Anda di halaman 1dari 12

Nama Lengkap : Syauqiya Auriyanda Hidayat

Golongan : B2
NPM : 22025010066

TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia merupakan negara agraris dengan berbagai lahan hamparan dan
persawahan, sehingga potensi pertanian di Indonesia sangat mendukung. Pertanian
merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia,
karena menjadi dasar penyedia sandang, pangan, dan papan dalam menjalankan
kehidupan. Selain itu di Indonesia, sektor pertanian menjadi tumpuan kehidupan
masyarakat pada umumnya, karena Indonesia merupakan negara agraris. Akibatnya
banyak warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Dalam sektor pertanian,
peran teknologi sangat diperlukan untuk keberhasilan produktivitas usaha tani yang
dihasilkan. Apalagi seiring bertambahnya jumlah penduduk, otomatis kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan akan semakin meningkat.

Dalam pertanian tentunya akan menentukan iklim pada daerah yang akan
ditanami contohnya menentukan total radiasi matahari, suhu udara maksimum dan
minimum, total hujan, total kecepatan angin, total lama penyinaran, dan yang terakhir
adalah kelembaban udara. Radiasi matahari merupakan salah satu parameter cuaca yang
paling berpengaruh dalam sistem iklim, dimana seluruh fenomena cuaca dan iklim pada
mulanya disebabkan oleh variasi distribusi penerimaan radiasi matahari (Yesi, 2021).
Berdasarkan hasil observasi, suhu permukaan bumi mengalami kenaikan sejak revolusi
industri berlangsung (Aldrian, 2011). Pemanasan global akibat meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca berdampak pada perubahan iklim yang ditandai dengan
meningkatnya kejadian-kejadian iklim ekstrim (Nugroho, 2019)

Peningkatan iklim ekstrim, khususnya suhu udara diduga akan semakin menguat
sebagai akibat perubahan iklim. Hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius
karena dampaknya akan berpengaruh terhadap aktivitas manusia dan ekosistem alam
(Gavrilov, 2007). Suhu maksimum adalah suhu panas yang terjadi diwilayah Indonesia
merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus
yang biasa terjadi di setiap tahun. Suhu minimum merupakan suhu paling rendah pada
jangka waktu tertentu dalam pengukuran. Curah hujan harian adalah hujan yang terjadi
dan tercatat pada stasiun pengamatan curah hujan setiap hari (selama 24 jam). Data
curah hujan harian biasanya dipakai untuk simulasi kebutuhan air tanaman, simulasi
operasi waduk. (Sriharto,2000).

Angin didefinisikan sebagai pergerakan udara ke segala arah. Kecepatan angin


bervariasi dari tenang hingga kecepatan badai yang sangat tinggi. Angin terbentuk
ketika udara bergerak dari daerahbertekanan tinggi ke daerah di mana tekanan udara
rendah. Perubahan suhu musiman dan rotasi bumi juga mempengaruhi kecepatan dan
arah angin (Alan, 2017). Kecepatan angin merupakan hal penting dalam prakiraan cuaca
dan mempengaruhi fungsi utama lainnya seperti penyerbukan pada tumbuhan, laju
metabolisme spesies tanaman, dan faktor antropogenik lainnya (David, 2020).
Lama penyinaran matahari merupakan satu dari beberapa unsur klimatologi.

Lama penyinaran matahari atau durasi penyinaran matahari (periodisitas) adalah


lamanya matahari bersinar cerah pada permukaan bumi yang dihitung mulai dari
matahari terbit hingga terbenam. Besarnya lama penyinaran matahari ditulis dalam
satuan jam, nilai persepuluhan, atau dalam satuan persen terhadap panjang hari
maksimum (Ariffin, dkk., 2010). Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara
karena dalam udara air selalu terkandung dalam uap air. Kelembaban udara mempunyai
beberapa istilah, yaitu kelembaban mutlak, kelembaban spesifik, dan kelebaban nisbi
atau kelembaban relatif (Lakitan, 2002). Tinggi rendahnya kelembaban udara disuatu
tempat sangat bergantung pada beberapa faktor yaitu suhu, tekanan udara, pergerakan
angin, kuantitas dan kualitas penyinaran dan vegetasi (Santoso,2007).

