 2: 1
Q: 1
Q_: 0
Input 1: 1
Input 2: 0
Q: 0
Q_: 1
Input 1: 1
Input 2: 1
Q: 0
Q_: 0
B. D Latch
Tabel 3.3. Data simulasi Rangkaian D latch
Skematik
Variasi Hasil
Input 1: 0
Input 2: 0
Q: 0
Q_: 1
Input 1: 0
Input 2: 1
Q: 1
Q_: 0
Input 1: 1
Input 2: 0
Q: 1
Q_: 0
Input 1: 1
Input 2: 1
Q: 1
Q_: 0
C. Edge-triggered D Flip-Flop
Tabel 3.4. Data simulasi Rangkaian Edge-triggered D Flip-Flop
Skematik
Variasi Hasil
Input 1: 0
Input 2: 0
Input 3: 0
LED 1: 1
LED 2: 1
Input 1: 0
Input 2: 0
Input 3: 1
LED 1: 1
LED 2: 0
Input 1: 0
Input 2: 1
Input 3: 0
LED 1: 0
LED 2: 1
Input 1: 0
Input 2: 1
Input 3: 1
LED 1: 1
LED 2: 0
Input 1: 1
Input 2: 0
Input 3: 0
LED 1: 1
LED 2: 1
Input 1: 1
Input 2: 0
Input 3: 1
LED 1: 1
LED 2: 0
Input 1: 1
Input 2: 1
Input 3: 0
LED 1: 0
LED 2: 1
Input 1: 1
Input 2: 1
Input 3: 1
LED 1: 1
LED 2: 0
D. JK Flip-Flop Preset Clear
Tabel 3.5. Data simulasi Rangkaian JK Flip-Flop Preset Clear
Skematik
Variasi Hasil
Preset: 0
Clear: 0
Q: 0
Q_: 1
Preset: 0
Clear: 1
Q: 0
Q_: 1
Preset: 1
Clear: 0
Q: 0
Q_: 0
Preset: 1
Clear: 1
Q: 0
Q_: 0
E. JK Flip-Flop Preset Clear
Tabel 3.6. Data simulasi Rangkaian JK Flip-Flop
Skematik
Variasi Hasil
J: 0
K: 0
Q: 0
Q_: 1
J: 0
K: 1
Q: 0
Q_: 1
J: 1
K: 0
Q: 0
Q_: 1
J: 1
K: 1
Q: 0
Q_: 1