Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984

Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39 32

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah


Pada Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Koja Jakarta
Henrianto Karolus Siregara,1,*, Samsinar Butar Butara,2, Santa Maria Pangaribuana,3, Sri Wahyuni
Siregarb,4, Khairunnisa Batubarac,5,
a
Akademi Perawatan RS PGI Cikini, Jl. Raden Saleh No.40, Menteng Jakarta Pusat 10330, Indonesia
b
RS Siloam MRCCC Semanggi, Jl. Garnisun 1 No.2, Setiabudi Jakarta Selatan 12930, Indonesia
c
Universitas Audi Indonesia, Jl. Bunga Ncole Raya No.83, Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20136, Indonesia.
1
henriantokarolussiregarsilali@gmail.com*; 2samsinar@akperrscikini.ac.id; 3santamaria@akperrscikini.ac.id; 4nursesriwahyunisiregar44@gmail.com;
5
khairunnisa.batubara15@gmail.com
* Penulis Korespondensi

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik


Riwayat Artikel hiperglikemia yang terjadi disebabkan sekresi insulin. Salah satu faktor yang
Diterima: 17 Desember 2022 mempengaruhi terjadinya diabetes mellitus adalah perilaku gaya hidup modern yang
Direvisi : 27 Desember 2022
Disetujui terbit: 12 Januari 2023
ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
penderita diabetes mellitus tentang pentingnya aktivitas fisik inilah yang dapat
menyebabkan kondisi kadar glukosa darah menjadi tidak dapat terkendali dengan baik.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar
Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Diabetes glukosa darah pada pasien diabetes mellitus di RSUD Koja Jakarta Tahun 2022. Metode:
Mellitus, Kadar Gula Darah Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan desain metode
penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini
adalah pasien diabetes mellitus yang berjumlah 255 responden. Pengambilan sampel yang
digunakan adalah consecutive sampling, dimana semua subjek penelitian yang datang dan
memenuhi kriteria pemilihan diikutsertakan dalam penelitian sampai jumlah subjek
penelitian yang dibutuhkan terpenuhi sebanyak 61 responden. Hasil : Berdasarkan hasil
uji Chi-square menunjukkan bahwa nilai p-value (0,000 < α 0,05), Simpulan: hal ini
membuktikan bahwa ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pada pasien
diabetes mellitus di RSUD Koja Jakarta Tahun 2022. Disarankan kepada pasien diabetes
mellitus untuk meningkatkan aktivitas fisik yang berguna untuk menjaga kadar glukosa
darah.

ABSTRACT
Background: Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia
Article History that occurs due to insulin secretion. One of the factors that influence the occurrence of
Received: December 17th 2022 diabetes mellitus is the behavior of a modern lifestyle which is characterized by a lack of
Revised: December 27th 2022 physical activity. The lack of knowledge and awareness of people with diabetes mellitus
Approved published: January 12th 2023 about the importance of physical activity can cause blood glucose levels to become
uncontrollable. Purpose: this study aims to determine the relationship between physical
Keywords: Blood Sugar Levels, Diabetes activity and blood glucose levels in patients with diabetes mellitus at Koja Jakarta
Mellitus, Physical Activity
Hospital in 2022. Methods: The research design used in this study was an analytical
survey research method design with a cross sectional approach. The population in this
study were diabetes mellitus patients, totaling 255 respondents. The sample used was
consecutive sampling, where all research subjects who came and met the selection criteria
were included in the study until the required number of research subjects was fulfilled as
many as 61 respondents. Results: Based on the results of the Chi-square test it shows that
the p-value is (0.000 < α 0.05), Conclusion: this proves that there is a relationship
between physical activity and blood glucose levels in diabetes mellitus patients at Koja
Hospital Jakarta in 2022. It is recommended to diabetes mellitus patients to increase
physical activity which is useful for maintaining blood glucose levels.