Selanjutnya berdasarkan informasi tersebut, maka dapat direkayasa strategi


optimasinya agar penggunaan sumberdaya, tenaga dan waktu dapat dioptimalkan serta
resiko yang ditimbulkan dapat ditekan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan
melakukan pemodelan dengan mengintegrasikan komponen iklim, tanah dan tanaman
ke dalam satu sistem. Dengan menggunakan model pendugaan berdasarkan unsur iklim,
tanah dan tanaman diharapkan dapat diketahui besamya keragaman hasil yang
dijelaskan oleh besarnya keragaman ketiga unsur tersebut terhadap produksi tanaman.
Lebih jauh dikatakan bahwa karena selang waktu pengamatan cukup panjang dan
produksi sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, tanah dan tanaman, maka pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat menjadi amat penting dalam mengelola pertanaman.
Pada situasi ini model dibutuhkan untuk menentukan kapan produksi tersebut akan
berubah, sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan yang antisipatif dalam upaya
meningkatkan produksi pertanian. Oleh karena itu model pendugaan merupakan
bantuan penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Hasil data total curah hujan


Pada gambar diatas terdapat data total curah hujan secara harian. Di dalam
grafik data stasiun meteorologi Perak I diatas terdapat hasil yang didapatkan adalah
pada bulan januari curah hujan tertinggi adalah 95mm/hari pada bulan Desember dan
curah hujan terendah adalah 15mm/hari pada bulan Maret,Mei dan November. Curah
hujan harian adalah hujan yang terjadi dan tercatat pada stasiun pengamatan curah hujan
setiap hari (selama 24 jam). Data curah hujan harian biasanya dipakai untuk simulasi
kebutuhan air tanaman, simulasi operasi waduk. Curah hujan harian maksimum adalah
curah hujan harian tertinggi dalam tahun pengamatan pada suatu stasiun tertentu. Data
ini biasanya dipergunakan untuk perancangan bangunan hidrolik sungai seperti
bendung, bendungan, tanggul, pengaman sungai dan drainase. Curah hujan bulanan
adalah jumlah curah hujan harian dalam satu bulan pengamatan pada suatu stasiun curah
hujan tertentu. Data ini biasanya dipergunakan untuk simulasi kebutuhan air dan
menentukan pola tanam. Curah hujan tahunan adalah jumlah curah hujan bulanan dalam
satu tahun pengamatan pada suatu stasiun curah hujan tertentu.
Gambar 2 dan 3. hasil data suhu maksimum dan minimum
Pada gambar diatas terdapat data total suhu maksimum dan minimum harian.
Dalam grafik data pada stasiun meteorologi Perak I diatas terdapat data suhu maksimum
dalam satu tahun adalah 37℃ pada bulan November. Dan data suhu minimum dalam
satu tahun adalah 22℃ pada bulan Agustus. Berdasarkan hasil observasi, suhu
permukaan bumi mengalami kenaikan sejak revolusi industri berlangsung. Pemanasan
global akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca berdampak pada perubahan
iklim yang ditandai dengan meningkatnya kejadian-kejadian iklim ekstrim. World
Meteorological Organization (WMO) dalam Provisional Statement on the Status of the
Global Climate in 2019 menyatakan bahwa kenaikan suhu rata-rata global Januari
hingga Oktober 2019 sekitar 1,1 ± 0,1°C di atas tingkat pra-industri dan berdasarkan
laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pemanasan akibat ulah
manusia mencapai sekitar 0,8°C. Peningkatan iklim ekstrim, khususnya suhu udara
diduga akan semakin menguat sebagai akibat perubahan iklim. Hal ini perlu mendapat
perhatian yang lebih serius karena dampaknya akan berpengaruh terhadap aktivitas
manusia dan ekosistem alam. Suhu maksimum adalah suhu panas yang terjadi di
wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya Gerak semu matahari yang
merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sementara suhu minimum
adalah suhu paling rendah pada jangka waktu tertentu dalam pengukuran.

