Anda di halaman 1dari 19

A.

Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
dalam suatu lingkugan belajar (Republik Indonesia,2003: 3). Komponen utama dalam proses
pembelajaran yaitu peserta didik, pendidik maupun sumber belajar, ketiga komponen ini
harus saling bersinergi sehingga dapat membentuk suatu lingkugan belajar yang dapat
menunjang proses pembelajaran yang sesuai dengan anamat Undang –Undang.

Keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada usaha dan tujuan yang hendak
dicapai dari proses pembelajaran (Menteri,2007: 5),sehingga pembelajaran dapat diartikan
sebagai usaha sengaja, terarah, dan bertujuan yang dilakukan oleh sekelompok orang agar
orang lain dapat memperoleh pengalaman yang bermakna yang berasal dari proses interaksi
dengan pendidik serta linkungan belajarnya (Alonzo et al., 2023)

Salah satu penentu keberhasilan proses pembelajaran adalah Guru (De Smul et al.,
2019). Guru didefinisikan sebagai tenaga profesional yang bertugas mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan(Republik Indonesia,2003)
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan tugas dan
kewajibanya. Guru bertanggung jawab dalam merancang, mengelola, dan melaksanakan
pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan relevan sesuai dengan prinsip Kurikulum
Merdeka. Guru juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran, membantu peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, dan komunikasi(OCED,
2017)
Dalam proses pembelajaran untuk mengimplementasi kurikulum merdeka belajar.
Pendidk di tuntut untuk melaksanakan pembelajaran yang merdeka dengan mengimpelasikan
kurikumlum Merdeka. Pembelajaran merdeka merupakan pembelajaran yang tidak hanya
sedekar merdeka tapi juga inovatif, sehingga guru perlu memiliki keterampilam untuk
memberikan pembelajaran yang inovatif.
Guru dan pembelajaran inovatif memiliki hubungan yang erat. Peran guru yang
kreatif, fleksibel, dan berorientasi pada inovasi sangat penting dalam mengimplementasikan
pembelajaran inovatif(Aini et al., 2022) Guru dapat memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang inovatif. Mereka dapat
menggunakan perangkat lunak, aplikasi, perangkat keras, dan sumber daya digital lainnya
untuk memperkaya pembelajaran, menyediakan akses ke informasi yang lebih luas, dan
melibatkan peserta didik dalam aktivitas yang berbeda dan menantang(Basri et al., 2020)
Dalam pembelajaran inovatif, guru menjadi agen perubahan yang menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inspiratif, kreatif, dan berorientasi pada kemajuan peserta
didik (Kovacs, 2019). Melalui pendekatan inovatif ini, guru dapat mendorong peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan pemecahan
masalah yang dibutuhkan dalam dunia yang terus berkembang.

Perkembangan dunia, teknologi, dan pendidikan saling terkait dan saling


mempengaruhi. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita
mengakses informasi dan menyebarkannya secara luas (Malik, 2018). Transformasi ini juga
mempengaruhi metode pembelajaran, menjadikannya lebih berpusat pada peserta didik,
interaktif, dan kreatif. Peserta didik harus siap menghadapi dunia yang semakin digital
dengan mengembangkan keterampilan digital, literasi informasi, dan berpikir
kritis(Thornhill-Miller et al., 2023). Guru dan lembaga pendidikanpun perlu terus mengikuti
perkembangan terkini, mengintegrasikan teknologi dengan bijak, dan mengajar peserta didik
untuk menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab dan kritis(Zhang, 2022)
Teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini adalah Artificial Intelligence
(Fitriyani et al., 2021). Artificial Intelligence merupakan salah satu teknologi yang
membawa peran yang signifikan bagi guru sebagai agen pembelajaran( Krstić et al., 2022).
Guru sabagai fasilitaror dapat mengitegrasikan AI untuk mempersonalisasi pembelajaran,
memahami kebutuhan individu peserta didik, dan memberikan umpan balik yang relevan
(Preston, 2021)
Teknologi AI dapat membantu guru dalam menilai kemajuan belajar, menganalisis
data, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan(Salas-Pilco et al., 2022). Selain itu,
guru juga memiliki peran penting dalam membimbing peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman yang kritis dan etis terhadap teknologi AI, termasuk pemahaman tentang
implikasi sosial dan etika penggunaan AI. Dengan memanfaatkan teknologi AI secara efektif,
guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih adaptif, interaktif, dan relevan,
yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan
untuk menghadapi tantangan masa depan.
Namun pada kenyataanya sebagian besar guru belum sepenuhnya memahami dan
mengimplementasikan AI dalam proses pembelajaran. Penggunaan teknologi AI dalam
konteks pendidikan masih relatif baru, dan ada banyak guru yang belum memiliki
pemahaman yang mendalam tentang AI dan potensinya dalam meningkatkan pembelajaran.

Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain kurangnya pelatihan dan
sumber daya yang diperlukan untuk mempelajari dan mengimplementasikan AI dalam
pembelajaran. Selain itu, ada juga tantangan dalam hal infrastruktur teknologi, akses terhadap
perangkat dan konektivitas internet, serta kurangnya kesadaran tentang manfaat dan
kemungkinan penggunaan AI dalam konteks pendidikan terkhususnya d NTT.