1. Pendahuluan
Diabetes mellitus merupakan defisiensi insulin absolut atau relatif dan
penyakit metabolik dengan karakteristik gangguan fungsi insulin (Azitha et al.,
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan 2018). Diabetes mellitus merupakan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. gangguan kronis yang ditandai dengan
Diabetes mellitus juga diartikan sebagai metabolisme karbohidrat dan lemak yang
kumpulan masalah anatomi dan kimiawi relatif kekurangan insulin. Diabetes mellitus
dari sejumlah faktor yang ditemukan yang utama diklasifikasikan menjadi

https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
33 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

diabetes mellitus tipe I Insulin Dependen Indonesia pada tahun 2018 masih sama
Diabetes Mellitus (IDDM) dan tipe II Non dengan pada tahun 2013 seperti provinsi DI
Insulin Dependent Diabetes Mellitus Yogyakarta, DKI Jakarta, Sulawesi Utara,
(NIDDM) (Siregar, 2016). dan Kalimantan Timur (Kemenkes RI,
Menurut World Health 2020).
Organization (WHO) memperkirakan bahwa Provinsi DKI Jakarta merupakan salah
lebih dari 180 juta orang di seluruh dunia satu daerah yang memiliki jumlah penderita
menderita diabetes mellitus. Jumlah ini akan diabetes mellitus yang tinggi dan terjadi
meningkat lebih dari dua kali lipat pada peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan
tahun 2030 tanpa tindakan darurat. Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh
tahun 2000 sebanyak 150 juta penduduk (Ramadhani et al., 2022) mengatakan bahwa
dunia menderita Diabetes Mellitus dan pada didapatkan prevalensi kejadian diabetes
tahun 2005 diperkirakan 1,1 juta orang mellitus pada wanita usia 20-25 tahun
meninggal akibates diabetes mellitus, hampir sebesar 23,73%. Hal ini terjadi disebabkan
80% di antaranya terjadi di negara oleh beberapa faktor kebiasaan melakukan
berpenghasilan rendah dan menengah, dan aktivitas fisik ringan dan sedang mempunyai
separuh dari pada orang di bawah umur 70 peluang untuk terkena diabetes mellitus
tahun, 50% kematian diabetes mellitus pada berturut-turut 3,198 dan 1,933 kali
wanita (Siregar et al., 2021). dibandingkan dengan masyarakat yang
International Diabetes Federation memiliki aktivitas berat.
(2019) telah melaporkan terdapat kematian Aktivitas fisik merupakan suatu
sebesar 4,6 juta. Di antara 29,1 miliar gerakan tubuh yang dapat meningkatkan dan
penderita penyakit diabetes di Amerika mengeluarkan tenaga atau energi. Aktivitas
Serikat, 8,1 miliar penderita tidak fisik ini juga merupakan satu kegiatan dalam
menyadarai bahwa memiliki penyakit pengelolaan diabetes mellitus yang berguna
diabetes mellitus. Diperkirakan pada usia 20 untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan
tahun ke atas, lebih dari 10 orang menderita juga untuk menjaga kebugaran tubuh.
komplikasi diakibatkan diabetes mellitus Aktivitas fisik dapat membantu dalam
sedangkan pada usia 65 tahun ke atas kasus mengontrol gula darah tubuh dengan cara
diabetes mellitus ini meningkat 1-4 kali lipat mengubah glukosa menjadi energi. Selain itu
(IDF, 2019). Berdasarkan penelitian yang juga aktivitas fisik ini bisa membantu
dilakukan di Brazil didapatkan hasil bahwa menurunkan berat badan diabetes yang
hampir 3,0% kematian yang disebabkan obesitas serta mencegah laju progresivitas
penyakit diabetes mellitus dapat dihindari gangguan toleransi glukosa menjadi diabetes
jika masyarakat Brazil aktif secara fisik mellitus (Rahmawati, A., & Healthy, 2019).
(Ramadhani et al., 2022). Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan data dari Pusat Data dan dilakukan oleh (Utomo et al., 2011)
Informasi Kementerian Kesehatan Republik mengatakan bahwa penderita yang
Indonesia pada tahun 2020 di Pasifik Barat, melakukan olahraga secara teratur dan baik
Indonesia merupakan negara dengan dapat memiliki hubungan yang signifikan
prevalensi diabetes mellitus tertinggi kedua terhadap keberhasilan pengelolaan diabetes
setelah China dan menjadi negara dengan mellitus, sedangkan penelitian yang
prevalensi penderita diabetes mellitus dilakukan oleh (Rahmawati, A., & Healthy,
tertinggi dibenua Asia Tenggara. Hal ini 2019) menunjukkan bahwa penderita
diperkirakan besarnya kontribusi Indonesia diabetes mellitus yang memiliki aktivitas
terhadap prevalensi kasus diabetes mellitus fisik ringan kemungkinan 7,15 kali lebih
di Asia Tenggara. Menurut Pusat Data dan besar memiliki resiko kadar gula darah tidak
Informasi Kementerian Kesehatan Republik terkontrol dari pada penderita dengan
Indonesia (Info DATIN) pada tahun 2020 aktivitas fisik sedang.
hampir seluruh provinsi di Indonesia terjadi Aktivitas fisik yang dilakukan oleh
peningkatan prevalensi diabetes mellitus dari penderita diabetes mellitus sangat membantu
tahun 2013 sampai dengan tahun 2018. dalam menghasilkan peningkatan
Terdapat beberapa provinsi dengan penyerapan glukosa dan glukosa transporter
prevalensi diabetes mellitus tertinggi di translokasi. Berdasarkan data dari AMPK
Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 34
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

