Bismillah
Bismillah
Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
dalam suatu lingkugan belajar (Republik Indonesia,2003: 3). Komponen utama dalam proses
pembelajaran yaitu peserta didik, pendidik maupun sumber belajar, ketiga komponen ini
harus saling bersinergi sehingga dapat membentuk suatu lingkugan belajar yang dapat
menunjang proses pembelajaran yang sesuai dengan anamat Undang –Undang.
Keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada usaha dan tujuan yang hendak
dicapai dari proses pembelajaran (Menteri,2007: 5),sehingga pembelajaran dapat diartikan
sebagai usaha sengaja, terarah, dan bertujuan yang dilakukan oleh sekelompok orang agar
orang lain dapat memperoleh pengalaman yang bermakna yang berasal dari proses interaksi
dengan pendidik serta linkungan belajarnya (Alonzo et al., 2023)
Salah satu penentu keberhasilan proses pembelajaran adalah Guru (De Smul et al.,
2019). Guru didefinisikan sebagai tenaga profesional yang bertugas mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan(Republik Indonesia,2003)
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan tugas dan
kewajibanya. Guru bertanggung jawab dalam merancang, mengelola, dan melaksanakan
pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan relevan sesuai dengan prinsip Kurikulum
Merdeka. Guru juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran, membantu peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, dan komunikasi(OCED,
2017)
Dalam proses pembelajaran untuk mengimplementasi kurikulum merdeka belajar.
Pendidk di tuntut untuk melaksanakan pembelajaran yang merdeka dengan mengimpelasikan
kurikumlum Merdeka. Pembelajaran merdeka merupakan pembelajaran yang tidak hanya
sedekar merdeka tapi juga inovatif, sehingga guru perlu memiliki keterampilam untuk
memberikan pembelajaran yang inovatif.
Guru dan pembelajaran inovatif memiliki hubungan yang erat. Peran guru yang
kreatif, fleksibel, dan berorientasi pada inovasi sangat penting dalam mengimplementasikan
pembelajaran inovatif(Aini et al., 2022) Guru dapat memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang inovatif. Mereka dapat
menggunakan perangkat lunak, aplikasi, perangkat keras, dan sumber daya digital lainnya
untuk memperkaya pembelajaran, menyediakan akses ke informasi yang lebih luas, dan
melibatkan peserta didik dalam aktivitas yang berbeda dan menantang(Basri et al., 2020)
Dalam pembelajaran inovatif, guru menjadi agen perubahan yang menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inspiratif, kreatif, dan berorientasi pada kemajuan peserta
didik (Kovacs, 2019). Melalui pendekatan inovatif ini, guru dapat mendorong peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan pemecahan
masalah yang dibutuhkan dalam dunia yang terus berkembang.
Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain kurangnya pelatihan dan
sumber daya yang diperlukan untuk mempelajari dan mengimplementasikan AI dalam
pembelajaran. Selain itu, ada juga tantangan dalam hal infrastruktur teknologi, akses terhadap
perangkat dan konektivitas internet, serta kurangnya kesadaran tentang manfaat dan
kemungkinan penggunaan AI dalam konteks pendidikan terkhususnya d NTT.
Oleh karena itu peneliti berniat untuk melalukan pengabdian masarakat dengan judul
pelatihan dan pengembangan pendidik di deerah Nusa Tenggara Timur dalam mengadopsi
dan menggunakan teknologi AI dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
D. Literature Review
Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang
pembelajaran berbasis AI:
1. S. Lee, S. Lee, & H. Eom. (2017). Artificial Intelligence in Education: Applications, Benefits,
and Challenges. Korean Journal of Medical Education, 29(4), 253-257.
2. S. B. Shaha, M. M. Z. Iqbal, & S. U. Rehman. (2020). Artificial Intelligence-Based Learning
in Education: A Review of the Current Applications, Benefits, and Challenges. Journal of
Engineering Science and Technology, 15(3), 1669-1686.
3. S. M. Farid, A. Z. Mahmoud, & M. M. Zawbaa. (2021). Artificial Intelligence and Machine
Learning in Education: A Comprehensive Review. Education and Information Technologies,
26(3), 2941-2966.
4. S. Papamitsiou & P. Economides. (2014). Learning Analytics and Educational Data Mining
in Practice: A Systematic Literature Review of Empirical Evidence. Educational Technology
& Society, 17(4), 49-64.
5. R. N. K. Lekamge & D. Y. H. Gamage. (2021). Artificial Intelligence in Education: A
Comprehensive Review. International Journal of Advanced Computer Science and
Applications, 12(6), 317-327
Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
pembelajaran berbasis AI dan faktor pendukungnya:
1. Chiu, M. M., & Khoo, L. E. (2019). Artificial intelligence (AI) in education: A critical review
of applications, potentials, and challenges. Educational Research Review, 27, 200-214.