Oleh karena itu peneliti berniat untuk melalukan pengabdian masarakat dengan judul
pelatihan dan pengembangan pendidik di deerah Nusa Tenggara Timur dalam mengadopsi
dan menggunakan teknologi AI dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat pengetahuan dan keterampilan pendidik dalam mengadopsi


dan mengaplikasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana tingkat kefektivitas pelatihan dan program pengembangan yang
diberikan kepada pendidik dalam mengadopsi dan menggunakan teknologi AI?
3. Bagiamana dampak penggunaan teknologi AI pada proses pembelajaran, termasuk
personalisasi pembelajaran, pemahaman kebutuhan individu peserta didik, dan
pemberian umpan balik yang relevan ?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencapai beberapa hal berikut:

1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi hambatan atau dukungan dalam


mengadopsi teknologi AI yang dapat membantu proses pembelajaran
2. Untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendidik dalam
mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi AI yang dapat membantu proses
pembelajaran
3. Untuk mengetahui efektivitas pelatihan dan pengembangan yang diberikan kepada
pendidik dalam mengadopsi dan menggunakan teknologi AI
4. Untuk mengamati bagaimana penggunaan teknologi AI oleh pendidik memengaruhi
personalisasi pembelajaran, pemahaman kebutuhan individu peserta didik, dan
pemberian umpan balik yang relevan
5. Untuk memberikan rekomendasi yang berharga untuk meningkatkan pelatihan dan
pengembangan pendidik dalam mengadopsi dan menggunakan teknologi AI

D. Literature Review

 Penelitian dengan judul Preparing Pre-Service Teachers for Artificial


Intelligence Integration in Education: A Systematic Review"merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan calon guru dalam
mengintegrasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam proses
pembelajaran. Hasil penelitian menyoroti faktor-faktor penting seperti
pengetahuan teknologi AI, keterampilan penggunaan teknologi, sikap positif
terhadap teknologi, pengembangan kurikulum yang sesuai, serta kerjasama
dengan industri. Pelatihan dan kursus yang fokus pada AI dalam pendidikan
juga dianggap efektif dalam membantu guru calon memahami dan
mengaplikasikan AI dalam pembelajaran. Namun, masih ada celah untuk
penelitian lanjutan, termasuk evaluasi efektivitas pelatihan, pengembangan
kurikulum yang terintegrasi dengan AI, serta penelitian mengenai faktor-
faktor psikososial yang mempengaruhi persiapan guru calon dalam
mengadopsi dan menggunakan AI dalam proses pembelajaran(Salas-Pilco et
al., 2022)
 Artikel "A Review on Artificial Intelligence in Education" adalah sebuah
sintesis yang membahas penggunaan kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI) dalam pendidikan. Artikel ini menyoroti berbagai penggunaan
AI dalam pembelajaran, manfaat yang dihasilkan, serta tantangan dan kendala
yang perlu diatasi. Namun, masih terdapat celah penelitian yang perlu
dieksplorasi lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat fokus pada evaluasi
dampak penggunaan AI dalam pembelajaran, peran guru dalam
mengintegrasikan AI, kesiapan infrastruktur dan sumber daya, serta aspek
etika dan privasi. Dalam konteks ini, penelitian mendalam akan memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang potensi, manfaat, dan tantangan
penggunaan AI dalam pendidikan, serta memberikan pedoman dan
rekomendasi praktis bagi pengembangan dan implementasi teknologi AI yang
efektif dalam konteks pembelajaran.(Hamid et al., 2022)
 Artikel "A Review on Application of Artificial Intelligence in Teaching and
Learning in Educational Contexts" adalah sebuah sintesis yang membahas
penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pengajaran dan
pembelajaran di konteks pendidikan. Artikel ini mengidentifikasi berbagai
aplikasi AI dalam proses pembelajaran, termasuk personalisasi pembelajaran,
evaluasi adaptif, analisis data pembelajaran, serta asisten virtual. Sintesis
tersebut menunjukkan bahwa penerapan AI dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pembelajaran, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih
interaktif dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Meskipun artikel ini
memberikan wawasan yang baik, masih terdapat celah penelitian yang perlu
dieksplorasi lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat fokus pada evaluasi
efektivitas aplikasi AI dalam meningkatkan hasil belajar siswa, pemahaman
lebih mendalam tentang pengaruh AI terhadap motivasi dan keterlibatan
siswa, serta penelitian yang mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan
psikologis yang mempengaruhi penerimaan dan penerapan AI dalam konteks
pembelajaran. Selain itu, juga perlu dikaji bagaimana memastikan etika dalam
penggunaan AI, perlindungan privasi, serta peran guru dan interaksi manusia-
AI yang optimal. Penelitian lanjutan dalam area ini akan memberikan
wawasan yang lebih komprehensif tentang potensi, kendala, dan implementasi
AI dalam konteks pendidikan yang akan membantu dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran dan pengajaran di masa depan.(Fahimirad, 2018)
 Artikel "A Critical Evaluation, Challenges, and Future Perspectives of Using
Artificial Intelligence and Emerging Technologies in Smart Classrooms"
adalah sebuah sintesis yang mengkaji secara kritis penggunaan kecerdasan
buatan (artificial intelligence/AI) dan teknologi emergen dalam ruang kelas
cerdas. Artikel ini mengevaluasi berbagai aspek penggunaan AI dan teknologi
emergen dalam konteks pembelajaran, termasuk manfaat, tantangan, dan
perspektif masa depan. Sintesis tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan
AI dan teknologi emergen dalam ruang kelas cerdas dapat meningkatkan
interaksi, kolaborasi, dan personalisasi pembelajaran. Namun, terdapat
tantangan yang perlu diatasi, seperti kebutuhan akan infrastruktur yang
memadai, pelatihan guru yang tepat, dan kekhawatiran privasi.(Dimitriadou &
Lanitis, 2023)
 Artikel "Systematic Review of Research on Artificial Intelligence
Applications in Higher Education – Where are the Educators?" adalah sebuah
sintesis yang mengevaluasi berbagai penelitian mengenai aplikasi kecerdasan
buatan (artificial intelligence/AI) dalam pendidikan tinggi. Artikel ini
menyoroti kurangnya fokus pada peran pendidik dalam literatur penelitian AI
di konteks pendidikan tinggi. Meskipun penelitian ini menunjukkan adanya
potensi penggunaan AI dalam meningkatkan pengalaman belajar dan
pengajaran, serta efisiensi administrasi di perguruan tinggi, penelitian tersebut
belum sepenuhnya menganalisis perspektif dan keterlibatan pendidik dalam
penerapan dan penerimaan AI. Oleh karena itu, terdapat celah penelitian yang
perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat memfokuskan pada
persepsi, sikap, dan keterlibatan pendidik terhadap penggunaan AI dalam
pembelajaran dan pengajaran, serta upaya pengembangan dan pelatihan yang
diperlukan untuk meningkatkan literasi digital dan kesiapan pendidik dalam
mengadopsi teknologi AI (Zawacki-Richter et al., 2019).
F.Konsep Dasar atau Teori yang Relevan

Pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence-based learning)


adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan personalisasi proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran berbasis kecerdasan buatan, sistem AI digunakan untuk menganalisis data,
mengidentifikasi pola, memberikan rekomendasi, dan mendukung pengambilan keputusan
dalam konteks pembelajaran

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang
pembelajaran berbasis AI:

1. S. Lee, S. Lee, & H. Eom. (2017). Artificial Intelligence in Education: Applications, Benefits,
and Challenges. Korean Journal of Medical Education, 29(4), 253-257.
2. S. B. Shaha, M. M. Z. Iqbal, & S. U. Rehman. (2020). Artificial Intelligence-Based Learning
in Education: A Review of the Current Applications, Benefits, and Challenges. Journal of
Engineering Science and Technology, 15(3), 1669-1686.
3. S. M. Farid, A. Z. Mahmoud, & M. M. Zawbaa. (2021). Artificial Intelligence and Machine
Learning in Education: A Comprehensive Review. Education and Information Technologies,
26(3), 2941-2966.
4. S. Papamitsiou & P. Economides. (2014). Learning Analytics and Educational Data Mining
in Practice: A Systematic Literature Review of Empirical Evidence. Educational Technology
& Society, 17(4), 49-64.
5. R. N. K. Lekamge & D. Y. H. Gamage. (2021). Artificial Intelligence in Education: A
Comprehensive Review. International Journal of Advanced Computer Science and
Applications, 12(6), 317-327

Beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran berbasis AI secara umum adalah


sebagai berikut, yang pertama ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti
akses internet yang cepat dan stabil, perangkat keras yang memadai, dan platform
pembelajaran berbasis AI yang dapat diakses, akan mendukung implementasi pembelajaran
berbasis AI di NTT.
Kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan industri di NTT dapat
membantu dalam mengembangkan dan memperluas penggunaan AI dalam pembelajaran.
Jaringan kerjasama ini dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber daya, dan
pengalaman dalam menerapkan pembelajaran berbasis AI.
Pelatihan yang memadai bagi guru dan tenaga pendidik di NTT mengenai AI dan
pemanfaatannya dalam pembelajaran menjadi faktor penting. Guru yang terampil dalam
menggunakan teknologi AI akan dapat merancang dan memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih efektif kepada siswa.

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
pembelajaran berbasis AI dan faktor pendukungnya:

1. Chiu, M. M., & Khoo, L. E. (2019). Artificial intelligence (AI) in education: A critical review
of applications, potentials, and challenges. Educational Research Review, 27, 200-214.
2. Hwang, G. J., & Wu, P. H. (2019). Applications, impacts and trends of artificial intelligence
in education. Journal of Educational Technology & Society, 22(3), 1-8.
3. OECD. (2020). Artificial intelligence in education: Promises and implications for equity and
inclusion. OECD Publishing.

Pemahaman tentang Prinsip Pembelajaran: Pendidik perlu memiliki pemahaman yang kuat
tentang prinsip-prinsip pembelajaran, seperti pengaturan lingkungan pembelajaran, penilaian,
pemilihan metode pengajaran, dan pengelolaan kelas. Guru juga harus memahami
bagaimana mengadopsi dan menggunkan teknologi AI dalam prosess pembelajaran secara
efektif untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran siswaa
Pengetahuan pedagogik yang baik meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan
pembelajaran berbasis AI ke dalam kurikulum yang ada. Pendidik harus mampu
merencanakan, mengembangkan, dan mengadopsi aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, menggunakan teknologi AI dengan cara yang relevan dan efektif terlebih
pada saat sedang dicanangkan kurikulum merdeka.
Pendidik harus memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dan fungsi dasar
teknologi AI. Guru harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis AI yang dapat digunakan
dalam pembelajaran, memahami batasan dan potensi teknologi AI, serta memilih dan
menerapkan alat atau platform yang sesuai dengan konteks pembelajaran.

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
konsep dan indikator pengetahuan pedagogik pendidik terhadap pembelajaran berbasis AI:

1. Khan, B. H. (Ed.). (2020). Artificial intelligence in education: Promises and implications for
teaching and learning. Springer.
2. Voogt, J., Knezek, G., Christensen, R., & Lai, K. W. (Eds.). (2018). Second Handbook of
Information Technology in Primary and Secondary Education. Springer.
3. Tondeur, J., van Braak, J., Sang, G., Voogt, J., Fisser, P., & Ottenbreit-Leftwich, A. (2012).
Preparing pre-service teachers to integrate technology in education: A synthesis of qualitative
evidence. Computers & Education, 59(1), 134-144.

Kemampuan praktis mengadopsi dan menggunakan teknologi AI oleh guru dalam


proses pembelajaran mencakup pemahaman tentang konsep AI, pengetahuan tentang
algoritma dan model AI, serta keterampilan dalam menerapkan teknik-teknik AI yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran.
Indikator kemampuan praktis guru dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :
kemampuan mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan pembelajaran yang dapat diatasi
dengan menggunakan teknologi AI, Kemampuan memilih model AI yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran mulai dari proses pra pembelajaran, proses pembelajaran dan Evaluasi
hasil pembelajaran, berdasarkan pemahaman tentang kekuatan dan batasan masing-masing
model AI. Kemampuan mengintegrasikan teknologi AI dalam rancangan pembelajaran yang
meliputi aktivitas pembelajaran, metode evaluasi, dan interaksi dengan siswa.