(AMP-dependent protein kinase) dianggap ini yaitu dengan metode analisis univariat
sebagai sensor pusat energi intraselular. dan bivariat. Analisi univariat digunakan
Selain itu manfaat aktivitas fisik untuk untuk melihat distribusi data pada setiap
peningkatan besar dalam sensitivitas transpor variabel hasil penelitian. Analisis univariat
glukosa akibat stimulasi insulin. Penelitian ini menampilkan distribusi frekuensi data
ini akan dilakukan dengan metode data yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status
primer untuk menilai aktivitas fisik pasien perkawinan, pendidikan, pekerjaan, aktivitas
diabetes mellitus menggunakan kuisioner fisik, dan distribusi kadar glukosa darah.
indeks aktivitas fisik, dan juga data sekunder Sedangkan analisis bivariat digunakan
menggunakan rekam medis untuk melihat untuk mengetahui korelasi antara variabel
kadar gula penderita diabetes mellitus independen dengan variabel dependen. Agar
(Anggraeni & Alfarisi, 2018). membuktikan adanya hubungan yang
Berdasarkan uraian fenomena diatas signifikan maka perlu dilakukan pengujian
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode analisis Chi-
hubungan aktivitas fisik dengan kadar square yaitu antara variabel bebas dan
glokosa darah pada pasien diabetes mellitus variabel terkait. Dikatakan adanya hubungan
di ruang penyakit dalam RSUD Koja Jakarta signifikan yaitu pada batas kemaknaan
Tahun 2022. Hasil penelitian ini diharapkan perhitungan dengan menggunakan statistic p-
dapat menjadi data sumber informasi pada value (0,05).
penelitian selanjutnya.
3. Hasil dan Pembahasan
1. Distribusi Karakteristik Responden
2. Metode
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitan survey analitik dengan Karakteristik Responden
pendekatan cross sectional dan Jumlah
menggunakan uji chi-square. Desain No Karakteristik Frekuensi Persentase
penelitian ini dipilih karen peneliti ingin (f) (%)
melihat hubungan aktivitas fisik dengan 1. Usia
kadar glokosa darah pada pasien diabetes Dewasa Awal 10 16,4
mellitus di ruang penyakit dalam RSUD 26-35 Tahun
Koja Jakarta Tahun 2022. Dewasa AKhir 18 29,5
Lokasi penelitian yang dilakukan 36-45 Tahun
adalah di RSUD Koja Jakarta. Pertimbangan Lansia Awal 20 32,8
pemilihan lokasi ini ditetapkan sesuai 46-55 Tahun
dengan kriteria populasi penelitian serta Lansia Akhir 13 21,3
56-65 Tahun
mendapatkan jumlah populasi yang 2. Jenis Kelamin
memenuhi sesuai target penelitian. Waktu Laki-Laki 41 67,2
yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai Perempuan 20 32,8
dari bulan februari sampai juni Tahun 2022. 3. Status
Populasi dalam penelitian ini Perkawinan 26 42,6
merupakan seluruh pasien yang mengalami Belum Menikah 35 57,4
penyakit diabetes mellitus di Rumah Sakit Sudah Menikah
Koja Jakarta sebanyak 255 orang. Teknik 4. Pendidikan
pengambilan sampel pada penelitian ini SD 10 16,4
dengan metode consecutive sampling SMP 15 24,6
SMA 26 42,6
sebanyak 61 orang dari bulan februari
Perguruan Tinggi 10 16,4
sampai juni Tahun 2022. 5. Pekerjaan
Instrumen penelitian yang digunakan IRT 15 24,6
pada penelitian ini adalah menggunakan Wiraswasta 22 36,1
kuisioner aktivitas fisik menurut Netherlans PNS 13 21,3
Nutrition Council dan cek kadar glukosa Pegawai Swasta 11 18,0
darah. Penelitian ini telah lolos uji etik Total 61 100
dengan nomor uji etik 1589/XII/SP/2022.
Analisi data yang digunakan pada penelitian
Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)
33
35 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