Gambar 4. Data total radiasi matahari harian


Pada gambar diatas adalah grafik hasil data total radiasi matahari harian yang
terdapat pada stasiun meteorologi Perak I. Data diatas menghasil total radiasi matahari
harian tertinggi terdapat pada bulan Oktober sebanyak 43 Mj/M2/day dan data
terendahnya terdapat pada bulan September dengan total 0 Mj/M2/day. Radiasi
matahari merupakan salah satu besaran paling penting dalam penelitian di bidang
klimatologi, karena berperan sebagai penggerak dalam sebagian besar proses dinamis di
atmosfer. Pengukuran beberapa parameter radiasi matahari di Stasiun Klimatologi
Muaro Jambi dilakukan menggunakan satu set instrumen automatic solar radiation
station (ASRS) sejak tahun 2017. Radiasi matahari merupakan salah satu parameter
cuaca yang paling berpengaruh dalam sistem iklim, dimana seluruh fenomena cuaca dan
iklim pada mulanya disebabkan oleh variasi distribusi penerimaan radiasi matahari.
Fluktuasi intensitas radiasi matahari yang diterima di permukaan bumi membuk pola
iklim dalam berbagai skala waktu. Tidak hanya mempengaruhi sistem cuaca dan iklim,
pola radiasi matahari juga memberikan informasi penting dalam berbagai sektor, seperti
pertanian, sumber daya air, dan energi. Meskipun demikian, radiasi matahari merupakan
salah satu parameter cuaca yang belum banyak ditinjau dalam kajian iklim di Indonesia,
mengingat sedikitnya jaringan pengamatan radiasi matahari di wilayah Indonesia.

Gambar 5. Total data lama penyinaran harian.


Pada gambar diatas adalah grafik lama penyinaran pada stasiun meteorologi
Perak I. Dari data yang dihasilkan data tertinggi pada total lama penyinaran terdapat
pada bulan Maret sebanyak 750 hours perhari dan data terendahnya terdapat pada bulan
Maret dengan total 52 hours perhari. Lama penyinaran matahari merupakan satu dari
beberapa unsur klimatologi. Lama penyinaran matahari atau durasi penyinaran matahari
(periodisitas) adalah lamanya matahari bersinar cerah pada permukaan bumi yang
dihitung mulai dari matahari terbit hingga terbenam. Besarnya lama penyinaran
matahari ditulis dalam satuan jam, nilai persepuluhan, atau dalam satuan persen
terhadap panjang hari maksimum.Lama penyinaran matahari dapat diukur dengan
menghitung panjang noda bakar di pias matahari dengan satuan jam. Terbakarnya pias
matahari ini disebabkan oleh intensitas radiasi matahari yang difokuskan oleh
bola kaca di Campbell Stokes.Campbell Stokes Recorder adalah yang digunakan
secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Lama
penyinaran matahari merupakan salah satu dari beberapa unsur klimatologi, dan
didefinisikan sebagai kekuatan matahari yang melebihi 120 W/m2. Tulisan ini disusun
sebagai upaya memperkenalkan besaran lama penyinaran matahari kepada masyarakat
umum. Dari beberapa jenis alat ukur yang ada maka Campbell Stokes Recorder
merupakan alat pengukur lama penyinaran matahari yang secara resmi digunakan oleh
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Alat ini terdiri dari sebuah bola kaca
berdiameter 10 cm yang berfungsi sebagai lensa cembung, dan kertas pias yang
diletakkan di bagian fokus bola kaca. Kekuatan insolasi yang melebihi 120 W/m2 akan
meninggalkan jejak terbakar pada kertas pias yang panjang jejaknya berkaitan dengan
lama penyinaran matahari.

Gambar 6. Data total kecepatan angin harian


Pada gambar diatas terdapat grafik data total kecepatan angin dari stasiun
meteorologi perak I dengan hasil data kecepatan angin tertinggi pada Perak I terdapat
pada bulan Oktober dengan kecepatan angin 350 km/h dan data terendah diperoleh pada
bulan Mei dengan total kecepatan 100 km/h. Angin merupakan pergerakan massa udara
secara mendatar. Angin dapat terjadi jika pada suatu saat terdapat perbedaan tekanan
antara satu tempat dengan tempat yang lain. Udara bergerak dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pergerakan angin dapat diketahui polanya dengan
menggunakan data arah dan kecepatan angin yang dilakukan selama 24 jam. Arah dan
kecepatan memiliki peranan dalam mempengaruhi curah hujan. Ketika angin berhembus
dari arah samudera pasifik atau samudera Indonesia, maka angin akan membawa udara
lembab menjadi hujan tinggi. Kecepatan angin adalah cepat lambatnya angin bertiup
pada suatu tempat. Angin merupakan besaran vektor yang mempunyai arah dan
kecepatan. yebabkan kecepatan angin melemah. Sirkulasi umum atmosfer adalah gerak
rata-rata dari angin di permukaan bumi. Daerah sekitar equator yang tekanannya rendah,
angin akan memusat dan naik, dan angin permukaan akan menjadi lemah atau berubah.
Gaya gradien tekanan berarah dari tekanan tinggi subtropis menuju daerah konvergensi
intertropis, angin dibelokkan oleh rotasi bumi sehingga angin membuat sudut pada
waktu mendekati equator.