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
kemampuan praktis dalam mengadopsi dan menggunakan teknologi AI oleh guru dalam
proses pembelajaran:

1. Koh, J. H. L., & Divaharan, S. (2020). Pedagogical considerations for effective integration of
artificial intelligence in schools: A framework for future research. Computers & Education,
156, 103961.
2. Voogt, J., & Knezek, G. (Eds.). (2018). International handbook of information technology in
primary and secondary education. Springer.
3. Sun, Y., Li, Y., & Du, J. (2021). Technology acceptance and competency in pre-service
teachers' intention to adopt artificial intelligence in education. Education Sciences, 11(2), 62.

Persepsi guru mengenai mengadopsi dan menggunakan teknologi AI dalam proses


pembelajaran mencakup sikap dan keyakinan mereka terhadap nilai-nilai, manfaat, dan
potensi teknologi AI dalam meningkatkan pembelajaran. Persepsi guru juga melibatkan
pandangan mereka tentang kemungkinan hambatan dan tantangan yang mungkin terkait
dengan penggunaan teknologi AI.
Beberapa indikator yang menunjukkan tingkat presepsi guru terhadap pembelajaran
berbasis AI
 Sikap Positif terhadap Teknologi AI: Guru memiliki sikap yang positif dan terbuka
terhadap penggunaan teknologi AI dalam proses pembelajaran, mengakui potensi
teknologi ini untuk meningkatkan pengalaman dan pencapaian siswa.
 Keyakinan terhadap Manfaat: Guru memiliki keyakinan bahwa penggunaan teknologi
AI dapat meningkatkan efisiensi, interaktivitas, personalisasi, dan hasil pembelajaran
siswa.
 Kesiapan dan Keterbukaan terhadap Perubahan: Guru menunjukkan kesiapan dan
keterbukaan terhadap perubahan dalam metode pengajaran dan adaptasi terhadap
teknologi AI, menganggapnya sebagai peluang pengembangan profesional.
 Identifikasi Hambatan dan Tantangan: Guru mampu mengidentifikasi dan memahami
hambatan yang mungkin terkait dengan mengadopsi dan menggunakan teknologi AI,
seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan, kecemasan tentang penggantian
peran guru, atau keterbatasan teknologi.
 Penerimaan oleh Rekan Sejawat: Guru merasa didukung oleh rekan sejawat dan
memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide terkait
penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran.

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
persepsi guru tentang mengadopsi dan menggunakan teknologi AI dalam proses
pembelajaran:

1. Ertmer, P. A. (2005). Teacher pedagogical beliefs: The final frontier in our quest for
technology integration?. Educational Technology Research and Development, 53(4), 25-39.
2. O'Bannon, B. W., & Puckett, K. (2017). Preparing pre-service teachers to integrate
technology: An examination of college technology requirements and pre-service teacher
experiences. Journal of Digital Learning in Teacher Education, 33(2), 46-59.
3. Ertmer, P. A., Ottenbreit-Leftwich, A. T., & York, C. S. (2006). Exemplary technology-using
teachers: Perceptions of factors influencing success. Journal of Computing in Teacher
Education, 23(2), 55-61.

G. Hipotesis

H 0: Tidak ada perbedaan signifikan dalam pemahaman, keterampilan, dan presepsi pendidik
dalam mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran setelah
menjalani pelatihan dan pengembangan.
H 1: Terdapat perbedaan signifikan dalam pemahaman, keterampilan dan presepsi pendidik
dalam mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran setelah
menjalani pelatihan dan pengembangan.

H. Metodologi Penelitian

 Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama
adalah Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang melibatkan pengumpulan data yang
lebih mendalam dan kontekstual melalui wawancara, observasi partisipatif, dan analisis
dokumen. Tujuan penngunaan pendekatan ini adalah untuk memahami proses pengadopsian
dan penerapan teknologi AI oleh pendidik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kesulitan dalam mengadopsi dan mengaplikasikan AI dalam proses
pembelajaran.
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan eksperimental yang merupakan
pendekatan yang melibatkan pengumpulan data melalui pengaturan eksperimen yang
terkontrol. Pendidik dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menjalani
pelatihan dan pengembangan dalam teknologi AI dan kelompok kontrol yang tidak menerima
pelatihan tersebut. Kemudian, keterampilan dan penggunaan teknologi AI dalam proses
pembelajaran dapat diukur dan dibandingkan antara kedua kelompok. Pendekatan ini dapat
memberikan bukti kuat tentang pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap
pengadopsian dan penerapan teknologi AI oleh pendidik.

 Populasi dan sampel dan teknik sampling penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pendidik madrasah yang aktif bekerja di
Kabupaten Kupang. Ini termasuk guru-guru yang mengajar di berbagai tingkatan madrasah,
seperti madrasah ibtida'i, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah di wilayah tersebut.
Dalam penelitian ini, sampel dapat dipilih dari beberapa madrasah di Kabupaten
Kupang. Sampel penelitian ini mencakup pendidik dari berbagai tingkatan madrasah dan
berbagai mata pelajaran yang diajarkan di madrasah tersebut.
Teknik sampling penelitian adalah Teknik Simple Random Sampling Dalam
penelitian ini, setiap pendidik madrasah di Kabupaten Kupang memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak
menggunakan daftar pendidik madrasah aktif di setiap madrasah di Kabupaten Kupang.