2. Hwang, G. J., & Wu, P. H. (2019). Applications, impacts and trends of artificial intelligence
in education. Journal of Educational Technology & Society, 22(3), 1-8.
3. OECD. (2020). Artificial intelligence in education: Promises and implications for equity and
inclusion. OECD Publishing.
Pemahaman tentang Prinsip Pembelajaran: Pendidik perlu memiliki pemahaman yang kuat
tentang prinsip-prinsip pembelajaran, seperti pengaturan lingkungan pembelajaran, penilaian,
pemilihan metode pengajaran, dan pengelolaan kelas. Guru juga harus memahami
bagaimana mengadopsi dan menggunkan teknologi AI dalam prosess pembelajaran secara
efektif untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran siswaa
Pengetahuan pedagogik yang baik meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan
pembelajaran berbasis AI ke dalam kurikulum yang ada. Pendidik harus mampu
merencanakan, mengembangkan, dan mengadopsi aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, menggunakan teknologi AI dengan cara yang relevan dan efektif terlebih
pada saat sedang dicanangkan kurikulum merdeka.
Pendidik harus memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dan fungsi dasar
teknologi AI. Guru harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis AI yang dapat digunakan
dalam pembelajaran, memahami batasan dan potensi teknologi AI, serta memilih dan
menerapkan alat atau platform yang sesuai dengan konteks pembelajaran.
Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
konsep dan indikator pengetahuan pedagogik pendidik terhadap pembelajaran berbasis AI:
1. Khan, B. H. (Ed.). (2020). Artificial intelligence in education: Promises and implications for
teaching and learning. Springer.
2. Voogt, J., Knezek, G., Christensen, R., & Lai, K. W. (Eds.). (2018). Second Handbook of
Information Technology in Primary and Secondary Education. Springer.
3. Tondeur, J., van Braak, J., Sang, G., Voogt, J., Fisser, P., & Ottenbreit-Leftwich, A. (2012).
Preparing pre-service teachers to integrate technology in education: A synthesis of qualitative
evidence. Computers & Education, 59(1), 134-144.
Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
kemampuan praktis dalam mengadopsi dan menggunakan teknologi AI oleh guru dalam
proses pembelajaran:
1. Koh, J. H. L., & Divaharan, S. (2020). Pedagogical considerations for effective integration of
artificial intelligence in schools: A framework for future research. Computers & Education,
156, 103961.
2. Voogt, J., & Knezek, G. (Eds.). (2018). International handbook of information technology in
primary and secondary education. Springer.
3. Sun, Y., Li, Y., & Du, J. (2021). Technology acceptance and competency in pre-service
teachers' intention to adopt artificial intelligence in education. Education Sciences, 11(2), 62.
Berikut adalah beberapa referensi yang dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai
persepsi guru tentang mengadopsi dan menggunakan teknologi AI dalam proses
pembelajaran:
1. Ertmer, P. A. (2005). Teacher pedagogical beliefs: The final frontier in our quest for
technology integration?. Educational Technology Research and Development, 53(4), 25-39.
2. O'Bannon, B. W., & Puckett, K. (2017). Preparing pre-service teachers to integrate
technology: An examination of college technology requirements and pre-service teacher
experiences. Journal of Digital Learning in Teacher Education, 33(2), 46-59.
3. Ertmer, P. A., Ottenbreit-Leftwich, A. T., & York, C. S. (2006). Exemplary technology-using
teachers: Perceptions of factors influencing success. Journal of Computing in Teacher
Education, 23(2), 55-61.
G. Hipotesis
H 0: Tidak ada perbedaan signifikan dalam pemahaman, keterampilan, dan presepsi pendidik
dalam mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran setelah
menjalani pelatihan dan pengembangan.
H 1: Terdapat perbedaan signifikan dalam pemahaman, keterampilan dan presepsi pendidik
dalam mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran setelah
menjalani pelatihan dan pengembangan.
H. Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama
adalah Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang melibatkan pengumpulan data yang
lebih mendalam dan kontekstual melalui wawancara, observasi partisipatif, dan analisis
dokumen. Tujuan penngunaan pendekatan ini adalah untuk memahami proses pengadopsian
dan penerapan teknologi AI oleh pendidik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kesulitan dalam mengadopsi dan mengaplikasikan AI dalam proses
pembelajaran.
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan eksperimental yang merupakan
pendekatan yang melibatkan pengumpulan data melalui pengaturan eksperimen yang
terkontrol. Pendidik dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menjalani
pelatihan dan pengembangan dalam teknologi AI dan kelompok kontrol yang tidak menerima
pelatihan tersebut. Kemudian, keterampilan dan penggunaan teknologi AI dalam proses
pembelajaran dapat diukur dan dibandingkan antara kedua kelompok. Pendekatan ini dapat
memberikan bukti kuat tentang pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap
pengadopsian dan penerapan teknologi AI oleh pendidik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pendidik madrasah yang aktif bekerja di
Kabupaten Kupang. Ini termasuk guru-guru yang mengajar di berbagai tingkatan madrasah,
seperti madrasah ibtida'i, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah di wilayah tersebut.