Gambar 7. Data total kelembaban udara harian


Pada gambar diatas terdapat data grafik kelembaban udara dari stasiun
meteorologi Perak I dan diperoleh data tertinggi pada bulan Desember dengan total 100
Rhum. Kelembaban udara adalah kondisi yang menyatakan banyaknya uap air dalam
udara. Ketika udara mengandung banyak air, kelembaban dapat dikatakan tinggi.
Tingginya jumlah air di udara terjadi karena uap air. Jumlah uap air yang ditampung di
udara tersebut sangat dipengaruhi oleh temperatur. Ketika temperatur udara rendah, uap
air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan udara sedikit. Kondisi tersebut terjadi ketika
udara mulai jenuh. Pergerakan angin mempengaruhi temperatur ruangan dikarenakan
adanya perbedaan tekanan. Udara yang dingin yang menyusut ketika malam hari dan
memuai pada siang hari sehingga udara yang lebih ringan akan naik dan tergantikan
dengan udara yang lebih dingin. Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kelembaban
udara di suatu tempat yaitu, suhu, kualitas dan kuantitas penyinaran, pergerakan angin,
tekanan udara, vegetasi, dan ketersediaan air tanah di daerah tersebut. terdapat beberapa
standar yang berkaitan dengan kenyamanan thermal diantaranya adalah standar standar
kenyamanan thermal Indonesia SNI T 14199303, yang membagi zona dalam tiga bagian
yaitu, sejuk nyaman 20.5- 22.80C, nyaman optimal 22.8-25.80C, hampir nyaman 25.8-
27.10C dengan kelembaban relatif udara 50-80%.
KESIMPULAN
1. Hasil data total curah hujan harian pada Perak I dengan total tertinggi didapatkan
pada bulan Desember sebanyak 95 mm/hari dan total terendah didapatkan pada
bulan Maret, Mei, dan November dan dengan total 15 mm/hari
2. Hasil data total suhu maksimum pada Perak I didapatkan pada bulan November
dengan suhu 37℃. Dan data total suhu minimum pada Perak I didapatkan pada
bulan Agustus degan suhu 22℃
3. Hasil data total radiasi matahari harian pada Perak I dengan total tertinggi
didapatkan pada bulan Oktober sebanyak 43 Mj/M2/day dan data terendahnya
terdapat pada bulan September dengan total 0 Mj/M2/day.
4. Hasil data total lama penyinaran harian pada Perak I dengan total tertinggi
terdapat pada bulan Maret sebanyak 750 hours perhari dan data terendahnya
terdapat pada bulan Maret dengan total 52 hours perhari
5. Hasil data total kecepatan angin harian pada Perak I dengan total tertinggi
terdapat pada bulan bulan Oktober dengan kecepatan angin 350 km/h dan data
terendah diperoleh pada bulan Mei dengan total kecepatan 100 km/h.
6. Hasil data total kelembaban udara harian pada Perak I dengan total Desember
dengan total 100 Rhum
DAFTAR PUSTAKA
Alan, F. A,(2017), Discovering Physical Geography, 4th Edition, Wiley, ISBN: 978-1-
119-321248
Aldrian, E. (2011). Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim global. Prasetya Online,
Issue November 2011

Ariffin, dkk., (2010), Modul Praktikum Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas


Brawijaya, Malang.

David, B (2020). The Four Forces that Influence Wind Speed & Wind Direction
Gavrilov, M. B., Tošić, I., Marković, S. B., Unkašević, M., & Petrović, P. (2016).
Analysis of annual and seasonal temperature trends using the MannKendall test
in Vojvodina, Serbia. Idojaras, 120(2), 183-198
Lakitan, B., 2002, Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Nugroho, S. (2019). Analisis iklim ekstrim untuk deteksi perubahan iklim di Sumatera
Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1),7-14.
Santoso. 2007. ”Analisa Curah Hujan untuk Membuat Kurva Intensity-
DurationFrequency (IDF) di Kawasan Rawan Banjir Kabupaten Banyumas”,
Jurnal Teknik Sipil, Volume 3 No. 1.
Sri Harto Br. 2000. “ Hidrologi Teori Masalah Penyelesaian”. Nafiri. Jakarta.
Yesi Y. (2021). Estimating the solar energy potential over Indonesia region using daily
sunshine duration. International Journal of Science and Research. 9(5), 1069 –
1073.

Anda mungkin juga menyukai