 Variabel, dimensi dan indikator penelitian

Variabel faktor yang mendukung dan penghambat pembelajaran berbasis AI

Indikator Faktor Indikator Faktor


Variabel Dimensi Pendukung Penghambat
Ketersediaan jaringan Keterbatasan akses ke
Infrastruktur Teknologi internet yang stabil dan internet yang terbatas atau
cepat tidak stabil
Ketersediaan perangkat Keterbatasan perangkat
keras dan perangkat keras dan perangkat lunak
AI yang terbatas atau tidak
lunak AI yang memadai
memadai
Keterampilan pendidik
Kurangnya pemahaman
dalam menggunakan
dan keahlian pendidik
Kompetensi Keahlian teknologi AI dan
dalam menggunakan
mengintegrasikannya
teknologi AI
ke dalam pembelajaran
Pemahaman yang baik Ketidaktahuan dan
tentang konsep dan ketidakfamiliaran pendidik
prinsip dasar teknologi tentang konsep dan prinsip
AI dasar teknologi AI
Kurikulum yang tidak
Integrasi AI dalam
mencakup atau kurang
kurikulum yang sesuai
Kurikulum Desain mendukung penggunaan
dengan kebutuhan dan
teknologi AI dalam
tujuan pembelajaran
pembelajaran
Pengembangan materi Kurangnya materi
pembelajaran AI yang pembelajaran AI yang
relevan dan menarik relevan dan menarik
Kebijakan yang Kebijakan yang tidak jelas
mendukung dan atau tidak mendukung
Kebijakan Regulasi mendorong adopsi dan adopsi dan penggunaan
penggunaan teknologi teknologi AI dalam
AI dalam pendidikan pendidikan
Perlindungan privasi
Kekhawatiran tentang
dan keamanan data
privasi dan keamanan data
siswa dalam
siswa dalam penggunaan
penggunaan teknologi
teknologi AI
AI
Penyediaan sumber Keterbatasan sumber daya
daya dan anggaran yang dan anggaran yang
memadai untuk membatasi implementasi
implementasi teknologi teknologi AI dalam
AI dalam pendidikan pendidikan
Minat dan motivasi Ketidakpercayaan atau
pendidik dalam kurangnya minat dan
mengadopsi dan motivasi pendidik dalam
Motivasi Pendorong
mengaplikasikan mengadopsi dan
teknologi AI dalam mengaplikasikan teknologi
pembelajaran AI
Dukungan dan insentif
Kurangnya dukungan atau
dari pihak sekolah atau
insentif dari pihak sekolah
pemerintah dalam
atau pemerintah dalam
menerapkan
menerapkan pembelajaran
pembelajaran berbasis
berbasis AI
AI
Keinginan untuk
Ketakutan akan perubahan
meningkatkan
dan ketidakpastian terkait
efektivitas dan efisiensi
penggunaan teknologi AI
pembelajaran melalui
dalam pembel
penerapan teknologi AI

Variabel pengetahuan

Variabel Dimensi Indikator Pengetahuan Pendekatan AI


Konsep Definisi Memahami definisi dan konsep dasar AI
Mengenali jenis-jenis pembelajaran berbasis AI,
seperti supervised learning, unsupervised learning,
dan reinforcement learning

Memahami berbagai aplikasi pembelajaran berbasis


Aplikasi Penerapan
AI di bidang pendidikan

Mengenali contoh penggunaan teknologi AI dalam


pembelajaran, seperti personalisasi pembelajaran,
analisis data siswa, dan chatbot

Mengetahui manfaat dan potensi pembelajaran


berbasis AI dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pembelajaran
Memahami tantangan dan pertimbangan dalam
menerapkan pembelajaran berbasis AI dalam
konteks pendidikan

Variabel keterampilan praktis

Variabel Dimensi Indikator Keterampilan Praktis


Mampu menjelaskan konsep dasar AI dengan jelas dan
Konsep Pemahaman
akurat
Dapat mengidentifikasi dan menjelaskan prinsip dasar
pembelajaran berbasis AI

Mampu mengimplementasikan algoritma AI dalam


Prinsip Implementasi pengembangan model atau sistem pembelajaran
berbasis AI

Mampu melakukan pelatihan (training) dan pengujian


(testing) model AI secara efektif
Mampu melakukan evaluasi kinerja model AI dan
mengidentifikasi cara untuk meningkatkannya

Mampu mengintegrasikan teknologi AI dalam desain


Aplikasi Integrasi
pembelajaran yang relevan dan menarik

Dapat menggunakan aplikasi AI yang relevan dalam


mendukung pengajaran dan penilaian siswa

Mampu mengidentifikasi dan menerapkan metode AI


untuk personalisasi pembelajaran
Mampu menggunakan teknologi AI untuk
menganalisis data siswa dan memberikan umpan balik
yang tepat
Dapat memanfaatkan chatbot atau asisten AI dalam
memberikan dukungan atau menjawab pertanyaan
siswa

Mampu mengatasi tantangan teknis yang muncul


dalam penggunaan aplikasi AI dalam pembelajaran

Variabel presepsi pendidik terhadap pembelajaran berbasis AI

Variabel Dimensi Indikator Persepsi Pendekatan AI


Mempunyai pemahaman yang jelas tentang konsep
Konsep Kepahaman
dasar AI
Merasa yakin dalam mengidentifikasi dan
menjelaskan prinsip dasar pembelajaran berbasis AI

Mempertimbangkan relevansi dan manfaat dari


Prinsip Relevansi
menerapkan algoritma AI dalam pembelajaran

Memiliki persepsi positif terhadap pelatihan (training)


dan pengujian (testing) model AI

Memandang evaluasi kinerja model AI sebagai alat


yang berguna untuk meningkatkan pembelajaran

Melihat potensi penggunaan teknologi AI dalam


Aplikasi Potensi
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran

Mengakui manfaat penggunaan aplikasi AI dalam


mendukung personalisasi pembelajaran, analisis data
siswa, dan interaksi dengan chatbot
Memandang integrasi teknologi AI sebagai cara untuk
memperkaya pengalaman pembelajaran dan
memberikan solusi yang inovatif

Memiliki persepsi positif tentang penggunaan


teknologi AI dalam mendukung peningkatan kualitas
pembelajaran dan interaksi antara pendidik dan siswa

 Tahap penelitian
Secara umum tahapan dalam penelitian ini dapat diihat dari bagan gambar dibawah ini

Tahap Pendahuluan

Indentinfikasi Masalah
Define
Penentuan Tujuan

Perancangan Pendekatamn
penelitian

Pengembangan Materi Pelatihan Design

Pengumpulan Data

Analisis Data
Implementation

Interpretasi hasil temuan

Dessiminate
Penyebaran
Tahapan penelitian untuk penelitian pengabdian dalam pengembangan pelatihan literasi
digital berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) kepada pendidik di Kabupaten
Kupang dapat mencakup langkah-langkah berikut:

Identifikasi Masalah: Identifikasi masalah yang mendasari penelitian ini, yaitu


rendahnya tingkat literasi digital di kalangan pendidik di Kota Kupang. Hal ini dapat meliputi
kurangnya pemahaman tentang teknologi dan kecerdasan buatan serta penggunaan yang tepat
dalam konteks pendidikan

Penentuan Tujuan: Menentukan tujuan penelitian, misalnya meningkatkan literasi


digital pendidik di Kabupaten Kupang melalui pengembangan dan implementasi pelatihan
berbasis kecerdasan buatan.