Dalam penelitian ini, sampel dapat dipilih dari beberapa madrasah di Kabupaten
Kupang. Sampel penelitian ini mencakup pendidik dari berbagai tingkatan madrasah dan
berbagai mata pelajaran yang diajarkan di madrasah tersebut.
Teknik sampling penelitian adalah Teknik Simple Random Sampling Dalam
penelitian ini, setiap pendidik madrasah di Kabupaten Kupang memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak
menggunakan daftar pendidik madrasah aktif di setiap madrasah di Kabupaten Kupang.
Variabel pengetahuan
Tahap penelitian
Secara umum tahapan dalam penelitian ini dapat diihat dari bagan gambar dibawah ini
Tahap Pendahuluan
Indentinfikasi Masalah
Define
Penentuan Tujuan
Perancangan Pendekatamn
penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Implementation
Dessiminate
Penyebaran
Tahapan penelitian untuk penelitian pengabdian dalam pengembangan pelatihan literasi
digital berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) kepada pendidik di Kabupaten
Kupang dapat mencakup langkah-langkah berikut:
I. Rencana Pembahasan
Faktor faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran berbasis AI
Pengetahuan awal pendidik tentang prinsip pembelajaran berbasis AI
Keterampilan praktis pendidik dalam penggunaan AI dalam proses
pembelajaran
Presepsi pendidik terhadap penggunaan AI dalam proses pembelajaran
Aini, S., Egar, N., Affini, L., & Setyorini, A. (2022). Indonesian Teachers’ Motivation to
Teach in A Contested Environment During The Crisis of Covid-19. 2018.
https://doi.org/10.4108/eai.14-8-2021.2317645
Alonzo, D., Bejano, J., & Labad, V. (2023). Alignment between Teachers’ Assessment
Practices and Principles of Outcomes-Based Education in the Context of Philippine
Education Reform. International Journal of Instruction, 16(1), 489–506.
https://doi.org/10.29333/iji.2023.16127a
Basri, M., Patak, A. A., Musdariah, A., & Abduh, A. (2020). Innovative Learning
Technology (ILT) in Indonesian Vocational Higher Education. International Journal on
Advanced Science, Engineering and Information Technology, 10(6), 2599–2605.
https://doi.org/10.18517/ijaseit.10.6.11348
De Smul, M., Heirweg, S., Devos, G., & Van Keer, H. (2019). School and teacher
determinants underlying teachers’ implementation of self-regulated learning in primary
education. Research Papers in Education, 34(6), 701–724.
https://doi.org/10.1080/02671522.2018.1536888
Dimitriadou, E., & Lanitis, A. (2023). A critical evaluation, challenges, and future
perspectives of using artificial intelligence and emerging technologies in smart
classrooms. Smart Learning Environments, 10(1). https://doi.org/10.1186/s40561-023-
00231-3
Fitriyani, R. A., Putri, L. T., & Adawiyah, R. (2021). Tren Teknologi Artificial Intelligence
Pengganti Model Iklan Di Masa Depan. Jurnal Sosial-Politika, 2(2), 118–129.
https://doi.org/10.54144/jsp.v2i2.39
Hamid, T., Chhabra, M., Ravulakollu, K., Singh, P., Dalal, S., & Dewan, R. (2022). A
Review on Artificial Intelligence in Orthopaedics. Proceedings of the 2022 9th
International Conference on Computing for Sustainable Global Development,
INDIACom 2022, 365–369. https://doi.org/10.23919/INDIACom54597.2022.9763178
Krstić, L., Aleksić, V., & Krstić, M. (2022). Artificial Intelligence in Education: A Review.
September, 223–228. https://doi.org/10.46793/tie22.223k
OCED. (2017). PISA for Development Assessment and Analytical Framework. OECD
Publishing, 1(1), 1–198.
www.oecd.org/about/publishing/corrigenda.htm.%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.tate.2018.03.012%0Ahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/KP/article/download/
15269/9316%0Ahttps://www.oecd.org/education/pisa-2018-assessment-and-analytical-
framework-b25efab8-e
Preston, J. (2021). Artificial Intelligence and the future of education, skills and learning.
May.