Hasil penelitian didapatkan sedangkan minoritas berjenis kelamin


bahwa mayoritas responden tergolong perempuan. Berdasarkan data yang
usia lansia awal (46-55 tahun) yaitu didapatkan bahwa jenis kelamin laki-
sebanyak 20 responden (32,8%), laki masih berstatus dominan sebagai
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 mayoritas yang berisiko mengalami
responden (67,2%), dengan pendidikan diabetes mellitus di RSUD Koja
terakhir SMA sebanyak 26 responden Jakarta. Hal ini sejalan dengan
(42,6%), memiliki pekerjaan sebagai penelitian (Hamarno Et Al., 2016)
wiraswasta sebanyak 22 responden yang mengatakan bahwa mayoritas
(36,1%). Untuk status perkawinan responden laki-laki yang mengalami
mayoritas responden berstatus sudah resiko terserang diabetes mellitus di
menikah yaitu sebanyak 35 responden Puskesmas Jati Makmur Kota Binjai.
(57,4%). Tetapi tidak juga memungkinkan
Hasil penelitian didapatkan bahwa jenis kelamin perempuan juga
bahwa mayoritas responden tergolong mengalami resiko terkena diabetes
usia lansia awal (46-55 tahun) yaitu mellitus.
sebanyak 20 responden (32,8%). Hasil Berdasarkan data yang didapatkan
penelitian ini sesuai dengan hasil bahwa mayoritas responden
peneltian yang didapatkan dari berpendidikan SMA sebanyak 26
penelitian (Paramitha, 2014) responden (42,6%), dan minoritas
mengatakan bahwa responden yang berpendidikan SD. Dapat diambilkan
berusia diatas 45 tahun terjadi penurun kesimpulan bahwa kebanyakan
produksi insulin sehingga bisa mudah responden sampai pendidikan terkahir
terkena diabetes mellitus. Penelitian ini di SMA. Tingkat pendidikan
sejalan dengan hasil penelitian yang mempengaruhi kemampuan berpikir
didapatkan (Hariyanto, 2013) dan memiliki pengetahuan yang luas
mengatakan bahwa terdapat hubungan mengenai keinginan tahu tentang
antara usia dan diabetes mellitus dalam kesehatan. Semakin seseorang
melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan memiliki tingkat pendidikan yang
hasil analisis statistik didapatkan tinggi makan akan menjadikan lebih
kejadian diabetes mellitus pada paham mencari pengobatan terhadap
penderita yang usianya >45 tahun penyakit yang dideritanya.
memiliki resiko sebesar 18,143 kali Berdasarkan hasil penelitian yang
dibandingkan pada penderita diabetes didapatkan bawah mayoritas responden
mellitus usia < 45 tahun. memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta
Berdasarkan World Health sebanyak 22 responden (36,1%),
Organization (WHO) mengatakan sedangkan minoritas responden bekerja
bahwa usia individu lebih dari 40 tahun sebagai pegawai swasta. Dari hasil
keatas, kadar glukosa darahnya penelitian yang didapatkan ini bisa
mengalami peningkatan sebanyak 1-2 diambil kesimpulan bahwa pekerjaan
mg% setiap tahunnya selama puasa, mempunyai keterkaitan erat dengan
dan kenaikannya mengalami angka kejadian diabetes mellitus.
peningkatan sebesar 5,6-13 mg% 2 jam Pekerjaan yang dimiliki individu akan
setelah makan. Hal ini sejalan dengan memberikan dampak atau pengaruh
penelitan (Rahayu et al., 2022) yang pada tingkat aktivitas fisik yang
mengatakan bahwa usia individu yang dilakukannya.
mengalami diabetes mellitus menjadi Berdasarkan hasil penelitian yang
salah satu faktor yang dapat didapatkan bawah mayoritas responden
meningkatkan angka kejadian atau sudah menikah sebanyak 35 responden
prevalensi diabetes mellitus dan (57,4%), sedangkan minoritas
gangguan toleransi glukosa. responden belum menikah. Dari hasil
Berdasarkan hasil penelitian pada penelitian yang didapatkan ini dapat
jenis kelamin didapatkan mayoritas diambil kesimpulan bahwa individu
responden berjenis kelamin laki-laki yang sudah menikah akan dibantu oleh
sebanyak 41 responden (67,2%),
Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 36
34
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