Desain Penelitian: Merancang pendekatan penelitian yang sesuai dengan tujuan


penelitian. Ini meliputi pemilihan metode pelatihan, penentuan parameter evaluasi, dan
pengembangan materi pelatihan berbasis kecerdasan buatan.

Pengembangan Materi Pelatihan: Mengembangkan materi pelatihan literasi digital


yang didasarkan pada kecerdasan buatan. Materi ini harus dirancang agar mudah dipahami
dan sesuai dengan kebutuhan pendidik di Kabupaten Kupang. Isi pelatihan dapat mencakup
pengenalan tentang kecerdasan buatan, penggunaan alat dan aplikasi berbasis kecerdasan
buatan dalam konteks pendidikan, dan praktik pengimplementasian teknologi tersebut.

Implementasi Pelatihan: Melakukan pelaksanaan pelatihan literasi digital kepada


pendidik di Kabupaten Kupang. Pelatihan dapat dilakukan dalam bentuk workshop, seminar,
atau kegiatan interaktif lainnya yang melibatkan partisipasi aktif dari para pendidik.

Pengumpulan Data: Mengumpulkan data yang relevan selama pelaksanaan pelatihan.


Data ini dapat mencakup umpan balik dari peserta pelatihan, evaluasi pelatihan, dan
pengamatan terkait perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap pendidik terhadap
literasi digital dan kecerdasan buatan.

Analisis Data: Menganalisis data yang terkumpul untuk mengevaluasi efektivitas


pelatihan dan mengukur perubahan yang terjadi pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap
pendidik. Analisis ini dapat melibatkan metode kualitatif dan kuantitatif, seperti analisis
tematik untuk umpan balik kualitatif dan analisis statistik untuk data kuantitatif.

Interpretasi dan Temuan: Menafsirkan hasil analisis data untuk mengidentifikasi


temuan penelitian dan kesimpulan yang relevan. Temuan ini dapat berkaitan dengan
keberhasilan pelatihan, dampaknya pada pendidik, dan saran untuk pengembangan pelatihan
literasi digital berbasis kecerdasan buatan di masa depan.

Diseminasi Hasil: Mendiseminasi hasil penelitian kepada pihak-pihak yang terkait,


termasuk pendidik, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah

 Teknik pengumpulan data


 Observasi: Melakukan observasi langsung terhadap pendidik saat mereka
mengadopsi dan menggunakan teknologi AI dalam pembelajaran. Observasi
ini dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan dukungan
yang muncul dalam penggunaan teknologi AI, seperti kendala teknis,
kepercayaan diri pendidik, atau dukungan institusional.
 Wawancara: Melakukan wawancara dengan pendidik untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang pengalaman mereka dalam mengadopsi
teknologi AI. Pertanyaan wawancara dapat berfokus pada faktor-faktor yang
menghambat atau mendukung pengadopsian, serta pandangan mereka tentang
manfaat dan tantangan teknologi AI dalam pembelajaran.
 Kuesioner: Menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data tentang
pengetahuan dan keterampilan pendidik terkait teknologi AI sebelum dan
setelah pelatihan. Kuesioner juga dapat mencakup pertanyaan tentang persepsi
mereka terhadap efektivitas pelatihan dan pengembangan yang diberikan serta
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi AI.
 Tes Pengetahuan: Dirancang untuk mengukur pengetahuan pendidik tentang
konsep, prinsip, dan aplikasi teknologi AI dalam pembelajaran. Tes ini dapat
berisi pertanyaan-pertanyaan objektif, seperti pilihan ganda atau isian singkat,
yang menilai pemahaman konsep-konsep penting terkait teknologi AI.
 Tes Keterampilan Praktis: Mengukur keterampilan praktis pendidik dalam
mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi AI dalam pembelajaran. Tes ini
dapat mencakup tugas-tugas praktis, seperti merancang dan menjalankan
aktivitas pembelajaran menggunakan teknologi AI atau mengidentifikasi cara
penggunaan alat-alat dan aplikasi AI yang relevan.
 Skala Persepsi: Menggunakan skala persepsi atau skala Likert untuk
mengukur persepsi pendidik terhadap teknologi AI dan penggunaannya dalam
pembelajaran. Skala ini dapat mencakup pernyataan-pernyataan yang
berkaitan dengan manfaat, tantangan, kepercayaan diri, atau kepentingan
penggunaan teknologi AI dalam konteks pembelajaran.

 Teknik validasi dan reliabilitas data


1. Validasi lembar observas
Jenis validitas yang digunakan untuk instrumen lembar observasi adalah validasi
isi yang bertujuan untuk melihat kelengkapan aspek aspek yang berkaitan dengan
faktor faktor yang mempengaruhi
2. Validitas dan reliabilitas tes
3. Validitas dan reliabilitas angket
 Teknik analisis data

1. Analisis Kualitatif : Untuk mengidentifikasi faktor-faktor hambatan atau


dukungan dalam mengadopsi teknologi AI, Anda dapat menggunakan
pendekatan analisis kualitatif tematik. Dalam analisis ini, data kualitatif yang
dikumpulkan dari wawancara atau observasi dapat diolah dan dianalisis untuk
mengidentifikasi pola, tema, atau kategori terkait faktor-faktor tersebut.
2. Analisis Komparatif: Untuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pendidik setelah pelatihan, Anda dapat menggunakan
pendekatan analisis komparatif. Bandingkan skor atau hasil tes antara sebelum
dan setelah pelatihan menggunakan uji perbedaan, seperti uji t-paired atau uji
Wilcoxon. Hal ini dapat membantu Anda menentukan apakah ada peningkatan
yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan pendidik setelah
mengikuti pelatihan.
3. Analisis Statistik Deskriptif: Untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan dan
pengembangan, Anda dapat menggunakan analisis statistik deskriptif. Data
yang diperoleh dari kuesioner evaluasi pelatihan dapat dianalisis untuk
mendapatkan informasi mengenai tingkat kepuasan pendidik terhadap
pelatihan, persepsi mereka tentang relevansi dan efektivitas pelatihan, serta
perubahan yang dirasakan dalam pemahaman dan keterampilan setelah
pelatihan.

