NAMA: ALFREDO MAULANA TANJUNG

NIM: 123400026
PKS KELAS TPB 31
SOAL
1.Bagaimana IT diimpelemetasikan di bidang pemerintahan, khususnya di indonesia?
2.Apa yang di maksud dengan smart city?
3.Menurut pendapat anda apaakah layanan Financial Teknology akan menggantikan fungsi
bank di masa depan?
4.E-learning memudahkan pengajar dan siswa dalam proses pengajaran. Menurut anda,
apakah E-learning dapat menggantikan kehadiran pengajar di dalam kelas?

JAWABAN
1. Teknologi informasi dan dikembangkan pada pemerintahan atau yang diklaim dengan
e-goverment membuat warga semakin simpel dalam mengakses kebijakan pemerintah
sehingga acara yang dirancangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
Implementasi teknologi informasi (IT) di bidang pemerintahan, termasuk di
Indonesia, dapat membawa banyak manfaat dalam meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan kualitas layanan publik. Berikut adalah beberapa cara di mana IT
dapat diimplementasikan di pemerintahan Indonesia:
 Website Pemerintahan
 E-Catalogue (portal penggadaan baranf / jasa secara online)
 E-Procurement (portal lelang / tender secara online)
 E-Budgeting (pengalokasian anggaran secara elektronik)
 Smart City

2. Smart city atau kota cerdas merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan
teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk
mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan
kesejahteraan warga.

3. Pertanyaan apakah layanan Financial Technology (FinTech) akan menggantikan

fungsi bank di masa depan adalah subjek yang kompleks dan kontroversial. Perlu
diingat bahwa FinTech telah mengubah lanskap industri keuangan secara signifikan
dalam beberapa tahun terakhir, tetapi ini tidak berarti bahwa bank akan sepenuhnya
digantikan

4. Menurut saya penggunaan E-learning tidak dapat menggantikan tokoh pengajar di

dalam lingkungan pembelajaran karena seorang siswa juga butuh bimbingan seorang
guru atau dosen dan seorang guru atau dosen juga bisa sebagai tempat bertanya
langsung tentang materi materi yang di ajarkaan tanpa adanya proses proses digital