pasangan untuk menjaga aktivitas fisik dan terlibat melakukan kegiatan


setiap harinya. masyarakat akan memberikan manfaat
yang siginifikan bagi kesehatan tubuh
tergantung lama, durasi, keaktifan atau
2. Aktivitas Fisik dan Kadar Glukosa tidaknya individu tersebut melakukan
Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus aktivitas fisik.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Aktivitas Aktivitas fisik merupakan suatu
Fisik Pada Pasien Diabetes Mellitus gerakan tubuh yang dapat
Jumlah meningkatkan pengeluaran tenanga
No Karakteristik Frekuensi (f) Persentase dan energi atau pembakaran kalori.
(%) Aktivitas fisik juga berpengaruh pada
1. Aktivitas Fisik kesehatan tubuh yang dapat
Sering 26 42,6 mengeluarkan energi. Aktivitas fisik
Kadang- 21 34,4
yang kurang akan menyebabkan
Kadang
Tidak Pernah 14 23,0
resistensi insulin pada penderita
2. Kadar diabetes mellitus. Penyebab resistensi
Glukosa insulin ini dipicu oleh faktor perubahan
Darah 18 29,5 gaya hidup tidak sehat, seperti
Normal memakan makanan yang cepat saji,
(70-100 mg/dl) 23 37,7 makan berlebihan, makanan yang
>KGD berlemak, kurang serat, kurang
(<200 mg/dl) 20 32,8 beraktivitas, dan faktor stress.
<KGD (>70 Resistensi insulin dapat diatasi dengan
mg/dl)
melakukan berbagai cara seperti
Total 61 100
melakukan gaya hidup sehat, makan
makanan sehat, dan melakukan
Berdasarkan tabel diatas dapat
berolahraga teratur. Aktivitas fisi akan
ketahui bahwa dari 61 responden di
berdampak terhadap aksi insulin pada
RSUD Koja Jakarta, didapatkan bahwa
penderita diabetes mellitus (Azitha et
yang mayoritas responden memiliki
al., 2018).
aktivitas fisik sering sebanyak 26
Aktivitas fisik dapat menjadi
responden (42,6%), aktivitas fisik
faktor pemicu terjadinya peningkatan
kadang-kadang sebanyak 21 responden
kada glukosa darah didalam tubuh,
(34,4%), dan aktivitas fisik tidak
terkendalinya kadar glukosa darah
pernah sebanyak 14 responden
lantaran melakukan aktivitas yang
(23,0%).
dijalankan. Jika aktivitas fisik yang
Penelitian ini sejalan dengan
dijalani individu terbilang minim akan
penelitian yang telah dilakukan oleh
memicu terjadinya kenaikan glukosa
(Anggraeni & Alfarisi, 2018)
darah yang tinggi. Aktivitas fisik yang
mengatakan bahwa individu yang
rendah akan berdampak pada kenaikan
mengalami diabetes mellitus memiliki
kadar glukosa darah yang tinggi pula
aktivitas fisik kadang-kadang
dan akan terjadi kondisi pre diabetes.
kemungkinan 7,15 kali lebih besar
Hal ini sejalan dengan penelitian
mempunyai resiko kadar gula darah
yang dilakukan oleh (Nurayati &
tidak terkontrol dari pada individu
Adriani, 2017) mengataka bahwa ada
dengan aktivitas fisik sering hingga
hubungan antara aktivitas fisik dengan
tidak pernah. Lebih baik melakukan
kadar gula darah pada pendirita
aktivitas fisik dari pada tidak
diabetes mellitus. Sebaiknya penderita
melakukan sama sekali, tingkat
diabetes mellitus menerapkan aktivitas
aktivitas setiap individu akan
fisik yang baik agar dapat mengontrol
bervariasi melakukan aktivitasnya
kadar gula darah. Salah satu cara
tergantung kondisi fisik individu
aktivitas fisik yang dapat dilakukan
tersebut. Aktivitas fisik yang dilakukan
oleh penderita diabetes mellitus seperti
saat melakukan pekerjaan, berolahraga,
melakukan aktivitas berjalan kaki dan
melakukan aktivitas pekerjaan rumah,
bersepeda dengan frekuensi 3-4 kali
Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)
33
37 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