Salas-Pilco, S. Z., Xiao, K., & Hu, X. (2022). Artificial Intelligence and Learning Analytics
in Teacher Education: A Systematic Review. Education Sciences, 12(8).
https://doi.org/10.3390/educsci12080569
Thornhill-Miller, B., Camarda, A., Mercier, M., Burkhardt, J.-M., Morisseau, T., Bourgeois-
Bougrine, S., Vinchon, F., El Hayek, S., Augereau-Landais, M., Mourey, F., Feybesse,
C., Sundquist, D., & Lubart, T. (2023). Creativity, Critical Thinking, Communication,
and Collaboration: Assessment, Certification, and Promotion of 21st Century Skills for
the Future of Work and Education. Journal of Intelligence, 11(3), 54.
https://doi.org/10.3390/jintelligence11030054
Zawacki-Richter, O., Marín, V. I., Bond, M., & Gouverneur, F. (2019). Systematic review of
research on artificial intelligence applications in higher education – where are the
educators? International Journal of Educational Technology in Higher Education,
16(1). https://doi.org/10.1186/s41239-019-0171-0
Total 2.000.000
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai harga untuk penyusunan desain
operasional penelitian sebesar 1.500.000 rupiah:
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai harga untuk penyusunan instrumen
penelitian sebesar 500.000 rupiah:
Berikut adalah contoh rincian lebih lanjut mengenai harga bahan habis
pakai dalam sebuah penelitian pengabdian masyarakat:
Total 1.200.000
Berikut adalah contoh rincian lebih lanjut mengenai harga uang harian untuk
pengumpul data sebanyak 2 orang selama 3 hari:
1. Identifikasi masalah
Tahapan identifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui permasalahan utama dalam
proses pengembangan media pembelajaran yang sejlan dengan kemajuan teknologi.
Berdasarkan hasil Identifikasi masalah yang sesuai dengan konteks penelitian ini,
yaitu kurangnya keterampilan pendidik di Kota Kupang dalam menggunakan Canva
dan Chat GPT sebagai media pembelajaran.
2. Kajian Pustaka
Pada tahapan ini berfokus untuk menelaah dan mensistesis literatur literatur yang
berkaiatan dengan penggunaan Canva dan Chat GPT sebagai media pembelajaran.
Tinjau penelitian terdahulu yang relevan dan teori-teori yang berkaitan dengan
efektivitas penggunaan media tersebut sehingga dapat memudahkan perancangan
instrumen penelitian.
3. Desain penelitian
Pada tahapan ini dilakukan perancangan teknis pelatihan, materi materi pembelajaran
yang relevan dengan tema pelatihan, penentuan populasi dan sampel yang digunakan
dalam proses penelitian, penentuan jenis penelitian yang akan dilaksanakan dan pada
tahapan ini juga dirancang instrumen yang berfungsi untuk menguji keefektifan
proses pelatihan. Selain itu instrumen yang telah dirancang juga akan diuji validitas
dan reliabilitas instrumenya.
4. Pengumpulan data
Pada tahapan ini peneliti akan mulai mengupulkan data pada sampel yang telah
ditentukan. Pada peneltian ini proses pengumpulan data mengggunkan instrumen
berupa Soal tes pemahaman kognitif pendidik, Tes praktek untuk melihat kemampuan
praktis pendidik dalam membuat media pembelajaran dengan mengitegrasikan Canva
dan Chat GPT, serta kuisioner untuk melihat tingkat presepsi pendidik terhadap
penggunaan teknologi berbasis AI berupa Canva dan Chat GPT untuk membuat
media pembelaran yang menarik.
5. Analisis Data
Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan akan dianalisis sesuia dengan dengan
jenis data yang diperoleh. Untuk data tentang pemahaman kognitif pendidik dan tes
praktek untuk melihat kemampuan praktis pendidik dalam membuat media
pembelajaran dengan mengitegrasikan Canva dan Chat GPT diproleh nilai pretest dan
posttest, kedua nilai ini pada awalnya akan disajikan daam bentuk statistik deskriptif
selanjutnya akan diuji t data berpasangan dan dihitung besarnya nilai N-Gain untuk
melihat keefektifan proses pelatihan. Sedangkan untuk data tentang presepsi pendidik
akan diolah secara kualitatif.
Soal untuk menguji pengetahuan dan pemahaman merupakan soal dalam bentuk
pilihan ganda sebanyak 10 butir soal. Soal tersebut mencakup berberapa indikator sebagai
berikut pengetahuan dasar tentang Chat GPT dan Canva, pemahaman tentang potensi
penggunaan Chat GPT dan Canva.
Angket kepada pendidik sebelum dan setelah pelatihan. Angket tersebut dapat
mencakup pertanyaan tentang tingkat keterampilan awal mereka dalam menggunakan Canva
dan Chat GPT, serta sejauh mana pelatihan tersebut meningkatkan keterampilan mereka.
Selain itu, Anda juga dapat menyertakan pertanyaan mengenai persepsi mereka manfaat yang
dirasakan, kendala yang dihadapi, dan tantangan yang mungkin timbul salama proses
pelatihan