I. Rencana Pembahasan
 Faktor faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran berbasis AI
 Pengetahuan awal pendidik tentang prinsip pembelajaran berbasis AI
 Keterampilan praktis pendidik dalam penggunaan AI dalam proses
pembelajaran
 Presepsi pendidik terhadap penggunaan AI dalam proses pembelajaran

Aini, S., Egar, N., Affini, L., & Setyorini, A. (2022). Indonesian Teachers’ Motivation to
Teach in A Contested Environment During The Crisis of Covid-19. 2018.
https://doi.org/10.4108/eai.14-8-2021.2317645

Alonzo, D., Bejano, J., & Labad, V. (2023). Alignment between Teachers’ Assessment
Practices and Principles of Outcomes-Based Education in the Context of Philippine
Education Reform. International Journal of Instruction, 16(1), 489–506.
https://doi.org/10.29333/iji.2023.16127a

Basri, M., Patak, A. A., Musdariah, A., & Abduh, A. (2020). Innovative Learning
Technology (ILT) in Indonesian Vocational Higher Education. International Journal on
Advanced Science, Engineering and Information Technology, 10(6), 2599–2605.
https://doi.org/10.18517/ijaseit.10.6.11348

De Smul, M., Heirweg, S., Devos, G., & Van Keer, H. (2019). School and teacher
determinants underlying teachers’ implementation of self-regulated learning in primary
education. Research Papers in Education, 34(6), 701–724.
https://doi.org/10.1080/02671522.2018.1536888

Dimitriadou, E., & Lanitis, A. (2023). A critical evaluation, challenges, and future
perspectives of using artificial intelligence and emerging technologies in smart
classrooms. Smart Learning Environments, 10(1). https://doi.org/10.1186/s40561-023-
00231-3

Fahimirad, M. (2018). A Review on Application of Artificial Intelligence in Teaching and


Learning in Educational Contexts. International Journal of Learning and Development,
8(4), 106. https://doi.org/10.5296/ijld.v8i4.14057

Fitriyani, R. A., Putri, L. T., & Adawiyah, R. (2021). Tren Teknologi Artificial Intelligence
Pengganti Model Iklan Di Masa Depan. Jurnal Sosial-Politika, 2(2), 118–129.
https://doi.org/10.54144/jsp.v2i2.39
Hamid, T., Chhabra, M., Ravulakollu, K., Singh, P., Dalal, S., & Dewan, R. (2022). A
Review on Artificial Intelligence in Orthopaedics. Proceedings of the 2022 9th
International Conference on Computing for Sustainable Global Development,
INDIACom 2022, 365–369. https://doi.org/10.23919/INDIACom54597.2022.9763178

Kovacs, H. (2019). Teacher learning in innovative learning environments, in the context of


educational reforms and developmental interventions. December, 1–214.
http://hdl.handle.net/10451/39754

Krstić, L., Aleksić, V., & Krstić, M. (2022). Artificial Intelligence in Education: A Review.
September, 223–228. https://doi.org/10.46793/tie22.223k

Malik, R. S. (2018). Educational Challenges in 21St Century and Sustainable Development.


Journal of Sustainable Development Education and Research, 2(1), 9.
https://doi.org/10.17509/jsder.v2i1.12266

OCED. (2017). PISA for Development Assessment and Analytical Framework. OECD
Publishing, 1(1), 1–198.
www.oecd.org/about/publishing/corrigenda.htm.%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.tate.2018.03.012%0Ahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/KP/article/download/
15269/9316%0Ahttps://www.oecd.org/education/pisa-2018-assessment-and-analytical-
framework-b25efab8-e

Preston, J. (2021). Artificial Intelligence and the future of education, skills and learning.
May.

Salas-Pilco, S. Z., Xiao, K., & Hu, X. (2022). Artificial Intelligence and Learning Analytics
in Teacher Education: A Systematic Review. Education Sciences, 12(8).
https://doi.org/10.3390/educsci12080569

Thornhill-Miller, B., Camarda, A., Mercier, M., Burkhardt, J.-M., Morisseau, T., Bourgeois-
Bougrine, S., Vinchon, F., El Hayek, S., Augereau-Landais, M., Mourey, F., Feybesse,
C., Sundquist, D., & Lubart, T. (2023). Creativity, Critical Thinking, Communication,
and Collaboration: Assessment, Certification, and Promotion of 21st Century Skills for
the Future of Work and Education. Journal of Intelligence, 11(3), 54.
https://doi.org/10.3390/jintelligence11030054

Zawacki-Richter, O., Marín, V. I., Bond, M., & Gouverneur, F. (2019). Systematic review of
research on artificial intelligence applications in higher education – where are the
educators? International Journal of Educational Technology in Higher Education,
16(1). https://doi.org/10.1186/s41239-019-0171-0

Zhang, W. (2022). The Role of Technology-Based Education and Teacher Professional


Development in English as a Foreign Language Classes. Frontiers in Psychology,
13(June). https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.910315
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai harga untuk penyusunan dan pengadaan
instrumen pelatihan sebesar 2.000.000 rupiah:

No. Rincian Anggaran Harga (Rupiah)


1. Pengadaan perangkat lunak AI untuk pelatihan 800.000
2. Pembelian buku panduan literasi digital 300.000
3. Pembuatan materi presentasi 400.000
4. Pengadaan perangkat keras (misalnya, USB drive) 300.000