dalam seminggu kurang lebih 20-30 0,000 dan niali α (0,05), artinya ada
menit. hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar
Berdasarkan hasil penelitian yang glukosa darah pada penderita diabetes
didapatkan bahwa mayoritas responden mellitus di RSUD Koja Jakarta Tahun 2022.
memiliki peningkatan kadar glukosa Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
darah (<200 mg/dl) sebanyak 23 yang dilakukan oleh (Fehni Vietryani
responden (37,7%), penurunan kadar Dolongseda, Gresty N. M Masi, 2017)
glukosa darah (>70 mg/dl) sebanyak mengatakan bahwa dari hasil uji korelari
20 responden (32,8), kadar glukosa pearson pada tingkat kemaknaan 95%
darah normal sebanyak 18 responden (α<0,05) menunjukkan p-value = 0,000.
(29,5). Hal ini sejalan dengan Nilai p ini lebih kecil dari nilai α yang berarti
penelitian yang dilakukan (Kamath et Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
al., 2018) mengatakan bahwa aktivitas terdapat hubungan pola makan dan aktivitas
fisik akan berpengaruh terhadap kadar fisik dengan kadar gula darah pada penderita
glukosa darah. Setiap individu yang diabetes mellitus di Rumah Sakit Pancaran
mengalami penambahan usia memeliki Kasih GMIM Manado.
keterkaitan dengan resistensi insulin Berdasarkan penelitian yang dilakukan
yang dipengaruhi rendahnya aktivitas oleh (Nurayati & Adriani, 2017) mengatakan
fisik yang dilakukan oleh penderita bahwa penderita diabetes mellitus di wilayah
diabetes mellitus. kerja Puskesmas Mulyorejo kota Surabaya
memiliki aktivitas fisik yang rendah dengan
3. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar kadar gula darah puasa tinggi sebanyak 30
Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes orang dengan persentase sebesar 76,9%
Mellitus dengan nilai p=0,000 dimana hasil tersebut
lebih kecil dari alfa (0,01) artinya ada
Tabel 3. Uji tabulasi silang Hubungan hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar
aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah gula darah puasa pada penderita diabetes
mellitus.
Kadar Glukosa Darah
N Aktivitas Normal Pening Penuru
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
o Fisik (70-100 katan nan P- oleh (Siti & Muflihatin, 2017) yang berjudul
mg/dl) KGD KGD Value hubungan antara latihan fisik dengan kualitas
(<200 (<70 hidup pasien diabetes mellitus di wilayah
mg/dl) mg/dl) kerja Puskesmas Juanda Samarinda tahun
1 Sering 18 3 0 2017 dengan menggunakan analisis uji Chi-
2 Kadang- 0 20 6 square menunjukkan hasil dengan nilai
Kadang 0,000 p=0,014 dengan α=0,05. Artinya dalam
3 Tidak 0 0 14 penelitian ini terdapat ada hubungan antara
Pernah latihan fisik dengan kualitas hidup pasien
Total 18 23 20 diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas
Berdasarkan hasil penelitian yang Juanda Samarinda.
didapatkan bahwa uji tabulasi silang antara
hubungan aktivitas fisik dengan kadar
4. Kesimpulan
glukosa darah pada pasien diabetes mellitus
di ruang penyakit dalam RSUD Koja Jakarta Berdasarkan hasil penelitian yang
tahun 2022. Bahwa dari 61 responden didapatkan, dapat disimpulkan bahwa
aktivitas fisik sering sebanyak 26 responden mayoritas responden tergolong usia lansia
(42,6%) dengan kadar glukosa darah normal awal (46-55 tahun) yaitu sebanyak 20
(70-100 mg/dl) sebanyak 18 responden responden (32,8%), berjenis kelamin laki-laki
(29,5%), peningkatan kgd (<200 mg/dl) sebanyak 41 responden (67,2%), dengan
sebanyak 23 (37,7%), penurunan kgd (>70 pendidikan terakhir SMA sebanyak 26
mg/dl) sebanyak 20 responden (32,8%). responden (42,6%), memiliki pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian yang sebagai wiraswasta sebanyak 22 responden
dilakukan di RSUD Koja Jakarta Tahun (36,1%). Untuk status perkawinan mayoritas
2022, dengan menggunakan uji Chi square responden berstatus sudah menikah yaitu
dengan nilai siginifikan atau nilai p-value sebanyak 35 responden (57,4%).

Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 38
34
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

Pasien diabetes mellitus di RSUD Koja (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dengan
Jakarta memiliki aktivitas fisik sering Kadar Glukosa Darah Puasa pada Pasien
sebanyak 26 responden (42,6%), aktivitas Diabetes Melitus yang Datang ke Poli Klinik
fisik kadang-kadang sebanyak 21 responden Penyakit Dalam Rumah Sakit M. Djamil
(34,4%), dan aktivitas fisik tidak pernah Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3),
sebanyak 14 responden (23,0%). 400. https://doi.org/10.25077/jka.v7i3.893
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di RSUD Koja Jakarta Tahun Fehni Vietryani Dolongseda, Gresty N. M
2022, dengan menggunakan uji Chi square Masi, Y. B. B. (2017). Kadar Gula Darah
dengan nilai siginifikan atau nilai p-value Pada Pasien Diabetes Melitus. E-Journal
0,000 dan niali α (0,05), artinya ada Keperawatan (e-Kp), 5(e-journal
hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1,
glukosa darah pada penderita diabetes Februari 2017), 1–8.
mellitus di RSUD Koja Jakarta Tahun 2022.
Hamarno, R., Nurdiansyah Z, M., &
5. Saran Toyibah, A. (2016). Hubungan Antara
Berdasarkan hasil penelitian, Kepatuhan Kontrol Dengan Terjadinya
pembahasan, dan kesimpulan yang telah Komplikasi Kronis Pada Penderita Diabetes
dirumuskan bahwa sejumlah saran ditujukan Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Janti Kota
kepada beberapa pihak diantaranya sebagai Malang Correlation On The Compliance
berikut: Control With The Chronic Complication
1) Pendidikan keperawatan Among Diabetes Mellitus Type 2 At The
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Janti Com. Ejournal.Umm.Ac.Id, 7(2), 126–
menjadi salah satu data dasar dalam 134.
melakukan penelitian. Http://Ejournal.Umm.Ac.Id/Index.Php/Keper
2) Pelayanan keperawatan awatan/Issue/View
Berdasarkan hasil penelitian yang
ditemukan diharapkan bahwa Hariyanto, F. (2013). Hubungan Aktivitas
penelitian ini dapat digunakan untuk Fisik Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada
menjadi bahan di pelayanan Pasien Diabetes Melitus Tipe2 Di Rumah
keperawatan khusunya di rumah sakit. Sakit Mum Daerah Kota Cilegon Tahun
3) Penelitian keperawatan 2013. E-Journal Syarif Hidayatullah, 2(2).
Hasil penelitian ini diharap menjadi
suatu rujukan penelitian selanjutnya IDF. (2019). International Diabetes
dan disarankan untuk menggunakan Federation. The Lancet (Vol. 266).
instrument yang berbeda. https://diabetesatlas.org/idfawp/resourcefiles/
2019/07/IDF_diabetes_atlas_
6. Ucapan Terima Kasih ninth_edition_en.pdf
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada direktur RSUD Koja Jakarta, Kamath, S., Das, A. K., Parikh, F. S.,
sehingga penulis bisa melakukan penelitian Palacios-Martínez, D., Díaz-Alonso, R. A.,
ini sesuai dengan prosedur dan kaidah Arce-Segura, L. J., Díaz-Vera, E., Vallejos-
penelitian. Parás, A., Cabrera-Gaytán, D. A., Kumari,
M. P., Amrutha Kumari, B., Neetha Murthy,
Daftar Pustaka S., Shivaranjini, D. S., Anuradha, K.,
Nóbrega, M. E. B. D. M. E. B. da, Araújo, E.
Anggraeni, I., & Alfarisi, R. (2018). L. de L., Wada, M. Y., Leite, P. L. E.,
Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Kadar Dimech, G. S., … Gunasena, S. (2018).
Gula Darah Puasa Pada Penderita Diabetes Dynamical analysis of Dengue and
Melitus Tipe II Di Rumah Sakit Umum Chikungunya co-infection model. PLoS
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek. Jurnal Dunia Neglected Tropical Diseases.
Kesmas, 7(3), 140–146.
Kemenkes RI. (2020). Infodatin 2020
Azitha, M., Aprilia, D., & Ilhami, Y. R. Diabetes Melitus Pusat Data dan Informasi

Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)
33
39 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 32-39

Kementerian Kesehatan RI. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Diabetes


Melitus pada Wanita Usia 20-25 di DKI
Nurayati, L., & Adriani, M. (2017). Jakarta (Analisis Data Posbindu PTM 2019).
Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan
Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Informatika Kesehatan, 2(2).
Tipe 2 Association Between Physical Activity https://doi.org/10.51181/bikfokes.v2i2.5820
and Fasting Blood Glucose Among Type 2
Diabetes Mellitus patients. 80–87. Siregar, H. K. (2016). Pengetahuan Pasien
https://doi.org/10.20473/amnt.v1.i2.2017.80- Diabetes Melitus Tentang Komplikasi
87 Diabetes Melitus Di RSUD Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2015. Fakultas Keperawatan
Paramitha, G. M. (2014). Hubungan Aktivitas Universitas Sumatera Utara.
Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Siregar, H. K., Batubara, K., Empraninta, H.
Sakit Umum Daerah Karanganyar. 139. E., & Pabanne, F. U. (2021). Relationship
between Knowledge and Attitude about
Rahayu, N. S., Siregar, A. S. S., Maraiman, Prevention of Diabetes Mellitus
R., Fadhilah, N. S., Sigalingging, T. S., & Complications in Diabetes Mellitus Patients.
Nababan, T. (2022). Hubungan Aktivitas South East Asia Nursing Research, 3(4), 153.
Fisik Dalam Mengontrol Kadar Gula Darah https://doi.org/10.26714/seanr.3.4.2021.153-
Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas 159
Jati Makmur Kota Binjai Tahun 2021.
Jumantik, 7(3), 224–231. Siti, W., & Muflihatin, K. (2017). Hubungan
https://doi.org/10.30829/jumantik.v7i3.10965 Hubungan Antara Latihan Fisik Dengan
Kualitas Hidup Pasien Diabetes Millitus Tipe
Rahmawati, A., & Healthy, H. (2019). Pola II Di Wilayah Kerja Puskesmas Juanda
Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Samarainda. STIKes Muhammadiyah
Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Samarinda.
Tipe 2 Rawat Jalan Di Rsup Dr Wahidin
Sudirohusodo Dietary Pattern And Physical Utomo, A. Y. S., Julianti, H. P., & Pranomo,
Activity With Serum Glucose Level Of D. (2011). Hubungan antara 4 pilar
Diabetes Mellitus Type 2 Outpatient Of Dr . pengelolahan Diabetes Mellitus dengan
Wahidin. Fakultas Kesehatan Masyarakat. keberhasilan pengelolhan Diabetes Mellitus
Universitas Hasanudin., November. tipe 2. 1(2).
http://eprints.undip.ac.id/32797/1/Acmad_Yo
Ramadhani, N. F., Siregar, K. N., Adrian, V., ga.pdf
Sari, I. R., & Hikmahrachim, H. G. (2022).

Henrianto Karolus Siregar dkk (Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Ruang Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta)

Anda mungkin juga menyukai