Total 2.000.000

Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai harga untuk penyusunan desain
operasional penelitian sebesar 1.500.000 rupiah:

No. Rincian Anggaran Harga (Rupiah)


1. Konsultasi dengan ahli dalam penyusunan desain operasional 800.000
2. Biaya desain grafis (misalnya, poster, brosur) 400.000
3. Pengadaan alat komunikasi (misalnya, pulsa telepon) 300.000
Total 1.500.000

Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai harga untuk penyusunan instrumen
penelitian sebesar 500.000 rupiah:

No. Rincian Anggaran Harga (Rupiah)


1. Konsultasi dengan pakar atau ahli dalam penyusunan instrumen 300.000
2. Biaya cetak atau reproduksi instrumen penelitian 100.000
3. Pembelian perangkat tulis (misalnya, pena, kertas, pensil) 100.000
Total 500.000

Berikut adalah contoh rincian lebih lanjut mengenai harga bahan habis
pakai dalam sebuah penelitian pengabdian masyarakat:

No. Rincian Bahan Habis Pakai Harga (Rupiah)


1. Kertas cetak (untuk mencetak materi penelitian) 200.000
2. Tinta printer 150.000
3. CD/DVD kosong 50.000
4. Pulpen/pensil 100.000
5. Amplop 50.000
6. Label stiker 50.000
7. Stiker identifikasi 50.000
8. Materai 100.000
Total 750.000
Berikut adalah contoh rincian lebih lanjut mengenai harga transportasi dalam kota untuk
pengumpulan data oleh 1 orang peneliti dan 1 asisten dalam penelitian di tiga tempat
penelitian yang berbeda:

No. Rincian Transportasi Harga (Rupiah)


1. Transportasi ke tempat penelitian 1 300.000
2. Transportasi ke tempat penelitian 2 400.000
3. Transportasi ke tempat penelitian 3 500.000

Total 1.200.000

Berikut adalah contoh rincian lebih lanjut mengenai harga uang harian untuk
pengumpul data sebanyak 2 orang selama 3 hari:

No. Rincian Uang Harian Harga (Rupiah)


1. Uang harian untuk pengumpul data 1 200.000
2. Uang harian untuk pengumpul data 2 200.000
3. Durasi (hari) 3
Total 1.200.000

1. Identifikasi masalah
Tahapan identifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui permasalahan utama dalam
proses pengembangan media pembelajaran yang sejlan dengan kemajuan teknologi.
Berdasarkan hasil Identifikasi masalah yang sesuai dengan konteks penelitian ini,
yaitu kurangnya keterampilan pendidik di Kota Kupang dalam menggunakan Canva
dan Chat GPT sebagai media pembelajaran.
2. Kajian Pustaka
Pada tahapan ini berfokus untuk menelaah dan mensistesis literatur literatur yang
berkaiatan dengan penggunaan Canva dan Chat GPT sebagai media pembelajaran.
Tinjau penelitian terdahulu yang relevan dan teori-teori yang berkaitan dengan
efektivitas penggunaan media tersebut sehingga dapat memudahkan perancangan
instrumen penelitian.
3. Desain penelitian
Pada tahapan ini dilakukan perancangan teknis pelatihan, materi materi pembelajaran
yang relevan dengan tema pelatihan, penentuan populasi dan sampel yang digunakan
dalam proses penelitian, penentuan jenis penelitian yang akan dilaksanakan dan pada
tahapan ini juga dirancang instrumen yang berfungsi untuk menguji keefektifan
proses pelatihan. Selain itu instrumen yang telah dirancang juga akan diuji validitas
dan reliabilitas instrumenya.

4. Pengumpulan data
Pada tahapan ini peneliti akan mulai mengupulkan data pada sampel yang telah
ditentukan. Pada peneltian ini proses pengumpulan data mengggunkan instrumen
berupa Soal tes pemahaman kognitif pendidik, Tes praktek untuk melihat kemampuan
praktis pendidik dalam membuat media pembelajaran dengan mengitegrasikan Canva
dan Chat GPT, serta kuisioner untuk melihat tingkat presepsi pendidik terhadap
penggunaan teknologi berbasis AI berupa Canva dan Chat GPT untuk membuat
media pembelaran yang menarik.
5. Analisis Data
Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan akan dianalisis sesuia dengan dengan
jenis data yang diperoleh. Untuk data tentang pemahaman kognitif pendidik dan tes
praktek untuk melihat kemampuan praktis pendidik dalam membuat media
pembelajaran dengan mengitegrasikan Canva dan Chat GPT diproleh nilai pretest dan
posttest, kedua nilai ini pada awalnya akan disajikan daam bentuk statistik deskriptif
selanjutnya akan diuji t data berpasangan dan dihitung besarnya nilai N-Gain untuk
melihat keefektifan proses pelatihan. Sedangkan untuk data tentang presepsi pendidik
akan diolah secara kualitatif.
Soal untuk menguji pengetahuan dan pemahaman merupakan soal dalam bentuk
pilihan ganda sebanyak 10 butir soal. Soal tersebut mencakup berberapa indikator sebagai
berikut pengetahuan dasar tentang Chat GPT dan Canva, pemahaman tentang potensi
penggunaan Chat GPT dan Canva.

Lembar observasi merupakan lembar penilaian untuk melihat perbedaan kemampuan


praktis pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Indikator yang diamati dalam lembar
observasi adalah kemampuan menggunakan fitur-fitur chat GPT dan canva, kemampuan
mengintegrasikan chat gpt dan canva dalam pembelajaran.

Angket kepada pendidik sebelum dan setelah pelatihan. Angket tersebut dapat
mencakup pertanyaan tentang tingkat keterampilan awal mereka dalam menggunakan Canva
dan Chat GPT, serta sejauh mana pelatihan tersebut meningkatkan keterampilan mereka.
Selain itu, Anda juga dapat menyertakan pertanyaan mengenai persepsi mereka manfaat yang
dirasakan, kendala yang dihadapi, dan tantangan yang mungkin timbul salama proses
pelatihan

Anda mungkin juga menyukai